• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Operasional

Dalam dokumen ILMU DIGITAL EKONOMI (Halaman 41-45)

1. MANAJEMEN OPERASI/PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

1.1. Perkembangan Manajemen Operasional

1.2. Strategi Operasi

1.3. Pengertian Produsen, dan Produktivitas

1.4. Manajemen Produksi

2. STRATEGI OPERASIONAL

2.1. Pengembangan dan Penerapan Strategi

2.2. Rencana Strategi, Kompetisi Inti, dan Pengalihdayaan

3. JARINGAN KERJA

3.1. Dua Teknik Jaringan Kerja Yang Berkembang

3.2. Cara Menghitung

4. PERAMALAN

4.1. Pendekatan Peramalan

4.2. Peramalan Runtun Waktu

5. PERENCANAAN PRODUK DAN SELEKSI PROSES

MANUFAKTUR/JASA

5.1. Desain Produk

5.2. Lima Proses Dalam Manufacturing

5.3. Rangkaian Kesatuan Pengembangan Produk

5.4. Transisi Ke Produk

6. MANAJEMEN KUALITAS

6.1. Sejarah Manajemen Kualitas

6.2. Biaya Kualitas

7. PERENCANAAN KAPASITAS

7.1. Analisa BEP

7.2. Luas Produksi

7.3. Penentuan Luas Produksi Dengan Liner Programming

Dengan Metode Grafik

8. MODIFIKASI DISTRIBUSI (MODI)

8.1. Metode Transportasi

9. DESAIN FASILITAS DAN LAYOUT

9.1. Jenis-Jenis Tata Ruang

9.2. Tata Ruang Kantor

9.3. Tata Ruang Toko Eceran

9.4. Tata Ruang Bagi Gudang dan Tempat Penyimpanan

9.5. Tata Ruang Posisi Tetap

9.6. Tata Ruang Berorientasi Proses

9.7. Sel-sel Kerja

9.8. Tata Ruang Repetitif dan Berorientasi Produk

10. RANCANGAN KERJA

10.1. Learning Curve

10.2. Biaya Standar

11. JUST IN TIME (TEPAT WAKTU)

11.1. Just In Time (Tepat Waktu)

11.2. Membangun Basis Persediaan

12. MANAJEMEN RANTAI PASOKAN

12.1. Analisis ABC

12.2. Model Kuantitas Pesanan Ekonomi (EOQ) Dasar

13. PENANGANAN BAHAN

13.1. Perencanaan Penjual dan Operasi

20. Manajemen Operasional

Alat untuk mewujudkan visi & misi perusahaan melalui kegiatan opera-si-produksi. Merupakan perumusan keputusan tentang :

Desain proses: teknologi produksi, penentuan skala produksi, perenca-naan dan pengendalian persediaan, pemilihan lokasi

Perencanaan dan pengendalian produksi 1.

2.

tersebut dibuat dan bagaimana cara memproduksinya.

Variabel Produktivitas: Buruh Peningkatan dalam kontribusi dari buruh terhadap produktivitas merupakan hasil dari kekuatan buruh yang lebih sehat, lebih berpendidikan, dan lebih terpelihara. Beberapa peningka-tan juga berkaipeningka-tan dengan pendeknya waktu bekerja dalam seminggu. Menurut sejarah, sekitar 10% dari peningkatan tahunan dalam produkti-vitas berkaitan dengan peningkatan dalam kualitas dari buruh tersebut. Tunaaksara dan diet yang buruk merupakan hambatan utama bagi pro-duktivitas, membebankan negara hingga 20% dari produktivitas mereka. Infrastruktur yang menghasilkan air minum dan sanitasi yang bersih juga merupakan sebuah kesempatan untuk meningkatnya produktivitas, se-lain juga kesempatan untuk kesehatan yang lebih baik, di banyak negara. Di negara-negara maju, tantangannya menjadi mempertahankan dan meningkatkan kemampuan dari buruh di tengah-tengah perkembangan teknologi dan pengetahuan yang sangat cepat. Data terkini menunjukkan bahwa rata-rata warga Amerika berusia 17 tahun memiliki pengetahuan yang kurang dalam matematika dibandingkan dengan rata-rata warga Jepang dengan usia yang sama. Selain itu, sekitar satu per tiga dari pela-mar pekerjaan yang merupakan warga Amerika yang diuji kemampuan dasarnya kurang memiliki kemampuan dalam membaca, menulis, atau matematika.

