• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manfaat Penelitian

Dalam dokumen PENGARUH EARNING PER SHARE (Halaman 21-0)

BAB I PENDAHULUAN

D. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini dapat memberi manfaat kepada beberapa pihak, yaitu :

a. Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini dapat memberi manfaat serta menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai pengaruh rasio earning per share dan dividen perh share terhadap harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2019.

b. Manfaat Praktis

Dengan adanya penelitian serta penulisan laporan akhir ini, diharapkan untuk memberikan manfaat praktis bagi berbagai pihak yang berkepentingan antara lain :

1. Bagi Investor

Sebagai bahan referensi untuk investor sebelum melakukan investasi pada sector perusahaan pertambangan.

2. Bagi Akademis

Dari penelitian ini dapat bermanfaat untuk digunakan sebagai bahan pengetahuan serta perbandingan untuk bidang kajian yang sama atau sebagai bahan rujukan awal penenelitian yang akan mengembangkan penelitian yang sejenis selanjutnya.

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori

1. Manajemen Keuangan

a) Pengertian Manajemen Keuangan

Bagi Sutrisno (2013: 3), manajemen keuangan bisa dimaksud selaku seluruh kegiatan industri yang berhubungan dengan usaha untuk memperoleh dana dengan anggaran yang murah dan usaha untuk memanfaatkan serta mengalokasikan dana tersebut secara efisiensi. Sebaliknya Martono serta Hartijo (2014:16), melaporkan kalau manajemen keuangan ataupun yang kerap pula diucap dengan sebutan pembelanjaan ialah segala kegiatan industri dalam rangka mendapatkan dana, memakai dana serta mengelola asset buat menciptakan profit. Bagi Syamsuddin (2015:3), mendefinisikan manajemen keuangan ialah pelaksanaan prinsip- prinsip ekonomi dalam mengelolah keputusan- keputusan yang menyangkut permasalahan financial industri. Sebaliknya Fahmi (2015:2), mendefinisikan manajemen keuangan ialah penggabungan dari ilmu serta seni yang mangulas, mengkaji serta menganalisis tentang bagaimana seseorang manajer keuangan dengan mempergunakan segala sumberdaya perusahaan-perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana, serta membagi dana dengan tujuan dapat membagikan profit ataupun kemakmuran untuk para pemegang saham, dimana keputusan keuangan diimplementasikan dalam aktivitas industri.

b) Fungsi Manajemen Keuangan

Tugas manajemen keuangan terdiri dari 3 keputusan utama yang wajib dilakukan oleh sebuah industri, utamanya seseorang manajer ataupun direktur keuangan. Keputusan keuangan ini diimplementasikan dalam aktivitas tiap hari untuk bisa mendapatkan laba. Bagi Harmono (2013:18), terdapat macam- macam peranan manajemen keuangan ialah:

a. Keputusan Investasi Keputusan investasi ini menyangkut bagiamana manajer keuangan mengalokasikan dana kedalam bentuk-bentuk investasi yang hendak mendapatkan sesuatu keuntungan pada waktu yang akan tiba. Hasil dari kebijakan investasi, secara simpel bisa dilihat pada sisi aktiva neraca industri.

b. Keputusan Pembelanjaan Aktivitas Usaha Dalam perihal ini seseorang manajer keuangan pula dituntut untuk memperhitungkan serta bisa menganalisis campuran sumber- sumber pembelanjaan yang murah untuk industri guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi dan aktivitas usahanya dalam sebuah industri.

2. Laporan Keuangan

a) Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan ialah sesuatu laporan kegiatan industri yang bersangkutan dengan usaha memperoleh dana yang diperlukan oleh industri beserta usaha untuk memakai dana tersebut seefisien mungkin. Manajer itu sendiri ialah seorang yang menunjukan orang

lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut. pertumbuhan dalam bidang ini sangat cepat serta berarti buat diterapkan dalam tiap organisasi.

Bagi Suandy (2015: 5), laporan keuangan merupakan seluruh kegiatan yang bisa berhubungan dengan perolehan pendanaan, serta pengelolaan pendanaan dengan sebagian tujuan secara merata seluruhnya. Sebaliknya Riyanto (2013: 4), laporan keuangan merupakan totalitas kegiatan yang pula bersangkutan dengan usaha untuk memperoleh dana serta memakai ataupun mengalokasikan dana tersebut. Jadi bisa disimpulkan kalau manajemen keuangan merupakan aktifitas owner serta manajemen industri untuk mendapatkan sumber modal yang semurah-murahnya dengan menggunakanya seefektif, seefisien, serta seproduktif bisa dapat untuk menciptakan laba.

b) Jenis- jenis Laporan Keuangan

Sesuatu industri bisa dikatakan tumbuh ataupun tidak, bisa dilihat dengan metode melihat keadaan keuangannya, sebaliknya keadaan keuangan dilihat dari laporan keuangan yang industri tersebut.

