• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN RISIKO

Dalam dokumen 20120430 SGRO AR2011 FINAL (Halaman 113-119)

Perseroan memahami bahwa sejalan dengan pertumbuhan Perseroan, kinerja operasional dan keuangan rentan terhadap berbagai risiko. Oleh karena itu, praktik manajemen risiko yang didasarkan pada prinsip kehati-hatian telah menjadi suatu keharusan untuk memastikan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan.

Perseroan telah mengidentiikasi risiko-risiko yang ada serta langkah-langkah yang akan perlu diambil untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh risiko tersebut sebagai berikut:

Risiko Operasional 1. Kondisi Cuaca

Seperti umumnya usaha agroindustri, faktor cuaca berpengaruh signiikan terhadap keberlangsungan usaha Perseroan. Hasil operasional Perseroan dapat dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang buruk dan makin sulit diprediksi belakangan ini.

Untuk meminimalkan dampak dari kondisi cuaca yang buruk, Perseroan akan lebih meningkatkan kapasitas pabrik kelapa sawit untuk menghadapi lonjakan hasil panen. Perseroan juga berusaha menyempurnakan praktik-praktik agronomis yang dapat meminimalkan dampak negatif dari kondisi cuaca yang buruk.

2. Pejabat dan Manajemen Senior

Perseroan saat ini dikelola oleh sejumlah pejabat dan manajemen senior, dimana mereka telah memiliki pengalaman yang panjang, baik di kelompok usaha Perseroan maupun di bidang industri kelapa sawit. Oleh karena itu, kehilangan pejabat senior tentunya dapat berdampak pada perkembangan usaha Perseroan. Perseroan yakin bahwa kelanjutan pertumbuhan dan kesuksesan usaha Perseroan sangat bergantung pada kemampuan Perseroan untuk mempertahankan karyawan yang cakap, berkualitas dan berpengalaman. Untuk mengantisipasi risiko ini, Perseroan telah merekrut tenaga-tenaga profesional yang ditempatkan di setiap lapisan manajemen sebagai persiapan untuk program regenerasi dan suksesi di Perseroan. Selain itu, Perseroan juga telah meraih sertiikasi ISO 9001:2008. 3. Program Plasma 111 Annual Report 2011 Sampoerna Agro 111 Annual Report 2011 Sampoerna Agro

In contrast to nucleus or partnership plantations, the Company has less control over plasma plantations. Despite of the fact that the Company has had no history

of conlicts with the plasma farmers that severely impacts operations, the risks for such conlicts to arise

in future exists.

To mitigate the occurrence of such risks, the Company constantly ensures and intensifies the implementation of good corporate governance practices with the plasma farmers and constantly treats the plasma farmers as business partners. The plasma farmers, in return, appreciate the Company’s efforts by showing their loyalty through their contributions to the Company’s profitability.

4. Expansion-Related Risks

he following are risks that the Company is likely to encounter in the course of completing its expansion projects:

a. he Company may not be able to convert the status from location permit to land rights (Hak Guna Usaha/HGU). As a result, expansion cannot take place in all of those lands under location permit. To mitigate this risk, the Company constantly strives to secure new land permits and HGU as land reserves;

b. he Company may not reach to an agreement on the compensation amount to be paid to the land owners or settlers needed for development. To minimize this problem, the Company coordinates with the local authorities and do a more intensive talks to the public with respect to the positive impact the Company’s plantation will have on the area.

c. he Company may not be able to complete plantation and mill expansion projects on time or within the targeted budget. To minimize impact from such risks, the Company has formulated policy to only appoint reputable and highly experienced contractors as opposed to appoint contractors on the basis of price. he Company also minimizes the impact from these risks by securing written completion guarantees from the contractors in the form of a joint agreements; Jika dibandingkan dengan perkebunan inti atau

kemitraan, Perseroan memiliki kendali yang kurang atas kebun plasma. Meskipun hingga kini tidak ada konlik dengan petani plasma yang berdampak buruk terhadap operasional Perseroan, tidak menutup kemungkinan bahwa hal tersebut dapat terjadi di masa yang akan datang.

