• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pinjaman Jangka Pendek Short-Term Loan

Jan 1 Addition Deduction Reclassification Dec

21. Pinjaman Jangka Pendek Short-Term Loan

Entitas Berelasi dengan Pemerintah Government-Related Entities

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Sub Total Sub Total

Pihak Ketiga Third Parties

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk

(2012: USD 798.376; (2012: USD 798.376;

2011: USD 1.492.262) 2011: USD 1.492.262)

Sub Total Sub Total

Total Total

a. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) a. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)

Perusahaan The Company

i. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) Rupiah i. Working Capital Credit Facility in Rupiah

ii. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) USD ii. Working Capital Facility in USD

iii. Fasilitas Kredit Modal Kerja Impor (KMKI) iii. Working Capital for Import Facility

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 03 tanggal 9 Juli 2012, dari Notaris Lumassia SH, BRI setuju memberikan Fasilitas KMKI dengan batas maksimal Rp 200.000.000.000 untuk jangka waktu yang berakhir tanggal 9 Juli 2013. Tingkat suku bunga yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar 8,4% per tahun.

Based on the Credit Agreement Notarial Deed No. 03 dated July 9, 2012, made in the presence of notary Lumassia, SH, BRI agreed to provide the facility of Import Working Capital Facility with a maximum limit of Rp 200,000,000,000 with a term ending July 9, 2013. The interest rate set at 8,4% per annum.

Perusahaan memperoleh pinjaman jangka pendek dari BRI sebagai berikut:

The Company obtained the short-term loans from BRI as follows:

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 01 tanggal 9 Juli 2012 dari Notaris Lumassia SH, BRI setuju memberikan Fasilitas KMK dengan batas maksimal Rp 300.000.000.000 untuk jangka waktu yang berakhir tanggal 9 Juli 2013. Tingkat suku bunga yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar 8% per tahun.

Based on the Credit Agreement No. 01 dated July 9, 2012, from notary Lumassia, SH, BRI agreed to provide the facility of Working Capital Credit Facility in Rupiah with a maximum limit of Rp 300,000,000,000 with a term ending July 9, 2013. The interest rate applicable at December 31, 2012 is 8% per annum.

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 02 tanggal 9 Juli 2012, dari Notaris Lumassia SH, BRI setuju memberikan Fasilitas KMK USD dengan batas maksimal USD 15,000,000 untuk jangka waktu yang berakhir tanggal 9 Juli 2013. Tingkat suku bunga yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar 4% per tahun.

Based on the Credit Agreement Notarial Deed No. 02 dated July 9, 2012, of Notary Lumassia, SH, BRI agreed to provide the facility of USD Working Capital Facility with a maximum limit of USD 15,000,000 with a term ending July 9, 2013. TThe interest rate applicable at December 31, 2012 is 4% per annum.

49,103,299,501 14,430,175,181 68,991,262,697 35,049,871,523 41,383,000,000 -- 7,720,299,501 14,430,175,181 19,887,963,196 20,619,696,342 19,887,963,196 20,619,696,342 2012 2011 Rp Rp

iv. Fasilitas Non Cash Loan (NCL) iv. Non Cash Loan (NCL) Facility

Entitas anak Subsidiaries

Perjanjian kredit ini telah diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan terakhir berdasarkan surat No. R.003/KW- X/ADK/09/2012 tanggal 3 September 2012 dengan jangka waktu 12 bulan sejak 15 Juni 2012 sampai dengan 15 Juni 2013 pada tingkat suku bunga 9,5% per tahun.

Credit agreement has been amended several times with a latest amendment according to the letter No. R.003/KW- X/ADK/09/2012 dated September 3, 2012 with a period of 12 months from June 15, 2012 until June 15, 2013 at 9.5% interest rate per year.

Pembayaran yang dilakukan pada tahun 2012 untuk fasilitas pinjaman jangka pendek ke BRI sebesar USD 8,700,000.

Repayments of short-term loans to BRI ​​in 2012 amounted to USD 8,700,000.

Tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas pinjaman jangka pendek ke BRI pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

There are no outstanding balance on short-term loan facillities to BRI as of December 31, 2012 and 2011.

Pada tanggal 9 Juni 2008, KIE memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari BRI sebesar Rp 40.000.000.000 sesuai dengan Surat Persetujuan BRI No. B.1345/KC-X/ADK/06/2008 tanggal 9 Juni 2008 untuk membiayai proyek-proyek yang sumber dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara /Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN/APBD) dan proyek lainnya diluar proyek Pemerintah.

