Katalog Produk
Ilmu Digital Ekonomi
ILMU DIGITAL EKONOMI
1. Pengantar
Ekonomi Mikro 2. Pengantar Akuntansi 1 3. Pengantar Manajemen 4. Pengantar Bisnis 5. Komunikasi Bisnis Ekonomi Makro6. Pengantar 7. Pengantar Akuntansi 2 8. Matematika 1
9. Manajemen 10. Leadership 11. Ekonomi
Mikro 12. Akuntansi Biaya 13. Matematika 2 14. Manajemen SDM 15. Perpajakan 16. Manajemen Keuangan
17. Ekonomi
Makro 18. Etika Bisnis 19. CSR 20. Manajemen Operasional 21. Ekonomi Syariah 22. Metode Penelitian 23. Kewirausahaan 24. Ekonomi Politik
25. Statistik 26. Pengantar
Technical Support
APL Tower Central Park 19th floor unit
T7, Jl. S. Parman Kav. 28 Tanjung Duren,
Jakarta Barat, Telp. (021) 56967880
idetechnicalsupport1
0821-2411-3873
@
[email protected]
Senin - Sabtu,
08.00 - 17.00
08.00
17.00
ILMU DIGITAL EKONOMI
APL Tower Central Park 19th floor unit T7, Jl. S. Parman Kav. 28 Tanjung Duren, Jakarta Barat, Telp. (021) 56967880
021-56967880
https://ideyapindo.com
0821-2411-3873
Kode Serial
Hubungi Kami
www.ideyapindo.com
18-03002 T
a1b2c3d4e5
1. Pengantar Ekonomi Mikro
ILMU DIGITAL EKONOMI
Pengantar
Ekonomi Mikro
1. PENDAHULUAN
1.1. Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
1.2. Definisi dan Perkembangan Singkat Ilmu Ekonomi
1.3. Masalah Pokok Perekonomian
2. SIFAT-SIFAT TEORI EKONOMI
2.1. Perbedaan Mikroekonomi dan Makroekonomi
2.2. Pelaku-Pelaku Kegiatan Ekonomi
3. HUKUM PERMINTAAN
3.1. Teori Permintaan
3.2. Harga & Permintaan
4. HUKUM PENAWARAN
4.1. Teori Penawaran
4.2. Harga dan Penawaran
4.3. Perubahan Permintaan & Penawaran Secara Sendiri
4.4. Perubahan Permintaan/Penawaran Secara Serentak
5. ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
5.1. Elastisitas Permintaan
5.2. Elastisitas Penawaran
6. TEORI NILAI GUNA UTILITY
6.1. Perilaku Konsumen
6.2. Nilai Guna (Utility)
7. ANALISIS KURVA KEPUTUSAN SAMA
7.1. Kurva Kepuasan Sama
7.2. Garis Anggaran Pengeluaran
8. TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI
8.1. Teori Produksi & Kegiatan Perusahaan
8.1.1. Bentuk Organisasi
8.1.2. Perusahaan Ditinjau dari Sudut Teori Ekonomi
8.2. Teori Biaya Produksi
9. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
9.1. Struktur
9.2. Ciri-Ciri
10. PASAR MONOPOLI
10.1. Ciri-ciri
10.2. Penetapan
11. PASAR MONOPOLISTIS
11.1. Ciri-Ciri
11.2. Keseimbangan
12. PASAR OLIGOPOLI
12.1. Ciri-Ciri & Macam
12.2. Kurva Permintaan Terpatah
12.3. Pemaksimuman Keuntungan Perusahaan
13. PENENTUAN HARGA FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI
13.1. Permintaan Terhadap Faktor-faktor Produksi
13.2. Penentuan Upah di Pasar Tenaga Kerja
13.3. Sewa, Bunga, dan Keuntungan
14. MEKANISME PASAR & KEBIJAKAN PEMERINTAH
14.1. Pasar Bebas
14.2. Pengertian Kebijakan Pemerintah
1. PENDAHULUAN
Pengantar ekonomi mikro mempelajari tentang kegiatan suatu pasar barang, bagaimana caranya menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia secara efisien, agar kemakmuran rakyat dapat dimaksimum-kan. Secara umum, kegiatan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mempengaruhi tingkat produksi, harga dan hubungan perdagangan.
Oleh karena itu pengantar ekonomi mikro mencakup beberapa hal, an-tara lain: ruang lingkup dan definisi ilmu ekonomi, teori harga dan ap-likasinya, teori perilaku konsumen, teori produksi dan biaya produksi, struktur pasar, menentukan harga faktor produksi, mekanisme pasar dan kebijakan pemerintah.
Ilmu ekonomi merupakan bidang disiplin yang kurang jelas batasan– batasan-nya, karena mencakup terlalu banyak hal. Batasan selalu beru-bah–ubah, dan definisi yang digunakan pun sering merupakan subjek yang kontroversial sifatnya. Setiap orang menafsirkannya berbeda– beda, bahkan sesama ahli ekonomi pun sering dijumpai ketidaksepa-katan.
Pada dasarnya semua orang terlibat dalam kegiatan ekonomi, jadi se-tiap orang perlu mempelajari ilmu ekonomi baik secara formal mau-pun non formal. Di Universitas/Pendidikan Tinggi, pengajaran ilmu ekonomi dibagi 3 yaitu:
Ilmu ekonomi teori atau ilmu ekonomi murni al: pengantar ekonomi, teori ekonomi makro, teori ekonomi mikro.
Ilmu ekonomi terapan al: ekonomi internasional, ekonomi pertanian, ekonomi tehnik, dll.
Kelompok yang bersifat penunjang al: matematika, statistika.
Dalam kehidupan sehari-hari teori terkadang tidak sama dengan prak-tek karena teori adalah prinsip, hukum, dalil, atau kaedah yang bersi-fat sangat umum.
1.1. Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
Gambar 1-1 Kegiatan suatu pasar barang
Gambar 1-2 Ruang lingkup ilmu ekonomi
1. 2. 3. Sumber daya terbatas Pertumbuhan ekonomi Efisiensi
alokatif produktifEfisiensi Keadilan MIKRO EKONOMI
Kerja penuh Mengurangi
keinginan KELANGKAAN
barang dan jasa MASALAH EKONOMI (harus membuat pilihan) 3 pilihan masyarakat untuk
mengatasi kelangkaan Memperbaiki penggunaan sumber daya yang tersedia
Keinginan tak terbatas
KELANGKAAN barang dan jasa
Kelompok yang bersifat penunjang: matematika, statistika Ilmu ekonomi terapan: ekonomi internasional, ekonomi pertanian, ekonomi tehnik, dll. Ilmu ekonomi teori/ ilmu ekonomi murni: Pengantar ekonomi, teori ekonomi makro, teori ekonomi mikro.
pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).
Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas diantara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi mikro menganalisa kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persain-gan sempurna. Bidang-bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori per-mainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastis-itas produk dalam sistem pasar. Analisis dalam teori ekonomi mikro dibuat berdasarkan pemikiran bahwa:
Kebutuhan dan keinginan manusia adalah tidak terbatas.
Kemampuan faktor-faktor produksi menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat adalah ter-batas.
B. Teori Makrokonomi
Suatu bidang dalam ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai ke-seluruhan kegiatan perekonomian. Analisis bersifat umum dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam perekonomian.
Ekonomi makro membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut. Jadi dalam teori ekonomi makro:
Analisis kegiatan pembeli (konsumen) yang dianalisis bukan per-ilaku seorang pembeli, tetapi keseluruhan pembeli yang ada dalam perekonomian.
Analisis perilaku produsen yang dianalisis bukan perilaku seorang produsen, tetapi kegiatan keseluruhan produsen yang ada dalam perekonomian.
Rumah Tangga adalah pemilik berbagai faktor produksi yang terse-dia dalam perekonomian, sektor ini menyeterse-diakan tenaga kerja dan tenaga usahawan, barang-barang model, kekayaan alam dan harta tetap lainnya.
Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seorang atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berb-agai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Kegiatan mereka dalam perekonomian ialah mengorganisasikan faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga kebutuhan rumah tangga beru-pa barang dan jasa daberu-pat diproduksi dengan sebaik-baiknya. Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi, termasuk didalamnya adalah depar-temen pemerintah, badan yang mengatur penanaman modal, bank sentral, pemerintah daerah, angkatan bersenjata dan sebagainya. 2.2. Pelaku-Pelaku Kegiatan Ekonomi
Gambar 1-2 Ruang lingkup ilmu ekonomi
1. 2. 1. 2. A. B. C.
