BAB I PENDAHULUAN
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh secara teoritis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pengembangan ilmu dan untuk mengetahui seberapa besar
komponen laporan keuangan memiliki kandungan informasi bagi investor dengan harga saham sebagai tolak ukurnya.
b. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan bahan masukkan bagi penulis karya ilmiah di bidang akuntansi khususnya dalam konsentrasi keuangan dan auditing.
2. Manfaat Praktis
Adapun manfaat yang dapat diperoleh secara praktis terdiri dari manfaat bagi perusahaan serta manfaat bagi investor antara lain sebagai berikut :
a. Bagi perusahaan, melalui penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Serta sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan perusahaan.
b. Bagi Penulis, dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi penulis untuk mengetahui, mengembangkan penalaran dan membentuk pola pokir ilmiah melalui ilmu-ilmu akuntansi yang telah dipelajari dalam perkuliahan, kemudian menerapkannya dalam penelitian ini.
c. Bagi Investor, dengan penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh investor sebagai salah satu pertimbangan dalam mengambil keputusan dan untuk memperoleh informasi yang lebih baik untuk menilai potensi perusahaan sehingga dapat digunakan sebagai dasar melakukan investasi.
9 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Teori Sinyal (Signaling Theory)
Teori sinyal yang dikemukakan oleh Ross (1997), menyatakan bahwa pihak eksekusif perusahaan yang memiliki informasi lebih baik mengenai perusahaannya akan terdorong untuk menyampaikan informasi tersebut kepada calon investor agar harga saham perusahaannya meningkat.
Teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai inisiatif dan dorongan untuk memberikan informasi kepada pihak eksternal. Teori sinyal menjelaskan alasan perusahaan menyajikan informasi untuk pasar modal untuk menekankan pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan pihak diluar perusahaan. Informasi ini penting karena informasi pada dasarnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya. Investor memerlukan informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu untuk menganalisis pasar dan infomasi ini digunakan sebagai pengambilan keputusan investasi. (Wolk dan Dodd 2017; Rozycki 2017)
2. Laporan Keuangan
a. Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Suteja (2018) laporan keuangan merupakan suatu laporan yang menggambarkan posisi keuangan dari hasil suatu proses
akuntansi selama periode tertentu yang digunakan sebagai alat komunikasi bagi pihak yang berkepentingan.
Sedangkan pengertian dari laporan keuangan dalam Standar Akuntansi Keuangan bagian kondisi dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja suatu perusahaan. Laporan keuangan yang lengkap dan tepat terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan untuk berbagai cara misalnya: laporan keuangan arus kas atau laporan arus dana, dengan catatan dan laporan lain dan penjelasan yang merupakan bagian dari integral laporan keuangan.
b. Tujuan Laporan keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2017) tujuan laporan keuangan merupakan yang menyediakan informasi dan menyangkut posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Laporan keuangan adalah menunjukkan suatu pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya dan dipercayakan kepada mereka.
c. Pengguna Laporan Keuangan
Pengguna laporan keungan meliputi investor yang sekarang dan investor potensial. Dan juga bagian dari kerangka dasar yang penyusunan dan penyajian laporan keuangan (SAK,2015). Ada tujuh pengguna laporan keuangan sebagai berikut:
10
1) Investor
Para investor memerlukan informasi dalam laporan keuangan akan membantu memastikan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham akan tertarik pada informasi yang memungkinkan pada mereka dan menilai bagaimana kemampuan dari entitas itu sendiri untuk membagikan divide.
2) Karyawan
Karyawan dan kelompok yang mewakili mereka membutuhkan informasi akuntasi untuk mengetahui stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Selain itu, informasi akuntansi tersebut juga diperlukan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa (gaji), manfaat pensiun, dan merupakan dengan nilai keahlian entitas dengan memberikan balas jasa, imbalan pascakerja, dan peluang kerja.
3) Pemberi Pinjaman (Bank)
Pemberi pinjaman hanya bersedia memberikan kreditnya kepada suatau perusahaan yang di pandang mampu mengembalikan atau mengangsur pinjaman beserta bungaya pada saat jatuh tempo atau tepat waktunya.
4) Pemasok atau Kreditur Lainnya
Pemasok atau kreditur lain tertarik dengan informasi akuntansi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditur usaha yang berkempentingan pada perusahaan dalam tanggang waktu
yang lebih pendek dari pada pemberi pinjaman kecuali jika sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
5) Pelanggan
Pelanggan membutuhkan informasi akuntansi untuk kelangsungan hidup perusahaan, terutama jika mereka telibat dalam perjanjian jangka panjang dengan perusahaan.
6) Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaan berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan informasi akuntansi untuk menentukan kebijakan pajak, dan sebagai dasar untuk menyusun statistic pendapatan nasional dan statistic lainnya.
7) Masyarakat
Perusahaan mempengaruhi masyarakat dengan berbagai cara di antaranya, perusahaan dapat memberikan kontribusi yang berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penananm modal domestik.
d. Jenis-jenis laporan keuangan
Jenis laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan meliputi:
1) Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, dan modal dari suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu. Tujuan neraca yaitu untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu, biasanya pada waktu tutup buku.
12
2) Laporan Laba Rugi, menggambarkan jumlah hasil, biaya, dan laba rugi perusahaan pada suatu periode tertentu.
3) Laporan Arus Kas, menggambarkan sumber dan penggunaan kas dalam suatu periode.
4) Laporan perubahaan modal, menjelaskan perubahan posisi modal baik saham dalam PT atau modal dalam perusahaan.
5) Laporan Laba Ditahan, menjelaskan posisi laba ditahan yang tidak dibagikan kepada pemilik saham.
3. Nilai Laba
Laba adalah salah satu kegiatan bolak-balik yang diterima rumah tangga komsumen dari rumah tangga produsen karena perusahaan dapa memperoleh keuntungan dengan mengorbankan energi dan pikiran untuk mengelolah bisnis. Keuntungan atau dalam ekonomi murni yang merupakan salah satu peningkatan kekayaan investor sebagai akibat dari investasi setelah dikurangi biaya yang terkait dengan invstasi modal, termasuk biaya peluang.
Dalam akuntansi, laba adalah perbedaan antara harga jual dan biaya produksi.Umumnya,laba yang dihasilkan oleh suatu perusahaan digunakan untuk mengevaluasi kebehasilan atau kegagalan manajemen perusahaan, indikator laba yaitu pendapatan dan pengeluaran.
Berdasarkan perbedaan pandangan dari para profesi tersebut menyebabkan adanya berbagai definisi untuk laba. Menurut Chasanah dan Kiswara (2017) dijelaskan bahwa laba diyakini sebagai sarana untuk memprediksi suatu pendapatan di masa mendatang dan peristiwa ekonimi di masa mendatang. Laba akuntansi adalah suatu laporan keuangan
merupakan sinyal dari sekumpulan informasi yang disediakan di pasar modal. Laba yang diukur oleh proksi laba per lembar saham (EPS) dan memiliki kandungan informasi penting yang bagi para pasar modal.
4. Nilai Buku
Nilai buku ekuitas menggambarkan jumlah ekuitas pemegang saham yang dilaporkan serta dikurangi oleh saham preferen serta dilaporkan dalam laporan posisi keuangan perusahaan. Nilai buku ekuitas ialah nilai aset bersih yang dipunyai oleh perusahaan ialah selisih dari total aset dikurang liabilitas yang dipunyai perusahaan. Nilai buku ekuitas menggambarkan informasi menimpa besarnya nilai sumberdaya perusahaan dalam satuan moneter (Fadliyah,2017). Nilai buku per lembar saham ataupun kerap disebut nilai buku per share (BVPS bisa pengaruhi relevansi nilai. Menurut Ubara dkk (2017) BVPS merupakan nilai seluruh ekuitas tiap satuan saham beredar yang dipunyai oleh perusahaan. Nilai buku per lembar saham serta memperoleh perhatian dari investor.
5. Relevansi Nilai dan Pengukurannya
informasi akuntansi mempunyai relvansi nilai bila informasi tersebut sanggup memperdiksi ataupun pengaruhi harga saham. Relevansi nilai didetetapkan dengan pengujian ikatan statistik dalam periode yang panjang. Bila ikatan statistik antara informasi akuntansi serta harga saham positif signifikan, hingga informasi tersebut dikatakan relevansi. Logikanya merupakan akuntansi membagikan informasi yang merepresentasi kinerja perusahaan.Bila informasi akuntansi berguna serta digunakan oleh investor selaku dasar dalam membuat keputusan,hingga respon investor tersebut
14
hendak tercerminkan pada harga saham.Dan disusun berdasarkan standar akuntansi yang berlaku umum.
