• Tidak ada hasil yang ditemukan

Maklumat Komandemen Tertinggi No. 8

Dalam dokumen Pedoman Darma Bakti (Halaman 74-80)

2. Bahwa satu-satunya jalan selamat bagi Ra’iat Indonesia dan Ummat Islam Bangsa Indonesia, ialah: mengikuti dan taat sepenuh-penuhnya kepada Pimpinan Negara Islam Indonesia, yang akan membawanya kearah Mardlatillah sejati.

IV. MEMERINTAHKAN :

1. Kepada Komandemen-Komandemen (Komandan-komandan di seluruh Negara Islam Indonesia, supaya mempercepat dan memperhebat usahanya menyelenggarakan Persiapan Perang Totaliter; dan

2. Kepada seluruh Angkatan Perang Negara Islam Indonesia, supaya menjadi pelopor dalam usaha persiapan dan latihan Perang Totaliter;

V. BERLAKU :

Maklumat Komandemen Tertinggi Nomor 8 ini berlaku, mulai hari tanggal di-umumkan. VI. FASAL TAMBAHAN :

Tiap-tiap Maklumat, Perintah Harian, peraturan, sorat edaran, korrespondensi dan lain-lian, yang berselisih dan bertentangan dengan Maklumat, Komandemen Tertinggi No. 8 ini, dibatalkan, dan tidak berlaku.

VIII. Inna fatahna laka fat-han mubina.. Insya Allah. Amin. Bismillahi .. Allahu Akbar !!

Yuqtal au Yaghlib !!

Mardhotillah, TL, 12 Oktober 1952 KOMANDEMEN TERTINGGI

ANGKATAN PERANG NEGARA ISLAM INDONESIA Plm. T. : SM. Kartosoewirjo

Diumumkan di Mardhotillah Permakluman :

1. M.K.T. Nomor 8 ini dibuat, diselesaikan dan diumumkan di M.T.L., sehingga menyimpang daripada ‘adat kebiasaan yang lampau: tidak melalui K.S.U.

2. M.K.T. Nomor 8 ini disertai: 9 (sembilan) Petunjuk dan catatan, yang perlu diperhatikan dengan seksama.

BEBERAPA PETUNJUK DAN CATATAN

P.T. 1. (M.K.T. No.1, I)

1. Maklumat Imam No. 1, bertarikh 25 Agustus 1948, tentang: Mobilisasi dan Militerisasi Rakyat; 2. Maklumat Imam No. 3, bertarikh 2 November 1949, tentang: (1) Pertahanan Rakyat, dan (2)

Persiapan Perang Totaliter;

3. Maklumat Imam No. 5, bertarikh 20 Desember 1948, tentang: Kewajiban Tentara/Ketentaraan sebagai Pelopor Rakyat, dalam menggelorakan dan menyelesaikan Revolusi Rakyat, Revolusi Islam, Revolusi Totaliter;

4. Maklumat Imam No. 7, bertarikh 23 Desember 1948, tentang: (1) Permakluman berlakunya Hukum-Perang; dan 92) Penyusunan Pimpinan Negara dan Masyarakat, sesuai dengan Hukum-Perang, atau Hukum Islam dimasa Perang, sehingga Dewan Imamah diganti menjadi Komandemen Tertinggi Angkatan Perang Negara Islam Indonesia;

5. Maklumat Militer No. 1, bertarikh 25 Yanuari 1949, angka 3, tentang: Hak kekuasaan dalam tiap-tiap daerah dan bagian, dipertanggung jawabkan kepada Kmd. Tentara dan Ketentaraan yang tertinggi didaerah dan bagian masing-masing;

6. Penjelasan singkat atas proklamasi berdirinya Negara Islam Indonesia, angka 5, 6 dan 7; 7. Manifest Politik No. 197, bertarikh 26 Agustus 1949, Bab VIII, angka 6, mulai (1) hingga (3) dan

ikhtisar III, Lampiran 3, daripada Manifest tsb. diatas, tentang: Persiapan Negara Basis/Madinah Indonesia.

P.T. 2. (M.K.T. No. 1, angka III)

Bahwa wajiblah segenap tenaga, kekuatan an apapun juga, baik riel-material (dlohir-maddy) maupun dalam wujud moreel-spiritueel (bathin-ma’any), atau dalam bentuk lainnya, dikerahkan (gemobilisseerd) seluas, sedalam, dan secepat mungkin, sehingga menjadi kekuatan dan tenaga perang, yang sanggup menghadapi tiap-tiap kemungkinan dimasa yang mendatang.

P.T. 3. (M.K.T. No. 6, angka I) 1. Proklamasi N.I.I. ……..