Kelompok masyarakat yang kegia-tannya menghabiskan & menguran-gi nilai guna barang dan jasa
Pemerintah adalah pelaku kegia-tan ekonomi yang menjalankan kegiatan ekonomi berdasarkan motif ekonomi sosial, yaitu motif mencari penghasilan guna
kepentingan umum Produsen Pemerintah Rumah tangga Pihak asing
Perusahaan adalah kelompok mas-yarakat yang tugasnya memproduksi
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Masyarakat ekonomi luar negeri adalah pelaku ekonomi yang mendukung sukesnya kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh suatu
2. Pengantar Akuntansi 1
ILMU DIGITAL EKONOMI
Pengantar
Akuntansi 1
1. AKUNTANSI
1.1. Definisi Akuntansi Menurut Para Ahli
1.2. Pemakai Informasi Akuntansi
1.3. Sejarah Perkembangan Akuntansi
1.4. Jenis - Jenis Perusahaan
1.5. Prinsip & Konsep Akuntansi
2. PENGERTIAN PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
2.1. Proses Penyesuaian
2.2. Macam-Macam Persamaan Akuntansi
3. DAFTAR AKUN DALAM AKUNTANSI
3.1. Definisi Chart of Account
3.2. Jenis-Jenis Kode Perkiraan
3.3. Sistem Pencatatan
3.4. Pengertian Buku Besar Bentuk T & Mutasi Kas Bank
4. SIKLUS AKUNTANSI
5. JURNAL UMUM
5.1. Pengertian Jurnal Umum
5.2. Fungsi Jurnal Umum dalam Akuntansi
6. BUKU BESAR PEMBANTU
6.1. Pengantar
6.2. Manfaat Buku Besar Pembantu
7. PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN
7.1. Cash Basis VS Visual Basis
7.2. Ayat Jurnal Penyesuaian
7.3. Neraca Saldo
8. NERACA SALDO SETELAH PENYESUAIAN
9. LAPORAN KEUANGAN
10. SISTEM DAN METODE PENCATATAN
10.1. Sistem Pencatatan Persediaan
10.2. Metode Pencatatan Persediaan
11. AKUN RIIL DAN AKUN NOMINAL
11.1. Akun Riil/Permanen
11.2. Akun Nominal/Sementara
12. PENGENDALIAN INTERNAL
12.1. Sistem Pengendalian Internal
12.2. Tujuan Sistem Pengendalian Internal
12.3. Pengendalian Kas Terhadap Penerimaan & Pembayaran
12.4. Rekening Bank
12.5. Rekonsiliasi Bank
13. PERUSAHAAN DAGANG
13.1. Definisi Perusahaan Dagang
13.2. Transaksi Perusahaan Dagang
13.3. Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
13.4. Proses Penyesuaian dan Penutupan
14. JURNAL KHUSUS
14.1. Pengantar
14.2. Manfaat Jurnal Khusus
1.2. Pemakai Informasi Akuntansi
Suatu sistem akuntansi disusun untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berguna bagi pihak ekstern dan intern. Informasi suatu perusahaan, terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh pihak ekstern dan intern. Secara umum Horngen dkk merumuskan pemakai dan manfaat in-formasi akuntansi dalam 3 kategori yaitu:
Manajer Internal, yang menggunakan informasi untuk perencanaan jangka pendek dan pengendalian rutin operasi.
Manajer internal, yang menggunakan informasi untuk membuat keputusan-keputusan non rutin (seperti investasi pada peralatan, penetapan harga produk dan jasa) dan memformulasikan seluruh kebijaksanaan/keseluruhan dan rencana rencana jangka panjang. Pihak luar, seperti investor dan pemerintah yang berwenang yang menggunakan informasi untuk membuat keputusan tentang peru-sahaan.
Menurut FASB mendefinisikan akuntansi secara umum adalah: “Ac-counting is the body knowledge and functions concered with sys-tematic originating, recording, classifying, processing, summerizing, analyzing, interpreting and supplying of dependable and significant information covering, transaction, and event wich are, in part at least, of financial character, required for the management and operation of an entity and for report that have to be submitted there on to meet fiduciary and other responsibilities”.
American Acounting Association (AAA) menyatakan “Accounting as the process identifiying, measuring, and communicating economic in-formation to permit informed judgements and decisions by users of the information” Menyatakan bahwa akuntansi sebagai proses pen-gidentifikasian, pengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian-penilaian, keputusan yang jelas dan tegas bagi semua yang menggunakan informasi tersebut.
Charles T. Horngren, dan Walter T. Harrison
Menyatakan bahwa: Akuntansi merupakan sistem informasi yang men-gukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi laporan, dan mengko-munikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan.
Pengertian akuntansi menurut Warren dkk
Menurut Warren “Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasil-kan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai akti-vitas ekonomi dan kondisi perusahaan.” Pihak-pihak yang berkepent-ingan itu meliputi kreditor, pemasok, investor, karyawan, pemilik, dll. Littleton menyatakan: “tujuan utama dari akuntansi merupakan un-tuk melaksanakan perhitungan periodik antara biaya (usaha) dan hasil (prestasi). definis ini adalah inti dari teori akuntansi dan merupakan ukuran yang dijadikan sebagai rujukan dalam mempelajari akuntansi. Suparwoto L menyatakan bahwa akuntansi sebagai suatu system atau tehnik untuk mengukur dan mengelola transaksi keuangan dan mem-berikan hasil pengelolaan tersebut dalam bentuk informasi kepada pi-hak-pihak intern dan ekstern perusahaan. Pihak ekstern ini terdiri dari investor, kreditur pemerintah, serikat buruh dan lain-lain
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah sebagai alat ukur yang memberikan informasi umumnya dalam satuan ukuran uang mengenai suatu kegiatan ekonomi yang berguna bagi pihak-pihak intern maupun ekstern perusahaan dalam mengam-bil keputusan.
1. AKUNTANSI
1.1. Definisi Akuntansi Menurut Para Ahli
Definisi Akuntansi menurut para ahli:
APB (Accounting Principles Board) Statement No. 4 dalam Smith Skousen mendefinisikan Akuntansi merupakan suatu aktivitas jasa yang berfungsi untuk menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang mempunyai sifat dalam pengambilan keputusan ekonomis dalam memberikan keputusan pilihan-pilihan yang logis diantara berbagai tindakan alternatif.
APB (Accounting Principles Board) ini adalah badan otoritatif yang dibangun American Institute of Certified Public Accountants (AICPA).
American Insitute of Certified Public Accounting (AICPA)
menya-takan bahwa akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan beberapa cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan ter-masuk menafsirkan hasil-hasilnya dan meringkas dengan cara tertentu dalam ukuran fiskal, pertukaran dan kesempatan yang pada umumnya yang bersifat moneter dan dalam menguraikan hasil.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Gambar 1-1 Alat ukur dalam satuan ukuran uang mengenai kegiatan ekonomi dalam mengambil keputusan.
Sedangkan IAI mengelompokkan pemakai dan manfaat informasi akun-tansi kedalam beberapa kelompok berikut :
Investor yaitu mereka yang membutuhkan informasi untuk mem-bantu menentukan apakah membeli, menahan atau menjual investa-si tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informainvesta-si yang me-mungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar deviden.
Karyawan yang memerlukan informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan disamping kemampuan perusahaan untuk meberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja. Pemberi pinjaman juga tertarik dengan informasi keuangan untuk memutuskan apakah pinjaman dan bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
Pemasok dan kreditor lainnya tertarik dengan informasi yang me-mungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang teru-tang akan dibayar pada saat jatuh tempo.
Pelanggan juga berkepentingan dengan informasi mengenai ke-langsungan hidup perusahaan terutama bila terlibat dalam perjan-jian dengan perusahaan.
2.2. Pelaku-Pelaku Kegiatan Ekonomi
Gambar 1-3 Pemakai informasi akuntansi menurut IAI
2. a. b. c. d. e. a. b. c. 1. INPUT
Transaksi Informasi keuangan PROSES
Penyiapan transaksi Pencatatan transaksi Penyajian informasi
OUTPUT
Gambar 1-2 Pemakai informasi akuntansi menurut Horngen dkk PIHAK INTERNAL
(Pihak yang berhubungan langsung dengan kegiatan operasional
perusahaan)
Pemimpin Perusahaan Para Kepala Bagian
Para Karyawan Pemilik perusahaan/Investor Kreditor Badan-badan Pemerintah Pelanggan Masyarakat PIHAK EKSTERNAL
(Pihak yang tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan
operasion-al perusahaan, tetapi berkepent-ingan terhadap hasil-hasil yang
dicapai perusahaan)
1. Investor
7. Masyarakat
6. Pemerintah
5. Pelanggan 4. Supplier & Kreditor
bisnis 3. Pemberi pinjaman
3. Pengantar Manajemen
1. KONSEP DASAR MANAJEMEN BISNIS
1.1. Organisasi dan Manajemen
1.1.1. Manajemen dalam Organisasi
1.1.2. Pengertian Manajemen
1.1.3. Peran Manajemen dalam Organisasi
1.2. Manajemen Secara Fungsional dan Operasional
1.2.1. Fungsi Manajemen
1.2.2. Kegiatan dalam Fungsi Manajemen
1.3. Fungsi Operasional dari Manajemen
2. MANAJER DALAM KEGIATAN MANAJEMEN
2.1. Manajer Sebagai Pelaksana Manajemen
2.1.1. Peran Manajer Dalam Organisasi
2.1.2. Keahlian Manajemen
2.1.3. Tingkatan Manajemen
2.2. Manajemen Sebagai Seni dan Sains
3. LINGKUNGAN DAN BUDAYA ORGANISASI
3.1. Lingkungan dan Organisasi Bisnis
3.1.1. Organisasi Bisnis Bagian dari Lingkungan
3.1.2. Lingkungan Internal Organisasi
3.1.3. Lingkungan Eksternal Organisasi
3.2. Lingkungan Internasional
3.2.1. Berbagi Bentuk Kegiatan Bisnis Internasional
3.2.2. Faktor Terkait Dalam Bisnis Internasional
3.3. Budaya Organisasi dan Kegiatan Bisnis
3.3.1. Pentingnya Budaya Bagi Organisasi Bisnis
3.3.2. Faktor Penentuan Terbentuknya Budaya Organisasi
3.3.3. Manajemen Bagi Budaya Organisasi
4. PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN
4.1. Sejarah dan Pemikiran Ilmu Manajemen
4.1.1. Sejarah Ilmu Manajemen
4.1.2. Pemikiran Manajemen
4.2. Teori Manajemen Kontemporer
4.2.1 Berbagai Isu Kontemporer Ilmu Manajemen
4.2.2. Kontributor Ilmu Manajemen Modern
5. FUNGSI PERENCANAAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN
5.1. Konsep Dasar Perencanaan dalam Manajemen
5.2. Melakukan Perencanaan
5.2.1. Peran Tujuan dan Rencana Proses Perencanaan
5.2.2. Beberapa Alat Bantu Bagi Perencanaan
5.3. Penyelesaian Masalah dan Pengambilan Keputusan
5.3.1. Pengertian Masalah
5.3.2. Faktor dan Proses
5.4. Langkah Dalam Pengambil Keputusan
5.4.1. Analisis Masalah
5.4.2. Rasionalitas
5.4.3. Tahap
5.4.4. Ciri Dan Tipe Keputusan
6. TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN
6.1. Tanggung Jawab Sosial dari Organisasi
6.2. Konsep Dasar Etika Manajemen
6.2.1. Dimensi Etika dalam Manajemen
6.2.2. Nilai Personal sebagai Standar Etika
5.3.3. Keterbatasan
5.3.4. Memperbaiki Keputusan
ILMU DIGITAL EKONOMI
Pengantar
Manajemen
organisasi bisnis tersebut. Semua kegiatan-kegiatan tersebut perlu diselesaikan karena pada praktiknya akan menunjang pencapaian tu-juan dari organisasi bisnis, yaitu pencapaian profit.
