• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Risiko Keuangan Financial Risk Management

Jan 1 Addition Deduction Reclassification Dec

45. Manajemen Risiko Keuangan Financial Risk Management

Risiko Pasar Market Risk

Risiko Tingkat Suku Bunga Interest Rate Risk

Pinjaman dengan Tingkat Suku Bunga Tetap Loans with Fixed Interest Rates Utang Obligasi Sukuk Ijarah Bonds Payable and Sukuk Ijarah

dengan Tingkat Suku Bunga Tetap with Fixed Interest Rates

Pinjaman dengan Tingkat Loans with

Suku Bunga Mengambang Floating Interest Rates

Total Total

Pada tanggal 31 Desember 2012, tidak terdapat dampak terhadap laba rugi dan ekuitas Perusahaan dan Entitas Anak apabila terjadi kenaikan atau penurunan tingkat suku bunga, dikarenakan biaya bunga dengan suku bunga mengambang dikapitalisasi ke nilai perolehan aset.

As at December 31, 2012, there was no impact on the Company and Subsidiaries profit or loss and equity if there is an increase or decrease in interest rates, due to the borrowing costs at floating interest rate are capitalized as the acquisition cost of fixed assets.

1,237,117,782,027 847,363,077,578 2,124,458,244,724 1,844,820,977,101

Rp Rp

96,340,462,697 163,401,399,523 791,000,000,000 834,056,500,000 Untuk meminimalkan risiko tingkat suku bunga, Perusahaan

dan Entitas Anak mengelola beban bunga melalui kombinasi utang dengan suku bunga tetap dan suku bunga mengambang, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang.

To minimize rate risk, the Company and Subsidiaries manage interest cost through a mix of fixed-rate and floating-rate debts, by evaluating market rate trends. Management also conducts assessments among interest rates offered by creditors to obtain the most favorable interest rate before taking any decision to enter a new loan agreement.

Profil pinjaman Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut :

The Company and Subsidiaries' loans profile is as follows:

2012 2011

Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Perusahaan dan Entitas Anak adalah risiko risiko pasar, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Perusahaan dan Entitas Anak dijalankan secara hati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian.

The main risk arising from the Company and Subsidiaries financial instruments are market risk, credit risk, and liquidity risk. The operational activities of the Company and Subsidiaries are managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses.

Risiko pasar adalah risiko nilai wajar arus kas masa depan suatu instrumen akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Harga pasar mengandung 3 (tiga) tipe risiko: risiko tingkat suku bunga, risiko nilai tukar mata uang asing, dan risiko harga. Instrumen keuangan yang terpengaruh oleh risiko pasar termasuk kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain- lain, pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, pinjaman jangka panjang, dan beban akrual.

Market risk is the risk that the fair value of nature cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. Market prices comprise 3 (three) type of risk: interest rate risk, foreign currency risk, and price risk. Financial instruments affected by market risk included cash and cash equivalent, trade receivables, short- term loan, trade payable, other payables, long-term loan, and accrued expenses.

Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan dan Entitas Anak yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank.

Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Company and Subsidiaries exposure to the interest rate risk relates primarily to bank loans.

Risiko Nilai Tukar Foreign Exchange Risk

Kenaikan 5% Increase 5%

Penurunan 5% Decrease 5%

Risiko Harga Price Risk

Perusahaan terkena dampak risiko harga yang diakibatkan oleh pembelian gas (bahan baku). Harga bahan baku terpengaruh dari harga komoditi urea dan amoniak serta Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP). Kenaikan variabel-variabel tersebut berdampak pada kenaikan harga pembelian bahan baku yang akhirnya berdampak pada kenaikan biaya produksi.

The Company affected by the price risk resulting from the purchase of gas (raw material). The price of raw material affected by the price of the commodity prices of urea and ammonia also Indonesian Crude Oil Price (ICP). The increase in these variables have an impact on the purchase price increase of raw materials which ultimately have an impact on production costs.

(27,078,844,881) (34,618,530,255) 27,078,844,881 34,618,530,255 Sensitivitas kurs valuta asing yang lebih rendah dalam laba

2012 dibandingkan dengan 2011 terkait dengan peningkatan jumlah aset dalam valuta asing. Tidak terdapat dampak sensitivitas terhadap pendapatan komprehensif lain. Di samping itu, dampak terhadap ekuitas adalah sama seperti dampak terhadap Laporan Laba Rugi Komprehensif

Foreign exchange rate sensitivity were lower in 2012 compared with 2011 earnings related to the increase in the number of assets in foreign currency. There is no sensitivity impact to the other comprehensive income. In addition, the impact on equity is equal with the impact to the Consilidated Statements of Comprehensive Income.

