• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Risiko

Dalam dokumen WINS Annual Report 2016 (Halaman 90-94)

Manajemen Risiko dan Pengendalian internal merupakan fungsi fundamental bagi Tata Kelola Perusahaan yang pada gilirannya meningkatkan nilai bagi pemegang saham.

Salah satu tugas utama Direksi adalah mengidentifikasi, mengkaji, dan mengelola risiko bisnis dengan bijaksana dalam rangka melindungi aset Wintermar dan memastikan kelangsungan pertumbuhan bisnis Wintermar menuju pengembangan keuntungan yang lebih baik. Direksi telah menyetujui sejumlah strategi dalam mengelola risiko keuangan dan risiko bisnis lainnya, yang sejalan dengan tujuan Wintermar. Tim Manajemen Risiko (TMR) dibentuk oleh Direksi Wintermar pada tahun 2013 untuk menyediakan prosedur teratur untuk mengidentifikasi dan melakukan mitigasi atas risiko yang dapat mempengaruhi kegiatan perusahaan. TMR dipimpin oleh seorang Direktur Wintermar dan para anggotanya diambil dari manajer-manajer senior di berbagai area operasi yang berbeda di organisasi, misalnya area Operations, Technical, QHSE, Finance, HRD, iT, Legal, General Afairs, dan Marketing. Masing- masing individu, tidak hanya bekerja bersama kolega mereka di area keahlian masing-masing, namun juga didorong untuk menyampaikan komentar dan rekomendasi atas sistem dan proses yang berlangsung di luar departemen mereka masing- masing yang dipandang memiliki dampak bagi Profil Risiko.

Risiko dapat bersifat terukur (quantifiable) atau tidak terukur (intangible) misalnya risiko reputasional. Analisis risiko dilaporkan secara bersamaan, dikaji ulang, dan apabila dipandang perlu, diubah, secara rutin yang mewajibkan seluruh individu di dalam Perusahaan untuk memperhatikan secara

levels of authority and the procedures taken for both financial transactions and safe operation of the fleet. These manuals are subject to regular review and are the basis of the internal Audit’s inspection of compliance with the procedures. Wintermar ensures compliance with the regulations referring to Wintermar’s business as Ofshore Supply Vessel (OSV) owners and operators through its QHSE Management system and external certifications.

Wintermar’s QHSE Management Systems with rigorous internal controls are certified by both the American Bureau of Shipping (ABS) and Biro Klasifikasi indonesia (BKi). The BOD together with Senior Management have the responsibility for ensuring the internal control of all management systems is implemented efectively and reviewed regularly to ensure its continuing suitability

Risk Management

The management of Risk and internal Controls is seen as a fundamental function for Corporate Governance which in return leads to enhanced shareholder value.

One of the key tasks of the BOD is in identifying, assessing and managing business risks with prudence to protect Wintermar’s assets and ensure sustainable growth of Wintermar, leading to improved profitability. The BOD has approved a number of strategies to manage financial and other business risks, which are in line with the purposes of Wintermar.

The Risk Management Group (RMG) was established by the Board of Directors in 2013 to provide an organized procedure to identify and mitigate risks that may impact Wintermar’s operations. The RMG is headed by a Director of Wintermar and the

managers throughout the organization in specific areas of Operations, Technical, QHSE, Finance, HRD, iT, Legal, General Afairs and Marketing. Each individual works with colleagues in each area of knowledge but also is encouraged to comment and make recommendations on systems and processes outside their individual departments which may have an impact on Risk Profiles.

The Risks can be quantifiable or intangible such as reputational risk. The analysis of all risks is brought together in a report and will be reviewed and amended where necessary on a regular basis which requires the individuals concerned to look again at the risks and the level of mitigating procedures and establish the methods used to regularly check that procedures are being followed.

The RMG reports to the Audit Committee as required. Wintermar’s Risk Mana ge-

seksama risiko serta prosedur mitigasinya dan membangun metode rutin yang mampu memastikan tingkat kepatuhan terhadap prosedur yang dimaksud.

TMR wajib menyampaikan laporan kepada Komite Audit. Sistem Manajemen Resiko Wintermar telah dievaluasi oleh Direksi per periode dan Direksi puas bahwa risiko-risiko dan mitigasinya dipantau secara efektif. Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, Wintermar menghadapi sejumlah risiko yang berdampak negatif bagi bisnis Wintermar.