Lalu mengapa proses penyelesaiannya, harus bersama dan melalui orang lain? Karena pada praktiknya, selain pengertian organisasi ada-lah sekumpulan orang-orang, pekerjaan untuk menyelesaikan sesuatu itu bukan sesuatu yang mudah, terlebih jika apa yang harus disele-saikan banyak sekali, dan tidak dapat diseledisele-saikan oleh satu orang. Lalu bagaimana cara penyelesaiannya? Proses penyelesaian akan sesuatu memerlukan tahapan-tahapan. Jangankan organisasi, untuk menyelesaikan makan kita saja memerlukan tahapan-tahapan dari mu-lai menunangkan makanan ke dalam pinggan, memakanannya, men-gunyahnya, menelannya, hingga memakannya kembali, dan seterusnya hingga makanan dipinggan habis dan perut kita terasa kenyang. Bagi sebuah organisasi bisnis, tahapan-tahapan tersebut bisa berupa peren-canaan, pengorganisasian, pelaksanaan, hingga pengawasan lain dari manajemen, yaitu sebagaimana dikemukakan oleh Nickels, McHugh and McHugh (1997).
The process used to accomplish organizational goals through planning, organizing, directing, and controlling people and other organization-al resources. Manajemen adorganization-alah sebuah proses yang dilakukan untuk
mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, perorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya.
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa manaje-men pada dasarnya merupakan senin atau proses dalam manaje-menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan. Dalam penyelesaian akan sesuatu tersebut, terdapat tiga faktor yang terlibat:
1. KONSEP DASAR MANAJEMEN BISNIS
1.1. Organisasi dan Manajemen1.1.1. Manajemen dalam Organisasi
Kata “Manajemen” tampaknya sudah begitu sering kita dengar. Manaje-men erat kaitannya dengan konsep organisasi. Sehubungan dengan hal tersebut, maka ada baiknya kita memahami dulu pengertian dari organi-sasi. Menurut Griffin (2002), organisasi adalah a group of people
work-ing together in a structured and coordinated fashion to achice a set of goal.
Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu. Atau dalam bahasa lain, penulis mendefinisikan organisasi sebagai se-kumpulan orang atau kelompok yang memiliki tujuan tertenu dan be-rupaya untuk mewujudkan tujuannya tersebut melalui kerjasama. Berbagai organisasi memiliki tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada jenis organisasinya. Organisasi politik misalnya, dapat memiliki tujuan untuk menyalurkan aspirasi rakyat melalui aturan kelembagaan politik tertentu. Atau bisa juga organisasi politik bertujuan untuk meraih kursi kekuasaan sebanyak-banyaknya agar perannya sebagai pembawa aspirasi rakyat dapat diwujudkan secara optimal. Di sisi lain, organisasi sosial dapat memiliki tujuan yang berbeda dengan organisasi politik.
Organisasi sosial bisa tidak bertujuan untuk menyalurkan aspirasi rakyat melalui kegiatan perebutan kekuasaan, akan tetapi organisasi sosial bisa jadi bertujuan untuk menjawab aspirasi rakyat melalui kegiatan tertentu yang secara nyata dapat dirasakan oleh masyarakat, misalnya melalui pemberian sumbangan, pelatihan-pelatihan, dan lain sebagainya. Berbeda dengan organisasi politik dan sosial, sebuah universitas adalah juga sebuah organisasi. Di dalamnya ada sekumpulan orang-orang mulai dari dosen, karyawan, mahasiswa, serta ada tujuan yang ingin dicapai oleh universitas. Misalnya, untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi tertentu sehingga dapat menjadi insan yang berguna di mas-yarakat.
Bagaimana dengan organisasi bisnis?
Organisasi bisnis bisa jadi bertujuan untuk memperoleh profit. Seka-lipun tidak seluruh organisasi bisnis bertujuan untuk profit, namun profit adalah salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi bisnis dimanapun. Jika tujuan dari bisnis adalah profit, maka organ-isasi bisnis adalah sekumpulan orang atau kelompok yang memiliki tujuan untuk meraih profit dalam kegiatan bisnisnya. Sehingga mereka berupaya untuk mewujudkan tujuannya melalui kerjasama di dalam organisasi tersebut.
Bagaimana kerjasama dapat dilakukan ketika karakter orang-orang atau kelompok yang ada di dalam organisasi sangat berbe-da-beda, didorong
Gambar 1-1 Manajemen dalam organisasi
Gambar 1-2 Manajemen dalam organisasi
A.
B.
Mengapa manajemen diperlukan?
Agar tujuan dari organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien. Apa yang dimaksud dengan efektif dan efisien?
Efektif menurut Peter F. Drucker adalah “mengerjakan pekerjaan yang benar” (doing the right things). Sedangkan efisien menurut-nya adalah “mengerjakan pekerjaan dengan benar” (doing things right).
Apa yang dimaksud dengan mengerjakan sesuatu yang benar atau tepat dan mengerjakan sesuatu dengan benar atau tepat? Dalam kegiatan bisnis, terkadang kita melakukan pekerjaan yang tidak efektif bahkan juga tidak efisien. Sebagai contoh, misalnya kita adalah seorang pebisnis telepon seluler. Kita mengetahui (mengasumsikan) bahwa di daerah A masyarakatnya tidak begitu memerlukan telepon seluler. Selain karena budaya masyarakatnya cenderung menutup diri dari lingkungan luar, juga dikarenakan prioritas kebutuhan hidup mer-eka adalah untuk kebutuhan seperti sandang, pangan dan papan. In-formasi lain yang bisa kita peroleh ternyata signal di daerah A kurang bagus, sehingga sekiranya
1.1.3. Peran Manajemen dalam Organisasi : Efektif dan Efisien
Gambar 1-5 Peran manajemen dalam organisasi efektif dan efisien
Tabel 1-1 Tiga faktor dalam menyelesaikan pencapaian tujuan
A. B. C. B. C. ORGANISASI
TUJUAN TATA KERJA MANAJEMEN
Tiga Faktor Dalam Menyelesaikan Pencapaian Tujuan
Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia, maupun faktor-faktor produksi lainnya. Atau sebagaimana menurut Griffin, sumber daya tersebut meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya keuan-gan, serta informasi
Adanya proses yang bertahap dari mulai perencanaan, pengorganisasian dan peng-implementasian, hingga pengendalian dan pengawasan.
4. Pengantar Bisnis
1. POLA GAMBARAN DUNIA BISNIS : SATU GAMBARAN
UMUM
1.1. Faktor Pendorong Perkembangan Perusahaan
1.2. Faktor-faktor Produksi dan Peranan Pengusaha
1.3. Sistem Ekonomi dan Peranan Perusahaan
2. BENTUK DAN PERKEMBANGAN BADAN USAHA
2.1. Bentuk Badan Usaha yang Utama
2.2. Aspek Lain dari Organisasi Perusahaan
3. LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN
DUNIA USAHA
3.1. Efek Lingkungan Kepada Kegiatan Dunia Usaha
3.2. Efek “Lingkungan Pasar” Kepada Kegiatan Perusahaan
3.3. Efek Keadaan Perekonomian
3.4. Peranan Kestabilan Politik dan Kebijakan Pemerintah
4. PERANAN DAN FUNGSI MANAJEMEN
4.1. Peranan Manajemen dalam Organisasi dan
Perusa-haan
4.2. Fungsi-fungsi Manajemen
4.3. Tingkatan Manajemen dan Keahlian yang Diperlukan
4.4. Pembagian Wewenang dalam Manajemen
5. MENGORGANISASI PERUSAHAAN
5.1. Langkah-langkah dalam Mengorganisasi
5.2. Menyusun dan Menentukan Stuktur Organisasi
5.3. Perubahan Struktur Organisasi dan Masalahnya
5.4. Mengelola Organisasi Perusahaan
6. MENGELOLA KEGIATAN MEMPRODUKSI BARANG DAN
JASA
6.1. Proses Produksi dan Tujuan yang Perlu Dicapai
6.2. Sejarah Perkembangan Proses Produksi
6.3. Merancang Kegiatan Memproduksi
6.4. Menentukan Barang Persediaan yang Diperlukan
7. MENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA
7.1. Pengertian Sumber Daya Manusia
7.2. Merencanakan Kebutuhan Sumber Daya Manusia
7.3. Proses Mendapatkan SDM yang Dibutuhkan
7.4. Kompensasi Untuk Para Pekerja
8. PERANAN PEMASARAN DAN BENTUK KEGIATANNYA
8.1. Pemasaran dan Kegiatan yang Diliputnya
8.2. Strategi Mengembangkan Barang dan Penetapan Harga
8.3. Strategi Pendistribusian dan Mempromosikan Barang
9. MENGELOLA KEUANGAN PERUSAHAAN: AKUNTANSI DAN
FUNGSINYA
9.1. Definisi Akuntansi dan Bidang Liputnya
9.2. Prinsip Pembukuan dan Neraca Keuangan
9.3. Informasi dan Analisis Keuangan
9.4. Manajemen Keuangan Perusahaan
10. TEKNOLOGI KOMPUTER DAN SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
10.1. Data dan Informasi dalam Manajemen
ILMU DIGITAL EKONOMI
Pengantar
Bisnis
1. POLA GAMBARAN DUNIA BISNIS: SATU GAMBARAN
UMUM
1.1. Faktor Pendorong Perkembangan Perusahaan
Adanya permintaan merupakan dorongan pertama yang menyebabkan perusahaan dikembangkan. Dorongan kedua adalah keinginan para pen-gusaha untuk mendapatkan pendapatan dan keuntungan dari kegiatan memproduksi barang dan jasa.
