• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. PENDAHULUAN

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penjualan penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan analisa dalam pemecahan masalah manajemen saluran distribusi produk gula pada PTPN X Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone.

2. Sebagai bahan informasi kepada pimpinan perusahan dalam menentukan kebijaksanaan dalam rangka memilih saluran distribusi yang tepat.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pemasaran

Pengertian pemasaran tidak dapat dipisahkan dari proses peralihan barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Oleh karenanya, tidak ada suatu perusahaan yang mampu bertahan bila mana perusahaan tersebut tidak mampu memasarkan atau menjual barang-barang atau jasa yang dihasilkan.

Bahwa dalam system perisahaan yang lalu dimana kegiatan pemasaran tidak terlalu rumit, sehingga hampir semua barang yang ditawarkan dapat terjual. Sedangkan pada saat sekarang ini sejalan dengan perkembangan zaman dan tegnologi, maka ditemukannya mesin-mesin modern yang memungkinkan produksi secara massal, yang akibatnya menimbulkan persaingan, ditambah lagi dengan tuntutan konsumen yang semakin dinamis sehingga membuat kegiatan pemasaran menjadi semakin kompleks. Oleh karena itu para pelaksaan pemasaran dituntun untuk lebih peka membaca keadaan konsumennya baik kebutuhannya, selera maupun keinginan agar apa yang nantinya di tawarkan kepada konsumen dapat di terima.

Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.

Titik berat diletakkan pada penawaran perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan komunikasi, dan distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong, serta

melayani pasar. Jadi, manajemen pemasaran dirumuskan sebagai suatu proses manajemen yang meliputi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan ini bertujuan menimbulkan pertukaran yang diinginkan, baik yang menyangkut barang dan jasa, atau benda-benda lain yang dapat memenuhi kebutuhan psikologis, sosial dan kebudayaan. Proses pertukaran dapat ditimbulkan baik oleh penjual, maupun pembeli yang menguntungkan kedua belah pihak. Penentuan produk, harga, promosi dan tempat untuk mencapai tanggapan yang efektif disesuaikan dengan sikap dari perilaku konsumen, dan sebaliknya sikap dan perilaku konsumen dipengaruhi sedemikian rupa sehingga menjadi sesuai dengan produk yang ditawarkan perusahaan.

Dalam kegiatan pemasaran haruslah dapat menguntungkan kedua bela pihak, yaitu produsen atau si pengusaha itu sendiri sebagai sasaran pemasaran. Tujuan dari dua belah pihak harus dipenuhi. Atau perusahaan produsen atau pengusaha mengingatkan produknya laku dipasaran dengan harapan yang telah ditetapkan, pelayaan dan harga yang wajar.

Berbicara mengenai pemasaran, maka telah banyak ahli pemasaran yang mengemukakan pendapatnya dalam cara dan gaya pembahasan yang berbeda-beda menurut sudut dari mana memandangnya.

Berikut beberapa pengertian pemasaran menurut para ahli:

1. Menurut Philip Kotler (2008); pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa

yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.

2. Menurut Indriyo (2008: 16)

Pasar adalah merupakan suatu yang sangat vital bagi seorang perusahaan atau pemasar yang akan memasarkan suatu. Pasar tak ubahnya merupakan suatu peta bagi seseorang yang akan bepergian ke suatu daerah yang belum dikenalnya.

3. Machfoedz (2010 : 140)

Pemasaran adalah suatu proses yang diterapkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan menyediakan produk (barang dan jasa). Konsumen tertentu yang merupakan sasaran upaya pemasaran disebut pasar sasaran”.

4. Menurut Assauri Sofjan, (2008 :3)

Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan sebuah nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Factor penting dalam menciptakan nilai tersebut dalam produksi, pemasaran dalam konsumsi.

5. Menurut Lupiyo Adi (2006:6) dikatakan bahwa "Manajemen pemasaran adalah suatu analisis, perencana, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah direncanakan dalam hubungannya dengan pertukaran-pertukaran yang diinginkan terhadap konsumen yang dituju untuk memperoleh keuntungan pribadi maupun bersama".

