• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen dan Struktur Organisasi

Dalam dokumen Radio Budaya Karo (1983-1997) (Halaman 49-60)

PERKEMBANGAN RADIO BUDAYA KARO

4.1 Manajemen dan Struktur Organisasi

Menurut James A.F. Stoner, manajemen merupakan proses perencanaan pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan atas kegiatan anggota-anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan itu maka disusunlah suatu strategi yakni:

a. Proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan b. Anggota-anggota organisasi

d. Mencapai tujuan.20

Dalam hal ini Radio Budaya Karo mengubah orientasi para karyawan, tidak hanya sekedar untuk menyalurkan hobby tetapi lebih kepada propesional kerja. Radio Budaya Karo mencari karyawan yang mempunyai potensi dan berkompeten untuk dapat meningkatkan serta mengembangkan Radio Budaya Karo. Para karyawan akan menerima upah/gaji. Hal ini akan mendorong terbentuknya manajemen ideal untuk memajukan dan menggerakkan stasiun radio ini hingga lebih dikenal dan disukai oleh masyarakat.

Dalam perencanaan struktur organisasi, Radio Budaya Karo menempatkan karyawan secara profesional dengan melihat potensi dari setiap karyawan. Hal ini dimaksudkan supaya anggota dapat bekerja secara maksimal. Masing-masing karyawan yang duduk dalam struktur, memiliki hak dan tanggungjawab yang diberikan oleh pimpinan. Hak dan tanggungjawab yang diberikan kepada setiap karyawan serta hubungan kerja antar karyawan bertujuan agar tidak terjadi tumpang tindih dalam melaksanakan fungsi masing-masing bagian serta dapat mempertanggungjawabkan kepada atasan. Dengan demikian, setiap aktivitas perusahaan dapat terselenggara dengan baik dan terkoordinir.

Struktur organisasi Radio Budaya Karo adalah struktur organisasi dan staf. Atasan memiliki bawahan tertentu dan bawahan bertanggungjawab atas pelaksanaan pekerjaannya. Adapun staf adalah ahli dalam bidang tertentu yang bertugas dalam memberi nasehat ataupun saran-saran yang sesuai dengan bidangnya kepada pimpinan dalam organisasi tersebut apabila pimpinan mengalami kesulitan dalam menangani permasalahan dalam organisasi. Oleh karena itu staf disini tidak memiliki hak untuk memerintah bawahan dan secara formal

20

Persatuan Radio Siaran Swasta Niaga Indonesia, Kompilasi Makalah Manajemen Radio Siaran, Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Radio Siaran, Jakarta: 1990, hal 5

yang berhak memerintah hanya pimpinan. Mengingat besarnya peran struktur organisasi dalam mencapai tujuan perusahaan, maka RBK mempunyai struktur Organisasi organisasi dengan fungsinya masing-masing.

Fungsi, tugas dan tanggungbjawab struktur organisasi Radio Budaya Karo antara lain: a. Direktur utama Radio Budaya Karo hingga saat ini adalah Andri Yansen Bangun. Di dalam manajemen radio, Direktur Utama tidak terlalu memiliki tugas dan wewenang secara khusus. Direktur Utama hanyalah orang yang memiliki dan pemegang saham di radio. Tugas dan wewenang yang dilakukan oleh direktur utama adalah melakukan pengawasan secara umum dan khusus, memberikan nasihat atas segala pekerjaan dari setiap sub-sub bagian dari organisasi yang dianggap kurang oleh direktur utama. Selanjutnya, hal yang dilakukan direktur utama adalah menerima laporan tahunan dan bulanan dari direktur.

b. Jabatan Direktur sejak tahun 1995 hingga kiniberada dibawah pimpinan Soliana Tarigan. Dia adalah istri dari Andri Yansen Bangun. Sebagai direktur dia memiliki tugas sebagai berikut:

1. Mengawasi seluruh kegiatan studio siaran Direktur Utama

Direktur

Operator/mu

sik director Teknisi Penyiar Administrasi

Program dan musik manager

2. Member saran-saran kepada seluruh petugas demi kelancaran tugas-tugas 3. Bertanggungjawab atas kelancaran usaha

4. Merencanakan perbaikan/peningkatan mutu tehnik siaran 5. Menandatangani dokumen-dokumen perusahaan

6. Mengendalikan kegiatan-kegiatan studio

c. Teknisi untuk Radio Budaya Karo berada dibawah Syamsul dan Kholi yang sudah bekerja sejak Radio Budaya Karo memiliki struktur organisasi dan manajemen. Teknisi bertugas:

1. Bertugas dalam bidang tehnik pemancaran dan tehnik siaran 2. Mengawasi mutu tehnik siaran

3. Hal-hal yang ditugaskan direktur/ penanggungjawab

d. Operator/ musik director dipegang oleh Indra saat ini. Ia memiliki tugas sebagai: 1. Mengkoordinir tugas-tugas bagian operator

2. Membantu mengkoordinir siaran-siaran 3. Mengatur keindahan studio/operator 4. Menyediakan bahan-bahan siaran 5. Sebagai penyiar

6. Koorninator dan mengawasi program siaran

7. Sebagai penyiar/ operator dan melaksanakan tugas-tugas dari Direktur/ penanggungjawab.

e. Penyiar di Radio Budaya Karo saat ini adalah: Saka, Natan, Tika, Shesi, Rasita dan Bonita. Sebagai penyiarpun mereka diberi tanggungjawab sebagai berikut:

1. Bekerja sesuai jadwal yang berlaku, minimal hadir 30 menit sebelum mengudara.

2. Merancang dan menyusun naskah siaran.

3. Mempelajari tema program acara yang akan diudarakan. 4. Melaksanakan tugas siaran sesuai format / pola yang berlaku.

5. Wajib mengudarakan materi siar yang sudah dijadwalkan seperti spot iklan, iklan baca, juga Mengisi log siaran/iklan dan menandatangani bukti siaran 6. Menghadiri rapat

7. Wajib menanggapi dan menjawab surat pendengar.

f. Untuk jabatan bidang administrasi Radio Budaya Karo saat ini dipegang oleh Soliana Tarigan. Tugas-tugas yang diemban oleh pejabat administrasi adalah:

1. Menerima, mengadakan, distribusi dan menyimpan surat-surat masuk 2. Mengawasi dan membantu tugas-tugas bidang administrasi dan keuangan 3. Menyiapkan konsep/mengetik surat-surat keluar dan menyimpan arsip 4. Melayani klien iklan

5. Mengerjain tugas-tugas pengetikan 6. Membuat daptar iklan setiap harian

7. Melaksanakan tugas lain yang dibebankan atasan.

g. Bagian ini dipegang oleh Indra. Manager program dan musik harus: 1. Merencanakan program-program siaran radio

2. Menjaga agar program tetap mengacu kepada kebijakan yang telah dilakukan 3. Evaluasi/survey tentang penetrasi program-program yang dilaksanakan 4. Melaporkan data serta kegiatan bagian program

5. Mengawasi kegiatan-kegiatan bagian siaran dari isi/materi acara/ program 6. Memeriksa script.

Seperti yang telah disebutkan pada awal didirikannya Radio Budaya Karo sasaran pendengar masih bersifat umum tanpa ada batasan umur dan ekonomi karena, proses pendirian Radio Budaya Karo juga termasuk tampa perencanaan yang matang hanya sebatas menyalurkan hobby. Akan tetapi semakin banyaknya menghadapi persaingan dengan munculnya stasiun-stasiun radio swasta lainnya, maka Radio Budaya Karo memilih untuk memperbaiki manajemen dan membuat segmentasi pendengar, yaitu anak muda dengan usia antara 15-45

Kelompok ini adalah kelompok yang potensial sebagai target periklanan karena daya beli yang cukup dan daya hidup yang mendukung. Disamping itu produk-produk remaja jauh lebih banyak beriklan diradio dipasang sebagai media yang relative karena Cost Per Mill (CPM) yang rendah untuk mencapai kelompok pendengar diatas.

Keunggulan Radio Budaya Karo a. Format Acara

Dalam hal format acara Radio Budaya Karo mempunyai keunggulan dibandingkan radio lain. Radio Budaya Karo mengutamakan gaya komunikasi, bahasa siaran dan kemasan dalam menyampaikan keseluruhan program musik, informasi maupun iklan, baik off air maupun on air.

b. Komposisi Siaran

Radio Budaya Karo lebih unggul dan konsisten dalam hal format dan komposisi siaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan segmentasi Radio Budaya Karo.

c. Sumber Siaran

Radio Budaya Karo mempunyai sumber materi siaran lokal yang terdiri dari acara yang bermaterikan lagu-lagu.