1. Mewujudkan Barang Yang Akan Diminta Masyarakat
Dalam literature ekonomi, dan dalam diskusi yang dilakukan oleh ahli ekonomi selalu dibedakan dua cara untuk melakukan tukar-menukar: perekonomian barter dan perekonomian uang. Yang dimaksudkan dengan perekonomian barter adalah suatu perekonomian yang masih primitive di mana uang tidak digunakan dalam kegiatan jual beli. Da-lam perekonomian ini perdangan dilakukan secara barter yaitu barang yang dijual ditukar dengan barang lain. Pada masa ini perekonomian barter hamper tidak terdapat lagi di dunia ini.
Pada zaman modern ini berbagai Negara dapat digolongkan sebagai perekonomian uang yaitu kegiatan jual beli dan tukar menukar di-jalankan
dengan menggunakan uang sebagai perantara. Dalam perekonomi-an uperekonomi-ang perdagperekonomi-angperekonomi-an akperekonomi-an berkembperekonomi-ang, karena penggunaperekonomi-an uperekonomi-ang memudahkan perdagangan. Maman mempunyai uang dan ingin membeli beras. Dalam keadaan yang seperti ini, maman dapat den-gan mudah memperoleh beras yang diingininya dan menggunakan uang untuk membelinya. Dalam system barter kegiatan jual beli dan tukar menukar tidak akan berlaku seperti yang diterangkan. Misalkan maman adalah penjahit dan menghasilkan penjahit. Dalam system bar-ter maman harus mencari bukan tukang beras saja, tetapi pedagang beras yang sedang mencari pakaian. Tidak setiap pedagang pakaian bersedia menukar beras yang dimiliki Maman.
Implikasi penting dari perkembangan perekonomian uang adalah per-kembangan dalam spesialisasi. Dalam perekonomian ini individu tidak perlu lagi menghasilkan semua barang yang dibutuhkannya. Yang perlu dilakukan adalah: bekerja untuk memperoleh pendapatan. Semakin besar pendapatan yang diterima masyarakat, semakin banyak pula barang yang dibutuhkan masyarakat. Dengan demikian, semakin maju perekonomian, semakin banyak pula perusahaan yang harus dikembangankan untuk menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat.
2. Keinginan Untuk Memperoleh Untung
Pendirian perusahaan bertujuan untuk memperoleh pendapatan dan ke-untungan. Berusaha memperoleh keuntungan merupakan motiva-si penting dari sebagaian besar pengusaha dalam mendirikan badan usaha yang menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan mas-yarakat. Sebagai salah satu sifat perusahaan atau tujuan perusahaan yaitu meraih keuntung-an, motivasi ini yang penting dalam sebuah perusahaan karena mempunyai peran yang sangat penting untuk menggembangkan sebuah berbagai kegiatan usaha produksi dalam perusahaan. Setiap mendirikan perusahaan pasti di perlukan modal. Dalam setiap pengembangan perusahaan akan selalu di hadapkan da-lam sebuah resiko, risiko merupakan suatu keadaan yang menekankan tentang kemungkinan bahwa masa depan akan terjadi peristiwa yang berbeda dengan yang diramalkan. Setiap perusahaan didirikan den-gan harapan untuk memperoleh untung. Akan tetapi haruslah diingat bahwa perusahaan yang didirikan belum tentu memperoleh keuntun-gan seperti yang diramalkan. Pengembankeuntun-gan perusahaan yang pada akhirnya mengalami kerugian dan harus dibubarkan selalu akan dapat dilihat dalam setiap masyarakat. Keberanian untuk mengambil risiko merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan.
Gambar 1-1 Faktor pendorong perkembangan perusahaan
Sesuatu yang mendorong adanya kebutuhan barang dan jasa bisa dise-but sebagai faktor produksi. Dimana faktor ini berpengaruh besar dalam ke-berhasilan dari suatu lembaga atau perusahaan dalam memproduksi barang dan jasa. Terdapat empat faktor-faktor produksi dalam kegiatan ekonomi yang akan dijelaskan berikut ini.
1. Faktor Produksi dalam Ekonomi
Adapun keempat faktor produksi tersebut yaitu :
Sumber Daya Alam faktor produksi yang pertama dan harus ada adalah sumber daya alam seperti tanah, ruko, lahan sebagai tempat usaha maupun bangunan, dimana hal utama dari faktor produksi ini semuanya berasal dari kekayaan alam atau ketersediaan yang ada di alam. Tanpa adanya kekayaan alam maka tidak akan terjadi sebuah proses produksi. Faktor produksi sda ini terdiri dari tanah, tambang, batubara, air, segala yang ada di daratan dan lautan, udara dan lain sebagainya yang hasilnya dari alam.
Tenaga Kerja yang dimaksud dengan faktor produksi tenaga kerja ialah sesuatu yang mengelola sumber daya alam tersebut dengan mengguna-kan tenaga dari manusia atau biasa disebut dengan sum-ber daya manusia. Dalam faktor ini ada pengelompokkan tersendiri bagi tenaga
2. Peranan Pengusaha
Pengusaha sangatlah penting dalam negara, banyak sekali peranannya baik dibidang ekonomi, sosial.
Berikut tulisan ini merangkum ke diri anda, supaya termotivasi menjadi Pengusaha.
Mengurangi Pengangguran ini sudah jelas, jika 1 Pengusaha bisa mem-pekerjakan lebih 1000 pekerja. Bukan saja mengurangi pen-gangguran, bahkan menghilangi pengangguran. Melihat juga didun-ia pemerintahan pekerjaan sudah dibatasi, yaitu penerimaan PNS diberhentikan tahun ini. jelas dunia swasta harus mengambil kes-empatan ini, karena pemerintah sudah melewati batas penerimaan. Pembayar pajak terbesar APBN 70% dihidupkan oleh pajak, setiap rakyat selalu dibebankan oleh pajak sebagaimana anda tahu pemba-yar pajak paling terbanyak adalah pengusaha kita contohkan sajalah perusahaan
kerja yaitu berdasarkan sifatnya dan kemampuan atau kualitasnya. Kewirausahaan agar proses yang dijalankan berjalan lancar dan tidak ada hambatan serta terkendali, pasti membutuhkan seorang pengusaha atau tenaga ahli untuk proses yang sedang dijalani. Adapun hal pokok yang harus dimiliki seorang pengusaha dalam melakukan proses produksi barang ataupun jasa ialah sebagai beri-kut:
1.2. Faktor-Faktor Produksi dan Peranan Pengusaha
Tabel 1-1 Hal pokok yang harus dimiliki pengusaha
Gambar 1-2 Faktor-faktor produksi dan peranan pengusaha
a.
b.
a.
b. c.
Produk nasional tumbuh dan meningkat dengan cepat
Produk nasional tumbuh dan meningkat dengan cepat
FAKTOR PENDORONG
Bersamaan dengan perkemban-gan-perkembangan muncul faktor yang bertindak sebagai pemicu seperti revolu-si dalam teknologi
a. Faktor produksi alam
b. Faktor produksi tenaga kerja merupakan faktor produksi asli
merupakan faktor produksi turunan a. Faktor produksi modal
b. Faktor produksi pengusaha
Hal Pokok yang Harus dimiliki Pengusaha Planning
Organizing Actualing Controling
Memiliki sebuah perencanaan yang matang, penyusunan strategi, visi misi yang jelas, memikirkan modal secara matang, dan mene-tapkan tujuan yang pasti.
Terdiri dari pengelolaan segala sumber daya yang tersedia demi mewujudkan tujuan perusahaan yang jelas dan terstruktur. Berupa pengarahan ataupun bimbingan dan memberikan motivasi kepada para tenaga kerja atau karyawan terhadap bagian peker-jaan masing-masing.
Berupa pengarahan ataupun bimbingan dan memberikan motivasi kepada para tenaga kerja atau karyawan terhadap bagian peker-jaan masing-masing.
