• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELEMBAGAAN PENYELENGGARA PILIHAN RAYA 2004 MALAYSIA

B. Lingkup Organisasi Kelembagaan Suruhanjaya Pilihan Raya

SPR merupakan badan bebas dan independent yang pelasanaannya diorganisir secara hirarkis dari tingkat pusat dan mempunyai wewenang untuk membuat keputusan sendiri tanpa adanya campur tangan dari pihak lain.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya , SPR mempunyai sebuah urus setia atau sekretariat. SPR dan Sekretariat Jenderal SPR pusat berkedudukan di salah satu wilayah persekutuan Malaysia, yaitu Putrajaya. Berikut lingkup organisasi kelembagaan SPR 2004.

Gambar 6 Lingkup Organisasi Suruhanjaya Pilihan Raya

76

Perkara 115 Pasal (1) Perlembagaan Persekutuan, Bagian VII Pilihan Raya

77

Perkara 115 Pasal (2) Perlembagaan Persekutuan, Bagian VII Pilihan Raya Kelembagaan Pilihan Raya 2004 Penyelenggara Pilihan Raya Lembaga Kesekretariatan SPR SPR Sekretariat Jenderal SPR Aktivitas Utama Aktivitas Pendukung

SPR mempunyai kuasa untuk :

1. Mengawal dan mengawasi pelaksanaan pilihan raya dan pendaftaran

pemilih, dan menentukan agar semua pegawai pilihan raya menjalankan tugasnya dengan adil, tidak berat sebelah serta mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku.

2. Memberi arahan kepada pegawai yang dianggap perlu oleh SPR dalam

menjalankan aktivitasnya dengan baik berdasarkan undang-undang dan peraturan pilihan raya.

3. Mengendalikan berbagai perjanjian atau ketentuan yang di buat berdasarkan

undang-undang pilihan raya.

4. Menjalankan dan melaksanakan segala kuasa dan tugas lain yang diberikan

kepada SPR atau yang dipertanggungjawabkan kepada SPR oleh undang- undang atau peraturan yang di buat.78

Apabila diperlukan, SPR dapat mewakilkan atau memberikan kuasa untuk menjalankan tugas-tugasnya kepada orang-oran atau pegawai yang dipilih berdasarkan syarat dan ketentuan yang berlaku.79

Di bawah aktivitas pendukung, SPR melantik seorang Ketua Pendaftar Pemilih bagi Malaysia.

C. Keanggotaan

C.1 Keanggotaan Suruhanjaya Pilihan Raya 2004

Sejak tahun 1963 SPR memiliki 7 orang anggota, yaitu seorang Ketua, wakil ketua dan 5 orang anggota, dimana setiap anggota mewakili ras Melayu, Cina, India, Sabah dan Sarawak. Pelantikan anggota SPR dilakukan oleh Yang di-Pertuan

Agong setelah berunding dengan Majlis Raja-Raja80. Anggota SPR yang dilantik

dipilih berdasarkan bahwa ia dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan mendapat kepercayaan dari masyarakat dalam melaksanakan tugas. Singkatnya anggota SPR dipilih berdasarkan keahlian (expert based).81

Seorang anggota SPR memiliki masa kerja hingga dia mencapai umur 65 tahun, apabila sudah mencapai 65 tahun maka anggota tersebut wajib berhenti dan atau wajib berhenti atau dipecat82 apabila anggota tersebut sudah dianggap tidak layak lagi jika :

1. Anggota tersebut terlilit hutang atau bangkrut.

2. Mempunyai jabatan lain selain di Suruhanjaya Pilihan Raya dan

mendapatkan gaji dari jabatan tersebut.

3. Menjadi salah satu anggota Majelis Parlemen atau anggota Dewan

Undangan pada suatu negeri.83

Sebagai tambahan, ketua dapat hilang kelayakan apabila setelah tiga bulan dilantik diketahui memegang jabatan atau menjadi anggota di lembaga lain yang memberi keuntungan baginya. Dengan pengecualian jika dia bekerja secara

