• Tidak ada hasil yang ditemukan

Litosfer

Dalam dokumen Ilmu Pengetahuan Alam (Halaman 40-43)

Bab 5 Struktur Bumi dan Dinamikannya

B. Litosfer

Litosfer berasal dari bahasa Yunani yakni lithos (batuan) dan sphaira (lapisan). Jadi litosfer merupakan lapisan batuan yang ada di bumi. Lapisan litosfer mencakup seluruh bagian padat bumi termasuk intinya.

Struktur padat bumi terdiri atas kerak bumi, mantel, dan inti bumi.

Ilmu Pengetahuan Alam VII SMP/MTs Semester Genap (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen

Kerak bumi terdiri atas dua bagian yakni bagian kerak benua dan kerak samudra. Kerak benua adalah kerak bumi yang ada di daratan. Adapun kerak samudra berada di lautan. Mantel bumi terdiri atas, mantel atas dan mantel bawah. Sementara, inti bumi dibedakan menjadi dua, yakni inti luar berupa cairan pekat dan inti dalam yang bersifat pekat menyerupai padatan.

Berdasarkan struktur bumi, terdapat dua teori yang menjelaskan tentang lapisan atmosfer yakni teori tektonik lempeng, serta teori gempa bumi dan gunung berapi.

1. Teori Tektonik Lempeng

Alfred Wegener mengajukan sebuah teori yang disebut sebagai teori pergerakan benua (continental drift). Teori tersebut menjelaskan, bahwa pada zaman dahulu semua benua di bumi menyatu membentuk sebuah daratan yang sangat luas disebut pangeae. Kemudian, benua tersebut berpisah dan bergerak menjauh secara perlahan. Akan tetapi, Wagener tidak dapat menjelaskan, bagaimana benua terpisah dan bergerak menjauh. Oleh karena itu, teori pergerakan benua ditolak oleh para ahli saat itu.

Seorang ilmuwan bernama Harry Hess mengajukan teori seafloor spreading (pergerakan dasar laut). Teori ini menjelaskan, bahwa di bawah kerak bumi tersusun atas material yang panas dan massa jenisnya rendah. Dengan demikian, material tersebut naik ke punggung samudra. Material bergerak ke samping bersama kerak samudra, sehingga bagian kerak samudra tersebut menjauh dari punggung kerak samudra dan membentuk sebuah patahan. Patahan tersebut, menyebabkan magma naik ke atas dan mengisi retakan pada patahan yang terbentuk.

Pada tahun 1960 para ahli mengembangkan kedua teori tersebut menjadi teori tektonik lempeng.

Teori ini menjelaskan bahwa kerak bumi dan bagian atas dari mantel bumi, terbagi menjadi beberapa bagian yang setiap bagiannya disebut lempeng. Lempeng ini bersifat plastis dan dapat bergerak.

Berdasarkan teori ini, bagian luar bumi tersusun atas litosfer yang dingin dan kaku, serta tersusun atas atenosfer yang bersifat plastis yang berada di bawah lempeng. Hal ini akan menyebabkan lempeng seolah-olah bergerak di atas astenosfer.

Ketika lempeng bergerak, maka lempeng dapat bergerak saling menjauh dan memisah. Lempeng juga saling mendekat sehingga terjadi tumbukan antar lempeng. Jika dua lempeng bergerak saling menjauh, maka lempeng tersebut bersifat divergen. Gerakan divergen akan menyebabkan retakan atau patahan. Jika terdapat dua lempeng yang saling mendekat, maka akan terjadi pergerakan konvergen.

Pergerakan lempeng secara konvergen akan megakibatkan tabrakan antarlempeng. Akibatnya akan terjadi fenomena subduksi atau lempeng samudra yang menyelusup ke bawah lempeng benua. Akibatnya terbentuk palung laut. Pegunungan Himalaya, merupakan salah satu pegunungan yang terjadi akibat tubrukan antarbenua.

