• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI PRODUK GULA PASIR PADA PTPN X PABRIK GULA CAMMING KABUPATEN BONE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI PRODUK GULA PASIR PADA PTPN X PABRIK GULA CAMMING KABUPATEN BONE"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

KABUPATEN BONE

RISAL SULMI 105720333111

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR 2015

(2)
(3)
(4)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Penelitian : ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI PRODUK PADA PTPN X PABRIK GULA CAMMING KABUPATEN BONE.

Nama Mahasiswa : RISAL SULMI No. Stambuk : 10572 0333 11

Jurusan : MANAJEMEN

Fakultas : EKONOMI DAN BISNIS

Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Telah diseminarkan dan diterima pada tanggal 25 Apil 2015

Menyetujui Pembimbing I

Idham Khalid, SE, MM

Pembimbing II

Samsul Rizal, SE, MM

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Dr. H. Mahmud Nuhung, MA NBM. 497 794

Ketua Jurusan Manajemen

Moh. Aris Pasigai, SE, MM NBM. 10934485

(5)

iii

(6)

x

2. Tabel 2. Perincian Jumlah Biaya Variabel Untuk Priode Tahun 2014……….. 42 3. Tabel 3. Rekapitulasi Perincian Biaya Secara Keseluruhan Antara Biaya Tetap dan Biaya Variabel Untuk Periode Tahun 2014……… 43 4. Tabel 4. Perhitungan Laba (Rugi) yntuk Tahun 2014 Berdasarkan Produk Gula……… 45 5. Tabel 5. Alokasi Biaya Produksi Bersama (joint cost)……….. 46 6. Tabel 6. Nilai penjualan 2014……….... 48 7. Tabel 7. Perkembangan Jumlah Penyalur (Agen) Pada PTP Nusantara X Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone……… 53 8. Tabel 8. Harga Pokok Gula Pasir (Kg) Lima Tahun Terakhir……… 54 9. Tabel 9. Harga Jual Rata-rata/ per Unit Gula Pasir LimaTahun Terakhir…….. 55 10. Tabel 10. Perbandingan Harga Pokok Produksi Terhadap Harga Jual………... 56

(7)

v

Penelitian dilakukan dengan metode analisis deskriptif dan analisis kolerasi sederhana. Motode ini dilakukan untuk menguraikan metode analisis penjualan pokok produksi yang digunakan perusahaan dan memperhitungkan harga pokok yang perlu diketahui oleh pihak pengelolah agar harga jual diketahui dan untuk agen dan pengecer sudah diperhitungkan harga jual gula pasir pada PTPN X Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone.

Data berupa laporan keuangan, dan data yang diperoleh dalam bentuk tulisan yang berupa gambaran umum perusahaan, yaitu pengumpulan data melaluli wawancara langsung di bangian akuntansi dan SDM, yang berkaitan dengan masalah yang diteliti pada PTPN X Pabrik Gula Camming Kbupaten Bone.

Hasil penelitian disimpulkan, bahwa tidak terdapat hubungan yang tinggi/rendahnya atau signifikan antara harga produksi terhadapa harga jual gula pasir yang diterapkan pada PTPN X Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone.

(8)

vi

Tiada kata yang paling indah yang dapat diucapkan selain rasa syukur ke hadirat Allah swt atas rahmat dan taufiq-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak yang tulus dan ikhlas memberikan motivasi kepada penulis. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini, dengan penuh kerendahan hati, penulis mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak atas segala bantuan yang telah diberikan, terutama kepada Idham Khalid, SE, MM dan Samsul Rizal, SE, MM, selaku dosen Pembimbing I dan Pembimbing II, yang telah meluangkan waktu untuk mencurahkan segenap perhatian, arahan, dorongan, dan semangat serta pandangan-pandangan dengan penuh rasa kesabaran sehingga dapat membuka wawasan berpikir yang sangat berarti bagi penulis.

Skripsi ini saya persembahkan kepada kedua orang tua saya teriring sujud saya kepada kedua orang tua saya, Ibu Sitti Syahriana dan Ayahanda JAMAL, yang tidak pernah sedetikpun melewatkan hidupnya untuk mencurahkan pikiran, semangat, kasih sayang dan do’anya yang tulus kepada penulis selama penulis menghirup udara di dunia ini, mudah-mudahan saya bisa menjadi seperti orang yang ibu bapak harapkan.