Relevansi nilai informasi akuntansi yang besar diisyarati dengan terdapatnya ikatan yang kuat antara harga saham serta nilai buku ekuitas, sebab kedua informasi akuntansi tersebut sanggup mencerminkan keadaan ekonomi perusahaan (Barth et al.,2018).Ada dua jenis model dalam penelitiannya yang digunakan buat menginvestigasi ikatan tersebut, ialah model harga (prince model) serta model return (return model). Kedua model tersebut turunan dari dasar teoritis yang sama, ialah yang diketahui selaku model imformasi linier yang dibesarkan oleh ohlson (1995). Menurut (Barth et al.,2018) model return merupakan persahaam regresi yang menguji relevansi nilai informasi akuntansi lewat ikatan statistik antara return saham dengan laba serta pergantian laba. Model ini umumnya digunakan buat menguji ketetapan suatu data serta sesuai buat membuat sesuatu keputusan.
π·π.π = ππ,π + πο±ο¬π πππππο¬π + πο²ο¬π ππππ’ο¬π +βπ
π·π.π menunjukkan harga saham per saham perusahaan akhir tahun fiskal t, dengan asumsi bahwa pada waktu tersebut harga saham telah mencerminkan semua informasi yang tersedia di pasar, BVPSπο¬π‘ menunjukkan nilai buku per saham (book value) perusahaan i pada tahun t; EPSiο¬t menunjukkan laba per saham (earning per share) perusahaan i pada tahun t.
B. Tinjauan Empiris
Dalam penelitian terdahulu dapat membantu penulisan untuk menjadikan sebagai bahan acuan untuk memperkuat adanya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen yang memiliki kesamaan dalam penelitian:
16
MANAJEMEN) Return on asset, return on equity, dan earning per Tidak signifikan : nilai buku ekuitas tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
C. Kerangka Pikir
Kerangka pikir menurut (Sugiyoni, 2014) adalah suatu hubungan yang akan menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian yaitu, antara lain variabel independen dengan variabel dependen yang akan diamati atau di ukur melalui penelitian yang akan dilaksanakan.
Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu mengenai pengaruh
18
antara variabel dependen mengenai relevansi nilai informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan investor (harga saham) dengan variabel independen (nilai laba dan nilai buku) di atas, maka dapat dikembangkan kerangka pikir seperti pada gambar 2.1 berikut ini:
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
D. Hipotesis
1. Pengaruh Relevansi Nilai Laba (EPS) dengan Harga Saham
Nilai laba adalah memiliki nilai relevansi karena mempunyai suatu hubungan statistik dengan harga saham yang menggambarkan nilai perusahaan. Dengan selisih, relevansi nilai menunjukkan seberapa baik informasi dapat mempresentasikan informasi akan digunakan oleh pengguna untuk melakakukan penilaian terhadap suatu perusahaan.
Nilai Laba (π1) Nilai Buku (π2)
Relevansi Nilai Akuntansi (Harga Saham)
(Y)
Perusahaan Manufaktur Sub Makanan dan Minuman
Periode 2018-2020
Banyak penelitian sudah melakukan pengujian untuk menguji pengaruh nilai laba terhadap harga saham. Penelitian yang oleh (Ball dan Brown,1986) yang menguji tentang substansi informasi earnings (laba).Hasil penelitian mengatakan bahwa laba akuntansi dan beberapa bagian yang menangkap informasi yang terdapat dalam harga saham.
Mereka mendapatkan bahwa perusahaan dengan meningkat atau menurun juga berhubungan dengan kenaikan atas penurunan harga selama periode pengamatan,atau dengan kata lain laba memiliki pengaruh yang positif dengan harga saham.Jika nilai laba memiliki pengaruh positif terhadap harga saham,maka akan diartikan bahwa semakin tinggi nilai laba akan menimbulkan reaksi positif dari pasar saham.
Informasi dalam kebijakan manajemen, rencana manajemen, pengembangan produk,dan strategi yang disembunyikan.Dan sebagaiannya yang tidak disajikan secara publik akan terefleksi dalam angka laba per saham yang di publikasikan dengan laporan keuangan.
Oleh karena itu laba dapat dikatakan sebagai sarana untuk menyampaikan sinyal-sinyal dari manajemen dan tidak disampaikan secara publik. Sehingga laba memiliki substansi informasi yang penting bagi pasar modal. Sedangkan untuk investor makan berusaha untuk mencari informasi yang disampaikan untuk memprediksi laba maka informasi laba sangat diperlukan bagi analis untuk memperoleh informasi pribadi untuk mengkonfirmasikan laba yang diinginkan investor.
20
Semakin besar nilai laba mengindikasikan tingkat pengelolaan manajemen atas sember daya perusahaan di nilai semakin efisien, sehingga apabila jumlah laba yang dipublikasikan meningkat atau melebihi ekspetasi yang diharapkan investor. Makan investor cenderung merevisi dan keyakinan melalui aksi pembelian saham atau penahanan saham. Yang akan meningkatkan permintaan terhadap saham dan berujung pada kenaikan harga saham. Menurut Jafer dan Lebbe (2017), menyatakan bahwa laba memiliki relevansi nilai terhadap harga saham , dan penelitian terdahulu Aisjah Djazul ( 2016), menyatakan bahwa laba akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.