Gambar 1-1 Perkembangan Manajemen Operasional

Gambar 1-2 Strategi operasi

1. MANAJEMEN OPERASI/PRODUKSI DAN

PRODUKTIVITAS

1.1. Perkembangan Manajemen Operasional

mencakup mutu keluaran, keefisienan sistem, kompetensi karyawan, per-awatan sarana kerja, metode kerja dll, termasuk kebijakan bersifat rutin. 1.2. Strategi Operasi

Penjaminan dan pengendalian mutu Sistem kompensasi

Penataan organisasi fungsi produksi

Produksi : suatu sistem dari proses yang digunakan untuk menambah manfaat/kegunaan suatu barang atau jasa.

Manfaat : waktu, bentuk, tempat, pemilihan

Produk : hasil dari kegiatan produksi yang berwujud barang/jasa. 1.3. Pengertian Produsen, dan Produktivitas

Produsen: suatu lembaga/orang/badan yang melakukan proses produksi atau menghasilkan barang.

Produktivitas: suatu kemampuan untuk menghasilkan sesuatu. Proses produksi: suatu cara/metode/maupun teknik tertentu dalam ke-giatan penambahan manfaat baru.

Sistim: rangkaian kegiatan yang terdiri dari berbagai sub sistem yang tiap–tiap sistem saling berkaitan.

Sistem produksi: suatu cara/metode/maupun teknik untuk melakukan suatu proses produksi.

Perencanaan produk: kegiatan memilih dan menetapkan produk apa yang akan dihasilkan dan berapa jumlahnya.

Perencanaan produksi: kegiatan memilih dan menetapkan dari apa pro-duk

Sebagai perkembangan dari manajemen pabrik (Manufacturing Manage-ment) dan manajemen produksi (Production ManageManage-ment). Manajemen pabrik ditekankan pada usaha menghasilkan produk secara efisien, beorientasi pada keunggulan bersaing pada biaya (Cost Oriented), sd 1930–an.

Manajemen produksi, mengkaji tata produksi barang dan belum menaruh perhatian pada produksi jasa. Sudah memperhatikan kualitas disamping pada tekanan biaya. Berorientasi pada biaya dan kualitas (Quality and Cost Oriented atau QC Oriented), 1930–1970-an.

Keputusan atau kebijakan utama yang tercakup dalam manajemen opera-si : keputusan atau kebijakan desain (desain produk, lokaopera-si dan tata letak pabrik, kegiatan pengadaan masukan, desain organisasi perusahaan dll), termasuk kebijakan jangka panjang. Keputusan atau kebijakan proses transformasi (Operations), termasuk didalamnya adalah jadwal produksi, shift karyawan, anggaran produksi, jadwal atau schedule dll, termasuk kebijakan Jangka pendek.

Keputusan atau kebijakan perbaikan terus-menerus dari sistem operasi

Persyaratan Kontrol Perencanaan Sumber daya Mengawasi Memasukkan Keluaran Strategi Manajemen Operasional Produksi Mendesain Biaya Efisien Strategi Perusahaan

1. Strategi Pemasaran, 2. Strategi Operasi, 3. Strategi Keuangan, 4. Strategi Administrasi & Sumber Daya Manusia

1. Didukung pelaksanaannya oleh : 2. Sumber daya manusia perusahaan 3. Peralatan produktif

4. Bahan dan komponen produk 5. Metode pengolahan dan teknologi

Organisasi dan manajemen

Strategi Operasi

Tujuan Perusahaan dan Kepuasan Pelanggan

Production & Customer Service

Gambar 1-3 Pengertian Produsen, dan Produktivitas

Tabel 1-1 Perbedaan perencanaan produk dengan produksi MANAJEMEN OPERASI DAN

PRODUKSI PERENCANAAN SISTEM

PRODUKSI - Perencanaan Produk - Perencanaan Lokasi Pabrik - Perencanaan Letak Fasilitas

Produksi

- Perencanaan Lingkungan Kerja - Perencanaan Standar Produksi

- Pengendalian Proses Produksi - Pengendalian Bahan Baku - Pengendalian Tenaga Kerja - Pengendalian Biaya Produksi - Pengendalian Kualitas - Pemeliharaan Struktur Organisasi Produksi Atas Dasar Pesanan Produksi Untuk Persediaan (Pasar) SISTEM PENGENDALIAN PEODUKSI

PROSES MANAJEMEN : POACC

SISTEM PENGENDALIAN PEODUKSI

Perencanaan Produk Perencanaan Produk

ditentukan Apa dan jumlahnya

kebijakannya 1. Perencanaan layout 2. Perencanaan lokasi 3. Perencanaan lingkungannya sifatnya “Jangka Panjang” Karena setiap saat tidak bisa

dirubah dan menyangkut investasi yang sangat besar

Perencanaan Produksi ditentukan Dari apa dan bagaimana

kebijaksanaan 1. Produk bahan baku

2. TK 3. Jam Kerja

sifatnya “Jangka Pendek”

