• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MENYIMAK DESKRIPSI PADA SISWA KELAS VII-4 SMP NEGERI 2 CIBARUSAH KOTA BEKASI TAHUN PELAJARAN 2020/2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MENYIMAK DESKRIPSI PADA SISWA KELAS VII-4 SMP NEGERI 2 CIBARUSAH KOTA BEKASI TAHUN PELAJARAN 2020/2021"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF

DALAM MENYIMAK DESKRIPSI PADA SISWA KELAS VII-4 SMP NEGERI 2 CIBARUSAH KOTA BEKASI

TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

oleh Nuraisyah NIM 11150130000075

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2021

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Nuraisyah (NIM: 11150130000075). Penggunaan Multimedia Interaktif dalam Menyimak Deskripsi pada Siswa Kelas VII-4 SMP Negeri 2 Cibarusah Kota Bekasi Tahun Pelajaran 2020/2021. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dosen Pembimbing: Dr. Hindun, M. Pd.

2020.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran keterampilan menyimak teks deskripsi siswa.

Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas VII-4 semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021. Tempat penelitian berada di SMP Negeri 2 Cibarusah Kota Bekasi.

Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah Bagaimana kemampuan penggunaan multimedia interaktif dalam menyimak deskrispsi pada siswa VII-4 SMP 2 Negeri Cibarusah tahun pelajaran 2020/2021?”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni deskriptif kualitatif.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Aspek yang dinilai dalam penelitian ini yakni pemahaman isi teks, ketepatan diksi, ketepatan sruktur kalimat, dan ejaan .

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan rata-rata siswa kelas VII-4 SMP Negeri 2 Cibarusah dalam menyimak teks deskripsi menggunakan media video lingkungan sekolah, yaitu memperoleh 79 yang termasuk ke dalam kategori yang termasuk ke dalam kategori B (baik). Hal ini dapat dilihat dari pemerolehan nilai siswa dengan kriteria A (baik sekali) sebanyak 11 orang.

Adapun yang mendapatkan kriteria B (baik) sebanyak 9 orang. Dan tidak ada yang memperoleh nilai C (cukup). Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa penggunaan multimedia interaktif video lingkungan sekolah mampu menghasilkan nilai baik dalam pembelajaran keterampilan menyimak teks deskripsi.

Kata kunci: Penggunaan Multimedia Interaktif, Menyimak Deskripsi.

(6)

ii ABSTRACT

Nuraisyah (NIM: 11150130000075). The Use of Interactive Multimedia in Listening to Descriptions in Class VII-4 Students of SMP Negeri 2 Cibarusah Bekasi City Academic Year 2020/2021. Thesis. Indonesia language and literary education major. Faculty of tarbiyah and teachery. Islamic university of the country shariatatullah Jakarta. Advisers: Dr Hindun, M.Pd. 2020.

This study aims to determine the use of interactive multimedia in learning students' descriptive text listening skills. The research was carried out on grade VII-4 students in the odd semester of the 2020/2021 academic year. The place of research is in SMP Negeri 2 Cibarusah, Bekasi City. The formulation of the problem studied in this study is how is the ability to use interactive multimedia in listening to descriptions for students VII-4 of SMP 2 Negeri Cibarusah in the 2020/2021 school year?”.

The method used in this research is descriptive qualitative. Data collection techniques in this study using observation, interviews, and documentation.

Aspects assessed in this study are understanding of the content of the text, accuracy of diction, accuracy of sentence structure, and spelling.

Research shows that multimedia use in the ability to pay attention to descriptions on school ward videos, public school VII-4 high school students 2 cibarshould obtain good criteria with an average value of 79. This is verified by the students’ grades who earned criteria a ( excellent) by 11 people. As for those who get the b ( good) criteria as many as nine people.

Keywords: Use of Interactive Multimedia, Listening Descriptions.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur ke hadirat Allah Swt yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penggunaan Multimedia Interaktif dalam Menyimak Deskripsi pada Siswa Kelas VII-4 SMP Negri 2 Cibarusah Kota Bekasi, Tahun Pelajaran 2020/2021”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan, motivasi, dorongan dan doa dari berbagai pihak. sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Untuk itu sebagai ungkapan rasa hormat, penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Sururin, M,Ag., Selaku Dekan Fakulias Ilmu Tarbiyab dan Keguruan UIN Syarif Hidayatul1ah Jakarta.

2. Dr. Makyun Subuki M. Hum., Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayaiullah Jakarta.

3. Novi Diah Haryanti, M.Hum., selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus Dosen Pembimbing Akademik penulis yang sudah banyak membantu dan membimbing dalam proses kehidupan di perkuliahan.

4. Dr. Hindun, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, saran, arahan, dan semangat selama proses penyusunan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah. dan Keguruan, khususnya dosen di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan pengetahuan dan bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

6. Kepala Perpustakaan dan Staf yang sudah banyak membantu penulis selama proses penyusunan skripsi.

(8)

iv

7. Imbar Jumena Kemal Pasha, S.Pd,MM., dan E. Nurlaela, S.Pd., Selaku kepala dan Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 2 Cibarusah yang telah memberikan izin penelitian skripsi di SMP Negeri 2 Cibarusah.

8. Orang tua penulis, Ayah H. Amsor dan Alm Mamih HJ. Juhariah yang selalu memotivasi dan terus berjuang serta berdoa untuk kesuksesan penulis, semoga Allah SWT senantiasa menjaga bapak dan, aamiin.

9. Suami tersayang: Tri wahyudi dan anak-anakku tersayang Nafira dan Nafisa Terima Kasih sudah selalu dengan sabar memberikan dukungan, semangat, motivasi untuk penulis.

10. Kakak tersayang: Teh Sa‟adah, Teh Saroh, Aa Jamsuri, Aa Cece Mulyadi yang sudah selalu berdoa serta mendukung penulis.

11. Mamah mertua dan papah mertua: Julaeha dan Bambang yang sudah selalu berdoa serta mendukung penulis.

12. Teman-teman seperjuangan PBSI B angkatan 2015 yang selalu motivasi dan yang selalu memberikan dukungan yang terbaik. Khususnya Rara, Anis, Arifah, yang selalu mendengarkan keluh kesah penulis.

13. Teman singgah kostan Leny, Mayang, terima kasih sudah selalu memberikan dukungan kepada penulis.

14. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, rnengingat kemampuan dan keterbatasan waktu penulis. Akhir kata, semoga Allah Swt membalas atas segala kebaikan dan doa tulis yang telah ditunjukkan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan melimpahkan keberkahan serta selalu berada dalam lindungan-Nya.

Jakarta, Januari 2021

Nuraisyah

(9)

v DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORETIS ... 7

A. Multimedia Interaktif ... 7

1. Pengertian Multimedia ... 7

2. Pengertian Multimedia Interaktif ... 8

3. Manfaat Multimedia ... 9

4. Kelebihan Menggunakan Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran ... 10

B. Media Pembelajaran ... 11

1. Pengertian Media Pembelajaran ... 11

2. Ciri-Ciri Media Pembelajaran ... 13

3. Jenis-Jenis Media Pembelajaran ... 14

4. Manfaat Media Pembelajaran ... 14

(10)

vi

C. Keterampilan Menyimak ... 17

1. Pengertian Menyimak ... 17

2. Tujuan Menyimak ... 18

D. Deskripsi ... 20

1. Pengertian Deskripsi ... 20

2. Tujuan Deskripsi ... 20

3. Ciri- Ciri Deskripsi ... 21

4. Macam-Macam Deskripsi ... 22

E. Penelitian Relevan ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

1. Tempat Penelitian ... 30

2. Waktu Penelitian ... 30

B. Metode Penelitian... 30

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 32

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ... 32

E. Teknik Pengumpulan Data ... 32

1. Observasi ... 32

2. Wawancara ... 33

3. Dokumentasi ... 35

F. Teknik Pengumpulan Data ... 36

G. Teknik Analisis Data ... 39

1. Analisis Data Hasil Observasi ... 40

2. Analisis Data Hasil Teknis Tes ... 40

3. Analisis Data Hasil Wawancara ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Profil Sekolah ... 41

1. Identitas Sekolah ... 41

(11)

vii

2. Visi, Misi, dan Tujuan ... 42

3. Guru dan Tenaga Kependidikan ... 43

B. Deskripsi Pengumpulan Data ... 48

C. Deskripsi Data Tes ... 49

D. Pembahasan ... 49

1. Deskripsi Data Penggunaan Multimedia Interaktif dalam Menyimak Teks Deskripsi ... 49

E. Hasil Penilaian Keterampilan Menyimak dalam Teks Deskripsi ... 85

BAB V PENUTUP ... 88

A. Simpulan ... 88

B. Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 90

DAFTAR LAMPIRAN ... 92

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1. Forum Wawancara dengan Peserta Didik ... 34