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

Menurut Gitosudarmo, (Indriyo, 2008:12) Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:

1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.

2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat.

3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.

4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king) 5. Andalah yang menentukan (United Airlines)

6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).

Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.

Berdasarkan pengertian sebelumnya maka kita dapat memahami bahwa pemasaran merupakan suatu system total dari kegiatan bisnis melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.

Assauri Sofjan, (2008 :9) pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan, sehingga membutuhkan sebuah konsep yg

disebut (marketing concept). konsep pemasaran tersebut di buat berdasarkan factor –faktor berikut:

1. saluran perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada konsumen/pasar.

2. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan,bukan untung kepentingan sendiri.

3. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan diintergrasikan secara organisasi

Menurut Machfoedz (2010 : 142) Fungsi utama mengapa kegiatan pemasaran dilakukan :

1. Untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan.

2. Untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumaen.

3. Untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang.

B. Saluran Distribusi

Bila barang telah di prosuksi, dan siap untuk dipasarkan selanjutnya memilih secara tepat saluran distribusi atau channel of distribution dalam menetapkan metode atau rute dalam menjalankan pekerjaan memindahkan barang atau jasa ke pasar lalu ke konsumen akhirnya yang merupakan tahap akhir dalam proses pemasaran, hal ini berkaitan dengan strategi penyaluran yang mencakup saluran distribusi penanganan secara fisik.

Bilamana produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan konsumen, namun demikian belumlah merupakan suatu jaminan bahwa konsumen akan terap menggunakan terus-menerus sebab salah satu masalah yang menimbulkan diberbagai masalah yang dihadapi oleh perusahaan khususnya kepada konsumen tidak dapat menjangkau produk tersebut, keadaaan seperti ini karena konsumen tidak mampu menyalurkan sendiri produk yang dihasilkan.

Oleh karena itu diperlukan adanya suatu lembaga yang merupakan perantara untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Lembaga yang dimaksud adalah saluran distribusi atau lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan jasa dari produsen ke konsumen.

Saluran distribusi dapat diartikan sebagai jalur yang harus dilalui oleh barang-barang dan jasa dari produsen hingga sampai kepada konsumen atau masyarakat pemakai. Untuk menyampaikan barang-barang tersebut ke konsumen dapat dilakukan langsung dari produsen maupun pihak-pihak tertentu yang menjadi perantara sebelum sampai ke pembeli atau pemakai.

Umumnya dalam setiap perusahaan saluran distribusi dapat merupakan badan usaha lain yang mempunyai kepentingan dengan produk yang disalurkan.

Menurut para ahli berikut adalah beberapa pengertian saluran distribusi:

1. Menurut Michael J. Etzal (2006:34) Saluran distribusi terdiri dari serangkaian lembaga yang melakukan semua kegiatan yang diginakan untuk menyalukan produk dan suatu pememilikannya dari produsen ke konsumen atau pemakai bisnis.

2. Menurut Philip Kotler (2007:49), Saluran Distribusi adalah suatu perangkat organisasi yang tergantung yang tercakup dalam proses yang membuat produk atau jasa menjadi untuk digunakan untuk dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis.

3. Menurut Indriyo Gitosudarmo (2008: 309) Distribusi merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh pengusaha yang menyalurkan, mengirimkan serta menyampaikan barang yang dipasarkannya itu karena konsumen.

Pengertian dari saluran distribusi atau perantara distribusi adalah orang atau lembaga yang kegiatannya menyalurkan barang dari produsen sampai ke tangan konsumen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Saluran distribusi dapat kita bedakan menjadi dua golongan lembaga distribusi, yaitu pedagang dan perantara khusus.

1. Pedagang

Pengertian pedagang adalah seseorang atau lembaga yang membeli dan menjual barang kembali tanpa mengubah bentuk dan tanggung jawab sendiri dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.