MENGEKSPLORASI

Carilah informasi yang lebih lengkap tentang teori pergerakan lempeng di berbagai sumber! Susunlah informasi yang kalian dapat dalam bentuk rangkuman! Kumpulkan kepada guru untuk diberi penilaian!

Teori Gempa Bumi dan Gunung Berapi

Aktivitas pergerakan lempeng pada lapisan litosfer menyebabkan berbagai macam peristiwa alam, seperti gempa bumi, gunung berapi, dan tsunami.

a. Gempa bumi

Batuan pada lempeng mengalami perubahan bentuk atau deformasi secara perlahan dalam jangka waktu tertentu. Ketika batuan tersebut mengeras atau menegang, maka energi potensialnya akan bertambah. Ketika lempeng bergerak atau patah, maka energi tersebut dilepaskan. Energi yang dilepaskan tersebut mengakibatkan terjadinya getaran yang merambat melalui materi bumi lainnya. Getaran tersebut dinamakan gempa bumi. Makin besar energi yang dilepaskan, maka getarannya akan makin terasa.

1) Upaya mitigasi gempa bumi

Tindakan mitigasi bencana gempa bumi bertujuan untuk mengurangi risiko kerusakan dan menghindari adanya korban jiwa dilakukan sebelum, saat gempa berlangsung, dan sesudah gempa berlangsung. Beberapa hal yang dapat dilakukan sebelum terjadi gempa, antara lain sebagai berikut.

a) Merenovasi rumah agar tahan gempa. Saat ini telah banyak dikembangkan rekayasa bangunan tahan gempa yang fondasinya tersusun atas baja dan karet.

b) Selalu cek kestabilan benda yang menggantung.

c) Pelajarilah lingkungan yang ada di sekitar kalian.

d) Selalu sediakan P3K, senter, dan persediaan makanan darurat. Terutama yang tinggal di daerah rawan gempa.

2) Upaya penyelamatan diri saat terjadi gempa

Gempa merupakan salah satu bencana yang tanda-tandanya sulit dikenali. Bencana gempa dapat terjadi setiap saat. Tindakan tanggap bencana harus sesuai dengan tempat kalian berada.

Jika kalian berada dalam ruangan saat terjadi gempa, carilah tempat berlindung yang kuat dan mampu menahan reruntuhan seperti di bawah tempat tidur, di bawah meja, dan waspada terhadap benda-benda yang mungkin terjatuh seperti lampu, rak, atau lemari. Jika kalian berada di luar ruangan, maka kalian harus mencari ruang terbuka yang jauh dari gedung, bangunan, tebing, tiang, pohon, atau benda-benda lain yang dapat rubuh. Sebaliknya, jika kalian berada di pantai maka sesegera mungkin untuk menjauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami yang mungkin terjadi. Pastikan kalian juga mencari tempat yang aman dari bahaya longsor.

b. Tsunami

Tsunami berasal dari bahasa Jepang yaitu “Tsu” yang berarti pelabuhan dan “Nami” yang berarti gelombang yang diartikan sebagai gelombang besar di pelabuhan. Jadi tsunami terjadi akibat adanya gempa bumi di bawah laut yang mendorong gelombang besar menuju daratan.

1) Tanda-tanda alam terjadinya tsunami

Beberapa petunjuk atau tanda alam sesaat sebelum terjadinya tsunami antara lain sebagai berikut.

a) Terdengar suara gemuruh yang terjadi akibat pergeseran tanah. Suara ini terdengar dalam radius ratusan kilometer.

b) Jika pusat gempa berada di bawah permukaan laut di kedalaman dangkal dan kekuatan lebih dari 6 skala richter, maka perlu diwaspadai terjadinya tsunami.

c) Garis pantai cepat surut karena gaya yang ditimbulkan pergeseran lapisan tanah. Bisa jadi surutnya garis pantai cukup jauh.

d) Oleh karena surutnya garis pantai, tercium bau-bau khas seperti bau amis dan belerang.

e) Di dalam sejumlah kasus, perilaku binatang juga bisa dijadikan sebagai peringatan dini terjadinya tsunami. Sesaat sebelum tsunami, ribuan burung akan terbang menjauhi pantai.

