• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Manfaat teoretis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai:

a. Bahan kajian dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran menyimak deskripsi.

b. Memberikan sumbangan wawasan dan pengetahuan mengenai pembelajaran menyimak deskripsi.

2. Manfaat praktis

a. Bagi siswa

1) Memberi kemudahan bagi siswa dalam menemukan ide tulisan.

2) Menjadikan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

3) Meningkatkan kemampuan menulis deskripsi siswa.

b. Bagi guru

1) Mengatasi kesulitan pembelajaran menyimak deskripsi yang dialami.

2) Menjadi acuan bagi guru untuk membuat pembelajaran menyimak deskripsi lebih kreatif dan inovatif.

c. Bagi peneliti

1) Mengaplikasikan teori yang diperoleh.

2) Menambah pengalaman peneliti dalam penelitian yang terkait

dengan pembelajaran menulis.

7 BAB II

LANDASAN TEORETIS

A. Multimedia Interaktif 1. Pengertian Multimedia

Multimedia dapat berbeda dari sudut pandang orang yang berbeda.

Secara umum, multimedia berhubungan dengan penggunaan lebih dari satu macam media untuk menyajikan informasi. Misalnya, video musik adalah bentuk multimedia karena informasi menggunakan audio/suara dan video. Berbeda dengan rekaman musik yang hanya menggunakan audio/suara sehingga disebut monomedia.2

Secara etimologis multimedia berasal dari bahasa Latin, yaitu diambil dari kata multi yang berarti banyak; bermacam-macam dan medium yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau

membawa sesuatu.3 Sedangkan secara istilah, Vaughan dalam Wijaya dkk. berpendapat bahwa multimedia adalah kombinasi dari teks, grafik, suara, animasi, dan video yang disampaikan menggunakan komputer atau alat elektronik lainnya. Kemudian Rada dalam Wijaya dkk. menjelaskan bahwa multimedia merujuk pada perpaduan atau sinkronisasi aliran media.4 Sementara itu menurut Najjar dalam Sajidan multimedia adalah kombinasi tampilan berbagai media yang berbeda seperti teks, grafik, bunyi, dan video (animasi) untuk menyampaikan pesan informasi.5 Dari pendapat beberapa ahli yang telah dikemukakan terdapat kata kunci mengenai multimedia, yaitu adanya perpaduan antara berbagai unsur media, seperti teks, gambar, grafik, sound, animasi, dan video yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada orang lain. Dapat di sampaikan multimedia adalah suatu kombinasi data atau media untuk

2 Munir,Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan, (Bnadung: Alfabeta, CV, 2012), h.2.

3 Munir,op. cit., h. 58.

4 Ibid h.3

5 Ibid h.7

menyampaikan suatu informasi sehingga informasi itu tersaji dengan lebih menarik.

Menurut Hofstetter multimedia dalam konteks komputer adalah penggunaan computer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Berdasarkan pengertian tersebut, multimedia terdiri dari empat factor yaitu: a. ada komputer yang mengkoordinasikan apa yang dilihat dan didengar, b. ada link yang menghubungkan pengguna dengan ceramah konvensional. Penyajian informasi berbasis multimedia mengingkatkan tingkat dan laju belajar peserta didik dan memungkinkan peserta didik untuk mengatur kecepatan belajar.6

Secara khusus pada zaman sekarang banyak sekali pengguna multimedia dala pembelajaran. Pengguna multimedia sangat menarik karena penggunaan teks, grafik, animasi, fambar, video, dan suara untuk memberikan informasi. Penggunaan multimedia untuk para pendidik berdasarkan komputer memiliki desain yang lebih baik dan teroganisir, sehingga dapat meningkatkan level dan tingkat pemahaman peserta didik.

Pembelajaran menggunakan multimedia dapat lebih cepat memahmi materi karena otak lebih suka gambar dibandingkan dengan tulisan/teks saja.7 Penggunaan multimedia sangat bagus untuk anak-anak karena dapat merangsang otak lebih cepat untuk belajar.

2. Pengertian Multimedia Interaktif

kombinasi dari berbagai komunikasi saluran menjadi pengalaman komunikatif terkoordinasi yang bahasa lintas-channel yang terintegrasi

6 Mohammad Noor Faizin, Penggunaan Model Pembelajaran Interaktif (MMI) pada Konsep Listrik Dinamis untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Memperbaiki Sikap Belajar Siswa, 2012, h. 38,(http://file.upi.edu/

Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/194704171973032Muliati_Purwasasmita/35_Pen ggunaan_Model_Pembelajaran_Multime Dia_Interaktif_(MMI).pdf).diakses 16 april 2021.

