• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mandor Besar

BAB 4. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KAKAO

4.2 Macam-macam Penyakit Kakao

Dari hasil pengamatan di wilayah Kebun Banjarari Afdeling Gerengrejo terdapat beberapa penyakit yang mengganggu tanaman budidaya.Penyakit adalah suatu keadaan tanaman yang di sebabkan oleh pathogen yang menyebabkan tanaman menjadi sakit.

Adapun penyakit yang menyerang tanaman kakao edel di Kebun Banjarsari Afdeling Gerengrejo antara lain :

4.2 1 Busuk Buah Kakao ( Phytopthora palmivora )

Penyakit busuk buah kakao di sebabkan oleh jamur Phytopthora palmivora.Jamurini memiliki sporangium yang jelas berbentuk seperti buah jeruk nipis dengan tonjolan di ujungnya. Sporangium ini tidak tahan kering, jika ada air maka sporangium ini akan melepaskan zoospora-nya. Zoospora berenang-renang kemudian membentuk kista pada permukaan tanaman dan akhirnya berkecambah dengan menghasilkan hifa yang pipih yang masuk ke dalam jaringan inang .

Phytopthora.palmivoradapat bertahan dalam tanah.Kemudian dapat terbawa oleh percikan air hujan ke buah-buah yang dekat tanah. Setelah mengadakan infeksi, dalam waktu beberapa hari Phytopthora palmivora pada buah dapat menghasilkan sporangium.Sporangium dapat terbawa oleh percikan air atau oleh angin dan mencapai buah-buah yang lebih tinggi.Cendawan berada dalam tanah dapat juga

49

terangkut oleh serangga, antara lain semut, sehingga dapat mencapai buah-buah yang tinggi.Dari buah-buah yang tinggi, sporangium dapat terbawa air ke buah-buah dibawahnya.

Infeksi Phytopthora palmivora dapat langsung terjadi antar buah melalui percikan air hujan melalui permukaan tanah, serangga,. Biji didalam buah akan rusak selang 15 hari setelah terinfeksi

Pada keadaan lembab cendawan ini dapat berkembang dengan cepat.gejala yang terlihat pada buah kakao dari berbagai umur, mulai pentil sampai buah yang masak.Pada buah muda / pentil dapat terjadi kelayuan buah muda (ceriwil) akibat fisiologis. Buah yang terserang akan mengalami perubahan warna, umumnya mulai dari ujung atau pangkal buah bercak berwarna coklat kehitman dengan batas tegas. Gejala tersebut akan meluas dengan cepat keseluruh buah yang akhirnya buah menjadi hitam. Pada permukaan buah yang sakit dan menjadi hitam tadi timbul lapisan yang berwarna coklat kehitaman. Apabila serangan terjadi pada buah biji masih dapat dimanfaatkan walaupun mutunya rendah

Gambar 4.16 Buah kakao yang terserangPhytopthora palmivora

Pengendalian penyakit Phytophtora palmivora di lakukan secara terpadu dengan menggunakan komponen pengendalian dengan baik. Pengendalian secara terpadu di antaranya adalah :

a. Mekanis

Buah-buah yang busuk di pohon diambil dan dikumpulkan, kemudian dipendam sedalam kurang lebih 30 cm dari permukaan tanah.Hal ini dapat

50

menekan sumber infeksi serendah mungkin sehingga terhambat terjadinya infeksi baru.

b. Kultur Teknis

Mengatur kelembaban kebun agar tidak terlalu tinggi, dengan cara mengatur naungan dan pemangkasan tanaman kakao. Drainase kebun, diperbaiki agar perkembangan penyakit terhambat.

c. Pemilihan klon unggul

Menanam klon-klon yang relatif resisten terhadap penyakit busuk buah Phythoptora palmivora yaitu DRC 16.

d. Pengendalian Secara Kimiawi

Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan menyemprotkan fungisida.Penyemprotan dengan menggunakan knapsack sprayer yangdilakukan pada saat buah sebagian besar telah berumur tiga bulan atau panjang buah sekitar 12 cm.

Tabel 4.3 Jenis fungisida penyakit busuk buah kakao

Jenis Larutan Bhan Aktif Dosis

Manzate Mankozeb 83 % 0.2 cc / liter

Metazeb Mankozeb 80 % 0.2 cc/ liter

4.2.2 Vascular Streak Dieback( VSD )

Penyakit VSD di sebabkan oleh cendawan Oncobasidium theobromae.Jamur ini mempunyai hifa tidak berwarna.Oncobasidium theobromae membentuk basidiospora yang hanya dilepaskan pada waktu malam, dan disebarkan oleh angin. Dengan cara ini jamur tidak dapat tersebar jauh, karena kelembapan tinggi pada umumnya hanya terjadi bila udara tenang. Infeksi hanya dapat terjadi pada daun muda yang belum mengeras.Spora berkecambah dan jamur mengadakan penetrasi melalui epidermis, mesofil, selanjutnya ke tulang daun.