(9)

vii Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. Mahmud Nuhung, MA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Moh. Aris Pasigai, SE. MM, selaku ketua jurusan manajemen fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak / Ibu dosen dan segenap staf di fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar, yang telah membagikan ilmunya kepada penulis selama ini, semoga Allah membalas semuanya.

5. Bapak Ir. Priyono Utomo selaku General Manager PTPN X Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi.

6. Bapak Dahlan, selaku asisten manager TUK PTPN X Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone yang telah bersedia meluangkan waktunya, membimbing dan memberikan data-data kepada penulis yang dibutuhkan dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Teristimewa Ibunda Sitti Syahriana, Ayahanda Jamal yang selalu sabar dan telah membimbing anaknya, memberikan dorongan dan semangat, serta doa restunya yang senantiasa mengiringi setiap langkah penulis.

(10)

viii

9. Rekan-rekan mahasiswa Manajemen, khususnya seperjuangan di Kelas Man 8’11, dan teman-temanku yang telah memberikan bantuan moral dan material selama duduk di bangku Universitas.

10. Saudara seperjuanganku Ramsih, Mahmud dan Juna, yang tak henti- hentinya meberikan semangat, berbagai ilmu, melewati pahit manisnya proses persyaratan gelar sarjana melai dari pengajuhan judul, seminar proposal, penelitian sampai terselesainya karya ini.

11. Pihak-pihak yang telah membantu saya yang karena keterbatasan tempat pada skripsi sederhana ini sehinggah tidak dapat saya tulis satu persatu.

Akhir kata, segalanya penulis kembalikan kepada Allah swt, semoga keikhlasan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis walau sebiji dzarrah pun memperolah ganjaran pahala disisi-Nya, Amin.

Billahi fisabililhaq fasbikhul khaerat, wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Makassar, Juli 2015

Risal Sulmi

(11)

iv Karena ilmu adalah cahaya

Hidup dunia akirat”

Tabah dalam berusaha, tenang dalam berdoa Adalah kunci utama manusia sukses

( RISAL SULMI )

Kupersembahkan Karya ini dengan tulus dan ikhlas kepada Kedua Orang Tuaku serta seluruh saudara-saudaraku sebagai tanda hormat dan Baktiku yang senantiasa memberikan do’a, motivasi, dan pengorbanan baik

Moril maupun material.

Terimah kasih untuk semuanya.

(12)

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Risal Sulmi

Stambuk : 10572 0333 11 Jurusan : Manajemen Bisnis Pembimbing I : Idham Khalid, SE, MM

JudulPenelitian : Analisis saluran distribusi produk gula pasir pada PTPN X Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone.

No Hari/Tanggal Uraian Perbaikan Paraf

Catatan : Mahasiswa hanya dapat melakukan ujian jika telah melakukan konsultasi ke pembimbing minimal 3x (Tiga Kali).

(13)

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Risal Sulmi

Stambuk : 10572 03331 11 Jurusan : Manajemen Bisnis Pembimbing II : Samsul Rizal, SE, MM

JudulPenelitian : Analisis saluran distribusi produk gula pasir pada PTPN X Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone.

No Hari/Tanggal Uraian Perbaikan Paraf

Catatan : Mahasiswa hanya dapat melakukan ujian jika telah melakukan konsultasi ke pembimbing minimal 3x (Tiga Kali).

(14)

xi

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTO ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR ISI ... xi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

