• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELEMBAGAAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM 2004 INDONESIA

D. Struktur Organisas

D.1. Struktur Organisasi KPU

KPU yang bersifat nasional, tetap dan mandiri bertanggung jawab untuk menyelenggarakan Pemilihan Umum 2004 mempunyai struktur organisasi yang jelas terlihat pada pembentukan alat-alat kelengkapan KPU48, yang terdiri dari :

a. Divisi-divisi;

c. Panitia Kerja dan atau Tim yang dibentuk sesuai dengan kebutuhan49.

Alat kelengkapan tersebut dibentuk untuk untuk lebih mengefektifkan kinerja KPU. Divisi-divisi dibentuk untuk memudahkan dan memfokuskan pelaksanaan program KPU, dikarenakan lingkup tugas KPU yang begitu luas sehingga perlu diadakan pembagian kerja diantara anggota KPU dalam bentuk divisi. Setiap divisi mempunyai jaringan kerja dengan biro-biro pada sekretariat umum yang berhubungan dengan kegiatan divisi dan betugas menyiapkan rencana kebijakan dalam bidang tugasnya untuk diajukan kepada rapat pleno KPU sebagai lembaga tertinggi dalam KPU yang berwenang dalam pengambilan keputusan. Divisi ini juga yang mengikuti secara dekat bagaimana sekretariat jenderal KPU

melaksanakan kebijakan yang diputuskan KPU50. Adapun divisi yang dibentuk

sebanyak 9 divisi, yaitu :

a. Divisi Peserta Pemilihan Umum;

b. Divisi Pendidikan dan Informasi Pemilihan Umum;

c. Divisi Pendaftaran Penduduk/Pemilih dan Pencalonan;

d. Divisi Logistik Pemilihan Umum;

e. Divisi Pemungutan Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan Umum;

f. Divisi Hukum;

g. Divisi Organisasi dan Keuangan Pemilihan Umum;

h. Divisi Kajian dan Pengembangan Pemilihan Umum;

i. Divisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri51.

Enam divisi pertama merupakan divisi yang menyangkut kegiatan inti KPU sedangkan tiga divisi lainnya (Divisi Organisasi dan keuangan Pemilihan Umum,

49

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 112 Tahun 2001 Pasal 12

50

Profile KPU, www.kpu.go.id

Divisi Kajian dan Pengembangan Pemilihan Umum, dan Divisi Hubungan Antar lembaga) merupakan divisi pendukung52.

Gambar 2 Pendivisian KPU Pemilihan Umum 2004

Sumber : Keputusan KPU Nomor 112 Tahun 2001 Pasal 13

Divisi Peserta Pemilihan Umum

Divisi Pendidikan dan I nformasi Pemilihan Umum

Divisi Pendaftaran

Penduduk/ Pemilih dan Pencalonan

Divisi Logistik Pemilihan Umum

Divisi Pemungutan Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan Umum

Divisi Hukum

Divisi Organisasi dan Keuangan Pemilihan Umum

Divisi Kajian dan Pengembangan Pemilihan Umum

Divisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri

Setiap anggota KPU, kecuali ketua dan wakil ketua, wajib masuk kedalam dua atau lebih divisi dan menjadi penanggung jawab satu divisi. Berikut pembagian anggota KPU kedalam Divisi :