Tabel 3. 2. Forum Wawancara dengan Guru ... 35

Tabel 3. 3. Format Penilaian Menyimak Teks Deskripsi ... 36

Tabel 3. 4. Kriteria Penilaian Teks Deskripsi ... 37

Tabel 3. 5. Penentuan Kriteria dengan Perhitungan untuk Skala Empat ... 39

Tabel 4. 1. Data Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah ………43

Tabel 4. 2 Daftar Guru SMP Negeri 2 Cibarusah ... 43

Tabel 4. 3 Daftar Staf SMP Negeri 2 Cibarusah ... 44

Tabel 4. 4 Jumlah Siswa SMP Negeri 2 Cibarusah Tahun Pelajaran 2019/2020 . 45 Tabel 4. 5 Sarana dan Prasarana ... 46

Tabel 4. 6 Absen Peserta Didik Kelas VII-4 SMP Negeri 2 Cibarusah ... 47

Tabel 4. 7 Penilaian Menyimak dalam Teks Deskripsi Mega Azahra ... 49

Tabel 4. 8 Penilaian Menyimak dalam Teks Deskripsi Manda Aoliaputri ... 51

Tabel 4. 9 Penilaian Menyimak dalam Teks Deskripsi M. Yusup ... 53

Tabel 4. 10 Penilaian Menyimak dalam Teks Deskripsi Irma Wati ... 55

Tabel 4. 11 Penilaian Menyimak dalam Teks Deskripsi Intan Nuraeni ... 56

Tabel 4. 12 Penilaian Menyimak dalam Teks Deskripsi Indri Ramdani ... 58

Tabel 4. 13 Penilaian Menyimak dalam Teks Deskripsi Indah Lestari ... 60

Tabel 4. 14 Penilaian Menyimak dalam Teks Deskripsi Idah Sepitri ... 61

Tabel 4. 15 Penilaian Menyimak dalam Teks Deskripsi Herni Nurani ... 63

Tabel 4. 16 Penilaian Menyimak dalam Teks Deskripsi Aida Martiani Selvian .. 65

Tabel 4. 17 Penilaian Menyimak dalam Teks Deskripsi Abdul Rohman ... 67

Tabel 4. 18 Penilaian Menyimak dalam Teks Deskripsi Ahmad Ripai ... 69

Tabel 4. 19 Penilaian Menyimak dalam Teks Deskripsi Alek Wahyuna ... 70

Tabel 4. 20 Penilaian Menyimak dalam Teks Deskripsi Acpian Syah ... 72

Tabel 4. 21 Penilaian Menyimak dalam Teks Deskripsi Amellya ... 74

Tabel 4. 22 Penilaian Menyimak dalam Teks Deskripsi Andre Maulana... 76

Tabel 4. 23 Penilaian Menyimak dalam Teks Deskripsi Andri ... 77

Tabel 4. 24 Penilaian Menyimak dalam Teks Deskripsi Asri Mulyani ... 79

(13)

ix

Tabel 4. 25 Penilaian Menyimak dalam Teks Deskripsi Firiy Juliyani ... 81 Tabel 4. 26 Penilaian Menyimak dalam Teks Deskripsi Hamid hidayat ... 83 Tabel 4. 27 Rekapitulasi Hasil Perolehan Nilai Menyimak dalam Teks Deskripsi ... 85

(14)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Bimbingan Skripsi ... 92

Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Penelitian ... 93

Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 94

Lampiran 4. Lembar Ujian Referensi... 95

Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 99

Lampiran 6. Hasil Wawancara dengan Siswa dan Guru Bahasa Indonesia Kelas VII-4 SMP Negeri 2 Cibarusah ... 104

Lampiran 7. Data Pengodean Nama Siswa Kelas VII-4 SMP Negeri 2 Cibarusah Tahun Ajaran 2020/2021... 108

Lampiran 8. Keterampilan Menulis Menyimak Teks Deskripsi dalam Bentuk Video Lingkungan Sekolah ... 109

Lampiran 9. Dokumentasi Kegiatan ... 113

Lampiran 10. Riwayat Penulis ... 115

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menyimak menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan kemampuan menyimak merupakan modal awal seseorang dalam hal untuk berkomunikasi. Seseorang perlu memiliki keterampilan menyimak yang baik di mana pun dan kapan pun agar tercapai tujuan komunikasinya.

Keterampilan menyimak dalam dunia pendidikan juga penting untuk diperhatikan. Proses komunikasi antara guru dan siswa harus terjalin dengan baik agar pesan yang disampaikan guru dapat diterima siswa.

Bahasa Indonesia menjadi salah satu mata pelajaran wajib, baik di sekolah menengah maupun perguruan tinggi. Melalui pembelajaran menyimak, siswa dapat menguasai empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut selalu menjadi bagian penting dari setiap materi yang diajarkan guru agar siswa dapat memahami materi pembelajaran dengan baik. Diantara empat keterampilan tersebut, keterampilan menyimak perlu mendapat perhatian lebih karena menyimak merupakan proses awal setelah tiga keterampilan menulis sebelumnya. Menyimak digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung atau tidak secara tatap muka. Keterampilan menyimak dapat membuat siswa berpikir lebih terstruktur, seperti mulai memikirkan kerangka karangan yang harus disusun secara urut. Selain itu, menyimak juga dapat melatih siswa untuk lebih berhati-hati dalam memilih kosakata, diksi, keefektifan kalimat, ejaan.

Menyimak dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa sebagai penerima pesan harus mendapatkan informasi yang jelas dari sang guru.

Keberhasilan guru untuk membuat siswanya dapat menyimak dengan baik adalah dengan melihat pemahaman siswa dari materi yang diberikan oleh guru dan melihat hasil karya yang disimak siswa. Salah satu penyebab siswa kurang terampil dalam menyimak yaitu karena kurangnya minat dan siswa

(16)

menganggap bahwa menyimak adalah hal yang sulit. Siswa masih merasa kesulitan dalam menuangkan ide atau tema dalam menyimak. Hal tersebut sesuai dengan kenyataan yang pernah peneliti hadapi ketika melaksanakan kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di MTsN NUR Asy- Syafi‟iyah (YASPINA) Rempoa. Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan ketika pembelajaran keterampilan menyimak, siswa belum bisa menyimak dengan baik dan mengalami kendala seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sehingga peneliti memilih kemampuan menyimak untuk penelitian ini.

Pembelajaran bahasa Indonesia pada kurikulum 2013 telah mengalami perubahan, yakni pembelajaran berbasis teks. Siswa akan sering menemukan materi berbentuk teks pada setiap pembelajaran bahasa Indonesia. Ada beragam teks yang menjadi kompetensi yang harus dikuasai siswa, seperti teks narasi, deskripsi, eksposisi, prosedur, argumentasi, persuasi, dan lain sebagainya. Hal tersebut tentunya menuntut keterampilan menyimak, salah satunya yaitu menyimak teks deskripsi.

