1. KONSEP DASAR SISTEM, DATA, DAN INFORMASI
1.1. Sistem
1.2. Data
1.3. Informasi
2. SISTEM INFORMASI
2.1. Jenis Sistem Informasi
2.2. Klasifikasi dan Komponen Sistem Informasi
2.3. Sumber Daya Sistem Informasi
3. ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI
3.1. Sistem Arsitektur
3.2. Tingkat Sistem Arsitektur
4. PERENCANAAN SISTEM INFORMASI
4.1. Manajemen dan Peran Manajemen
4.2. Perencanaan, Pengorganisasian, Kepemimpinan, dan
Pengendalian Manajemen
5. SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN
5.1. Hubungan Data, Informasi, dan Pengetahuan
5.2. Manajemen Pengetahuan
5.3. Manajemen Informasi dan Perubahan
6. PENGANTAR BASIS DATA
6.1. Sistem Basis Data
6.2. Operasi Dasar Basis Data
7. ABSTRAKSI DATA, ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM,
DATABASE LANGUAGE, NORMALISASI
26. Pengantar Sistem Informasi
7.1. Abstraksi Data
7.2. Entity Relationship Diagram
7.3. Derajat Relasi
7.4. Database Language
7.5. Normalisasi dan Bentuk Normalisasi
8. PROSES PEMODELAN SISTEM INFORMASI
8.1. Model Proses
8.2. Konteks Diagram
8.3. Model Data dan Flow Chart
9. SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
9.1. Jenis Sistem (Sub-Sistem) Informasi Berbasis Komputer
9.2. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer
9.3. Kontribusi Sistem Informasi Berbasis Komputer
9.4. Perkembangan Sistem Informasi Berbasis Komputer
10. TEKNOLOGI INFORMASI
10.1. Komputer
10.2. Elemen Komputer
10.3. Jaringan
11. KEUNGGULAN KOMPETITIF DAN SISTEM INFORMASI
STRATEGIS
11.1. Sistem Informasi Strategis
11.2. Keunggulan Kompetitif
12. PERENCANAAN STRATEGIS
Sistem informasi dapat di bentuk sesuai kebutuhan organisasi masing masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan eval-uasi sesuai keinginan masing masing organisasi. Guna dari sistem yang efektif dan efisien tidak lain untuk mendapatkan keunggulan dalam ber-kompetisi. Semua orang dapat menggunakan sistem informasi dalam or-ganisasi, tetapi faktor efisiensi setiap sistem adalah berbeda.
Perlu diketahui, perubahan sistem, baik besar maupun kecil, selalu akan melalui tingkatan-tingkatan sebagai berikut :
• Tingkat 1
Ide, mengetahui perlu adanya perubahan. • Tingkat 2
Design, merancang cara pemecahannya. • Tingkat 3
Pelaksanaan, menerapkan design ke dalam sistem. • Tingkat 4
Kontrol, memeriksa tingkat pelaksanaan dijalankan sesuai dengan de-sign.
• Tingkat 5
Evaluasi, memeriksa perubahan yang terjadi sesuai dengan tujuan sem-ula.
• Tingkat 6
Tindak lanjut, melaksanakan perubahan sesuai hasil evaluasi yang ada.
Gambar 3.1 Arsitektur Sistem Informasi
Gambar 3.2 Skema Sistem Arsitektur
3. ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI
Arsitektur Sistem Informasi adalah pemetaan atau rencana kebutuhaninformasi dalam organisasi. Berguna sebagai penuntun bagi operasi di masa mendatang. Tujuan dari Arsitektur Sistem Informasi adalah agar bagian teknologi informasi dapat memenuhi kebutuhan bisnis strategis organisasi.
3.1. Sistem Arsitektur
A. Sistem Sentralisasi
Sentralisasi sudah ada sejak 1960 dengan mainframe sebagai faktor utama. Mainframe adalah komputer berukuran relatif besar yang di-tujukan untuk menangani data berukuran besar dengan ribuan ter-minal untuk mengakses data dengan tanggapan yang sangat cepat dan melibatkan jutaan transaksi. Implementasinya adalah pemrosesan data yang terpusat dan biasa disebut komputasi terpusat. Semua pem-rosesan data dilakukan komputer yang ditempatkan dalam suatu lo-kasi yang ditujukan untuk melayani semua pemakai dalam organisasi. Digunakan perusahaan yang tidak memiliki cabang.