Sebagian ragam laporan keuangan bagi Kasmir (2013: 113), ialah:

a) Neraca, ialah laporan yang menampilkan jumlah aktiva ( harta), kewajiban (utang), serta modal industry (ekuitas). Maksudnya, dari sesuatu neraca hendak tergambar sebagian jumlah harta, kewajiban, serta modal sesuatu industri. Dalam neraca disajikan bermacam data yang berkaitan dengan komponen yang terdapat dineraca, ialah meliputi:

a) Jenis- jenis aktiva ataupun harta( assets) yang dimiliki b) Jumlah rupiah tiap-tiap kategori aktiva

c) Jenis- jenis kewajiban ataupun utang( liability)

d) Jumlah rupiah tiap-tiap kategori kewajiban ataupun utang e) Jenis- jenis modal( equity)

f) Dan jumlah rupiah tiap-tiap tipe modal

b) Laporan laba rugi, ialah menampilkan keadaan usaha sesuatu industri dalam sesuatu periode tertentu. Maksudnya, laporan laba rugi wajib terbuat dalam sesuatu siklus operasi ataupun periode tertentu guna mengenali jumlah perolehan pemasukan(

penjualan) serta bayaran yang sudah dikeluarkan, sehingga bisa dikenal industri dalam kondisi laba ataupun rugi. Ada pula data yang disajikan industri dalam laporan laba rugi meliputi:

a) Jenis- jenis pemasukan (penjualan) yang diperoleh b) Jumlah rupiah dari tiap- tiap tipe pemasukan.

c) Jumlah totalitas pemasukan.

d) Jenis- jenis bayaran ataupun beban dalam sesuatu periode.

e) Jumlah rupiah tiap-tiap bayaran ataupun beban yang dikeluarkan serta jumlah totalitas bayaran yang dikeluarkan.

f) Hasil usaha yang diperoleh dengan kurangi jumlah pemasukan serta bayaran. Selisih ini disebut laba ataupun rugi.

g) Biaya- biaya yang dikeluarkan buat memperoleh hasil tersebut.

h) Penerimaan bersih dikurangi beban periode tertentu.

i) Total neto.

c) Laporan pergantian modal, adalah merupakan laporan yang menggambarkan jumlah modal yang dimiliki oleh industri disaat ini. Setelah itu laporan ini pula menampilkan pergantian modal dan sebabsebab berubahnya modal. Data yang diberikan dalam laporan pergantian modal meliputi:

a. Jenis- jenis serta jumlah modal yang terdapat disaat ini b. Jumlah rupiah masing-masing tipe modal

c. Jumlah rupiah modal yang berubah d. Sebab-sebab berubahnya modal

e. Jumlah rupiah modal setelah perubahan

d) Laporan catatan atas laporan keuangan, adalah menggambarkan laporan yang dibikin berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan. Laporan ini membagikan data tentang uraian yang diduga perlu atas laporan keuangan yang terdapat sehingga menjadi jelas karena penyebabnya. Tujuannya supaya pengguna laporan keuangan jadi lebih jelas untuk informasi yang akan disajikan.

Tujuan Laporan Keuangan Fahmi ( 2015: 11), menyatakan jika tujuan dari laporan keuangan untuk para pembuat keputusan tidak mengalami kerugian ataupun sangat tidak sanggup menghadapi kerugian yang lebih besar, seluruh keputusan wajib didasarkan pada data yang lengkap, realiadle, valid, serta bernilai. Data yang menyajikan karakteristik semacam itu salah satunya merupakan

laporan keuangan. Bagi Hanafi ( 2015: 21), tujuan pembuatan serta penataan laporan keuangan ialah:

a. Membagikan data tentang tipe serta jumlah aktiva (harta) yang dipunyai industri disaat ini.

b. Membagikan data tentang tipe serta jumlah kewajiban dan modal.

c. Membagikan data tentang tipe serta jumlah pemasukan .

d. Membagikan data tentang tentang jumlah bayaran serta tipe bayaran yang dikeluarkan industri dalam periode tertentu.

e. Membagikan data tentang perubahan-perubahan yang terjalin terhadap aktiva, passive, serta modal industri.

f. Membagikan data tentang kinerja manajemen industri dalam sesuatu periode .

g. Membagikan data tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.