7 Ibid,. h.48

penafsiran tidak ada. Multimedia interaktif dapat didefinisikan sebagai suatu integrasi elemen beberapa media (audio, video, grafik, teks, animasi, dan lain-lain) menjadi satu kesatuan yang sinergis dan simbiosis yang menghasilkan manfaat lebih bagi pengguna akhir dari salah satu dan unsur media dapat memberikan secara individu.

Multimedia adalah sebuah kombinasi dari teks, grafik, seni, suara, animasi, video yang merupakan elemen-elemen yeng saling berkaitan.

Ketika dapat mengikuti keinginan pengguna, menampilkan proyek multimedia dan dapat mengontrol apa dan kapan elemen diserahkan, maka itulah yang disebut multimedia interaktif.

Interaktif adalah salah satu keistimewaan dari program multimedia.

interaktif menciptakan hubungan dua arah sehingga dapat menciptakan situasi dialog antara dua atau lebih pengguna. Interaktif dapat meningkatkan kreativitas dan terjadinya umpan balik terhadap apa yang dimasukkan oleh pengguna sehingga pembelajaran bisa dua arah atau lebih apabila dibantu media lain.

multimedia interaktif sebagai sebuah frase yang menggambarkan gelombang baru dari piranti lunak komputer terutama yang berkaitan dengan bagian informasi.8

Dapat disimpulkan multimedia interaktif adalah suatu tampilan multimedia yang dirancang oleh desainer agar tampilannya memenuhi fungsi menginformasikan pesan dan memiliki interaktifitas kepada penggunanya (user). multimedia sangatlah banyak diantaranya untuk media pembelajaran, game, film, medis, militer, bisnis, olahraga, iklan/promosi, dan lain-lain. Bila pengguna mendapatkan keleluasaan dalam mengontrol multimedia tersebut, maka hal ini disebut multimedia interaktif.

3. Manfaat Multimedia

Multimedia mempunyai manfaat dalam berbagai bidang, antara lain:

8 Ibid., h.50

a. Kegiatan kerja, dengan adanya teleworking, para pekerja dapat melakukan pekerjaannya tidak harus dari kantor. Contoh software yang mendukung teleworking/telecommuting adalah Netmeeting.

b. Cara belanja, homeshopping/teleshopping yaitu belanja dilakukan dengan menggunakan internet, kemudian barang datang diantar ke rumah.

c. Jual beli, menggunakan sistem jual beli online, atau bank menggunakan cara online-banking.

d. Cara memperoleh informasi, menggunakan internet dan berbagai software untuk mencari informasi. Misalnya: membaca koran online, belajar musik dari software dan sebagainya.

e. Cara belajar, proses pembelajaran menggunakan komputer multimedia dengan adanya mengajar atau belajar online, ataupun menggunakan e-book (electronic book).9

4. Kelebihan Menggunakan Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran

a. Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif.

b. Pendidik akan selalu dituntut untuk kreatif inovatif dalam mencari terobosan pembelajaran.

c. Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik, animasi gambar atau video dalam satu kesatuan yang saling mendukung guna tercapainya tujuan pembelajaran.

d. Menambah motivasi peserta didik selama proses belajar mengajar hingga didapatkan tujuan pembelajaran yang diinginkan.

e. Mampu menvisualisasikan materi yang selama ini sulit untuk diterangkan hanya sekedar dengan penjelasan atau alat peraga yang konvensional.

f. Melatih peserta didik lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.

9 Ibid., h.26

Dapat disimpulkan dunia pendidikan atau multimedia digunakan sebagai media pembelajaran modern seiring dengan perkembangan jaman dimana koneksi semakin luas dan sumber yang diperoleh tidak hanya didapat dari benda berwujud dengan pembelajaran monoton. Melalui multimedia sistem belajar mengajar pun dapat dilakukan secara otodidak serta dapat membuka wawasan lebih luas.

B. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah “perantara” atau „pengantar‟.10 Dengan kata lain, secara bahasa media berarti menyampaikan isi atau materi. Secara lebih khusus, pengenalan media dalam proses belajar mengajar mendorong diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.11

Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.12 Berdasarkan pemahaman tersebut, guru tidaklah dipahami sebagai satu-satunya sumber belajar, dengan media dapat menciptakan sumber-sumber belajar lainnya sehingga tercipta lingkungan belajar yang aktif.

