• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH EARNING PER SHARE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH EARNING PER SHARE"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH EARNING PER SHARE DAN DIVIDEN PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN

PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE TAHUN

2015-2019

SKRIPSI

Oleh:

FATMAWATI NIM 105721132417

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2021

(2)

ii

PENGARUH EARNING PER SHARE DAN DIVIDEN PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN

PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE TAHUN

2015-2019

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Oleh:

FATMAWATI NIM: 105721132417

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2021

(3)

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

HALAMAN MOTTO

Nikmati saja prosesnya karena proses setiap orang berbeda. Jangan pernah bandingkan prosesmu dengan proses orang lain. Tetap semangat dan berusaha serta jangan ragu untuk terus melangkah dalam menyelesaikan tumpukan kertas sesuai dengan harapan yang kita inginkan untuk mendapatkan sebuah gelar dan jangan lupa untuk selalu bersyukur atas hal apapun yang terjadi untuk hari ini,

esok dan seterusnya.

(Fatmawati, 2021)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Q.S. Al-Insyirah Ayat 6)

Yakinlah ada sesuatu yang menantimu selepas banyak kesabaran yang kau jalani yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa pedihnya rasa sakit

(Ali Bin Abi Thalib)

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT atas Ridho-Nya serta karunianya sehingga skripsi ini telah terselesaikan dengan baik.

Alhamdulillah Rabbil’alamin,

Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku tercinta Orang-orang yang saya sayang dan alamamaterku.

(4)
(5)
(6)
(7)

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah yang penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.

Shalawat dan salam tidak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Organisasi pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sinjai”.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakulas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua penulis Bapak M Jufri dan Ibu Sinarwati yang senantiasa memberi harapan, sem angat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus.

Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan Seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, serta dukungan baik materi maupun moral, dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada :

(8)

viii

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. H. Andi Jam’an, SE., M.Si. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE., M.M. Selaku ketua Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. H. Andi Rustam, SE., MM., Akt. CA. CPAI., CPA, ASEAN CPA Selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi dapat diselesaikan.

5. Ibu A. Tenri Syahriani, S.Pd, MM Selaku Pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi dapat diselesaikan.

6. Bapak/ibu Dosen beserta Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Para Staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Teman-teman mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen angkatan 2017 yang selalu belajar Bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

9. Terima kasih kepada Ayahanda M.Jufri dan Ibunda Sinarwati yang penuh dengan kesabaran dan keikhlasan membesarkan, mendidik, dan memebri dukungan moral dan materi serta doa yang tiada henti-hentinya dalam mewujudkan cita-cita penulis.

(9)

ix

10. Terima kasih kepada ibu Hj. Juherah sudah seperti orang tua saya yang telah mebantu dalam moral maupun materil untuk menyelesaikan skripsi ini.

11. Terima kasih untuk saudara saya Ali Akbar, Muh. Iqbal, Siti Indri Astuti Purnama Sari, Tante saya, dan Sahabat saya Nurainun A yang tak berhenti memberi dukungan dan semangat untuk bisa menyelesaikan skripsi ini.

12. Terima kasih untuk diri saya sendiri yang tak kenal lelah dan terus berusaha serta berjuang dalam menyelesaikan pendidikannya.

13. Terima kasih untuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi dan dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah makassar.

Billahi fisabililil Haq fastabiqul khairat, Wassalamualaikum Wr.Wb

Makassar, 11 November 2021

Penulis, Fatmawati

(10)

x ABSTRAK

FATMAWATI, 2022. Pengaruh Earning Per Share dan Dividen Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2015-2019. Merupakan Skripsi, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Andi Rustam selaku Pembimbing I dan A tenri Syahriani selaku Pembimbing II.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Earning Per Share dan Dividen Per Share secara individual dan Serempak terhadap Harga Saham.

Penelitian ini menggunakan purposive sebanyak 5 perusahaan. Adapun teknik dalam analisis ini adalah dengan menganalisis secara statistic inferensi berupa regresi berganda.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa secara individu Earning Per Share tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham sedangkan Dividen Per Share berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sehingga uji secara serempak menunjukkan bahwa Earning Per Share dan Dividen Pr Share berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap Harga Saham.

Kata Kunci : Earning Per Share,Dividen Per Share,Harga Saham

(11)

xi ABSTRACT

FATMAWATI, 2022. The Effect of Earning Per Share and Dividend Per Share on the Share Prices of Mining Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the 2015-2019 Period. Undergraduate Thesis, Management Study Program, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by Andi Rustam as Supervisor I and A tenri Syahriani as Supervisor II.

The purpose of this study is to determine the effect of earnings per share and dividends per share individually and simultaneously on stock prices. This study uses a purposive sampling method with 5 companies. The technique that used is to analyze statistically inference in the form of multiple regression.

Based on the results of the research, it is conducted that Earning Per Share has no significant effect on stock prices individually, while Dividend Per Share has a significant effect on stock prices. So the research simultaneously shows that Earning Per Share and Dividend Per Share have a simultaneous (together) effect on the Stock Price.

Keywords: Earning Per Share, Dividend Per Share, Stock Price

(12)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN... v

HALAMAN KEABSAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Tinjauan Teori ... 7

1. Manajemen Keuangan ... 7

a) Pengertian Manajemen ... 7

b) Fungsi Manajemen Keuangan ... 8

2. Laporan Keuangan ... 8

a) Pengertian Laporan Keuangan ... 8

b) Jenis-jenis Laporan Keuangan ... 9

(13)

xiii

3. Analisis Rasio Keuangan ... 12

a. Pengertian Analisis Rasio keuangan ... 12

b. Jenis-jenis Rasio Keuangan ... 13

c. Earning Per Share ... 14

1. Pengertian Earning Per Share ... 14

2. Rumus Earning Per Share ... 14

d. Dividen Per Share ... 15

1. Pengertian Dividen Per Share ... 15

4. Analisis Laporan Keuangan ... 16

5. Pasar Modal ... 20

a. Pengertian Pasar Modal ... 20

b. Manfaat Pasar Modal ... 20

6. Saham ... 23

a. Pengertian Saham ... 23

b. Pendekatan Nilai Saham ... 26

c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham ... 26

d. Keuntungan dan Kerugian Saham ... 28

7. Dividen ... 28

a. Pengertian Dividen ... 28

b. Kebijakan Dividen ... 30

c. Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen ... 30

B. Tinjauan Empiris... 30

C. Kerangka Pikir ... 36

D. Hipotesis ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

A. Jenis Penelitian ... 38

(14)

xiv

B. Lokasi dan Waktu ... 38

1. Lokasi ... 38

2. Waktu ... 38

C. Definisi Operasional & Operasional Variabel ... 38

1) Definisi Operasional ... 38

2) Operasional Variabel ... 40

D. Populasi & Sampel ... 41

1) Populasi ... 41

2) Sampel ... 41

E. Teknik Pengumpulan Data ... 43

1. Sumber Data ... 43

2. Metode Pengumpulan Data ... 43

1) Analisis Keuangan ... 43

2) Analisis Satistik ... 44

3) Uji Hipotesis ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 50

B. Hasil Penelitian ... 54

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 67

A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69

LAMPIRAN ... 72

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Harga Saham Perusahaan Pertambangan 2015-2019 ... 2

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 31

Tabel 3.1 Rincian Kriteri Pemilihan Sampel ... 42

Tabel 3.2 Sampel Penelitian ... 43

Tabel 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 50

Tabel 4.2 Data Eps, Dps, dan Harga Saham ... 54

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas ... 57

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ... 58

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi ... 59

Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 60

Tabel 4.7 Uji t ... 61

Tabel 4.8 Hasil Uji Parsial Uji t ... 62

Tabel 4.9 Uji F ... 64

Tabel 4.10 Hasil Uji Simultan Uji F ... 64

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ... 36 Gamber 4.1 Grafik Histogram ... 56 Gambar 4.2 Grafik Normal PP.Plot ... 57

(17)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pada era globalisasi sekarang ini pasar modal memiliki peran penting dalam dunia bisnis khususnya untuk pertumbuhan ekonominya, seiring dengan berjalannya waktu untuk pertumbuhan ekonomi suatu perusahaan di tuntun untuk lebih mampu mengembangkan usahanya agar dapat bersaing dengan perusahaan besar. Untuk perkembangan perekonomian suatu perusahaan harus memerlukan modal yang tidak sedikit, salah satu penunjang untuk suatu industri agar dapat memperoleh dana yaitu dengan menjual saham.

Saham adalah tanda kepemilikan atas nama saham yang dibelinya.

Saham sebagai surat berharga yang diperjual-belikan di pasar modal. Pasar modal merupakan tempat untuk bertemunya antara investor dan emiten.

Melalui pasar modal ini lah perusahaan go-public dapat melakukan kegiatan investasi yang dinilai cukup murah untuk memperoleh dana serta mengembangkan usahanya.

Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana alternative untuk mempercepat perkembangan perekonomian suatu negara. Hal ini memungkinkan pasar modal sebagai tempat untuk mendaptkan dana dalam jangka panjang dengan melaksanakan investasi.

Pasar modal menurut UU Ri No 18 tahun 1995, merupakan kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek atau surat-surat berharga misal saham.

(18)

Tabel 1.1

Harga Saham Perusahaan Pertambangan Periode 2015-2019

No Kode Harga Saham Rupiah

Perusahaan 2015 2016 2017 2018 2019

1 ADRO 515 1,695 1,860 1,215 1,390

2 BSSR 1110 1410 2100 2340 1820

3 MBAP 1115 2090 2900 2850 1950

4 MYOH 525 630 700 1,045 1295

5 ELSA 247 420 370 344 364

Sumber : www.idx.co.id data olahan peneliti (2021)

Harga saham selalu mengalami perubahaan setiap tahunnya bahkan setiap detik harga saham dapat berubah. Dengan adanya perubahaan harga saham maka investor harus mampu untuk selalu memperhatikan factor- faktor yang akan mempengaruhi harga saham. Harga saham sebagai salah satu penentu bagi investor dalam pengambilan keputusan untuk membeli saham, dimana saham lepas dari informasi akuntansi. Salah satunya adalah informasi mengenai dividen. Dengan informasi inilah investor dapat mengambil keputusan dalam berinvestasi dan memprediksi prospek perusahaan dimasa mendatang.

Perusahaan yang bisa memberikan dividen yang besar, harga sahamnya juga akan meningkat, sebaliknya perusahaan yang terus menerus tidak membagikan dividen, harga sahamnya akan menurun jika laba bersih perusahaan meningkat, maka harga saham juga akan naik. Earning Per Share merupakan salah satu indikator yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan. Karena besar kecilnya Earning Per Share akan ditentukan oleh laba perusahaan. Menurut Khasmir (2010 :115), Earning Per Share merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham.

(19)

Earning Per share (EPS) adalah rasio yang menunjukkan bagian laba untuk setiap saham. Earning Per Share menggambarkan profitabilitas perusahaan yang tergambar pada setiap lembar saham (darmadji dan Fakhruddin, 2012). Dengan memperhatikan Earning Per Share (EPS) maka investor dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi di pasar modal.

Earning Per Share (EPS) dipengaruhi oleh pendapatan perusahaan, jika pendapatan perusahaan tinggi maka nilai Earning Per Share akan tinggi, begitu juga sebaliknya.

Salah satu variabel yang dapat mempengaruhi harga saham adalah dividen. Dividen adalah pembagian sisa laba bersih perusahaan yang didistribusikan kepada pemegang saham, atas persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (Darmadji dan Fakhruddin :2012). Oleh karena itu informasi mengenai Dividend Per Share ini sangat di perlukan untuk mengetahui seberapa besar keuntungan setiap lembar saham yang akan diterima oleh para pemegang saham.

Bagi para investor informasi tentang Earning Per Share dan Dividen Per Share menjadi kebutuhan yang sangat mendasar dalam pengambilan keputusan informasi tersebut dapat mengurangi ketidakpastian dan resiko yang mungkin terjadi, sehingga keputusan yang di ambil dan diharapkan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Sebelumnya telah banyak yang meneliti tentang pengaruh Earning Per Share (EPS) dan dividend per share terhadap harga saham, namun hasilnya tidak sama. Penelitian sebelumnya dilakukan Rusnaeni (2017), menyatkan bahwa Dividend Per Share perngaruh signifikan terhadap harga saham

(20)

sedangkan Khaerani (2016) yang menganalisis tentang pengaruh Earning Per Share dan Dividen Per Share tidak perngeruh terhadap harga saham.

Hal inilah yang membuat peneliti untuk melakukan penelitian yang sama akan tetapi dengan objek yang berbeda yakni pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2015- 2019.

Berdasarkan latar belakang diatas maka dalam penelitian ini akan menganalisis lebih lanjut mengenai “Pengaruh Earning Per Share dan Dividen Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2015-2019“

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas yang telah diuraikan maka permasalahan yang dapat dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Apakah Earning Per Share berpengaruh terhadap harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode tahun 2015-2019 ?

2. Apakah Dividen Per Share berpengaruh terhadap harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode tahun 2015-2019

3. Apakah Earning Per Share dan Dividen Per Share berpengaruh secara simultan terhadap harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode tahun 2015-2019 ?

(21)

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share terhadap harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode tahun 2015-2019

2. Untuk mengetahui pengaruh Dividen Per Share terhadap harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode tahun 2015-2019

3. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan Earning Per Share dan Dividen Per Share terhadap harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode tahun 2015-2019

D. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini dapat memberi manfaat kepada beberapa pihak, yaitu :

a. Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini dapat memberi manfaat serta menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai pengaruh rasio earning per share dan dividen perh share terhadap harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2019.

b. Manfaat Praktis

Dengan adanya penelitian serta penulisan laporan akhir ini, diharapkan untuk memberikan manfaat praktis bagi berbagai pihak yang berkepentingan antara lain :

(22)

1. Bagi Investor

Sebagai bahan referensi untuk investor sebelum melakukan investasi pada sector perusahaan pertambangan.

2. Bagi Akademis

Dari penelitian ini dapat bermanfaat untuk digunakan sebagai bahan pengetahuan serta perbandingan untuk bidang kajian yang sama atau sebagai bahan rujukan awal penenelitian yang akan mengembangkan penelitian yang sejenis selanjutnya.

(23)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori

1. Manajemen Keuangan

a) Pengertian Manajemen Keuangan

Bagi Sutrisno (2013: 3), manajemen keuangan bisa dimaksud selaku seluruh kegiatan industri yang berhubungan dengan usaha untuk memperoleh dana dengan anggaran yang murah dan usaha untuk memanfaatkan serta mengalokasikan dana tersebut secara efisiensi. Sebaliknya Martono serta Hartijo (2014:16), melaporkan kalau manajemen keuangan ataupun yang kerap pula diucap dengan sebutan pembelanjaan ialah segala kegiatan industri dalam rangka mendapatkan dana, memakai dana serta mengelola asset buat menciptakan profit. Bagi Syamsuddin (2015:3), mendefinisikan manajemen keuangan ialah pelaksanaan prinsip- prinsip ekonomi dalam mengelolah keputusan- keputusan yang menyangkut permasalahan financial industri. Sebaliknya Fahmi (2015:2), mendefinisikan manajemen keuangan ialah penggabungan dari ilmu serta seni yang mangulas, mengkaji serta menganalisis tentang bagaimana seseorang manajer keuangan dengan mempergunakan segala sumberdaya perusahaan-perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana, serta membagi dana dengan tujuan dapat membagikan profit ataupun kemakmuran untuk para pemegang saham, dimana keputusan keuangan diimplementasikan dalam aktivitas industri.

(24)

b) Fungsi Manajemen Keuangan

Tugas manajemen keuangan terdiri dari 3 keputusan utama yang wajib dilakukan oleh sebuah industri, utamanya seseorang manajer ataupun direktur keuangan. Keputusan keuangan ini diimplementasikan dalam aktivitas tiap hari untuk bisa mendapatkan laba. Bagi Harmono (2013:18), terdapat macam- macam peranan manajemen keuangan ialah:

a. Keputusan Investasi Keputusan investasi ini menyangkut bagiamana manajer keuangan mengalokasikan dana kedalam bentuk-bentuk investasi yang hendak mendapatkan sesuatu keuntungan pada waktu yang akan tiba. Hasil dari kebijakan investasi, secara simpel bisa dilihat pada sisi aktiva neraca industri.

b. Keputusan Pembelanjaan Aktivitas Usaha Dalam perihal ini seseorang manajer keuangan pula dituntut untuk memperhitungkan serta bisa menganalisis campuran sumber- sumber pembelanjaan yang murah untuk industri guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi dan aktivitas usahanya dalam sebuah industri.

2. Laporan Keuangan

a) Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan ialah sesuatu laporan kegiatan industri yang bersangkutan dengan usaha memperoleh dana yang diperlukan oleh industri beserta usaha untuk memakai dana tersebut seefisien mungkin. Manajer itu sendiri ialah seorang yang menunjukan orang

(25)

lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut. pertumbuhan dalam bidang ini sangat cepat serta berarti buat diterapkan dalam tiap organisasi.

Bagi Suandy (2015: 5), laporan keuangan merupakan seluruh kegiatan yang bisa berhubungan dengan perolehan pendanaan, serta pengelolaan pendanaan dengan sebagian tujuan secara merata seluruhnya. Sebaliknya Riyanto (2013: 4), laporan keuangan merupakan totalitas kegiatan yang pula bersangkutan dengan usaha untuk memperoleh dana serta memakai ataupun mengalokasikan dana tersebut. Jadi bisa disimpulkan kalau manajemen keuangan merupakan aktifitas owner serta manajemen industri untuk mendapatkan sumber modal yang semurah-murahnya dengan menggunakanya seefektif, seefisien, serta seproduktif bisa dapat untuk menciptakan laba.

b) Jenis- jenis Laporan Keuangan

Sesuatu industri bisa dikatakan tumbuh ataupun tidak, bisa dilihat dengan metode melihat keadaan keuangannya, sebaliknya keadaan keuangan dilihat dari laporan keuangan yang industri tersebut.

Sebagian ragam laporan keuangan bagi Kasmir (2013: 113), ialah:

a) Neraca, ialah laporan yang menampilkan jumlah aktiva ( harta), kewajiban (utang), serta modal industry (ekuitas). Maksudnya, dari sesuatu neraca hendak tergambar sebagian jumlah harta, kewajiban, serta modal sesuatu industri. Dalam neraca disajikan bermacam data yang berkaitan dengan komponen yang terdapat dineraca, ialah meliputi:

(26)

a) Jenis- jenis aktiva ataupun harta( assets) yang dimiliki b) Jumlah rupiah tiap-tiap kategori aktiva

c) Jenis- jenis kewajiban ataupun utang( liability)

d) Jumlah rupiah tiap-tiap kategori kewajiban ataupun utang e) Jenis- jenis modal( equity)

f) Dan jumlah rupiah tiap-tiap tipe modal

b) Laporan laba rugi, ialah menampilkan keadaan usaha sesuatu industri dalam sesuatu periode tertentu. Maksudnya, laporan laba rugi wajib terbuat dalam sesuatu siklus operasi ataupun periode tertentu guna mengenali jumlah perolehan pemasukan(

penjualan) serta bayaran yang sudah dikeluarkan, sehingga bisa dikenal industri dalam kondisi laba ataupun rugi. Ada pula data yang disajikan industri dalam laporan laba rugi meliputi:

a) Jenis- jenis pemasukan (penjualan) yang diperoleh b) Jumlah rupiah dari tiap- tiap tipe pemasukan.

c) Jumlah totalitas pemasukan.

d) Jenis- jenis bayaran ataupun beban dalam sesuatu periode.

e) Jumlah rupiah tiap-tiap bayaran ataupun beban yang dikeluarkan serta jumlah totalitas bayaran yang dikeluarkan.

f) Hasil usaha yang diperoleh dengan kurangi jumlah pemasukan serta bayaran. Selisih ini disebut laba ataupun rugi.

g) Biaya- biaya yang dikeluarkan buat memperoleh hasil tersebut.

h) Penerimaan bersih dikurangi beban periode tertentu.

(27)

i) Total neto.

c) Laporan pergantian modal, adalah merupakan laporan yang menggambarkan jumlah modal yang dimiliki oleh industri disaat ini. Setelah itu laporan ini pula menampilkan pergantian modal dan sebabsebab berubahnya modal. Data yang diberikan dalam laporan pergantian modal meliputi:

a. Jenis- jenis serta jumlah modal yang terdapat disaat ini b. Jumlah rupiah masing-masing tipe modal

c. Jumlah rupiah modal yang berubah d. Sebab-sebab berubahnya modal

e. Jumlah rupiah modal setelah perubahan

d) Laporan catatan atas laporan keuangan, adalah menggambarkan laporan yang dibikin berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan. Laporan ini membagikan data tentang uraian yang diduga perlu atas laporan keuangan yang terdapat sehingga menjadi jelas karena penyebabnya. Tujuannya supaya pengguna laporan keuangan jadi lebih jelas untuk informasi yang akan disajikan.

Tujuan Laporan Keuangan Fahmi ( 2015: 11), menyatakan jika tujuan dari laporan keuangan untuk para pembuat keputusan tidak mengalami kerugian ataupun sangat tidak sanggup menghadapi kerugian yang lebih besar, seluruh keputusan wajib didasarkan pada data yang lengkap, realiadle, valid, serta bernilai. Data yang menyajikan karakteristik semacam itu salah satunya merupakan

(28)

laporan keuangan. Bagi Hanafi ( 2015: 21), tujuan pembuatan serta penataan laporan keuangan ialah:

a. Membagikan data tentang tipe serta jumlah aktiva (harta) yang dipunyai industri disaat ini.

b. Membagikan data tentang tipe serta jumlah kewajiban dan modal.

c. Membagikan data tentang tipe serta jumlah pemasukan .

d. Membagikan data tentang tentang jumlah bayaran serta tipe bayaran yang dikeluarkan industri dalam periode tertentu.

e. Membagikan data tentang perubahan-perubahan yang terjalin terhadap aktiva, passive, serta modal industri.

f. Membagikan data tentang kinerja manajemen industri dalam sesuatu periode .

g. Membagikan data tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.

3. Analisis Rasio Keuangan

a. Pengertian Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan kegiatan yang membandingkan nilai-nilai yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi sesuatu angka dengan angka lainnya (Kasmir 2015:104).

Analisis Rasio digunakan untuk menunjukkan hubungan antara unsur-unsur dalam laporan keuangan yang diperlukan untuk memeriksa dan membandingkan hubungan-hubungan yang ada pada unit-unit informasi dalam laporan keuangan (Kariyoto, 2017:12)

(29)

Analisis rasio keuangan terhadap laporan keuangan akan menggambarkan suatu pertimbangan terhadap baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan perusahaan, serta bertujuan untuk menentukan seberapa efektif kebijaksanaan manajemen dalam mengelola keuangan perusahaan setiap tahunnya.

b. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Jenis-Jenis Rasio Keuangan Menurut (Hantono, 2018) Beberapa rasio keuangan yang bisa digunakan untuk menganalisis perkembangan financial perusahaan:

1. Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi seluruh kewajiban atau hutang-hutang jangka pendeknya.

2. Rasio Profitabilitas atau rentabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mencetak laba.

3. Rasio Leverage atau Solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk menghitung leverage perusahaan.

4. Rasio Aktivasi adalah rasio yang menunjukkan efektivitas manajemen perusahaan dalam mengelola bisnisnya.

5. Rasio Earning Per Share adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan EPS.

6. Rasio Dividen per Share merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan dividen per share.

(30)

c. Earning Per Share

1. Pengertian Earning Per Share

Earning per Share (EPS) atau pendapatan per lembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki. Earning Per Share (EPS) merupakan perbandingan antara pendapatan yang di hasilkan (laba bersih) dan jumlah saham yang beredar.

Earning per Share (EPS) menggambarkan profitabilitas perusahaan yang tergambar pada setiap lembar saham.

(Marcellyna : 2013) .

Earning per Share adalah rasio yang akan menunjukkan seberapa besar dari keuntungan (return) yang akan diperoleh investor atau pemegang saham pada setiap lembar saham.

Darmadji dan Fakhruddin (2012 : 153)

Earning per share ialah indeks penting yang digunakan oleh investor dalam melihat suatu saham yang akan di beli. Jika Earning per share memiliki peningkatan yang signifikan maka para investor akan tertarik untuk membeli saham sehingga akan menaikkan harga saham.

2. Rumus Earning per Share

Earning per Share (Lembar per Saham) dapat dihitung dengan membagi laba bersih setelah pajak dan dividen yang dibagikan dengan jumlah saham yang beredar. Earning per Share ini dapat dinyatakan dengan rumus EPS dibawah ini :

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 = 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟

(31)

Laba akan digunakan dalam menghitung Earning Per Share adalah laba bersih setelah pajak yang dapat dilihat oleh laporan laba rugi pada laporan keuangan. Dimana jumlah saham yang beredar merupakan jumlah dari saham biasa yang akan beredar sepanjang tahun yang akan berjalan.

Jadi apabila semakin tinggi nilai dari Earning Per Share tentu akan memberi kegembiraan untuk para pemegang saham, karena semakin besar dari laba yang akan disediakan maka untuk para pemegang saham. Menurut Tandelilin, (2017 : 367) informasi Earning Per Share adalah informasi yang dianggap paling medasar serta berguna untuk para investor, karena bisa menggambarkan prospek laba perusahaan di masa depan.

d. Dividen Per Share

1) Pengertian Dividen Per Share

Suatu perusahaan akan mencari keuntungan dengan laba yang sebesar-besarnya yang akan dihasilkan dari operasinya. Dimana kemampuan suatu perusahaan untuk mencetak laba yang besar maka akan berdampak pada pemegang saham sehinggah akan memperoleh dividen yang besar. Jumlah dari dividen akan dibagi setelah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS sesuai dengan kesepakatan antar pemegang saham. Pemegang saham akan berhak untuk memperoleh dividen, ialah merupakan pemegang saham dalam kurun waktu tang telah disepakati oleh pemegang saham untuk berkah mendapatkan dividen. Investor

(32)

yang berorientasi pada investasi jangka panjang akan, memanfaatkan dividen sebagai keuntungan dalam membeli saham.

Menurut, Intan (2009) Dividen Per Share (DPS) adalah total dari semua dividen tunai yang dibagikan dan dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar.

Dengan banyaknya saham yang akan dibeli maka harga saham dari suatu perusahaan akan naik di pasar modal, Maryanti (2012 : 4), DPS didapat dengan rumus sebagai berikut :

𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖𝑘𝑎𝑛 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑏𝑖𝑡𝑘𝑎𝑛

Jadi, Dividen Per share (DPS) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar dividen yang dibagikan dan dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar pada periode tertentu. Jumlah dari dividen akan dibagikan dan diperoleh dari laporan atas perubahan ekuitas dan catatan dari laporan keuangan. Sehinggah jumlah saham akan diterbitkan merupakan jumlah saham yang akan beredar sepanjang tahun berjalan.

4. Analisis Laporan Keuangan

Analisis pada hubungan antar-pos dalam laporan keuangan suatu perusahaan yang dimana mencerminkan keadaan keuangan serta hasil dari suatu operasional perusahaan. Menurut Anoraga dan Pakarti, 2011:111), rasio keuangan dikelompokkan menjadi 5 berdasarkan ruang lingkupnya, antara lain :

1. Rasio Likuditas merupakan rasio yang menunjukkan suatu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka

(33)

pendeknya. Yang termasuk dalam risio ini adalah Current Ratio, Quick Ratio, dan Net-Working Capital.

2. Rasio Solvabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi suatu kewajiban jangka panjang.

Yang termasuk dalam rasio ini adalah Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Long-Term Debt to Capitalization Ratio, Times Inerest Earned, Cash Flow Interest Coverage, Cash Flow to Net Income, dan Cash Return on Sales.

3. Rasio Aktivitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memanfaatkam harta yang dimilikinya. Yang termasuk dalam rasio ini adalah Total Asset Turnover, Fixed Asset Turnover, Account Receivable Turnover, Inventory Turnover, Average Collection Period, dan Day’s Sales in Inventory.

4. Rasio Rentabilitas merupakan rasio yang menunjukkan suatu kemampuan dari perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Yang termasuk dalam rasio ini adalah Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Operating Return on Assets, Return on Equity, dan Operating Ratio.

5. Rasio pasar yaitu menunjukkan suatu informasi penting dalam perusahaan dan diungkapkan dalam basis per saham. Yang termasuk dalam rasio ini adalah Dividen Yield, Dividen Per Share, Earning Per Share, Dividend Payout Ratio, Price Earning Ratio, Book Value Per Share, dan Price To Book Value.

Laporan Keuangan suatu perusahaan merupakan hasil akhir dari suatu kegiatan akuntasni untuk menggambarkan suatu kondisi keuangan perusahaan dengan hasil operasi perusahaan.

(34)

Informasi dari suatu kondisi keuangan dan hasil dari operasi perusahaan akan sangat bermanfaat bagi pihak internal maupun dari pihak eksternal suatu perusahaan, Sugiono & Untung (2016)

Menurut Ramadhan & Syarfan (2016), laporan keuangan sangat lebih bermanfaat dalam pengambilan suatu keputusan ekonomi karena mampu untuk diprediksi seperti apa perusahaan tersebut di masa yang akan datang.

Menurut Sugiono & Untung (2016), Pihak-pihak yang berkepentingan dalam laporan keuangan, yaitu :

a. Pihak Internal

- Pihak manajemen, sangat berkepentigan langsung dan sangat membutuhkan informasi keuangan untuk tujuan pengendalian, pengkordinasian, dan perencanaan suatu perusahaan.

- Pemilik Perusahaan, untuk menganlisis laporan keuangannya pemilik akan menilai berhasil atau tidaknya manajemen untuk memimpin perusahaan.

b. Pihak Eksternal

- Investor, sangat memerlukan analisa laporan keuangan dalam rangka untuk penentuan kebijakan penanaman modal. Serta bagi investor yang penting yaitu tingkat imbalan hasil (return) dari modal yang telah atau akan ditanam untuk suatu perusahaan tersebut.

- Kreditur, adalah mereka merasa berkepentingan terhadap pengembalian/pembayaran kredit yang telah diberikan oleh

(35)

perusahaan, mereka perlu untuk mengetahui kinerja keuangan jangka pendek (likuiditas) dan Profitabilitas dari perusahaan.

- Pemerintah, dimana informasi ini sangat bermanfaat untuk tujuan pajak dan untuk lembaga yang lain seperti statistic dan lainnya.

- Karyawan, sangat berkepentingan untuk laporan keuangan dari suatu perusahaan di mana mereka bekerja, kerena sumber penghasilann sangat tergantung pada perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Sugiono & Untung (2016), Macam-macam laporan keuangan terdiri dari empat laporan dasar, antara lain :

a. Neraca atau laporan posisi keuangan, menunjukkan posisi keuangan yang meliputi kekayaan, kewajiban serta modal pada waktu tertentu seperti 31 Desember 2017.

b. Laporan laba rugi, merupakan hasil usahan dari perusahaan yang meliputi pendapatan dan biaya (beban) yang dikeluarkan sebagai akibat dari suatu pencapaian tujuan dalam satu periode tertentu seperti periode Januari sampai Desember 2017.

c. Laporan peruabahan modal/laba ditahan, dimana memuat tentang saldo awal dan akhir dari laba yang ditahan dalam neraca untuk meunjukka suatu analisa perubahan besarnya suatu laba selama jangka waktu tertentu.

d. Laporan arus kas, memperlihatkan aliran kas selama periode tertentu, akan memberikan informasi terhadap sumber-sumber kas dalam penggunaan kas dari suatu kegiatan dalam periode yang dicakup.

(36)

5. Pasar Modal

a. Pengertian Pasar Modal

Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dan dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual-belikan sekuritas (Tandelin 2017:25). Tetapi secara umum, pasar modal merupakan sarana untuk transaksi atas permintaan dan penawaran instrument keuangan jangka panjang untuk instrument yang memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti ekuitas (saham), utang (obligasi), dan instrument derivative.

Pasar modal adalah salah satu lembaga yang penting untuk membantu kegiatan ekonomi suatu Negara. Dengan adanya pasar modal ini, perusahaan akan lebih mudah dalam memperoleh suatu dana sehinggah kegiatan berbagai sector dapat ditingkatkan.

Sedangkan untuk masyarakat, pasar modal memberikan kesempatan untuk berinvestasi sehinggah dapat menikmati keuntungan atas hasil investasi.

b. Manfaat Pasar Modal

Menurut Ahmad (2004:55) manfaat dari pasar modal dapat dirasakan oleh berbagai pihak untuk merasakan manfaat dengan adanya pasar modal adalah sebagai berikut:

1) Bagi Dunia Usaha

Dengan adanya pasar modal, perusahaan akan memperoleh dana pinjaman dengan menjual obligasi ataupun sekuritas kredit.

Sehinggah perusahaan juga dapat meningkatkan dana equity dengan menjual saham. Dengan ini mempermudah perusahaan

(37)

dalam memperoleh dana dalam meningkatkan suatu kegiatan ekonomi.

2) Bagi Pemodal

Dengan adanya pasar modal, para investor harus memilih beberapa jenis sekuritas yang diinginkan, dapat berupa saham, obligasi maupun sekuritas kredit. Adapun manfaat yang diperoleh untuk pemodal dalam berinvestasi di pasar modal yaitu :

a. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi (capital gain)

b. Memperoleh dividen bagi pemegang saham, dan memperoleh bunga bagi pemegang obligasi.

c. Mempunyai hak suara dalam RUPS bagi pemegang saham, dan hak suara dalam RUPO bagi pemegang obligasi.

d. Dapat dengan mudah mengganti instrument investasi.

e. Untuk mengurangi risiko, dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrument.

3) Bagi Lembaga Penunjang Pasar Modal

Dengan adanya lembaga-lembaga penunjang dari pasar modal lainnya dapat berperan aktif. Keberhasilan dari suatu perusahaan yang telah go public dan transaksi yang terjadi di bursa efek dapat memberikan keberhasilan dari peran aktif dalam lembaga penunjang pasar modal tersebut. Lembaga dari penunjang suatu pasar modal yaitu : Penjamin Emisi, Akuntan Publik, Konsultan Hukum, Notaris, Perusahaan Penilai, Biro

(38)

Administrasi Efek, Guarantor, Wali Amanat, Perantara Perdangangan Efek dan Pedagang Efek.

4) Bagi Pemerintah

Untuk sarana dalam memobilisasi suatu dana masyarakat guna untuk membiayai dana pembangunan, melalui berbagai paket deregulasi dan debirokratisasi peranan pasar modal terus didorong dalam perkembangannya.

Pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, Pasar Modal adalah jangka panjang dimana para pihak investor dapat untuk menginvestasikan dari kelebihan dana yang mereka miliki atau tempat untuk dapat memperjual belikan saham obligasi, saham prefen dan obligasi yang diperdagangan melalui mekanisme Over The Counter baik dari pihak entits atapun dari pihak instansi pemerintah.Menurut pendapat Sunariyah (2011, hal. 12-15) dalam bukunya menyatakan bahwa ada 4 jenis Pasar Modal, Yaitu : a. Pasar Perdana (Primary Market)

b. Pasar Sekunder (Secondary Market) c. Pasar Ketiga (Third Market)

d. Pasar keempat (Fourth Market)

Adapun menurut Widiatmojo (1996) harga saham dibedakan menjadi 3 bagian yaitu :

1) Harga nominal 2) Harga perdana 3) Harga pasar

(39)

Menurut pendapat Pandji dan Piji (2003) menyatakan bahwa, pasar modal adalah suatu dari bidang usaha perdagangan surat- surat berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi.

6. Saham

a. Pengertian Saham

Saham merupakan surat berharga yang menunjukkan kepemilikan dari perusahaan sehingga pemegang saham akan memiliki hak atas dividen ataupun distribusi lain yang dilakukan dalam perusahaan kepada pemegang sahamnya, termasuk hak atas aset perusahaan, dengan prioritas setelah hal dari pemegang surat berharga lain yang dipenuhi apabila terjadi likuiditas. Menurut Darmadji dan Fakhruddin, (2012:5) menyatakan bahwa, saham (stock) merupakan tanda dari penyertaan, pemilikan seseorang, atau badan dalam suatu perusahaan serta perseroan terbatas. Dimana saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut merupakan pemilik dari perusahaan yang akan menerbitkan surat berharga tersebut.

Harga saham merupakan cerminan dari pengelolaan perusahaan yang baik oleh manajemen untuk menciptakan dan memnfaatkan dari prospek usaha, agar memperoleh suatu keuntungan dan dapat memenuhi tanggung jawabnya terhadap pemilik, karyawan, masyarakat, dan pemerintah (Zubir, 2011) Menurut Widoatmodjo (2009), harga saham adalah harga atau nilai uangyang bersedia dikeluarkan untuk memperoleh suatu saham.

(40)

Jadi menurut para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa harga sahan adalah harga jual saham yang tercipta berdasarkan atas permintaan dan penawaran berdasarkan sebuah saham di Bursa Efek Indonesia.

Adapun beberapa sudut pandang dibedakan dari jenis-jenisnya menurut Darmadji dan Fakhruddin (2012:7) yaitu :

a) Dari segi kemampuan dalam hak tagih ataupun klaim

1) Saham biasa (Common Stock), merupakan saham yang memiliki hak klaim berdasarkan laba ataupun rugi yang akan diperoleh perusahaan.

2) Saham Prefen (Preferred Stock), merupakan saham untuk bagian hasil yang tetap dan apabila suatu perusahaan mengalami kerugian maka pemegang saham prefen akan mendapat prioritas yang utama dalam pembagian hasil atas penjualan suatu aset.

b) Dari segi pengalihan

1) Saham atas unjuk (Bearer Stock), merupakan saham dimana nama pemilik dari saham apabila tidak tertera di atas sertifikat saham maka pemilik saham tersebut akan mudah untuk mengalihkan atau memindahkan kepada oran lain.

2) Saham atas nama (registered Stock), merupakan saham dimana nama dari pemilik saham akan tertera di atas saham.

Dengan cara ini peralihan saham yang akan dilakukan melalui dari dokumen peralihan dan kemudian nama dari pemilik dicatat

(41)

dalam buku perusahaan yang khusus untuk membuat daftar dari nama pemegang saham.

c) Dari kinerja perdagangan

1) Blue Chip Stocks, merupakan saham dari suatu perusahaan yang solid serta terpercaya, dimana pemimpin suatu industry sejenis akan memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar suatu dividen meskipun dalam jumlah kecil.

2) Income Stock, merupakan saham dari suatu perusahaan yang memiliki kemampuan untuk membayar dividen melebihi rata- rata dividen yang dibayarkan untuk tahun sebelumnya.

3) Growth Stocks, merupakan saham dari suatu perusahaan untuk memiliki pertumbuhan laba di atas rata-rata dan pangsa pasarnya mengalami perkembangan.

4) Emerging Growth Stocks, merupakan saham untuk suatu perusahaan yang relative kecil namun mempunyai daya tahan yang kuat dalam kondisi ekonomi yang kurang mendukung.

5) Speculative Stocks, merupakan saham dari suatu perusahaan yang tidak akan menghasilkan dividen atau penghasilan yang konsisten dari tahun ke tahun. Sehingga perusahaan tersebut mempunyai potensi untuk mendapatkan penghasilan yang tinggi pada masa yang akan datang meskipun belum pasti kapan direalisasi.

6) Cylical Stocks, merupakan saham dari suatu perusahaan yang memiliki keuntungan berfluktuasi dan sangat dipengaruhi oleh siklus usaha secara umum.

(42)

7) Counter Cyclical, merupakan saham yang tidak akan terpengaruh oleh suatu kondisi ekonomi makro ataupun kondisi bisnis secara umum. Dimana pada saat resesi suatu ekonomi, perusahaan akan terus mampu memperoleh penghasilan yang tinggi sehinggah dimana harga saham akan tetap tinggi dan perusahaan tersebut mampu memberikan dividen yang besar b. Pendekatan Penilaian Saham

Terdapat dua pendekatan untuk melakukan analisis investasi yang berkaitan dengan harga saham yaitu :

1) Analisis Fundamental, adalah setiap investor merupakan makhluk rasional, karena dimana kita menganalisis untuk mempelajari suatu hubungan antara harga saham dengan kondisi dari perubahan yang tercermin dari nilai kekayaan bersih perusahaan itu.

2) Analisis Teknikal, adalah penawaran dan permintaan untuk menentukan harga saham. Dimana analisis teknikal lebih banyak menggunakan informasi yang timbul dari luar perusahaan dimana memiliki dampak terhadap perusahaan dari pada informasi perusahaan.

c. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham adalah:

1) Laba per lembar saham (Earning Per Share / EPS)

Seorang investor yang melakukan investasi pada perusahaan akan menerima laba atas saham yang dimilikinya.

Semakin tinggi laba per lembar saham (EPS) yang diberikan perusahaan akan memberikan pengembalian yang cukup baik.

(43)

Ini akan mendorong investor untuk melakukan investasi yang lebih besar lagi sehingga harga saham perusahaan akan meningkat.

2) Jumlah Kas Dividen yang di berikan

Kebijakan pembagian dividen dapat dibagi menjadi dua,yaitu sebagian dibagikan dalam bentuk dividen dan sebagian lagi disisihkan. Sebagai laba ditahan. Sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham, Maka kenaikan pembagian dividen merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan dari pemegang saham karena jumlah kas dividen yang besar adalah yang diinginkan oleh investor sehingga harga saham naik.

3) Jumlah laba yang didapat perusahaan

Kebanyakan investor melakukan investasi pada perusahaan yang memiliki profit yang cukup baik karena membuktikan prospek yang cerah sehingga investor terdorong untuk berinvestasi, yang nantinya akan mempengaruhi harga saham perusahaan.

4) Tingkat Resiko dan Pengembalian

Bilamana tingkat resiko dan proyeksi laba di harapkan perusahaan meningkat maka akan mempengaruhi harga saham perusahaan. Pada umumnya semakin tinggi resiko maka semakin tinggi pula tingkat pengembalian saham yang di terima.

(44)

d. Keuntungan dan Kerugian Saham

Ada 2 keuntungan yang diperoleh pemodal dengan membeli atau memiliki saham:

1) Dividen, adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.

2) Capital Gain, adalah selisih antara harga beli dan harga jual. Pada umunya pemodal dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntungan melalui capital gain.

Risiko yang akan dihadapi pemodal dengan kepemilikan saham, antara lain :

1) Tidak Mendapat Dividen

Dimana perusasahaan akan membagikan dividen jika operasi perusahaan mengalami keuntungan, dengan demikian perusahaan tidak akan membagikan dividen jika mengalami kerugian.

2) Capital Loss

Pada aktivitas perdagangan saham tidak selalu investor mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya, dimana investor harus menjual saham dengan harga yang lebih rendah atau harga beli yang dinamakan capital loss.

7. Dividen

a. Pengertian Dividen

Dividen merupakan bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan untuk pemegang saham. Menurut pendapat (Baridwan,

(45)

2004:434), dividen merupakan pembagian laba suatu perusahaan untuk para pemegang saham yang besarnya sebanding dengan jumlah dari lembar saham yang dimiliki. Banyaknya lembar saham yang dimiliki maka, semakin banyak pula dividen yang di terima.

Dimana dividen akan diberikan apabila mendapatkan persetujuan dari pemegang saham pada RUPS. Jadi secara umum, pemegang saham akan lebih menyukai dividen yang akan diberikan secara tunai (Darmadji & Fakhruddin, 2012 : 140). Bentuk-bentuk dari dividen yang akan dibagi oleh perusahaan , Menurut Baridwan (2004:434), adalah sebagai berikut :

2) Divden kas

Dividen yang satu ini adalah paling umum digunakan oleh perusahaan merupakan dividen kas (tunai). Dimana para pemegang saham akan menerima dividen sebesar tarif dari per lembar saham yang dikalikan dengan jumlah dari lembar saham yang dimiliki.

3) Dividen Aktiva

Selain Kas Dividen ini berupa aktiva seperti surat-surat berharga atau saham suatu perusahaan, barang-barang dari hasil produksi perusahaan, atau aktiva lainnya.

4) Dividen Utang

Dividen yang satu ini timbul dikarenakan saldo dari laba cukup untuk pembagian dividen, dan saldo kas yang ada tidak cukup.

Jadi perusahaan akan mengeluarkan dividen utang yang berupa janji tertulis untuk membayar utang di waktu yang akan datang.

(46)

5) Dividen Likuidasi

Merupakan dividen yang akan dibagikan dengan sebagian dari pembagian laba dan sebagian lagi dari pembagian modal.

b. Kebijakan Dividen

Kebijaksaan dari dividen merupakan keputusan suatu keuangan, yaitu untuk mempertimbangkan apabila pembayaran dividen akan meningkatkan kemakmuran pemegang saham. ( Ahmad, 2004:191).

Dimana besar kecilnya suatu dividen yang akan dibayarkan oleh perusahaan akan mempengaruhi laba ditahan oleh perusahaan. Jdi laba dari perusahaan yang ditahan dalam jumlah besar, maka laba akan dibayarkan sebagai dividen menjadi lebih kecil.

c. Factor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen 1) Tingkat Ekspansi Aktiva

Semakin cepat suatu perusahaan berkembang, semakin besar kebutuhannya untuk membiayai ekspansi aktivanya, perusahaan cenderung untuk menahan laba daripada membayarkannya dalam bentuk dividen.

2) Stabilitas laba

Suatu perusahaan yang mempunyai laba stabil sering kali dapat memperkirakan berapa besar laa dimasa yang akan datang.

d. Teori Kebijakan Dividen

Dalam Brigham & Houston (2001:66) ada tiga teori kebijakan dividen dari preferensi investor, yaitu sebagai berikut:

1. Teori Ketidakrelevanan Dividen Merton Miller dan Franco Modigliani berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan hanya

(47)

ditentukan oleh kemampuan dasarnya untuk menghasilkan laba dan risiko bisnisnya. Yang artinya nilai suatu perusahaan tergantung pada pendapatan yang dihasilkan oleh aktivanya dan bukan pedapatan tersebut dibagi antara dividen dan laba ditahan.

Pernyataan MM ini diasumsikan tidak adanya biaya pajak dan pialang. Sehingga teori ketidakrelevanan dividen yaitu kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham perusahaan maupun terhadap biaya modalnya.

2. The Bird in The Hand Theory Menurut Gordon dan Lintner kebijakan dividen relevan terhadap nilai suatu perusahaan. Dalam hal ini investor lebih menyukai pendapatan yang diharapkan dari dividen daripada pendapatan yang diharapkan dari keuntungan modal (capital gain). Teori ini menyatakan bahwa investor menyukai dividen, karena kas ditangan lebih bernilai daripada kekayaan dari bentuk lain atau bisa disebut dengan istilah “Para investor memandang satu burung ditangan lebih berharga daripada seribu burung di udara”.

3. Teori Preferensi Pajak Ada tiga alasan yang berkaitan dengan pajak untuk beranggapan bahwa investor mungkin lebih menyukai pembagian dividen yang rendah daripada yang tinggi:

a. Investor yang kaya (memiliki sebagian besar saham dan menerima sebagian dividen yang dibayarkan) mungkin lebih suka perusahaan menahan dan menanamkan kembali laba ke dalam perusahaan. Pertumbuhan laba dianggap menghasilkan kenaikan harga saham, dan keuntungan modal

(48)

yang pajaknya rendah akan menggantikan dividen yang pajaknya tinggi.

b. Pajak atas keuntungan tidak dibayarkan sampai saham terjual. Invetor lebih menyukai capital gain karena dapat menunda pembayaran pajak. c. Ahli waris dari seorang investor yang meninggal yang memiliki saham dapat menggunakan nilai saham pada hari kematian sebagai dasar biaya dan terhindar dari pajak keuntungan modal.

Karena adanya keuntungan pajak tersebut, para investor mungkin lebih suka perusahaan menahan sebagian besar laba perusahaan.

Selain tiga teori diatas Brigham & Houston (2001:71) dalam bukunya juga menjelaskan dua teori lain tentang kebijakan dividen, yaitu :

1. Signaling Hypothesis Theory Teori ini menyatakan bahwa investor menganggap perubahan dividen sebagai isyarat dari perkiraan manajemen atas laba. Kenaikan dividen seringkali menyebabkan kenaikan harga saham, sebaliknya pemotongan dividen umumnya menyebabkan penurunan harga saham. MM berpendapat bahwa kenaikan dividen yang lebih tinggi daripada yang diperkirakan merupakan isyarat bagi investor bahwa manajemen perusahaan meramalkan peningkatan laba dimasa mendatang. Sebaliknya jika penurunan dividen maupun kenaikan dividen lebih kecil dari perkiraan memberi isyarat bahwa manajemen meramalkan laba yang rendah di masa mendatang. Perubahan harga saham

(49)

sesudah pembagian dividen merupakan isyarat yang penting dalam pengumuman dividen tersebut. Sehingga pengaruh pengisyaratan harus benar-benar dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan ketika merencanakan suatu perubahan dalam kebijakan dividen.

2. Clientele Effect Theory Teori ini menjelaskan tentang kecenderungan suatu perusahaan untuk menarik sekelompok investor yang menyukai dividennya. Karena setiap investor memiliki preferensi berbeda atas kebijakan dividen. Suatu perusahaan yang merubah kebijakan dividennya mengakibatkan dua kemungkinan yaitu:

a. Pemegang saham saat ini tidak menyukai kebijakan baru dan akan menjual saham mereka dan mengakibatkan saham menjadi turun. Jika hanya sedikit investor yang menyukai kebijakan baru tersebut maka harga saham akan terus tertekan.

b. Menarik lebih banyak investor yang menyukai kebijakan dividen yang baru sehingga harga saham akan naik.

B. Tinjauan Empiris

Tinjauan Empiris merupakan hasil penelitian terdahulu yang mengemukakan berapa konsep yang signifikan yang terkait dengan penelitian yang dilakukan. Berikut adalah tabel yang terkait mengenai beberapa penelitian terdahulu yang menjadi landasan dalam penelitian ini:

Tabel 2.1

(50)

Penelitian Terdahulu No Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian

Variabel Penelitian

Hasil Penelitian

1 Bidari Fitri Asyari (2020)

Pengaruh Eps dan Dps Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan Terdaftar di BEI

Independen : Earning Per Share (EPS) dan Dividen Per Share (DPS) Dependen : Harga Saham

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Earning Per Share berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham, sedangkan Dividen Per Share berpengaruh signifikan terhadap harga saham 2 Cut Ermiati,

Dita Amanah, Dedy Ansari harahap, dan Eva Santi Siregar (2019)

Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap harga Saham Perusahaan Sub Sektor Otomotif dan Komponen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008- 2017

Independen : Kebiajkan Dividen Dependen : Harga Saham

Maka dapat

disimpulkan bahwa Dividen payout ratio memiliki pengaruh terhadap harga saham.

Pembayaran dividen (DPR) perusahaan yang naik

mempengaruhi harga saham Dividen yield memiliki pengaruh terhadap harga saham .

3 Novalia Selvi Br Parhusip &

Raswan Udjan (2019)

Pengaruh earning Per Share (EPS), Dividen Per Share, Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham Pada

Perusahaan Persero yang

Independen : Earning Per Share (EPS), Dividen Per Share (DPS), Net Profit Margin (NPM) Dependen : Harga

Penelitian ini memberikan bukti bahwa Dividen Per Share memiliki efek positif yang

signifikan terhadap harga saham.

Laba per saham memiliki efek positif yang signifikan terhadap harga

(51)

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2012-2017

Saham saham.

Net Profit Margin berpengaruh negative signifikan terhadap harga saham.

4 Irma Kurnia Fitri dan Imas

Purnamasari (2018)

Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham (studi pada Perusahaan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia )

Independen : Kebijakan dividen Dependen : Harga Saham

Maka kesimpulan dari penelitian ini bahwa kebijakan dividen terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

5 Aisyah Ratnasari (2018)

Pengaruh Profitabilitas dan Dividen Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Otomotif Periode 2011- 2016)

Independen :

Profitabilitas dan Dividen Dependen : Harga Saham

Terdapat hubungan yang signifikan antara Profitabilitas dan Dividen

terhadap Harga Saham pada perusahaan manufaktur sub sector otomotif yang terdafapat di Bursa Efek Indonesia.

Sehinggah penelitian ini memberikan implikasi bahwa Profitabilitas dan Dividen berperan dalam upaya untuk meningkatkan profitabilitas dengan hubungan pengaruh sebesar 29.8% yang berarti bahwa

profitabilitas dan dividen berpengaruh positif terhadap harga saham.

(52)

6 Pramita Riza Oktaviani (2017)

Pengaruh PER, EPS, DPS, DPR , Terhadap Harga Saham Pada

Perusahaan Pertambangan

Independen : EPS, DPS, DPR

Dependen : Harga Saham

Price earning ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan pertambangan, eraning per share berpengaruh positif dan siginifikan terhadap harga saham perusahaan pertambangan di bursa efek

indonesia, dividen per share

berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan pertambangan di bursa efek

indonesia, dividend per payout ratio berpengaruh negative dan signifikan terhadap harga saham perusahaan pertambangan di bursa efek Indonesia.

Disimpulkan bahwa variabel yang berpengaruh dominan terhadap harga saham adalah dividen pershare karena mempunyai koefisein dterminasi partialnya paling besar diantara variabel independen lainnya.

(53)

7 Imelda Khairani (2016)

Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Dividen Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Feel Indonesia (BEI) Tahun 2011-2013

Independen : Earning Per Share (EPS) dan Dividen Per Share Dependen : Harga Saham

hasil dari peneilitian ini adalah bahwa secara srempak maupuk persial tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap terikatnya dengan kata lain bahwa earning per share dan dividen per share tidak berpengaruh terhadap harga saham pada sector pertambangan 8 Yuyun

Yuliana dan Yoyon Supriadi (2014)

Pengaruh Earning Per Share dan Dividen Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Yang Go Public

Independen : Earning Per Share dan Dividen Per Share Dependen : Harga Saham

Maka kesimpulan dari penelitian in adalah variabel earning per share secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Variabel dividen per share secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap harga saham Variabel dividen per share dan earning per share secara simultan (bersama) berpengaruh signifikan terhadap harga saham 9 Danies

Priatinah &

Prabandaru Adhe Kusuma (2012)

Pengaruh Return On Investment (ROI), Earning Per Share (DPS), Dividen Per

Independen : Return On Investemnt (ROI), Earning Per Sahre (EPS),

Return on

Investment secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham.

(54)

Share Terhadap Harga Shama Perusahaan Pertambangan Yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2010

Dividen Per Share (DPS).

Dependen : Harga Saham

Earning Per Share secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

Dividen Per Share secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

Return on

Investment, Earning per Share, dan Dividen per Share secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

10 Tita Deitiani (2011)

Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan dan Dividen Terhadap Harga Saham

Independen : Rasio keuangan, Perumbuhan Penjualan, dan Dividen Dependen : Harga Saham

Hasil penelitian dari penelitian diperoleh kesimpulan bahwa : profitabilitas

berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan Lukuiditas, dividend an pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap harga saham.

Sumber : Jurnal C. Kerangka Pikir

Berdasarkan rumusan masalah dari toeri-teori yang telah dijelaskan sebelumnya, maka perlu untuk dibuat suatu kerangka konsep yang akan

(55)

menunjukkan hubungan antar variabel yang akan diteliti. Berikut kerangka konsep yang akan digunakan.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Keterangan :

X1 dan X2 = Variabel Independen

Y = Variabel Dependen

= Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

= Pengaruh variabel independen dan dependen secara simultan

D. Hipotesis

Berdsarkan latar belakang , rumusan masalah, tinjauan pustaka, dan kerangka konsep yang telah diuraikan, maka penulis akan menetapkan hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Earning Per Share ( X1)

Dividen Per Share (X2)

Harga Saham (Y)

(56)

1. Diduga Earning Per Share berpengaruh terhadap harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2015-2019.

2. Diduga Dividen Per Share berpengaruh terhadap harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2015-2019.

3. Diduga Earning Per Share dan Dividen Per Share berpengaruh secara simultan terhadap Harga Saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2015-2019.

(57)

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini bertujuan untuk dapat melihat hubungan ataupun pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan atas data yang akan digunakan maka penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif bersifat objektif, khusus, terinci dan statis karena dalam penelitian ini dapat mengacu pada perhitungan dan analisa data yang berupa angka.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

Penelitian ini dilakukan di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar, Jl. Sultan Alauddin No. 529 Gedung Iqra Lantai 2 dengan mengakses website resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id untuk dapat memperoleh data sekunder berupa laporan keuangan.

2. Waktu

Waktu yang dilakukan dalam penelitian ini sejak melakukan pengumpulan dan pengolahan data sehingga penelitian ini dilakukan selama (dua) bulan mulai dari bulan November s/d Desember 2021.

C. Definisi Operasional dan Operasional Variabel 1) Definisi Opersional

Suatu konsep yang secara operasional yang diperlukan dalam penelitian sehinggah akan dijelaskan mengenai definisi dari konsep- konsep yang akan dituangkan pada masing-masing variabel operasional sebagai berikut :

Referensi

Dokumen terkait

Fokus pada penelitian ini adalah dimana guru berinteraksi dengan peserta didik kelas VII saat pembelajaran fikih berlangsung dengan penerapan teknik POGIL (Process Oriented

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Atom bervalensi tiga (trivalent) disebut juga atom akseptor, karena atom ini siap untuk menerima elektron. Sama halnya pada semikonduktor type N, secara

akan disimpan dalam map snelhecter atau ordner. 3) Perforator dengan lima pelubang, digunakan untuk melubangi kertas yang. akan dimasukkan ke dalam ordner. Perforator digerakkan

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang leukemia anak pada petugas kesehatan Puskesmas Manado serta mengetahui faktor-faktor yang

1. Tingkat kekumuhan di wilayah studi adalah kumuh sedang yang penyebab utama kekumuhan yaitu kondisi kualitas drainase yang tidak mampu menampung aliran air

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2011-2015 menggunakan

Metodologi yang digunakan akan menjamin kesesuaian antara kebutuhan pengguna, dengan cara memetakan setiap kebutuhan organisasi yang berada dalam lingkup