Eksposur risiko nilai tukar mata uang asing yang ada saat ini diungkapkan pada Catatan 43. Berikut ini adalah analisis sensivitas efek 5% perubahan kurs mata uang asing terhadap kenaikan (penurunan) laba setelah pajak dengan asumsi semua variabel lain dianggap tetap:

The current exposure of foreign currency risk is disclosed in Note 43. Sensivity analysis of the 5% fluctuation in the foreign exchange rate to increase (decrease) profit after tax with assumptions other variance considered as constant is as follow:

2012 2011

Rp Rp

 Memperoleh pendapatan dalam mata uang asing yang diharapkan dapat mengkompensasi liabilitas dalam mata uang asing

Obtains revenues in foreign currency which are expected to compensate liabilities in foreign currency

Perusahaan dan Entitas Anak tidak melakukan lindung nilai atas transaksi dalam mata uang asing karena memiliki kemampuan untuk melakukannatural hedge melalui penjualan ekspor urea dan amoniak serta penjualan amoniak dalam negeri dalam mata uang USD.

The Company and Subsidiaries does not hedge the foreign currency transaction due to the ability to perform natural hedge through export sales of ammonia and urea, also domestic sales of ammonia in USD.

 Memperoleh sebagian modal kerja dalam mata uang asing  Obtains part of working capital in foreign currency  Melakukan pembelian valas secara spot atau bertahap

yang kemudian ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka USD

Purchases foreign currency at spot or gradually to be placed in the form of time deposit in USD

Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Perusahaan dan Entitas Anak terpengaruh risiko nilai tukar terutama terkait dengan kas dan setara kas, piutang usaha, utang usaha, dan utang bank.

Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company and Subsidiaries are exposed to the foreign exchange risk relates primarily to cash and cash equivalent, trade receivables, trade payables, and bank loans.

Dalam mengatasi risiko fluktuasi mata uang asing, pihak Manajemen melakukan hal sebagai berikut:

In addressing the risk of fluctuations in foreign currency, the Management considers the following:

Risiko Kredit Credit Risk

Kas dan setara kas Cash and cash equivalent

Aset Keuangan Lancar lainnya Other Current Financial Assets

Piutang usaha Trade receivables

Piutang subsidi Subsidy receivables

Piutang Pihak Berelasi Non Usaha Non-Trade Receivables to Related parties

Piutang lain-lain Other receivables

Total Total

Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami

Penurunan Nilai Neither Past Due Not Impaired

Telah Jatuh Tempo Tetapi Tidak Mengalami

Penurunan Nilai Past Due but Not Impaired

Mengalami Penurunan Nilai Impaired

Sub Total Sub Total

Penyisihan Penurunan Nilai Allowance for Impairment

Total Total 1,215,270,755,806 (104,005,383,234) 1,111,265,372,572 Rp 764,711,864,274 128,253,387,084 322,305,504,448 4,015,228,839,681 3,275,786,976,452

Tabel berikut ini menyajikan piutang usaha yang mengalami penurunan nilai, piutang usaha yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai serta piutang usaha yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012:

The following table presents the impaired trade

receivables, trade receivables past due but not impaired, and trade receivables neither past due nor impaired as at December 31, 2012: 1,983,944,639,266 1,196,019,552,216 18,009,020,379 767,586,571 80,211,825,084 65,184,821,906 777,797,982,380 1,482,434,812,731 44,000,000,000 -- 1,111,265,372,572 531,380,203,028 Eksposur maksimum atas risiko kredit tercermin dari nilai

tercatat setiap aset keuangan setelah dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai piutang pada Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian, adalah sebagai berikut:

The maximum exposure of credit risk is represented by the carrying amount of each financial assets in the Consolidated Statement of Financial Position after deducting any allowances for impairment of receivables, as follows:

2012 2011

Rp Rp

Untuk mengantisipasi kenaikan harga pembelian bahan baku, Perusahaan antara lain melakukan efisiensi konsumsi gas dan menggunakan steam berbasis batu bara dalam proses produksi.