Teks deskripsi adalah paragraf yang berisi penggambaran suatu obyek, tempat, atau peristiwa tertentu kepada pembaca secara jelas dan terperinci.

Hal tersebut berfungsi untuk menumbuhkan kepercayaan pembaca secara terperinci, sehingga pembaca semakin yakin dan mau mengikuti apa yang disampaikan dalam teks deskripsi. Maka dari itu, teks deskripsi sangat bermanfaat untuk mempengaruhi orang lain agar mau melakukan kebaikan.

Berdasarkan pengalaman penulis pada saat mengikuti kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di MTsN NUR Asy-Syafi‟iyah ( YASPINA) Rempoa, ditemukan beberapa permasalahan yang menjadi penyebab siswa belum menguasai keterampilan menyimak dengan baik, khususnya dalam kegiatan menceritakan kembali sebuah informasi.

Permasalahan tersebut merupakan permasalahan umum yang sepertinya banyak ditemui juga di sekolah-sekolah lain.

Permasalahan yang pertama, muncul dari pihak siswa. Kurangnya minat siswa dalam memerhatikan dan menyimak materi yang disampaikan oleh

(17)

guru menyebabkan interaksi belajar mengajar menjadi tidak efektif dan efisien. Minimnya penguasaan kosakata pada siswa juga menyebabkan mereka kesulitan untuk menceritakan kembali informasi yang sebelumnya telah mereka simak atau baca. Selain itu, kurangnya rasa percaya diri yang dimiliki oleh siswa membuat mereka tidak maksimal saat berbicara pada kegiatan presentasi di depan kelas. Peserta didik juga lebih banyak menggunakan bahasa yang tidak baku saat menceritakan kembali sebuah informasi.

Permasalahan yang kedua muncul dari pihak guru. Cara menyampaikan materi yang monoton dari pendidik membuat siswa menjadi jenuh dan tidak tertarik memerhatikan materi yang sedang dipelajari. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat dan tidak bervariasi menyebabkan siswa kurang maksimal menyerap materi yang disampaikan oleh pendidik. Selain itu, penggunaan media yang kreatif dan inovatif saat kegiatan belajar mengajar belum dimaksimalkan oleh sang pendidik, padahal peran pendidik dalam menentukan pilihan penggunaan media yang tepat sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran sangatlah penting. Media yang tepat dan sesuai dengan materi dapat menunjang hasil pembelajaran dengan baik.

Menurut Arsyad, media pembelajaran diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media pembelajaran merupakan komponen penting dalam belajar bersama agar tujuan dapat dicapai secara optimal. Media pembelajaran merupakan alat atau sarana yang dapat memperlancar proses belajar mengajar. Media berfungsi sebagai alat penyalur komunikasi yang dapat menunjang pembelajaran yang dilaksanakan antara guru dan siswa.1 Media pembelajaran mampu membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menarik dan bervariasi, maka dari itu pendidik masa kini dituntut untuk mampu menghadirkan dan menggunakan media-media yang sesuai dengan perkembangan zaman. Salah satu contoh media

1 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), hlm. 3.

(18)

pembelajaran masa kini yang dapat digunakan sebagai pilihan adalah media multimedia interaktif.

Multimedia interaktif adalah alat bantu berbasis multimedia yang biasa menjabarkan pesan atau informasi dari guru ke siswa yang dalam prosesnya terjadi komunikasi aktif 2 arah antara multimedia dengan pengguna atau yang bertujuan untuk mempermudah proses pembelajaran. Multimedia adalah sebuah kombinasi dari teks, grafik, seni, suara, animasi, video yang merupakan elemen-elemen yeng saling berkaitan. Ketika dapat mengikuti keinginan pengguna, menampilkan proyek multimedia dan dapat mengontrol apa dan kapan elemen diserahkan, maka itulah yang disebut multimedia interaktif. Dengan menerapkan media multimedia interaktif ini, diharapkan dapat membuat siswa lebih termotivasi, bergairah, berminat dan dapat meningkatkan aktivitas belajarnya sehingga dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan oleh pendidik.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Penggunaan Multimedia Interaktif dalam Menyimak Deskripsi pada Siswa Kelas VII-4 SMP Negeri 2 Cibarusah Kota Bekasi Tahun Pelajaran 2020/2021.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah:

1. Siswa kurang berminat dalam memahami materi menceritakan kembali teks deskripsi.

2. Siswa kurang mampu menceritakan kembali teks deskripsi dan menganggap menceritakan kembali merupakan hal yang sulit.

3. Guru belum tepat menggunakan media pembelajaran.

4. Siswa kesulitan dalam menemukan ide atau tema untuk menceritakan kembali teks deskripsi.

(19)

5. Siswa memerlukan media multimedia interaktif sebagai alternatif untuk meningkatkan kemampuan menceritakan kembali teks deskripsi siswa kelas VII-4 SMP Negeri 2 Cibarusah.

C. Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini, penulis perlu membatasi masalah yang akan dibahas agar lebih jelas penjabarannya. Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada Penggunaan Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Keterampilan Menyimak Teks Deskripsi Siswa Kelas VII-4 pada Semester Ganjil di SMP Negeri 2 Cibarusah Kota Bekasi Tahun Pelajaran 2019/2020. Video yang digunakan yaitu video yang berjudul Lingkungan Sekolah dengan durasi video 2:10 menit. Video tersebut diputar sebanyak dua kali ketika pembelajaran.

D. Rumusan Masalah

Bagaimana penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran keterampilan menyimak teks deskrispsi pada siswa VII-4 SMP 2 Negeri Cibarusah Kota Bekasi tahun pelajaran 2020/2021?

E. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran keterampilan menyimak teks deskripsi pada siswa kelas VII-4 SMP Negeri 2 Cibarusah semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Manfaat teoretis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai:

a. Bahan kajian dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran menyimak deskripsi.

b. Memberikan sumbangan wawasan dan pengetahuan mengenai pembelajaran menyimak deskripsi.

2. Manfaat praktis

(20)

a. Bagi siswa

1) Memberi kemudahan bagi siswa dalam menemukan ide tulisan.

2) Menjadikan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

3) Meningkatkan kemampuan menulis deskripsi siswa.

b. Bagi guru

1) Mengatasi kesulitan pembelajaran menyimak deskripsi yang dialami.

2) Menjadi acuan bagi guru untuk membuat pembelajaran menyimak deskripsi lebih kreatif dan inovatif.

c. Bagi peneliti

1) Mengaplikasikan teori yang diperoleh.

2) Menambah pengalaman peneliti dalam penelitian yang terkait

dengan pembelajaran menulis.

(21)

7 BAB II

LANDASAN TEORETIS

A. Multimedia Interaktif 1. Pengertian Multimedia

Multimedia dapat berbeda dari sudut pandang orang yang berbeda.

Secara umum, multimedia berhubungan dengan penggunaan lebih dari satu macam media untuk menyajikan informasi. Misalnya, video musik adalah bentuk multimedia karena informasi menggunakan audio/suara dan video. Berbeda dengan rekaman musik yang hanya menggunakan audio/suara sehingga disebut monomedia.2

Secara etimologis multimedia berasal dari bahasa Latin, yaitu diambil dari kata multi yang berarti banyak; bermacam-macam dan medium yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau

membawa sesuatu.3 Sedangkan secara istilah, Vaughan dalam Wijaya dkk. berpendapat bahwa multimedia adalah kombinasi dari teks, grafik, suara, animasi, dan video yang disampaikan menggunakan komputer atau alat elektronik lainnya. Kemudian Rada dalam Wijaya dkk. menjelaskan bahwa multimedia merujuk pada perpaduan atau sinkronisasi aliran media.4 Sementara itu menurut Najjar dalam Sajidan multimedia adalah kombinasi tampilan berbagai media yang berbeda seperti teks, grafik, bunyi, dan video (animasi) untuk menyampaikan pesan informasi.5 Dari pendapat beberapa ahli yang telah dikemukakan terdapat kata kunci mengenai multimedia, yaitu adanya perpaduan antara berbagai unsur media, seperti teks, gambar, grafik, sound, animasi, dan video yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada orang lain. Dapat di sampaikan multimedia adalah suatu kombinasi data atau media untuk

2 Munir,Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan, (Bnadung: Alfabeta, CV, 2012), h.2.

3 Munir,op. cit., h. 58.

4 Ibid h.3

5 Ibid h.7

(22)

menyampaikan suatu informasi sehingga informasi itu tersaji dengan lebih menarik.