On June 9, 2008 KIE has been granted the credit facility of working capital from Bank BRI of Rp 40,000,000,000 according to BRI’s Approval Letter No. B.1345/KC- X/ADK/06/2008 on June 9, 2008 for financing the projects which source of fund derived from State Budget/ Regional Government Budget (APBN/APBD) and other project outside Government project.

 Menyewakan aset yang dijaminkan di bank kepada pihak lain, kecuali operasional usaha

To lease the assets which is used for guarantee in bank to other parties, except for operating

 Mengalihkan/menyerahkan kepada pihak lain, sebagian atau seluruhnya atas hak dan kewajiban yang timbul berkaitan dengan fasilitas kredit.

Divert / deliver to the other party, some or all of the rights and obligations associated with the Credit Facility.

Perjanjian-perjanjian pinjaman tersebut mencakup pembatasan sebagai berikut:

The Loan agreement covers the limit as follows :  Mengajukan permohonan kepada Pengadilan Niaga untuk

dinyatakan pailit

To file the bankruptcy petition to the commercial court to file the self bankruptcy

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 04 tanggal 9 Juli 2012, dari Notaris Lumassia SH, BRI setuju memberikan Fasilitas NCL dengan batas maksimal Rp 500.000.000.000, dimana sebesar Rp 300.000.000.000 merupakan sublimit KMK Rupiah dan Rp 200.000.000.000 khusus untuk fasilitas NCL dan di-backup oleh fasilitas KMKI. Fasilitas ini memiliki jangka waktu yang berakhir tanggal 8 Juli 2013 dengan tingkat suku bunga sebesar 5% per tahun untukL/C dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) Valas dan 8,4% per tahun untukL/C dan SKBDN Rupiah.

Based on the Credit Agreement Notarial Deed No. 04 dated July 9, 2012, From Notary Lumassia, SH, BRI agreed to provide the NCL Facility with a maximum limit of Rp 500,000,000,000, consist of sublimit of IDR Working Capital Facility amounting Rp 300,000,000,000 and NCL amounting Rp 200,000,000,000 supported by KMKI Facility. The credit facility has a period ending July 8, 2013 at the interest rate of 5% per annum for L/C and Domestic Letters of Credit (SKBDN) in foreign currency, and interest rate of 8.4% for L/C and SKBDN in Rupiah.

Jaminan atas pinjaman fasilitas KMK danNCL tersebut adalah piutang subsidi pemerintah, bangunan, mesin, peralatan pembantu boiler batubara, dan tanah SHGB No. 17, 40, dan 67 (lihat Catatan 7 dan 17).

The guarantee for the Working Capital Credit Facility and Non Cash Loan are the Subsidy Receivable and buildings, machines, and supporting tool of coal-fired boiler, also Certificate of Building on Land Rights No. 17, 40, and 67 (see Notes 7 and 17).

b. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat) b. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat)

Entitas anak Subsidiaries

Jaminan atas fasilitas pembiayaan ini antara lain: The collateral for the credit facility are as follows:

Pembayaran yang dilakukan pada tahun 2012 untuk fasilitas pinjaman jangka pendek ke Bank Muamalat sebesar Rp 22.217.103.147.

Repayments of short-term loans facility to Bank Muamalat

​​

in 2012 amounted to Rp 22,217,103,147.

Saldo terutang atas fasilitas pinjaman jangka pendek ke Bank Muamalat pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sebesar Rp 41.383.000.000 dan nihil.

The outstanding balances of the short-term loan facility to Bank Muamalat as of December 31, 2012 and 2011 are amounted to Rp 41,383,000,000 and nil, respectively.Cash Collateral di Bank Muamalat sebesar 35% dari

plafond pembiayaan sebesar Rp. 8.750.000.000.

Cash Collateral on Bank Muamalat amounting to 35% of the credit plafond of amounted Rp 8,750,000,000.  SPK/Cessie tagihan pembayaran atas kontrak sewa beli

UBS 5 antara KIE dan Perusahaan

No.503/SP/DIR/KIE/III/2007 dan surat perjanjian No.4858/SP-BTG/2007 tanggal 31 Januari 2007 sebesar 50% dari nilai Cessie tagihan atau sebesar Rp 30.000.000.000

SPK/Cessie for the invoice of the finance lease of UBS 5 between PT Kaltim Industrial Estate and PT Pupuk Kaltim No. 503/SP/DIR/KIE/III/2007 and the contract

No.4858/SP-BTG/2007 dated January 31, 2007

amounting 50% from the Cessie of the invoice amounting to Rp 30,000,000,000.