Mengingat jamur penyebab penyakit ini terdapat dalam berkas pembuluh, diperkirakan bahwa jamur mudah terbawa dalam bahan tanaman, seperti stek dan

51

mata okulasi.Namun bukti mengenai hal ini belum terdapat.Dikatakan bahwa stek yang diambil dari ranting sakit ternyata tidak dapat tumbuh.

Meskipun dapat masuk ke plasenta, namun tidak terdapat bukti bahwa jamur menginfeksi biji. Biji-biji yang diambil dari pohon yang sakit dapat tumbuh seperti biasa dan tidak berkembang menjadi tanaman sakit

Tanaman yang terserang jamur Oncobasidium theobromae menunjukkan gejala adanya daun-daun menguning dengan bercak-bercak berwarna hijau, biasanya daun tersebut terletak pada seri daun kedua atau ketiga dari titik tumbuh.Daun akhirnya gugur beberapa hari setelah menguning. Pada ranting terserang satu atau dua daun gugur sedang beberapa daun di sebelah bawah dan sebelah atasnya masih lengka,sehingga tampak gejala ranting ompong. Gejala menguningnya daun mulai terlihat tiga sampai lima bulan setelah spora jatuh pada daun yang bersangkutan, sewaktu daun masih sangat muda.

Pada serangan lanjut, kematian jaringan dapat menjalar sampai ke cabang atau bahkan ke batang pokok. Hal ini akan mempengaruhi produksi tanaman kakao. Bila ranting dibelah membujur terlihat garis-garis coklat pada jaringan xylem yang bermuara pada bekas duduk daun.Lentisel diranting sakit membesar dan relatif kasar.Kadang-kadang dijumpai daun menunjukkan gejala nekrose diantara tulang daun seperti gejala kekurangan unsur Calsium. Gangguan ini akan segera menyebabkan gugur daun dan mati ranting. Pada bekas duduk daun bila disayat terlihat tiga buah noktah berwarna coklat kehitam-hitaman.

Gambar 4.17 Gejala VSD Gambar 4.18 Warna daun seperti pada bekas tangkai daun kekurangan Calsium

52

Pengendalian penyakit VSD di lakukan secara terpadu dengan menggunakan komponen pengendalian dengan baik. Pengendalian secara terpadu di antaranya adalah :

a. Pangkasan Sanitasi

Pemangkasan bertujuan untuk menghilangkan ranting atau cabang sakit yang mengandung jamur (sanitasi) dan untuk mengurangi kelembapan kebun.Untuk menghilangi jaringan yang sakit, ranting atau cabang dipotong 30 cm dibawah pangkal garis cokelat yang tampak dalam kayu.Dalam keadaan yang parah usaha sanitasi ini cukup mahal, manfaatnya kurang, bahkan sering menyebabkan tanaman sangat menderita. Bahan-bahan pangkasan tidak perlu dibakar atau diangkut dari kebun, karena jamur tidak dapat berkembang dan membentuk sporapadabuahdan ranting yang sudah dipotong. Pangkasan sanitasi dilakukan dengan cara memotong ranting sakit sampai batas garis cokelat pada xylem ditambah 30 cm.

b. Penanaman Klon Unggul

Kultivar kakao mulia yang banyak ditanam di Jawa dewasa ini (DR 2, DR 38, dan DRC 16), semuanya termasuk Trinitario yang mempunyai ketahanan yang cukup.

c. Memperbaiki Kultur Teknis Tanaman

Memperbaiki kultur teknik tanaman dengan perbaikan drainase, pemangkasan pelindung, penjarangan jarak tanam dan pemberian pupuk berimbang dapat mengurangi intensitas serangan penyakit. Pemangkasan membantu mengurangi kondisi gelap dalam kebun.Kondisi gelap dapat membantu perkembangan penyakit.Pada tanaman yang terserang pemberian pupuk N, P dan K harus dilakukan sesuai jadwal pemupukan.Pemupukan dapat membantu memulihkan kondisi pertumbuhan tanaman. Khusus pupuk Kalium dapat diberikan 1,5 kali dosis normal. Kalium dapat meningkatkan kekerasan sel dan ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit.

d. Secara Kimiawi

Dewasa ini pengendalian dengan fungisida belum dapat dianjurkan, karena jamur terdapat di dalam berkas pembuluh kayu (xilem), sehingga sukar dicapai

53

oleh fungisida.Selain itu infeksi terjadi melalui daun muda yang tumbuh dengan cepat, sehingga sukar dilindungi dengan protektan secara merata.Fungisida sistemik yang cocok pun belum ditemukan. Pada umumnya fungisida sistemik yang ada dewasa ini diangkut melalui berkas pembuluh tapis (floem), jadi tidak akan mengenai jamur.

Tabel 4.4 Jenis Fungisida penyakit VSD

Jenis Larutan Bahan Aktif Dosis

Amistartop Azoxistrobin 200 gr / liter 0.7 cc/ liter Difenokonazol 125 gr / liter

e. Pengelolaan Pembibitan Kakao

Dianjurkan agar pembibitan kakao dibuat jauh dari kebun yang berpenyakit agar pembibitan menghasilkan bibit yang sehat.Jangan menaruh bibit di bawah pohon kakao yang berpenyakit.