Kata pembelajaran sengaja dipakai sebagai padanan kata dari kata bahasa Inggris Instruction. Kata intruction mempunyai pengertian yang lebih luas daripada pengajaran. Jika kata pengajaran ada dalam konteks

10 Arief Sadiman, dkk., Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), h. 6

11 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003), h. 3

12 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada (GP) Press, 2012), h. 8

guru-murid di kelas (ruang) formal, pembelajaran atau intruction mencakup pula kegiatan belajar mengajar yang tak dihadiri guru secara fisik.13 Pada intruction yang ditekankan adalah proses belajar maka usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri peserta didik yang kita sebut pembelajaran.14

Media dalam konteks pembelajaran, dengan demikian adalah bahasa gurunya. Bahasa guru dalam proses pembelajaran tersebut dapat secara verbal maupun non-verbal. Bahasa verbal, adalah semua jenis komunikasi yang menggunakan satu kata atau lebih; dan bahasa non-verbal adalah semua pesan yang disampaikan tanpa kata-kata atau selain dari kata-kata yang kita gunakan.15 Dengan demikian, proses penyampaian pikiran dan perasaan dapat dilakukan secara tatap muka (proses komunikasi primer dan dapat dilakukan melalui saluran lain (proses komunikasi sekunder). 16

Pakar dan juga organisasi memberikan batasan mengenai pengertian media dalam buku Rudi Susilana dan Cepi Riyana, beberapa di antaranya mengemukakan bahwa media adalah:

a. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru.

b. NEA (National Education Asociation) memberikan batasan bahwa media merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya.

13 Arief Sadiman, dkk. Op.cit., h. 7

14Smaldino E Sharon, dkk, Instructional Technology and Media For Lerning: Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar Edisi Kesembilan. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Cet.Ke-2. 2012),h.30

15 Daryanto, Media Pembelajaran, (Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Cet.ke-1.2011), h.30

16Indriana Dina, Ragam Alat Bantu Media Pembelajaran Mengenal,Merancang dan Mempraktikkannya,(Jogjakarta: DIVA Press. Cet. Ke-1.2011), h.44

c. Briggs berpendapat bahwa media merupakan alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar

d. AECT (Asociation of Education Comunication Technology) memberikan batasan bahwa media merupakan segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan.

e. Sedangkan Gagne berpendapat bahwa sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

f. Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar.17

2. Ciri-Ciri Media Pembelajaran

Menurut Azhar Arsyad, media pembelajaran memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut:18

a. Media pembelajaran memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardwer (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindra.

b. Media pembelajaran memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada peserta didik.

c. Penekanan media pembelajaran terdapat pada visual dan audio d. Media pembelajaran memiliki pengertian alata bantu pada proses

belajar, baik di dalam maupun di luar kelas.

e. Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.

f. Media pembelajaran dapat digunakan secara massal (misal: radio televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya: film, slide,

17 Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h. 6

18 Suryana Nunuk & dkk, Media Pembelajaran inovatif dan Pengembanganya, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Cet, Ke-1. 2018), h.16

video, OHP), atau perorangan (misalnya: modul, komputer, radio, tape/kaset, video, recorder).

Berdasarkan berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.

3. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Berdasarkan perkembangan teknologi, media pembelajaran dapat dikelompokan ke dalam empat kelompok, yaitu: (1) media hasil teknologi cetak, adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis, (2) media hasil teknologi audio-visual, teknologi audiovisual cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual,19 (3) media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, merupakan cara menghasilkan atau menyampaiakan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikroprosesor,20 dan (4) media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer.21

4. Manfaat Media Pembelajaran

Pemerolehan pengetahuan siswa seperti yang digambarkan oleh Kerucut Pengalaman Edgar Dale dalam buku Rudi Susilana dan Cepi Riyana bahwa pengetahuan akan semakin abstrak apabila pesan hanya

19 Hamalik Oemar, Media Pendidika, (Jakarta: PT Citra Aditya Bakti, Cet.Ke-7.1994), h.73.

20 Hasanudin Cahyo, Media Pembelajaran: Kajian Teoretis dan Kemanfaata, (Yogyakarta:

Deepublish, Cet. Ke-1.2017), h.80

21 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer mengembangkan profesionalisme Guru Abad 21,(Bandung: Alfabeta,CV, Cet.ke-2.2013), h. 75

disampaikan melalui kata verbal.22 Oleh karena hal ini dapat memungkinkan akan terjadi verbalisme, yang artinya siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa memahami dan mengerti makna yang terkandung di dalamnya. Hal ini akan mengakibatkan kesalahan persepsi.