Pedagang dibedakan menjadi:

a) Pedagang Besar (Grosir atau Wholesaler) adalah pedagang yang membeli barang dan menjualnya kembali kepada pedagang yang lain. Pedagang besar selalu membeli dan menjual barang dalam partai besar.

b) Pedagang Eceran (Retailer) adalah pedagang yang membeli barang dan menjualnya kembali langsung kepada konsumen. Untuk membeli biasa partai besar, tetapi menjualnya biasanya dalam partai kecil atau persatuan.

2. Perantara Khusus

Sama halnya dengan pedagang, kegiatan perantara khusus juga menyalurkan barang dari produsen sampai ke tangan konsumen.

Bedanya perantara khusus tidak bertanggung jawab penuh atas barang yang tidak laku terjual.

Perantara khusus meliputi:

Agen (Dealer) adalah perantara pemasaran atas nama perusahaan.

Menjualkan barang hasil produksi perusahaan tersebut di suatu daerah tertentu. Balas jasa yang diterima berupa pengurangan harga dan komisi.

1. Broker (Makelar) adalah perantara pemasaran yang kegiatannya mempertemukan penjual dan pembeli untuk melaksanakan kontrak atau transaksi jual beli. Balas jasa yang diterima disebut kurtasi atau provisi.

2. Komisioner adalah perantara pembelian dan penjualan atas nama dirinya sendiri dan bertanggungjawab atas dirinya sendiri. Balas jasa yang diterima disebut komisi.

3. Eksportir adalah pedagang yang melakukan aktivitasnya dengan menyalurkan barang ke luar negeri.

4. Importir adalah pedagang yang melakukan aktivitasnya dengan menyalurkan barang dari luar negeri ke dalam negeri.

C. Bentuk-bentuk Saluran Distribusi

Dalam saluran pemasaran menggunakan jumlah tingkatan dari perantara untuk menentukan panjang sebuah saluran dan melukiskan beberapa saluran pemasaran barang konsumsi dengan panjang yang berbeda,

Menurut Djaslim Saladin, (2006:155) mengemukakan bentuk saluran distribusi adalah sebagai berikut:

1. Saluran Nol Tingkat Atau Saluran Pemasaran langsung (A Zero Levels Channel Or Direct Marketing Channel)

Yaitu produsen menjual langsung ke konsumen.

2. Saluran Satu Tingkat (A One-Level Channel) Yaitu penjualan melalui satu perantara.

3. Saluran Dua Tingkat (Two-Level Channel)

Yaitu penjualan yang mempunyai dua perantara penjualan.

4. Saluran Tiga Tingkat (A Three-Level Channel) Yaitu, penjualan yang mempunyai tiga perantara.

5. Saluran Aneka Tingkat (Higher Level Channel) Yaitu, saluran distribusi lebih dari tiga tingkat.

Saluran distribusi untuk barang konsumsi menurut Basu Swastha dan Irawan (2005:295) sebagai berikut:

a. Saluran distribusi untuk barang konsumen

Saluran distribusi ini meliputi produsen ke konsumen, produsen-pengecer – konsumen, produsen – pedagang besar – produsen-pengecer – konsumen, produsen – agen – pengecer – konsumen, produsen – agen – pedagang besar – pengecer – konsumen.

b. Produsen ke konsumen

Produsen menggunakan saluran langusng dengan penjualnya dari rumah ke rumah atau melalui pos. Pada perusahan penerbit buku biasanya menggunakan dengan cara menjual dari sekolah ke sekolah atau dari kampus ke kampus.

c. Produsen – pengecer – konsumen

Banyak para pengecer besar bertindak sebagai perantara sekaligus sebagai pengecer dan juga sebagai penyalur industri.

d. Produsen – pedangan besar – pengecer – pengecer – konsumen

Di dalam pasar konsumen, mereka merupakan grosir atau pedagang besar dan sekaligus pengecer.

e. Produsen – agen – pengecer – konsumen

Produsen juga melakukan perantara agen untuk tercapai para pengecer besar maupun pengecer kecil di pasar. Misalkan produsen makanan menggunakan broker untuk memasukkan kue ke pengecer besar (supermarket) atau pengecer kecil (took kecil).