5. Komunikasi Bisnis
ILMU DIGITAL EKONOMI
Komunikasi
Bisnis
1. MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS
1.1. Bentuk Dasar Komunikasi
1.2. Proses Komunikasi
2. KOMUNIKASI ANTARPRIBADI
2.1. Pengertian Komunikasi Antarpribadi
2.2. Tujuan Komunikasi Antarpribadi
2.3. Gaya Kepemimpinan
2.4. Mendengarkan Sebagai Keahlian Antarpribadi
3. KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
3.1. Hubungan Komunikasi
3.2. Pola Komunikasi
3.2.1. Saluran Komunikasi Formal
3.2.2. Saluran Komunikasi Informal
3.3. Mengelola Komunikasi
3.3.1. Penanganan Pesan-Pesan Rutin
3.3.2. Penanganan Krisis Komunikasi
4. KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
4.1. Pentingnya Komunikasi Lintas Budaya
4.2. Memahami Budaya dan Perbedaannya
4.2.1. Definisi Budaya
4.2.2. Komponen Budaya
4.2.3. Mengenal Perbedaan Budaya
4.3. Komunikasi dengan Orang Berbudaya Asing
5. PERENCANAAN PESAN-PESAN BISNIS
5.1. Pemahaman Proses Komunikasi
5.1.1. Perencanaan (Planning Phase)
5.1.2. Organisasi dan Komposis
5.1.3. Revisi
5.2. Penentuan Tujuan
5.3. Analisis Audiens
5.4. Penentuan Ide Pokok
5.5. Seleksi Saluran dan Media
6. PENGGORGANISASIAN PESAN-PESAN BISNIS
6.1. Penyebab Pesan Tak Terorganisasi Dengan Baik
6.2. Pentingnya Pengorganisasian Pesan Bisnis yang Baik
6.3. Pengorganisasian Pesan-Pesan Melalui Outline
6.3.1. Mendefinisikan dan Mengelompokkan Ide-Ide
6.3.2. Menetukan Urutan dengan Rencana Organisasional
7. REVISI PESAN-PESAN BISNIS
7.1. Keterampilan Merevisi
7.2. Memilih Kata yang Tepat
7.3. Membuat Kalimat yang Efektif
8. PENULISAN DIRECT REQUEST
8.1. Organisasi Direct Request
8.2. Permintaan Informasi Rutin
8.3. Menulis Direct Request Untuk Aduan
8.4. Surat Undangan, Surat Pesanan & Reservasi
8.5. Permintaan Kredit (Credit Request)
4. KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
4.1. Pentingnya Komunikasi Lintas Budaya3. KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
3.1. Hubungan KomunikasiSebagaimana Anda ketahui, dalam masyarakat terdapat berbagai macam bentuk organisasi yang berskala kecil, menengah, maupun yang besar. Apa yang dimaksud dengan organisasi? Organisasi adalah sekelompok masyarakat yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan ter-tentu, dan komunikasi adalah perekat yang memungkinkan kelompok masyarakat tersebut secara bersama-sama melakukan fungsinya dengan baik.
Peran manajerial, manajerial pada semua level dalam suatu organisai bisnis memiliki peran stategis bagi pengembangan organisasi ke depan. Menurut Mintzberg, terdapat tiga peran manajerial yang dapat diterap-kan oleh seorang manajer dalam suatu organisasi, yaitu: peran atarprib-adi (interpersonal roles), peran informasional (informational roles), dan peran keputusan (decisional roles).
Pentingnya Komunikasi Lintas Budaya menyikapi era perdagangan bebas dan globalisasi, maka perusahaan-perusahaan besar mencoba melaku-kan bisnis secara global.
Perusahaan besar baik yang bergerak di bidang manufaktur, eksplorasi, maupun jasa pada umumnya menggunakan beberapa konsultan asing untuk membantu mengembangkan
Secara umum, komunikasi mempunyai dua fungsi penting dalam or-ganisasi, yaitu:
Komunikasi memungkinakan orang untuk saling bertukar informasi. Komunikasi membantu menghubungkan sekelompok anggota dalam organisasi yang terpisah dari anggota lainnya.
Gambar 3-1 Peran manajerial munurut Mintzbeng
Gambar 3-2 Kegiatan organisasi berkaitan dengan pertukaran informasi
Gambar 4-1 Komunikasi lintas budaya
Gambar 4-2 Definisi menurut hofstede
1. 2.
perusahaan mereka. Sebaliknya perusahaan besar di tanah air mengem-bangkan bisnisnya ke berbagai negara. Melihat perkembangan atau tren yang ada saat ini, maka komunikasi bisnis lintas budaya menja-di sangat penting artinya bagi terjalinnya harmonisasi bisnis menja-diantara mereka.
4.2. Memahami Budaya dan Perbedaannya 4.2.1. Definisi Budaya
Menurut Hofstede, budaya diartikan sebagai pemograman kolektif atas pikiran yang membedakan anggota-anggota suatu kategori orang dari kategori lainnya.
Bagi para pelaku bisnis, pemahaman yang baik terhadap
KOMUNIKASI Peran Antarpribadi 1. Toko figur 2. Pemimpin 3. Penghubung Peran Keputusan 1. Wirausaha 2. Pemecah masalah 3. Pengalokasi 4. Negosiator Peran Informasional 1. Monitoring 2. Penyebar informasi 3. Juru bicara Pemasok Pelanggan Karyawan Mitra
Manajemen rantai pa-sokan pencarian sumber.
Proses mendapatkan
Manajemen pengetahuan kerja sama pendukung
keputusan
Manajemen hubungan kemitraan menjual,
distribusi
Manejemen hubungan pelanggan. Pemasaran, Penjualan, Layanan
ERP Proses bisnis internal
Mengatasi etnosentrisme
Pelajari budaya dan bahasa lain
Hormati prefer-ensi gaya Gunakan interpreter, penerjemah, dan perangkat
lunak terjemahan
Menulis dan berbicara dengan jelas Dengarkan dengan
saksama Bantu orang lain beradaptasi dengan budaya anda Kenali variasi budaya Meningkatkan sensitivitas antar kultur Komunikasi yang efektif antar budaya Meningkatkan keterampilan komunikasi antarbudaya Jarak kemampuan Penghindaran ketidakpastian Kolektivisme individualisme Orientasi waktu Maskulinitas feminitas Dimensi perbedaan budaya menurut Hofstede
6. Pengantar Ekonomi Makro
1. RUANG LINGKUP ANALISIS MAKROEKONOMI
1.1. Dari Mikro ke Makroekonomi
1.1.1. Perkembangan Analisis Makroekonomi
1.1.2. Isu-isu Utama dalam Analisis Makroekonomi
1.2. Masalah Utama dalam Perekonomian
1.3. Alat Pengamat Prestasi Kegiatan Ekonomi
1.4. Kebijakan Makroekonomi
2. PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
2.1. Beberapa Istilah Pendapat Nasional
2.1.1. Cara Perhitungan I : Cara Pengeluaran
2.1.2. Cara Perhitungan II: Cara Produk Neto
2.1.3. Cara Perhitungan III: Cara Pendapatan
2.2. Pendapatan Pribadi & Pendapatan Disposebel
2.3. Menentukan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi
2.4. Masalah Perhitungan dan Kegunaan Data
3. PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI: PANDANGAN
KLASIK KEYNES DAN PENDEKATAN MASA KINI
3.1. Pandangan Ahli Ekonomi Klasik
3.1.1. Corak Kegiatan Ekonomi Subsisten
3.1.2. Corak Kegiatan Perekonomian Modern
3.1.3. Penentuan Suku Bunga
3.1.4. Fleksibikitas Upah dan Kegiatan Ekonomi
3.1.5. Penentuan Tingkat Kegiatan Perekonomian
3.2. Kritik Keynes Terhadap Pandangan Klasik
3.3. Pendekatan Terkini dalam Penentuan Kegiatan
Perekonomian
4. KESEIMBANGAN EKONOMI DUA SEKTOR
4.1. Hubungan antara Konsumsi dan Pendapatan
4.1.1. Kecondongan Mengkonsumsi & Menabung
4.1.2. Hubungan Kecendongan Mengkonsumsi & Menabung
4.2. Fungsi Konsumsi dan Tabungan
4.3. Investasi (Penanaman Modal)
4.3.1. Investasi, Keuntungan, dan Suku Bunga
4.3.2. Fungsi Investasi
4.3.3. Penentu-penentu Investasi yang Lain
4.4. Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi
5. KESEIMBANGAN EKONOMI TIGA SEKTOR
5.1. Jenis-Jenis Pajak
5.2. Efek Pajak Pada Konsumsi dan Tabungan
5.3. Keseimbangan dalam Perekonomian Tiga Sektor
5.4. Multiplier Perekonomian Tiga Sektor
5.5. Masalah Makroekonomi dan Kebijakan
6. KESEIMBANGAN EKONOMI TIGA SEKTOR
6.1. Sirkulasi Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka
6.2. Keseimbangan Perekonomian Terbuka
6.3. Multiplier dalam Perekonomian Terbuka
7. KESEIMBANGAN AD-AS
7.1. Dari Analisis Keynesia Sederhana Ke Analisis AD-AS
ILMU DIGITAL EKONOMI
Pengantar
5. KESEIMBANGAN EKONOMI TIGA SEKTOR
5.1. Jenis-jenis Pajak
Pajak Langsung dan Pajak Tak Langsung
Berdasarkan pihak yang menaggung, pajak dibedakan menjadi pajak langsung dan pajak tidak langsung.
1. Pajak Langsung
Pajak langsung adalah pajak yang pembayarannya harus di tanggung sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dialihkan kepada pihak lain. Pajak langsung merupakan pajak yang dikenakan terhadap wajib pajak pribadi atau perorangan dan badan yang harus dibayar secara periodik berdasarkan surat ketetapan pajak. Contohnya Pajak Penghasilan (PPH) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
2. Pajak Tidak Langsung
Pajak tidak langsung adalah pajak yang pembayarannya dapat diali-hkan kepada pihak lain. Pajak tidak langsung merupakan pajak yang dikenakan terhadap setiap perbuatan atau peristiwa ekonomi dan di-pungut tanpa surat ketetapan pajak.
Contoh pajak tidak langsung adalah Pajak Penjualan (PPn), Pajak Per-tambahan Nilai ( PPN), Bea Materai, dan Cukai.