Menurut Hofstetter multimedia dalam konteks komputer adalah penggunaan computer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Berdasarkan pengertian tersebut, multimedia terdiri dari empat factor yaitu: a. ada komputer yang mengkoordinasikan apa yang dilihat dan didengar, b. ada link yang menghubungkan pengguna dengan ceramah konvensional. Penyajian informasi berbasis multimedia mengingkatkan tingkat dan laju belajar peserta didik dan memungkinkan peserta didik untuk mengatur kecepatan belajar.6

Secara khusus pada zaman sekarang banyak sekali pengguna multimedia dala pembelajaran. Pengguna multimedia sangat menarik karena penggunaan teks, grafik, animasi, fambar, video, dan suara untuk memberikan informasi. Penggunaan multimedia untuk para pendidik berdasarkan komputer memiliki desain yang lebih baik dan teroganisir, sehingga dapat meningkatkan level dan tingkat pemahaman peserta didik.

Pembelajaran menggunakan multimedia dapat lebih cepat memahmi materi karena otak lebih suka gambar dibandingkan dengan tulisan/teks saja.7 Penggunaan multimedia sangat bagus untuk anak-anak karena dapat merangsang otak lebih cepat untuk belajar.

2. Pengertian Multimedia Interaktif

kombinasi dari berbagai komunikasi saluran menjadi pengalaman komunikatif terkoordinasi yang bahasa lintas-channel yang terintegrasi

6 Mohammad Noor Faizin, Penggunaan Model Pembelajaran Interaktif (MMI) pada Konsep Listrik Dinamis untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Memperbaiki Sikap Belajar Siswa, 2012, h. 38,(http://file.upi.edu/

Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/194704171973032Muliati_Purwasasmita/35_Pen ggunaan_Model_Pembelajaran_Multime Dia_Interaktif_(MMI).pdf).diakses 16 april 2021.

7 Ibid,. h.48

(23)

penafsiran tidak ada. Multimedia interaktif dapat didefinisikan sebagai suatu integrasi elemen beberapa media (audio, video, grafik, teks, animasi, dan lain-lain) menjadi satu kesatuan yang sinergis dan simbiosis yang menghasilkan manfaat lebih bagi pengguna akhir dari salah satu dan unsur media dapat memberikan secara individu.

Multimedia adalah sebuah kombinasi dari teks, grafik, seni, suara, animasi, video yang merupakan elemen-elemen yeng saling berkaitan.

Ketika dapat mengikuti keinginan pengguna, menampilkan proyek multimedia dan dapat mengontrol apa dan kapan elemen diserahkan, maka itulah yang disebut multimedia interaktif.

Interaktif adalah salah satu keistimewaan dari program multimedia.

interaktif menciptakan hubungan dua arah sehingga dapat menciptakan situasi dialog antara dua atau lebih pengguna. Interaktif dapat meningkatkan kreativitas dan terjadinya umpan balik terhadap apa yang dimasukkan oleh pengguna sehingga pembelajaran bisa dua arah atau lebih apabila dibantu media lain.

multimedia interaktif sebagai sebuah frase yang menggambarkan gelombang baru dari piranti lunak komputer terutama yang berkaitan dengan bagian informasi.8

Dapat disimpulkan multimedia interaktif adalah suatu tampilan multimedia yang dirancang oleh desainer agar tampilannya memenuhi fungsi menginformasikan pesan dan memiliki interaktifitas kepada penggunanya (user). multimedia sangatlah banyak diantaranya untuk media pembelajaran, game, film, medis, militer, bisnis, olahraga, iklan/promosi, dan lain-lain. Bila pengguna mendapatkan keleluasaan dalam mengontrol multimedia tersebut, maka hal ini disebut multimedia interaktif.

3. Manfaat Multimedia

Multimedia mempunyai manfaat dalam berbagai bidang, antara lain:

8 Ibid., h.50

(24)

a. Kegiatan kerja, dengan adanya teleworking, para pekerja dapat melakukan pekerjaannya tidak harus dari kantor. Contoh software yang mendukung teleworking/telecommuting adalah Netmeeting.

b. Cara belanja, homeshopping/teleshopping yaitu belanja dilakukan dengan menggunakan internet, kemudian barang datang diantar ke rumah.

c. Jual beli, menggunakan sistem jual beli online, atau bank menggunakan cara online-banking.

d. Cara memperoleh informasi, menggunakan internet dan berbagai software untuk mencari informasi. Misalnya: membaca koran online, belajar musik dari software dan sebagainya.

e. Cara belajar, proses pembelajaran menggunakan komputer multimedia dengan adanya mengajar atau belajar online, ataupun menggunakan e-book (electronic book).9

4. Kelebihan Menggunakan Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran

a. Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif.

b. Pendidik akan selalu dituntut untuk kreatif inovatif dalam mencari terobosan pembelajaran.

c. Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik, animasi gambar atau video dalam satu kesatuan yang saling mendukung guna tercapainya tujuan pembelajaran.

d. Menambah motivasi peserta didik selama proses belajar mengajar hingga didapatkan tujuan pembelajaran yang diinginkan.

e. Mampu menvisualisasikan materi yang selama ini sulit untuk diterangkan hanya sekedar dengan penjelasan atau alat peraga yang konvensional.

f. Melatih peserta didik lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.

9 Ibid., h.26

(25)

Dapat disimpulkan dunia pendidikan atau multimedia digunakan sebagai media pembelajaran modern seiring dengan perkembangan jaman dimana koneksi semakin luas dan sumber yang diperoleh tidak hanya didapat dari benda berwujud dengan pembelajaran monoton. Melalui multimedia sistem belajar mengajar pun dapat dilakukan secara otodidak serta dapat membuka wawasan lebih luas.

B. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah “perantara” atau „pengantar‟.10 Dengan kata lain, secara bahasa media berarti menyampaikan isi atau materi. Secara lebih khusus, pengenalan media dalam proses belajar mengajar mendorong diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.11

Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.12 Berdasarkan pemahaman tersebut, guru tidaklah dipahami sebagai satu- satunya sumber belajar, dengan media dapat menciptakan sumber- sumber belajar lainnya sehingga tercipta lingkungan belajar yang aktif.

Kata pembelajaran sengaja dipakai sebagai padanan kata dari kata bahasa Inggris Instruction. Kata intruction mempunyai pengertian yang lebih luas daripada pengajaran. Jika kata pengajaran ada dalam konteks

10 Arief Sadiman, dkk., Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), h. 6

11 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003), h. 3

12 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada (GP) Press, 2012), h. 8

(26)

guru-murid di kelas (ruang) formal, pembelajaran atau intruction mencakup pula kegiatan belajar mengajar yang tak dihadiri guru secara fisik.13 Pada intruction yang ditekankan adalah proses belajar maka usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri peserta didik yang kita sebut pembelajaran.14

Media dalam konteks pembelajaran, dengan demikian adalah bahasa gurunya. Bahasa guru dalam proses pembelajaran tersebut dapat secara verbal maupun non-verbal. Bahasa verbal, adalah semua jenis komunikasi yang menggunakan satu kata atau lebih; dan bahasa non- verbal adalah semua pesan yang disampaikan tanpa kata-kata atau selain dari kata-kata yang kita gunakan.15 Dengan demikian, proses penyampaian pikiran dan perasaan dapat dilakukan secara tatap muka (proses komunikasi primer dan dapat dilakukan melalui saluran lain (proses komunikasi sekunder). 16

Pakar dan juga organisasi memberikan batasan mengenai pengertian media dalam buku Rudi Susilana dan Cepi Riyana, beberapa di antaranya mengemukakan bahwa media adalah:

a. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru.

b. NEA (National Education Asociation) memberikan batasan bahwa media merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya.