f. Produsen – agen – pedagang besar – pengecer – konsumen

Untuk mencapai pengecer kecil, produsen produsen sering menggunakan pedagang besar untuk menyalurkan ke para pengecer kecil.

g. Saluran distribusi untuk barang industri Produsen – pemakai

Saluran distribusi langsung ini dilakukan untuk produk industri berat yang harganya relative mahal dan mempunyai struktur saluran yang lain.

h. Produsen – distributor industri – pemakai

Untuk produsen alat-alat kantor, operating supplies, dan lain-lain produsen menggunakan distributor industri dalam menyalurkan barangnya ke konsumen.

i. Produsen – agen – pemakai

Untuk suatu produk baru atau memasuki pasar baru produsen menggunakan agen atau tenaga penjual sendiri.

j. Produsen – agen – distributor industri – pemakai

Produsen tidak bias menjual barangnya dengan menggunakan agen untuk dijual langsung kepada pemakai tetapi menggunakan jasa distributor industri untuk dijual kepada pemakai.

k. Saluran distribusi untuk jasa

Untuk saluran distribusi jasa ada dua macam, yaitu produsen – konsumen, dan produsen – agen – konsumen.

l. Produsen – konsumen

Karena jasa merupakan batang tidak berwujud maka proses produksi dan aktivitas penjualan membutukan kontak langsung antara produsen dan konsumen. Tipe saluran langsung ini banyak digunakan oleh jasa-jasa professional, seperti akuntan, konsultan.

j. Produsen – agen – konsumen

Penjualan jasa juga sering menggunakan agen sebagai penghubung antara produsen dan konsumen, seperti jasa angkutan, travel dan sebagainya.

1. Menurut Indriyo Gitosundarmo

Macam saluran distribusi dibedakan menjadi tiga, yaitu saluran distribusi intensif, saluran distribusi selektif, dan saluran distribusi eksklusif.

a. Saluran distribusi intensif

Saluran ini merupakan cara distribusi di mana barang yang dipasarkan itu di usahakan agar dapat menyebar seluas mungkin

sehingga dapat secara intensif menjangkau semua lokasi di mana calon konsumen itu berada.

b. Saluran distribusi selektif

Saluran ini merupakan cara distribusi di mana barang-barang hanya disalurkan oleh beberapa penyalur saja yang terpilih atau selektif.

c. Saluran distribusi eksklusif

Saluran ini merupakan bentuk penyaluran yang hanya menggunakan penyalur yang sangat terbatas jumlahnya, bahkan pada umum hanya ada satu penyalur tunggal untuk satu daerah tertentu.

D. Fungsi-fungsi Saluran Distribusi

Pada pokoknya fungsi-fungsi pemasaran yang dilaksanakan dalam saluran distribusi dapat dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu fungsi pertukan fungsi penyediaan fisik, dan fungsi penunjang (Danang Sunyoto, 2014).

1. Fungsi Pertukaran

Pada fungsi pertukaran dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pembelian, penjualan, pengambilan resiko.

a. Pembelian

Fungsi pembelian merupakan usaha memiliki barang-barang yang dibeli untuk dijual kembali atau untuk digunakan sendiri dengan harga, pelayanan dari penjual dan kualitas tertentu

b. Penjualan

Fungsi penjualan dilakukan oleh pedangang besar sebagai alat pemasaran bagi produsennya. Fungsi ini sangat penting karena bertujuan menjual barang atau jasa yang diperlukan sebagai sumber pendapatan untuk menutup semua biaya untuk memperoleh laba.

c. Pengambilan resiko

Fungsi pengambilan reiko merupakan fungsi menghindari dan mengurangi resiko terhadap semua masalah dalam pemasaran, sehingga akan melibatkan beberapa fungsi yang lain.

