• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

E. Manfaat Penelitian

Terdapat manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini. Diantaranya : 1. Bagi perusahaan

Hasil dari penelitian ini dapat diharapkan menjadi salah satu pertimbangan dalam menerapkan strategi pemasaran.

2. Bagi Universits Sanata Dhama

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan referensi tambahan perpustakaan dan kemudian dapat dijadikan acuan mahasiswa dengan topik yang serupa.

3. Bagi peneliti

Hasil dalam penelitian ini dapat menambah wawasan, pengalaman, dan edukasi peneliti.

8 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran ialah proses merencanakan serta menjalankan sebuah konsep, penentuan harga, mempromosikan serta mendistribusikan gagasan, barang, hingga jasa agar adanya kepuasan dari tiap individu dan tujuan organisasi yang terpenuhi (Buchori dan Djaslim, 2010:5).

Pemasaran menjadi salah satu cara untuk melakukan identifikasi dan pemenuhan kebutuhan manusia serta sosial. AMA (American Marketing Association) (1975) dalam Kotler & Keller (2016:27) menyatakan jika

pemasaran ialah rangkaian sebuah proses dan juga fungsi organisasi dengan tujuan mengkomunikasikan, mewujudkan, serta memberi sebuah nilai untuk pelanggan serta hubungan yang dikelola dengan memeri keuntungan pada organisasi maupun pemangku kepentingannya. Secara singkat pemasaran dapat dikatakan sistem untuk “memenuhi kebutuhan secara menguntungkan”. Terdapat komponen dalam pemasaran menurut Kotler & Armstrong (2008:52) yakni:

a. Produk (Product), gabungan antara jasa maupun barang dengan penawaran dari perusahaan kepada sasaran pasarnya.

b. Harga (Price), produk yang harus dibayarkan oleh pelanggan dengan sejumlah uang yang telah ditotal.

c. Tempat (Place), aktivitas menjalankan atau pembuatan produk dari perusahaan untuk sasaran.

d. Promosi (Promotion), sebuah komunikasi terkait produk kepada sasaran pembeli dengan membujuknya.

2. Harga

Harga ialah besaran nilai yang harus dibayarkan pelanggan agar memperoleh keuntungan dari penggunaan produk maupun jasa tersebut (Kolter, 2008). Sementara, Effendi M. Guntur (2010:281) mendefinisikan harga ialah besaran uang yang mendasari suatu jasa maupun produk ataupun nilai dari apa yang telah dibayarkan oleh pelanggan dengan tujuan mendapatkan keuntungan atas penggunaan jasa atau produk tersebut, yang mana dengan adanya harga menjadi suatu penghasilan yang akan didapatkan oleh perusahaan dengan memiliki sifat yang fleksibel. Adapun ciri dari suatu harga berdasarkan Kotler & Amstrong (2012:314) ialah:

a. Keterjangkauan harga.

Adanya harga yang dapat dijangkau oleh konsumen, yang mana di dalam suatu produk terdapat berbagai jenis merek dengan tentunya berbagai macam harga juga dari yang paling murah hingga mahal. Penetapan harga pada suatu produk menjadikan konsumen dapat membeli produknya.

b. Harga sesuai kemampuan atau daya saing harga.

c. Adanya pembandingan yang dilakukan oleh konsumen pada tiap harga suatu produk untuk mempertimbangkan keputusan untuk membelinya.

d. Kesesuaian harga dengan kualitas produk

Kualitas berpengaruh terhadap penentuan pembelian suatu produk yang dilakukan konsumen. Adanya anggapan jika harga yang lebih mahal cenderung memiliki kualitas yang baik.

e. Kesesuaian harga dengan manfaat

Dalam membeli suatu produk, konsumen memikirkannya terlebih dahulu secara matang apakah produk tersebut bermanfaat untuk dirinya atau tidak. Jika baginya tidak bermanfaat atau manfaat yang dimilikinya kecil, maka konsumen menganggap bahwa harga yang diberikan mahal dan berpikir dua kali untuk membelinya.