Beberapa risiko utama yang dapat dihadapi oleh Wintermar telah teridentifikasi sebagai berikut:

1. Dihentikannya Kontrak Kapal

Meskipun telah memiliki hubungan jangka panjang yang baik dengan para penyewa kapal, hal ini tidak menjamin bahwa mereka akan meneruskan penggunaan kapal Perse- roan di masa yang akan datang. Dalam beberapa kontrak, jika dalam masa penyewaan kapal terjadi gangguan pada aktivitas bisnis penyewa kapal, maka penyewa kapal akan membayar tarif sewa standby, denda atau bahkan menghentikan kontrak kapal, sehingga mempengaruhi pendapatan Wintermar. Wintermar mengelola resiko-resiko tersebut dengan berkomitmen pada “Kepuasan Pengguna Jasa” serta memiliki sebuah tim terdiri dari staf darat profesional untuk memenuhi syarat dan kebutuhan dari para pengguna jasa. Wintermar akan selalu berinvestasi untuk memelihara armada yang kompetitif

dalam kondisi baik dengan awak kapal yang kompeten untuk mengoperasikan kapal-kapal.

2. Kehilangan Sumber Daya Manusia

Wintermar mempekerjakan tenaga kerja profesional berpengalaman di posisi manajemen penting sebagaimana juga untuk awak di atas kapal. Dengan bertambahnya jumlah kapal bernilai tinggi seiring pertumbuhan Wintermar, merupakan suatu keharusan bagi Wintermar untuk mem- pertahankan dan terus merekrut tenaga-tenaga kunci di posisi manajemen dan awak kapal untuk memastikan kinerja Wintermar tidak terganggu. Wintermar mengadakan program pelatihan bagi karyawan di darat dan lepas pantai dalam rangka memperkuat kompetensi mereka. Bila Wintermar tidak mampu menarik, mempertahankan dan memotivasi tim manajemen, staf dan awak kapal, akan membawa pengaruh negatif kepada kinerja Wintermar. Wintermar memitigasi risiko ini dengan pelatihan selalu berusaha untuk menjadi pemimpin dalam industri melalui gaji dan tunjangan yang kompetitif, pelatihan dan kondisi kerja.

3. Kerusakan atas Kapal Milik Wintermar

Kerusakan kapal-kapal milik Wintermar dapat menyebabkan munculnya biaya perbaikan dan potensi hilangnya pendapatan dari operasi terkait. Dampak tersebut dapat

Board of Directors on a periodic basis and the Board of Directors is satisfied that risks and mitigations are being monitored effectively. in carrying out its business Wintermar faces certain risks that may afect the business of Wintermar. Some of the key risks faced by Wintermar have been identified below:

1. Termination of Contracts

Despite having good relations with large customers, there is no certainty that the customers will continue to use Wintermar’s vessels in the future. in several contracts with its customers, if the Company’s customer experiences a disruption in its business activities, such customer may determine a stand-by tarif, a penalty or even a termination of the contract, thus afecting the revenue

“Customer Satisfaction” and having a team of professional shore staf to see that the requirements of the customers are met. Wintermar will continually invest to keep our fleet in good condition and competitive and ensure competent crew to operate the vessels.

2. Loss of Human Resources

Wintermar employs experienced profes- sionals in key management positions as well as crew on board the vessels. As the Company acquires more high value vessels in line with its growth, it must be able to retain and continually recruit competent management staf and key crew to ensure the Company’s performance is not compromised. Should the Company be unable to attract, retain

the Company’s performance. Company mitigates this risk of loss of high level crew by continually training both Shore staf and crew as it strives to be a leader in the industry through competitive salaries and benefits, training and optimal working conditions.

3 Damage to the Company’s Vessels

The vessels owned by the Company may experience damage at sea, thus causing repair costs and loss of potential income derived from such operations. Such damage could occur either when the vessel is under the control of Wintermar or a third party. When on charter, Wintermar may have to replace the damaged vessel by chartering a similar vessel, incurring additional costs and having to bear these

muncul, baik pada saat kapal dikendalikan langsung oleh Wintermar maupun oleh pihak ketiga. Dalam masa sewa, Wintermar mungkin harus mengganti kapal yang rusak dengan menyewa kapal sejenis, yang mana dapat menyebabkan biaya tambahan dan keharusan untuk menanggung kerugian lain yang dapat berakibat negatif pada bisnis. Untuk meminimalisir risiko tersebut, standar pengadaan kapal Wintermar mewajibkan terpenuhinya desain dan konstruksi kapal yang sesuai dengan standar internasional, sambil mempertimbangkan persyaratan keselamatan struktural dan menggabungkan sistem pengendalian, komunikasi, dan navigasi terbaru (termasuk bantuan navigasi, sinyal, dan peralatan komunikasi yang dapat mencegah terjadinya tabrakan dan kandas). Wintermar juga hanya mempekerjakan awak kapal yang profesional dan telah berpengalaman serta memiliki sertifikasi berkaitan dengan kualitas manajemen dan perlindungan lingkungan, supaya kapal-kapal dioperasikan dengan baik untuk menghindari terjadinya kecelakaan. Wintermar telah melindungi kapal-kapalnya dengan asuransi yang memadai antara lain asuransi “Hull and Machinery”, asuransi “War Risk” dan asuransi “Protection and indemnity”. Wintermar juga menunjuk agen terkemuka dan perusahaan asuransi atau re-asuransi untuk mengurangi risiko di bawah asuransi atau ketidakmampuan perusahaan asuransi untuk membayar klaim.

