• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mamalia

Dalam dokumen Laporan Praktikum Dan Umum 2014 (Halaman 71-77)

VI. EKOLOGI DAN ESTETIKA SATWA

6.1 Mamalia

6.1.1 Kekayaan Jenis

Kawasan Wisata Cibodas memiliki kekayaan jenis makhluk hidup yang dapat dilihat. Tidak hanya itu, keanekaragaman jenis makhluk hidup juga melengkapi ekosistem hutan alamnya. Khususnya terhadap keanekaragaman satwa liar. Berbagai jenis dapat dijumpai dengan melakukan pengamatan.

Pengamatan burung dilakukan pada dua lokasi juga bersamaan dengan pengamatan mamalia. Pengamatan pertama dilakukan di kawasan Agrowisata dan kedua di HM 7-9 TNGGP. Pada pengamatan pertama, terdapat 2 jenis mamalia yang ditemukan di Kawasan Agrowisata. Tidak berbeda dari sebelumnya, pengamatan kedua mendapatkan dua jenis mamalia juga. Namun, jumlah jenis mamalia yang ditemukan menjadi tiga saja. Penemuan di lokasi pertama dilakukan dengan pembuatan 10 plot pengamatan 20 meter per 15 menit. Sedangkan, penemuan di lokasi kedua dibuat menjadi lima plot 20 meter per 15 menit. Berdasarkan setiap jenis mamalia yang ditemukan juga dalam jumlah dan aktivitas yang berbeda-beda. Pada hasil pengamatan, data yang didapat dibuat ke dalam daftar jenis dalam Tabel 10.

Tabel 10 Daftar Jenis Mamalia

No. Ordo/ Suku/ Jenis Nama Lokal Lokasi

1 2

1. Chiroptera Kelelawar 15 0

2. Tupaia javanica Tupai kekes 5 7

3. Callosciurus notatus Bajing kelapa 0 1

Jumlah 20 8

Sumber: Analisis Grup A, 2014

Keterangan: Lokasi (1: Kawasan Agrowisata; 2: HM 10-12 TNGGP)

Data yang tersaji dalam Tabel 10 menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis mamalia yang ditemukan dari dua lokasi pengamatan. Namun, ketiga jenis tersebut adalah hasil gabungan jenis yang ditemukan dari setiap lokasinya. Sedangkan, dari masing-masing lokasi pengamatan yang ditemukan hanya dua jenis mamalia saja. Untuk tiga jenis mamalia yang ditemukan tersebut, yaitu kelelawar, tupai kekes, dan bajing kelapa. Di kawasan Agrowisata yang menjadi lokasi pertama, ditemukan 15

ekor kelelawar dan lima ekor tupai kekes. Sehingga, jumlah mamalia yang didapatkan menjadi 20 ekor. Berbeda dengan lokasi pertama, di HM 7-9 TNGGP atau lokasi kedua ditemukan tujuh ekor tupai kekes dan 1 ekor bajing kelapa. Jumlah mamalia yang ditemukan di lokasi kedua menjadi delapan ekor. Berdasarkan data yang didapatkan, dapat diketahui bahwa lokasi pertama memiliki jumlah mamalia terbanyak dibandingkan dengan lokasi kedua.

6.1.2 Indeks Keanekaragaman Jenis

Makna keanekaragaman jenis dalam ekologi telah melibatkan informasi secara kuantitatif. Data kuantitatif mamalia dianalisa ke dalam indeks keanekaragaman jenisnya yang dapat dilihat pada Gambar 18.

Sumber : Analisis Kelompok 1, 2014

Gambar 18 Nilai Indeks Keanekaragaman Jenis Mamalia di Kawasan Agrowisata dan HM 7-9 TNGGP

Nilai indeks keanekaragaman adalah nilai untuk mengetahui kekayaan suatu jenis pada habitat yang menjadi tempat tinggal bagi jenis tersebut. Pada Gambar 13 menunjukkan adanya kedua perbandingan antara nilai indeks keanekaragaman jenis mamalia di dua lokasi. Kedua lokasi tersebut, yaitu di kawasan Agrowisata dan HM 7-9 TNGGP. Dari grafik yang tersaji, dapat diketahui bahwa nilai indeks keanekaragaman jenis mamalia tertinggi berada di HM 7-9 TNGGP dengan angka yang dicapai yaitu sebesar 1,39. Sedangkan, nilai indeks keanekaragaman terendah berada di kawasan Agrowisata dengan angka 0,73. HM 7-9 TNGGP memiliki nilai indeks keanekaragaman tinggi ini karena banyak jumlah mamalia yang ditemukan berdasarkan di setiap plotnya.

