• Tidak ada hasil yang ditemukan

lnrnuaur ei{urs4upaa .1nqasra1 1u,(e^,,

5l a'rt f { lt ))

J , ' z

{t ..Q 71-1

. . . t

tf rr*-r

t l t I . t |

(r1) ; rr.r lrr' r, p rr*:i {r

|

. ' t ' " 1 : ' ' ' : ' t ' l ' t \

lnrnuaur ei{urs4upaa .1nqasra1 1u,(e^,,

"** rr-';:il:iil,tTrtlTil

tedrp twf pousnl4[1o r,nerad reErqas 1np rgp* uusel8urrad 1pu[.rat.qu1lt '(69 nlr l?I?,ru ur?l?p r^\quq elus rtzq ledruu;

l1l pwnq-p ul?t?p p?urqv usp,ppJ"l lq :rplrlq r&g

t'Nabi shalldlaha 'alzih wt srllta bcntbde: Iikt ktmt melihat *onng ldati yug moadar-aaadir tc aasjid, m*a saksikanlzh behwa ia briman .,.."

Saya bcrtata: Sanad hadis tcrsebut tidak slaitd dan tidak l4r@r.

Ini riwayat Diraj Abu as-Sam'i dari Abu al-Haitsam dari Abu Sa'id.

Diraj ini, kata d-Hafidz dalam at-Ta4rib: "Jujur, tctapi dalam hadits riwayatnya dari Abu al-Haitsam ada kedha'ifan." Karena itu

adz-Dzahabi menyertai al-Hakim dengan mengatakan: "Saya me ngatakan : DLaj banyak meriw ay atkan hadits mun*ar."

Saya bcrkata: Di antara hadits munkarnya ialah:

n , n b ,

, . i t - ' t '

(( d''., : tl* |f

"Mereka memperbanyak dzikir kepada Allah sehingga mereka mengucapkan: Gila!"

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad setelah hadits sebelumnya dari Diraj dengan sanad yang telah disebutkan.

Mu'alif berkata: (D) Ath-Thabr ani dan al-Bazzar m€riwayat-kan dengan sanail shahih ilari Abs, ad-Darda':

^ r , ' , ' . ' / i t - - " , ) t . . t . - i i ' r l - l b . . ' '

((. . ..1r Jef , (Jij .lf -" -r-*lJr :Ju ffi -,rJr cryy

Scsuaggthaya Nabi shallallaha talaihi wa sallambenabda:

Masjid itt nmah bagi setiap orang yaag taqwa, dan AIIah menanggug...."

Saya berkata: Saya tidak melihat sanadnya layak untuk diperhatikan dan tidak:nenemukan orang yang menyatakan keshahihannya. Al-Mundziri mengutip pemyataan al-B azzar, penwi hadits ini: "Sanadnya hasan." Dari mana keshahihan hadits ini?

Barangkali mu'alif menetapkan keshahihannya dari pernyataan al-Haitsami ddam al-Majtna':

"Saya berkata: Para perawi untuk al-Bazzar semuanya perawi h^dits ilrohih." Tidaklah selaiu demikian, karena beberapa alasan yang telah saya sebutkan dalam pendahuluan. Lihatlah kernbali!

Setelah mengamati sanadnya dalam hwa'id al-Bazztr (434), tampaklah bagi saya bahwa sanadnya sluhih tetapi tanpa kelimel;

"Masjid itu rumah bagi setiap orang yang taqwa. " Kalirnat itu ada U turd4u1,4u

A(F,tt'ts\))

gT, prb*n$ty1:q

.sq?

-rp r-qrnihs_s? us4"{uDd usldqq elfus qndes !,oqp tr:iues efiltwuw/lual gpped 'qzs Sued lrprq reteqas uwEnp ur4nqumraut eElkmlas

'?l(uqlPeq snrsrs pBp (uqsqafualll ryps) rflps JIpFI^I : ?npr)I

ottt rttDl,-loruu-r ured 'sp dnntuau (ere /fi ,#;1, ulppp uvlselat ui(es ruadas r{eual tuEws nqua .;urtlotu erp 'qedeg nqv ulq u+l?rql upz uduurepp 16,, uuauap udusepquraur q?llv zEouas- ;#;:t;t

ueSuap uduuzgr,eqpal dz4Eunrp uep ttqoXTD ,rutDI,lo ruepp sz8al erucas rqln,(n5-s? rlJlo upuas uolJr.Eqprp Suef rur sgpuq a(uupe qayo uellluruUp 'qzpuaqEuau rpuy z4{1pqrua1 qepeqrl .uznpqrpuadz8ni rur rytrry wEsp uopnqas zdzs 3ue,( ueseJe zdz:aqaq ?uaJ?{ t;el Euqnraq uqp8q rtue>I q"lal rueunu8rqas u"Ifppu?rp