Tabel 9 Pembagian Anggota KPU dalam Divisi

Div isi Peser t a Pem ilihan Um um

Koor dinat or : Pr of. Dr . Nazar uddin Sj am sudin

Dr s. Muly ana W. Kusum ah ( Ket ua) Dr s. Anas Ur baningr um

Dr . Ham id Aw aluddin MA

Div isi Pendidik an dan I nform asi Pem ilihan Um um

Koor dinat or : Pr of. Dr . Ram lan Sur bak t i

Dr a. Valina Singka Subekt i MA ( Ket ua) Dr s. Anas Ur baningr um

Dr s. Daan Dim ar a

Divisi Pendaft ar an Penduduk/ Pem ilih dan Pencalonan

Koor dinat or : Pr of. Dr . Ram lan Sur bak t i

Dr s. Muly ana W. Kusum ah ( Ket ua) Dr . Rusadi Kant apr aw ir a

Divisi Logist ik Pem ilihan Um um

Koor dinat or : Pr of. Dr . Ram lan Sur bak t i

Chusnul Mar ’iy ah PhD ( Ket ua) Dr . Rusadi Kant apr aw ir a

Divisi Pem ungut an Suara dan Penet apan Hasil Pem ilihan Um um

Koor dinat or : Pr of. Dr . Ram lan Sur bak t i

Dr . Rusadi Kant apr aw ir a ( Ket ua) Chusnul Mar ’iy ah PhD

Divisi Hukum

Koor dinat or : Pr of. Dr . Ram lan Sur bak t i

Dr . Ham id Aw aluddin MA ( Ket ua) Dr s. Mulyana W. Kusum ah Dr . Rusadi Kant apr aw ir a

Divisi Or ganisasi dan Keuangan Pem ilihan Um um

Koor dinat or : Pr of. Dr . Nazar uddin Sj am sudin

Dr s. Daan Dim ar a ( Ket ua) Dr a. Valina Singka Subekt i MA

Divisi Kaj ian dan Pengem bangan Pem ilihan Um um

Koor dinat or : Pr of. Dr . Nazar uddin Sj am sudin

Dr s. Anas Ur baningr um ( Ket ua) Dr s. Mulyana W. Kusum ah Dr a. Valina Singka Subekt i MA

Divisi Hubungan Ant ar lem baga

Koor dinat or : Pr of. Dr . Nazar uddin Sj am sudin

Dr a. Valina Singka Subekt i MA ( Ket ua) Dr s. Daan Dim ar a

Sumber : Misi Pemantauan Pemilu Uni Eropa di Indonesia 2004, Laporan Akhir, Edisi Kedua, Lampiran II Bagan Organisasi Penyelenggara Pemilu

Alat kelengkapan KPU yang kedua adalah Badan Urusan Rumah Tangga, Badan ini mempunyai tugas :

a. Melaksanakan pengurusan hak-hak anggota KPU dan Sekretariat Umum

KPU;

b. Merumuskan rancangan anggaran tahunan KPU dan rencana anggaran

penyelenggaraan Pemilihan Umum53.

Keanggotaan Badan urusan rumah Tangga ditetapkan sebanyak tiga orang

anggota, terdiri dari seorang Ketua merangkap anggota dan anggota-anggota54.

53

Anggota-anggota tersebut berasal dari anggota KPU kecuali Ketua dan Wakil Ketua. Dalam melaksanakan tugasnya, Badan urusan Rumah Tangga dibantu oleh Sekretaris Jenderal KPU beserta wakilnya, Kepala Biro Keuangan dan Kepala Biro Umum55.

Dan alat kelengkapan KPU yang terakhir adalah Dewan Kehormatan KPU. Dewan Kehormatan KPU ini merupakan Dewan yang bersifat ad hoc yang dibentuk oleh rapat pleno KPU, berfungsi untuk menerima dugaan adanya pelanggaran terhadap ketentuan Peraturan Tata Tertib KPU dan Kode Etik Pelaksana Pemilu

oleh Anggota KPU serta pegawai sekretariat jenderal KPU56. Dewan kehormatan

KPU memiliki tiga orang anggota yang terdiri dari seorang ketua dan dua orang anggota yang dipilih dari dan oleh anggota KPU sendiri sesuai dengan kebutuhan57. Mekanisme kerja Dewan Kehormatan KPU adalah sebagai berikut:

a. Keanggotaan Dewan Kehormatan KPU dibentuk dari dan oleh anggota KPU

yang tidak melanggar kode etik:

b. Dewan Kehormatan KPU melakukan penelitian bukti-bukti hasil pengaduan

yang disampaikan oleh masyarakat, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, gubemur, bupati/walikota kepada DPR dan Presiden

c. Dewan Kehormatan KPU memberikan rekomendasi kepada DPR dan

Presiden untuk memberhentikan atau tidak memberhentikan anggota KPU

Gambar 1 Bagan Organisasi Jabatan KPU Pemilihan Umum 2004

Dari bagan diatas kita mengetahui bahwa KPU merupakan organisasi tunggal yang memiliki seorang pemimpin yaitu ketua KPU. Pada gambar tersebut juga terlihat bahwa KPU merupakan organisasi fungsional dimana ketua meluimpahkan wewenang dalam bidang pekerjaan tertentu kepada ketua-ketua