80

Perkara 114 Pasal (1) Perlembagaan Persekutuan, Bagian VII Pilihan Raya

81

Electoral Management Design, The International IDEA Handbook , 2006

82

Perkara 114 Pasal (3) Perlembagaan Persekutuan, Bagian VII Pilihan Raya

83

sukarela. Tetapi anggota juga dapat mengundurkan diri kapan saja dengan melalui surat yang ditandatangi oleh yang bersangkutan dan ditujukan kepada Yang di pertuan Agong. Tugas seorang wakil ketua ialah menjalankan atau menggantikan ketua apabila ketua sedang mendapat cuti atau tidak dapat menjalankan fungsinya karena berada di luar kota/negri, sakit atau sebab-sebab lainnya. Dan jika wakil ketua juga tidak dapat menggantikannya maka seorang anggota SPR boleh dilantik oleh Yang diPertuan Agong untuk menjalankan fungsi ketua selama waktu yang ditentukan. Pada pelaksanaan pilihan raya 2004, anggota-anggota yang bertugas sebagian merupakan anggota yang menjalankan pilihan raya sebelumnya, hal ini dikarenakan masa kerja anggota SPR yang ditentukan oleh pembatasan umur. Para anggota tersebut ialah :

Tabel 9 Keanggotaan Suruhanjaya Pilihan Raya 2004

Posisi N a m a

Ket ua Tan Sr i Dat uk Ser i Panglim a Haj i AB.

Rashid Bin AB. Rahm an

Wak il Ket ua Dat o’ Haj i Abdullah Zaw aw i Bin Haj i

Moham ed

Anggot a

Dat uk Haj i Abang Roseli Bin Abang Haj i Paleng

Dat uk Yeo Hock Siew

Dat uk Fat eh Chand A/ L Par s Ram

Dat o’ Haj i Zainal Abidin Bin Haj i Mat Said Dat uk Haj i Jam din aka Bee Bin Buyong

C.2. Keanggotaan Urus Setia Suruhanjaya Pilihan Raya 2004

Urus Setia (Sekretariat Jenderal) SPR dipimpin oleh seorang Setiausaha (Sekretaris Jenderal), Sekretaris Jenderal memiliki beberapa wakil berdasarkan bidang yang akan di urus. Dalam menjalankan tugasnya Sekretaris Jenderal dibantu oleh Ketua Penolong Setiausaha dan Penolong Setiausaha. Ketua Penolong Setiausaha boleh dibilang merupakan kepala biro dari bidang yang akan diurus. Selanjutnya Kepala Penolong Setiausaha akan menjalankan tugasnya dengan dibantu oleh Penolong Setiausaha atau anggota. Sekretaris Jenderal, Wakil Sekretaris Jenderal, Ketua Penolong Setiausaha dan Penolong Setiausaha dilantik oleh SPR.

Sekretaris Jenderal yang juga merupakan ketua pegawai pentadbir, mempunyai kewajiban untuk :

a. Melaksanakan keputusan-keputusan SPR

b. Melakukan pengawasan, pengarahan kesemua pegawai pilihan raya.

c. Menjalankan segala fungsi sebagaimana yang diberikan oleh SPR dalam

menggunakan wewenang atau pelaksanaan tugas-tugasnya yang behubungan dengan pilihan raya.

d. Mempunyai wewenang untuk menandatangani segala surat-surat, keputusan

ataupun dokumen SPR.

e. Mempunyai tugas lain sebagaimana yang dibuat dalam undang-undang

ataupun peraturan lainnya yang berhubungan dengan SPR.

Apabila Sekretaris Jenderal berhalangan dalam menjalankan tugas dan fungsinya maka kedudukan digantikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal yang paling kanan berdasarkan bagan organisasi selama waktu yang telah ditentukan.

Seluruh komponen Sekretariat Jenderal SPR merupakan pegawai negeri atau pegawai awam yang dipilih melalui Suruhanjaya Perkhidmatan Awam Malaysia (SPA), SPA merupakan seperti agen pencarian kerja kerajaan. Kemudian nama- nama yang telah dipilih dari SPA melalui berbagai proses interview dan sebagainya di teruskan ke Jabatan Perkhidmatan Awam Malaysia (JPA), yang berfungsi untuk memilih pegawai untuk bekerja di departemen-departemen kerajaan di seluruh Malaysia, termasuk SPR.

D. Struktur Organisasi

D.1 Struktur Organisasi Suruhanjaya Pilihan Raya 2004

Bagian ini menjelaskan mengenai struktur organisasi SPR. Di sini peneliti tidak dapat menyajikan struktur organisasi SPR secara lengkap karena terbatasnya data serta informasi mengenai SPR itu sendiri, sehingga tidak diketahui apakah terdapat pembagian divisi bagi setiap anggota SPR seperti yang terdapat pada stuktur organisasi KPU. Namun kita dapat melihat pembagian wewenang di dalam struktur organsasi SPR. Berikut ini adalah bagan organisasi jabatan dalam SPR :

Gambar 7 Bagan Organisasi Jabatan SPR 2004

Sumber : Perkara 114 Pasal (4) Perlembagaan Persekutuan, Bagian VII Pilihan Raya

Dari bagan diatas kita mengetahui bahwa SPR merupakan organisasi tunggal yang memiliki seorang pemimpin yaitu ketua SPR. Ketua SPR melimpahkan wewenang pekerjaan pada Wakil Ketua apabila diperlukan, dan para anggota mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya kepada Ketua.