2. Manifest Politik No. I/7, 26 Agustus 1949;

A. Bab VII, angka 1, (1) hingga (4), tentang sikap Negara Islam Indonesia dalam melakukan tugas sucinya, menggalang Kerajaan Allah didunia;

B. Bab VIII, angka 6, (1) hingga (3), tentang akan Kurnia Allah, dalam tingkatan ketiga, yang merupakan Negara Basis atau Madinah Indonesia.

C. Bab VIII, angka 7 dan 8, tentang akan turunnya Kurnia Allah yang maha besar, dalam tingkatan ke-4, ialah dengan lahirnya Keadilan dan Kebesaran Allah didunia, yang berwujudkan: “Negara Islam Indonesia” yang sempurna, dalam arti-kata keluar (extern) dan kedalam (intern), internasional dan interinsuler, sehingga hukum-hukum syari’at Islam dapat berlaku sepenuhnya dikalangan Ummat Islam Bangsa Indonesia; ialah: ujungnya perjuangan suci, yang bernamakan : Mardlatillah.

3. M.K.T. No. 1, 3 Oktober 1949, fasal III: ………. (periksalah diatas: P.T. 2!).

4. M.K.T. No.2, 12 Oktober 1949, tentang: wajibnya tiap-tiap Muslim “angkatan senjata”, sebagai fardlu ‘ain muthlak;

5. Kegentingan dunia internasional…………..

6. Kedudukan Indonesia terjepit ditengah-tengah negara yang lagi berperang…..; sehingga mau atau tidak mau, Indonesia akan terlibat dalam Perang Dunia Ketiga;

Lampiran MKT. No. 8

7. Keadaan dan kejadian interinsuler di Indonesia sendiri, dalam urusan Politik, militer, keuangan, ekonomi dan hampir dalam tiap-tiap lapangan masyarakat lainnya, tambah hari bertambah keruh dan kusut-masut, sehingga mendekati kepada kerobohan masyarakat (ontw….richting van de maatskhappeliyke orde), dan kejatuhan Indonesia, sebagai negara boneka (satelliet); 8. Timbul dan berkembangnya tiga ideologi yang besar di Indonesia, yakni: Islamisme,

Nasionalisme dan Komunisme;…. Sehingga bersamaan dengan pecahnya Perang Dunia Ketiga itu akan timbul pula Revolusi Dunia dan Revolusi setempat diseluruh dunia.

9. …………., maka Revolusi Rakyat/Masyarakat itu seharus dan sewajibnya diselesaikan oleh Rakyat/Masyarakat sendiri.

10. Jika saat genting runcing serta maha-penting (masa vacuum) itu tiba, maka - Insya Allah - pada waktu itulah Allah akan mencurahkan Kurnia-Nya yang maha besar, bagi Ummat Islam Bangsa Indonesia, berwujudkan: Kerajaan Allah didunia, atau Negara Islam Indonesia yang sempurna, dimana tiap-tiap manusia terjamin keselamatannya, dunia hingga akhiratnya. Insya Allah. Amin. P.T. 4. (M.K.T. No. 6, angka II)

Perlu wajib dilakukan ikhtiar dan daya-upaya, usaha dan peraturan, sikap dan tindakan, yang dapat membawa Ummat Islam Bangsa Indonesia kepada satu tingkatan, dimana Bangsa itu: A. Sanggup, cakap dan kuasa untuk menghadapi tiap-tiap kemungkinan dalam masa Perang

Dunia Ketiga yang akan datang (war-minded);

B. Mempunyai kekuatan dlahir dan bathin, bagi mempertahankan kedaulatan negaranya - Negara Islam Indonesia - dan memelihara kesucian Agamanya;

C. Pandai dan dapat mengusai keadaan dimasa revolusi. P.T. 5. (Pedoman Gerilya: Motto)

Kemenangan Islam, politis dan militer, adalah syarat muthlak untuk mencapai, memperkuat dan menyentausakan kedaulatan Negara Islam Indonesia.

P.T. 6. (Pedoman Gerilya, Kata Pengantar, angka 6, a., c. dan d.)

Diharapkan kepada Komandan-Komandan yang bersangkutan dan bertanggung-jawab atasnya: a. Melakukan segala sesuatu dengan amat bijaksana, dengan mengingati keadaan dan kejadian

setempat (lokal), suasana rakyat, waktu dan tempat yang dihadapinya.

b. ……….

c. Cakap dan cukup untuk melaksanakan rencana,………

d. Tertib, hati-hati dan teliti dalam tiap-tiap langkah dan gerak, dengan tidak melupakan cepat dan tepat, yang semuanya itu menunjukkan akan kesungguh-sungguhan dan kesanggupan tiap-tiap Mujahid : Li ’ilai Kalimatillah, mentegakkan Kalimatillah, Agama Allah, lebih daripada segala sesuatu yang boleh dipikirkan.