A. Pengertian Pemasaran ... 5

B. Saluran Distribusi ... 10

C. Bentuk-Bentuk Saluran Distribusi ... 13

D. Fungsi Saluran Distribusi ... 17

E. Produk ... 22

(15)

xii

A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 28

B. Metode Pengumpulan Data ... 28

C. Jenis dan Sumber Data ... 29

D. Metode Analisis Data ... 29

E. Definisi Operasional ... 30

BAB IV. GAMBARAN OBJEK PENELITIAN... 33

A. Sejarah Berdirinya Pabrik ... 33

B. Struktur Organisasi………. 34

BAB V. HASIL PENILITAN DAN PEMBAHASAN……… 38

A. Unsur-unsur Biaya ………. 38

B. Analisis Harga Pokok Produk Gula………... 43

C. Analisi Harga Jual Gula………... 48

D. Analisis Saluran Distribusi………. 50

E. Uji Korelasi Sederhana……… 53

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN………. 59

A. Kesimpulan……….… 59

B. Saran……… 60

DAFTAR PUSTAKA……….… 62

RIWAYAT HIDUP...……….…… 64

(16)

iv

(17)

ix

2. Bagan Struktur Organisasi PTP Nusantara Pabrik Gula Camming…………... 35 3. Sistem Saluran Distribusi Gula pada PTPN X Pabrik Gula Camming

Kabupaten Bone……… 51

(18)

1 A. Latar Belakang

Kegiatan pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam mempertahankan kelangsunggan hidup perusahaan serta untuk mendapatkan laba.

Pemasaran juga merupakan suatu kegiatan dalam perekonomian dan berbentuk dalam penciptaan nilai ekonomi, namun nilai ekonomi itu sendiri akan menentukan nilai barang dan jasa.

Distribusi merupakan kegiatan integral dari kegiatan pemasaran atau marketing. Pemasaran itu sendiri adalah salah satu factor yang penting dalam bentuk siklus yang berawal dan berakhir dalam bentuk usaha dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Karena itu kegiatan pemasaran harus dapat menafsirkan kebutuhan-kebutuhan konsumen untuk merencanakan kegiatan produksi.

Dengan demikian terdapat tiga unsure pokok yang saling kait-mengait dalam upaya menetukan nilai ekonomi sesuatu barang yang menjadi kebutuhan konsumen. Ketiga unsur itu adalah produksi, pemasaran dan komsumen. Unsure produksi berfungsi membuat barang-barang yang di hasilkan. Kemudian unsur konsumen adalah yang menggunakan barang- barang produksi.

Dalam kegiatan pemasaran terdapat fungsi distribusi yang menjamin kelancaran tersedianya barang yang dihasilkan di pasaran. Fungsi distribusi

(19)

ini sangat penting terutama dalam menjaga kelancaran arus barang yang dihasilkan sampai ke tempat-tempat konsumen.

Fungsi distribusi serasa penting dan menentukan terutama pada industi- industri atau perusahanan-perusahanan yang menghasilkan barang-barang konsumen. Kelancaran produksi barang sangat di tentukan oleh kelanacaran pendistribusian barang tersebut sampai ke tangan konsumen. Dengan perkataan lain setelah barang-barang di peroduksi kemudian di pasarkan melalui jaringan distribusi, maka kegiatan produksi selanjutnya sangat tergantung lancar tidaknya arus uang penjualan. Sedangkan hubungan dengan logistik yang membicarakan tentang pengadaian, penyimpangan suatu produk sampai memindahkan ke tangan komsumen dalam keragaman yang tepat, ditempat yang tepat, dan waktu yang cepat.

Di dalam suatu perusahaan lebih menekankan pada logistik karena yang dilihat dari pelayanaan kepuasan dari pelanggan telah menjadi batu sendi dari strategi pemasaran dalam banyak bisnis. Semakin lama logistik efektif semakin mejadi kunci untuk merebut dan mepertahankan pelanggan, dengan memberikan pelayanan yang lebih baik atau harga yang lebih rendah lewat distribusi fisik yang lebih baik.

Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, dimana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat

(20)

diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Dalam era persaingan usaha yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam persaingan pasar akan memberikan perhatian penuh pada strategi pemasaran yang dijalankannya . Produk – produk yang dipasarkan dibuat melalui suatu proses yang berkualitas akan memiliki sejumlah keistimewaan yang mampu meningkatkan kepuasan konsumen atas penggunaan produk tersebut. Dengan demikian pelanggan mau dan rela untuk kembali menikmati apa yang ditawarkan oleh perusahaan dan menjadi pelanggan yang setia bagi perusahaan. Sedangkan untuk dapat mendistribusikan kualitas dibidang jasa merupakan hal yang tidak mudah. Oleh karena itu, dalam proses pendistribusian barang kepada konsumen harus ada perhatian penuh dari manajemen pemasaran paling atas hingga karyawan level bawah .