3. Promosi

a. Pengertitan Promosi

Sebuah bentuk komunikasi pemasaran dengan memberi sebuah informasi serta memberikan pengaruh terhadap sasaran agar dapat tertarik dan membeli produk penawaran tersebut (Tjiptono, 2002:219). Adapun bauran promosi dengan Kotler & Amstrong (2008:116-117) yang menyatakan yakni:

1) Periklanan (Advertising)

Bentuk promosi non personal maupun presentasi yang membutuhkan biaya terkait, gagasan, jasa, maupun barang dari sponsor.

2) Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Penyebaran secara massal pada suatu produk atau jasa dengan jangka pendek sebagai bentuk dorongan penjualan maupun pembelian.

3) Hubungan Masyarakat dan Publisitas (Public Relation and Publicity)

Menjalin hubungan baik dengan perusahaan publik agar mendapatkan publisitas yang menguntungkan, membangun citra perusahaan yang baik, meluruskan atau menangani rumor berita yang tidak menguntungkan.

4) Penjualan secara Pribadi (Personal Selling)

Presentasi produk yang dilakukan secara individu dari sebuah tenaga yang menjadi bidangnya di suatu perusahaan dengan tujuan menjalin hubungan bersama pelanggan serta adanya transaksi jual beli.

5) Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Hubungan secara langsung pada tiap pelanggan yang telah dicermati dengan benar agar terjalinnya hubungan secara konstan serta untuk mendapatkan respon langsung.

b. Tujuan Penelitian

Terdapat tujuan kegiatan promosi berdasarkan Swastha & Irawan (2005:353) yakni:

1) Memberi perubahan terhadap tingkah laku

Pentingnya perilaku dari seorang penjual agar memberi kesan baik kepada pelanggan, yang mana hal tersebut secara tidak langsung sebagai bentuk dorongan pembelian produk maupun jasa yang diberikannya.

2) Memberi informasi

Memberi informasi terkait penawaran yang ada untuk sasaran pasar, sebagai tahap awal yang perlu dilakukan.

3) Imbauan atau ajakan (Persuasif).

Pada suatu produk yang telah berkembang, hal ini menjadi suatu dominan di dalam kehidupannya.

4) Meningkatkan

Sebagai bentuk upaya mempertahankan merek yang perlu dilaksanakan dalam suatu proses kehidupan produk.

4. Kualitas Produk

Perlunya tiap perusahaan memberi sebuah ciri khas terkait produknya agar dapat bersaing atau mempertahankan pasarnya (Orville, Larreche, dan Boyd,2005: 422). Produk menjadi salah satu komponen dalam suatu penawaran yang bisa dilakukan dengan tujuan terpenuhinya

perhatian, pemakaian dan juga penggunaannya (Kotler &Armstrong (2014:259). Produk diartikan secara luas sebagai bentuk pelayanan, orang, tempat, acara, atau campuran dari variabel di atas. Terdapat indikator dalam kualitas produk diantaranya :

a. Kinerja, berkaitan dengan karakteristik operasi dasar suatu produk.

b. Daya tahan, umur dari suatu produk atau jangka waktu pemakaian.

c. Kesesuaian dengan spesifikasi, spesifikasi pada karakteristik operasi dasar harus terpenuhi, memiliki arti jika tidak adanya kecacatan pada sebuah produk.

d. Fitur, melakukan rancangan karakteristik produk dengan sedemikian rupa agar fungsi produk dapat sempurna atau untuk meningkatkan daya tarik konsumen.

e. Reliabilitas, kemungkinan produk memberi kepuasan ataupun tidak kepada konsumen dalam kurun waktu tertentu. Kecilnya kemungkinan terjadi kerusakan, maka produk tersebut mampu diandalkan.

f. Estetika, memiliki keterkaitan pada tampilan produk dari segi keseluruhan, bau, rasa, bentuk, dan lainnya.

g. Kesan Kualitas, hasil yang didapat dari pengukuran tidak langsung sehingga informasi yang didapat tidak menyeluruh.