Karena setiap saat bisa dirubah selama 1 periode tergantung sistim dan kondisi

21. Ekonomi Syariah

ILMU DIGITAL EKONOMI

Ekonomi Syariah

1. ISLAM DAN EKONOMI ISLAM

1.1. Ekonomi sebagai Bagian Integral dari Agama Islam

1.2. Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Islam

1.2.1. Pengertian Ekonomi Islam

1.2.2. Ruang Lingkup Ekonomi Islam

1.2.3. Perilaku Ekonomi Islam

1.3. Ekonomi Islam Sebagai Suatu Ilmu dan Norma

2. METODOLOGI DAN KONSEP RASIONALITAS ISLAM

2.1. Metodologi Ekonomi Islam

2.2. Konsep Rasionalitas Islam

2.2.1. Perilaku Pelaku Ekonomi

2.2.2. Upaya Pelaku Ekonomi dalam Meminimumkan

Risiko

3. ETIKA, FIQH, DAN PERGERAKAN EKONOMI SYARIAH

3.1. Etika dan Rasionalitas Ekonomi Islam

3.2. Syariah dan Fiqh Ekonomi Islam

3.2.1. Syariah Ekonomi Islam

3.2.2. Fiqh Ekonomi Islam

3.3. Pergerakan Ekonomi Konvensional Kontemporer

4. KERANGKA METODOLOGIS EKONOMI ISLAM

4.1. Kebenaran dan kebaikan

4.2. Metodologi Ilmu Pengetahuan

4.3. Objek Metodologi Ekonomi Islam

5. KARAKTERISTIK EKONOMI ISLAM

5.1. Tujuan Ekonomi Islam

5.2. Moral sebagai Pilar Ekonomi Islam

5.3. Nilai-Nilai Dasar Ekonomi Islam

5.4. Prinsip-Prinsip Ekonomi dalam Islam

5.5. Basis Kebijakan Ekonomi Islam

5.5.1. Penghapusan Riba

5.5.2. Pelembagaan Zakat

5.6. Paradigma Ekonomi Islam

6. RANCANG BANGUN SISTEM EKONOMI ISLAM

6.1. Kepemilikan dalam Islam

6.2. Maslahah sebagai Insentif Ekonomi

6.3. Musyarawah sebagai Prinsip Pengambilan Keputusan

6.3.1. Sistem Sentralisasi

6.3.2. Sistem Desentralisasi

6.4. Pasar yang Adil sebagai Media Koordinasi

7. SEJARAH EKONOMI ISLAM

7.1. Perekonomian di Masa Rasullah Saw.

7.2. Perekonomian di Masa Khulafaur Rasyidin

8. PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM

8.1. Periode Pertama/Fondasi

8.2. Periode Kedua

8.3. Periode Ketiga

8.4. Periode Kontemporer

8.4.1. Melacak Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam

8.4.2. Pemikiran Ekonomi Dari Timur

Ekonomi Islam mempelajari perilaku individu yang dituntun oleh ajaran Islam, mulai dari penentuan tujuan hidup, cara memandang dan men-ganalisis masalah ekonomi, serta prinsip-prinsip dan nilai yang harus dipegang untuk mencapai tujuan tersebut. Berbeda dengan ekonomi Islam, ekonomi konvensional lebih menekankan pada analisis terhadap masalah ekonomi dan alternatif solusinya. Dalam pandangan ini, tujuan ekonomi dan nilai-nilai dianggap sebagai hal sudah tetap (given) atau diluar bidang ilmu ekonomi. Disisi lain, perilaku masyarakat Muslim tida-klah selalu menjadi bahasan dalam ekonomi Islam selama perilaku mer-eka tidak berorientasikan kepada maslahah. Ekonomi Islam menmer-ekankan pada perilaku individu dan masyarakat yang konsisten terhadap orientasi maslahah. Dengan kata lain, ekonomi Islam berbeda dengan ekonomi konvensional tidak hanya dalam aspek cara penyelesaian masalah, na-mun juga dalam aspek cara memandang dan analisis terhadap masalah ekonomi. Ekonomi Islam melingkupi pembahasan atas perilaku ekonomi manusia yang sadar dan berusaha untuk mencapai maslahah atau fallah, yang disebut sebagai homo Islamicus atau Islamic man. Dalam hal ini, perilaku ekonomi meliputi solusi yang diberikan atas tiga permasalahan mendasar tersebut diatas dan masalah-masalah turunannya.

1.2.3. Perilaku Ekonomi Islam

1. ISLAM DAN EKONOMI ISLAM

A. Islam

Islam mendefinisikan agama bukan hanya berkaitan dengan spiritualitas atau ritualitas, namun agama merupakan serangkaian keyakinan, keten-tuan dan peraturan serta tuntunan moral bagi setiap aspek kehidupan manusia.