Oleh karena itu, sebaiknya siswa memiliki pengalaman yang lebih konkrit, pesan yang akan disampaikan dapat mencapai sasaran. Secara umum media mempunyai kegunaan:

a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indera.

c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung anatar murid dengan sumber belajar.

d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.

e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.23

Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton 1985 dalam buku Rudi Susilana dan Cepi Riyana memaparkan beberapa manfaat media pembelajaran:

a. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar b. Pembelajaran dapat lebih menarik

c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar

d. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek e. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

f. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanpun diperlukan

g. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan

h. Peran guru berubah kearah yang positif

22 Rudi Susilana dan Cepi Riyana, op.cit,h. 9.

23 Pribadi A Benny, Media dan Teknologi dalam Pembelajaran Edisi Pertama,(Jakarta:

Kencana, Cet.ke-1. 2017), h. 9.

Rudi Susilana dan Cepi Riyana mengaitkan dengan fungsi media pembelajaran, menekankan beberapa hal sebagai berikut:

a. Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.

b. Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran. Hal ini mengandung pengertian bahwa media pembelajaran sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan.

c. Media pembelajaran dalam menggunakan harus relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran itu sendiri.

Fungsi ini mengandung makna bahwa penggunaan media dalam pembelajaran harus selalu melihat kepada kompetensi dan bahan ajar.

d. Media pembelajaran bukan berfungsi sebagai alat hiburan, dengan demikian tidak diperkenankan menggunakannya hanya sekedar untuk permainan atau memancing perhatian siswa semata.

e. Media pembelajaran bisa berfungsi untuk mempercepat proses belajar. Fungsi ini mengandung arti bahwa dengan media pembelajaran siswa dapat menangkap tujuan dan bahan ajar lebih mudah dan lebih cepat.

f. Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Pada umumnya hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran akan tahan lama mengendap sehingga kualitas pembelajaran memiliki nilai yang tinggi.

g. Media pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya penyakit verbalisme.24

24 Sanjaya Wina, Media Komunikasi Pembelajaran Edisi Pertama. (Jakarta: Kencana Pranadamedia Group. Cet.Ke-2. 2014),h. 10.

C. Keterampilan Menyimak 1. Pengertian Menyimak

Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengar lambing-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ajaran atau bahasa lisan.25 Menyimak merupakan komunikasi verbal yang sulit dan unik harus dipelajri dan dilatih, karena merupakan bagian yang penting dari komunikasi. Bahkan menyimak dapat diklasifikasikan sebagai seni bergaul atau keterampilan berkomunikasi. Peranan menyimak penting dalam berkomunikasi, karena memiliki manfaat dalam mengmbangkan kemampuan berkomunikasi dan menepati ruang paling besar dalam aktivitas berkomunikasi. Menyimak merupakan kegiatan yang paling awal dilakukan oleh manusia bila dilihat dari proses pemerolehan keterampilan bahasa. Henry Guntur Tarigan mengemukakan bahwa menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.

Dengan pengertian lain, menyimak yaitu kemampuan untuk memahami pesan yang disampaikan melalui bahasa lisan.26 Menurut M.E Suhendar dan Pien S. keterampilan menyimak merupakan kemampuan menangkap bunyi-bunyi bahasa yang diucapkan atau yang dibacakan orang lain dan diubah menjadi bentuk makna untuk dievaluasi. 27

Dapat disimpulan bahwa keterampilan menyimak adalah komunikasi verbal yang sangat sulit dan unik dibandingkan komunikasi verbal lainnya, seperti berbicara, menulis dan membaca. Demikian menyimak

25 Elvi Susanti, Keterampilan Menyimak, (Depok: RajaGrafindo Persada, 2019), h.1.

26 Ibid., h. 10.

27 Ibid., h. 47

harus dipelajari dan dilatih, karena ia merupakan salah satu bagian penting dalam proses komunikasi, khususnya dalam pegembangan kemampuan komunikasi. Kegiatan menyimak ini melibatkan beberapa keterampilan, yaitu peneliti sebagai penyampai pemahaman pesan, isi, gagasan media, dan si penyimak.