Oleh karena itu, pandangan terkait produk berdasarkan pada merek, harga, iklan, negara asal, maupun reputasi.

5. Minat Beli

Sebuah perilaku yang tampak sebagai tanggapan dengan menunjukan rasa ingin untuk membeli objek terkait (Kotler dan Keller, 2009:15).

Sementara, Durianto &Liana (2004:44), mendefinisikan sebagai suatu hal yang memiliki keterkaitan dengan rencana seseorang melakukan pembelian produk beserta unit jumlahnya yang diperlukan pada periode tertentu.

Kesimpulan dari pemaparan di atas, minat beli ialah refleksi dari pernyataan suatu individu terhadap rencananya membeli produk berdasarkan merk tertentu. Adanya indikator minat beli menurut Ferdinand (2006) yaitu :

a. Minat transaksional, seseorang yang cenderung melakukan transaksi pembelian produk.

b. Minat referensial, seseorang yang cenderung memberi sebuah referensi terkait suatu produk kepada orang lain.

c. Minat preferensial, seseorang yang memiliki selera atau minatnya tersendiri dalam suatu produk namun bisa diganti dengan produk lainnya jika produk yang diminati tidak ada.

d. Minat eksploratif, seseorang yang terus mengeksplor sumber-sumber atau informasi terkait produk yang disukainya.

B. Penelitian – Penelitian Sebelumnya

1. Penelitian yang dilakukan oleh Indra, Zakaria dan Welly (2016) yang berjudul “Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk

Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pizza Hut Di Kota Palembang”. Penelitian ini memiliki tujuan menganalisis variabel penelitian di atas dengan hasil yang menunjukan jika adanya pengaruh dari kualitas produk serta citra merek pada keputusan pembelian secara bersamaan; kualitas produk memiliki pengaruh pada keputusan pembelian dengan signifikan; kualitas produk, termasuk kemudahan perolehan produk, standarisasi produk, penampilan produk, dan umur produk yang ekonomis. dampak terbesar pada keputusan pembelian.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Marchelyno, Silvya, dan Rotinsulu (2014) berjudul “Kualitas Produk, Daya Tarik Iklan, dan Potongan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Pizza Hut Manado”. Penelitian ini memiliki tujuan menganalisis pengaruh tiap variabel di atas secara simultan dan juga parsial dengan menggunakan teknik analisis linear berganda dan metode asosiatif. Hasil yang didapat adalah jika tiap variabel secara simultan dan parsial memiliki pengaruh pada minat beli konsumen Pizza Hut dengan signifikan.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Arief Adi Aditya (2017) berjudul

“Pengaruh Harga, Promosi, dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Perusahaan A-36”. Penelitian ini memiliki tujuan agar dapat diketahui pengaruh dari tiap variabel

secara simultan dan juga parsial dengan hasil yang menunjukan bahwa adanya pengaruh pada tiap variable pada minat beli.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Fakhru dan Hanifa (2014) berjudul

“Pengaruh Promosi dan Harga Terhadap Minat Beli Perumahan Obama PT. Nailah Adi Kurnia Sei Mencirim Medan”. Penelitian ini memiliki tujuan agar dapat diketahui pengaruh dari tiap variabel secara simultan dan parsial dengan hasil yang menunjukan jika tiap variabel memiliki pengaruh pada minat beli.

C. Kerangka Konseptual

H2

H3

H4

H1 Gambar II.1

Kerangka Konseptual Penelitian Harga (X1)

Promosi(X2)

Minat Beli (Y)

Kualitas Produk (X3

)

Harga (X1)

Keterangan : Pengaruh parsial Pengaruh Simultan D. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Harga, Promosi dan Kualitas Produk terhadap Minat Beli

Harga, promosi dan kualitas produk merupakan beberapa faktor penting yang mempengaruhi minat beli konsumen. Harga yang sesuai dengan kebutuhan atau kemauan konsumen dapat menentukan volume penjualan. Dengan melakukan kegiatan promosi, tentu membuat konsumen merasa tertarik untuk membeli barang atau jasa.