Untuk menghindari terjadinya resiko tersebut, Perseroan selalu menjaga dan meningkatkan tata kelola usaha yang baik dengan para petani plasma dan selalu memperlakukan petani plasma sebagai mitra usaha. Para petani plasma menghargai usaha Perseroan tersebut dengan menunjukkan loyalitas mereka yang kemudian memberikan kontribusi kepada keuntungan Perseroan.

4. Risiko yang Berkaitan dengan Ekspansi

Berikut ini adalah risiko-risiko yang akan dihadapi Perseroan dalam menyelesaikan proyek-proyek ekspansinya:

a. Perseroan mungkin tidak dapat meningkatkan status ijin lokasi yang dimiliki menjadi Hak Guna Usaha, sehingga tidak dapat menggunakan seluruh lahan tersebut untuk ekspansi perkebunan. Untuk mengantisipasi risiko ini, Perseroan selalu berusaha untuk memperoleh ijin lokasi dan Hak Guna Usaha baru sebagai lahan cadangan;

b. Perseroan mungkin tidak dapat mencapai kesepakatan mengenai jumlah kompensasi biaya pembebasan tanah yang harus dibayarkan kepada pemilik atau penggarap tanah. Untuk meminimalkan masalah ini Perseroan melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat dan sosialisasi yang lebih intensif kepada masyarakat mengenai dampak positif dari keberadaan perkebunan P erseroan di wilayah tersebut;

c. Perseroan mungkin tidak dapat menyelesaikan proyek-proyek ekspansi perkebunan dan pabrik pengolahan tepat pada waktunya atau sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan. Untuk meminimalkan risiko ini, Perseroan telah memiliki kebijakan untuk hanya menunjuk kontraktor yang bereputasi baik dan berpengalaman tinggi, dan bukan hanya menunjuk kontraktor yang didasarkan pada harga termurah. Perseroan juga meminimalkan risiko ini dengan meminta jaminan penyelesaian tertulis dari kontraktor yang dituangkan dalam perjanjian kerjasama dengan

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance Structure

112 Laporan T ahunan 2011 Sampoerna Agro 112 Laporan T ahunan 2011 Sampoerna Agro

kontraktor;

d. Perseroan mungkin tidak dapat mempekerjakan para pekerja ahli dalam jumlah yang cukup dapat mendukung usaha ekspansi ini. Untuk mengantisipasi risiko ini, Perseroan merekrut dan melatih sarjana-sarjana baru untuk ditempatkan di perkebunan serta pabrik pengolahan yang baru. Perseroan juga menawarkan remunerasi yang kompetitif dan jenjang karir yang jelas untuk menjaga serta menarik minat mereka yang memiliki keahlian dan keterampilan tinggi; dan e. Situasi dan permasalahan yang tak terduga, seperti

cuaca buruk mungkin dapat mengganggu fokus manajemen dan memperlambat proses ekspansi. Untuk mengantipisasi hal ini, Perseroan selalu merencanakan suatu proyek dengan jadwal yang wajar dengan mempertimbangkan adanya risiko- risiko tersebut.

Risiko Keuangan

1. Fluktuasi Harga Minyak Sawit dan Inti Sawit Sebagian besar hasil produksi minyak kelapa sawit dan inti sawit Perseroan dijual di pasar Indonesia. Meskipun Perseroan melakukan penjualan minyak kelapa sawit dan inti sawit di Indonesia dalam mata uang Rupiah, harga minyak sawit dan inti sawit pada umumnya dipengaruhi oleh harga pasar internasional yang bersifat luktuatif. Untuk meminimalkan risiko ini, Perseroan membuat asumsi harga secara konservatif dalam rencana keuangan, sehingga turunnya harga tidak akan membahayakan kapabilitas ekspansi Perseroan.

