HASIL PENELITIAN
1.3 Analisa Data
1.3.2 Analisis Regresi Linier Sederhana
1.3.3.2 Uji Koefisien Determinasi (R²)
Uji koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat. Koefisien determinan ( ) berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu), (0 <( < 1). Semakin kecil nilai R² maka semakin terbatas kemampuasn variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat, begitu juga sebaliknya
semakin besar nilai R² maka semakin besarlah kemampuan model dalam menjelaskan variabel terikat.
Tabel 4.36
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²) Model Summary(b)
Mode
l R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 ,569(a) ,324 ,317 3,420 1,642
a Predictors: (Constant), Gaya Hidup
b Dependent Variable: Pola Pemilihan Makanan Sumber : Hasil pengolahan data, 2019
Berdasarkan tabel 4.35 di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Nilai R sebesar 0,569 berarti hubungan antara Gaya Hidup(X) terhadap Pola Pemilihan Makanan (Y) sebesar 0.569 Artinya hubungan antar variabel tergolong erat karena mendekati 1 (satu).
2. Nilai R Square adalah 0,324. Hal ini berarti 31,7% Pola Pemilihan Makanan (Y) dapat dipengaruhi oleh variabel Gaya Hidup (X) sedangkan sisanya 68,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
4.5 Pembahasan
Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai suatu cara atau strategi untuk menghasilkan setiap produk yang dapat diterima dan diminati oleh konsumen, serta perusahaan tersebut berusaha memenangkan persaingan dunia bisnis yang ketat yang berpengaruh untuk menentukan kesinambungan dari kegiatan operasional perusahaan tersebut. Salah satu strategi yang dapat dilakukan yaitu menciptakan produk yang dapat meningkatkan Gaya Hidup konsumen, sehingga memudahkan konsumen untuk melakukan Pola Pemilihan Makanan, karena jika suatu produk mempunyai citra yang baik, maka produk tersebut akan lebih diminati konsumen. Salah satunya adalah KFC yang memberikan
kepuasan kepada konsumen sehingga menjadi salah satu restoran yang sangat diminati oleh konsumen. Dapat dilihat pada gambar 1.2. di latar belakang yaitu, data pendapatan KFC pada tahun 2017-2018 mengalami peninggkatan.
Hasil persamaan diperoleh model regresi sebesar Y = 30,539 + 1,016 X
yang artinya apabila Gaya Hidup nilai 0, maka akan ada pola pemilihan makanan sebesar 30,539 dan apabila Gaya Hidup dinaikan satu kali maka pola pemilihan makanan akan meningkat sebesar 1,016. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin meninggkat Gaya Hidup yang dimiliki konsumen maka semakin meningkat juga pola pemilihan makanan yang dilakukan konsumen.
Gaya Hidupberpengaruh terhadap pola pemilihan makanan secara positif dan signifikan karena t hitung Gaya Hidup adalah 6,746, bernilai positif dan lebih besar dibandingkan dengan ttabel (1.661), atau nilai sig. t untuk variabel Gaya Hidup (0.000) lebih kecil dari alpha (0.05) . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Gaya Hidup berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pola pemilihan makanan. Artinya, semakin meningkat Gaya Hidup konsumen maka semakin juga pola pemilihan makanan terhadap KFC tersebut.
Pola pemilihan makanan oleh konsumen merupakan keputusan yang melibatkan persepsi terhadap kualitas, harga dan menu, yang berujung pada bagian akhir proses pola pemilihan makanan yaitu mengenai menu yang akan dibeli atau tidak dibeli. Dapat diketahui bahwa banyak faktor-faktor yang mempengaruhi pola pemilihan makanan, salah satunya adalah Gaya Hidupyang dimiliki oleh pelanggan KFC.
Gaya Hidupmerupakan cara hidup seseorangyang mengacu pada pola konsumsi yang mencerminkan pilihan seseorang dari dia menghabiskan waktu dan uang. Gaya hidup yang semakin meningkat menjadi salah satu hal yang sangat penting, tanpa gaya hidup maka perusahaan sangat sulit menarik pelanggan baru dan mempertankan yang sudah ada. Dengan faktor Gaya Hidup yang dapat mempengaruhi pola pemilihan makanan pada pelanggan KFC,
dapat disimpulkan pada penelitian ini bahwa hasil penelitian ini menyatakan besarnya pengaruh yang signifikan pada Gaya Hidup terhadap pola pemilihan makanan sebesaran dengan R square sebesar 324% yang artinya terdapat sebesar 32,4 dari pola pemilihan makanan yang dilakukan oleh konsumen KFC terdapat pengaruh pola pemilihan makanan dan sisanya 68,3% pola pemilihan makanan konsumen tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya, sesuai dengan penelitian penelitian terdahulu yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ferra Untari Anggraika, dengan hasil penelitiannya menjelaskan bahwa mahasiswa hanya untuk meningkatkan eksistensinya dan diperkuat oleh teori Women dan Minor (dalam Mayasari, 2012:99). Gaya hidup mengacu pada pola konsumsi yang mencerminkan pilihan seseorang dari dia menghabiskan waktu dan uang.
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis pada bab sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan yang menjadi inti dari penelitian yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut:
Menurut hasil pengolahan dataa diketahui bahwa responden paling banyak merasakan Pengaruh Gaya Hidup terhadap Pola Pemilihan Makanan Siap Saji yaitu berjenis kelamin perempuan berdominan umur 17-22 tahun. Hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antar variabel independen Pengaruh Gaya Hidup terhadap variabel dependen Pola Pemilihan Makanan Siap Saji. Terlihat pada hasil statistik uji thitung 6,746>ttabel 1.661 dan nilai signifikan 0,000 <0,05 dan uji determinasi (R) nilai koefesien determinasi yaitu sebesar (0,569) yaitu (56,9%) ini menunjukan bahwa hubungan pengaruh antara variabel independen Pengaruh Gaya Hidup terhadap variabel dependen Pola Pemilihan Makanan Siap Saji pada konsumen restoran KFC Box Pajus cukup baik. Besarnya (R square) yaitu 32,4 % sedangkan sisanya 68,3%
dipengaruhi oleh variabel atau faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut.
1. Pihak KFC harus terus mempertahankan kualitas dari atribut rasa dan aroma agar produk yang dibuat sesuai dengan harapan konsumen dan dapat menyaingi pesaing lainnya.
2. Sebaiknya pihak KFC lebih sering mengadakan diskon terhadap produk-produknya agar konsumen lebih tertarik untuk berkujung ke KFC dan melakukan pembelian ulang.
3. Di penelitiaan selanjutnya, apabila membahas mengenai pola pemilihan makanan siap saji maka peneliti harus membuat variabel bebas yang berbeda dari Gaya Hidup agar dapat diketahui faktor apa saja yang dapat menyebabkan pola pemilihan makanan siap saji yang dilakukan konsumen sehingga dapat menambah wawasan bagi peneliti.