4 .2. Rekrutmen Penyiar

Perkembangan Radio Budaya Karo tidak terlepas dari peranan penyiarnya. Di Indonesia sendiri profesi penyiar ini banyak lahir dari kegiatan hobby semata dan lebih bersifat amatir. Seiring dengan perkembangan penyiaran media elektronik maka profesi penyiar ini semakin dituntut untuk bekerja lebih profesional, tidak lagi hanya sekedar hobby tetapi memupuk bakat dan minat. Hal inilah yang dirasakan oleh Radio Budaya Karo sehingga membuka lowongan kerja melalui radio untuk menerima penyiar yang sangat dibutuhkan dalam stasiun radio ini. Ada pun syarat-syarat untuk menjadi penyiar Radio Budaya Karo yaitu harus bertempat tinggal di sekitar Kabanjahe dan Brastagi, minimal sedang duduk di bangku SMA, memiliki tutur bahasa yang baik, jujur, dapat bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan untuk acara karo maka penyiarnya harus Suku Karo, selebihnya suku apa saja bisa mendaftar sebagai penyiar.

Orang-orang direkrut kemudian diberi pelatihan. Pelatihan dilakukan di Radio Budaya Karo. Mereka diberikan kesempatan untuk membawakan acara radio, dari situ akan dinilai dia dianggap mampu atau tidak sebagai penyiar. Karena salah satu kegunaan penyiar bisa mewakili citra stasiun penyiaran radio. Di balik mikrofon sebuah stasiun penyiaran radio, penyiar terkadang memiliki tugas-tugas dan tanggungjawab lainnya sesuai dengan kemampuan mereka jika diperlukan.

Selama pelatihan mereka dilatih keterampilan sebagai penyiar radio juga sebagai seorang presenter, melakukan siaran langsung, menyiarkan iklan, dan membacakan

produk-produk iklan, dan sebagai pengisi suara atau narasi dalam pembuatan iklan komersial. Sebagai tambahan, pada acara-acara tertentu yang diadakan oleh Radio Budaya Karo. Radio Budaya Karo diundang sebagai fasilitator sebuah acara atau pada situasi tertentu maka penyiar harus mampu berperan menjadi seorang MC penyiar paling tidak selain memiliki suara yang bagus, bisa mengoperasikan peralatan siaran, juga harus memiliki kemampuan menulis untuk mempersiapkan bahannya sendiri ketika siaran. Secara luas, penyiar bisa diartikan sebagai penyaji musik dan kata-kata. Penyiar pada stasiun-stasiun penyiar radio terkadang bisa juga difungsikan menjadi seorang yang bertugas dalam produksi program, serta bisa berfungsi pula sebagai operator studio. Setelah dianggap mampu maka mereka diijinkan untuk menyiar.21

21

Wawancara, Saiful, penyiar PT. Radio Budaya Karo, di Sigarang-Garang, Kamis 14 Februari 2013 .

4.3. Iklan

Salah satu cara yang dilakukan pengelola Radio Budaya Karo untuk mengembangkan radio swasta-nya adalah menjadikan Radio Budaya Karo sebagai medium periklanan. Banyak bukti yang menunjukkan bahwa radio merupakan medium umum yang digunakan untuk mencapai dan memotivasi konsumen secara efektif. Penggunaan radio sebagai sarana periklanan sudah ada sejak ditemukannya radio. Radio siaran seperti halnya dengan media lainnya, hidup dan berkembang dari aktifitas periklanan. Tegasnya radio tanpa iklan sama dengan nol, dan iklan diperoleh dari pengguna jasa periklanan seperti biro, iklan/advertising, produsen, distributor serta perusahaan dan pelaku usaha yang memerlukan jasa promosi. Radio dapat mencapai lebih banyak orang-orang yang berbeda-beda setiap hari, setiap minggu jika dibandingkan dengan televise dan media lainnya.

. Oleh karena itu, radio sebagai salah satu media massa merupakan pilihan yang tepat untuk mempromosikan sesuatu. Sebagai media massa radio dapat mencakup masyarakat secara sekaligus sehingga dapat mendengar dan mengetahui tentang sesuatu dari radio. Demikian halnya dengan Radio Budaya Karo, iklan dapat digunakan membiayai stasiun radio, sehingga radio ini juga mendapat kontrak dari pihak perusahaan-perusahaan untuk mempromosikan barang-barang produksi mereka untuk diperkenalkan kepada masyarakat.