B. Sistem Desentralisasi
Merupakan konsep dari pemrosesan data tersebar atau distribusi. Sistem Desentralisasi adalah sistem yang terdiri dari sejumlah kom-puter pada berbagai lokasi yang dihubungkan dengan sarana teleko-munikasi dengan masing-masing komputer mampu melakukan pem-rosesan yang serupa secara mandiri tetapi saling berinteraksi dalam pertukaran data. Sistem ini membagi pemrosesan data terpusat ke dalam subsistem yang lebih kecil
Basis data adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file lain sehingga membentuk suatu bangunan data untuk meng-informasikan suatu perusahaan atau instansi dalam batasan ter-tentu.
Istilah-istilah Basis data
Beberapa hal yang termaksud unsur-unsur dari basis data adalah sebagai berikut:
• Entitas
Entititas adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam.
Pada bidang kesehatan Entity adalah Pasien, Dokter, Kamar.
• Field
Setiap entity mempunyai atribut atau sebutan untuk mewakili suatu en-tity. Seorang siswa dapat dilihat dari atributnya misalnya, NIM, Nama_ siswa, Alamat.
• Record
Record adalah kumpulan isi elemen data (atribut) yang saling ber-hubungan menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap.
• Data Value
Merupakan data aktual atau infomasi yang disimpan ditiap data ele-men. Isi
6. PENGANTAR BASIS DATA
atribut disebut nilai data.• Kunci Elemen Data (Key Data Element)
Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas.
Basis Data dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip. Maka seluruh data disimpan dalam basis data pada masing-masing tabel sesuai dengan fungsinya sehingga memudahkan penelusuran data.
Secara harfiah Basis berarti markas, gudang, tempat berkumpul, kemudi-an Data merupakkemudi-an representasi fakta dunia nyata ykemudi-ang mewakili suatu objek, dan Basis Data adalah kumpulan data yang saling berhubungan (relasi). Relasi ditunjukkan dengan kunci dari setiap file, satu file terdapat record sejenis, satu record terdiri dari field-field yang saling berhubun-gan.
Kriteria penting basis data bersifat data oriented bukan program orient-ed, dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengu-bah basis data. Prinsip utama basis data adalah pengaturan data dengan tujuan fleksibilitas dan kecepatan dalam pengambilan data kembali. 6.1. Sistem Basis Data
Merupakan sistem yang terdiri dari kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan yang memungkinkan beberapa pemakai mengakses dan memanipulasi file tersebut.
Sistem basis data memiliki lingkup yang lebih luas daripada basis data karena terdapat komponen utama yaitu :
Gambar 6.1 Ilustrasi Database
Gambar 6.2. Contoh Sistem Basis Data Sistem Arsitektur
Sistem
Sentralisasi Client ServerArsitektur Sistem Desentralisasi Hard Disk File Nilai File Kuliah File Mahasiswa Tabel Nilai
27. Manajemen Pemasaran
ILMU DIGITAL EKONOMI
Manajemen
Pemasaran
1. PENDAHULUAN
1.1. Pengertian Pemasaran
1.2. Pemasaran Mikro dan Makro
1.3. Peranan Pemasaran Masa Kini
1.4. Peranan Pemasaran
1.5. Cara-cara Menelaah Permasalahaan
1.6. Falsafah Pemasaran
1.7. Perbedaan Konsep Penjualan dan Konsep Pemasaran
1.8. Manajemen Pemasaran
1.9. Soal-soal dan Jawaban
2. PERENCANAAN STRATEGIS
2.1. Definisi Perencanaan Strategi
2.2. Misi, Tujuan, dan Sasaran
2.3. Rencana Portofolio Perusahaan
2.4. Rencana Bisnis Baru
2.5. Proses Manajemen Pemasaran
2.6. Tugas Manajemen Pemasaran
2.7. Soal-Soal dan Jawaban
3. MEMILIH PASAR SASARAN
3.1. Definisi Memilih Pasar Sasaran
3.2. Peramalan Permintaan
3.3. Segmentasi Pasar
3.4. Memilih Pasar Sasaran
3.5. Menentukan Posisi Pasar
3.6. Soal-Soal dan Jawaban
4. STRATEGI PEMASARAN PADA BERBAGAI TAHAPAN DAUR
HIDUP PRODUK
4.1. Pengembangan Produk Baru
4.2. Cara Mendapatkan Produk Baru