P.T. 7. (Pedoman Gerilya, angka 8, a. hingga d.) Beberapa peringatan dan anjuran………..

a. Kemenangan pada umumnya dan Kemenangan Perang pada khususnya –lebih-lebih lagi Kemenangan Islam– sungguhopun pada hakikatnya hanya boleh diperdapat karena tolong dan kurnia Allah semata-mata, tetapi pada syari’atnya banyaklah hubungan dan sangkut-pautnya dengan kepandaian, kecakapan dan kemahiran seseorang Komandan Tentara, dalam memimpin, mempergunakan dan mengatur kekuatan tentara.

Itulah sebabnya, maka seringkali terjadi, bahwa sesuatu kekuatan yang besar dapat dikalahkan dan dihancurkan oleh kekuatan yang kecil. Oleh karenanya, hendaklah tiap-tiap Komandan tentara selalu suka berlatih diri, dengan semangat Tentara Islam yang sejati, semangat yang menggelora dan senantiasa berapi-api, untuk memperdapat dan memiliki kepandaian, kecakapan dan kemahiran tsb., ialah sifat-sifat yang menjadi hiasan jiwa daripada tiap-tiap Komandan tentara khususnya dan pemimpin Mujahidin umum-nya. Dengan hanya karena tolong dan kurnia Allah jua, Insya Allah segala sesuatu akan dapat diperoleh dengan mudahnya.

b. Sesuatu gerakan militer harus dan wajib diikuti/disertai dengan operasi politik. Sebab, tiada seberapa besar nilai daripada sesuatu kemenangan militer (perang), bila tidak disertai/diikuti oleh kemenangan politik. Demikian pula sebaliknya, tiada stabilisasi politik dapat dilaksanakan dengan sempurna dan sebaik-baiknya, bila tidak disertai dengan kekuatan militer. Periksalah sekali lagi: M.K.T. No. 1! c. Lebih-lebih lagi, jika kita menghendaki akan tercapainya kemenangan Islam, maka selainnya ketertiban

militer, yang memang wajib pada tiap-tiap anggota Angkatan Perang Negara Islam Indonesia, juga harus dan wajib pula berpedoman kepada ajaran-ajaran Kitabullah dan Sunnah Nabi Besar Muhammad Clm., dengan tiada tawaran sedikit juapun.

P.T. 8.

Mengingat apa yang tsb. didalam M.K.T. No. 8, angka II., 1., dan IV., 1., maka Perintah Harian Plm. T., tertanggal 1 Mei 1951, tentang bentukan W, (sebagai tindakan dan peraturan sementara), maka dengan ini dibathalkan, dan dikembalikan kepada susunan Komandemen, menurut M.K.T. No. 1, sehingga menjadi:

Bentuk lama Bentuk Sekarang. Kembali kepada M.K.T. No. 1. (sementara) Komandemen Militer

W I K.W. I Divisi I S.R.

W II & III K.W. II & III Divisi II S.H.

W IV K.W. IV Divisi IV HSD.

W VII K.W. VII Divisi VII Heru Cokro

Daerah K.W. I / Divisi I S.R., terdiri daripada Karesidenan-Karesidenan :

Priangan-Timur (Kab.2 Tasikmalaya dan Ciamis), Cirebon. Karawang, dan Jakarta-Kota.

Daerah K.W. VII / Divisi VII H.T., terdiri daripada Karesidenan-Karesidenan :

Priangan Tengah (Kab. Garut, Sumedang dan Bandung), Priangan Barat (Kab.2 Cianjur, Sukabumi dan Bogor) dan Banten.

Tambahan :

1. Kedudukan Plm. Divisi, sebagai Plm. I K.W. yang bersangkutan, dan Gup. (mil.) sebagai Plm. II K.W. tsb., dst., tetap. Hendaklah maklum !

2. Tentang melaksanakan tugas operasi dan stabilisasi didaerah2 perbatasan, hendaklah dilakukan demikian rupa, sehingga ada kerja sama yang erat antara Plm.2 K.W. yang bersangkutan. P.T. 9.

Dimana sudah ada syarat rukun, kesempatan (waktu dan lapangan yang baik, militer, politis dan psykhologis, hendaklah dilakukan latihan-latihan besar-besaran Perang Totaliter (massal).

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

MAKLUMAT KOMANDEMEN TERTINGGI

Nomor 9

Barang disampaikan Allah kiranya kepada sekalian Komandan-Komandan diseluruh : Negara Islam Indonesia.