Sebagaimana diungkap dimuka, Islam memandang agama sebagai suatu jalan hidup yang melekat pada setiap aktivitas kehidupan, baik ketika manusia melakukan hubungan ritual dengan Tuhannya maupun ketika manusia berinteraksi dengan sesama manusia atau alam semesta. Islam sebagai suatu ajaran agama yang didasarkan pada ajaran kitab Al-Quran dan Sunnah, memberikan banyak contoh ajaran ekonomi, baik pada masa-masa awal Islam itu diturunkan masa Ibrahim a.s dan Shu’aib a.s hingga menjelang wafatnya Nabi terakhir, Muhammad Saw. Pada masa Ibrahim a.s, Islam telah mengajarkan manusia untuk berderma. Islam adalah sistem kehidupan (way of life), dimana islam telah menye-diakan berbagai perangkat aturan yang lengkap bagi kehidupan manusia, termasuk dalam bidang ekonomi. Beberapa aturan ini bersifat pasti dan berlaku permanen, sementara beberapa yang bersifat kontekstual sesuai dengan kondisi dan situasi.

Dari berbagai definisi ekonom mengenai ekonomi Islam dapat disim-pulkan bahwa ekonomi Islam bukan hanya merupakan praktik kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh individu dan komunitas Muslim yang ada, namun juga merupakan perwujudan perilaku ekonomi yang didasarkan pada ajaran Islam.

Ia mencakup cara memandang permasalahan ekonomi, menganalisis, dan mengajukan alternatif solusi atas berbagai permasalahan ekonomi. Ekonomi Islam merupakan konsekuensi logis dari implementasi ajaran Islam secara kaffah dalam aspek ekonomi.

Oleh karena itu, perekonomian Islam merupakan suatu tatanan pere-konomian yang dibangun atas nilai-nilai ajaran Islam yang diharapkan, yang belum tentu tercermin pada perilaku masyarakat Muslim yang ada saat ini.

1.2.2. Ruang Lingkup Ekonomi Islam

Beberapa ekonom memberikan penegasan bahwa ruang lingkup dari ekonomi Islam adalah Masyarakat muslim atau Negara Muslim sendiri. Artinya, ia mempelajari perilaku ekonomi dari masyarakat atau Negara muslim dimana nilai-nilai ajaran agama Islam dapat diterapkan.

Namun, pendapat lain tidak memberikan pembatasan seperti ini, melain-kan lebih kepada penemelain-kanan terhadap perspektif Islam tentang masalah ekonomi pada umumnya.

Dengan kata lain, titik tekan ilmu ekonomi Islam adalah pada bagaima-na Islam memberikan pandangan dan solusi atas berbagai persoalan ekonomi yang dihadapi umat manusia secara umum.

Ekonomi islam adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia untuk men-galokasikan dan mengelola sumber daya untuk mencapai fallah ber-dasarkan pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai Al-Quran dan Sunnah. Ekonomi islam dibangun atas dasar agama islam, karenanya dia mer-upakan bagian yang tak terpisahkan (integral) dari agama islam. Sebagai derivasi dari agama islam, ekonomi islam akan mengikuti agama islam dalam berbagai aspeknya. Ekonomi, secara umum, didefinisikan sebagai hal yang mempelajari perilaku manusia dalam menggunakan sumber daya yang langka untuk memproduksi barang dan jasa yang dibutuh-kan manusia. Dengan demikian, ekonomi merupadibutuh-kan suatu bagian dari agama.

Semakin banyak manusia terlibat dalam aktivitas ekonomi maka semakin baik, sepanjang tujuan dari prosenya sesuai dengan ajaran agama Islam. Ketakwaan kepada Tuhan tidak berimplikasi kepada penurunan produk-tivitas ekonomi, sebaliknya justru membawa seseorang untuk lebih pro-duktif. Kekayaan dapat mendekatkan kepada Tuhan selama diperoleh dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

B. Ekonomi Islam

Gambar 1-2 Ekonomi Islam

Gambar 1-1 Ka’bah

Gambar 1-6 Perilaku ekonomi Islam

Gambar 1-5 Ruang lingkup ekonomi Islam Ekonomi Islam Perilaku Manusia Iman Zakat Tanpa Riba No Gharar Zuhud

Ukhuwwah Bentuk dan Interaksi Ekonomi Mapan & Stabil Aplikasi Ekonomi

ILMU DIGITAL EKONOMI

Dalam dokumen ILMU DIGITAL EKONOMI (Halaman 41-45)

Dokumen terkait