?srq lepq fqrndns-s" rr?p apo{-apo) ,lptDtr1o urelep rl\?unl IJp qalo w:lseyatrp euzure8eqas ,uele.,{zrnr:ad

apo{-apo{ Inlzlaru uduuz4ueseqEuaru 'rqlndns-s? rrep ueueseq8uad uz>lppue8uau rr;1n {n5_se Jequpu4JTIE,nIAI : Bupuad 'ue4gr.o1 ederaqaq pp? ei(utu?l?p tq :c1e1raq uleg

(Jqn (ng-se lnmuaru aeseq st1ppp .t.telerls sqer cuy utadas slpbenl FrIeA lp aep teJegs nqlaas ptadas nqprkeu lp tsleqs llq ares JeFqs tqy sntetts pradas uereH-Je p{seu lp ,eJerJs llul n eS,,

n6c )) {* rrsf }

( arc P rr----,-F ' i '

/'r. , . ', tl:.tr'1t! lf.t- 4lK9t ial(9

. . r . , ' .

:rl.ttf lrsp lboq.rr g-1t, ryutu 1t Aa nu uuftlqcIu.ru JII?,nE .?u?1tr tqpd twI p;fsuru ;uuetucy,11

_ (C1e)qttlttoJ-totptoUsttep(glDqapttarts_W uq?p filllxslrD rplal rlp &(uursl tu?i( uzp rou.,qeq1-qr? tEi(&ru ep?d

Ketiga : Malna hadits terscbut ditunjul&an oleh hadis lain yang lebih baik posisi sanadnya, yaitu dari riwayat Abu ad-Darda', "Hadits fiasan." kata al-Haiaami. Akan lebih tepat seandainya mu'alif mengutip hadits yang ini, bukan yang di ates (sebclumnya). Meskipun kehasanan hadits tidak ditcrima oleh al-Mundziri dalam a-Targhib dan al-Hafidz an-Naji dalam komentamya (Q. 135/ l), karena ada perawinya y ang dha'if dan ada yang l,afirrr (membuat kekeliruan) seperti saya jelaskan dalam a/-Irwa '

( I 130).

Maka tetaplah hadits ini dalam kedha'ifannya dan karena sangat lemahnya, riwayat al-Baihaqi tidak dapat m e n g a n g k a t n y a m e n j a d i h a d i t s g a w r (k u a t ) s e p e r t i Anda kerahui.

Adapun pernyataan al-Munawi dalam at'Taisir - me-nyertai riwayat al-Baihaqi dari Jabir-: "Dan begiru juga (riwayat) ath-Thabrani darinya (Jabir) dengan sanad yang shohih ," adalah merupakan praduga yang disebabkan oleh ketergesaannya dalam mering,kas uraian al-Haitsami. Ini adalah hadits Abu ad-Darda yang dinisbatlian al-Munawi kepada ath-Thabrani dan dikatakan olehnya sebagai hadis fii.r-ian. Para ulama menolaknya sep€ni dtsebu*an dl atas, tetapi justru syaikh al-Ghamari terjebak dan menyam-paikan hadits ni dalam al-Karu(3?9 / 2A6l).

Hadits uri bertambah kedha'ifannya, karena berten-tangan dengan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa vtllam ketika menjawab pcrtanyaan seseorang mengenai: 'mana yang lebih utama: shalat di Bait al-Maqdis atau di masjid beliau (Nabi sfiallullahu 'alaihi wa vllam)' .

l . r

^J rl /. ,4Ltl

"Satu kali shalat di mosjidku ini lebih utamlt daipada cmpat kali sholat di dalamnya (Baitul Maqdis). Dan sungguh xbail' baik orang yang shalat ...."