2. Pajak Ekspor

Pajak ekspor yang lebih tinggi atas ekspor minyak kelapa sawit mengakibatkan sebagian produsen minyak kelapa sawit mengalihkan jumlah yang diekspor ke pasar domestik. Hal ini menyebabkan adanya koreksi terhadap harga di pasar domestik.

Untuk meminimalkan risiko ini, Perseroan tetap mengoptimalkan penjualan produk Perseroan ke pasar domestik, terutama ke pabrik pengolahan di sekitar kebun Perseroan di wilayah Sumatera yang menawarkan harga beli yang lebih tinggi karena adanya penghematan ongkos transportasi.

d. he Company may not be able to suiciently employ adequate skilled labors to support its business expansion. To mitigate such a risk from occurring, the Company recruits and trains fresh university graduates to be posted in new plantation estates and mills. he Company also ofers competitive remuneration and a clear career path to maintain as well as attract highly skilled and knowledgeable workers; and

e. Unforeseen situations and problems, such as bad weather which may distract management’s focus and delay expansion process. To anticipate this, the Company constantly plans its projects realistically by taking into account these potential risks.

Financial Risks

1. Fluctuation in Palm Kernel and CPO Prices

A substantial amount of the Company’s CPO and palm kernel production are sold to the Indonesian market. Despite of the fact that the Company sells its CPO and palm kernel in Indonesian Rupiah currency, the price

of CPO and palm kernel are generally inluenced by

international market prices that volatile in nature. To minimize the impact from this risk, the Company use conservative price assumption in its inancial budget, so falling prices will not jeopardize the Company’s expansion capabilities.

2. Export Tax

High export taxes imposed on CPO has caused some CPO producers to divert exported volume to the domestic market. As a result, there will be correction in domestic market prices.

To minimize the impact from this risk, the Company continues to sell its products from Sumatra region in domestic market, particularly those nearby mills located in surrounding areas which could aford higher purchase prices due to the substantial savings in transportation costs. 113 Annual Report 2011 Sampoerna Agro 113 Annual Report 2011 Sampoerna Agro

3. Naiknya Harga Bahan Baku

Bahan baku utama yang dibutuhkan untuk pengelolaan perkebunan kelapa sawit terdiri dari pupuk dan bahan kimia lainnya yang digunakan untuk pembukaan lahan dan pengendalian ilalang, sebagian besar dari bahan baku tersebut harus diimpor. Perseroan memperkirakan kebutuhan bahan baku akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah perkebunan kelapa sawit dan kecenderungan peningkatan harga minyak, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kenaikan harga bahan baku tersebut.

Untuk meminimalkan risiko ini, Perseroan menandatangani kontrak pembelian bahan baku tersebut untuk satu tahun penuh.

Risiko Politik dan Hukum

Berbagai kebijakan dan tindakan yang dilakukan oleh Pemerintah, baik pusat maupun daerah, dapat mempengaruhi usaha Perseroan, termasuk penyelenggaraan pemilihan kepala daerah, pemekaran wilayah, peraturan perpajakan, dan kebijakan kurs. Selain itu, sengketa atau tuntutan hukum terhadap Perseroan merupakan risiko yang mungkin saja dihadapi oleh Perseroan.

Untuk meminimalkan risiko ini, Perseroan senantiasa berupaya mengurangi risiko ini melalui pengendalian internal yang efektif serta kepatuhan Perseroan terhadap seluruh peraturan perundang-undangan, kebijakan Pemerintah serta kontrak- kontrak yang dibuat oleh Perseroan dengan pihak lain. Risiko Sosial dan Lingkungan

Selain isu lingkungan hidup, seperti deforestasi dan jejak karbon, aktivis lingkungan dan lembaga swadaya masyarakat kerap menuding perkebunan kelapa sawit sebagai industri yang memperlakukan tenaga kerjanya dengan tidak layak, termasuk mengeksploitasi tenaga kerja wanita dan pekerja anak di bawah umur.

Untuk meminimalkan risiko ini, tata usaha yang Perseroan lakukan telah sesuai dengan prosedur dan regulasi lingkungan yang berlaku di Indonesia. Sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan, Perseroan menjadi anggota RSPO dan meraih ISO 14001:2004.