Kemudian kualitas produk juga mempengaruhi minat beli dari konsumen. Dengan meningkatkan dan mempertahankan kualitas produk tentunya akan berpengaruh secara simultan terhadap minat beli konsumen yang juga akan meningkat. Sehingga ketiga komponen ini tentu saling berkaitan dengan minat beli. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1: Harga, promosi dan kualitas produk secara simultan berpengaruh terhadap minat beli.

2. Pengaruh Harga terhadap Minat Beli

Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan barang atau jasa yang ingin dibelinya.

Penetapan harga dapat membuat konsumen mengukur kemampuan untuk mempertimbangkan minat beli suatu barang atau jasa. Pada

situasi tertentu, harga akan membuat konsumen menjadi lebih berpikir terhadap produk yang harganya lebih terjangkau. Hal ini sesuai dengan penelitian Ulan (2017) yang menunjukkan bahwa harga berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2: Harga secara parsial berpengaruh terhadap minat beli.

3. Pengaruh Promosi terhadap Minat Beli

Promosi merupakan satu dari sekian banyak strategi perusahaan dalam menarik minat beli konsumen yaitu dengan cara menginformasikan atau membujuk mengenai penawaran produk.

Melalui promosi, perusahaan bisa mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktifitas promosi pesaing. Sehingga promosi diduga berpengaruh terhadap minat beli. Hal ini sesuai dengan penelitian Murti (2011) yang menunjukkan bahwa promosi berpengaruh terhadap minat beli. Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H3: Promosi secara parsial berpengaruh terhadap minat beli 4. Pengaruh Kualitas Produk terhadap Minat Beli

Kualitas produk adalah satu dari sekian banyak faktor yang membuat konsumen berminat untuk membeli atau mengkonsumsi barang atau jasa. Semakin tinggi kualitas produk, semakin tinggi juga minat beli konsumen. Perusahaan perlu mempertahankan dan

meningkatkan kualitas produk atau jasanya sehingga konsumen merasa puas terhadap produk atau jasa yang mereka beli, dan akan konsumen terpengaruh untuk melakukan pembelian. Kualitas produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli konsumen.

Hal ini sesuai dengan penelitian Saputri (2017) yang menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H4: Kualitas produk secara parsial berpengaruh terhadap minat beli.

20 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei yang bersifat kuantitatif. Penelitian kuantitatif ialah penelitian dengan menggunakan data berupa angka dan kemudian digunakan untuk menganalisis. Sepaham dengan apa yang dikemukakan Kasiram (2008:149), yakni sebuah metode dengan data berupa angka untuk melakukan proses analisis serta kajian penelitan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk pengujian pengaruh variabel bebas yakni promosi, harga, serta kualitas produk dengan varibel terikat yakni minat minat beli konsumen terhadap produk Pizza Hut di kota Yogyakarta.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di restoran Pizza Hut yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta di berbagai titik lokasi. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni hingga Agustus 2021.

C. Variabel Penelitian

Sugiyono (2009: 60) mendefinisikan sebagai suatu bentuk dengan peneliti yang menentukan agar dapat mempelajarinya hingga menarik kesimpulan. Adanya dua variabel yakni variabel bebas (independen) dan

21

variabel terikat (dependen) pada penelitian ini. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah :

a. Identifikasi Variabel 1. Variabel Independen

Berdasarkan Sugiyono (2011:61), ialah suatu variabel yang memberi pengaruh pada variabel terikat atau dependen, yang pada penelitian ini variabel independennya ialah harga (X1), promosi (X2), serta kualitas produk (X3).

2. Variabel Dependen

Sugiyono, (2011:61) juga mendefinisikan jika variabel yang terpengaruh dari variabel independen, yang pada penelitian in variabel dependennya ialah minat beli (Y).