3. Analisis Rasio Keuangan

a. Pengertian Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan kegiatan yang membandingkan nilai-nilai yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi sesuatu angka dengan angka lainnya (Kasmir 2015:104).

Analisis Rasio digunakan untuk menunjukkan hubungan antara unsur-unsur dalam laporan keuangan yang diperlukan untuk memeriksa dan membandingkan hubungan-hubungan yang ada pada unit-unit informasi dalam laporan keuangan (Kariyoto, 2017:12)

Analisis rasio keuangan terhadap laporan keuangan akan menggambarkan suatu pertimbangan terhadap baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan perusahaan, serta bertujuan untuk menentukan seberapa efektif kebijaksanaan manajemen dalam mengelola keuangan perusahaan setiap tahunnya.

b. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Jenis-Jenis Rasio Keuangan Menurut (Hantono, 2018) Beberapa rasio keuangan yang bisa digunakan untuk menganalisis perkembangan financial perusahaan:

1. Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi seluruh kewajiban atau hutang-hutang jangka pendeknya.

2. Rasio Profitabilitas atau rentabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mencetak laba.

3. Rasio Leverage atau Solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk menghitung leverage perusahaan.

4. Rasio Aktivasi adalah rasio yang menunjukkan efektivitas manajemen perusahaan dalam mengelola bisnisnya.

5. Rasio Earning Per Share adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan EPS.

6. Rasio Dividen per Share merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan dividen per share.

c. Earning Per Share

1. Pengertian Earning Per Share

Earning per Share (EPS) atau pendapatan per lembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki. Earning Per Share (EPS) merupakan perbandingan antara pendapatan yang di hasilkan (laba bersih) dan jumlah saham yang beredar.

Earning per Share (EPS) menggambarkan profitabilitas perusahaan yang tergambar pada setiap lembar saham.

(Marcellyna : 2013) .

Earning per Share adalah rasio yang akan menunjukkan seberapa besar dari keuntungan (return) yang akan diperoleh investor atau pemegang saham pada setiap lembar saham.

Darmadji dan Fakhruddin (2012 : 153)

Earning per share ialah indeks penting yang digunakan oleh investor dalam melihat suatu saham yang akan di beli. Jika Earning per share memiliki peningkatan yang signifikan maka para investor akan tertarik untuk membeli saham sehingga akan menaikkan harga saham.

2. Rumus Earning per Share

Earning per Share (Lembar per Saham) dapat dihitung dengan membagi laba bersih setelah pajak dan dividen yang dibagikan dengan jumlah saham yang beredar. Earning per Share ini dapat dinyatakan dengan rumus EPS dibawah ini :

πΈπ‘Žπ‘Ÿπ‘›π‘–π‘›π‘” π‘ƒπ‘’π‘Ÿ π‘†β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘’ = π‘™π‘Žπ‘π‘Ž π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘–β„Ž π‘ π‘’π‘‘π‘’π‘™π‘Žβ„Ž π‘π‘Žπ‘—π‘Žπ‘˜ π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘š π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘π‘’π‘Ÿπ‘’π‘‘π‘Žπ‘Ÿ

Laba akan digunakan dalam menghitung Earning Per Share adalah laba bersih setelah pajak yang dapat dilihat oleh laporan laba rugi pada laporan keuangan. Dimana jumlah saham yang beredar merupakan jumlah dari saham biasa yang akan beredar sepanjang tahun yang akan berjalan.

Jadi apabila semakin tinggi nilai dari Earning Per Share tentu akan memberi kegembiraan untuk para pemegang saham, karena semakin besar dari laba yang akan disediakan maka untuk para pemegang saham. Menurut Tandelilin, (2017 : 367) informasi Earning Per Share adalah informasi yang dianggap paling medasar serta berguna untuk para investor, karena bisa menggambarkan prospek laba perusahaan di masa depan.

d. Dividen Per Share

1) Pengertian Dividen Per Share

Suatu perusahaan akan mencari keuntungan dengan laba yang sebesar-besarnya yang akan dihasilkan dari operasinya. Dimana kemampuan suatu perusahaan untuk mencetak laba yang besar maka akan berdampak pada pemegang saham sehinggah akan memperoleh dividen yang besar. Jumlah dari dividen akan dibagi setelah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS sesuai dengan kesepakatan antar pemegang saham. Pemegang saham akan berhak untuk memperoleh dividen, ialah merupakan pemegang saham dalam kurun waktu tang telah disepakati oleh pemegang saham untuk berkah mendapatkan dividen. Investor

yang berorientasi pada investasi jangka panjang akan, memanfaatkan dividen sebagai keuntungan dalam membeli saham.