Pembayaran yang dilakukan pada tahun 2012 untuk fasilitas pinjaman jangka pendek ke BRI sebesar Rp 12.667.228.339.

Repayments of short-term loan facility to BRI ​​in 2012 amounted to Rp 12,667,228,339.

Saldo terutang atas fasilitas pinjaman jangka pendek ke BRI pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, masing-masing sebesar Rp 19.887.963.196 dan Rp 20.619.696.342.

The outstanding balances of the short-term loan facility to BRI as of December 31, 2012 and 2011 are amounted to Rp 19,887,963,196 and Rp 20,619,696,342, respectively.

Berdasarkan surat perjanjian No. 27/BMI-BTG/SP-3/VI/2012 tanggal 1 Juni 2012, Bank Muamalat menyetujui fasilitas pembiayaan modal kerja berupa fasilitas pembiayaan Al- Musyarakah kepada KIE dengan plafond sebesar Rp 25.000.000.000. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 16 bulan.

Based on the credit agreement No.27/BMI-BTG/SP- 3/VI/2012 dated June 1, 2012, Bank Muamalat agreed to provide the working capital credit facility of Al-Musyarakah to KIE with the limit of Rp 25,000,000,000 for 16 months period.

Jaminan atas pinjaman fasilitas modal kerja tersebut adalah Piutang Proyek dan Tanah SGHB No. 4 yang berlokasi di Desa Blimbing, Bontang Utara (lihat Catatan 6 dan 16).

The collateral of working capital facility are project receivable and land SHGB No. 4 located in Blimbing Village, North Bontang (see Notes 6 and 16).

Perjanjian pinjaman ini mencakup pembatasan, antara lain KIE harus memberitahu perubahan anggaran dasar, perubahan susunan pengurus, dan perubahan/pengalihan kepemilikan saham.

The loan agreement covers the limitations, among others are to amend the article of association, to amend the board of management and to amend the share ownership.

c. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) c. PT Bank Internasional Indonesia, Tbk (BII)

Entitas anak Subsidiaries

d. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) d. PT Bank Central Asia Tbk (BCA)

Perusahaan The Company

Fasilitas pinjaman yang diberikan kepada Perusahaan adalah sebagai berikut :

The credit facilities provided to the Company are as follows:

i. Fasilitas Kredit kepada Perusahaan yang terdiri dari Fasilitas Kredit Lokal I (Rekening Koran), dengan jumlah maksimum USD 15,000,000 pada tingkat suku bunga 4% per tahun dan biaya provisi sebesar 0,25%.

i. The Credit Facility to the Company that consist of Local Credit Facility I (Bank Statement), maximum principal amount USD 15,000,000 bearing interest at 4% per annum and provision fee at 0.25%.

Saldo terutang atas fasilitas pinjaman jangka pendek ke BII pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, masing masing sebesar Rp 7.720.299.501 dan Rp 14.430.175.181.

The outstanding balances of the short-term loan facility to BII as of December 31, 2012 and 2011 are amounted to Rp 7,720,299,501 and Rp 14,430,175,181, respectively.

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 3 tanggal 4 Juni 2003, dari Notaris Ny. Djumini Setyoadi, SH, BCA setuju untuk memberikan fasilitas kredit dan Fasilitas Omnibus Letter of Credit (sight L/C, usance L/C, usance payable L/C) kepada Perusahaan. Fasilitas ini akan digunakan untuk modal kerja.

Based on the Credit Agreement Notarial Deed No. 3 dated June 4, 2003, of Notary Mrs. Djumini Setyoadi, SH, BCA agreed provide credit facility and Omnibus Letter of Credit facility (sight L/C, usance L/C, usance payable at sight L/C) to the Company. The credit facility will be used as woking capital.

Perjanjian pinjaman ini telah mengalami beberapa kali perpanjangan, terakhir dengan surat No. 019/ADD-LKK/2013 dengan jangka waktu mulai 7 Oktober 2012 sampai dengan 7 Oktober 2013.