Tabel III.1

Definisi Variabel Penelitian

Variabel Penelitian Indikator Item Pernyataan Kualitas Produk (X3)

a. Daya Tahan Produk (Intan 2018)

Karakteristik yang erat dengan berapa lama tingkat ketahanan produk

b. Keindahan Produk(Intan 2018)

Keindahan merupakan keserasian yang ada di antara suatu objek beserta tujuannya

c. Kualitas yang dirasakan(Intan 2018)

Kualitas produk dapat dirasakan langsung oleh

a. Produk Pizza Hut

memiliki kemasan yang tidak mudah rusak

b. Produk Pizza Hut

memiliki desain kemasan yang menarik

Produk Pizza Hut memiliki penampilan produk yang menarik dan menggugah selera

c. Produk dari Pizza Hut yang ditawarkan terjamin cita rasanya

Produk Pizza Hut selalu alam

22

konsumen keadaan fresh

Produk Pizza Hut selalu terjaga kebersihannya

a. Keterjangkauan Harga Harga yang murah sehingga dapat dibeli oleh semua orang

b. Kesesuaian harga(Intan 2018) Harga yang sesuai dengan kualitas produk

c. Harga Bersaing(Intan 2018) Harga terjamin lebih murah dengan yang lain

a. Produk Pizza Hut menawarkan harga yang terjangkau

Produk Pizza Hut menawarkan harga yang relatif wajar b. Produk Pizza Hut menawarkan harga sesuai dengan kualitas produknya c. Produk Pizza Hut

menawarkan harga yang stabil Produk Pizza Hut dapat

bersaing dengan kompetitor lain

Promosi (X2)

a. Informasi tentang produk diperdagangkan lewat media sosial(Intan 2018)

b. Informasi tentang produk diperdagangkan lewat brosur/plamfet(Intan 2018)

c. Pelaksanaan program diskon setiap pembelian produk di atas rata-rata(Intan 2018) d. Keingintahuan untuk mencari

menu terbaru dan promo yang disediakan Pizza Hut(Intan 2018)

a. Produk Pizza Hut memberikan iklan produknya melalui sosial media yang terpercaya pembelian di atas rata-rata d. Saya merasa tertarik untuk mencari tahu promo yang ditawarkan oleh Pizza Hut

23 Minat Beli (Y)

minat beli ialah sebuah tindakan yang timbul sebagai tanggapan yakni rasa ingin terkait objek yang diinginkan.

a. Merekomendasikan produk kepada orang lain(Intan 2018)

b. Hasrat, keinginan, atau berkunjung untuk membeli(Intan 2018)

a. Saya bersedia merekomendasikan produk Pizza Hut kepada orang lain

b. Saya merasa tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan oleh Pizza Hut

c. Saya memiliki keinginan untuk membeli produk yang ditawarkan oleh Pizza Hut

b. Skala Pengukuran Variabel

Skala likert dipergunakan penelitian ini dengan mengukur pendapat, sikap, maupun pandangan seseorang terkait peristiwa sosial (Sugiyono, 2017: 134). Responden diminta untuk mengisi jawaban kuisioner dengan 4 opsi jawaban yaitu sangat setuju dengan skor 4, setuju skornya 3, tidak setuju skornya 2, serta sangat tidak setuju ialah skornya 1.

Tabel III.2 Tabel Skala Likert

Kode Keterangan Skor S

24 D. Populasi Dan Sampel

1. Populasi ialah generalisasi sekelompok objek yang ada pada penelitian (Widiyanto, 2010:5). Populasi yang terdapat dalam penelitian ini yaitu populasi yang tidak terbatas dimana populasi tersebut adalah konsumen atau pengunjung restoran Pizza Hut yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang mampu dijangkau dengan bersifat sama dengan populasi yang diambil sampelnya tersebut (Sudjana dan Ibrahim, 2004:85). Sampel pada penelitian ini yaitu sebagian pengunjung atau konsumen yang mengkonsumsi Pizza Hut di Daerah Istimewa Yogyakarta minimal sekali dalam 1 tahun terakhir.