Menurut, Intan (2009) Dividen Per Share (DPS) adalah total dari semua dividen tunai yang dibagikan dan dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar.

Dengan banyaknya saham yang akan dibeli maka harga saham dari suatu perusahaan akan naik di pasar modal, Maryanti (2012 : 4), DPS didapat dengan rumus sebagai berikut :

𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 π‘ƒπ‘’π‘Ÿ π‘†β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘’ =π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Ž 𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 π‘‘π‘–π‘π‘Žπ‘”π‘–π‘˜π‘Žπ‘› π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Ž π‘ π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘š π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘–π‘‘π‘˜π‘Žπ‘›

Jadi, Dividen Per share (DPS) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar dividen yang dibagikan dan dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar pada periode tertentu. Jumlah dari dividen akan dibagikan dan diperoleh dari laporan atas perubahan ekuitas dan catatan dari laporan keuangan. Sehinggah jumlah saham akan diterbitkan merupakan jumlah saham yang akan beredar sepanjang tahun berjalan.

4. Analisis Laporan Keuangan

Analisis pada hubungan antar-pos dalam laporan keuangan suatu perusahaan yang dimana mencerminkan keadaan keuangan serta hasil dari suatu operasional perusahaan. Menurut Anoraga dan Pakarti, 2011:111), rasio keuangan dikelompokkan menjadi 5 berdasarkan ruang lingkupnya, antara lain :

1. Rasio Likuditas merupakan rasio yang menunjukkan suatu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka

pendeknya. Yang termasuk dalam risio ini adalah Current Ratio, Quick Ratio, dan Net-Working Capital.

2. Rasio Solvabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi suatu kewajiban jangka panjang.

Yang termasuk dalam rasio ini adalah Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Long-Term Debt to Capitalization Ratio, Times Inerest Earned, Cash Flow Interest Coverage, Cash Flow to Net Income, dan Cash Return on Sales.

3. Rasio Aktivitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memanfaatkam harta yang dimilikinya. Yang termasuk dalam rasio ini adalah Total Asset Turnover, Fixed Asset Turnover, Account Receivable Turnover, Inventory Turnover, Average Collection Period, dan Day’s Sales in Inventory.

4. Rasio Rentabilitas merupakan rasio yang menunjukkan suatu kemampuan dari perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Yang termasuk dalam rasio ini adalah Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Operating Return on Assets, Return on Equity, dan Operating Ratio.

5. Rasio pasar yaitu menunjukkan suatu informasi penting dalam perusahaan dan diungkapkan dalam basis per saham. Yang termasuk dalam rasio ini adalah Dividen Yield, Dividen Per Share, Earning Per Share, Dividend Payout Ratio, Price Earning Ratio, Book Value Per Share, dan Price To Book Value.

Laporan Keuangan suatu perusahaan merupakan hasil akhir dari suatu kegiatan akuntasni untuk menggambarkan suatu kondisi keuangan perusahaan dengan hasil operasi perusahaan.

Informasi dari suatu kondisi keuangan dan hasil dari operasi perusahaan akan sangat bermanfaat bagi pihak internal maupun dari pihak eksternal suatu perusahaan, Sugiono & Untung (2016)

Menurut Ramadhan & Syarfan (2016), laporan keuangan sangat lebih bermanfaat dalam pengambilan suatu keputusan ekonomi karena mampu untuk diprediksi seperti apa perusahaan tersebut di masa yang akan datang.

Menurut Sugiono & Untung (2016), Pihak-pihak yang berkepentingan dalam laporan keuangan, yaitu :

a. Pihak Internal

- Pihak manajemen, sangat berkepentigan langsung dan sangat membutuhkan informasi keuangan untuk tujuan pengendalian, pengkordinasian, dan perencanaan suatu perusahaan.

- Pemilik Perusahaan, untuk menganlisis laporan keuangannya pemilik akan menilai berhasil atau tidaknya manajemen untuk memimpin perusahaan.

b. Pihak Eksternal

- Investor, sangat memerlukan analisa laporan keuangan dalam rangka untuk penentuan kebijakan penanaman modal. Serta bagi investor yang penting yaitu tingkat imbalan hasil (return) dari modal yang telah atau akan ditanam untuk suatu perusahaan tersebut.