13 Arief Sadiman, dkk. Op.cit., h. 7

14Smaldino E Sharon, dkk, Instructional Technology and Media For Lerning: Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar Edisi Kesembilan. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Cet.Ke-2. 2012),h.30

15 Daryanto, Media Pembelajaran, (Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Cet.ke- 1.2011), h.30

16Indriana Dina, Ragam Alat Bantu Media Pembelajaran Mengenal,Merancang dan Mempraktikkannya,(Jogjakarta: DIVA Press. Cet. Ke-1.2011), h.44

(27)

c. Briggs berpendapat bahwa media merupakan alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar

d. AECT (Asociation of Education Comunication Technology) memberikan batasan bahwa media merupakan segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan.

e. Sedangkan Gagne berpendapat bahwa sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

f. Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar.17

2. Ciri-Ciri Media Pembelajaran

Menurut Azhar Arsyad, media pembelajaran memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut:18

a. Media pembelajaran memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardwer (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindra.

b. Media pembelajaran memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada peserta didik.

c. Penekanan media pembelajaran terdapat pada visual dan audio d. Media pembelajaran memiliki pengertian alata bantu pada proses

belajar, baik di dalam maupun di luar kelas.

e. Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.

f. Media pembelajaran dapat digunakan secara massal (misal: radio televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya: film, slide,

17 Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h. 6

18 Suryana Nunuk & dkk, Media Pembelajaran inovatif dan Pengembanganya, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Cet, Ke-1. 2018), h.16

(28)

video, OHP), atau perorangan (misalnya: modul, komputer, radio, tape/kaset, video, recorder).

Berdasarkan berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.

3. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Berdasarkan perkembangan teknologi, media pembelajaran dapat dikelompokan ke dalam empat kelompok, yaitu: (1) media hasil teknologi cetak, adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis, (2) media hasil teknologi audio-visual, teknologi audiovisual cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual,19 (3) media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, merupakan cara menghasilkan atau menyampaiakan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikroprosesor,20 dan (4) media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer.21

4. Manfaat Media Pembelajaran

Pemerolehan pengetahuan siswa seperti yang digambarkan oleh Kerucut Pengalaman Edgar Dale dalam buku Rudi Susilana dan Cepi Riyana bahwa pengetahuan akan semakin abstrak apabila pesan hanya

19 Hamalik Oemar, Media Pendidika, (Jakarta: PT Citra Aditya Bakti, Cet.Ke-7.1994), h.73.

20 Hasanudin Cahyo, Media Pembelajaran: Kajian Teoretis dan Kemanfaata, (Yogyakarta:

Deepublish, Cet. Ke-1.2017), h.80

21 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer mengembangkan profesionalisme Guru Abad 21,(Bandung: Alfabeta,CV, Cet.ke-2.2013), h. 75

(29)

disampaikan melalui kata verbal.22 Oleh karena hal ini dapat memungkinkan akan terjadi verbalisme, yang artinya siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa memahami dan mengerti makna yang terkandung di dalamnya. Hal ini akan mengakibatkan kesalahan persepsi.

Oleh karena itu, sebaiknya siswa memiliki pengalaman yang lebih konkrit, pesan yang akan disampaikan dapat mencapai sasaran. Secara umum media mempunyai kegunaan:

a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indera.

c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung anatar murid dengan sumber belajar.

d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.

e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.23

Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton 1985 dalam buku Rudi Susilana dan Cepi Riyana memaparkan beberapa manfaat media pembelajaran:

a. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar b. Pembelajaran dapat lebih menarik

c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar

d. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek e. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

f. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanpun diperlukan

g. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan

h. Peran guru berubah kearah yang positif

22 Rudi Susilana dan Cepi Riyana, op.cit,h. 9.

23 Pribadi A Benny, Media dan Teknologi dalam Pembelajaran Edisi Pertama,(Jakarta:

Kencana, Cet.ke-1. 2017), h. 9.

(30)

Rudi Susilana dan Cepi Riyana mengaitkan dengan fungsi media pembelajaran, menekankan beberapa hal sebagai berikut:

a. Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.

b. Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran. Hal ini mengandung pengertian bahwa media pembelajaran sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan.

c. Media pembelajaran dalam menggunakan harus relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran itu sendiri.

Fungsi ini mengandung makna bahwa penggunaan media dalam pembelajaran harus selalu melihat kepada kompetensi dan bahan ajar.

d. Media pembelajaran bukan berfungsi sebagai alat hiburan, dengan demikian tidak diperkenankan menggunakannya hanya sekedar untuk permainan atau memancing perhatian siswa semata.

e. Media pembelajaran bisa berfungsi untuk mempercepat proses belajar. Fungsi ini mengandung arti bahwa dengan media pembelajaran siswa dapat menangkap tujuan dan bahan ajar lebih mudah dan lebih cepat.

f. Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Pada umumnya hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran akan tahan lama mengendap sehingga kualitas pembelajaran memiliki nilai yang tinggi.

g. Media pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya penyakit verbalisme.24

24 Sanjaya Wina, Media Komunikasi Pembelajaran Edisi Pertama. (Jakarta: Kencana Pranadamedia Group. Cet.Ke-2. 2014),h. 10.

(31)

C. Keterampilan Menyimak 1. Pengertian Menyimak

Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengar lambing- lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ajaran atau bahasa lisan.25 Menyimak merupakan komunikasi verbal yang sulit dan unik harus dipelajri dan dilatih, karena merupakan bagian yang penting dari komunikasi. Bahkan menyimak dapat diklasifikasikan sebagai seni bergaul atau keterampilan berkomunikasi. Peranan menyimak penting dalam berkomunikasi, karena memiliki manfaat dalam mengmbangkan kemampuan berkomunikasi dan menepati ruang paling besar dalam aktivitas berkomunikasi. Menyimak merupakan kegiatan yang paling awal dilakukan oleh manusia bila dilihat dari proses pemerolehan keterampilan bahasa. Henry Guntur Tarigan mengemukakan bahwa menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.

Dengan pengertian lain, menyimak yaitu kemampuan untuk memahami pesan yang disampaikan melalui bahasa lisan.26 Menurut M.E Suhendar dan Pien S. keterampilan menyimak merupakan kemampuan menangkap bunyi-bunyi bahasa yang diucapkan atau yang dibacakan orang lain dan diubah menjadi bentuk makna untuk dievaluasi. 27

Dapat disimpulan bahwa keterampilan menyimak adalah komunikasi verbal yang sangat sulit dan unik dibandingkan komunikasi verbal lainnya, seperti berbicara, menulis dan membaca. Demikian menyimak

25 Elvi Susanti, Keterampilan Menyimak, (Depok: RajaGrafindo Persada, 2019), h.1.

26 Ibid., h. 10.

27 Ibid., h. 47

(32)

harus dipelajari dan dilatih, karena ia merupakan salah satu bagian penting dalam proses komunikasi, khususnya dalam pegembangan kemampuan komunikasi. Kegiatan menyimak ini melibatkan beberapa keterampilan, yaitu peneliti sebagai penyampai pemahaman pesan, isi, gagasan media, dan si penyimak.