Bentuk-Bentuk Pajak Pendapatan a. Pajak Regresif
Pajak regresif merupakan sistem pajak yang pendapatannya mening-kat atau lebih tinggi, maka presentase pungutan pajaknya menjadi lebih tinggi. Semakin besar pendapatan seseorang atau perusahaan, maka presentase pajak pendapatannya lebih kecil. Pajak impor dan pajak penjualan merupakan contoh pajak regresif.
b. Pajak Proporsional
Pajak proporsional merupakan pajak yang presentasenya sama untuk pendapatan yang berbeda. Jadi, secara proporsi presentase pajak yang dipungut terhadap mereka yang berpenghasilan rendah dan tinggi adalah sama. Sistem pajak proporsional diterapkan un-tuk memungut pajak pendapatan atau keuntungan dari perusahaan perseroan.
c. Pajak Progresif
Pajak progresif merupakan pajak yang presentasenya tergantung dari besarnya jumlah pendapatan. Semakin tinggi pendapatan, maka semakin tinggi pula presentase pajak yang harus dibayarkan. Dari sistem pajak ini, pemerintah akan memperoleh pendapatan pa-jak menjadi lebih tinggi, dan akan lebih leluasa melakukan pemer-ataan pendapatan.
Gambar 5-1 Model perekonomian tiga sektor
Gaji dan upah, sewa, bunga dan untung
Gambar 5-2 Pengelompokkan pajak
Perekonomian terbuka atau perekonomian empat sektor adalah suatu sistem ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan neg-ara-negara lain di dunia ini. Dalam perekonomian terbuka sektor-sektor ekonominya dibedakan kepada empat golongan, yaitu: rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan luar negeri.
Melakukan perdagangan internasional merupakan kegiatan yang lazim dilakukan oleh berbagai negara. Semenjak berabad-abad yang lalu, ketika berbagai perekonomian masih belum begitu berkembang, perdagangan ekspor dan impor telah mereka lakukan.
Pada ketika ini kegiatan ekspor dan impor merupakan bagian yang pent-ing dalam kegiatan setiap perekonomian. Walau bagaimanapun, secara relatif, kepentingannya berbeda dari satu negara ke negara lain.
1. Komponen Pengeluaran Agregat
Daripada aliran pendapatan dan pengeluaran yang dinyatakan di atas, hanya satu aliran yang merupakan aliran pengeluaran ke atas barahg-barang yang diproduksikan sektor perusahaan. Aliran terse-but adalah Aliran 4, yaitu pengeluaran rumah tangga ke atas barang buatan dalam negeri (Cdn). Walau bagaimanapun dalam keseluruhan ekonomi masih terdapat beberapa jenis pengeluaran lain ke atas ba-rang yang diproduksikan sektor perusahaan.
Dalam Bab Empat dan Lima telah diterangkan dua dari pengeliaran lain tersebut, yaitu: investasi perusahaan (Aliran 8) dan pengeluaran pemerintah (Aliran 9). Dalam perekonomian terbuka pengeluaran ke atas barang dalam negeri akan bertambah sebagai akibat dari ekspor, yaitu pengeluaran oleh negara-negara lain. Pengeluaran ini digambar-kan oleh Aliran 10.
Berdasarkan kepada aliran-alira pengeluaran ke atas produksi sektor perusahaan dan ke atas barang impor, yaitu seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 6-1, dapatlah disimpulkan bahwa dalam ekonomi terbuka pengeluaran agregat meliputi lima jenis pengeluaran berikut.
Pengeluaran konsumsi rumah tangga ke atas barang-barang yang dihasilkan dalam negeri (Cdn)
Investasi perusahaan (I) untuk menambah kapasitas sektor perusa-haan menghasilkan barang dan jasa.
Pengeluaran pemerintah ke atas barang dan jasa yang diperoleh di dalam negeri (G).
Ekspor, yaitu pembelian negara lain ke atas barang buatan perusa-haan-perusahaan di dalam negeri (X).
Barang impor, yaitu barang yang dibeli dari luar negeri (M). Dengan demikian komponen pengeluaran agregat dalam ekonomi ter-buka adalah: pengeluaran rumah tangga ke atas barang buatan dalam negeri, investasi, pengeluaran pemerintah, pengeluaran ke atas barang impor dan pengeluaran orang luar negeri ke atas barang buatan dalam negeri (ekspor). Pengeluaran agregat tersebut (AE) dapat dinyatakan dengan menggunakan formula I berikut:
a. b. c. d. e. Pajak adalah iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak berdasarkan nor-ma-norma hukum untuk membiayai pengeluaran kolektif guna mening-katkan kesejahteraan umum yang balas jasanya tidak diterima secara langsung.
6. KESEIMBANGAN EKONOMI TIGA SEKTOR
6.1. Sirkulasi Aliran Pendapatan Perekonomian TerbukaGambar 6-1 Sirkulasi aliran pendapatan perekonomian terbuka ALiran 1: Pendapatan faktor-faktor produksi
Aliran 4: Perbelanjaan rumah tangga (Cdn) Aliran 2: Pajak Perusahaan Aliran 9: Pengeluaran Pemerintah Aliran 8: Investasi Aliran 5:
Ekspor Aliran 5: Impor Aliran 7: Pinjaman Aliran 6: Tabungan Aliran 3: Pajak Individu Pajak perusahaan Pengeluaran Pemerintah Pajak individu Tabungan Pinjaman PEMERINTAH Pengelompokkan Pajak Munurut Golongannya Pajak Langsung Pajak Tidak Langsung Menurut Sifatnya Pajak
Subjektif ObjektifPajak Pajak Pusat Pajak Provinsi Pajak Kabupaten/ kota Pajak Daerah Menurut Lembaga Pemungutnya PERUSAHAAN LEMBAGA KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN RUMAH TANGGA Investasi Konsumsi rumah tangga
PEMERINTAH RUMAH TANGGA INSTITUSI KEUANGAN LUAR NEGERI PENANAMAN MODAL PERUSAHAAN AE=Cdn + I + G + X + M
7. Pengantar Akuntansi 2
ILMU DIGITAL EKONOMI
Pengantar
Akuntansi 2
1. PIUTANG
2. ASET TETAP DAN ASET TAK BERWUJUD
2.1. Karakteristik Aset Tetap
2.2. Akuntansi untuk Penyusutan
2.3. Pelepasan Aset Tetap
2.4. Sumber Daya Alam
2.5. Aset Tak Berwujud
3. KEWAJIBAN LANCAR
3.1. Pengertian Kewajiban Lancar
3.2. Kewajiban Kontinjensi
3.3. Hutang Jangka Panjang
3.4. Hutang Jangka Pendek
4. PENGGAJIAN
4.1. Gaji dan Pajak Penghasilan
4.2. Sistem Akuntansi Pengajian dan Pajak Gaji
4.3. Akuntansi Pengajian
4.4. Pengendalian Internal atas Sistem Pengajian
5. AKUNTANSI UNTUK PERSEROAN
5.1. Dasar Organisasi Perseroan
5.2. Modal Perseroan
5.3. Modal Disetor
5.4. Penerbitan Saham
5.5. Akuntansi untuk Saham yang Diperoleh Kembali
6. AKUNTANSI UNTUK FIRMA
6.1. Bentuk Organisasi Perusahaan
6.2. Pendirian (Pembentukan) Firma
6.3. Pembagian Laba (Rugi) Bersih
6.4. Laporan Keuangan Firma
6.5. Masuknya Sekutu Baru
6.6. Revaluasi Aktiva
6.7. Likuidasi Firma
7. PERUSAHAAN : ORGANISASI, TRANSKSI SAHAM &
DIVEDEN
7.1. Sifat Perusahaan
7.2. Ekuitas Pemegang Saham
7.3. Akuntansi Untuk Dividen
7.4. Pelaporan Ekuitas Pemegang Saham
8. UTANG OBLIGASI
8.1. Karakteristik Utang Obligasi
8.2. Harga Pasar Obligasi
9. AKUNTANSI UNTUK PENJUALAN OBLIGASI & AMORTISASI
9.1. Penebusan kembali Obligasi
9.2. Ilustrasi Problem
10. INVESTASI OBLIGASI DAN SAHAM
10.1. Tujuan Investasi
10.2. Pembelian Investasi Obligasi
10.3. Penjualan Kembali Investasi Obligasi
10.4. Pembelian dan Penjualan Investasi Saham
11. INVESTASI DAN AKUNTANSI NILAI WAJAR
A. Perusahaan Perorangan (Proprietorship)
1. PIUTANG
A. Penggolongan Piutang
Banyak perusahaan melakukan penjualan secara kredit agar dapat menjual lebih banyak barang atau jasa. Piutang yang dihasilkan dari penjualan semacamitu biasanya diklasifikasikan sebagai piutang usaha (account receivable) atau wesel tagih (notes receivable). Istilah piutang (receivable) mencakup seluruh uang yang diklam terhadap entitas lain, termasuk perorangan, perusahaan, dan oranisasi lain. Piutang - piutang ini biasanya merupakan bagian yang signifikan dari total aset lancar. 1. Piutang Usaha
Transaksi paling umum yang menghasilkan piutang adalah pen-jualan barang atau jasa secara kredit. Piutang dicatat sebagai deb-it pada akun Piutang Usaha. Piutang Usaha semacam ini biasanya diharapkan dapat ditagih dalam waktu dekat, misalnya 30 atau 60 hari. Piutang ini digolongkan sebagai aset lancar di laporan posisi keuangan.
2. Wesel Tagih
Wesel Tagih merupakan pernyataan jumlah utang pelanggan dalam bentuk tertulis yang formal. Selama diharapkan dapat ditagih dalam waktu setahun, wesel tagih biasanya digolongkan sebagai aset lan-car di laporkan posisi keuangan.