4.3. Tahap-tahap Proses Pengembangan Produk Baru
4.4. Strategi Pemasaran Pada Berbagai Tahapan Daur Hidup
Produk
4.5. Strategi Pemasaran dalam Tahap Kedewasaan
4.6. Strategi Pemasaran dalam Tahap Kemunduran
4.7. Soal-Soal dan Jawaban
5. ANALISA PERILAKU PASAR
5.1. Pengertian Pasar
5.2. Jenis-jenis Pasar
5.3. Pasar Konsumen
6. STRATEGI PEMASARAN DALAM BERBAGAI POSISI
PERSAINGAN
6.1. Pengantar
6.2. Strategi Pemasaran Bagi Market Leader
6.3. Strategi Pemasaran Bagi Market Challenger
6.4. Strategi Pemasaran Bagi Market Follower
6.5. Strategi Pemasaran Bagi Market Nicher
6.6. Soal-Soal dan Jawaban
7. STRATEGI PEMASARAN PADA BERBAGAI SITUASI
EKONOMI
Pemasaran tumbuh dan berkembang sebagaimana masyarakat tumbuh dan berkembang, yang dimulai dari sebuah tahap perekonomian yang mendasarkan pada pertanian dan pemenuhan kebutuhan sendiri men-jadi tahap perekonomian yang mendasarkan pembagian tugas/spesial-isasi pekerjaan kemudian industrialtugas/spesial-isasi dan urbantugas/spesial-isasi.
Secara terperinci tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut: 1. Tahap pertama
Ketika satuan keluarga masih membuat sendiri segala kebutuhan hidupnya, seperti menanam sendiri untuk memenuhi kebutuhan pangannya, membuat pakaian dan perabot-perabot lain sendiri un-tuk memenuhi hajat hidupnya (produksi sendiri unun-tuk dikonsumsi), maka pada tahap ini dalam masyarakat tersebut belum ada pemasa-ran sebab tidak terjadi pertukapemasa-ran.
2. Tahap kedua
Tahap beberapa satuan keluarga berusaha bersama-sama dalam me-menuhi kebutuhan hidupnya, misal ternak dan tanah ladang dikelola bersama untuk memenuhi hidup mereka. Dalam tahap ini yang dise-but sebagai tahap pemilikan bersama, juga tidak terjadi pertukaran sehingga belum ada pemasaran.
3. Tahap ketiga
Tahap barter sederhana, yang dimulai dengan timbulnya pemba-gian tugas/spesialisasi pekerjaan. Dalam masing-masing kelom-pok keluarga/masyarakat tertentu akan menghasilkan barang yang berlainan, dengan demikian disatu kelompok keluarga/masyarakat tertentu akan merasa kelebihan/surplus barang tertentu dan seba-liknya di kelompok keluarga/masyarakat lain merasa kekurangan jenis barang yang lain. Oleh karenanya, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mereka saling mengadakan pertukaran. Pada saat inilah dimulai walau secara sederhana.
4. Tahap keempat
Tahap pasar lokal, yang terjadi setelah adanya spesialisasi dan bar-ter dari berbagai barang pada tempat bar-tertentu. Mula-mula pasar ini muncul hanya pada hari-hari tertentu, namun dalam perkemban-gannya menjadi suatu pasar yang permanen yang berfungsi sebagai lembaga khusus dalam mempermudah pertukaran.
5. Tahap kelima
Merupakan tahap ekonomi uang. Tahap ini muncul karena dirasakan sering timbul masalah dalam menghadapi suatu barang-barang ekonomis yang apabila dipertukarkan akan mempunyai nilai yang relatif sangat berbeda
1. PENDAHULUAN
1.1. Pengertian PemasaranKetika ditanyakan kepada sejumlah orang tentang pengertian pemasa-ran, ternyata diperoleh jawaban yang berbeda-beda. Ada yang menjawab bahwa pemasaran adalah perpaduan antara penjualan, periklanan dan hubungan masyarakat. Sebagian lagi menjawab pemasaran ada-lah saada-lah satu dari ketiganya. Ada pula yang mengira bahwa pemasaran adalah sama dengan penjualan dan promosi. Hanya sebagian kecil yang memberikan arti lebih luas, yang menjelaskan bahwa pemasaran men-cakup kegiatan mengidentifikasi kebutuhan konsumen, riset pemasaran, pengembangan produk, penetapan harga, pendistribusian dan promosi. Di samping itu banyak orang mengira bahwa pemasaran dilaksanakan dan dipraktekkan hanya oleh perusahaan-perusahaan besar di negara ka-pitalis, seperti Kodak, IBM, Coca Cola dan sebagainya.