Untuk memastikan persiapan dan pelaksanaan pilihan raya 2004 berjalan lancar dan terpantau, SPR telah membentuk beberapa komisi yang melibatkan SPR pusat dan SPR daerah, yaitu :

1. Jawatankuasa Teknikal Persiapan Pilihan Raya Peringkat Negeri (Komisi

Persiapan Pilihan Raya Tingkat Negeri)

Komisi persiapan pilihan raya negeri dibentuk untuk melaksanakan kegiatan serta mengatur setiap perintah yang berkaitan dengan persiapan Pilihanraya di negeri masing-masing sebagaimana yang telah disetujui oleh Komisi Koordinasi Persiapan Pilihan Raya. Komisi ini diketuai oleh

Pengerusi (Ketua) Panel (anggota) Panel (anggota) Timbalan Pengerusi (Wakil Ketua) Panel (anggota) Panel (anggota) Panel (anggota)

Pengarah Pilihan Raya Negeri dan melibatkan semua pegawai di tingkat negeri.

2. Jawatankuasa Teknikal Penyelarasan Persiapan Pilihan Raya (Komisi

Koordinasi Persiapan Pilihan Raya)

Komisi ini dibentuk untuk mengkoordinasi segala aspek persiapan untuk memastikan keseragaman tindakan di seluruh negara. Komisi ini diketuai oleh Setiausaha SPR dan melibatkan semua Ketua Unit dan pegawai senior di kantor pusat serta Pengarah Pilihan Raya Negeri di seluruh negara. Melalui komisi ini, semua aspek persiapan dan tindakan telah dirancang dan diselaraskan dengan rapi sebagai wujud keseragaman disetiap tingkat, baik tingkat pusat maupun di tingkat negeri.

3. Jawatankuasa Pemantauan Persiapan Pilihan Raya (Komisi Pemantau

Persiapan Pilihan Raya)

Komisi ini diketuai oleh Wakil Ketua SPR dan beranggotakan semua anggota SPR serta beberapa pegawai senior sekretariat dan pengarah pilihan raya negeri yang terlibat. Peranan komisi ini adalah untuk memantau dan menentukan persiapan pilihan raya berjalan lancar mengikuti jadwal dan keputusan yang ditetapkan. Anggota SPR dalam komisi ini yang bertanggung jawab memantau mengikuti negeri, yaitu :

- Y.Bhg. Datuk haji Abang Roseli bin Abang Haji Paleng (Sarawak,

Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, W.P. Putrajaya dan Selangor).

- Y.Bhg. Datuk Yeo Hock Siew (Kelantan, Melaka dan Pulau Pinang)

- Y.Bhg. Dato’ Haji Zainal Abidin bin Haji Mat Said (Pahang, Terengganu dan Johor) dan

- Y.Bhg. Datuk Haji Jamdin bin Buyong (Perlis, Kedah, Sabah dan

W.P. Labuan)

D.2 Struktur Organsiasi Sekretariat Jenderal Suruhanjaya Pilihan Raya 2004 Struktur organisasai Sekretariat Jenderal SPR terlihat hanya melalui dua spesialisasi tugas yang diwujudkan melalui pembentukan tiga bagian dengan bidang tugas-tugas tertentu, yaitu bagian hukum, bagian pengurusan dan bagian operasional.

Bagian hukum bertugas untuk menangani segala masalah hukum yang berhubungan dengan penyelenggaraan pilihan raya seperti rancangan undang- undang, sanksi dan lain sebagainya.

Bagian operasional terbagi kedalam empat bagian yaitu bagian pendaftaran pemilih, bagian penyelenggara pilihan raya, bagian pengawasan, dan bagian informasi, teknologi dan komunikasi.