Ketua Divisi Peserta Pemilihan Umum

Ketua Divisi Pendidikan dan I nformasi Pemilihan Umum

Ketua Divisi Pendaftaran

Penduduk/ Pemilih dan Pencalonan

Ketua Divisi Logistik Pemilihan Umum

Ketua Divisi Pemungutan Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan Umum

Ketua Divisi Hukum

Ketua Divisi Organisasi dan Keuangan Pemilihan Umum

Ketua Divisi Kajian dan

Pengembangan Pemilihan Umum

Ketua Divisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Ketua KPU Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Wakil Ketua KPU

divisi dibawahnya dan ketua divisi berhak memerintah kepada semua anggota di dalam satuan bidangnya. Maka, anggota bertanggung jawab langsung kepada ketua divisinya, dan masing-masing divisi bertanggung jawab penuh kepada Ketua KPU atas pelaksanaan wewenang dan tugas yang dibebankan kepadanya. Hirarki manajemen dalam organsasi KPU dapat kita gambarkan sebagai berikut :

Gambar 4 Hirarki Manajemen Dalam Organisasi KPU

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kesembilan divisi KPU bertanggung jawab atas pelaksanaan core business pemilihan umum, sementara Badan urusan Rumah Tangga bertanggung jawab atas tersedianya semua kebutuhan penunjang untuk kelancaran pelaksanaan core business tersebut.

Divisi-divisi dan Badan urusan Rumah Tangga wajib melaporkan hasil pelaksanaan tugas mereka kepada rapat pleno KPU, inilah yang membentuk koordinasi vertical di tubuh KPU. Sedangkan koordinasi secara horizontal dibentuk melalui rapat antar alat kelengkapan. Ketua dan Wakil Ketua Ketua Divisi Top Manager Anggota Middle Manager Lower Manager

D.2. Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal KPU

Sturktur organisasi Sekretariat Jenderal KPU terlihat melalui spesialisasi tugas yang diwujudkan melalui pembentukan beberapa biro dengan bidang tugas- tugas tertentu. Sekretariat Jenderal KPU terdiri dari sepuluh biro sebagai berikut :

a. Biro Perencanaan;

b. Biro Kepegawaian dan Pengembangan SDM;

c. Biro Keuangan;

d. Biro Hukum;

e. Biro Umum;

f. Biro Hubungan dan Partisipasi Masyarakat;

g. Biro Data dan Informasi; h. Biro Logistik dan Distribusi;

i. Biro Teknis Penyelenggaraan;

j. Biro Pengawasan.58

Masing-masing biro terdiri dari sebanyak-banyaknya empat bagian dan masing-masing bagian terdiri dari sebanyak-banyaknya tiga subbagian59.

Secretariat Jenderal KPU mempunyai andil yang besar dalam penyelenggaraan pemilu. Secretariat Jenderal KPU bukan semata-mata pendukung KPU melainkan justru sebagai pelaksana pemilihan umum secara operasional. Sekretariat Jenderal KPU bukan hanya mengurusi administrasi keuangan dan logistic pemilu melainkan juga mendaftarkan dan memverivikasi peserta pemilu, mendaftar dan memelihara data pemilih, melaksanakan pendidikan pemilih, melakukan penghitungan suara, serta penyimpanan data hasil pemilihan umum. Dari sepuluh biro diatas, hanya

58

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 622 Tahun 2003 Pasal 10

59

tugas biro perencanaan sajalah yang termasuk kategori tugas operasional, sementara kesembilan biro lainnya termasuk kategori pendukung.

Seperti yang dikemukakan diatas bahwa komposisi keanggotaan Sekretariat Jenderal KPU terdiri dari seorang Sekretaris Jenderal, Wakil Sekretaris Jenderal, Kepala Biro, Wakil Kepala Biro, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian, dan anggota- anggota. Komposisi yang demikian sudah pasti akan mennciptakan suatu aliran wewenangn dan tanggung jawab yang dapat dilihat pada bagan berikut :

Gambar 5 Bagan Organisasi Jabatan Secretariat Jenderal KPU Pemilihan Umum 2004 Kepala Biro Perencanaan Kepala Biro Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kepala Biro Keuangan Kepala Biro Hukum Kepala Biro Umum Kepala Biro Hubungan dan Partisipasi Masyarakat Kepala Biro Data dan I nformasi Kepala Biro Logistik dan Distribusi Kepala Biro Teknis Penyelenggara an Sekretaris Jenderal