The credit agreement has been extended for several times, the latest was conducted by the letter No.019/ADD- LKK/2013, for a period starting from October 7, 2012 until October 7, 2013.

Pembayaran yang dilakukan pada tahun 2012 untuk fasilitas pinjaman jangka pendek ke BII sebesar Rp 6.709.875.680.

Repayments of short-term loans facility to BII ​​in 2012 amounted to Rp 6,709,875,680.

Perjanjian pinjaman ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan surat No. 236/Ppj PK/COD- Thamrin/2012 tanggal 2 Februari 2012 dengan plafon pinjaman sebesar USD 3,000,000 pada tingkat suku bunga 6% per tahun. Fasilitas ini ini memiliki jangka waktu yang berakhir tanggal 30 April 2013.

The credit agreement has been changed for several times, the latest with the letter No. 236/Ppj PK/COD-Thamrin/2012 dated February 2, 2012, with maximum limit of USD 3,000,000 at an interest rate of 6% per annum. The Loan will mature on April on 30,2013.

Perjanjian pinjaman ini mencakup pembatasan antara lain merubah perjanjian yang berhubungan dengan proyek dan menarik modal yang telah disetorkan.

The loan agreement has hold covenants limits among others are to amend the agreement which is related with the project and withdrawal of the paid-in capital.

Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 2009.0340/DIR4-Corporate tanggal 18 Maret 2009, BII menyetujui pencairan Kredit Modal Kerja (KMK) kepada KDM dengan plafondpinjaman sebesar USD 9,500,000 pada tingkat suku bunga 10% per tahun. Fasilitas ini memiliki jangka waktu yang berakhir tanggal 31 Maret 2011.

Based on the Credit Agreement No. 2009.0340/ DIR4- Corpotate dated March 18, 2009, BII agreed to provide the working capital credit facility to KDM with maximum limit of USD 9,500,000 at an interest rate of 10% per annum. The Loan will mature on March 31, 2011.

Debt to Equity Ratio, tidak melebihi 250% Debt to Equity Ratio, maximum by 250%

Current Ratio, tidak kurang dari 100% Current Ratio, minimum by 100%

Interest Coverage Ratio tidak kurang dari 200% Interest Coverage Ratio, minimum by 200%

Pembayaran yang dilakukan pada tahun 2012 untuk fasilitas pinjaman jangka pendek ke BCA sebesar Rp 150.000.000.000 dan USD 15,000,000.

Repayments of short-term loans facility to BCA ​​in 2012 amounted to Rp 150,000,000,000 dan USD 15,000,000.

Tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas pinjaman jangka pendek ke BCA pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

There are no outstanding balances of short-term loan facillities to BCA as of December 31, 2012 and 2011.

 

 

 

Selama periode pinjaman, Perusahaan disyaratkan untuk menjaga kondisi rasio keuangan sebagai berikut:

The Company shall maintain some financial covenants during period of Credit consist of:

Jaminan pemberian pinjaman ini adalah pengikatan fidusia atas piutang dagang dan persediaan barang jadi pupuk (lihat Catatan 6 dan 10). Berdasarkan Akta Notaris No. 15 tanggal 31 Mei 2010 dari Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, SH, dilakukan pengikatan fidusia berupa persediaan barang jadi pupuk urea dan NPK dengan nilai jaminan fidusia sebesar USD 7,500,000 (atau ekuivalen Rupiah) dan Rp 760.000.000.000. Sedangkan jaminan piutang dagang sebesar USD 11,250,000 (atau ekuivalen Rupiah) dan Rp 225.000.000.000.

Based on the Credit Agreement, Company is required to provide collaterals in a form of Fiduciary of accounts receiveable and fertilizers (see Notes 6 and 10). The amount of collateral based on the notarial deed No. 15 dated May 31, 2010 made by Notary Veronica Sandra Irawaty Purnadi, SH, For Fiduciary of Urea and NPK amounted USD 7,500,000 (or equivalent in Rupiah) and Rp 760,000,000,000. While account receivable’scollateral amounted USD 11,250,000 (or equivalent in Rupiah) and Rp 225,000,000,000.

Perjanjian pinjaman ini mensyaratkan Perusahaan untuk memberitahukan kepada BCA sebelum melakukan tindakan- tindakan antara lain meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasinya dan menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau harta kekayaan utama, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari hari.