- Kreditur, adalah mereka merasa berkepentingan terhadap pengembalian/pembayaran kredit yang telah diberikan oleh

perusahaan, mereka perlu untuk mengetahui kinerja keuangan jangka pendek (likuiditas) dan Profitabilitas dari perusahaan.

- Pemerintah, dimana informasi ini sangat bermanfaat untuk tujuan pajak dan untuk lembaga yang lain seperti statistic dan lainnya.

- Karyawan, sangat berkepentingan untuk laporan keuangan dari suatu perusahaan di mana mereka bekerja, kerena sumber penghasilann sangat tergantung pada perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Sugiono & Untung (2016), Macam-macam laporan keuangan terdiri dari empat laporan dasar, antara lain :

a. Neraca atau laporan posisi keuangan, menunjukkan posisi keuangan yang meliputi kekayaan, kewajiban serta modal pada waktu tertentu seperti 31 Desember 2017.

b. Laporan laba rugi, merupakan hasil usahan dari perusahaan yang meliputi pendapatan dan biaya (beban) yang dikeluarkan sebagai akibat dari suatu pencapaian tujuan dalam satu periode tertentu seperti periode Januari sampai Desember 2017.

c. Laporan peruabahan modal/laba ditahan, dimana memuat tentang saldo awal dan akhir dari laba yang ditahan dalam neraca untuk meunjukka suatu analisa perubahan besarnya suatu laba selama jangka waktu tertentu.

d. Laporan arus kas, memperlihatkan aliran kas selama periode tertentu, akan memberikan informasi terhadap sumber-sumber kas dalam penggunaan kas dari suatu kegiatan dalam periode yang dicakup.

5. Pasar Modal

a. Pengertian Pasar Modal

Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dan dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual-belikan sekuritas (Tandelin 2017:25). Tetapi secara umum, pasar modal merupakan sarana untuk transaksi atas permintaan dan penawaran instrument keuangan jangka panjang untuk instrument yang memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti ekuitas (saham), utang (obligasi), dan instrument derivative.

Pasar modal adalah salah satu lembaga yang penting untuk membantu kegiatan ekonomi suatu Negara. Dengan adanya pasar modal ini, perusahaan akan lebih mudah dalam memperoleh suatu dana sehinggah kegiatan berbagai sector dapat ditingkatkan.

Sedangkan untuk masyarakat, pasar modal memberikan kesempatan untuk berinvestasi sehinggah dapat menikmati keuntungan atas hasil investasi.

b. Manfaat Pasar Modal

Menurut Ahmad (2004:55) manfaat dari pasar modal dapat dirasakan oleh berbagai pihak untuk merasakan manfaat dengan adanya pasar modal adalah sebagai berikut:

1) Bagi Dunia Usaha

Dengan adanya pasar modal, perusahaan akan memperoleh dana pinjaman dengan menjual obligasi ataupun sekuritas kredit.

Sehinggah perusahaan juga dapat meningkatkan dana equity dengan menjual saham. Dengan ini mempermudah perusahaan

dalam memperoleh dana dalam meningkatkan suatu kegiatan ekonomi.

2) Bagi Pemodal

Dengan adanya pasar modal, para investor harus memilih beberapa jenis sekuritas yang diinginkan, dapat berupa saham, obligasi maupun sekuritas kredit. Adapun manfaat yang diperoleh untuk pemodal dalam berinvestasi di pasar modal yaitu :

a. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi (capital gain)

b. Memperoleh dividen bagi pemegang saham, dan memperoleh bunga bagi pemegang obligasi.

c. Mempunyai hak suara dalam RUPS bagi pemegang saham, dan hak suara dalam RUPO bagi pemegang obligasi.

d. Dapat dengan mudah mengganti instrument investasi.

e. Untuk mengurangi risiko, dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrument.

3) Bagi Lembaga Penunjang Pasar Modal

Dengan adanya lembaga-lembaga penunjang dari pasar modal lainnya dapat berperan aktif. Keberhasilan dari suatu perusahaan yang telah go public dan transaksi yang terjadi di bursa efek dapat memberikan keberhasilan dari peran aktif dalam lembaga penunjang pasar modal tersebut. Lembaga dari penunjang suatu pasar modal yaitu : Penjamin Emisi, Akuntan Publik, Konsultan Hukum, Notaris, Perusahaan Penilai, Biro

Administrasi Efek, Guarantor, Wali Amanat, Perantara Perdangangan Efek dan Pedagang Efek.