2. Tujuan Menyimak

Menyimak merupakan suatu kegiatan berbahasa yang sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, menyimak memiliki beberapa tujuan, di antaranya:

a. Menyimak untuk belajar, yaitu menyimak dengan tujuan utama agar dia dapat memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran sang pembicara.

b. Menyimak untuk memperoleh keindahan audial, yaitu menyimak dengan penekanan pada penikmatan terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan atau yang diperdengarkan atau dipagelarkan (terutama dalam bidang seni).

c. Menyimak untuk mengevaluasi, yaitu menyimak dengan maksud agar si penyimak dapat menilai apa-apa yang disimak itu (baik- buruk, indah-jelak, tepat-ngawur, logis, dan lain-lain).

d. Menyimak untuk mengapresiasi simakan, yaitu menyimak dengan maksud agar si penyimak dapat menikmati seta menghargai apa-apa yang disimaknya itu (pembaca ceruta, pembacaan puisi, musik dan lagu, dialog, diskusi panel, dan perdebatan).

e. Menyimak untuk menyakinkan, yaitu menyimak untuk menyakinkan dirinya terhadap suatu masalah atau pendapat yang selama ini diragukan oleh si penyimak; dengan perkataan lain, dia menyimak secara persuasive.

f. Menyimak untuk membedakan dan menemukan unsur-unsur fonetik dan struktur kata lisan.

(33)

g. Menyimak untuk menemukan dan memperkenalkan bunyi-bunyi, kata-kata, atau ide-ide baru kepada penyimak.

h. Menyimak secara terperinci agar dapat menginterpretasikan ide pokok dan menanggapinya secara tepat.

i. Menyimak ide utama yang dinyatakan dalam kalimat topic atau kalimat penunjuk.28

Pendapat lain yang masih selaras dengan pendapat Kundharu Saddhono menjelaskan tujuan dari menyimak sebagai berikut:

a. Untuk dapat memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran pembicara, atau menyimak untuk belajar.

b. Untuk menikmati sesuatu bahan ujaran (pagelaran) utama dalam bidang seni, atau menyimak untuk menikmati keindahan audial c. Untuk menilai bahan simakan (baik-buruk, indah-jelek, tepat, asal-

asalan, logistik-tak logis, dan sebagainya), atau menyimak untuk memahami.

d. Untuk dapat menikmati dan menghargai bahan simakan (penyimak cerita, puisi, musik dan lagu, dialog, diskusi, dan sebagainya), atau menyimak untuk memperbaikinya.

e. Untuk dapat mengomunikasikan dialog, ide, ide, perasaan-perasaan kepada orang lain dengan cara yang tepat dan tepat, atau menyimak sebagai penunjang berkomunikasi.

f. Untuk dapat membedakan bunyi-bunyi dengan tepat. Ini biasanya diperoleh dari penutur asli (pembicara asli).

g. Untuk dapat memecahkan masalah yang kreatif dan analitis, dengan masukan dari bahan simakan, dan

h. Untuk dapat meyakinkan diri sendiri terhadap musalah atau pendapat yang ditanyakan, atau menyimak persuasif. 29

Dua pendapat mengenai tujuan keterampilan menyimak di atas tidak jauh beda dengan sebelumnya. Tujuan menyimak merupakan satu

28 Ibid., h.24.

29 Yundamet Kundharu Saddhono dan St. Y, meningkatkan keterampilan Berbahasa Indonesia. (Bandung: Karya Putra Darwati, 2012). hlm. 14.

(34)

keterampilan berbahasa yang sangat penting untuk dimiliki oleh setiap orang terutama kaum terpelajar.

D. Deskripsi

1. Pengertian Deskripsi

Deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan atau memerikan sesuatu hal sejelas - jelasnya sehingga pembaca seolah-olah menyaksikan atau mengalaminya sendiri. Melalui deskripsi, penulis memindahkan kesan-kesannya, hasil pengamatan, dan perasaan kepada pembaca. peneliti gambarkan sifat, ciri, serta rincian wujud yang terdapat pada objek yang dilukiskannya.

Seorang penulis deskripsi harus memiliki kata yang tepat sesuai dengan gambaran objek yang sebenarnya sehingga melahirkan imajinasi yang hidup dan segar tentang ciri-ciri, sifat-sifat, atau hakikat dari objek yang dideskripsikan itu. Tulisan deskripsi dimaksudkan untuk menciptakan sebuah pengalaman pada diri pembaca dan memberi identitas atau informasi mengenai objek tertentu sehingga pembaca dapat mengenalinya bila bertemu atau berhadapan dengan objeknya tadi.

Sesuatu yang dideskripsikan tidak hanya terbatas dari apa yang dilihat, didengar, dicium, dirasa, dan diraba, tetapi juga yang dapat dirasa oleh hati dan pikir, seperti rasa takut, cemas, tegang, jijik, kasih, dan haru. Begitu pula suasana yang timbul dari suatu peristiwa, seperti suasana sekolah, luasnya lapangan sekolah, serta mempunyai para murid yang pandai - pandai. Data disimpulkan deskripsi merupakan suatu upaya untuk melukiskan sesuatu dengan kata-kata untuk menghidupkan kesan dan daya khayal mendalam pada si pembaca.

2. Tujuan Deskripsi

a. Mampu memilih dan mendayagunakan kata-kata yang dapat memancing kesan serta citra inderawi dan suasana batiniah pembaca.

(35)

b. Sesuatu yang dideskripsikan harus tersaji secara gamblang, hidup, dan tepat. Sebagai contoh, seseorang mengatakan tempat sekolah yang luas dengan lapangannya. Pernyataan itu mengungkapkan indera penglihatan serta suasana hati orang itu menyerap dengan ciri dan sifat khusus indah. Meskipun demikian, pernyataan itu masih terlalu umum dan kasar karena belum mampu menciptakan kesan, interpretasi, dan gambaran konkret mengenai keindahan sekolah. Mengapa warna cat tempok sekolah berwarna hijau?

Oleh karena itu, penulis deskripsi yang baik akan menghindari metafor, kiasan, atau kata-kata konotatif, akan sangat menentukan kekenyalan nuansa makna dari sebuah pemerian.

Dengan demikian dalam menggarap deskripsi yang baik dituntut tiga hal.

a. Kesanggupan berbahasa penulis yang memiliki kekayaan nuansa dan bentuk.

b. Kecermatan pengamatan dan keluasan pengetahuan tentang sifat, ciri, dan wujud objek yang dideskripsikan.

c. Kemampuan memilih detail khas yang dapat menunjang ketepatan.30

3. Ciri- Ciri Deskripsi

Ciri-ciri menurut semi adalah:

a. Deskripsi lebih berupaya memperlihatkan detail atau perincian tentang objek.

b. Deskripsi lebih bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi pembaca.

c. Deskripsi disampaikan dengan gaya yang memikat dan dengan pilihan kata yang menggugah

d. Deskripsi lebih banyak memaparkan tentang objeknya pada umumnya benda, alam, wrna, dan manusia.

