• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.3.1 Defenisi Makanan Siap Saji

Makanan siap saji adalah makanan yang dihidangkan secara praktis, dan tidak memerlukan persiapan yang rumit. Menurut Yuyun Almasyah (2009:11)Makanan siap saji atau fast food adalah makanan yang pengolahan dan penyajiannya singkat dan disantap secara cepat pula. Menurut Tim Ide Masak (2012:1)Makanan siap saji merupakan makanan yang umunya mengandung lemak, protein dan garam yang tinggi tetapi rendah serat.

Menurut Khasanah (2012 dalam jurnal. Neni Maynita).

Menurut Yuyun Almasyah (2009:11). Makanan siap saji saat ini semakin populer dan diminati oleh masyarakat dan mudah untuk ditemukan diberbagai tempat dan juga pilihan akan makanan sudah beragam. Sedangkan menurut Anonim (2012: 23) yaitu jenis makanan yang mudah disajikan, praktis dan umumnya diproduksi oleh industri pengolahan pangan dan dengan teknologi tinggi dan memberikan berbagai zat aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi produk tersebut.

2.3.2 Pola Pemilihan Makanan

Menurut Muliarini, P. (2010 : 121) pengertian pola pemilihan makanan adalah tingkah laku manusia atau sekelompok manusia dalam memenuhi akan makanan yang meliputi sikap, kepercayaan, dan pilihan makanan.

Menurut Gibney (2009: 29) dalam jurnal Ika Suswati, pengendalian dalam makna pemilihan makanan disini dapat diartikan kemampuan seseorang dalam memilih makanan dalam aspek apapun baik berupa makanan yang sesuai dengan selera (suka/ tidak suka) maupun makanan yang sesuai dengan syarat kesehatan sehingga menggarah kepada pemilihan makanan yang baik.

2.3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Makanan

Ada 2 faktor yang mempengaruhi pemilihan makanan, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Menurut Barasi. Me (2007:22).

1. Faktor internal a). Faktor fisiologis

a. Rasa lapar yaitu kebutuhan untuk makan

b. Rasa kenyang yaitu menghentikan asupan makan, mencegah proses makan selanjutnya.

b). Faktor psikologis

a. Nafsu makan yaitu keinginan terhadap makanan tertentu, berdasarkan pengalaman.

b. Aversi/pantangan yaitu menghindari makanan tertentu, berdasarkan pengalaman masa lalu.

c. Preferensi/kesukaan yaitu dibentuk dari seringnya kontak dengan makanan tersebut, dan proses belajar dini (ketika pertama kali diperkenalkan padama kanan). Mungkin juga berkaitan dengan perbedaan genetik dalam kepekaan rasa.

d. Emosi yaitu makanan tertentu dikaitkan dengan emosi positif atau negatif.

e. Tipe kepribadian yaitu kepekaan terhadap pemicu eksternal dan internal yang mempengaruhi asupan makanan.

2. faktor eksternal a. Budaya

Budaya adalah penentu utama dari pemilihan makanan. Budaya mendefenisikan apa yang dapat diterima sebagai makanan, dan mungkin mengidentifikasi subkelompok mana yang dapat mengonsumsi makanan tersebut

a. Agama

Beberapa agama di dunia memiliki peraturan tentang makanan yang diperbolehkan dan kapan makanan tersebut boleh atau tidak boleh dimakan. Penganut agama-agama ini membatasi pilihan makanan mereka, tetapi juga memperoleh rasa identitas.

b. Keprihatian etis

Pengertian etika merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan salah, atau tindakan yang baik dan yang buruk. Pendukung suatu prinsip etika mungkin mengubah pilihan makanannya agar sesuai dengan prinsip yang dianutnya.

c. Fakor ekonomi

Semakin tinggi status ekonominya, semakin banyak jumlah dan jenis makanan yang dapat diperoleh. Sebaliknya, orang yang hidup dalam kemiskinan atau berpenghasilan rendah memiliki kesempatan yang sangat terbatas untuk memilih makanan.