Al-Hakim meriwayatkan dan menshahihkannya seru disetujui oleh adz-Dzahabi sebagaimana dinyatakan

Bob: Mgjid-nasjd ,.>t J4

26

L L Ptrsou.-f,6q1 :W

wp (rD pn o tqv !,o,to wedere*"*.9l3ijf.*ffi,TrH

' -I^$rad usp lqnqunb .ppr-ur4l-lE .Irs$lng-p rlalo-trsru:l.sqprp

"uas (text) m1p enp w,{unduraur uzpl aqp efupuwg :ulurfrrq

"f"S (r,{uusrJ-qppqsuru qou.r?znq)I truql .IzpJuntr_r" uup pilo qv .u.H) u.plpu uep JqeJaT flvetoes qalo uelteqerqp ieI aetogol ftwp epqvd) efrlun'nqteua eJvryed qepeda4 aevauedp'qi1a1,,

fttr,'

,, {.i-. f t{., tf. € rnr r: ---.r*4 r{-f

. . . , . : ' t ; ' . . 4 o . . ' i - . , . ' ; , . . . t t t . , ,

-tuou uup u"ryFsrrqruaru (7) rowou

"n"u rrffiffiffi*o

GLV) pnoO nV Wqotls wellzp lrrq1elrp uup efuunlrqas u?l?ur t1tt1ot1s 8rn1r'rcEurnp 4uduzq uuare4.il.L oqp ap . zernryf,_Je nury, upud {€}alJal ei(rq?lpJ '8uzru1x uequduarl uuEuap rensas urpeq ue8unpuel undDlsau tt,oqp lq qradas uelzu ueSuap erpe11 :ulu1req eleg

.. .tpJlpes

Wn:rttf e,{ovelrru. eraeu ieplt sJereu uerpnrrrdf lp{seu vyyettaeq_ettaequaw

e.fdteu euera rD eseu nters elsnueu eped taegep ae7y,,

6.rygfir[.4x))

, 1 - I , o

-: p' rszm serqtucru *""t"'- (, ) ;#ffi,l}rl:$ ffi , il,I"^ "

qy !r,ot1s uup (961 tt1t4) ptog-m np*, -"*;nfi:rfl

uep rq?q?zd-zpe pl?{ ,((F?{tullp)rz{rrtu slrp?q q?lppp ,,'tolDqs nqu?s toltuas stpbory Twrog rp to4oqs o{tttlnfiEunsag ,,

(' rc rr16t C F 'llTt lf fi,

:nroeq undrpy

blt,o*-roureppft rq1rrrp,r,o""*t11Y"tl;''Jffjfi

Mutatif bcrkata pada judul: 'Merawat na{ll.' Mcnurat (riwryat) Ahnrd dcagansamd c,ta&ift

t - , . t , t - L . . ,

tt 4)'t! t rr rl .r 3r

\ \ - . / , J - t a J . J

1l- '=tJ ri

uScsanggahnyt Nahi shellallaha 'aleihi wt sellaa bctvbdz:

fik salah sats dad *alien *an mcladah, makt baaaglah jaah dad mcngcnai kalit ataz pakaian orang Mt'm.in,

schingga mcny*itinya. "

Saya berkata: Al-Hafidz hanya menghasankannya. Ini yang be-nar. Karena di dalamnya ada Muhammad bin Ishaq, dia dibicarakan dan ditetapkan sebagai perawi yang frasan haditsnya ketika dia menya-takan sebaga i perawi hadits sepeni dilakukan di sini (dalam hadits terse-but). Kemungkinan mu'alif dalam menshahihkan hadits ini berpegang pada pernyataan al-Haisami: "Ahmad dan Abu Ya'la telah meriwayat-kannya dan para perawinya telah memperoleh kepercayaan (tautiq).", Hal itu tidak pasti, sebagaimana telah disinggung sebelumnya.

Mu'alif berkata dalam suatu komcntar: "Bagi orang yang telah makan (yakni bawang dan yang sejcnisnya) harus mcnjauh dari masjid dan kumpulan orang banyak sampai bau bawang itu hilang, dan tcrmasuk di dalamnya semua bau-bauan yeng tidak enak, seperti asap rokok, bau mulut dan nafas yang bcrtau."

Saya bcrkata: Menyamakan (benda-benda berbau tidak enak yang lain) dengan bawang perlu dipenimbangkan. Karena nafas yang berbau dan yang sejenisnya merupakan kekurangan yang sudah men-jadi ketetapan Allah (samawi) bukan kehendak atau perbuatan yang disengaja yang dilakukan seseorang dan ia tidak mampu menghilanS-kannya. Lalu, bagaimana dengan penyamaan dengan bau-bau tidak enak yang aas ketrendaknya, seseorang dapat nrengbil,rngkannya atau mencegahnya?