Dengan berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis mengangkat judul dalam penulisan penelitian yaitu: ”Analisis Saluran Distribusi Produk Gula Pasir Pada PTPN X Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone”

(21)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka, yang menjadi masalah pokok dalam penulisan ini : bagaimanakah gambaran distribusi produk gula pasir pada PTPN X Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui gambaran distribusi produk gula pasir pada PTPN X Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penjualan penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan analisa dalam pemecahan masalah manajemen saluran distribusi produk gula pada PTPN X Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone.

2. Sebagai bahan informasi kepada pimpinan perusahan dalam menentukan kebijaksanaan dalam rangka memilih saluran distribusi yang tepat.

(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pemasaran

Pengertian pemasaran tidak dapat dipisahkan dari proses peralihan barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Oleh karenanya, tidak ada suatu perusahaan yang mampu bertahan bila mana perusahaan tersebut tidak mampu memasarkan atau menjual barang-barang atau jasa yang dihasilkan.

Bahwa dalam system perisahaan yang lalu dimana kegiatan pemasaran tidak terlalu rumit, sehingga hampir semua barang yang ditawarkan dapat terjual. Sedangkan pada saat sekarang ini sejalan dengan perkembangan zaman dan tegnologi, maka ditemukannya mesin-mesin modern yang memungkinkan produksi secara massal, yang akibatnya menimbulkan persaingan, ditambah lagi dengan tuntutan konsumen yang semakin dinamis sehingga membuat kegiatan pemasaran menjadi semakin kompleks. Oleh karena itu para pelaksaan pemasaran dituntun untuk lebih peka membaca keadaan konsumennya baik kebutuhannya, selera maupun keinginan agar apa yang nantinya di tawarkan kepada konsumen dapat di terima.

Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.

Titik berat diletakkan pada penawaran perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan komunikasi, dan distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong, serta

(23)

melayani pasar. Jadi, manajemen pemasaran dirumuskan sebagai suatu proses manajemen yang meliputi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan ini bertujuan menimbulkan pertukaran yang diinginkan, baik yang menyangkut barang dan jasa, atau benda-benda lain yang dapat memenuhi kebutuhan psikologis, sosial dan kebudayaan. Proses pertukaran dapat ditimbulkan baik oleh penjual, maupun pembeli yang menguntungkan kedua belah pihak. Penentuan produk, harga, promosi dan tempat untuk mencapai tanggapan yang efektif disesuaikan dengan sikap dari perilaku konsumen, dan sebaliknya sikap dan perilaku konsumen dipengaruhi sedemikian rupa sehingga menjadi sesuai dengan produk yang ditawarkan perusahaan.

Dalam kegiatan pemasaran haruslah dapat menguntungkan kedua bela pihak, yaitu produsen atau si pengusaha itu sendiri sebagai sasaran pemasaran. Tujuan dari dua belah pihak harus dipenuhi. Atau perusahaan produsen atau pengusaha mengingatkan produknya laku dipasaran dengan harapan yang telah ditetapkan, pelayaan dan harga yang wajar.

Berbicara mengenai pemasaran, maka telah banyak ahli pemasaran yang mengemukakan pendapatnya dalam cara dan gaya pembahasan yang berbeda- beda menurut sudut dari mana memandangnya.

Berikut beberapa pengertian pemasaran menurut para ahli:

1. Menurut Philip Kotler (2008); pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa

(24)

yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.

2. Menurut Indriyo (2008: 16)

Pasar adalah merupakan suatu yang sangat vital bagi seorang perusahaan atau pemasar yang akan memasarkan suatu. Pasar tak ubahnya merupakan suatu peta bagi seseorang yang akan bepergian ke suatu daerah yang belum dikenalnya.

3. Machfoedz (2010 : 140)

Pemasaran adalah suatu proses yang diterapkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan menyediakan produk (barang dan jasa). Konsumen tertentu yang merupakan sasaran upaya pemasaran disebut pasar sasaran”.