4. Aturan dan Sertifikasi

Aktivitas Wintermar menggunakan acuan standar nasional dan internasional, baik dalam hal keselamatan maupun keamanan, meliputi aspek teknis, lingkungan, perorangan dan tenaga kerja yang terlibat. Pendapatan Wintermar sangat dipengaruhi oleh kemampuan Wintermar untuk memenuhi aturan yang berlaku dan sertifikasi yang disyaratkan. Ketidakmampuan Wintermar dalam memenuhi ketentuan standar ini dapat berdampak pada semakin kecilnya kemampuan bersaing Wintermar dan tentunya berpotensi kehilangan para pengguna jasa. Bila hal ini terjadi, pendapatan akan semakin berkurang dan pada akhirnya Wintermar tidak dapat mempertahankan atau meningkatkan pendapatannya. Untuk mengurangi risiko ini dan memastikan kesesuaian secara menyeluruh Wintermar terus memantau melalui departemen QHSE.

5. Akses Modal dan Modal Kerja

Bidang usaha Wintermar membutuhkan pendanaan yang relatif besar untuk pengembangan usaha melalui pembelian/ pembangunan kapal, yang hampir seluruhnya menggunakan mata uang asing. Ketersediaan dana untuk pembelian kapal, merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan Wintermar. Keterbatasan sumber pendanaan dan peningkatan biaya pendanaan berkaitan dengan penyediaan dana dapat mempengaruhi pendapatan dan laba bersih Wintermar. Wintermar telah menjalin hubungan yang baik dengan

procurement standards require that vessels be designed and constructed according to good international industry practice, taking into consideration structural safety requirements and incorporating state-of-the-art control, communication, and navigation systems (including navigation aids, and signalling and communication equipment to help prevent collisions and groundings). Additionally, Wintermar only hires experienced and professional crew with good qualifications and experience in management and environment protection, so that the vessels are operated in a safe manner, thus preventing accidents. Wintermar has protected its vessels with adequate insurance, among others “Hull and Machinery”, “War Risk” and

“Protection and indemnity” insurance. Wintermar also appoints reputable agents and insurers or re-insurers to mitigate any risk of under insurance or inability of the insurer to pay a claim.

4. Rules and Certification

Wintermar’s activities fully comply with national and international standards, in terms of safety as well as security, covering the aspects of technical, environmental, individual and employee matters. Wintermar’s revenue is greatly influenced by the ability of Wintermar to comply with the prevailing rules and required certificafication. Should Wintermar fail to comply with the standard requirements, its competitive edge might be diminished that potentially leads to loss of customers.

Consequently, it might reduce Wintermar’s revenue so that Wintermar will not be able to maintain or increase its revenue. To mitigate this risk and ensure full compliance Wintermar constantly monitors through QHSE department.

5. Access to Capital and Working Capital

Wintermar’s line of business needs a relatively large amount of funding for business development by purchasing/ building vessels, almost entirely in foreign currency. The provision of funds needed to purchase a vessel is one of the key factors of Wintermar success. Limited sources of funds and the increase in funding cost, related to the provision of funds may impact Wintermar’s revenue and net income. Wintermar has established

lembaga-lembaga nasional dan internasional yang mampu mendukung penyediaan dana dalam mata uang asing dengan biaya pendanaan yang kompetitif. Perseron juga telah menurunkan gearing ratio pada dua tahun terakhir guna mengurangi pinjaman.

6. Ketergantungan pada Kontrak Jangka Panjang

Memiliki kontrak penyewaan kapal untuk jangka waktu panjang akan menjamin pendapatan Wintermar sepanjang jangka waktu kontrak tersebut. Kontrak-kontrak yang dimilki oleh Wintermar merupakan kontrak time charter dengan jangka waktu, persyaratan dan kondisi yang telah disepakati di muka. Fluktuasi nilai mata uang asing, kenaikan biaya tenaga kerja maupun biaya lainnya, dapat mengakibatkan jumlah pendapatan yang diterima dari kontrak lebih rendah dari biaya yang harus dikeluarkan untuk kontrak terkait. Hal tersebut akan berdampak negatif pada laba usaha, laba bersih dan kinerja Wintermar.

