• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Deli Medan. Pemilihan lokasi ini didasarkan atas pertimbangan belum pernah dilakukan penelitian yang sama. Dengan penelitian ini, diharapkan keselamatan pasien berbasis kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1691/ Menkes/ Per/ VIII/ 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit dapat terlaksana dalam menghadapi Akreditasi versi 2012.

3.2.2. Waktu

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret – Mei tahun 2014.

3.3. Informan

Informan dalam penelitian ini adalah unsur yang sedang terlibat dan atau memiliki pengetahuan berkaitan dengan implementasi kebijakan Permenkes 1691/ Menkes/ Per/ VIII/ 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Deli Medan. Pada penelitian kualitatif sampel lebih sering disebut sebagai narasumber, informan atau partisipan. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Informan penelitian ini adalah terdiri dari tenaga kesehatan dan non kesehatan. Informan dari tenaga kesehatan yaitu : Bidang Keperawatan, Unit Farmasi, Unit Kamar Operasi, Unit Laboratorium, Unit Radiologi dan Dokter Bedah; sedangkan informan yang diambil dari tenaga non kesehatan adalah : Bagian Tempat Pendaftaran Pasien (TPP), Unit Pemeliharaan Sarana Prasarana Peralatan Rumah Sakit, Unit Satuan Pengaman, Unit Sanitasi, Unit Linen dan Laundry dengan total keseluruhan informan sebanyak 11 (sebelas) orang.

Pemilihan sampel dari unit tertentu berkaitan dengan pemenuhan 6 (enam) sasaran keselamatan pasien berbasis Permenkes Nomor 1691/ Menkes/ PER/ VIII/ 2011 dalam rangka menghadapi akreditasi versi 2012 dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 3.1. Pemilihan Unit Sebagai Informan terkait Sasaran Keselamatan Pasien

No. Sasaran Keselamatan Pasien Terkait dengan sampel unit 1. Ketepatan identifikasi

Pasien

Kesehatan :

- Bidang Keperawatan - Unit Farmasi

- Unit Kamar Operasi - Unit Laboratorium - Unit Radiologi - Dokter Bedah Non Kesehatan :

- Tempat Pendaftaran Pasien 2. Peningkatan komunikasi yang

efektif

Kesehatan :

- Bidang Keperawatan - Unit Farmasi

- Unit Kamar Operasi - Unit Laboratorium - Unit Radiologi - Dokter Bedah 3. Peningkatan keamanan obat yang

perlu diwaspadai

Kesehatan :

- Bidang Keperawatan - Unit Farmasi

- Unit Kamar Operasi - Dokter Bedah 4. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat- pasien operasi Kesehatan : - Bidang Keperawatan - Unit Kamar Operasi - Dokter Bedah Non Kesehatan :

- Tempat Pendaftaran Pasien 5. Pengurangan risiko infeksi terkait

pelayanan kesehatan

Semua tenaga kesehatan dan non kesehatan

Tabel 3.1. (Lanjutan)

No. Sasaran Keselamatan Pasien Terkait dengan sampel unit 6. Pengurangan risiko

pasien jatuh

Kesehatan :

- Bidang Keperawatan - Unit Kamar Operasi -

Non Kesehatan :

- Unit Pemeliharaan Sarana Prasarana Peralatan Rumah Sakit

- Unit Satuan Pengaman - Unit Sanitasi

3.4. Fokus Penelitian

Penetapan fokus penelitian pada penelitian kualitatif bertujuan untuk membatasi studi, dalam hal ini membatasi penggunaan teori hanya pada yang sesuai dengan masalah yang diteliti dan untuk memenuhi kriteria inklusi seperti perolehan data yang baru di lapangan. Dengan adanya fokus penelitian, maka peneliti akan memiliki panduan mana data yang perlu dikumpulkan dan mana data yang tidak perlu dimasukkan.

Implementasi keselamatan pasien berbasis kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1691/ Menkes/ Per/ VIII/ 2011 di Rumah Sakit Umum Deli Medan merupakan program yang masih baru mengingat kebijakan dari Direktur baru ditetapkan pada tanggal 10 Juli 2013. Program tersebut juga merupakan syarat yang harus diterapkan di rumah sakit yang akan diakreditasi. Untuk itu sebagai langkah awal, rumah sakit melakukan persiapan dalam rangka implementasi keselamatan pasien. Tahap persiapan yang dilakukan adalah : 1) Mengikuti pelatihan/ workshop

berkaitan dengan keselamatan pasien; 2) Membentuk tim kerja; 3) Pemenuhan dokumen yang diperlukan; 4) Persiapan sarana prasarana; 5) Sosialisasi SPO yang sudah terbentuk; 6) Monitoring/ evaluasi implementasi dengan melakukan assessment internal.

Berdasarkan hal-hal tersebut, peneliti mengarahkan fokus penelitian pada : 1. Implementasi keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum Deli Medan

2. Monitoring implementasi dalam bentuk pemenuhan dokumen sesuai dalam Standar Akreditasi versi 2012 untuk implementasi keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum Deli Medan.

3. Faktor-faktor yang berpengaruh (dari teori George Edwards III yaitu : faktor sumber daya, komunikasi, disposisi, dan struktur birokrasi) terhadap implementasi keselamatan pasien Rumah Sakit Umum Deli Medan berbasis kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1691/ Menkes/ Per/ VIII/ 2011.