mengarahkan arus barang dan jasa-jasa dari suatu perekonomian dari produsen ke konsumen dengan cara yang efektif menyesuaikan penawaran dan permintaan dan mencapai tujuan masyarakat. Semua masyarakat harus memenuhi kebutuhan para anggotanya, oleh karena itu setiap masyarakat membutuhkan suatu sistem ekonomi (eco-nomic system) tertentu, yaitu cara bagaimana perekonomian di atur (den-gan atau tanpa memakai uang), untuk memakai sumber-sumber daya produksi yang langka (yang dapat mempunyai bermacam-macam kegu-naan). Untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa dan mendistri-busikannya untuk tujuan konsumsi untuk waktu sekarang dan yang akan datang diantara berbagai kelompok dan orang dalam masyarakat. Cara kerja suatu sistem ekonomi tergantung kepada tujuan-tujuan suatu masyarakat dan sistem politiknya, dimana sistem ekonomi harus me-nentukan apa dan berapa harus diproduksi oleh siapa dan bilamana, juga harus disalurkan kepada siapa. Dalam suatu perekonomian yang sudah maju, masyarakat membutuhkan ribuan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya yang demikian banyak. Untuk itu masyarakat membutuhkan semacam sistem pemasaran tertentu untuk mengatur semua kebutuhan masyarakat. Suatu sistem pemasaran makro yang efek-tif diperlukan untuk pembangunan ekonomi. Jadi apabila suatu negara telah menjalankan pemasaran makro secara efektif, maka dapat dika-takan bahwa negara tersebut telah mengalami pengembangan ekonomi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pemasaran merupakan proses sosial yang sangat penting.
1.3. PERANAN PEMASARAN MASA KINI A. Sejarah Pemasaran
Padahal dalam kenyataannya sekarang, pemasaran diterapkan secara luas dalam masyarakat, bukan saja di sektor organisasi bisnis, tetapi juga di sektor-sektor organisasi non bisnis.
Di kalangan para ahli, banyak pula di kemukakan definisi tentang pe-masaran, yang satu sama lain kelihatan agak berbeda. Adanya perbedaan ini disebabkan mereka meninjau pemasaran dari segi yang berbeda-be-da, ada yang menekan-kan segi fungsi, segi kelembagaan, ada pula yang meninjau sebagai suatu sistem, dan sebagainya. Berikut ini akan ditelaah pegertian pemasaran, baik ditinjau dari ruang lingkup kemasyarakatan maupun organisasi usaha (bisnis)
A. Pemasaran dalam Lingkup Kemasyarakatan
Pengertian pemasaran tidak terbatas hanya dalam dunia bisnis saja. Pemasaran ternyata dapat mempunyai banyak makna yang lebih luas, yang mencakup makna kemasyarakatan. Untuk memahami itu, dapat kiranya kita simak definisi pemasaran yang diberikan oleh Philip Kotler sebagai berikut:
“Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usa-ha untuk memuaskan keinginan (wants) dan kebutuusa-han (needs) melalui proses pertukaran”.
Berdasarkan pada definisi di atas dapat disimpulkan bahwa titik to-lak pemasaran terletak pada kebutuhan dan keinginan manusia. Ke-butuhan dan keinginan manusia dapat dipenuhi oleh adanya produk atau sumber-sumber (resources) atau alat pemuas (satisfier). Produk tersebut dapat berupa benda, jasa, kegiatan (activity) orang (person), tempat, organisasi, atau gagasan (idea).
Gambar 1-2 Pemasaran dalam lingkup kemasyarakatan
Gambar 1-1 Pemasaran
Gambar 1-5 Sejarah pemasaran
Lingkungan ekonomi Lingkungan yang kompetitif Lingkungan sosial Lingkungan teknis Masyarakat (Kesejahteraan manusia) Konsumen
(Menginginkan kepuasan) (keuntungan)Perusahaan Lingkungan Hukum/Politik Lingkungan kelembagaan Kewiraswastaan Menyeluruh Produktifitas Etika Pemasaran Teknologi Hubungan Nilai pelanggan Ekonomi Agraris, dan Swasembada Perorangan
Ekonomi yang ber-tumpu pada sistem
pembagian kerja Industrialisasi, dan
Urbanisasi Berubah