Semakin tinggi nilai laba maka semakin tinggi harga saham.
π―π: Relevansi Nilai Laba berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham
2. Pengaruh Relevansi Nilai Buku (BVPS) dengan Harga Saham Nilai buku ekuitas menampilkan aset bersih sebuah perusahaan yang dipunyai oleh pemegang saham dengan mempunyai satu lembar saham, aset bersih perusahaan merupakan sama dengan total ekuitas saham serta pastinya informasi mengenai nilai buku hendak berguna untuk investor. selaku pertimbangan buat melaksanakan transaksi saham apabila nilai buku bertambah,sebagai sinyal kalau harga saham akan hadapi peningkatan ataupun kebalikannya.
Nilai buku ekuitas merupakan informasi yang dianggap relevan dalam menentukan harga saham. Peneliti menduga bahwa nilai buku memiliki nilai relevan terhadap harga saham karena nilai buku merupakan pengganti (proksi) untuk pendapatan normal masa depan
yang diharapkan. Peran book value tidak dapat diabaikan karena nilai buku ekuitas merupakan faktor yang relevan dalam menjelaskan nilai ekuitas. Variabel nilai buku dapat menghilangkan bias yang terjadi pada model kapitalisasi laba sederhana yang berasumsi bahwa hubungan laba dan harga adalah positif dan homogen.
Informasi nilai buku ekuitas yang berasal dari laporan posisi keuangan akan membantu investor dalam menilai perusahaan karena dapat memberikan informasi tentang sumber daya yang telah dimiliki oleh suatu perusahaan. Investor lebih menyukai nilai buku ekuitas yang tinggi yang menandakan bahwa perusahaan memiliki sumber daya yang bagus serta memiliki kekayaan investor untuk setiap lembarnya tinggi.
Apabila suatu perusahaan memiliki nilai buku ekuitas yang baik, maka hal tersebut akan membuat investor tertarik untuk berinvestasi atau membeli saham lebih banyak pada perusahaan tersebut yang dapat meningkatkan pemintaan akan saham dan kenaikan harga saham.
Menurut Aisjah Djazul ( 2016), menyatakan bahwa nilai buku ekuitas berpengaruh negative dan segnifikan terhadap harga saham. Oleh karena itu, berdasarkan penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa nilai buku ekuitas memiliki relevansi nilai terhadap harga saham.
π―π: Relevansi Nilai Buku berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.
22 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penilitian yang bersifat kuantitatif. Penilitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penilitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2014).
Pendekatan yang digunakan dalam penilitian ini yaitu pendekatan eksplanatori. Pendekatan eksplanatori bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan pengaruh anatara variabel X dan Y.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian merupakan lokasi tertentu yang digunakan untuk objek dan subjek yang akan diteliti dalam penelitian. Sesuai dengan judul penelitian ini, maka lokasi penelitian akan dilaksanakan di Bursa Efek Indonesia. Data yang diperoleh di unduh di situs resmi BEI (www.idx.co.id).
Waktu pelaksanaan dilakukan selama 2 (dua) bulan, yakni bulan September sampai bulan Oktober pada tahun 2021.
C. Operasional Variabel Penelitian
Dalam rangka pengujian hipotesis yang telah diajukan sebelumnya, pada penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti, diantaranya sebagai berikut:
1. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen (Sugiyono, 2012).
Variabel dependen sering juga disebut variabel kriteria, respon,output (hasil).
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Relevansi nilai informasi akuntansi (Harga saham). Harga saham merupakan salah satu bentuk efek atau surat berharga yang di perdagangkan di pasar modal (bursa). Harga saham yang dimaksud dalam penelitian Ini adalah harga saham penutupan akhir (closing price) tiap perusahaan yang di peroleh dari harga saham penutupan akhir tahun per 31 Desember dengan periode 2018-2020 pada perusahaan manufaktur seb sektor makanan dan minuman di BEI.
2. Variabel Independen (X)
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono,2014). Variabel independen sering disebut juga variabel prediktor,atau variabel yang mempengaruhi. Adapun variabel independen dalam penelitian ini yaitu:
a. Nilai Laba
Laba per lembar saham adalah tingkat keuntungan yang bersih untuk setiap lembar saham. Yang sudah mampu diraih oleh suatu perusahaan saat menjalankan operasinya. Laba akuntasi merupakan laba tahunan yang dibagi deng jumlah saham umum yang beredar.