Karena di masa pandemi seperti ini pendapatan masyarakat tentunya menurun. Disapmping itu Pizza Hut juga merupakan makanan yang mewah dan harga yang ditawarkan cukup mahal sehinga masyarakat tidak dapat membelinya setiap hari. Sampel berjumlah 30 hingga 500 adalah sampel yang layak (Sugiyono, 2015;131). Jumlah sampel dalam penelitian ini akan ditentukan berdasarkan perhitungan sampel sebagai berikut:

𝓃 ∶ 𝑍2 4(𝑀𝑜𝑒)2

𝓃 ∶ 1,962 4(0,1)2 𝓃 ∶ 96,04

25 Keterangan :

n = Jumlah sampel

Z = tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel (95% = 1,96)

MOE = Margin Of Error yakni tingkat atau rasio kesalahan yang dapat ditoleransi (sudah ditentukan dalam penelitian ini sebesar 10%). Melalui penghitungan tersebut didapatkan sampel 96,04 dan dibulatkan menjadi 96 responden.

E. Unit Analisis

Unit penelitian yang memiliki keterkaitan pada subjek penelitian seperti dengan individu, benda, atau kelompok (Hamidi, 2005:75-76).

Dapat disimpulkan unit analisis merupakan subjek yang akan diteliti yaitu pengunjung atau masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta yang sudah pernah membeli atau mengkonsumsi produk Pizza Hut.

F. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik non probability sampling yakni purposive sampling digunakan penelitian ini untuk mengambil sampelnya, dengan definisi yakni teknik dengan adanya pertimbangan-pertimbangan tertentu.

(Sugiyono 2012:126). Penulis mengambil sampel dari pengamatan di lapangan kepada responden yang mengkonsumse Pizza Hut di Daerah Istimewa Yogyakarta minimal 1 kali dalam 1 tahun terakhir.

G. Sumber Data

26

Data penelitian ini bersumber dari:

a. Data Primer

Sekumpulan data dengan peneliti yang mendapatkannya langsung melalui kuesioner yang didalamnya berisikan pernyataan-pernyataan yang harus diisi oleh responden. Kuesioner disebarkan kepada masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengkonsumsi produk minimal 1 tahun terakhir.

b. Data Sekunder

Diperoleh data dari berbagai sumber dengan peneliti yang memperoleh datanya dari buku, internet, dan jurnal- jurnal atau skripsi terdahulu.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik mengumpulkan datanya dengan kuesioner. Kuesioner ialah sebuah teknik untuk memperoleh data dengan memberi sebuah daftar pernyataan atau pertanyaan yang diisi oleh responden (Sugiyono, 2013:

199). Kuesioner disebarkan pada pengunjung atau konsumen Pizza Hut di Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 100 responden yang yang mengkonsumsi produk minimal 1 kali dalam periode 1 tahun terakhir.

Kuesioner disebarkan melalui daring dengan menggunakan platform google form.

I. Teknik Pengujian Instrumen

27 a. Uji Validitas

Instrument yang valid mampu digunakan untuk pengukuran sebuah data penelitian (Sugiyono, 2017:121), dengan menggunakan rumus prooduct moment :

Keterangan :

𝑟𝑥𝑦 = koefisien antar variabel X = Jumlah skor butir Y = Jumlah skor total N = Jumlah sampel

Instrument tidak valid apabila variabel bernilai di bawah 0.05.

b. Uji Reliabilitas

Mengukur seberapa jauh hasil ukur dengan objek yang sama, menghasilkan data yang juga sama (Sugiyono, 2017:130).

Penelitian ini menggunakan rumus cronbach alpha

Keterangan :

𝑟11 = Nilai reliabilitas n = Jumlah item Σσ² = Jumlah varians σ1² = Varians total

Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel jika memiliki nilai koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih.