2) Upaya penyelamatan diri saat terjadi tsunami

Jika terjadi gempa yang kemungkinan diikuti oleh tsunami, maka lakukan tindakan penghindaran sesuai dengan lokasi tempat kalian berada. Jika sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari ke tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah menuju bukit yang terdekat. Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan. Jika situasi tidak memungkinkan untuk pergi ke tempat evakuasi, maka cari bangunan bertingkat yang bertulang baja. Gunakan tangga darurat untuk sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3). Jika situasi memungkinkan, pakailah jas hujan dan pastikan tanganmu bebas dan tidak membawa apa-apa.

c. Gunung api

Aktivitas lempeng tektonik membentuk rangkaian gunung api. Salah satu rangkaian gunung api yang dikenal dunia adalah cincin api pasifik. Cincin api pasifik, merupakan pusat gempa dan rangkaian gunung berapi di sekitar Samudra Pasifik. Akibatnya di Indonesia banyak terbentuk gunung berapi. Gunung api tersebut membentuk sebuah barisan yang membentang dari bagian barat hingga timur Indonesia.

1) Proses terbentuknya gunung berapi

Gunung berapi terbentuk dari tabrakan dua lempeng. Jika ada dua lempeng yang saling bertabrakan, maka lempeng yang memiliki massa jenis yang lebih besar akan menekuk ke bawah lempeng yang massa jenisnya lebih rendah. Jika lempeng menekuk di bawah lempeng lainnya, maka batuan pada lempeng yang menekuk akan melebur menjadi magma. Kemudian,

Ilmu Pengetahuan Alam VII SMP/MTs Semester Genap (Kurikulum 2013) – MGMP Kab. Sragen

magma tersebut akan naik menuju permukaan karena adanya perbedaan massa jenis.

Indonesia merupakan negara yang terletak di rangkaian cincin api pasifik. Dengan demikian, di Indonesia banyak terdapat gunung berapi. Jika terjadi letusan gunung berapi, maka peristiwa tersebut akan memuntahkan material dengan kekuatan besar dan menyapu segala sesuatu yang dilewatinya.

2) Tanda-tanda letusan gunung berapi

Beberapa tanda-tanda gunung berapi yang akan meletus antara lain suhu di sekitar gunung akan terus-menerus meningkat, air dari sumber pegunungan menjadi hangat, beberapa sumber air bahkan mengering, tumbuhan di sekitar pegunungan akan tampak layu, serta terdengar suara gemuruh. Tanda lainnya adalah adanya gempa tremor. Gempa tremor adalah gempa kecil yang terjadi terus-menerus di sekitar gunung api. Selain itu, hewan-hewan yang tinggal di sekitar gunung akan bermigrasi turun.

3) Upaya penyelamatan diri saat terjadi letusan gunung berapi

Guna mengurangi dampak letusan gunung berapi, hal-hal yang harus kalian lakukan atau perhatikan adalah sebagai berikut.

a) Membuat rencana penyelamatan dan komunikasi bagi keluarga untuk menghadapi resiko terjadinya gunung berapi, jika kalian tinggal di wilayah dekat dengan gunung berapi.

b) Gunakan masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.

c) Kenakan pakaian yang dapat menutupi permukaan tubuh seperti baju lengan panjang, celana panjang, topi, dan lain-lain. Usahakan jangan menggunakan lensa kontak.

d) Bila kalian berada di dalam ruangan, segeralah tutup pintu atau jendela. Kemudian, segera mengungsi ke tempat yang aman.

MENGASOSIASI

Identifikasikanlah cara melakukan mitigasi bencana sesuai risiko bencana yang ada di wilayah masing-masing! Tuliskan hasilnya di selembar kertas dan kumpulkan kepada guru!

Dalam dokumen Ilmu Pengetahuan Alam (Halaman 40-43)