Wesel tagih sering kali digunakan untuk periode krredit lebih dari 60 hari. Sebagai contoh, sebuah diler perabotan mungkin saja me-minta uang
Perusahaan perorangan merupakan bentuk perusahaan yang paling sederhana. Perusahaan ini dimiliki oleh satu orang, sehingga apabi-la perusahaan memperoleh keuntungan atau kerugian (profit or loss) maka seluruh keuntungan akan dinikmati sendiri dan seluruh kerugian akan ditanggung sendiri oleh si pemilik tunggal. Pemilik perusahaan bertanggung jawab secara pribadi atas seluruh kewajiban maupun tuntutan hukum yang ditujukan kepada perusahaan, dengan kata lain apabila perusahaan bangkrut maka para kreditor berhak untuk meny-ita kekayaan (asset) pribadi si pemilik tunggal perusahaan. Dalam melakukan pengambilan keputusan bisnis, seluruhnya berada di dalam kendali satu orang. Kelemahan dari bentuk perusahaan perorangan ini adalah bahwa sumber dana/keuangan yang tersedia bagi perusahaan hanya sebatas pada jumlah modal yang dimiliki oleh satu orang. Un-tuk tujuan pajak penghasilan, dalam perusahaan perorangan berlaku ketentuan non - taxable entity, yang artinya bahwa penghasilan yang diperoleh perusahaan akan dikenakan pajak hanya pada level individu, bukan pada entitas/perusahaan. Hal ini berarti bahwa tidak akan ada pajak atas badan (entitas), melainkan pajak atas nama pribadi. B. Perusahaan Persekutuan (Partnership)
Perusahaan ini dimiliki oleh dua orang atau lebih, yang dibentuk atas dasar kepercayaan. Dalam partnership, keahlian yang dimiliki oleh salah seorang anggota sekutu dapat dikombinasikan dengan sumber daya (modal) yang dimiliki oleh anggota sekutu lainnya. Sebagai con-toh misalnya Tn. X memiliki keahlian dalam reparasi mesin bubut, teta-pi tidak memiliki modal untuk membuka bengkel,
muka pada saat penjualan dan menerima satu atau serangkaian wesel tagih unuk pembayaran sisanya. Pengaturan semacam ini biasanya memungkinkan pembayaran dilakukan secara bulanan.
Wesel tagih dapat digunakan untuk melunasi piutang pelanggan. Wesel tagih dan Piutang Usaha yang dihasilkan dari transaksi pen-jualan kadang disebut piutang dagang (trade receivable). Kecuali dinyatan lain, kita akan mengasumsikan bahwa seluruh wesel tagih danpitang usaha yang dibahas di bab ini transaksi penjualan. 3. Piutang Lainnya
Piutang lainnya termasuk piutang bunga, piutang pajak, dan piutang karyawan atau pekerja. Piutang lainnya biasanya dikelompokkan secara terpisah di laporan posisi keuangan. Jika ppiutang tersebut diharapkan akan di tagih lebih dari setahun, maka digolongkan se-bagai aset tidak lancar dan dilaporkan di bawah pos investasi. B. Piutang Tak Tertagih
Arus Kas dari Aktivitas Lapora Arus Kas masuk dan Arus Kas keluar dari perusahaan sehari - hari operasi. Perusahaan dapat memilih salah satu dari dua alternatif metode untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dalam laporan arus kas :
1. Metode Langsung
Metode Langsung laporan operasi arus kas masuk (penerimaan) dan arus kas keluar (pembayaran sebagai berikut) :
Bunga = Nominal X Tingkat Bunga X Jangka Waktu Wesel/Jangka Waktu Pertahun
Gambar 1 - 1 Penggolongan piutang
Gambar 1 - 2
Gambar 6-2 Perusahaan perseorangan
Gambar 6-3 Perusahaan persekutuan
kemudian bergabung dengan Tn. Y sebagai pemilik modal, membentuk sebuah firma (perusahaan persekutuan). Net income maupun net loss yang timbul akan didistribusikan di antara para sekutu (partner) menurut kes-epakatan bersama. Masing - masing anggota sekutu memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas (unlimited liability) kepada kreditor atas seluruh utang/kewajiban yang ditimbulkan oleh perusahaan.
Jadi, apabila perusahaan tidak dapat membayar utang kepada kreditor, maka masing - masing anggota sekutu yang terlibat dalam perusahaan ha-rus merelakan kekayaan pribadinya demi mencukupi pembayaran utang perusahaan. Karakteristik lainnya dari perusahaan persekutuan adalah mu-tual agency, yang artinya bahwa setiap anggota sekutu adalah wakil atau perantara perusahaan, di mana tindakan dari masing - masing sekutu ini akan mengikat perusahaan secara keseluruhan dan menjadi kewajiban bagi seluruh anggota sekutu. Aktiva yang diinvestasikan atau disetor ke dalam perusahaan oleh masing - masing anggota sekutu akan menjadi milik ber-sama (joint asset) bagi seluruh anggota sekutu yang ada. Nantinya, ketika firma dibubarkan, klaim dari masing - masing anggota sekutu terhadap kekayaan perusahaan akan diukur berdasarkan pada jumlah saldo modal masing - masing.
Partnership sama halnya dengan proprietorship, yaitu sebuah non - taxable entity di mana perusahaan/entitas tidak dikenakan pajak. Pajak hanya akan dikenakan pada level individu, yaitu pada masing - masing anggota sekutu
Wesel Tagih Penggolongan Piutang Piutang Lainnya Piutang Usaha
Arus Kas dari Aktivitas Operasi :
Kas yang diterima dari Pelanggan Rpxxx Dikurangi : Pembayaran Kas untuk Barang Dagang
Pembayaran Kas untuk beban Operasi Pembayaran Kas untuk Kepentingan Pembayaran Kas untuk Pajak Penghasilan Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
Rpxxx Rpxxx Rpxxx
Rpxxx Rpxxx Rpxxx
Semua laba hanya untuk pengusaha Pengendalian seutuhnya Pajak rendah Keuntungan perusahaan perseorangan Organisasi sederhana Karakteristik persekutuan Berusaha bersama-sa-ma (Mutual Agency) Jangka waktu terbatas (Limited Life) Tanggung jawab yang tidak terbatas (Unlimited Liability) Pengambilan bagian keuntungan persekutuan Memiliki suatu Bagian/ Hak di dalam Persekutuan (Ownership Of An Interest In a Patnership)
6. APLIKASI PERSAMAAN LINEAR DI BIDANG EKONOMI
6.1. Fungsi Konsumsi, Tabungan dan Angka Pengganda
6.2. Pendapatan Disposabel
6.3. Fungsi Biaya dan Penerimaan
6.4. Analisa Pulang Pokok (Break Even Point)
6.5. Fungsi Anggaran
7. FUNGSI KUADRAT
7.1. Membentuk Fungsi Kuadrat
7.2. Sifat-sifat Matematis Fungsi Kuadrat
8. PANGKAT, AKAR DAN LOGARITMA
8.1. Pangkat
8.2. Akar
8.3. Logaritma
9. APLIKASI FUNGSI NON LINEAR
9.1. Definisi Non-Linear
9.2. Fungsi Biaya
9.3. Fungsi Penerimaan
10. MATRIKS
10.1. Pengertian Matriks
10.2. Operasi Matriks
10.3. Hukum Perkalian Matriks
11. MATRIKS BALIKAN (INVERS)
11.1. Mencari Invers Dengan Matriks Adjoint
11.2. Petunjuk Menentukan Rank Matriks
8. Matematika 1
1. SISTEM BILANGAN
1.1. Bilangan Real
1.2. Bilangan Bulat
1.3. Bilangan Rasional
1.4. Bilangan Asli
2. BENTUK ALJABAR
2.1. Pengertian Suku, Faktor dan Suku Sejenis
2.2. Operasi Hitung Pada Bentuk Aljabar
2.3. Operasi Hitung Pada Bentuk Pecahan Aljabar
2.4. Pemfaktoran
3. PERSAMAAN LINEAR
3.1. Sifat-sifat Persamaan Linear
3.2. Hubungan Linear
4. PERSAMAAN LINEAR DENGAN TIGA VARIABEL
4.1. Metode Eliminasi
4.2. Metode Subsitusi
4.3. Hal-hal yang Berhubungan Dengan Persamaan Linier
Tiga Variabel
5. APLIKASI PERSAMAAN LINEAR DI BIDANG BISNIS
5.1. Fungsi Permintaan
5.2. Fungsi Penawaran
5.3. Keseimbangan Pasar (Market Equilibrium)
5.4. Pengaruh Pajak dan Subsidi Terhadap Keseimbangan
Pasar
1.5. Bilangan Irrasional
1.6. Bilangan Pecahan
1.7. Bilangan Baku
10.4. Jenis-Jenis Matriks
10.5. Determinan
ILMU DIGITAL EKONOMI
2. BENTUK ALJABAR
2.1. Pengertian Suku, Faktor dan Suku Sejenis
Dalam matematika bentuk yang melibatkan variabel disebut bentuk aljabar, seperti :
Perhatikan bentuk berikut:
Suku Satu (suku tunggal) adalah bentuk aljabar yang tidak dihubung-kan dengan operasi jumlah atau selisih.
Suku Dua (binom) adalah bentuk aljabar yang dihubungkan dengan satu operasi jumlah atau selisih.
Suku Tiga (trinom) adalah bentuk aljabar yang dihubungkan dengan dua operasi jumlah atau selisih.
Bentuk aljabar yang memiliki lebih dari dua suku disebut suku ban-yak atau polinom.
Faktor memfaktorkan suatu bilangan berarti menyatakan bilangan itu sebagai bentuk perkalian, misalkan aku menyatakan bilangan 20, bil-angan 20 jika kita faktorkan dapat ditulis menjadi :
Nah, dari data di atas, kita memperoleh faktor dari 20. Faktor 20 ada-lah 1, 2, 4, 5, dan 20. Jadi bilangan–bilangan ituada-lah yang merupakan faktor dari 20. Maka dapat disimpulkan bahwa memfaktorkan bentuk ax + bx artinya mengubah bentuk ax + bx menjadi bentuk perkalian, yaitu :
Suku Sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari mas-ing-masing variabel yang sama.
Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada bentuk aljabar yang dipisahkan oleh operasi jumlah atau selisih.