4. Menurut Assauri Sofjan, (2008 :3)

Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan sebuah nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Factor penting dalam menciptakan nilai tersebut dalam produksi, pemasaran dalam konsumsi.

5. Menurut Lupiyo Adi (2006:6) dikatakan bahwa "Manajemen pemasaran adalah suatu analisis, perencana, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah direncanakan dalam hubungannya dengan pertukaran-pertukaran yang diinginkan terhadap konsumen yang dituju untuk memperoleh keuntungan pribadi maupun bersama".

(25)

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

Menurut Gitosudarmo, (Indriyo, 2008:12) Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:

1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.

2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat.

3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.

4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king) 5. Andalah yang menentukan (United Airlines)

6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).

Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.

Berdasarkan pengertian sebelumnya maka kita dapat memahami bahwa pemasaran merupakan suatu system total dari kegiatan bisnis melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.

Assauri Sofjan, (2008 :9) pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan, sehingga membutuhkan sebuah konsep yg

(26)

disebut (marketing concept). konsep pemasaran tersebut di buat berdasarkan factor –faktor berikut:

1. saluran perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada konsumen/pasar.

2. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan,bukan untung kepentingan sendiri.

3. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan diintergrasikan secara organisasi

Menurut Machfoedz (2010 : 142) Fungsi utama mengapa kegiatan pemasaran dilakukan :

1. Untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan.

2. Untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumaen.

3. Untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang.

(27)

B. Saluran Distribusi

Bila barang telah di prosuksi, dan siap untuk dipasarkan selanjutnya memilih secara tepat saluran distribusi atau channel of distribution dalam menetapkan metode atau rute dalam menjalankan pekerjaan memindahkan barang atau jasa ke pasar lalu ke konsumen akhirnya yang merupakan tahap akhir dalam proses pemasaran, hal ini berkaitan dengan strategi penyaluran yang mencakup saluran distribusi penanganan secara fisik.

Bilamana produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan konsumen, namun demikian belumlah merupakan suatu jaminan bahwa konsumen akan terap menggunakan terus-menerus sebab salah satu masalah yang menimbulkan diberbagai masalah yang dihadapi oleh perusahaan khususnya kepada konsumen tidak dapat menjangkau produk tersebut, keadaaan seperti ini karena konsumen tidak mampu menyalurkan sendiri produk yang dihasilkan.

Oleh karena itu diperlukan adanya suatu lembaga yang merupakan perantara untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Lembaga yang dimaksud adalah saluran distribusi atau lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan jasa dari produsen ke konsumen.

Saluran distribusi dapat diartikan sebagai jalur yang harus dilalui oleh barang-barang dan jasa dari produsen hingga sampai kepada konsumen atau masyarakat pemakai. Untuk menyampaikan barang-barang tersebut ke konsumen dapat dilakukan langsung dari produsen maupun pihak-pihak tertentu yang menjadi perantara sebelum sampai ke pembeli atau pemakai.

(28)

Umumnya dalam setiap perusahaan saluran distribusi dapat merupakan badan usaha lain yang mempunyai kepentingan dengan produk yang disalurkan.

Menurut para ahli berikut adalah beberapa pengertian saluran distribusi:

1. Menurut Michael J. Etzal (2006:34) Saluran distribusi terdiri dari serangkaian lembaga yang melakukan semua kegiatan yang diginakan untuk menyalukan produk dan suatu pememilikannya dari produsen ke konsumen atau pemakai bisnis.

2. Menurut Philip Kotler (2007:49), Saluran Distribusi adalah suatu perangkat organisasi yang tergantung yang tercakup dalam proses yang membuat produk atau jasa menjadi untuk digunakan untuk dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis.

3. Menurut Indriyo Gitosudarmo (2008: 309) Distribusi merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh pengusaha yang menyalurkan, mengirimkan serta menyampaikan barang yang dipasarkannya itu karena konsumen.

Pengertian dari saluran distribusi atau perantara distribusi adalah orang atau lembaga yang kegiatannya menyalurkan barang dari produsen sampai ke tangan konsumen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Saluran distribusi dapat kita bedakan menjadi dua golongan lembaga distribusi, yaitu pedagang dan perantara khusus.