Sementara untuk hubungan industrial, khususnya dengan para pekerja perkebunan, Perseroan mendukung keberadaan serikat-serikat pekerja yang bersifat independen yang dibuat oleh dan untuk kepentingan karyawan Perseroan dan anak- anak perusahaan Perseroan.

3. Raw Materials Price Increase

he main raw materials required for managing oil palm estates include fertilizer and other chemicals used for land clearing and weed control. A substantial amount of these raw materials have to be imported. he Company predicts demand for these raw materials will continue to increase in line with growing numbers of plantation estates and increasing oil price that will eventually cause price increase of these raw materials.

To minimize the impact from such risks, the Company secures one-year contracts for those raw materials.

Political and Legal Risks

A number of policies or actions taken by either the central or regional government can afect the Company’s business. his includes elections of regional leaders, regional area expansion, tax regulations, and foreign currency policy. In addition to this, legal disputes or lawsuits made against the Company are risks that the Company is also susceptible.

To minimize the impact from such risks, the Company constantly tries to avoid these risks through efective internal control as well as corporate compliance to all prevailing rules and regulations, Government policies as well as contracts made by the Company with other parties.

Social and Environmental Risks

In addition to environmental issues, such as deforestation and carbon footprint, environmental activists and non- governmental organizations oten accuse oil palm plantations as an industry that exploits its workers, including the exploitation of women and underage children for labor. To minimize the impact from such risks, the Company’s corporate governance practices are in accordance with prevailing environmental procedures and regulations in Indonesia. As part of its concern towards the Environment, the Company became a member of the RSPO and secured ISO 14001:2004 certiication.

While on industrial relations aspect, particularly with its plantation workers, the Company supports the presence of independent labor unions that are created by, and in the interest of the workers of the Company and its subsidiaries.

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance Structure

114 Laporan T ahunan 2011 Sampoerna Agro 114 Laporan T ahunan 2011 Sampoerna Agro

115 Annual Report 2011 Sampoerna Agro 115 Annual Report 2011 Sampoerna Agro

Informasi Keuangan

Informasi rinci tentang Perseroan, seperti laporan keuangan konsolidasi triwulanan, laporan tahunan, dan informasi terkait lainnya dapat diakses melalui website Perseroan di www.sampoernaagro.com.

Informasi Perusahaan

Informasi perusahaan lainnya dapat diperoleh secara langsung dengan menghubungi Sekretaris Perusahaan atau Hubungan Investor di:

Sampoerna Strategic Square, North Tower 28th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 45

Jakarta 12930 Phone: +62 21 5771711 Fax: +62 21 5771712

Email: [email protected] and investor. [email protected]

Buletin Perseroan

Bersamaan dengan penerbitan Laporan Keuangan, Perseroan menerbitkan buletin yang dipublikasikan di situs resmi Bursa Efek Indonesia dan situs resmi Perseroan.

Financial Information

Detailed information on the Company such as consolidated quarterly inancial statements, annual reports, and other relevant information could be accessed through the Company website at www.sampoernaagro.com.

Company Information

Other company information can be obtained by directly contacting the Corporate Secretary or Investor Relations at:

Sampoerna Strategic Square, North Tower 28th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 45

Jakarta 12930 Phone: +62 21 5771711 Fax: +62 21 5771712

Email: [email protected] and investor. [email protected]

Company Newsletters

Up o n t h e p u b l i c a t i o n o f F i n a n c i a l S t a t e m e n t s , the Company publishes newsletters that can be accessed in official website of Indonesia Stock Exchange and Sampoerna Agro.

Akses Informasi

Information Access

Informasi

Lainnya

Other Information

116 Laporan T ahunan 2011 Sampoerna Agro 116 Laporan T ahunan 2011 Sampoerna Agro

Information Perusahaan

Dalam dokumen 20120430 SGRO AR2011 FINAL (Halaman 113-119)