Perumus tyari'at yang bijalsana melarang orang yang usai makan bawang atau sejcnisnya menghadiri masjid dan memperoleh fadhilah jama'ah adalah sebagai hukuman/ sangsi atas ketidak-peduliannya menyakiti p€rasaan orang-orang mu'min dan para malaifuat muqara&z (yang didekatkan). Maka dari itu, tidak dibenar'

^it J * ' :,. ',

,v'€:,;i {s sr,i(; ffi .r,trr ii ,,

28 Bab: ]"{6jidanafiid

6Z Epy?{flrtl:tW

'us{pnsryur nqaq tu?.,( ur{snw qq unJ?H r,rDI?A .r.ulltzH nqv r1ep us{sls{p

"uuu{u8zqag,, :r,tunq.raq e.(mrelnfuel uvp nrqnuf g-fse e[n4(991 ym) yo1t1-uo trep ef,udrln8uaru yp,nyi :erelraq cfeg

tueroos epe u,(upeues .uo1,p rp ,to',^r#ff{^"'ffi

qefe;q nuqy,. 'ar Svep- uep 9np ueyrynelJp te ves nnuJ ayp unllut ela Wp, ilJelpgerls rJeilnJnsq[ esew eped tuva-iaea uetae lp gvrysleqs) ppqs vespeq tenqueu FaeteJ|p nney,

Cdc n-.4t da ))

J t . / . I l . I

. . 4

tt g.i cft rc 5'.r'- ;a ,rain rf ,X cJ; $t, N

1 t ' i , . : ' . , ' , . o . t t 6 . ) - r . , . l f f i

;rupgurrneqqqurr,re,n;41rrrnro"ror"o,1t;;o;1irlr','91""

qrprq pews'a(uuuarr;1 .-e,(erradrrr,^"r*- r^*llXitij["#H

uep eE 'qnb,ea rrep eduuapedeinr.raru ur?las q"l"q .,uq1 ,un lp'ld"rat u?IV 3tl".nru up{?1"{p Bue,( 'eduuelluifulruaru 3ue,{ qnb,ea zfueq u,(rnupueag rgadas aoszry :rrrryrqrfrg,rislrp"q n1url

.(t1ob,st)eletndtaru,{w,*aadere;i,SX'ffilf, j,i,Hoj,,fi I,Tr"J."j

SueA pr.ono7-zo srlnuad r1n>p8uaru 2.,(uuu4ues"-qbu.* _"1"p JrT?,nur u,{rr)lpdr!e1 .rdupzues qrtloqs ue\qe g :Elslreq zlug

(ueseq peues uetuap qefu141 nuql .a.y1),,.ueJJes e,+t 1u7v1e, ulEWIIeqs Wqnpsytr eseu eped p{seat atyJep ry flagep aep pot ue1ew qyuad Tuey :E eryeg qlre;{_Je s!4 rpllnp7 V,, t-.r ..--a)

',t'i ti ffi ? r7i tfr.r.t€-)) {rr1c q/r 1..r

( fnP r---rtq, f tr---...';,? : ,'f n Sf ,T--:-l ,tT

, ' ' r . . , . ' i \ . r t l . . t ' ' 2 / r t , 1 2 t . ' . 1

r'p ulqr',u,lsu rruuoJqeloq;p ;r"r*.Jffi,ffno

^ 'rul uv4edunr u,(rs qepr iuzi( ueeprq.rad zpe rua.rel ,a(usuafas 8uu,{ uep nuqraq tue{ seyzu-szyzu qalo 1uI q?Ln{pE a{rduzpqra uv1

Mab sayr meagatakan: 'Abu Hatim mengatrlan apa rdanya, kaura beliau hanp mcngFtahui Umar bin Sinan arh'Shughadi scbagu perawinya. Karena itu bctiau tidak menyebutkan perawi lain.

Kenyataannya, selain 'Umar masih ada tiga perawi tetpercaya yang meriwayatkannya dari Harun bin Muslim.

Dallurl Mwtad-nya( 1073), Abu Daud ath-Thayalisi mengatakan:

"Tetah menceritakan iepada kamu Harun Abu Muslim [ll, ia berkata:

Telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Mu'awiyah bin Qunah."