2. Fungsi Penyediaan Fisik

Ada empat macam fungsi yang termasuk dalam penyediaan fisik yaitu pengumpulan, penyimpanan, pemilihan, dan pengangkutan

a. Pengumpulan

Sebagai alat penyaluran perantara melakukan fungsi pengumpulan barang-barang dari beberapa sumber atau beberapa macam barang dari sumber yang sama.

b. Penyimpanan

Fungsi ini menciptakan faedah waktu karena melakukan penyesuaian antara penawaran dengan permintaannya.

c. Pemilihan

Fungsi ini dilakukan oleh penyalur dengan cara menggolong-golongkan, memeriksa dan menentukan jenis barang yang disalurkan.

d. Pengangkutan

Fungsi ini, merupakan fungsi pemindahan barang dari tempat barang dihasilkan ke tempat barang dikonsumsikan.

3. Fungsi Penunjang

Fungsi ini bersifat membantu untuk menunjang terlaksananya fungsi yang lain termasuk fungsi ini, yaitu pelayanan sesudah pembelian, pembelanjaan, penyebar informasi, dan koordinasi saluran.

a. Pelayanan sesudah pembelian

Dapat disebutkan di sini bawha barang atau produk seperti sepeda motor sangat memelurkan pelayanan sesudah pembelian mengenai harga purna jual, reparasi, ketersediaan dan kemudahan memperoleh alat-alat (onderdil motor) atau suku cadang, harga suku cadang.

b. Pembelanjaan

Kedua belah pihak baik konsumen maupun produsen memerlukan sember pembelanjaan, yang bias didapat oleh penjual, penyedia dengan cara membayar kredit.

c. Penyebar informasi

Berbagai macam informasi diperlukan dalam penyaluran barang karena dapat membantu untuk menemukan sumbernya.

d. Koordinasi saluran

Fungsi ini lakukan untuk mengorganisasi semua lembaga yang terlibat dalam saluran distribusi dan sangat berkaitan dengan fungsi penyebar informasi.

Yang dimaksud dengan fungsi utama / pokok adalah tugas-tugas yang mau tidak mau harus dilaksanakan. Dalam hal ini fungsi pokok distribusi meliputi:

1. Pengangkutan (Transportasi)

Pada umumnya tempat kegiatan produksi berbeda dengan tempat tinggal konsumen, perbedaan tempat ini harus diatasi dengan kegiatan pengangkutan. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin majunya teknologi, kebutuhan manusia semakin banyak. Hal ini mengakibatkan barang yang disalurkan semakin luas, sehingga membutuhkan alat transportasi (pengangkutan).

2. Penjualan (Selling)

Di dalam pemasaran barang, selalu ada kegiatan menjual yang dilakukan oleh produsen. Pengalihan hak dari tangan produsen kepada konsumen dapat dilakukan dengan penjualan. Dengan adanya kegiatan ini maka konsumen dapat menggunakan barang tersebut.

3. Pembelian (Buying)

Setiap ada penjualan berarti ada pula kegiatan pembelian. Jika penjualan barang dilakukan oleh produsen, maka pembelian dilakukan oleh orang yang membutuhkan barang tersebut.

4. Penyimpanan (Stooring)

Sebelum barang-barang disalurkan pada konsumen biasanya disimpan terlebih dahulu. Dalam menjamin kesinambungan, keselamatan dan keutuhan barang-barang, perlu adanya penyimpanan (pergudangan).

Contoh, kalian bisa lihat mengapa orang tua kita ada yang membuat lumbung padi?

5. Pembakuan Standar Kualitas Barang

Dalam setiap transaksi jual-beli, banyak penjual maupun pembeli selalu menghendaki adanya ketentuan mutu, jenis dan ukuran barang yang akan diperjualbelikan. Oleh karena itu perlu adanya pembakuan standar baik jenis, ukuran, maupun kualitas barang yang akan diperjualbelikan tersebut.

Pembakuan (standardisasi) barang ini dimaksudkan agar barang yang akan dipasarkan atau disalurkan sesuai dengan harapan.