30 Sabarti Akhadiah, dkk., Menulis 1, (Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2001),h. 7.30.

(36)

e. Organisasi penyampaiannya lebih banyak menggunakan susunan uang.31

4. Macam-Macam Deskripsi

Deskripsi merupakan bentuk tulisan yang berusaha memberikan perincian dari objek yang sedang dibicarakan. Penulis memindahkan kesan-kesannya, memindahkan hasil pengamatannya dan perasaannya kepada pembaca melalui tulisan.

a. Deskripsi Ekspositorik

Melalui deskripsi ekspositorik, peneliti hanya ingin memberitahukan, memperhatikan, atau memperdengarkan sesuatu kepada pembaca. Deskripsi ekspositorik bertujuan menjelaskan sesuatu dengan perincian yang jelas sebagaimana adanya tanpa menekankan unsur impresi atau sugesti kepada pembaca. Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang formal dan lugas.

b. Deskripsi Artistik (Impresionistik)

Deskripsi impresionistik adalah deskripsi yang mengarah kepada pemberian pengalaman kepada pembaca bagaikan berkenalan langsung dengan objek yang disampaikan, dengan jalan menciptakan sugesti dan impresi melalui keterampilan penyampaian dengan gaya yang memikat dan pilihan kata yang menggugah. Deskripsi ini berusaha menciptakan suatu penghayatan terhadap objek melalui imajinasi pembaca.32 Agar pembaca memiliki penghayatan, peneliti harus dapat menyajikan objek sejelas-jelasnya, setepat-tepatnya, dan sehidup mungkin. Dan peneliti dituntut dapat menggunakan diksi yang tepat dan kalimat-kalimat yang dapat menghadirkan objek deskripsi di depan pembaca.

Berdasarkan kategori yang lazim, karangan deskripsi dipilih atas dua kategori, yakni karangan deskripsi orang dan karangan deskripsi tempat.

31 M. Atar Semi, Menulis Efektif, (Padang: Angkasa Raya, 1990), h.43.

32 Ibid, Hlm.44

(37)

a. Deskripsi Orang

Kerumitan manusia tidak hanya struktur atomi dan morfologi tubuh,tetapi akal budi dan jiwa yang dimilikinya. Hal ini akan menyulitkan seseorang menghasilkan deskripsi yang memuaskan.

Contohnya : Peneliti meminta kepada para murid untuk mengisi soal yang telah peneliti presentasikan di depan para murid dengan menggunakan media rumah kayu. Dan para murid harus mengetahui apa sajakah yang telah disampaikan oleh peneliti dari awal sampai akhir. Seperti ada berapakah kantin sekolah, ada berapakah tempat duduk ruang kelas, dan terbagi berapa ruangan di ruang guru. Dengan itu kepada para murid harus mengisi secara terperinci dan detail tentang objek sehingga dapat memberi pengaruh pada sentivitas dan imajinasi pembaca dan pendengar bagaikan mereka ikut melihat, mendengar, merasakan atau mengalami langsung objek tersebut.

b. Deskripsi Tempat

Tempat peranan yang sangat penting dalam setiap peristiwa. Tak ada peristiwa yang terlepas dari lingkungan dan tempat, semua kisah akan selalu mempunyai latar belakang tempat. Jalannya sebuah peristiwa akan lebih menarik kalau dikaitkan dengan tempat terjadinya peristiwa tersebut.

Contohnya: peneliti meminta kepada para murid untuk mengisi soal yang telah peneliti presentasikan di depan para murid dengan menggunakan media video lingkungan sekolah. Dan para murid harus mengetahui apa saja yang telah disampaikan oleh peneliti dari awal samapai akhir peneliti jelaskan. Seperti menjelaskan bagaimana warna cat dinding sekolah, ada apa saja fasilitas di ruang kelas, ruang guru dan kantin sekolah.

Tes yang digunakan oleh peneliti adalah tes kemampuan menyimak berdasarkan media rangsang visual dan suara (video). Penilaian terhadap hasil menyimak teks deskripsi mencakup beberapa aspek,

(38)

yaitu pemahaman isi teks dengan topik, ketepatan diksi, ketepatan struktur kalimat, keefektifan kalimat, dan ejaan. Berikut penjelasan mengenai aspek penilaian tersebut.

E. Kriteria Penilaian Menyimak dalam Teks Deskripsi 1. Pemahaman isi teks

pemahaman isi teks dinilai berdasarkan kelengkapan dan pemahaman isi teks tersebut. Isi dari teks deskripsi yaitu, argumentasi, fakta, dan ajakan. E. Kosasih menyatakan bahwa di dalam teks deskripsi terdapat pendapat-pendapat seperti halnya di dalam teks argumentatif. Mungkin pula tersaji fakta. Di dalam teks deskripsi, baik pendapat ataupun fakta digunakan dalam rangka memengaruhi pembaca agar mau mengikuti bujukan-bujukan itu. Di samping menggunakan fakta, penulis dapat pula menggunakan pendapat para ahli. Juga bisa menggunakan cara lainnya yang sekiranya dapat memperkuat ajakan atau imbauannya itu.33

Pendapat dan fakta disajikan untuk memperkuat argumen dan ajakan penulis. Apalagi jika penulis mencantumkan fakta, maka argumennya akan semakin kuat mempengaruhi pembaca. Ajakan dalam teks deskripsi dapat berupa anjuran, imbauan, dan lain-lain, baik ajakan yang tersirat maupun yang tersurat. E. Kosasih menyatakan bahwa adapun yang dimaksud dengan ajakan adalah kata-kata atau perbuatan untuk mengajak; undangan. Ajakan dapat pula berarti anjuran, imbauan, dan sebagainya (untuk melakukan sesuatu). Ajakan ditandai dengan kata-kata harus, hendaknya, sebaiknya, usahakanlah, jangan, hindarilah, dan sejenisnya. Di samping itu, tidak sedikit pula teks deskripsi yang menyampaikan karangan yang menggambarkan sesuatu beda, tempat suasana atau keadaan.34

2. Ketepatan diksi

berdasarkan pemilihan kata atau diksi yang digunakan sesuai dengan konteks kalimatnya atau tidak. Apabila terdapat kata yang kurang

33 E. Kosasih, Bahasa Indonesia- Studi dan Pengajaran, (Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud, 2017), cet. ke-2, h. 186.

34 E. Kosasih, op.cit., h. 177.

(39)

atau bahkan tidak sesuai dengan konteks kalimatnya, maka pembaca akan kurang memahami maksud dari kalimat tersebut. Putrayasa menyatakan bahwa diksi berasal dari kata dictionary (bahasa Inggris yang kata dasarnya diction) berarti perihal pemilihan kata yang digunakan dalam sebuah kalimat. Menurut Arifin kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin disampaikannya, baik lisan maupun tulisan. Di samping itu, pemilihan kata harus pula sesuai dengan situasi dan tempat penggunaan kata-kata itu. Jadi pemilihan kata atau diksi pada teks deskripsi perlu diperhatikan dan harus tepat penggunaannya dalam sebuah kalimat agar dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca.

Penilain ketepatan diksi juga berdasarkan pembentukan dan pemilihan kata yang terkadang sering keliru dalam penulisannya. Zaenal Arifin mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembentukan dan pemilihan kata, yaitu penanggalan awalan meng-, penanggalan awalan ber-, peluluhan bunyi /c/, penyengauan kata dasar, peluluhan bunyi /s/, /k/, /p/, dan /t/ yang berimbuhan meng-/per-, penggunaan awalan ke- yang sering keliru dengan ter-, pemakaian akhiran –ir dalam bahasa Indonesia adalah –asi, padanan yang tidak serasi, pemakaian kata depan di, ke, dari, bagi, pada, daripada, dan terhadap, pemakaian akronim (singkatan), penggunaan kesimpulan, keputusan, penalaran, dan pemukiman, penggunaan kata yang hemat, penggunaan analogi, dan penggunaan bentuk jamak dalam Bahasa Indonesia.53 Pembentukan dan pemilihan kata harus diperhatikan sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia.

3. Ketepatan struktur kalimat

Ketepatan struktur kalimat dinilai berdasarkan ketepatan struktur yang digunakan dalam kalimat. Struktur teks deskripsi menurut E. Kosasih terdiri dari 4, yaitu judul, identifikasi, klasifikasi, dan deskripsi.

a. judul, yakni untuk mengetahui apa isi dari teks deskripsi tersebut.

b. identifikasi, yakni merupakan kalimat pengantar mengenai apa yang akan dijelaskan pada teks deskripsi.