28 J. Teknik Analisis Data

Teknik penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, yang memiliki pengertian yakni sebuah penggunaan stastik untuk menggambarkan atau mendeskripsikan sekumpulan data yang sudah didapatkan dengan tidak adanya maksud memberi ikhtisar kepada public atau generalisasi (Sugiyono, 2014:21). Teknik analisis ini bertujuan untuk menganalisis dari jawaban responden melalui kuisioner.

Tabel III.3 Rentang Skor Kategori

No Kelas Kategori

1 1 Sangat Tidak

Setuju

2 2 Tidak Setuju

3 3 Setuju

4 4 Sangat Setuju

29 a. Uji asumsi klasik

1. Uji Normalitas

Pengujian ini memiliki tujuan menilai data yang telah didapat untuk mengetahui distribusi datanya normal atau tidak dengan menggunakan Uji Normalitas one-sample Kolmogorov-Smirnov dengan kriteria :

1) Distribusi datanya normal apabila nilai signifikansinya melebihi 0,05.

2) Distribusi datanya tidak normal apabila nilai signifikansinya kurang dari 0,05

2. Uji Multikolinearitas

Pengujian ini memiliki tujuan untuk mengetahui adanya hubungan antar variabel independen pada model regresi (Ghozali, 2012: 105) dengan melihat besaran nilai tolerance dan VIF. Nilai yang digunakan untuk menunjukan adanya multikolinearitas yaitu dengan nilai tolerance > 0,01 atau sama dengan nilai VIF < 10.

Terjangkau Baik Menarik Yakin

1,75-2,49 Kurang Terjangkau

Kurang Baik Kurang Menarik

Sangat Baik Sangat Menarik

Sangat Yakin

Sumber : Data diolah, tahun 2021

30 3. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini memiliki tujuan untuk mengetahui adanya ketidaksinkronan varian residual antar pengamatan pada model regresi (Ghozali, 2013: 139). Uji ini bertujuan untuk mencari terdapat heteroskedastisitas atau tidak dengan menggunakan uji Glester dimana uji ini mengusulkan untuk nilai abslout residual pada variabel independen. Apabila nilai signifikansi di atas 5% maka probabilitasnya signifikan.

b. Uji F

Pengujian ini memiliki tujuan agar dapat diketahui apakah model regresi dengan variabel X1, X2, X3 dapat menjadi predikator variabel terikat Y. Adapun rumusnya menurut Sugiono (2014:257):

Keterangan :

𝑅2 = koefisien determinasi K = jumlah variabel independen N = jumlah anggota data kasus

Perbandingan hasil penghitungan ini dengan Ftabel yang didapat melalui tingkat resiko atau signifikannya berada pada persentase 5% atau dengan degree freedom = k (n-k-1) memiliki kriteria:

ditolak jika > atau nilai sig < α dan diterima jika < atau nilai sig > α

31

memiliki arti bahwa promosi, harga, serta kualitas produk tidak memiliki pengaruh pada minat beli apabila Ha ditolak dan Ho diterima, begitupun sebaliknya.

c. Uji t

Menjadi jawaban sementara terkait perumusan masalah yang telah dilakukan. Sugiyono (2018: 223) mendefinisikan sebagai suatu rancangan dari uji hipotesis yang digunakan agar dapat diketahui hubungan dari kedua variabel penelitian. Adapun rumusnya berdasarkan Sugiyono (2014:250):

Keterangan :

T = distribusi t

R = koefisien korelasi parsial 𝑟2 = koefisien determinaasi N = jumlah data

Hasil ini kemudian dibandingkan dengan t tabel dengan menggunakan tingkat kesalahan 0,05 dengan kriteria: 𝐻𝑜 diterima jika nilai t hitung < t tabel atau nilai sig > 𝛼 dan 𝐻𝑜 ditolak jika

Hasil ini kemudian dibandingkan dengan t tabel dengan menggunakan tingkat kesalahan 0,05 dengan kriteria: 𝐻𝑜 diterima jika nilai t hitung < t tabel atau nilai sig > 𝛼 dan 𝐻𝑜 ditolak jika

Dokumen terkait