Metalui jalw ath-Thayalisi, adz-Daulabi dalam a/-Ka nni(Il/ 113) dan al-Baihaqi (III/ 104) meriwayatkannya

Begiru juga Ibnu Majah meriwayatkannya, tetapi menyertakan perawi terpercaya kedua benama Abu Daud. Didalam as-Suar (1002) Ibnu Majah berkata: Telah meriwayatkan kepada kami Zaid bin Akhzam Abu Thalib: Telah menceritakan kepada kami Abu Daud dan Abu Qutaibah, keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami Harun bin Muslim.

Abu Qutaibah nama aslinya Salm bin Qutaibah, darinya juga Ibnu Khuzaimah meriwayatkan hadits, tetapi dengan menyertakan perawi terpercaya ketiga. Dalam Shahih-nya (1567) beliau berkata:

lelah memberitakan kepada kami Yahya bin Hakim: Telah menceritakan kepada kami Abu Qutaibah dan Yahya bin Hamad dari Harun Abu Muslim.

Melalui jalur Ibnu Khuzaimah ini, Ibnu Hlbban (400- Mawarid atlz-Dzom'an) dan al-Hakim (I/218) meriwayatkannya dan melalui ialur lain dari Salm bin Qutaibah, al-Hakim meriwayatkan dan berkata:

" Shahih sanadnya" dan disetujui oleh adz-Dzahabi.

Melalu takhrij dan tahqiq ini dapat ditetapkan bahwa Harun bin Muslim ini nc n'tl(diketahui) tidak majhul dan sanadnya shahih atatu -paling tidak- hasn. Dan dapat dipastikan sftcftlr atas dukungan hadits sebelumnya dari Anas. Wallahu A'lam.Q

Irt DeDikiin tertuli!, ysbi d*grn Lata: 'Abu butatr 'Ib!ru', dalam tek! a8linya MungLiD beliau F.rata anat rtan eyah deogan nama yang raoa: aludim', rcperti hahya Soln' .€.ud.h id (?.!L).

tu:L{sjil-tsjid

I € ploqs lnJsn Euo.qn tuol duttt-duot :qq

!u?ur rp (nduq) lntng-m, rnelas r$Fs-ls{"s relunduaru uuarul ,,' Qomna-m) qenrzraq ytrue,r urud . . . ,, : zpz;z1 uu8uap ( ruad- ulej qtpeq ueEunlnp epe euantl) nluroqfu WttDlts rtn $rpprl ,rpuag

'rlslqqDJ-ro

lrep utuns_si qtzryJ qalo lnfnnO Bwf po,Clt-lD,Dblt,oJ-ro urzlsp Drru ?.IsJas uzTem ei(es uep v,ouoI_lD uo21t1y ulelsp usronqas B,(us lrades eurep w€uqas qalo Euoqoqurad qnp"rrp *4qnq ,"-1n sqroi(vul qap ur4l,zqplp !u.r urezpeg seqqy nuql uep

"rsrp"A,{r.I"qS nqv ry,{",nu 'eAupetns !r,ot1p pualr;lt rrn ope11 :e1e1raqe{zg

^ ,r-a,[aset, lp aduyl t eryferrJcw te]e plkeu antaequw 3ue,(twto-taeto uep aeueTeucd a7 ry"iprrq taef erlqca ued (4avtaau) tealelarn qrily ,ipq"u"q nelleq eAgctl 'rEenes e,a rreJe, lqelJellerls !.lzN lDOt

orh r5.q ftd2 )) ' : ' ;" ' .' r. ,

"'.*ffiy,l?., f w (,r{,t': tf"" \ff4f

:eI")II'qJIIE(nIAI - '\grc/D,o.lq-p urepp fin11u1rp euas (p1 171)7rz1rg-ra rlradas e.{uure1 8ue,( v2p p*y-1o ttDhnJ urelep uulsulafip ryadas usqlng eduel urqsnll qalo ue4cle,$rrrp rq qlpeH rleps rur unlsn4_i_r"q1ng trqu[ 'u,{uenpal epedal srlprq upllpqsrual4l :e1eryaq u{ug

'tsp "";;[ug-p qeilnpqv u.rq qnpunl gup u,(uunpal (reIz,ng) tn.rnue;41 :u"rnqul !p trloqs -l rourou eped z1uryeq gr;e,n