(29)

1. Pedagang

Pengertian pedagang adalah seseorang atau lembaga yang membeli dan menjual barang kembali tanpa mengubah bentuk dan tanggung jawab sendiri dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.

Pedagang dibedakan menjadi:

a) Pedagang Besar (Grosir atau Wholesaler) adalah pedagang yang membeli barang dan menjualnya kembali kepada pedagang yang lain. Pedagang besar selalu membeli dan menjual barang dalam partai besar.

b) Pedagang Eceran (Retailer) adalah pedagang yang membeli barang dan menjualnya kembali langsung kepada konsumen. Untuk membeli biasa partai besar, tetapi menjualnya biasanya dalam partai kecil atau persatuan.

2. Perantara Khusus

Sama halnya dengan pedagang, kegiatan perantara khusus juga menyalurkan barang dari produsen sampai ke tangan konsumen.

Bedanya perantara khusus tidak bertanggung jawab penuh atas barang yang tidak laku terjual.

Perantara khusus meliputi:

Agen (Dealer) adalah perantara pemasaran atas nama perusahaan.

Menjualkan barang hasil produksi perusahaan tersebut di suatu daerah tertentu. Balas jasa yang diterima berupa pengurangan harga dan komisi.

(30)

1. Broker (Makelar) adalah perantara pemasaran yang kegiatannya mempertemukan penjual dan pembeli untuk melaksanakan kontrak atau transaksi jual beli. Balas jasa yang diterima disebut kurtasi atau provisi.

2. Komisioner adalah perantara pembelian dan penjualan atas nama dirinya sendiri dan bertanggungjawab atas dirinya sendiri. Balas jasa yang diterima disebut komisi.

3. Eksportir adalah pedagang yang melakukan aktivitasnya dengan menyalurkan barang ke luar negeri.

4. Importir adalah pedagang yang melakukan aktivitasnya dengan menyalurkan barang dari luar negeri ke dalam negeri.

C. Bentuk-bentuk Saluran Distribusi

Dalam saluran pemasaran menggunakan jumlah tingkatan dari perantara untuk menentukan panjang sebuah saluran dan melukiskan beberapa saluran pemasaran barang konsumsi dengan panjang yang berbeda,

Menurut Djaslim Saladin, (2006:155) mengemukakan bentuk saluran distribusi adalah sebagai berikut:

1. Saluran Nol Tingkat Atau Saluran Pemasaran langsung (A Zero Levels Channel Or Direct Marketing Channel)

Yaitu produsen menjual langsung ke konsumen.

2. Saluran Satu Tingkat (A One-Level Channel) Yaitu penjualan melalui satu perantara.

(31)

3. Saluran Dua Tingkat (Two-Level Channel)

Yaitu penjualan yang mempunyai dua perantara penjualan.

4. Saluran Tiga Tingkat (A Three-Level Channel) Yaitu, penjualan yang mempunyai tiga perantara.

5. Saluran Aneka Tingkat (Higher Level Channel) Yaitu, saluran distribusi lebih dari tiga tingkat.

Saluran distribusi untuk barang konsumsi menurut Basu Swastha dan Irawan (2005:295) sebagai berikut:

a. Saluran distribusi untuk barang konsumen

Saluran distribusi ini meliputi produsen ke konsumen, produsen- pengecer – konsumen, produsen – pedagang besar – pengecer – konsumen, produsen – agen – pengecer – konsumen, produsen – agen – pedagang besar – pengecer – konsumen.

b. Produsen ke konsumen

Produsen menggunakan saluran langusng dengan penjualnya dari rumah ke rumah atau melalui pos. Pada perusahan penerbit buku biasanya menggunakan dengan cara menjual dari sekolah ke sekolah atau dari kampus ke kampus.

c. Produsen – pengecer – konsumen

Banyak para pengecer besar bertindak sebagai perantara sekaligus sebagai pengecer dan juga sebagai penyalur industri.

d. Produsen – pedangan besar – pengecer – pengecer – konsumen

(32)

Di dalam pasar konsumen, mereka merupakan grosir atau pedagang besar dan sekaligus pengecer.

