• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Hipotesis

Dalam dokumen PENGARUH EARNING PER SHARE (Halaman 66-0)

BAB III METODE PENELITIAN

E. Teknik Pengumpulan Data

3) Uji Hipotesis

Uji F dapat digunakan untuk menguji suatu variabel Earning Per Share (X1) dan Dividen Per Share (X2) secara simultan

terhadap Harga Saham (Y). sehinggah uji F dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah layak untuk digunakan atau tidak. Maka untuk menguji kelayakan model ini dapat dilihat dengan cara prosedur sebagai berikut:

1) Menentukan Hipotesis

Ha = Tidak ada pengaruh variabel Earning Per Share dan Dividen Per Share secara simultan terhadap Harga Saham Ho = ada pengaruh variabel Earning Per Share dan Dividen Per

Share Secara simultan terhadap Harga Saham

2) Tentukan taraf nyata (a) dalam hal ini a = 0,05 atau 5% nilai Ftabel dengan nilai df1 (jumlah variabel -1) df2 (n-k-1)

3) Menentukan Fhitung menggunakan SPSS25 4) Kesimpulan

a) Jika Fh > Ft atau signifikan f < a (0,05 , maka H0 ditolak dan Ha diterima, maka artinya ada perngaruh yang signifikan antara variabel Eraning Per Share dan Dividen Per Share secara simultan terhadap Harga Saham.

b) Jika Fh ≤ Ft atau signifikan f ≥ a (0,05 , maka H0 ditolak dan Ha diterima, maka artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel Eraning Per Share dan Dividen Per Share secara simultan Terhadap Harga Saham.

b. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh sntara variabel Earning Per Share dan Dividen Per Share secara parsial terhadap Harga Saham (Y) dengan prosedur sebagai berikut:

1) Menentukan Hipotesis

Ho = Tidak ada pengaruh variabel Earning Per Share dan Dividen Per Share secara parsial terhadap Harga Saham.

Ha = ada pengaruh bariabel Eraning Per share dan Dividen Per Share secara parsial terhadap Harga Saham.

2) Tentukan taraf nyata (a) dalam hal ini a = 0,05 atau 5% nilai Ft

dengan nilai (df) n-k-1.

3) Kesimpulan

a) Jika Th > Tt atau signifikan f < a (0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima, maka artinya ada pengaruh yang signifikan variabel Earning Per Share dan Dividen Per share secara parsial terhadap Harga Saham.

b) Jika Th ≤ Tt atau signifikan f ≤ a (0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel Earning Per Share dan Dividen Per Share secara parsial terhadap Harga Saham.

53 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Sebagai objek dari penelitian ini adalah tentang perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun perusahaan-perusahaan yang dimaksud adalah sesuai dengan sampel penelitian sebagai berikut :

Tabel 4.1 gambaran Umum Objek Penelitian

No Kode Nama Perusahaan Sub Sektor

1 ADRO Adaro Energy Tbk Batu Bara

2 BSSR Baranukti Suksessarana Tbk Batu bara 3 MBAP Mitrabara Adiperdana Tbk Batu bara 4 MYOH Samindo Resources Tbk Batu Bara

5 ELSA Elnusa Tbk Minyak Mentah & Gas

Bumi Sumber : www.idx.co.id data olahan peneliti (2021)

1. PT. Adaro Energy Tbk

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) didirikan dengan nama PT Padang Karunia tanggal 28 Juli 2004 dan Mulai beroperasi secara komersial pada bulan Juli 2005. Kantor pusat ADRO berlokasi di Gedunf Menara Karya, Lantai 23, Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5, Kav. 1-2, Jakarta Selatan.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, Ruang lingkup kegiatan ADRo bergerak dalam bidang usaha perdangan, jasa,industry, pengangkutan batu bara, perbengkelan, pertambangan, dan kontruksi.

Entintas anak bergerak dalam bidang usaha pertambangan batubara

perdangan batubara jasa kontaktor penambangan, infrastruktur logistic batubara, dan pembangkitan listrik.

Pada 04 Juli 2008, ADRO memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ADRO (IPO) kepada masyarakat sebanyak 11.139.331.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp.100,- per saham dan harga penawaran Rp 1.100,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 16 Juli 2008.

2. Baramulti Suksessarana Tbk

Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) didirikan tanggal 31 Oktober 1990 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1990.

Tambang batubara BSSR memulai tahap produksi pada bulan Juni 2011. Kantor pusat BSSr beralamat di Sahid Sudirman Centre, Suite C-D, Lantai 56. Jl. Jend. Sudriman No.86, Jakarta, 10220 dan memiliki tambang batubara yang terletak di Kalimantan Timur.

Berdasarkan anggaran dasar perusahaan ruang lingkup kegiatan BSSR bergerak dalam bidang pertambangan dan perdangan batubara pengagkutan darat pertambangan dan perdangangan batubarapengangkutan darat perindustrian dan pemborongan bangunan. Batubara yang dipasarkan Baramulti Suksessarana Tbk mempunyai kandungan kalori medium dan kadar sulfur yang rendah.

Sebagian besar penjualan batu bara milik BSSR dijual ke India.

Pada tanggal 29 Oktober 2012, BSSR memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum perdana saham BSSR (IPO) kepada masyarakat sebanyak 261.500.000,-

persaham. Saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 08 November 2012.

3. Mitrabara Adiperdana Tbk

Mitrabara Adiperdana Tbk didirikan tanggal 29 Mei 1992 dan memulai tahap produksi pada tahun 2008. Kantor pusat MBAp berlokasi di graha Baramulti ], Jl. Suryapranoto 2, Komplek Harmoni Blok A No. 8, Jakarta Pusat 10130 – Indonesia. Sedangkan lokasi tambang batubara terletak di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.

Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup dari kegiatan Mitrabara Adiperdana Tbk adalah bergerak di bidang pertambangan, perdangan dan perindustrian batubara.

Pada tanggal 30 Juni 2014, MBAP memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MBAP (IPO) kepada masyarakat sebanyal 245.545.400 lembar saham dengan nilai nominal Rp.100,- per saham dengan harga penawaran Rp.1.300,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa efek Indonesia (BEI) pada 10 Juli 2014.

4. Samindo Resources Tbk

Samindo Resources Tbk (dahulu Myoh Technology Tbk) (MYOH) didirikan dengan nama Pt Myohdotcom Indonesia tanggal 15 Maret 2000 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada bulan Mei 2000.

Kantor pusat Samindo Resorrces Tbk (MYOH) di Menara Mulia lantai 16 Jl.Jend Gatot Subroto Kav 9-11 Jakarta 12930 – Indonesia, sedangkan ank Usaha berlokasi di Ds. Batu kajang, Kec Batu Sopang, Kab. Pasar Provinsi Kalimantan Timu (Kaltim).

Bedasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan MYOH adalah bergeral dalam bidang investasi, pertambangan batubara serta jasa pertambangan (sejak tahun 2012). Saat ini kegiatan usaha utama Samindo Resources adalah sebagai perusahaan investasi.

Kemudian melalui anak usaga Samindo menjalnkan usaha yang meliputi: jasa pemindahan lahan penutup, jasa produksi batubara, jasa pengangkutan batubara dan jasa pengeboran batubara.

Pada tanggal 30 Juni 2000, MYOH memperoleh pernyataan efektif dan Bapepam=Lk untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MYOH (IPO) kepada masyarakat sebanyak 150.000.000 dengan nilai nominal Rp25,- per saham dengan harga penawaran Rp150,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (BES) , sekarang Bursa Efek Indonesia atau BEI, pada tanggal 30 Juli 2000.

5. Elnusa Tbk

Elnusa Tbk didirikan tanggal 25 Januari 1969 dengan nama PT Electronika Nusantara dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1969. Kantor pusat Elnusa berdomisili di Graha Elnusa , Lt. 16, Jl.

T.B. Simatupang Kav. 1B Jakarta Selatan 12560 – Indonesia.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Elsa adalah bergerak dalam bidang jasa, perdangan, pertambangan, pembangunan dan pendustrian. Ekgiatan usaha utama elnusa dan anak usahanya adalah berpoperasi di bidang jasa hulumigas dan penyertaan saham pada entitas anak serta entitas ventura bersama yang bergerak dalam berbagai bidang usaha, yaitu jasa dan perdangan penunjang

hulumigas, jasa dan perdangan hili migas, jasa pengolahan dan penyimoanan data migs, pengelolaan aset lapangan migas dan telekomunikasi. Elnusa juga berporasi di bidang penyediaan barang dan jasa termasuk penyediaan dan pengelolaan ruang perkantoran.

Pada tanggal 25 Januari 2008, ELSa memperoleh pernyataan efektif fari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ELSA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.460.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per sham dengan harga penawaran Rp400,- per sham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 06 Februari 2008.

B. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan Perusahaan Pertamabangan Pt.Adaro Energy Tbk, Baramulti Suksessarana Tbk, Mitrabara adiperdana Tbk, Samindo Resources Tbk, dan Elnusa Tbk periode tahun 2015-2019. Sehinggah data tersebut sudah diolah oleh peneliti untuk diolah di SPSS dan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.2

Data EPS, DPS, dan Harga Saham Perusahaan Pertambangan Periode Tahun 2015-2019

2019 13,59 3,12 1555

Sumber : hasil olah data peneliti 2021

2. Analisis Statistik

Pada penelitian ini sampel dari perusahaan pertambangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia adalah sebanyak 5 sampel perusahaan dengan periode penelitian dari tahun 2015-2019 , maka data dari penelitian yang di peroleh berjumlah 25.

Variabel Independen (X) yang digunakan untuk penelitian ini adalah Earning Per Share (X1) dan Dividen Per Share (X2), dimana variabel ini akan membantu untuk pengolahan data serta variabel ini cocok untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini sehingga peneliti sudah mempertimbangkan kriteria yang digunakan antara lain harus relevan, dapat diukur,diidentifikasian dan didefinisikan dengan jelas,

maka semua kriteria ini terdapat pada variavel yang telah dipilih.

Sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pengumpulan serta pengolahan data.

Sebelum melakukan analisis lebih lanjut, terlebih dahulu akan dilkaukan pengujian untuk dapat memenuhi persyaratan dari asumsi Klasik yang terdiri dari : normalitas, multikolinearitas,autokorelasi, dan heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji regresi variabel dependen dan variabel independen apakah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal atau tidak, maka dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan analisis grafik dan analisis statistic sebagai berikut :

Gambar 4.1 Grafik Histogram Sumber : Hasil pengolahan data SPSS

Dapat dilihat gambar dari Grafik Histogram bahwa grafik tesebut memiliki nilai residual bersdistribusi normal karena grafik histogram tersebut dimana kurva yang berbentuk seperti lonceng.

Gambar 4.2 Grafik Normal PP-Plot Sumber : Hasil Olah Data SPSS

Dapat dilihat pada grafik normal PP-Plot data residual berdistribusi normal karena pada titik- titik grafik normal PP-Plot menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal dari atas garis diagonal ataupun dibawah garis diagonal tersebut.

Tabel 4.3

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz

ed Residual

N 25

Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std.

Deviation

594.3720638 1 Most Extreme

Differences

Absolute .155

Positive .155

Negative -.124

Test Statistic .155

Asymp. Sig. (2-tailed) .126c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Dari hasil pengolahan data yang diperoleh besarnya nilai signifikan pada 0,200. Dimana nilai signifikan lebih besar daro 0,05, maka pengujian ini berdistribusi secara normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk meguji model regresi serta melihat adanya korelasi antara variabel bebas (independen).

Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas pada model regeri dalam penelitian ini , maka dapat dilihat dari tolerance value atau variance inflation factor (VIF).

Tabel 4.4

Sumber : Hasil olah data SPSS

Dari hasil perhitungan tabel uji asumsi klasikpada bagian Colinearity Statistics dapat dilihat bahwa untuk 2 variabel independen, dimana menunjukkan nilai Tolerance sebesar EPS 0,969 > 0,10 dan DPS sebesar 0,969 > 10 serta nilai VIF dari EPS sebesar 1,032 <10 dan DPS 1,032<10 sehinggah tidak melebihi batas nilai VIF yang diperkenankan yaitau maksimal sebesar 10 . Dengan demikian bahwa model regresi tersebut tidak terdapat adanya multikolinearitas antara variabel independen.

Coefficientsa

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi ini bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi variabel dependen tidak berpengaruh terhadap nilai variabel itu sendiri.

Tabel 4.5

Sumber : Hasil olah data SPSS

Berdasarkan tabel 4.3 hasil dari pengujian Drubin Watson sebesar 1,393 berada di abatar -2 sampai 2, sehingga dalam penelitian tidak terdapat autokorelasi.

d. Uji Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh antara Earning Per Share dan Dividen Per Share terhadap Harga Saham,sehingga dari hasil perhitungan model persamaan linear berganda dengan menggunakan progam SPSS diperoleh hasil sebagai berikut :

a. Predictors: (Constant), DPS, EPS b. Dependent Variable: HARGA SAHAM

DPS .544 .130 .676 4.189 .000 .969 1.032

a. Dependent Variable: HARGA SAHAM Sumber : Hasil olah data SPSS

Dapat dilihat pada kolom Unstandardized Coefficients pada bagian B diporoleh model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :

Y = 919.233 - 0,086) X1 + 0,544 X2

Maka, persamaan regresi dapat diinterpretasikan sebagai berikut : 1) Hubungan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham

adalah Negatif, artinya mengalami penurunan Earning Per Share (EPS) maka akan diikuti terhadap Harga Saham. Maka asumsi EPS dan DPS tidak konstan dengan besaran penurunan sebesar (0,086) satuan

2) Hubungan Dividen Per Share (DPS) terhadap Harga Saham adalah Positif, artinya mengalami kenaikan Dividen Per Share (DPS) diikuti terhadap Harga Saham. Sehingga asumsi EPS dan DPS adalah Konstan dengan Besaran Kenaikan sebesar 0,0544 satuan.

e. Pengujian Hipotesis Penelitian

Berdasarkan hasil analisi uji, maka selanjutnya akan dilakukan penjabaran secara terperinci kepada hasil penelitian yaitu bagaimana pengaruh masing-masing variabel terhadap variabel lainnya. Variabel independent dalam penelitian ini yaitu Earning Per Share(X1), dan Deviden Per Share. Sedangkan untuk variabel dependen dalam penelitian ini adalah Harga Saham(Y).

1. Uji Parsial(Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji setiap variabel independent (bebas) mempengaruhi variabel dependen (terikat). Pengujian ini dapat dilakukan menggunkan program SPSS khusunya dengan menyamakan tingkat kepentingan setiap variabel bebas dengan 0,05(α=5%)

a. Dependent Variable: HARGA SAHAM Sumber : Hasil Olah Data SPSS

Berdasarkan dari analisi menggunakan SPPS, berikut disajikan secara terperinci dalam tabel.

Tabel 4.8 Hasil Uji Parsial (Uji t)

NO Variabel t-hitung t-tabel Signifikansi

1 Earning Per Share -0,886 2,073 0,385

2 Dividen Per Share 4,189 2,073 0,000

Sumber: Hasil Olah Data(2021)

Hipotesis 1(H1): Pengaruh Earning Per Share (X1) Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangn yang terdafatar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2015-2019 (Y)

Berdasarkan hasil uji hipotetis menjelaskan bahwa nilai signifikansi variabel Earning Per Share (X1) secara parsial

sebesar 0,385. Sedangkan nilai koefisien korelasi hasil thitung

sebesar -0,886. Sehingga nilai signifikansi lebih besar dari probabilitas 0,05(0,385>0,05) dan nilai thitung lebih kecil dari pada ttabel 2,079 (-0,886<2,079), maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak tersebut memperlihatkan bahwa nilai t yang diperoleh tersebut tidak signifikan.

Sehingga hipotesis 1 (H1) yang di uji dalam penelitian ini yaitu Earning Per Share (X1) secara parsial berpengaruh Negatif dan signifikan terhadap Harga saham perusahaan pertambangan yang terdafatar di bursa efek indonesia (BEI) periode tahun 2015-2019 ditolak. Oleh karena itu, Hipotesis Pertama (H1) tidak diterima.

Hipotesis 2 (H2): Pengaruh Dividen Per Share (X2) Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangn yang terdafatar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2015-2019 (Y)

Berdasarkan hasil uji hipotetis menjelaskan bahwa nilai signifikansi variabel dividen (X2) secara parsial 0,000.

Sedangkan nilai koefisien korelasi untul hasi thitung sebesar 4,189. Sehingga nilai signifikansi lebih kecil dari probabilitas 0,05(0,000<0,05) dan nilai thitung lebih besar dari pada ttabel

2,079(4,189>2,079), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang memeperlihakan bahwa nilai t yang diperoleh tersebut signifikan. Sehingga hipotetis 2 (H2) yang di uji dalam penelitian ini yaitu Dividen Per Share (X2)

secara parsila berpengauh positif dan signifikan terhadapa harga saham perusahaan pertambangan yang terdafatar di bursa efek Indonesia (BEI) periode tahun 2015-2019 tidak ditolak. Oleh karena itu, Hipotesis Kedua (H2) di terima.

2. Uji Simultan (Uji f)

Pengujian simultan ialah pengujian secara bersama-sama antara koefisien Earning Per Share (X1) dan Dividen Per Share (X2) terhadap harga saham perusahaan pertambangan yang terdafatar di bursa efek indonesia(BEI) periode tahun 2015-2019 (Y).

Berikut disajikan hasil analisis SPSS:

TABEL 4.9 ANOVAa Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 6771905.834 2 3385952.917 8.786 .002b Residual 8478675.606 22 385394.346

Total 15250581.440 24

a. Dependent Variable: HARGA SAHAM b. Predictors: (Constant), DPS, EPS

Berdasarkan dari analysis menggunakan SPPS diatas, dimana sudah terdapat nilai f-hitung dan nilai signifikansi, berikut disajikan secara terperinci dalam tabel

Tabel 4.10 Hasil Uji Simultan( Uji F)

No f-htiung F-tabel Signifikansi

1 8.786 3.42 0.002

Hipotesis 3 (H3): Pengaruh Earning Per Share (X1) dan Dividen Per Share (X2) Terhadap Harga Saham

Perusahaan Pertambangn yang terdafatar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2015-2019 (Y)

Berdasarkan hasil uji simultan (uji f) menejlaskan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil dari probabilitas 0,05 ( 0,002<0,05) dan fhitung sebesar 8,786 lebih besar dari ftabel yaitu 3,42 ( 8,786>3,42), maka sebagaiamana dasar dalam uji f dapat disimpulkan bahawa hipotetis diterima atau dengan kata lain earning per share (X1) dan dividen per share (X2) secara silmutan (bersama-sama) berpengaruh terhadapa harga saham perusahaan pertambangan yang terdafatar di bursa efek Indonesia (BEI) periode tahun 2015-2019 (Y).

Dengan demikian, maka persayaratan agar kita dapat memaknai nilai koefisien determinasi dalam analisis regresi linear berganda sudah terpenuhi.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pada uji hipotesis, maka pengaruh dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut :

1. Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham

Hipotesis pertama menyatakan bahwa Earning Per Share (EPS) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan pertambangan. Hasil pengujian statistic menunjukkan bahwa nilai signifikan EPS sebesar 0,385 yang lebih besar daro 0,05

pada hasil uji t, maka dapat dibuktikan bahwa EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Hal ini menunjukkan bahwa Earning Per Share pada sampel perusahaan pertambangan tidak harus untuk diperhatikan oleh investor dalam mengambil suatu keputusan investasinya melainkan investor dapat melihat ataupun berfokus pada suatu keuntungan modal (capital gain) sebagai keuntungan jangka pendek. Maka investor tidak perlu untuk melihat laba perusahaan, akan tetapi melihat pada pergerakan harga komoditas pasar.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Khairani,2016) yang menyatakan bahwa, walaupun harga saham tinggi akan tetapi tidak akan mempengaruhi laba per lembar saham maupun dividen, karena investor menanamkan sahamnya tidak dilihat dari prespektif laba per saham dan dividen, akan tetapi dari pergerakan harga barang-barang tersebut.

2. Pengaruh Dividen Per Share terhadap Harga Saham

Hipotesis kedua menyatakan bahwa Dividen Per Share berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan sector pertambangan. Pengujian hasil statistic menunjukkan nilai signifikan DPS adalah 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikan 0,05, sehingga dapat membuktikan bahwa DPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham . Maka semakin tinggi Dividen Per Share (DPS) yang dibagikan sehingga harga saham akan meningkat.

Hal ini sesuai dengan teori signaling hypothesis bahwa pihak manajemen akan menunjukkan suatu sinyal terhadap investor

tentang propek perusahaan. Sehingga untuk mengetahui informasi suatu perusahaan dapat diketahui pada laporan keuangannya yang dipublikasikan oleh manajemen pasar. Kenaikan suatu dividen akan mempengaruhi harga saham dan dividen merupakan hal penting bagi investor karena akan meramalkan laba yang tinggi dan propek perusahaan yang baik dimasa depan. Jika Dividen Per Share naik maka akan mempengaruhi harga saham pada pasar modal. Maka dengan kenaikan dividen akan menarik investor untk membeli saham tersebut.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Yuyun dan Supriadi (2014), Bidari (2020) yang meyatakan bahwa, Dividen Per Share (DPS) Berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

70 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini yang telah dilakukan oleh penliti maka kesimpulan yang adalah sebagai berikut :

1. Earning Per Share tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan pertambangan di bursa efek Indonesia, maka hasil pengujian statistik menunjukkan nilai signifikan EPS sebesar 0,385 >

0,05 setelah dilakukan hasil uji t .

2. Dividen Per Share berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan pertambangan di bursa efek Indonesia, maka hasil pengujian statistic menunjukkan nilai signifikan DPS sebesar 0,000 <

0,05 setelah dilakukan hasil uji t .

3. Earning Per Share dan Dividen Per Share secara simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) periode tahun 2015-2019 setelah dilakuakn hasil uji f

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dipaparkan maka peneliti menyarankan sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan Sebaiknya untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan sebelum melakukan investasi sebaiknya para investor ataupun calon investor mencari tahu tentang profil perusahaan agar dapat memperoleh informasi yang berkualitas mengenai laporan

71

keuangannya tersebut lebih akurat serta relevan agar dapat membantu mengambil keputusan investasi yang tepat .

2. Bagi pihak investor sebaiknya sebelum membeli saham sebaiknya mempertimbangkan terlebih dahulu mengenai informasi dari setiap perusahaan agar kiranya memperhatikan Earning Per Share sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan transaksi pembelian saham dikarenakan dengan peningkatan nilai dari Earning Per Share akan memperngaruhi ataupun menjadi prioritas bagi para investor.

3. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian lebih mendalam sebaiknya memakai variabel yang banyak agar memperoleh hasil yang lebih akurat serta memiliki cakupan yang cukup luas dan memperkaya penelitian sebelumnya.

72

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, K. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Rineka Cipta. Jakarta.

Ahmad. (2019). Pengaruh Earning Per Share dan Dividen Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Industri makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Anaroga, P., dan Pakarti, P. 2001. Pengantar Pasar Modal. Rineka Cipta Jakarta.

Asyari, B. F. (2020). Pengaruh Eps Dan Dps Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan Terdaftar Di Bei. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen (JIRM), 9(2).

Baridwan, Z. 2004. Intermediate Accounting. Salemba Empat. Jakarta

Brigham, 1998. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Bidari Parhusip, N. S., & Udjang, R. (2019). Pengaruh Devidend Per Share (Dps), Earning Per Share (Eps) Dan Net Profit Margin (Npm) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Persero Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2013-2017. JIM UPB (Jurnal Ilmiah Manajemen

Universitas Putera Batam), 7(2), 159.

https://doi.org/10.33884/jimupb.v7i2.984

Darmadji, Tjiptono dan Fakhrudin, H. M. 2012. Pasar Modal di Indonesia:

Pendekatan Tanya Jawab. Edisi Tiga. Salemba Empat. Jakarta.

Ermiati, C., Amanah, D., Harahap, D. A., & Siregar, E. S. (2019). Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham Perusahaan Sub Sektor Otomotif Dan Komponen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2017.

Niagawan, 8(2), 131. https://doi.org/10.24114/niaga.v8i2.14366 Fahmi, Irham. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Alfabeta. Bandung

Ghozali, (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Jurnal Ilmiah Universitas Pandanaran.

Hanafi. 2015. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Salemba Empat.

Jakarta.

Harmono. 2013. Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan. BPFE. Yogyakarta.

Intan, Taranika. 2009. Pengaruh Dividen Per Share dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Kariyoto, 2017. Analisa Laporan Keuangan. Cetakan Pertama. UB Press.

Malang.

Kasmir, 2010. Analisis Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Kasmir, 2010. Analisis Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Dalam dokumen PENGARUH EARNING PER SHARE (Halaman 66-0)