To anticipate the increase of purchase prices of raw material, the Company conduct the gas consumption efficiency and use coal-based steam in the production process.

Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan dan Entitas Anak akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lain akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Perusahaan dan Entitas Anak mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan penjualan kredit secara selektif, memantau kolektibilitas piutang secara berkala, dan meningkatkan intensitas penagihan piutang untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih. Selain itu, berkaitan dengan risiko penarikan dana kas dan setara kas, Perusahaan dan Entitas Anak melakukan penempatan giro dan/atau deposito pada beberapa bank milik Pemerintah dan bank swasta yang memiliki reputasi baik.

Credit risk is the risk whereas the Company and Subsidiaries will incur a loss arising from the customers or counterparties who failed to fulfill their contractual obligations. The Company and Subsidiaries to control credit risk by performing credit sales selectively, monitor the collectability of receivables on a regular basis and increase the intensity of collection of accounts receivable to reduce the amount of bad debts. Furthermore, with regard to the risk of withdrawal of funds in cash and cash equivalents, the Company and Subsidiaries undertake placements of current accounts and/or deposits in some Government- owned banks and private banks with good reputation.

Risiko Likuiditas Liquidity Risk

Utang Usaha Trade Payables

Beban Akrual Accrued Expenses

Pinjaman Jangka Pendek Short-Term Loans

Pinjaman Jangka Panjang Long-Term Loans

Utang Obligasi Bonds Payable

Sukuk Sukuk

Total Total

Manajemen Permodalan Capital Management

Beberapa instrumen utang Perusahaan dan Entitas Anak mensyaratkan rasio keuangan dengan batasan tertentu. Selain itu, pemeringkatan Obligasi dan Sukuk Perusahaan yang dilakukan oleh lembaga pemeringkat didasarkan pada kemampuan Perusahaan mempertahankan rasio keuangan tertentu. Perusahaan dan Entitas Anak telah memenuhi semua persyaratan permodalan yang ditetapkan oleh pihak eksternal.

Some debt instruments of the Company and Subsidiaries requires certain financial ratio limitation. In addition, the Company's Bond and Sukuk are rated by rating agency based on the Company's ability to maintain particular financial ratio. The Company and Subsidiaries has already fulfiled all the capital requirements stated by the external parties.

Perusahaan dan Entitas Anak bertujuan mencapai struktur modal yang optimal untuk memenuhi tujuan usaha, di antaranya dengan mempertahankan rasio modal yang sehat, peringkat pinjaman yang kuat, dan maksimalisasi nilai pemegang saham.

The Company and Subsidiaries aims to achieve an optimal capital structure to meet business objectives by maintaining a healthy capital ratios, good debt rating, and the maximization of shareholder value.

-- 131,000,000,000 -- 131,000,000,000 1,158,103,205,728 685,109,375,027 1,077,388,298,511 3,051,600,879,266 161,969,308,489 25,109,375,027 1,077,388,298,511 1,264,466,982,027 -- 660,000,000,000 -- 660,000,000,000 927,142,634,542 -- 927,142,634,542 68,991,262,697 68,991,262,697

< 1 Years 1 - 2 Years > 2 Years

-- -- --

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, Manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan Entitas Anak untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.

In managing liquidity risk, Management monitors and maintains the amount of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the operations of the Company and Subsidiaries to overcome the effects of fluctuations in cash flows. Management also periodically evaluate the cash flow projections and actual cash flows, including debt maturity schedule, and continuous review of the financial markets to obtain the optimal funding sources.

Tabel berikut menunjukan profil jangka waktu pembayaran liabilitas Perusahaan dan Entitas Anak berdasarkan pembayaran dalam kontrak per 31 Desember 2012:

The table below summarizes the maturity profile of the Company and Subsidiaries financial liabilities based on contractual payments as of December 31, 2012:

< 1 Tahun/ 1 - 2 Tahun/ > 2 Tahun/ Total

Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya.

Liquidity risk is the risk arising when the cash flow position of the Company and Subsidiaries are not enough to cover the liabilities which become due.

Rasio Lancar kali/ times kali/ times Current Ratio Rasio Utang Terhadap Modal kali/ times kali/ times Debt to Equity Ratio Rasio Laba Utang kali/ times kali/ times Debt Service Coverage Ratio Rasio EBITDA Terhadap Biaya Bunga kali/ times kali/ times EBITDA to Interest Ratio