4) Bagi Pemerintah

Untuk sarana dalam memobilisasi suatu dana masyarakat guna untuk membiayai dana pembangunan, melalui berbagai paket deregulasi dan debirokratisasi peranan pasar modal terus didorong dalam perkembangannya.

Pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, Pasar Modal adalah jangka panjang dimana para pihak investor dapat untuk menginvestasikan dari kelebihan dana yang mereka miliki atau tempat untuk dapat memperjual belikan saham obligasi, saham prefen dan obligasi yang diperdagangan melalui mekanisme Over The Counter baik dari pihak entits atapun dari pihak instansi pemerintah.Menurut pendapat Sunariyah (2011, hal. 12-15) dalam bukunya menyatakan bahwa ada 4 jenis Pasar Modal, Yaitu : a. Pasar Perdana (Primary Market)

b. Pasar Sekunder (Secondary Market) c. Pasar Ketiga (Third Market)

d. Pasar keempat (Fourth Market)

Adapun menurut Widiatmojo (1996) harga saham dibedakan menjadi 3 bagian yaitu :

1) Harga nominal 2) Harga perdana 3) Harga pasar

Menurut pendapat Pandji dan Piji (2003) menyatakan bahwa, pasar modal adalah suatu dari bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi.

6. Saham

a. Pengertian Saham

Saham merupakan surat berharga yang menunjukkan kepemilikan dari perusahaan sehingga pemegang saham akan memiliki hak atas dividen ataupun distribusi lain yang dilakukan dalam perusahaan kepada pemegang sahamnya, termasuk hak atas aset perusahaan, dengan prioritas setelah hal dari pemegang surat berharga lain yang dipenuhi apabila terjadi likuiditas. Menurut Darmadji dan Fakhruddin, (2012:5) menyatakan bahwa, saham (stock) merupakan tanda dari penyertaan, pemilikan seseorang, atau badan dalam suatu perusahaan serta perseroan terbatas. Dimana saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut merupakan pemilik dari perusahaan yang akan menerbitkan surat berharga tersebut.

Harga saham merupakan cerminan dari pengelolaan perusahaan yang baik oleh manajemen untuk menciptakan dan memnfaatkan dari prospek usaha, agar memperoleh suatu keuntungan dan dapat memenuhi tanggung jawabnya terhadap pemilik, karyawan, masyarakat, dan pemerintah (Zubir, 2011) Menurut Widoatmodjo (2009), harga saham adalah harga atau nilai uangyang bersedia dikeluarkan untuk memperoleh suatu saham.

Jadi menurut para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa harga sahan adalah harga jual saham yang tercipta berdasarkan atas permintaan dan penawaran berdasarkan sebuah saham di Bursa Efek Indonesia.

Adapun beberapa sudut pandang dibedakan dari jenis-jenisnya menurut Darmadji dan Fakhruddin (2012:7) yaitu :

a) Dari segi kemampuan dalam hak tagih ataupun klaim

1) Saham biasa (Common Stock), merupakan saham yang memiliki hak klaim berdasarkan laba ataupun rugi yang akan diperoleh perusahaan.

2) Saham Prefen (Preferred Stock), merupakan saham untuk bagian hasil yang tetap dan apabila suatu perusahaan mengalami kerugian maka pemegang saham prefen akan mendapat prioritas yang utama dalam pembagian hasil atas penjualan suatu aset.

b) Dari segi pengalihan

1) Saham atas unjuk (Bearer Stock), merupakan saham dimana nama pemilik dari saham apabila tidak tertera di atas sertifikat saham maka pemilik saham tersebut akan mudah untuk mengalihkan atau memindahkan kepada oran lain.

2) Saham atas nama (registered Stock), merupakan saham dimana nama dari pemilik saham akan tertera di atas saham.

Dengan cara ini peralihan saham yang akan dilakukan melalui dari dokumen peralihan dan kemudian nama dari pemilik dicatat

dalam buku perusahaan yang khusus untuk membuat daftar dari nama pemegang saham.

c) Dari kinerja perdagangan

1) Blue Chip Stocks, merupakan saham dari suatu perusahaan yang solid serta terpercaya, dimana pemimpin suatu industry

1) Blue Chip Stocks, merupakan saham dari suatu perusahaan yang solid serta terpercaya, dimana pemimpin suatu industry

Dalam dokumen PENGARUH EARNING PER SHARE (Halaman 21-0)