24
Variabel ini yang diukur dengan menggunakan rasio laba per lembar saham yaitu:
πΈππ= πΏπππ π΅πππ πβ
π½π’πππβ ππβππ ππππ π΅ππππππ b. Nilai Buku
Nilai buku merupakan nilai buku aset yang dikurangkan dengan nilai buku kewajiban pada awal tahun dan dibagi dengan jumlah saham umum yang beredar. Nilai yang diperoleh dengan pengambilan total ekuitas sebagi nilai buku, bukan modal yang disetor. Variabel ini yang diukur dengan menggunakan rasio nilai buku ekuitas yang digunakan yaitu:
π΅πππ= πππ‘ππ πΈππ’ππ‘ππ
π½π’πππβ ππβππ ππππ π΅ππππππ
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek peneliti. Memurut Sugiyono populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2008). Populasi yang dimaksud dan akan menjadi objek dalam penelitian ini adalah 30 perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono,2008). Subjek penelitian merupakan sebagian
populasi yang mengambil sampel penelitiannya menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan (Sugiyono). Sampel dalam penelitian ini untuk mewakili populasi secara keseluruhan berjumlah 25 perusahaan sampel yang dijadikan responden dalam penelitian. Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah:
a. Perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2018-2020
b. Perusahaan yang tidak menerbitkan atau mempublikasikan laporan keuangan di BEI tahun 2018-2020
26
Table 3.1 Kriteria Perusahaan
No Kriteria Tahun
2018-2020 1 Perusahaan manufaktur sub sektor makanan
dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020
30
2 Perusahaan yang tidak menerbitkan atau mempublikasikan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020
(5)
Jumlah Sampel yang digunakan dalam penelitian 25
Jumlah Observasi (25 X 3 tahun) 75
Tabel 3.2 Sampel Perusahaan
No Nama Perusahaan Kode
Perusahaan
1 Akasha Wira International Tbk ADES
2 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA
3 Tri Banyan Tirta Tbk ALTO
4 Bumi Teknokultura Unggul Tbk BTEK
5 Budi Starch & Sweetener Tbk BUDI
6 Campina Ice Cream Industry Tbk CAMP
7 Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA
8 Sariguna Primatirta Tbk CLEO
9 Delta Djakarta Tbk DLTA
10 Sentra Food Indonesia Tbk FOOD
11 Garudafood Putra Putri Jaya Tbk GOOD
12 Buyung Poetra Sembada Tbk HOKI
13 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP
14 Inti Agri Resources Tbk IIKP
15 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF
16 Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI
17 Mayora Indah Tbk MYOR
18 Pratama Abadi Nusa Industri Tbk PANI
19 Prima Cakrawala Abadi Tbk PCAR
20 Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI
21 Sekar Bumi Tbk SKBM
22 Sekar Laut Tbk SKLT
23 Siantar Top Tbk STTP
24 Tunas Baru Lampung Tbk TBLA
25 Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk
ULTJ Sumber : www.idx.co.id
Berdasarkan kriteria sampel yang ditentukan di atas, maka didapatkan sampel sebanyak 25 perusahaan yang diperoleh dari hasil pengamatan. Jumlah periode pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini selama 3 tahun, sehinggah jumlah data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak 75 data penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi yang dilakukan dengan cara mencari data langsung dari catatan-catatan atau laporan keuangan perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2020 dan dapat diakses melalui situs resmi www.idx.co.id. Adapun data yang dimaksud adalah:
1. Data laporan keuangan laba rugi 2. Data laporan nilai buku ekuitas 3. Data harga saham
F. Teknik Analisis
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif eksplanatori. Teknik analisis kuantitatif dilakukan dengan cara menganalisis suatu permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif.
Teknik analisis ini menggunakan teknik analisis regresi berganda, uji asumsi dan uji hipotesis.
1. Analisis Statistik Deskriptif dengan SPSS
Softwere SPSS adalah program canggih yang salah satu fiturnya mampu membantu untuk melakukan statistik deskriptif terhadap data penelitian. Analisis statistik deskriptif memberikan gambaran atau
28
deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum dan minimum. ( Imam Ghozali, 2016).
2. Uji Asumsi Klasik
Pendugaan nilai koefisien regresi dengan metode kuadrat terkecil Ordinary Least Square ( OLS ) bertujuan untuk mencapai kondisi yang baik. Untuk pada kondisi tersebut, maka persamaan
Pendugaan nilai koefisien regresi dengan metode kuadrat terkecil Ordinary Least Square ( OLS ) bertujuan untuk mencapai kondisi yang baik. Untuk pada kondisi tersebut, maka persamaan