Kepala Bagian Program

Wakil Sekretaris

Jenderal

Kepala Biro

Kepala Bagian Perencanaan dan Pengadaan

Kepala Bagian Mutasi dan Disiplin

Kepala Bagian Pendataan dan Pembinaan SDM

Kepala Bagian Diklat dan Pengembangan SDM

Kepala Bagian Pembinaan Anggaran Wilayah I

Kepala Bagian Pembinaan Anggaran Wilayah II

Kepala Bagian Pembinaan Anggaran Wilayah III

Kepala Bagian Perbendaharaan dan Gaji

Kepala Bagian Dokumentasi dan Informasi Hukum

Kepala Bagian Penyusunan Peraturan Perundang-undangan

Kepala Bagian Penyelesaian Sengketa dan Bantuan Hukum

Kepala Bagian Pelayanan Pemilu

Kepala Bagian Persidangan dan Protokol

Kepala Bagian Kemanan Dalam

Kepala BagianTata Usaha dan Kearsipan

Kepala Bagian RUmah Tangga dan Perlengkapan

Kepala Bagian Penerangan Masyarakat

Kepala Bagian Partisipasi Masyarakat

Kepala Bagian Dokumentasi dan Perpustakaan

Kepala Bagian Pusat Data

Kepala Bagian Pengembangan Sistem dan Aplikasi

Kepala Bagian Pengembangan Jaringan Komunikasi Data

Kepala Bagian Penyusunan Rencana Kebutuhan

Kepala Bagian Pengadaan

Kepala Bagian Distribusi dan Angkutan

Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan Kepala Bagian Kerjasama Antar Lembaga

Kepala Bagian Pemeliharaan dan Pemutakhiran Daftar Pemilih

Kepala Bagian Penetapan Daerah Pemilihan dan Pencalonan

Kepala BagianTata Pemungutan dan Penghitungan SUara

Kepala Bagian Penetapan Hasil Pemilu dan PAW

K e p a l a - K e p a l a S u b B a g i a n S T A F - S T A F

Dari bagan diatas kita mengetahui Sekretariat jenderal KPU merupakan organsiasi tunggal yang memiliki seorang pemimpin yaitu Sekretaris Jenderal KPU. Sekretaris Jenderal melimpahkan wewenang dalam bidang pekerjaan tertentu kepada kepala-kepala biro di bawahnya, kemudian dari kepala-kepala biro kepada kepala-kepala bagian, lalu dari kepala-kepala bagian kepada kepala-kepala sub bagian sesuai bidang tugasnya masing-masing. Dan akhirnya setiap kepala sub bagian memberikan tugas tertentu kepada staf-staf bawahannya. Berikut hirarki manajemen Sekretariat Jenderal KPU

Gambar 6 Hirarki Manajemen Sekretariat Jenderal KPU

Setiap kepala biro, kepala bagian dan kepala sub bagian wajib mengawasi

bawahannya masing-masing60, bertanggung jawab memimpin dan

mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan dan petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya61.

Dan sebaliknya setiap kepala biro, kepala bagian dan kepala sub bagian wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada

Sekretaris Umum dan Wakil Sekretaris

Kepala Biro, Wakil Kepala Biro dan kepala

Bagian

Top Manager

Kepala Sub Bagian san staf-

staf lainnya

Middle Manager

Lower Manager

waktunya62. Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan unit organisasi dari bawahannya di lingkungan Sekretariat Jenderal KPU, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan bahan pemberian

petunjuk kepada bawahannya63. Dan setiap laporan tersebut harus dibuat

tembusannya dan disampaikan juga kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja64.

Setiap pimpinan unit organisasi wajib mengadakan rapat berkala untuk

memberikan bimbingan kepada bawahannya dan dalam pengambilan keputusan65.

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya setiap perangkat diatas wajib menerapkan prinsip koordinasi, intergrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi dalam Sekretariat Jenderal KPU66.

62

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 622 Tahun 2003 Pasal 196

63

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 622 Tahun 2003 Pasal 197

64

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 622 Tahun 2003 Pasal 198

65

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 622 Tahun 2003 Pasal 199

66

BAB IV

KELEMBAGAAN PENYELENGGARA PILIHAN RAYA 2004