2. Tujuan Menyimak

Menyimak merupakan suatu kegiatan berbahasa yang sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, menyimak memiliki beberapa tujuan, di antaranya:

a. Menyimak untuk belajar, yaitu menyimak dengan tujuan utama agar dia dapat memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran sang pembicara.

b. Menyimak untuk memperoleh keindahan audial, yaitu menyimak dengan penekanan pada penikmatan terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan atau yang diperdengarkan atau dipagelarkan (terutama dalam bidang seni).

c. Menyimak untuk mengevaluasi, yaitu menyimak dengan maksud agar si penyimak dapat menilai apa-apa yang disimak itu (baik-buruk, indah-jelak, tepat-ngawur, logis, dan lain-lain).

d. Menyimak untuk mengapresiasi simakan, yaitu menyimak dengan maksud agar si penyimak dapat menikmati seta menghargai apa-apa yang disimaknya itu (pembaca ceruta, pembacaan puisi, musik dan lagu, dialog, diskusi panel, dan perdebatan).

e. Menyimak untuk menyakinkan, yaitu menyimak untuk menyakinkan dirinya terhadap suatu masalah atau pendapat yang selama ini diragukan oleh si penyimak; dengan perkataan lain, dia menyimak secara persuasive.

f. Menyimak untuk membedakan dan menemukan unsur-unsur fonetik dan struktur kata lisan.

g. Menyimak untuk menemukan dan memperkenalkan bunyi-bunyi, kata-kata, atau ide-ide baru kepada penyimak.

h. Menyimak secara terperinci agar dapat menginterpretasikan ide pokok dan menanggapinya secara tepat.

i. Menyimak ide utama yang dinyatakan dalam kalimat topic atau kalimat penunjuk.28

Pendapat lain yang masih selaras dengan pendapat Kundharu Saddhono menjelaskan tujuan dari menyimak sebagai berikut:

a. Untuk dapat memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran pembicara, atau menyimak untuk belajar.

b. Untuk menikmati sesuatu bahan ujaran (pagelaran) utama dalam bidang seni, atau menyimak untuk menikmati keindahan audial c. Untuk menilai bahan simakan (baik-buruk, indah-jelek, tepat,

asal-asalan, logistik-tak logis, dan sebagainya), atau menyimak untuk memahami.

d. Untuk dapat menikmati dan menghargai bahan simakan (penyimak cerita, puisi, musik dan lagu, dialog, diskusi, dan sebagainya), atau menyimak untuk memperbaikinya.

e. Untuk dapat mengomunikasikan dialog, ide, ide, perasaan-perasaan kepada orang lain dengan cara yang tepat dan tepat, atau menyimak sebagai penunjang berkomunikasi.

f. Untuk dapat membedakan bunyi-bunyi dengan tepat. Ini biasanya diperoleh dari penutur asli (pembicara asli).

g. Untuk dapat memecahkan masalah yang kreatif dan analitis, dengan masukan dari bahan simakan, dan

h. Untuk dapat meyakinkan diri sendiri terhadap musalah atau pendapat yang ditanyakan, atau menyimak persuasif. 29

Dua pendapat mengenai tujuan keterampilan menyimak di atas tidak jauh beda dengan sebelumnya. Tujuan menyimak merupakan satu

28 Ibid., h.24.

29 Yundamet Kundharu Saddhono dan St. Y, meningkatkan keterampilan Berbahasa Indonesia. (Bandung: Karya Putra Darwati, 2012). hlm. 14.

keterampilan berbahasa yang sangat penting untuk dimiliki oleh setiap orang terutama kaum terpelajar.

D. Deskripsi

1. Pengertian Deskripsi

Deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan atau memerikan sesuatu hal sejelas - jelasnya sehingga pembaca seolah-olah menyaksikan atau mengalaminya sendiri. Melalui deskripsi, penulis memindahkan kesan-kesannya, hasil pengamatan, dan perasaan kepada pembaca. peneliti gambarkan sifat, ciri, serta rincian wujud yang terdapat pada objek yang dilukiskannya.

Seorang penulis deskripsi harus memiliki kata yang tepat sesuai dengan gambaran objek yang sebenarnya sehingga melahirkan imajinasi yang hidup dan segar tentang ciri-ciri, sifat-sifat, atau hakikat dari objek yang dideskripsikan itu. Tulisan deskripsi dimaksudkan untuk menciptakan sebuah pengalaman pada diri pembaca dan memberi identitas atau informasi mengenai objek tertentu sehingga pembaca dapat mengenalinya bila bertemu atau berhadapan dengan objeknya tadi.

Sesuatu yang dideskripsikan tidak hanya terbatas dari apa yang dilihat, didengar, dicium, dirasa, dan diraba, tetapi juga yang dapat dirasa oleh hati dan pikir, seperti rasa takut, cemas, tegang, jijik, kasih, dan

Sesuatu yang dideskripsikan tidak hanya terbatas dari apa yang dilihat, didengar, dicium, dirasa, dan diraba, tetapi juga yang dapat dirasa oleh hati dan pikir, seperti rasa takut, cemas, tegang, jijik, kasih, dan

Dokumen terkait