A. B. C. 1. 2. 3.
Tabel 2-1 Pengertian suku, faktor dan suku sejenis
Gambar 5-9 Contoh grafik Gambar 5-10 Contoh grafik
4a, 2x, 2x2, 4b dan -2ab.
Contoh : 2x, 5a2, -4pq, ... Contoh: 2x + 3y, a2 – b2, 3p2 – 5p, ... Contoh: 2x + 6y – 8, 2a2 – 8a + 4, ... 1. 20 = 1 x 20 2. 20 = 2 x 10 3. 20 = 4 x 5 ax + bx = x( a + b)
jadi faktor dari ax + bx adalah x dan (a + b).
Bentuk Suku-sukunya Faktornya
Suku-suku sejenis Suku tidak sejenis Variable (peubah) Koefisien Konstanta 2x2 dan 2 x2, y dan x 2 koefisien dari x2
3 dan 5 koefisien dari y -4 dan 7 koefisien dari x
TR = 1.000.000Q TR =740 Q 1.041.666.67 TC = 250.000.000 + 500Q FC = 250.000.000 FC = 3.000.000.000 TC = 3.000.000.000 + 600.000Q Rp Rp 0 0 Q 2
2 dan x2 adalah faktor dari 2x2 3 dan y adalah faktor dari 3y -4 dan x adalah faktor dari -4x 5 dan y adalah faktor dari 5y 7 dan x adalah faktor dari 7x 3y dan 5y -4x dan 7x No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Contoh:
Diketahui: Pada penjualan Q = 10.000 π = 1.000.000.000 dengan FC = 3.000.000.000
Harga jual P = 1.000.000
Fungsi Total Revenue: TR = PQ TR = 1.000.000 Q Fungsi Total Cost: TC = FC + VC TC = 3.000.000.000 + VC Pada saat Q = 10.000 π = TR – TC 1.000.000.000 = 10.000.000. 000 – TC TC = 9.000.000.000 TC = 3.000.000.000 + VC 9.000. 000.000 = 3.000.000.000 + VC VC = 6.000.000.000 VC = PQ 6.000.000.000 = P 10.000 P = 600.000 Jadi VC = 600.000 P dan TC = 3.000.000.000 + 600.000 Q. Break-Even Point (BEP) tercapai pada saat TR = TC 1.000. 000 Q = 3.000.000.000 + 600.000 Q 400.000 Q = 3.000. 000.000 Q = 7.500
Jadi BEP tercapai pada Q = 7.500
Pada saat Q = 6.000 TR = 1.000.000 x 6.000 = 6.000.000.000 dan TC = 3.000.000.000 + 600.000(6.000) = 6.600.000.000 jadi TR < TC, sehingga pada saat Q = 6.000 perusahaan men-galami kerugian.
Grafiknya (Gambar 5-9) :
Diketahui:
Pada saat Q = 0 FC = 250.000.000 dan pada saat Q = 400.000 VC = 200.000.000 Pada saat Q = 1.250.000 π = 50.000.000 VC = PQ 200.000.000 = P 400.000 P = 500 Jadi TC = 250.000.000 + 500Q Pada Q = 1.250.000 π = TR – TC 50.000.000 = TR – (250.000.000 + 500(1.250.000)) TR = 925.000.000 TR = PQ 925.000.000 = P 1.250.000 P = 740
Jadi harga jual per unit: P = Rp 740.- Fungsi Total Cost: TC = 250.000.000 + 500Q Fungsi Total Revenue: TR = 740Q
Break-Even Point: TR = TC 740Q = 250.000.000 + 500Q 240Q = 250.000.000 BEP Q = 1.041.666,67 Keuntungan pada Q = 2.500.000 π = TR – TC TR = 740 x 2.500.000 = 1.850.000.000 TC = 250.000.000 + 500 x 2.500.000 = 1.500.000.000 Jadi keuntungannya: π = 1.850.000.000–1.500.000.000 = Rp 350.000. 000. Grafiknya (Gambar 5-10): 1. 1. a. b. c. e. BEP 7.500 a. b. c. e. BEP
9. Manajemen
ILMU DIGITAL EKONOMI
Manajemen
1. MENGELOLA & TUGAS MANAJER
1.1. Tugas Manager
1.2. Mengelola Organisasi
1.3. Peran-peran Manajemen
2. LINGKUNGAN & BUDAYA ORGANISASI
2.1. Budaya Organisasi
3. LINGKUNGAN ETIS & SOSIAL
3.1. Individual Etis dalam Organisasi
3.2. Menerapkan Putusan Etis
3.3. Tanggung Jawab Sosial dan Organisasi
4. MENGELOLA PENGAMBILAN KEPUTUSAN & PEMECAHAN
MASALAH
5. ELEMEN DASAR PERENCANAAN & PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
6. MENGELOLA STRATEGI & PERENCANAAN STRATEGIS
7. ELEMEN DASAR PENGORGANISASIAN
7.1. Merancang Pekerjaan
7.1.1. Alternatif untuk Spesialisasi
7.1.2. Pengelompokan Pekerjaan: Departemen
7.2. Menetapkan Hubungan Pelaporan
7.3. Mendistribusikan Otoritas
7.4. Masalah dalam Delegasi
7.5. Desentralisasi dan Sentralisasi
7.6. Aktivitas Koordinasi
7.6.1. Tiga Bentuk Interdependensi Utama
7.6.2. Teknik Koordinasi Struktural
7.7. Membedakan Antara Posisi
8. MENGELOLA DESAIN ORGANISASI
8.1. Perspektif Universal tentang Desain Organisasi
8.2. Pengaruh Situasional terhadap Desain Organisasi
8.3. Strategi dan Desain Organisasi
8.4. Bentuk Dasar Desain Organisasi
8.5. Masalah yang muncul dalam Desain Organisasi
9. PERUBAHAN DAN INOVASI
9.1. Perubahan
9.2. Tekanan dan Penekan
9.3. Merangsang Inovasi
10. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM)
10.1. Tujuan utama manajemen sumber daya manusia
10.2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia :
10.3. Faktor-Faktor Eksternal (dari luar)
11. MOTIVASI
11.1. Teori Awal Motivasi
11.2. Teori Kontemporer Motivasi
11.2.1. Teori Penetapan Tujuan 11.2.2. Teori Penguatan
11.3. Mendesain Pekerjaan Motivasi
11.4. Mendesain Ulang Pendekatan Desain Pekerjaan
11.5. Teori Ekuitas
11.6. Teori Pengharapan
11.7. Masalah Motivasi Saat Ini
C. Jenis Sasaran Dengan Bertingkat Pernyataan misi Tujuan strategis Tujuan taktis Tujuan operasional Berdasarkan area
Bidang fungsional yang berbeda dari organisasi. Dengan Time Frame (kerangka waktu)
Jangka panjang, jangka menengah, atau jangka pendek kerangka waktu dan jangka waktu eksplisit atau terbuka.
1. 2. 3. a. b. c. d.
5. ELEMEN DASAR PERENCANAAN DAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
A. Pengambilan Keputusan dan Proses Perencanaan 1.1. Tugas Manager
Manajer adalah seseorang yang mempunyai tanggung jawab utama adalah untuk melaksanakan proses manajemen. Seseorang yang ber-encana dan membuat keputusan, mengorganisir, memimpin, dan men-gendalikan manusia, dan sumber daya keuangan, fisik informasi. Tugas Manajer terbagi menjadi 3 yaitu:
1. Rencana
Seorang manajer tidak dapat beroperasi secara efektif kecuali ia memi-liki rencana jangka panjang.
2. Mengatur
Bila ada lebih dari satu karyawan yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana, maka organisasi diperlukan.
3. Kontrol
Mengembangkan metode untuk mengetahui seberapa baik karyawan melakukan untuk menentukan apa yang telah dan apa yang masih ha-rus dilakukan.
Pengambilan keputusan
Adalah landasan dari perencanaan.
Adalah katalis yang mendorong proses perencanaan.
Mendasari setiap aspek penetapan tujuan dan merumuskan ren-cana.
Perencanaan
Semua organisasi merencanakan, tapi tidak dengan cara yang sama.
Semua perencanaan terjadi dalam konteks lingkungan.
Semua gol memerlukan rencana untuk memandu prestasi mereka. Semua Tujuan terikat tujuan yang lebih tinggi dan rencana. B. Tujuan Organisasi
Memberikan bimbingan dan arah yang terpadu untuk orang-orang dalam organisasi.
Sangat memengaruhi pada kualitas aspek lain dari perencanaan. Berfungsi sebagai sumber motivasi bagi karyawan.
Menyediakan mekanisme untuk evaluasi dan pengendalian organ-isasi. 1. 2. 1. 2. 3. 4. a. b. c. a. b. c. d.
Proses Manajemen terdiri dari:
1. Perencanaan dan Pengambilan Keputusan: Menentukan Program Aksi.
2. Pengorganisasian:
Mengkoordinasikan Kegiatan dan Sumber Daya 3. Memimpin:
Orang memotivasi dan Mengelola 4. Mengontrol:
Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan
Gambar 1-3 Tugas Manager
Gambar 1-4 Proses Manajemen
Gambar 6-3 Perusahaan persekutuan Membuat rencana dan
keputusan Menetapkan tujuan organisasi dan
menentu-kan cara terbaik untuk mencapainya
Pengendalian Memantau dan mem-perbaiki kegiatan yang
sedang berlangsung untuk memfasilitasi pencapaian tujuan
Pengorganisasi Menentukan cara terbaik untuk mengelompokkan kegiatan dan sumber
daya
Terkemuka memotivasi anggota organisasi untuk bekerja
demi kepentingan terbaik organisasi
Gambar 5-1 Pengambilan Keputusan
Misi organisasi • Tujuan
Tujuan strategis Tujuan strategis Tujuan taktis Tujuan taktis
Tujuan operasional
Tujuan operasional • Tempat tinggal • Nilai • Petunjuk