e. Produsen – agen – pengecer – konsumen

Produsen juga melakukan perantara agen untuk tercapai para pengecer besar maupun pengecer kecil di pasar. Misalkan produsen makanan menggunakan broker untuk memasukkan kue ke pengecer besar (supermarket) atau pengecer kecil (took kecil).

f. Produsen – agen – pedagang besar – pengecer – konsumen

Untuk mencapai pengecer kecil, produsen produsen sering menggunakan pedagang besar untuk menyalurkan ke para pengecer kecil.

g. Saluran distribusi untuk barang industri Produsen – pemakai

Saluran distribusi langsung ini dilakukan untuk produk industri berat yang harganya relative mahal dan mempunyai struktur saluran yang lain.

h. Produsen – distributor industri – pemakai

Untuk produsen alat-alat kantor, operating supplies, dan lain-lain produsen menggunakan distributor industri dalam menyalurkan barangnya ke konsumen.

i. Produsen – agen – pemakai

Untuk suatu produk baru atau memasuki pasar baru produsen menggunakan agen atau tenaga penjual sendiri.

(33)

j. Produsen – agen – distributor industri – pemakai

Produsen tidak bias menjual barangnya dengan menggunakan agen untuk dijual langsung kepada pemakai tetapi menggunakan jasa distributor industri untuk dijual kepada pemakai.

k. Saluran distribusi untuk jasa

Untuk saluran distribusi jasa ada dua macam, yaitu produsen – konsumen, dan produsen – agen – konsumen.

l. Produsen – konsumen

Karena jasa merupakan batang tidak berwujud maka proses produksi dan aktivitas penjualan membutukan kontak langsung antara produsen dan konsumen. Tipe saluran langsung ini banyak digunakan oleh jasa-jasa professional, seperti akuntan, konsultan.

j. Produsen – agen – konsumen

Penjualan jasa juga sering menggunakan agen sebagai penghubung antara produsen dan konsumen, seperti jasa angkutan, travel dan sebagainya.

1. Menurut Indriyo Gitosundarmo

Macam saluran distribusi dibedakan menjadi tiga, yaitu saluran distribusi intensif, saluran distribusi selektif, dan saluran distribusi eksklusif.

a. Saluran distribusi intensif

Saluran ini merupakan cara distribusi di mana barang yang dipasarkan itu di usahakan agar dapat menyebar seluas mungkin

(34)

sehingga dapat secara intensif menjangkau semua lokasi di mana calon konsumen itu berada.

b. Saluran distribusi selektif

Saluran ini merupakan cara distribusi di mana barang-barang hanya disalurkan oleh beberapa penyalur saja yang terpilih atau selektif.

c. Saluran distribusi eksklusif

Saluran ini merupakan bentuk penyaluran yang hanya menggunakan penyalur yang sangat terbatas jumlahnya, bahkan pada umum hanya ada satu penyalur tunggal untuk satu daerah tertentu.

D. Fungsi-fungsi Saluran Distribusi

Pada pokoknya fungsi-fungsi pemasaran yang dilaksanakan dalam saluran distribusi dapat dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu fungsi pertukan fungsi penyediaan fisik, dan fungsi penunjang (Danang Sunyoto, 2014).

1. Fungsi Pertukaran

Pada fungsi pertukaran dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pembelian, penjualan, pengambilan resiko.

a. Pembelian

Fungsi pembelian merupakan usaha memiliki barang-barang yang dibeli untuk dijual kembali atau untuk digunakan sendiri dengan harga, pelayanan dari penjual dan kualitas tertentu

b. Penjualan

(35)

Fungsi penjualan dilakukan oleh pedangang besar sebagai alat pemasaran bagi produsennya. Fungsi ini sangat penting karena bertujuan menjual barang atau jasa yang diperlukan sebagai sumber pendapatan untuk menutup semua biaya untuk memperoleh laba.

c. Pengambilan resiko

Fungsi pengambilan reiko merupakan fungsi menghindari dan mengurangi resiko terhadap semua masalah dalam pemasaran, sehingga akan melibatkan beberapa fungsi yang lain.