3.5. Fenomena Penelitian

Sesuai dengan fokus penelitian, maka penelitian ini akan menitikberatkan pada hal berikut, yaitu :

1. Implementasi keselamatan pasien a. Pengertian keselamatan pasien

b. Perencanaan implementasi keselamatan pasien di masing-masing unit 2. Pemenuhan dokumen sesuai dalam Standar Akreditasi versi 2012 yaitu :

1) Sasaran Keselamatan Pasien I : Ketepatan Identifikasi Pasien a) Kebijakan/ Panduan Identifikasi Pasien.

b) SPO Pemasangan Gelang Identifikasi.

c) SPO Identifikasi sebelum memberikan obat, darah/ produk darah, mengambil darah/ specimen lainnya, pemberian pengobatan dan tindakan/ prosedur.

2) Sasaran Keselamatan Pasien II : Peningkatan Komunikasi yang Efektif

a) Kebijakan/ Panduan Komunikasi Pemberian Informasi dan Edukasi yang Efektif.

b) SPO komunikasi lisan/ lisan via telepon.

3) Sasaran Keselamatan Pasien III : Peningkatan Keamanan Obat yang perlu diwaspadai (High-Alert Medications)

a) Kebijakan/ Panduan/ Prosedur mengenai obat-obat yang high alert minimal mencakup identifikasi, lokasi, pelabelan, dan penyimpanan obat high alert.

b) Daftar obat-obatan high alert.

c) Daftar obat LASA (Look Alike Sound Alike)/ NORUM (Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip)

d) Daftar Elektolit Konsentrat

4) Sasaran Keselamatan Pasien IV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat- pasien operasi

a) Kebijakan/ Panduan/ SPO Pelayanan Bedah untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan tindakan pengobatan gigi/ dental.

b) SPO Penandaan Lokasi Operasi.

c) Dokumen Implementasi : Surgery Safety Check List dilaksanakan dan dicatat di rekam medis pasien operasi.

5) Sasaran Keselamatan Pasien V : Pengurangan Risiko Infeksi terkait Pelayanan Kesehatan.

a) Kebijakan/ Panduan Hand Hygiene. b) SPO Cuci Tangan.

c) SPO 5 (lima) Momen Cuci Tangan. d) Dokumen Implementasi :

• Indikator Infeksi yang terkait Pelayanan Kesehatan. • Bukti Sosialisasi Kebijakan dan Prosedur Cuci Tangan. 6) Sasaran Keselamatan Pasien VI : Pengurangan Risiko Pasien Jatuh

a) Kebijakan/ Panduan/ SPO asesmen dan asesmen ulang risiko pasien jatuh. b) Kebijakan langkah-langkah pencegahan risiko pasien jatuh

c) SPO Pemasangan Gelang Risiko Jatuh

d) Form monitoring dan evaluasi hasil pengurangan cedera akibat jatuh. Penilaian pemenuhan dokumen mengacu kepada Pedoman Standar Akreditasi versi 2012 adalah sebagai berikut :

a. Penilaian suatu bab ditentukan oleh penilaian pencapaian (semua) standar pada bab tersebut, dan menghasilkan nilai persentase bagi bab tersebut.

b. Penilaian suatu standar dilaksanakan melalui penilaian terpenuhinya Elemen Penilaian (EP), menghasilkan nilai persentase bagi standar tersebut.

c. Penilaian suatu Elemen Penilaian dinyatakan sebagai berikut : − Tercapainya Penuh (TP) → diberikan skor 10.

− Tercapainya Sebagian (TS) → diberikan skor 5. − Tidak Tercapainya (TT) → diberikan skor 0.

− Tidak Dapat Diterapkan (TDD) → tidak masuk dalam proses penilaian dan perhitungan.

Tingkat kelulusan dan kriteria kelulusan standar akreditasi rumah sakit versi 2012 di Bab Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit untuk tingkat Dasar, Madya, Utama dan Paripurna adalah 80%.

3. Faktor-faktor yang memengaruhi a) Faktor Sumber Daya, meliputi :

• Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) dan kualitasnya • Penyediaan fasilitas, sarana dan prasarana

• Ketersediaan dana untuk implementasi keselamatan pasien

b) Faktor Komunikasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses komunikasi antara Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit dengan masing- masing unit kerja informan, dengan fenomena yang akan diamati adalah :

• Bentuk komunikasi yang dilakukan Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit (TKPRS) kepada unit kerja, apakah ada dilakukan sosialisasi dan apakah ada petunjuk pelaksanaan maupun pedoman kerja.

• Bentuk komunikasi yang dilakukan oleh Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit (TKPRS) apabila terjadi insiden di unit kerja.

c) Faktor Disposisi meliputi :

• Sikap Direktur dalam rangka implementasi keselamatan pasien, mendukung atau tidak.

• Sikap tenaga yang ada di unit kerja dalam rangka implementasi keselamatan pasien, mendukung atau tidak.

d) Faktor Struktur Birokrasi, meliputi :

• Koordinasi TKPRS dengan unit kerja dalam rangka implementasi keselamatan.

• Hubungan kerja antar tenaga kerja dari unit informan dengan unit lain.

Dokumen terkait