6. Penanggung Risiko

Barang yang didistribusikan bisa jatuh dan pecah, maka rusaklah barang yang akan didistribusikan tersebut. Hal ini mungkin saja terjadi pada kegiatan distribusi, maka seorang distributor tentunya akan menanggung risiko. Pada jaman sekarang untuk menanggung risiko yang muncul bisa dilakukan kerjasama dengan lembaga/perusahaan asuransi.

E. Produk

1. Pengertian Produk

Produk juga merupakan titik pusat dari kegiatan perusahaan karena produk merupakan hasil dari perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk di konsumsi dan merupakan alat dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahannya. Suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk-produk yang lain baik dari segi kualitas, desain, bentuk, kemasan, pelayanann, garansi, dan rasa agar dapat menarik minat konsumen untuk mencoba dan membeli produk tersebut.

Menurut Buchari Alma (2007: 139) yaitu “Produk ialah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya.”

Pengertian produk (product) menurut Kotler dan Armstrong, dalam Susatyo Herlambang, (2014: 35) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau kebutuhan. Secara konsepsual produk adalah pemahaman subyektif dalam produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan oganisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh perusahaan yang melalui hasil

produksinya.produksi dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Selain produk utama ada beberapa atribut yang menyertai produk, menurut Kotler dan Armstrong dalam susatyo herlambang (2014: 35) beberapa atribut yang menyertai dan melengkapi produk adalah:

a. Merek (branding)

Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, symbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifisikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produr pesaing

b. Pengemasan (packing)

Pengemasan (packing) adalah kegiatan yang merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk.

c. Kualitas produk (product quality)

Kualitas produk (product quality) adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya.

2. Tingkatan Produk

Pada dasarnya tingkatan produk adalah sebagai berikut:

a. Produk Inti (Core Product)

Produk inti terdiri manfaat inti untuk pemecahan masalah yang dicari konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa.

b. Produk Aktual (Actual Product)

Seorang perencana produk harus menciptakan produk actual disekitar produk inti.

c. Produk Tambahan

Produk tambahan harus diwujudkan dengan menawarkan jasa pelayanan tambahan untuk memuaskan konsumen, misalnya dengan menanggapi dengan baik claim dari konsumen dan melayani konsumen lewat telepon jika konsumen mempunyai masalah atau pertanyaan. Kotler dan Armstrong dalam susatyo herlambang (2014:

37).

3. Perencanaan Produk

Perencanaan produk sebenarnya meliputi 3 hal yaitu:

a. Perencanaan produk yang sama sekali baru b. Redesain produk

c. Kemasan atau bungkus

Perencanaan produk yang sama sekali baru merupakan perancangan yang paling kompleks paling sulit, oleh karena itu kita akan membahas perencanaan ini. Pembahasan produk yang sama sekali baru akan sudah mencakup perncanaan yang kedua (redesain) maupun yang ketiga yakni merancang kemasan produk. Perencangan produk baru tentu saja akan menyangkut bentuk produk atau desain produknya, karena memang produk itu belum pernah ada. Masalah sering ini disebut sebagai perancangan atau pengembangan produk baru.

Agar produk baru tersebut dapat berhasil, maka haruslah dilakukan penelitian yang mendalam agar dapat diperoleh pengembangan produk baru yang sukses.

Persoalan pengembangan produk baru itu sebenarnya mencakup berbagai masalah terutama menyangkut 5 masalah yakni:

a. Daya saing produk baru itu.

b. Produk baru itu harus dapat memenuhi kebutuhan riil konsumen.

c. Produk baru itu harus dapat berperanan positif terhadap produk kita yang lain (produk yang lama).

d. Produk baru itu harus berperanan positif terhadap citra perusahaan.

e. Hak patent produk baru itu.

Daya saing produk tentu saja akan sangat ditentukan oleh harga jual produk itu. Harga jual akan di tentukan oleh harga pokok atau biaya

Daya saing produk tentu saja akan sangat ditentukan oleh harga jual produk itu. Harga jual akan di tentukan oleh harga pokok atau biaya

Dokumen terkait