Hal : Pemberian Pangkat, Pemakaian Tanda Pangkat dan lain-lain Assalmu ‘alaikum w.w.,

I. MENGINGAT :

Kepentingan dan untuk memelihara kehormatan Negara, kedalam dan keluar, baik dalam pandangan Inter-insuler maupun Internasional.

II. MENIMBANG :

Bahwa untuk kepentingan Negara, bagi kesatuan dan anggota Tentara, serta instansi dan alat Negara yang lainnya, perlulah dilakukan;

1. Pemberian Pangkat; dan

2. Pemakaian Tanda Pangkat, dengan syarat-syarat dan jaminan, bahwa dengan karenanya:

a. Lebih pesat jalannya roda pemerintahan Negara Islam Indonesia; b. Lebih menggelora berkobarnya Revolusi Islam di Indonesia;

c. Lebih mempercepat dan memperkokoh konsolidasi tentara dan stabilisasi politik; dan

d. Lebih-lebih mendekatkan tercapainya cita-cita mendirikan Negara Kurnia Allah, Negara Islam Indonesia.

III. MEMUTUSKAN :

Pemberian Pangkat dan pemakaian Tanda Pangkat dilakukan dengan maksud: mem-buat persiapan-persiapan dimasa depan, bagi menegakkan penyelenggaraan dan pelaksanaan konsolidasi militer dan stabilisasi politik dimasa yang mendatang. IV. MEMERINTAHKAN :

Kepada Seluruh Angkatan Perang Negara Islam Indonesia, supaya melaksanakan apa yang tersebut dalam angka II dan III diatas, berpedomankan kepada lampiran-lampiran serta mengingati segala Perhatian, Peringatan dan Catatan daripada Maklumat No. 9 ini, dengan seksama.

V. WAKTU BERLAKU:

Maklumat Komandemen Tertinggi No. 9 ini berlaku, mulai hari tanggal 1 November 1952. VI. Inna fatahna laka fat-han mubina……Insya Allah. Amin.

Mardhotillah, TL, 17 Oktober 1952

KOMANDEMEN TERTINGGI

ANGKATAN PERANG NEGARA ISLAM INDONESIA Plm. T. : SM. Kartosoewirjo

Diumumkan di Madinah - Indonesia Pada hari tanggal 17 Februari 1952

KSU : BINTANG BULAN

Permakluman:

1. M.K.T. No. 9 ini, diselesaikan dan diumumkan di M.T.L. sehingga menyimpang daripada adat kebiasaan yang lampau tidak melalui K.S.U.

2. M.K.T. No. 9 ini, disertai: 11 (sebelas) buah Lampiran dan 6 (enam) buah Perhatian, Peringatan dan Catatan yang perlu diperhatikan dengan seksama.

GOLONGAN KEDUDUKAN PANGKAT POTONGAN KETERANGAN

LASYKAR

Lasykar Prajurit II Prd

Lasykar Prajurit I Prds Kalau perlu,boleh jadi Kmd. Grup (Grp) BINTARA dan PERWIRA MENENGAH Kmd. Regu (Rg) Kopral s/d Sersan I Prds Kmd. Peleton Sersan Mayor tk. III s/d Letnan II tk. III Srs. May. tk. III s/d Letnan II B a n d i n g k a n l a h dengan lampiran 7 Gambar dan Tanda Pangkat

PERWIRA MENENGAH Kmd. Kompi (Ki) Letnan II tk II s/d Letnan I tk I Let. II tk II s/d Let. I tk I Lihat Lamp. 10 MKT No. 9 PERWIRA MENENGAH dan PERWIRA TINGGI

Kmd. Batalyon Kapten tk III s/d Mayor tk III Kapt. tk III s/d May. tk III K m d . R e s i m e n (Res) Mayor tk II s/d L e t n a n Kolonel tk II Kapt. tk III s/d May. tk III Panglima Divisi (Plm. Div) Letnan Kolonel tk I s/ d Kolonel tk I Letkol tk I s/d Kol tk I Panglima (Plm) Jenderal

Brigadir Jend. Brig.

Akan ditentukan di belakang (kelak) Panglima

(Plm)

Jenderal

Mayor Jend. May idem

Panglima (Plm)

Letnan

Jenderal Let. Jend idem Panglima

(Plm) Jenderal Jend. idem

Panglima Tertinggi

Jenderal

Besar Jend. Bsr. idem PARA JENDERAL

LAMPIRAN 1, M.K.T. No. 9

Dalam dokumen Pedoman Darma Bakti (Halaman 74-80)