d. Norma sosial

Perilaku yang dapat diterima oleh lingkungan sosial seseorang, dalam kaitannya dengan makanan berpengaruh kuat terhadap pemilihan makanan. Hal ini ditujukan melalui tekanan oleh teman sebaya dan memperkuat keyakinan orang tersebut tentang makan.

e. Pendidikan/kesadaran tentang kesehatan

Faktor ini berasal dari lingkungan eksternal dan menentukan besarnya perhatian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan makanan dan gizi, dan seberapa jauh masalah kesehatan menentukan pilihan makanan.

f. Media dan periklanan

Kedua hal ini memberikan informasi tentang beberapa makanan, biasanya makanan yang diproses atau diproduksi di pabrik, dan mungkin kurang baik nilai gizinya karena banyak menganduk lemak, garam, dan gula. Semakin diiklankan, semakin dikenalilah produk tersebut dan semakin banyak pula permintaan akan produk tersebut.

2.3.4 Jenis Makanan dan Minum KFC Box Pajus Tabel 2.1

No Jenis Makanan Jenis Minuman

1 Burger Deluxe Mocha float

2 KFC Soup Blue twist

3 Chocolate Sundae Fantasia Float

4 Strawberry Sundae Ichi Ocha

5 Chicken Balls Original Soft Drimk 6 Chicken Balls BBQ Mineral Water 7 Fun Fries BBQ

8 French Fries Large 9 Chicken Strips 10 Snack Bucket

11 Winger Sweet & Spicy

12 Chicken strips Sweet & Spicy 13 Fun fries Sweet & Spicy

14 BBQ Burger

15 O.R. Burger Kombo 16 Bento Oriental / BBQ 17 Crispy Box

18 Super besar 2 19 Super besar 1 20 Signature Box

Sumber : Hasil pengolahan data, 2019 2.4.5 Indikator Pemilihan Makanan.

Indikator pemilihan makanan menurut Azrimaidaliza (2011:159) 1. Kepedulian Terhadap Kesehatan (Health)

Ada berbagai alasan berbagai alasan mengapa orang termotivasi dalam masalah kesehatan dalam pemilihan makanan. Alasan seorang dalam mempertimbangkan kesehatan dalam pemilihan makanan dapat berasal dari status kesehatan saat ini, kesadaran terhadap perilaku kesehatan, dan dampaknya di masa yang akan datang.

2. Kemudahan/Kenyamanan (convenience)

Kenyamanan bagi responden juga dapat berarti kemudahan dalam mempersiapkan makanan.

3. Keakraban (Familiarity)

Keakraban adalah kecenderungan seseorang untuk memilih makanan yang sudah biasa dimakan dibandingkan mencoba makanan baru

4. Perasaan (Mood)

Suasana hati merupakan mekanisme dan bagaimana seorang individu dapat merasa baik atau santai.

5. Daya Tarik Sensorik (Sensory Appeal)

Aroma makanan yang menggugah selera dan disukai dapat memberi rangsangan pada indra penciuman seseorangsehingga akan mempengaruhinya untuk mengonsumsi makanan tersebut.

6. Harga (price)

Harga merupakan suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu.

7. Komposisi Makanan (Natural Content)

Pemilihan makanan lebih memperhatikan terhadap komposisi makanan untuk menjalankan diet yang seimbang dan cenderung menerapkan konsumsi makanan yang sehat.

8. Persepsi Resiko (Risk Perception)

Persepsi makanan sangatlah penting bagi konsumen dalam pemilihan makanan.

9. Agama (Religion)

Agama merupakan keyakinan seseorang yang berpengaru dalam mengarahkan jalan spiritual dan jalan orang hidup termasuk motivasi seseorang dalam pemilihan makanan.

2.4 Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian