• Tidak ada hasil yang ditemukan

Operasional Variabel

Dalam dokumen PENGARUH EARNING PER SHARE (Halaman 59-0)

BAB III METODE PENELITIAN

C. Definisi Operasional & Operasional Variabel

2) Operasional Variabel

Operasional Variabel suatu definisi konsep yang secara operasional, secara praktik, secara nyata dalam lingkup suatu objek penelitian ataupun objek yang akan diteliti. Maka Variabel yang akan digunakan pada penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu variabel bebas (Independen) dan variabel terikat (dependen).

Sehinggah definisi operasional variabel dan pengukuran adalah sebagai berikut :

1. Variabel Independen (Bebas) Variabel independen merupakan suatu variabel yang akan mempengaruhi variabel lain. Jadi variabel independen adalah sebagai berikut :

a) Earning Per Share

𝐸𝑃𝑆 =πΏπ‘Žπ‘π‘Ž π΅π‘’π‘Ÿπ‘ π‘–β„Ž π‘†π‘’π‘‘π‘’π‘™π‘Žβ„Ž π΅π‘’π‘›π‘”π‘Ž π‘‘π‘Žπ‘› π‘ƒπ‘Žπ‘—π‘Žπ‘˜ π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘†π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘š π‘Œπ‘Žπ‘›π‘” π΅π‘’π‘Ÿπ‘’π‘‘π‘Žπ‘Ÿ b) Dividen Per Share

𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 π‘ƒπ‘’π‘Ÿ π‘†β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘’ = 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 π‘‡π‘’π‘›π‘Žπ‘–

π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘†π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘š π‘Œπ‘Žπ‘›π‘” π΅π‘’π‘Ÿπ‘’π‘‘π‘Žπ‘Ÿ

2. Variabel dependen (terikat)

Harga saham (Y) yang akan diguankan untuk penelitian ini yaitu closing price per tahun dari masing-masing suatu perusahaan yang akan diteliti pada periode tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.

D. Populasi dan Sampel 1) Populasi

Populasi merupakan objek yang secara keseluruhan dapat digunakan untuk melakukan penelitian. Menurut Sugiyono (2015), populasi merupakan wilayah generasi yang terdiri atas objek ataupun subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Sehingga populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu sebanyak 47 perusahaan (Tabel terlampir)

2) Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2015). Pengukuran sampel merupakan suatu langkah dalam menentukan besarnya sampel yang akan diambil dalam melaksanakan penelitian suatu objek.

Sehingga sampel penelitian yang akan digunakan yaitu dengan menggunakan teknik purposive sampling. Oleh karena itu, purposive sampling tersebut akan mempertimbangkan ataupun kriteria-kriteria tertentu dalam pemilihan sampel. Adapun beberapa kriteria sampel yang akan ditentukan untuk penelitian ini pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI antara lain :

1. Perusahaan pertambangan yang tidak terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara berturut-turut selama periode tahun 2015-2019.

2. Perusahaan pertambangan yang tidak mempublikasikam laporan keuangannya secara lengkap dan berturut-turut selama periode tahun 2015-2019

3. Perusahaan pertambangan yang tidak mengalami kerugian selama periode tahun 2015-2019

4. Perusahaan yang membagikan dividen selama periode 2015-2019.

Tabel 3.1 Rincian Kriteria Pemilihan Sampel

No Kriteria Jumlah Akumulasi

Populasi 47

1. Perusahaan pertambangan yang tidak terdaftar di BEi selama periode tahun 2015-2019

5 42

2. Perusahaan pertambangan yang tidak mempublikasikan laporan keuangannya secara lengkap dan berturut-turut selama periode 2015-2019

5 37

3. Perusahaan yang mengalami kerugian selama periode 2015-2019

23 14

4. Perusahaan yang tidak membagikan dividen selama periode 2015-2019

9 5

Jumlah sampel yang digunakan selama periode penelitian

Maka berdasarkan tabel pemilihan karakter diatas, sehingga sampel penelitian adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan Sub Sektor

1 ADRO Adaro Energy Tbk Batu Bara

2 BSSR Baranukti Suksessarana Tbk Batu bara

3 MBAP Mitrabara Adiperdana Tbk Batu bara

4 MYOH Samindo Resources Tbk Batu Bara

5 ELSA Elnusa Tbk Minyak Mentah &

Gas Bumi Sumber : www.idx.co.id data olahan peneliti (2021)

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Sumber Data

Sumber data yang diambil dari laporan keuangan tahunan yang telah dipublikasikan oleh perusahaan pertambangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia yang dapat diakses melalui : www.idx.co.id

2. Metode Pengumpulan Data

Teknik dari pengumpulan data dalam penelitian ini merupakan teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data melalui catatan peristiwa yang berbentuk tulisan, gambar, angka, karya- karya dari indvidu/instansi yang sudah berlalu (Sugiyono, 2015). Dengan melihat laporan keuangan Tahunan perusagaan pertambangan dengan meliputi periode yang akan diteliti serta data yang relevan lainnya dan dapat di akses melalui : www.idx.co.id

1) Analisis Keuangan

a) Earning Per Share (X1)

Earning Per Share (EPS), merupakan laba per lembar saham berupa keuntungan yang akan diterima oleh pemegang saham.

Adapun rumusa dari Earning Per Share adalah sebagai berikut Kasmir (2016 : 207) :

𝐸𝑃𝑆 =πΏπ‘Žπ‘π‘Ž π΅π‘’π‘Ÿπ‘ π‘–β„Ž π‘†π‘’π‘‘π‘’π‘™π‘Žβ„Ž π΅π‘’π‘›π‘”π‘Ž π‘‘π‘Žπ‘› π‘ƒπ‘Žπ‘—π‘Žπ‘˜ π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘†π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘š π‘Œπ‘Žπ‘›π‘” π΅π‘’π‘Ÿπ‘’π‘‘π‘Žπ‘Ÿ b) Dividen Per Share (X2)

Dividen Per Share (DPS), merupakan dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Adapun rumusa dari Dividen Per Share (Weston dan Copeland, 2001 : 325) adalah sebagai berikut :

𝐷𝑃𝑆 = π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Ž 𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 π‘‘π‘–π‘π‘Žπ‘”π‘–π‘˜π‘Žπ‘› π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Ž π‘ π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘š π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘–π‘‘π‘˜π‘Žπ‘›

c) Harga Saham (Y)

Harga saham adalah sebagai indicator untuk nilai perusahaan, yang dalam pandangan investor akan mencerminkan tingkat dari suatu keberhasilan atas pengelolaan suatu perusahaan ataupun kinerja dari suatu perusahaan.

Sehinggah harga saham yang dimaksud yaitu harga perlembar saham saat Closing Price periode 2015-2019.

2) Analisis Statistik

a. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut (Sugiyono, 2010 : 227) analisis regresi berganda merupakan hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen yaitu Earning Per Share (X1) dan Dividen Per Share (X2) dengan variael dependen yaitu Harga Saham (Y).

sehinggah analisis dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel ini berhubungan secara positif atau

negative dan untuk dapat memprediksi nilai dan variabel independen mengalami kenaikan ataupun penurunan. Sehinggah analisis regresi linier berganda akan dilakukan apabila jumlah dari variael independennya minimal 2 (dua). Jadi persamaan regresi linier berganda dapat dihitung sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan :

Y = Harga Saham a = Konstanta

b1b2 = Koefisien Regresi Linear Berganda X1 = Earning Per Share

X2 = Dividen Per Share

e = Kesalahan penganggu / epsilon b. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji model regresi variabel dependen dan variabel independen apakah mempunyai distribusi normal atau tidak. Sehinggah model regresi yang baik adalah yang mimiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Jadi untuk mendeteksi nilai residual berdistribusi normal atau tidak, maka dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan analisis grafik dan analisis statistic sebagai berikut :

a. Analisis Grafik

Salah satu cara untuk dapat mengetahui normalitas residual yaitu dengan analisis grafik dengan melihat grafik histogram maupun grafik normal plot. Tapi penelitian ini menggunakan grafik normal plot. Dasar dari pengambilan atas keputusan grafik normal plot adalah :

1. Jika data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data yang menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak dapat memenuhi asumsi normalitas.

b. Analisis Statistik

Untuk dapat mengetahui suatu normalitas residual bisa juga dengan menggunakan analisis statistic yaitu dengan melihat kuortosis dan skewness atau dengan melihat nilai signifikan pada uji statistic non-parametik Kolmogorov-Smirnov

2) Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Apabila variabel independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak orgonal (Ghozali, 2011). Untuk dapat mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dalam

penelitian ini dapat dilihat dari tolerace value atau variance inflation factor (VIF). Dasar pemgambilan keputusan dengan tolerance value atau variance inflation factor (VIF) :

a) Jika nilai tolerance > 0,10 dengan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

b) Jika nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIf >10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

3) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi ini bertujuan untuk dapat menguji apakah dalam regersi yaitu variabel dependen tidak berpengaruh terhadap nilai variabel itu sendiri. Untuk dapat mendeteksi gejala autokorelasi ini menggunakan uji Durbin Waston (DW) dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Angka Durbin Watson dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif

b. Angka Durbin Watson diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.

c. Angka Durbin Waston diatas +2 berarti ada autokorelasi negative

3) Uji Hipotesis a. Uji F

Uji F dapat digunakan untuk menguji suatu variabel Earning Per Share (X1) dan Dividen Per Share (X2) secara simultan

terhadap Harga Saham (Y). sehinggah uji F dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah layak untuk digunakan atau tidak. Maka untuk menguji kelayakan model ini dapat dilihat dengan cara prosedur sebagai berikut:

1) Menentukan Hipotesis

Ha = Tidak ada pengaruh variabel Earning Per Share dan Dividen Per Share secara simultan terhadap Harga Saham Ho = ada pengaruh variabel Earning Per Share dan Dividen Per

Share Secara simultan terhadap Harga Saham

2) Tentukan taraf nyata (a) dalam hal ini a = 0,05 atau 5% nilai Ftabel dengan nilai df1 (jumlah variabel -1) df2 (n-k-1)

3) Menentukan Fhitung menggunakan SPSS25 4) Kesimpulan

a) Jika Fh > Ft atau signifikan f < a (0,05 , maka H0 ditolak dan Ha diterima, maka artinya ada perngaruh yang signifikan antara variabel Eraning Per Share dan Dividen Per Share secara simultan terhadap Harga Saham.

b) Jika Fh ≀ Ft atau signifikan f β‰₯ a (0,05 , maka H0 ditolak dan Ha diterima, maka artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel Eraning Per Share dan Dividen Per Share secara simultan Terhadap Harga Saham.

b. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh sntara variabel Earning Per Share dan Dividen Per Share secara parsial terhadap Harga Saham (Y) dengan prosedur sebagai berikut:

1) Menentukan Hipotesis

Ho = Tidak ada pengaruh variabel Earning Per Share dan Dividen Per Share secara parsial terhadap Harga Saham.

Ha = ada pengaruh bariabel Eraning Per share dan Dividen Per Share secara parsial terhadap Harga Saham.

2) Tentukan taraf nyata (a) dalam hal ini a = 0,05 atau 5% nilai Ft

dengan nilai (df) n-k-1.

3) Kesimpulan

a) Jika Th > Tt atau signifikan f < a (0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima, maka artinya ada pengaruh yang signifikan variabel Earning Per Share dan Dividen Per share secara parsial terhadap Harga Saham.

b) Jika Th ≀ Tt atau signifikan f ≀ a (0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel Earning Per Share dan Dividen Per Share secara parsial terhadap Harga Saham.

53 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Sebagai objek dari penelitian ini adalah tentang perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun perusahaan-perusahaan yang dimaksud adalah sesuai dengan sampel penelitian sebagai berikut :

Tabel 4.1 gambaran Umum Objek Penelitian

No Kode Nama Perusahaan Sub Sektor

1 ADRO Adaro Energy Tbk Batu Bara

2 BSSR Baranukti Suksessarana Tbk Batu bara 3 MBAP Mitrabara Adiperdana Tbk Batu bara 4 MYOH Samindo Resources Tbk Batu Bara

5 ELSA Elnusa Tbk Minyak Mentah & Gas

Bumi Sumber : www.idx.co.id data olahan peneliti (2021)

1. PT. Adaro Energy Tbk

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) didirikan dengan nama PT Padang Karunia tanggal 28 Juli 2004 dan Mulai beroperasi secara komersial pada bulan Juli 2005. Kantor pusat ADRO berlokasi di Gedunf Menara Karya, Lantai 23, Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5, Kav. 1-2, Jakarta Selatan.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, Ruang lingkup kegiatan ADRo bergerak dalam bidang usaha perdangan, jasa,industry, pengangkutan batu bara, perbengkelan, pertambangan, dan kontruksi.

Entintas anak bergerak dalam bidang usaha pertambangan batubara

perdangan batubara jasa kontaktor penambangan, infrastruktur logistic batubara, dan pembangkitan listrik.

Pada 04 Juli 2008, ADRO memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ADRO (IPO) kepada masyarakat sebanyak 11.139.331.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp.100,- per saham dan harga penawaran Rp 1.100,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 16 Juli 2008.

2. Baramulti Suksessarana Tbk

Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) didirikan tanggal 31 Oktober 1990 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1990.

Tambang batubara BSSR memulai tahap produksi pada bulan Juni 2011. Kantor pusat BSSr beralamat di Sahid Sudirman Centre, Suite C-D, Lantai 56. Jl. Jend. Sudriman No.86, Jakarta, 10220 dan memiliki tambang batubara yang terletak di Kalimantan Timur.

Berdasarkan anggaran dasar perusahaan ruang lingkup kegiatan BSSR bergerak dalam bidang pertambangan dan perdangan batubara pengagkutan darat pertambangan dan perdangangan batubarapengangkutan darat perindustrian dan pemborongan bangunan. Batubara yang dipasarkan Baramulti Suksessarana Tbk mempunyai kandungan kalori medium dan kadar sulfur yang rendah.

Sebagian besar penjualan batu bara milik BSSR dijual ke India.

Pada tanggal 29 Oktober 2012, BSSR memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum perdana saham BSSR (IPO) kepada masyarakat sebanyak 261.500.000,-

persaham. Saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 08 November 2012.

3. Mitrabara Adiperdana Tbk

Mitrabara Adiperdana Tbk didirikan tanggal 29 Mei 1992 dan memulai tahap produksi pada tahun 2008. Kantor pusat MBAp berlokasi di graha Baramulti ], Jl. Suryapranoto 2, Komplek Harmoni Blok A No. 8, Jakarta Pusat 10130 – Indonesia. Sedangkan lokasi tambang batubara terletak di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.

Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup dari kegiatan Mitrabara Adiperdana Tbk adalah bergerak di bidang pertambangan, perdangan dan perindustrian batubara.

Pada tanggal 30 Juni 2014, MBAP memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MBAP (IPO) kepada masyarakat sebanyal 245.545.400 lembar saham dengan nilai nominal Rp.100,- per saham dengan harga penawaran Rp.1.300,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa efek Indonesia (BEI) pada 10 Juli 2014.

4. Samindo Resources Tbk

Samindo Resources Tbk (dahulu Myoh Technology Tbk) (MYOH) didirikan dengan nama Pt Myohdotcom Indonesia tanggal 15 Maret 2000 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada bulan Mei 2000.

Kantor pusat Samindo Resorrces Tbk (MYOH) di Menara Mulia lantai 16 Jl.Jend Gatot Subroto Kav 9-11 Jakarta 12930 – Indonesia, sedangkan ank Usaha berlokasi di Ds. Batu kajang, Kec Batu Sopang, Kab. Pasar Provinsi Kalimantan Timu (Kaltim).

Bedasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan MYOH adalah bergeral dalam bidang investasi, pertambangan batubara serta jasa pertambangan (sejak tahun 2012). Saat ini kegiatan usaha utama Samindo Resources adalah sebagai perusahaan investasi.

Kemudian melalui anak usaga Samindo menjalnkan usaha yang meliputi: jasa pemindahan lahan penutup, jasa produksi batubara, jasa pengangkutan batubara dan jasa pengeboran batubara.

Pada tanggal 30 Juni 2000, MYOH memperoleh pernyataan efektif dan Bapepam=Lk untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MYOH (IPO) kepada masyarakat sebanyak 150.000.000 dengan nilai nominal Rp25,- per saham dengan harga penawaran Rp150,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (BES) , sekarang Bursa Efek Indonesia atau BEI, pada tanggal 30 Juli 2000.

5. Elnusa Tbk

Elnusa Tbk didirikan tanggal 25 Januari 1969 dengan nama PT Electronika Nusantara dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1969. Kantor pusat Elnusa berdomisili di Graha Elnusa , Lt. 16, Jl.

T.B. Simatupang Kav. 1B Jakarta Selatan 12560 – Indonesia.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Elsa adalah bergerak dalam bidang jasa, perdangan, pertambangan, pembangunan dan pendustrian. Ekgiatan usaha utama elnusa dan anak usahanya adalah berpoperasi di bidang jasa hulumigas dan penyertaan saham pada entitas anak serta entitas ventura bersama yang bergerak dalam berbagai bidang usaha, yaitu jasa dan perdangan penunjang

hulumigas, jasa dan perdangan hili migas, jasa pengolahan dan penyimoanan data migs, pengelolaan aset lapangan migas dan telekomunikasi. Elnusa juga berporasi di bidang penyediaan barang dan jasa termasuk penyediaan dan pengelolaan ruang perkantoran.

Pada tanggal 25 Januari 2008, ELSa memperoleh pernyataan efektif fari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ELSA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.460.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per sham dengan harga penawaran Rp400,- per sham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 06 Februari 2008.

B. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan Perusahaan Pertamabangan Pt.Adaro Energy Tbk, Baramulti Suksessarana Tbk, Mitrabara adiperdana Tbk, Samindo Resources Tbk, dan Elnusa Tbk periode tahun 2015-2019. Sehinggah data tersebut sudah diolah oleh peneliti untuk diolah di SPSS dan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.2

Data EPS, DPS, dan Harga Saham Perusahaan Pertambangan Periode Tahun 2015-2019

2019 13,59 3,12 1555

Sumber : hasil olah data peneliti 2021

2. Analisis Statistik

Pada penelitian ini sampel dari perusahaan pertambangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia adalah sebanyak 5 sampel perusahaan dengan periode penelitian dari tahun 2015-2019 , maka data dari penelitian yang di peroleh berjumlah 25.

Variabel Independen (X) yang digunakan untuk penelitian ini adalah Earning Per Share (X1) dan Dividen Per Share (X2), dimana variabel ini akan membantu untuk pengolahan data serta variabel ini cocok untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini sehingga peneliti sudah mempertimbangkan kriteria yang digunakan antara lain harus relevan, dapat diukur,diidentifikasian dan didefinisikan dengan jelas,

maka semua kriteria ini terdapat pada variavel yang telah dipilih.

Sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pengumpulan serta pengolahan data.

Sebelum melakukan analisis lebih lanjut, terlebih dahulu akan dilkaukan pengujian untuk dapat memenuhi persyaratan dari asumsi Klasik yang terdiri dari : normalitas, multikolinearitas,autokorelasi, dan heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji regresi variabel dependen dan variabel independen apakah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal atau tidak, maka dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan analisis grafik dan analisis statistic sebagai berikut :

Gambar 4.1 Grafik Histogram Sumber : Hasil pengolahan data SPSS

Dapat dilihat gambar dari Grafik Histogram bahwa grafik tesebut memiliki nilai residual bersdistribusi normal karena grafik histogram tersebut dimana kurva yang berbentuk seperti lonceng.

Gambar 4.2 Grafik Normal PP-Plot Sumber : Hasil Olah Data SPSS

Dapat dilihat pada grafik normal PP-Plot data residual berdistribusi normal karena pada titik- titik grafik normal PP-Plot menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal dari atas garis diagonal ataupun dibawah garis diagonal tersebut.

Tabel 4.3

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz

ed Residual

N 25

Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std.

Deviation

594.3720638 1 Most Extreme

Differences

Absolute .155

Positive .155

Negative -.124

Test Statistic .155

Asymp. Sig. (2-tailed) .126c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Dari hasil pengolahan data yang diperoleh besarnya nilai signifikan pada 0,200. Dimana nilai signifikan lebih besar daro 0,05, maka pengujian ini berdistribusi secara normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk meguji model regresi serta melihat adanya korelasi antara variabel bebas (independen).

Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas pada model regeri dalam penelitian ini , maka dapat dilihat dari tolerance value atau variance inflation factor (VIF).

Tabel 4.4

Sumber : Hasil olah data SPSS

Dari hasil perhitungan tabel uji asumsi klasikpada bagian Colinearity Statistics dapat dilihat bahwa untuk 2 variabel independen, dimana menunjukkan nilai Tolerance sebesar EPS 0,969 > 0,10 dan DPS sebesar 0,969 > 10 serta nilai VIF dari EPS sebesar 1,032 <10 dan DPS 1,032<10 sehinggah tidak melebihi batas nilai VIF yang diperkenankan yaitau maksimal sebesar 10 . Dengan demikian bahwa model regresi tersebut tidak terdapat adanya multikolinearitas antara variabel independen.

Coefficientsa

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi ini bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi variabel dependen tidak berpengaruh terhadap nilai variabel itu sendiri.

Tabel 4.5

Sumber : Hasil olah data SPSS

Berdasarkan tabel 4.3 hasil dari pengujian Drubin Watson sebesar 1,393 berada di abatar -2 sampai 2, sehingga dalam penelitian tidak terdapat autokorelasi.

d. Uji Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh antara Earning Per Share dan Dividen Per Share terhadap Harga Saham,sehingga dari hasil perhitungan model persamaan linear berganda dengan menggunakan progam SPSS diperoleh hasil sebagai berikut :

a. Predictors: (Constant), DPS, EPS b. Dependent Variable: HARGA SAHAM

DPS .544 .130 .676 4.189 .000 .969 1.032

a. Dependent Variable: HARGA SAHAM Sumber : Hasil olah data SPSS

Dapat dilihat pada kolom Unstandardized Coefficients pada bagian B diporoleh model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :

Y = 919.233 - 0,086) X1 + 0,544 X2

Maka, persamaan regresi dapat diinterpretasikan sebagai berikut : 1) Hubungan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham

adalah Negatif, artinya mengalami penurunan Earning Per Share (EPS) maka akan diikuti terhadap Harga Saham. Maka asumsi EPS dan DPS tidak konstan dengan besaran penurunan sebesar (0,086) satuan

2) Hubungan Dividen Per Share (DPS) terhadap Harga Saham adalah Positif, artinya mengalami kenaikan Dividen Per Share (DPS) diikuti terhadap Harga Saham. Sehingga asumsi EPS dan DPS adalah Konstan dengan Besaran Kenaikan sebesar 0,0544 satuan.

e. Pengujian Hipotesis Penelitian

Berdasarkan hasil analisi uji, maka selanjutnya akan dilakukan penjabaran secara terperinci kepada hasil penelitian yaitu bagaimana pengaruh masing-masing variabel terhadap variabel lainnya. Variabel independent dalam penelitian ini yaitu Earning Per Share(X1), dan Deviden Per Share. Sedangkan untuk variabel dependen dalam penelitian ini adalah Harga Saham(Y).

1. Uji Parsial(Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji setiap variabel independent (bebas) mempengaruhi variabel dependen (terikat). Pengujian ini dapat dilakukan menggunkan program SPSS khusunya dengan menyamakan tingkat kepentingan setiap variabel bebas dengan 0,05(Ξ±=5%)

a. Dependent Variable: HARGA SAHAM Sumber : Hasil Olah Data SPSS

Berdasarkan dari analisi menggunakan SPPS, berikut disajikan secara terperinci dalam tabel.

Tabel 4.8 Hasil Uji Parsial (Uji t)

NO Variabel t-hitung t-tabel Signifikansi

1 Earning Per Share -0,886 2,073 0,385

2 Dividen Per Share 4,189 2,073 0,000

Sumber: Hasil Olah Data(2021)

Hipotesis 1(H1): Pengaruh Earning Per Share (X1) Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangn yang terdafatar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2015-2019 (Y)

Berdasarkan hasil uji hipotetis menjelaskan bahwa nilai signifikansi variabel Earning Per Share (X1) secara parsial

sebesar 0,385. Sedangkan nilai koefisien korelasi hasil thitung

sebesar -0,886. Sehingga nilai signifikansi lebih besar dari probabilitas 0,05(0,385>0,05) dan nilai thitung lebih kecil dari pada ttabel 2,079 (-0,886<2,079), maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak tersebut memperlihatkan bahwa nilai t yang diperoleh tersebut tidak signifikan.

Sehingga hipotesis 1 (H1) yang di uji dalam penelitian ini yaitu Earning Per Share (X1) secara parsial berpengaruh Negatif dan signifikan terhadap Harga saham perusahaan pertambangan yang terdafatar di bursa efek indonesia (BEI) periode tahun 2015-2019 ditolak. Oleh karena itu, Hipotesis Pertama (H1) tidak diterima.

Hipotesis 2 (H2): Pengaruh Dividen Per Share (X2) Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangn yang terdafatar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2015-2019 (Y)

Berdasarkan hasil uji hipotetis menjelaskan bahwa nilai signifikansi variabel dividen (X2) secara parsial 0,000.

Sedangkan nilai koefisien korelasi untul hasi thitung sebesar 4,189. Sehingga nilai signifikansi lebih kecil dari probabilitas 0,05(0,000<0,05) dan nilai thitung lebih besar dari pada ttabel

Sedangkan nilai koefisien korelasi untul hasi thitung sebesar 4,189. Sehingga nilai signifikansi lebih kecil dari probabilitas 0,05(0,000<0,05) dan nilai thitung lebih besar dari pada ttabel

Dalam dokumen PENGARUH EARNING PER SHARE (Halaman 59-0)