(40)

c. klasifikasi, yakni berisikan urutan atau penggolongan dari topik yang dibahas.

d. deskripsi, yakni penjelasan secara detail mengenai topik yang dibahas.

4. Ejaan

Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana antarhubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa). Secara teknis, yang dimaksud ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca.57 Kriteria penilaian ejaan dan tata tulis berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan mengatur hal pemakaian huruf, pemenggalan kata, pemakaian huruf kapital, pemakaian huruf miring, pemakaian tanda-tanda baca, penulisan kata, penulisan singkatan dan akronim, penulisan angka dan bilangan, dan penulisan unsur serapan.58 Jadi, terdapat lima kriteria penilaian dalam menganalisis teks persuasi, yaitu kesesuaian isi teks, kelengkapan struktur teks, ketepatan kata, ketepatan kalimat, serta ejaan dan tata tulis.

(41)

F. Penelitian Relevan

Peneliti relevan yang pertama mengenai teknik multimedia dilakukan oleh Nurasa Arief Herdiyono dari Universitas Negeri Yogyakarta, Jurusan Pendidikan Seni Rupa. Peneliti ini berjudul Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran Makrame Siswa Kelas VIII SMPN 1 Ngemplak Tahun Ajaran 2016. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh pada pengembangan multimedia interaktif menggunakan pembelajaran makrame terhadap peserta didik SMP. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Hasil penelitiannya mengemukakan bahwa tersedianya multimedia interaktif pembelajaran dapat memudahkan guru dan membantu siswa untuk belajar secara mandiri.35

Perbedaan penelitian Nurasa Arief Herdiyono dengan penelitian ini adalah:

1. Nurasa melakukan penelitian pada tahun 2016, sedangkan peneliti dilakukan pada tahun 2020

2. Nurasa melakukan penelitian pada konsep pemahaman pembelajara, sedangkan peneliti melakaukan penelitian pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

3. Nurasa menggunakan metode Research and Development (R&D) sedangkan peneliti ini menggunakan metode kualitatif deskriptif.

Peneliti relevan yang kedua, ialah penelitian yang dilakukan oleh Lusiari Rahmawati yang berjudul Pengaruh Keterampilan Menyimak Cerpen Terhadap Kemampuan Menulis Isi Cerpen Pada Siswa Kelas V Sd Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang. Lusiari Rahmawati adalah mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Negeri Semarang yang dilakukan pada tahun 2016. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui Pengaruh Keterampilan Menyimak Cerpen Terhadap Kemampuan Menulis

35 Nurasa Arief Herdiyono, Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran Makrame Siswa Kelas VIII SMPN 1 Ngemplak Tahun Ajaran 2016, Skripsi 16 Desember 2020. tidak dipublikasikan.

(42)

Isi Cerpen Pada Siswa Kelas V Sd Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang.

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode korelasional. Hasil penelitiannya mengemukakan bahwa Terjadi Pengaruh Keterampilan Menyimak Cerpen Terhadap Kemampuan Menulis Isi Cerpen Pada Siswa Kelas V Sd Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang. setelah diadakan penelitian keterampilan Menyimak Cerpen Terhadap Kemampuan Menulis Isi Cerpen.36

Perbedaan penelitian Rani Melinda Aditama dengan penelitian ini adalah:

1. Lusiari Rahmawati melakukan penelitian pada tahun 2016, sedangkan peneliti dilakukan pada tahun 2020

2. Lusiari Rahmawati melakukan penelitian pada konsep pemahaman pembelajaran bahasa Indonesia, sedangkan peneliti melakaukan penelitian pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

3. Lusiari Rahmawati menggunakan kuantitatif dengan metode korelasional sedangkan peneliti ini menggunakan metode kualitatif deskriptif.

Peneliti relevan yang ketiga, ialah penelitian yang dilakukan oleh Albert Agustinus Sudarno yang berjudul “Peningkatan Minat Dan Kemampuan Menyimak Cerita Anak Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsawii siswa Kelas 3 SDN Sumberwatu Prambanan”. Albert Agustinus adalah mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Negeri Semarang yang dilakukan pada tahun 2016. Penelitian ini memiliki tujuan untuk Mendeskripsikan Upaya Peningkatan Minat Belajar Siswa Kelas 3 SDN Sumberwatu Prambanan. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsawii. Hasil penelitiannya mengemukakan bahwa Terjadi Pengaruh Peningkatan Minat Dan Kemampuan Menyimak Cerita Anak Dengan Model Pembelajaran

36 Lusiari Rahmawatiyang berjudulPengaruh Keterampilan Menyimak Cerpen Terhadap Kemampuan Menulis Isi Cerpen Pada Siswa Kelas V Sd Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang.Tahun Pelajaran 2016, skripsi 16 April 2021. tidak dipublikasikan.

(43)

Kooperatif Tipe Jigsawiisiswa Kelas 3 Sdn Sumberwatu Prambanan Tahun Pelajaran 2016/2017.37

Perbedaan penelitian Albert Agustinus dengan penelitian ini adalah:

1. Albert Agustinus melakukan penelitian pada tahun 2016/2017, sedangkan peneliti dilakukan pada tahun 2020.

2. Albert Agustinus melakukan penelitian pada konsep pemahaman pembelajaran Bahasa Indonesia, sedangkan peneliti melakaukan penelitian pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

3. Albert Agustinus menggunakan penelitian tindakkan kelas (PTK) sedangkan peneliti ini menggunakan metode kualitatif deskriptif.

37 Albert Agustinus yang berjudul Peningkatan Minat Dan Kemampuan Menyimak Cerita Anak Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsawiisiswa Kelas 3 SDN Sumberwatu Prambanan Tahun Pelajaran 2016/2017, skripsi 16 April 2021. tidak dipublikasikan.

Gambar

Tabel 4. 25 Penilaian Menyimak dalam Teks Deskripsi Firiy Juliyani ................ 81  Tabel 4
Tabel 3. 1. Forum Wawancara dengan Peserta Didik  Nama Peserta Didik   : AIDA MARTIANI  SELVIANA  Kelas                         : VII-4
Tabel 3. 2. Forum Wawancara dengan Guru  Nama guru                   : E.Nurlaela , S.Pd  Usia                           : 35 tahun
Tabel 3. 3. Format Penilaian Menyimak Teks Deskripsi
+7

Referensi

Dokumen terkait

H1: Atribut inovasi yang terdiri atas yaitu observability, trialability, complexity, relative advantage dan compatibility serta pengalaman wajib pajak berpengaruh

Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa dari ketiga variabel bebas berupa tinggi dukungan rendah pengarahan, partisipasi bawahan, dan kepemimpinan dilakukan dengan

Menyusun teks interaksi transaksional lisan dan tulis sangat pendek dan sederhana yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait nama dan jumlah

Berdasarkan hasil analisis ekonomi sosial untuk menilai kelayakan penerapan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik UASB dan DHS di Wilayah Kecamatan Bogor Utara, maka

Sasaran strategis yang ingin dicapai STPP Medan dalam kurun waktu 2010-2015 (sesuai sasaran, indikator kinerja utama yang ditetapkan pada Permentan Nomor 49 tahun 2012)

Sumber sekunder dalam penelitian ini meliputi: buku, kitab, maupun sumberlainnya yang berisi pembahasan yang mengenai tinjuan hukum islam yang terkait erat dengan reksadana

Melalui uraian di atas, hal paling ideal dalam menentukan awal bulan adalah menggunakan hisab dan ruyat secara bersamaan. Hisab sebagai petunjuk tehnis dan rukyat

Kemampuan mereka untuk lebih melihat, mendengar, dan memahami apa yang sedang terjadi, membantu mereka melatih orang lain dalam menemukan solusinya”, Barangakali