0,73 1,39 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20 1,40 1,60 Agrowisata HM 7-9 TNGGP N il ai In d e k s Ke an e k ar aga m an J e n is

Mamalia

6.1.3 Penyebaran dan Penemuan Jenis

Penyebaran jenis mamalia disajikan secara dua bentuk, yaitu penyebaran vertikal dan penyebaran horizontal. Penyebaran vertikal yaitu penyebaran berdasarkan ketinggian dari permukaan tanah (bukan permukaan laut) untuk setiap jenismamalia yang dijumpai Penyebaran vertikal terhadap jenis mamalia digambarkan secara relevan termasuk penggambaran setiap jenis yang dijumpai dan keadaan lingkungan di masing-masing lokasi pengamatan. Penyebaran vertikal mamalia pada pengamatan yang pertama dilakukan dapat dilihat pada Gambar 19 dan Gambar 20.

Sumber :Analisis Grup A, 2014

Gambar 19 Penyebaran Vertikal Jenis Mamalia di Kawasan Agrowisata

Penyebaran vertikal jenis mamalia yang terdapat di kawasan Agrowisata menunjukkan bahwa jenis kelelawar terbang dengan ketinggian mencapai 19 meter. Ditemukan sebanyak empat ekor kelelawar terbang pada plot tujuh saja. Sedangkan, 11 ekor kelelawar lainnya ditemukan sedang tidur bergelantungan di antara vegetasi pepohonan di plot tujuh juga dengan ketinggian 12-17 meter. Sementara itu, jenis lainnya yang ditemukan adalah tupai kekes. Sebanyak lima ekor tupai ditemukan pada vegetasi pepohonan dengan keberadaan tertinggi mencapai 15 meter dan terendah hanya delapan meter saja. Dengan begitu,

keempat ekor kelelawar yang sedang terbang tersebut menjadi penyebaran vertikal tertinggi di antara jenis-jenis lainnya pada pengamatan pertama.

Sumber :Analisis Grup A, 2014

Gambar 20 Penyebaran Vertikal Jenis Mamalia di HM 7-9 TNGGP

Penyebaran vertikal jenis mamalia yang terdapat di kawasan HM 7-9 TNGGP tersebut menunjukkan bahwa ada tujuh ekor tupai kekes dan satu ekor bajing kelapa yang sedang melompat-lompat dan makan di antara ranting vegetasi pepohonan. Penyebaran vertikal tertinggi ada pada seekor bajing kelapa di ketinggian 20 meter dari permukaan tanah. Sedangkan, untuk penyebaran terendah berada pada ketinggian 10 meter dari permukaan tanah, yaitu lima ekor tupai kekes. Dua ekor tupai kekes lainnya juga ditemukan pada vegetasi pepohonan setinggi 13 dan 15 meter dari permukaan tanah. Penyebaran horizontal yaitu berdasarkan lokasi di wilayah pengamatan. Berbeda dengan penyebaran vertikal, penggambaran penyebaran horizontal cukup menggambarkan setiap plot. Penyebaran horizontal ini juga menyajikan berbagai ukuran luas, jarak, dan sudut pada setiap plot yang dapat dilihat pada Gambar 21 dan 22.

Sumber : Analisis Grup A, 2014

Gambar 21 Penyebaran Horizontal Jenis Mamalia di Kawasan Agrowisata

Penyebaran horizontal yang tersaji pada Gambar 16 menunjukkan bahwa penyebaran mamalia terbanyak ada pada plot ketujuh. Di plot ini, ditemukan sebanyak 11 ekor kelelawar dan dua ekor tupai kekes. Sedangkan, penyebaran dengan jumlah sedikit ada pada plot kedelapan, yaitu ditemukan hanya tiga ekor tupai kekes saja. Penyebaran jumlah mamalia di kedua plot ini paling banyak ditemukan saat berada pada vegetasi pepohonan. Meskipun ada sebagian empat ekor kelelawar yang ditemukan saat terbang di udara.

Sumber : Analisis Grup A, 2014

Gambar 22 Penyebaran Horizontal Jenis Mamalia di HM 7-9 TNGGP

Penyebaran horizontal yang tersaji pada Gambar 22 menunjukkan bahwa penyebaran mamalia terbanyak ada pada plot kelima. Di plot ini, ditemukan sebanyak empat ekor tupai kekes. Selain itu, penyebaran dengan jumlah sedikit ada pada plot satu sampai dengan empat, yaitu ditemukan hanya satu ekor tupai kekes pada plot pertama, ketiga, dan keempat. Sedangkan, satu ekor bajing kelapa ditemukan pada plot kedua. Sama seperti pada pengamatan pertama, penyebaran jumlah mamalia di kelima plot ini paling banyak ditemukan saat berada pada vegetasi pepohonan juga.

Dalam dokumen Laporan Praktikum Dan Umum 2014 (Halaman 71-77)