7. Ketergantungan pada Industri Migas Lepas Pantai

Bidang usaha Wintermar terkait dengan industri migas lepas pantai, yang sangat dipengaruhi oleh aktivitas dari perusahaan-perusahaan migas. Pengeluaran modal oleh perusahaan-perusahaan migas akan menentukan lokasi dari ladang-ladang migas yang akan dikerjakan. Semakin banyak anjungan lepas pantai yang didirikan, semakin meningkat

jumlah jasa penyewaan yang disediakan oleh Wintermar untuk kapal-kapal lepas pantai, sehingga menaikkan pendapatan dan kinerja keuangan Wintermar. Sebaliknya, jika terjadi penghentian dari aktivitas eksplorasi dan eksploitasi migas, akan memberi dampak negatif pada kinerja keuangan, dan tentunya juga pendapatan Wintermar. Sebagaimana terlihat jelas pada tahun 2015–2016, penurunan harga minyak memiliki dampak langsung pada beban biaya perusahaan migas, dan Wintermar telah merespon hal ini dengan menawarkan tarif charter yang lebih rendah dan menghematkan biaya operasi.

8. Valuta Asing, Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang Asing dan Pemaparan Tingkat Suku Bunga

Operasi dan investasi Wintermar dan Anak Perusahaan sebagian besar menggunakan mata uang asing, seperti charter, pembelian kapal dan fasilitas pinjaman. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing dan naiknya suku bunga pinjaman dapat menambah beban Wintermar. Namun, Peraturan Bank indonesia yang diterbitkan pada pertengahan 2015 yang mewajibkan penggunaan Rupiah (iDR) untuk semua transaksi mengharuskan Wintermar untuk selalu memantau pemaparan mata uang asing dan membatasi kewajiban dalam mata uang asing jika diperlukan. Selanjutnya, Wintermar dan anak Perusahaan telah masuk dalam kontrak-kontrak derivatif untuk memperbaiki tingkat bunga pinjaman jangka panjang untuk menghindari fluktuasi biaya.

good relationships with both national and international institutions that can provide funding support in foreign currency with a competitive funding cost. Wintermar also has been reducing the gearing ratio over the past 2 years to reduce debt.

6. Dependence on Long Term Contracts

Securing a long term vessel charter will help secure Wintermar’s revenue during the period of that contract. Wintermar’s contracts are time charter contracts with period, terms and conditions that have been agreed in advance. Fluctuation of foreign currency, increase in minimum wage or any other cost, may lead to revenue being lower than the costs for the contract. This will cause a negative impact in Wintermar’s operating income, net income and performance.

7. Dependency on the Ofshore Oil and Gas Industry

Wintermar’s business activities are closely related to the ofshore oil and gas industry, which is primarily influenced by the activities of oil and gas companies. Capital expenditure made by these oil and gas companies will determine the location of new ofshore oil and gas fields to be opened. The more ofshore locations there are, the greater the need for transportation vessels and chartering services provided by Wintermar, thus increasing Wintermar’s income and business performance. On the contrary, should the industry experience delay in or termination of exploration and exploitation activities of oil and gas, it could negatively impact Wintermar’s

business and performance, thus decreasing its total income. As can be clearly seen during 2015-6, the reduction in price of oil has a direct impact on spending by the oil and gas companies and Wintermar has had to respond by ofering lower charter rates and reducing operating costs.

8. Foreign Exchange, Currency Fluctuations and Interest Rate Exposure

Most of Wintermar and its subsidiaries’ operations and investments use foreign currency, such as charter revenue, vessel purchase and loans. Fluctuations of the exchange rate of Rupiah against foreign currencies and rising interest rates could increase theCompany’s expenses. However, Bank indonesia regulations issued in mid-2015 that mandate the

9. Kebijakan/Peraturan Pemerintah

Pada umumnya, kegiatan usaha Wintermar dan anak Perusahaan yang bergerak di bidang usaha pelayaran akan sangat tergantung pada kebijakan Pemerintah indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung serta peraturan dan/atau perjanjian/kesepakatan dengan Pemerintah asing. Pemerintah indonesia pada suatu waktu dapat menerbitkan, mengubah atau menerapkan kebijakan baru dalam bidang pelayaran yang menyangkut berbagai aspek seperti perpajakan, diplomasi, keamanan, undang-undang yang berkaitan dengan lingkungan hidup atau sosial yang semuanya itu tidak berada di bawah kendali Wintermar. Jika peraturan lokal dan internasional, termasuk peraturan lingkungan, yang berlaku untuk industri perkapalan menjadi lebih ketat di masa yang akan datang, biaya Wintermar untuk melakukan bisnis atau kesesuaian dengan peraturan tersebut dapat bertambah. Baik Wintermar, anggota Dewan Komisaris maupun Direksi tidak pernah menerima sanksi administrasi baik dari otoritas pasar modal dan otoritas lainnya selama tahun 2015.

Perkara Penting yang Sedang Dihadapi Anak

Dalam dokumen WINS Annual Report 2016 (Halaman 90-94)