The loan agreement requires the Company to notify BCA before performing actions such as lending money, including but not limited to, its affiliated companies, and selling or dispose immovable property or major assets of the debtor in running major businesses, except in order to run the daily business.

ii. Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) II, dengan jumlah maksimum Rp 600.000.000.000 pada tingkat suku bunga 8% per tahun dan biaya provisi 0,25%.

ii. Local Credit Facility (Bank Statement) Loan II with maximum limit Rp 600,000,000,000 bearing interest at 8% per annum and provision fee at 0.25%.

iii. Fasilitas Omnibus Uncommitted Time Loan Revolving

dengan sublimit fasilitas Uncommitted Omnibus Letter of Credit (L/C) yang terdiriL/C at sight,Usance L/C, Usance Payable At Sight L/C, SKBDN, Standby Letter of Credit

(SBLC), dan Bank Garansi dengan jumlah maksimum USD 35.000.000. Fasilitas ini termasuk Forex Line (TOM, TOD, SPOT, FORWARD, SWAP) (Uncommitted) dengan jumlah maksimum USD 5,000,000.

iii. Facilities Revolving Loan Time Omnibus uncommitted facility with a sublimit uncommitted Omnibus Letter of Credit (L / C) which consists of L / C at sight, Usance L / C and Usance Payable At Sight L / C , SKBDN, Standby Letter of Credit (SBLC) and Bank Guarantee with the maximum amount of USD 35,000,000. The facility also includes Forex Line (TOM, TOD, SPOT, FORWARD, SWAP) (uncommitted) with a maximum amount of USD 5,000,000.

e. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) e. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

Perusahaan The Company

i. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) Rupiah i. Working Capital Credit Facility (KMK) in Rupiah

ii. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) Valas ii. Working Capital Credit Facility (KMK) in Foreign Currency

iii. Fasilitas Non Cash Loan (NCL) iii. Non Cash Loan (NCL) Facility

Fasilitas Treasury Line Treasury Line Facility

 Mesin dan peralatan pabrik Kaltim-4 dengan nilai sebesar USD 108,000,000 dan Rp 300.000.000.000.

Machinery and plant equipment of Kaltim-4 Plant worth

amounted to USD 108,000,000 and

Rp 300,000,000,000.  Tanah dan bangunan Kaltim-4 dengan nilai sebesar

Rp 32.015.000.000.

Land and building of Kaltim-4 worth amounted to Rp 32,015,000,000.

iv. iv.

Berdasarkan Surat No. TOP.CRO/CLA.237/ADD/2012 tanggal 22 Juni 2012 yang merupakan addendum I atas Perjanjian Kredit No. KP-CRO/191/TL/11, Bank Mandiri setuju memberikan Fasilitas Treasury Line dengan batas maksimal sebesar USD 20,500,000 untuk jangka waktu yang berakhir tanggal 23 Juni 2013.

Based on the Letter No. TOP.CRO/CLA.237/ADD/2012 dated June 22, 2012, which is an Addendum I to the

Credit Agreement No. KP/CRO/191/TL/11, Bank

Mandiri agreed to provide Treasury Line facilities with a llimit of USD 20,500,000 for a period ending June 23, 2013.

Jaminan atas ketiga fasilitas pinjaman ini adalah sebagai berikut (lihat Catatan 17):

Based on above mentioned agreement, the Company is required to provide collaterals as follow (see Note 17):

Berdasarkan Surat No. TOP.CRO/CLA.239/ADD/2012 tanggal 22 Juni 2012 yang merupakan Addendum VI atas Perjanjian Kredit No. KP-COD/045/PK-KMK/2008, Bank Mandiri setuju memberikan Fasilitas KMK dengan batas maksimal Rp 150.000.000.000 untuk jangka waktu yang berakhir tanggal 23 Juni 2013. Tingkat suku bunga yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar 8% per tahun.

Based on the Letter No. TOP/CRO/CLA.239/ADD/2011 dated June 22, 2012 which is an Addendum VI to the Credi t Agreement No. KP-COD/045/PK-KMK/2008, Bank Mandiri agreed to provide the KMK Facility with a maximum limit of Rp 150,000,000,000 for a period ending June 23, 2013. The interest rate applicable at December 31, 2012 is 8% per annum.