Sedangkan bagian pengurusan terbagi kepada tiga bagian yaitu bagian pengurusan keperluan sekretariat, bagian pendidikan pemilih dan perhubungan awam atau partisipasi msyarakat, dan bagian teknologi informasi. Bagian pengurusan ini di dalamnya mengurus masalah keuangan, cuti, ataupun training yang berhubungan dengan pegawai secretariat. Sturktur organsiasi Sekretariat organisasi SPR dapat dilihat pada bagan di bawah ini :

Gambar 8 Bagan Organisasi Sekretariat Jenderal SPR

Sumber : www.spr.gow.my/organizationchart

Seperti kita lihat diatas Sekretariat Jenderal SPR tidak memiliki banyak bagian, itu hanya terdiri dari tiga bagian penting, sedangkan untuk menjalankan tugas dan fungsi dari setiap bagian tersebut maka diangkat masing-masing seorang ketua untuk setiap bagian. Dan untuk menjalankan tugas dan fungsi SPR di ketiga belas negeri, Sekretaris Jenderal langsung membawahi setiap Pengarah Pilihan Raya Negeri. Pelimpahan wewenang dalam Sekretariat Jenderal SPR dapat dilihat dalam bagan di bawah ini :

Sekretariat Bagian Hukum Bagian Operasional Bagian Pengurusan

Bagian Pendaftaran Pemilih.

Bagian Penyelenggara Pilihan Raya

Bagian Pengawasan

Bagian Teknologi Informasi dan Komunikasi

Bagian Pengurusan

Bagian Pendidikan Pemilih dan Perhubungan Awam

Bagian Teknologi Informasi dan Komunikasi

Gambar 9 Bagan Organisasi Jabatan Secretariat Jenderal SPR Pilihan Raya 2004

Sumber : SPR

Dari bagan diatas kita melihat bahwa Sekretariat Jenderal SPR merupakan organisasi tunggal yang memiliki seorang pemimpin yaitu Sekretaris Jenderal SPR, Sekretaris Jenderal melimpahkan wewenang kepada dua wakilnya, seorang

Penasihat Undang-Undang dan Pengarah Pilihan Raya Negeri84. Wakil-wakil

Sekretaris Jenderal SPR seperti yang terlihat pada bagan diatas membagi lagi bidang-bidang pekerjaan tertentu kepada ketua-ketua penolong (ketua unit). Kemudian dari Ketua Penolong kepada Penolong Sekretaris Jenderal. Dan pada

84

Pengarah pilihan raya negeri di berikan wewenang untuk menjalankan pekerjaan di masing- masing negeri dan mempertanggungjawabkannya langsung kepada Sekretaris Jenderal SPR.

Sekretaris Jenderal Penasihat Undang- Undang Wakil Sekretaris Jenderal (Bagian Operasional) Wakil Sekretaris Jenderal (Bagian Pengurusan)

Ketua Penolong Sekretaris jenderal Bagian Pendaftaran Pemilih.

Ketua Penolong Sekretaris jenderal Bagian Penyelenggara Pilihan Raya

Ketua Penolong Sekretaris jenderal Bagian Pengawasan

Ketua Penolong Sekretaris jenderal Bagian Teknologi Informasi dan Komunikasi

Ketua Penolong Sekretaris jenderal Bagian Pengurusan

Ketua Penolong Bagian Pendidikan Pemilih dan Perhubungan Awam

Ketua Penolong Sekretaris jenderal Bagian Teknologi Informasi dan Komunikasi P e n o l o n g S e k r e t a r i s J e n d e r a l S t a f - S t a f

akhirnya setiap penolong sekretaris jenderal memberikan tgas tertentu kepada para staf-stafnya. Dengan demikian kita dapat menyimpulkan hirarki manajemen. Sekretariat Jenderal SPR sebagai berikut :

Gambar 10 Hirarki Manajemen Sekretariat Jenderal SPR

Dari bagan di atas kita ketahui bahwa Sekretaris Jenderal SPR berada di tingkatan Top Manager. Sekretaris Jenderal mempunyai wewenang untuk melimpahkan pekerjaan kepada bawahannya dan mempunyai hak untuk meminta pertanggung jawaban atas pekerjaan yang dilakukan. Wakil Sekretaris Jenderal, Penasihat Undang-undang, Pengarah Pilihan Raya Negeri, Ketua Penolong Sekretaris Jenderal berada di tingkatan Middle Manager, disini mereka mempunyai kewajiban untuk mematuhi dan memberikan pertanggungjawaban pekerjaan kepada Sekretaris Jenderal, selain itu mereka mumpunyai wewenang untuk melimpahkan pekerjaan kepada bawahannya yaitu penolong sekeretaris jenderal ataupun staf-staf yang bersangkutan sesuai dengan hirarkinya yaitu lower manager.

Sekretaris Jenderal Wakil Sekretaris Jenderal, Penasihat Undang-undang, Pengarah Pilihan Raya Negeri, Ketua Penolong Sekretaris Jenderal Top Manager Penolong Sekretaris Jenderal dan staf-

staf

Middle Manager

Lower Manager

BAB V