Pertama kali Radio Budaya Karo menggunakan iklan adalah pada tahun 1995, yaitu dengan terdaftarnya Radio Budaya Karo pada stasiun radio swasta nasional. Sejak saat itu pihak manajemen mulai memikirkan segi komersialnya. Hal ini disebabkan sejak saat itu Radio Budaya Karo dikenakan kewajiban-kewajiban seperti pembayaran pajak, gaji kariyawan, dan biaya operasional lainnya. Oleh pertimbangan itu maka mulailah disusun strategi mendapatkan iklan sesuai dengan kaidah bisnis radio siaran yaitu dengan menjaring pendengar sebanyak-banyaknya lewat acara-acara yang menarik. Kesuksesan atau kegagalan radio tersebut bahkan pihak pengusaha juga perlu memantau secara langsung atas profil radio. Sebagai radio swasta yang ingin tetap hidup dan untuk mendapat untung dengan peluang bisnis seperti yang diharapkan maka, Radio Budaya Karo mulai menggunakan tarif iklan.22

Iklan pertama Radio Budaya Karo adalah iklan obat sakit kepala Paramex. Iklan ini bekerja sama dengan

advertising agency

22

Wawancara, Salomo, penyiar Radio Budaya Karo, Guru Benua, 1 Maret 2013

. Melalui siaran Radio Budaya Karo Dinas Pertanian Kabanjahe juga mengadakan kerja sama, yaitu mengadakan penyuluhan terhadap bagaimana cara mengatasi hama pada tanaman, khusnya pada tanaman jeruk, jagung, cabai, tomat dll. Melalui siaran radio tersebut para petani dapat mengetahui obat-obat pestisida apa saja yang

harus mereka gunakan untuk tanaman mereka, Dinas pertanian juga menjelaskan bagaimana caranya memilih bibit-bibit yang bagus untuk digunakan oleh para petani. Tidak hanya Dinas Pertanian yang mengadakan penyuluhan di RBK, Dinas kesehatan, Dinas Pendidikan Kabanjahe dan masih banyak pihak yang mengadakan penyuluhan di Radio Budaya Karo untuk menyampaikan informasi-informasi kepada masyarakat.

Penggunaan iklan disertai dengan tarifnya tidak langsung berhasil dan mendapat untung yang besar yang menyebabkan radio ini tidak begitu berkembang karena pemasukan belum menguntungkan karena masih untuk memenuhi kebutuhan radio. Akan tetapi tahun 1995-an perkembangan periklanan sudah meningkat sehingga materi keuntungan bagi Radio Budaya Karo.

Iklan-iklan tersebut misalnya, obat untuk mengatasi hama pada tanaman, khususnya pada tanaman jeruk, jagung, jabai, tomat dll. Iklan pengobatan tradisional, iklan makanan dan minuman dll. Tarif bagi iklan-iklan tersebut tercantum pada tarib iklan sponsor program dan tariff iklan per-spot. Untuk lebih jelas lihat pada tabel 1 dan II dibawah ini.

Tabel 1

Tarif Iklan Sponsor Program

Blocking Time

Semi Blocking Time

Siaran Langsung/ Reportase Produksi Spot 30 Menit 60 Menit 30 Menit 60 Menit 1.000.000 1.500.000 500.000 1.000.000 1.000.000 350.000 Sumber: Radio Budaya Karo tahun 1996

Blocking time merupakan sponsor/iklan penuh, yang mana pemasang iklan

membayar untuk keseluruhan program siaran dan hanya iklan sponsor perusahaan tersebut saja yang harus ditayangkan. Semi blocking time adalah sponsor mensponsori sebuah acara tapi produk lain masih tetap di iklankan, tapi tidak produk sejenis. Siaran Langsung/ Reportase ialah info yang di ambil langsung pada saat itu ter-update. Produksi spot yaitu, proses produksi iklan radio dengan durasi 30 dan 60 detik.

Tabel II Tarif Iklan Per-spot

Spot Hari Jam 30 detik 60 detik

Prima Time Regular Time Senin- Jumat Sabtu-Minggu Senin- Jumat Sabtu- Minggu 08.00-10.00 11.00- 14.00 11.00- 14.00 16.00- 19.00 06.00-08.00 14.00- 20.00 06.00-11.00 14.00- 16.00 20.00- 22.00 20. 000 25.000 40.000 50.000

Sumber: Radio Budaya Karo tahun 1996

Yang dimaksud dengan prima time yaitu, waktu utama, yang paling ramai di dengar oleh audiens. Sedangkan regular time yaitu, waktu yang pendengarannya cukup ramai tetapi tidak jadi di program unggulan.

Dalam dokumen Radio Budaya Karo (1983-1997) (Halaman 49-60)

Dokumen terkait