Berdasarkan Surat No. TOP.CRO/CLA.238/ADD/2012 tanggal 22 Juni 2012 yang merupakan Addendum III atas Perjanjian Kredit No. KP-CRO/003/PK-KMK/VA/2009, Bank Mandiri setuju memberikan Fasilitas KMK dengan batas maksimal USD 15,000,000 untuk jangka waktu yang berakhir tanggal 23 Juni 2013. Tingkat suku bunga yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar 4% per tahun.

Based on the Letter No. TOP/CRO/CLA.238/ADD/2012 dated June 22, 2012 which is an Addendum III to the Credit Agreement No. KP-CRO/003/PK-KMK/VA/2009 Bank Mandiri agreed to provide the KMK Facility with a maximum limit of USD 15,000,000 for a period ending on June 23, 2013. The interest rate applicable at December 31, 2012 is 4% per annum.

Berdasarkan Surat No. TOP.CRO/CLA.236/ADD/2012 tanggal 22 Juni 2012 yang merupakan Addendum III atas Perjanjian Kredit No. KP-CRO/010/PNCL/2010, Bank Mandiri setuju memberikan Fasilitas NCL dengan batas maksimal sebesar USD 142,000,000 termasuk didalamnya

sublimituntukTrust Receipt sebesar USD 33,187,500 dan

sublimit untuk Supply Chain Financing sebesar

Rp 50.000.000.000 untuk jangka waktu yang berakhir tanggal 23 Juni 2013. Fasilitas ini menggunakan tingkat suku bunga mengambang sesuai tarif yang berlaku di Bank Mandiri.

Based on the Letter No. TOP-CRO/CLA.236/ADD/2012 dated June 22, 2012 which is an Addendum III to the Credit Agreement No. KP/CRO/010/PNCL/2010 , the Mandiri agreed to provide the NCL facility with the Limit of USD 142,000,000 including sub limit for Trust Receipt of USD 33,187,500, and Supply Chain Financing (SCF) amounting to Rp 50,000,000,000 for a period ending June 23, 2013. The facility uses a floating interest rate corresponding rates prevailing at Bank Mandiri.

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 57 tanggal 31 Maret 2004 dari Notaris Fathiah Helmi, SH, yang telah diperpanjang beberapa kali, Bank Mandiri setuju untuk memberikan:

Based on Deed of Loan Agreement No. 57 dated March 31, 2004 from Notary Fathiah Helmi, SH, which has been extended with the following addendum, Bank Mandiri agreed to provide:

Debt to Equity Ratio, tidak melebihi 250%. Debt to Equity Ratio shall not exceed 250%.

Current Ratio, tidak kurang dari 100% Current Ratio shall not less than 100%

Debt Service Coverage Ratio, tidak kurang dari 120% Debt Service Coverage Ratio shall not less than 120%

f. The Bank of Tokyo Mitsubishi-UFJ, Ltd (BTMU) f. The Bank of Tokyo Mitsubishi-UFJ, Ltd (BTMU)

Perusahaan The Company

PT Pupuk Indonesia (Persero) PT Pupuk Indonesia (Persero)

Tingkat 1 1st Tier

PT Pupuk Sriwidjaja Palembang ditambah 50% dari batas Tingkat 2/ PT Pupuk Sriwidjaja Palembang PT Petrokimia Gresik plus 50% of 2nd Tier limit PT Petrokimia Gresik

PT Pupuk Kalimantan Timur PT Pupuk Kalimantan Timur

Tingkat 2 2nd Tier

PT Pupuk Kujang ditambah 50% dari batas Tingkat 2/ PT Pupuk Kujang PT Pupuk Iskandar Muda plus 50% of 2nd Tier limit PT Pupuk Iskandar Muda

PT Rekayasa Industri PT Rekayasa Industri

Tingkat 3 3rd Tier

PT Mega Eltra PT Mega Eltra

Batas/ Limit Rp 30.000.000.000 Rp 750.000.000.000

Rp 200.000.000.000

Rp 20.000.000.000 Pembayaran yang dilakukan pada tahun 2012 untuk fasilitas

pinjaman jangka pendek ke Bank Mandiri sebesar Rp 130.000.000.000 dan USD 14,990,000.

Repayments of short-term loans facilities to Bank Mandiri​​in

2012 amounted to Rp 130,000,000,000 and

USD 14,990,000.

Tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas pinjaman jangka pendek ke Bank Mandiri pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

There are no outstanding balance of short-term loan