2. Fungsi Penyediaan Fisik

Ada empat macam fungsi yang termasuk dalam penyediaan fisik yaitu pengumpulan, penyimpanan, pemilihan, dan pengangkutan

a. Pengumpulan

Sebagai alat penyaluran perantara melakukan fungsi pengumpulan barang-barang dari beberapa sumber atau beberapa macam barang dari sumber yang sama.

b. Penyimpanan

Fungsi ini menciptakan faedah waktu karena melakukan penyesuaian antara penawaran dengan permintaannya.

c. Pemilihan

Fungsi ini dilakukan oleh penyalur dengan cara menggolong- golongkan, memeriksa dan menentukan jenis barang yang disalurkan.

d. Pengangkutan

(36)

Fungsi ini, merupakan fungsi pemindahan barang dari tempat barang dihasilkan ke tempat barang dikonsumsikan.

3. Fungsi Penunjang

Fungsi ini bersifat membantu untuk menunjang terlaksananya fungsi yang lain termasuk fungsi ini, yaitu pelayanan sesudah pembelian, pembelanjaan, penyebar informasi, dan koordinasi saluran.

a. Pelayanan sesudah pembelian

Dapat disebutkan di sini bawha barang atau produk seperti sepeda motor sangat memelurkan pelayanan sesudah pembelian mengenai harga purna jual, reparasi, ketersediaan dan kemudahan memperoleh alat-alat (onderdil motor) atau suku cadang, harga suku cadang.

b. Pembelanjaan

Kedua belah pihak baik konsumen maupun produsen memerlukan sember pembelanjaan, yang bias didapat oleh penjual, penyedia dengan cara membayar kredit.

c. Penyebar informasi

Berbagai macam informasi diperlukan dalam penyaluran barang karena dapat membantu untuk menemukan sumbernya.

d. Koordinasi saluran

Fungsi ini lakukan untuk mengorganisasi semua lembaga yang terlibat dalam saluran distribusi dan sangat berkaitan dengan fungsi penyebar informasi.

(37)

Yang dimaksud dengan fungsi utama / pokok adalah tugas-tugas yang mau tidak mau harus dilaksanakan. Dalam hal ini fungsi pokok distribusi meliputi:

1. Pengangkutan (Transportasi)

Pada umumnya tempat kegiatan produksi berbeda dengan tempat tinggal konsumen, perbedaan tempat ini harus diatasi dengan kegiatan pengangkutan. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin majunya teknologi, kebutuhan manusia semakin banyak. Hal ini mengakibatkan barang yang disalurkan semakin luas, sehingga membutuhkan alat transportasi (pengangkutan).

2. Penjualan (Selling)

Di dalam pemasaran barang, selalu ada kegiatan menjual yang dilakukan oleh produsen. Pengalihan hak dari tangan produsen kepada konsumen dapat dilakukan dengan penjualan. Dengan adanya kegiatan ini maka konsumen dapat menggunakan barang tersebut.

3. Pembelian (Buying)

Setiap ada penjualan berarti ada pula kegiatan pembelian. Jika penjualan barang dilakukan oleh produsen, maka pembelian dilakukan oleh orang yang membutuhkan barang tersebut.

4. Penyimpanan (Stooring)

Sebelum barang-barang disalurkan pada konsumen biasanya disimpan terlebih dahulu. Dalam menjamin kesinambungan, keselamatan dan keutuhan barang-barang, perlu adanya penyimpanan (pergudangan).

(38)

Contoh, kalian bisa lihat mengapa orang tua kita ada yang membuat lumbung padi?

5. Pembakuan Standar Kualitas Barang

Dalam setiap transaksi jual-beli, banyak penjual maupun pembeli selalu menghendaki adanya ketentuan mutu, jenis dan ukuran barang yang akan diperjualbelikan. Oleh karena itu perlu adanya pembakuan standar baik jenis, ukuran, maupun kualitas barang yang akan diperjualbelikan tersebut.

Pembakuan (standardisasi) barang ini dimaksudkan agar barang yang akan dipasarkan atau disalurkan sesuai dengan harapan.

6. Penanggung Risiko

Barang yang didistribusikan bisa jatuh dan pecah, maka rusaklah barang yang akan didistribusikan tersebut. Hal ini mungkin saja terjadi pada kegiatan distribusi, maka seorang distributor tentunya akan menanggung risiko. Pada jaman sekarang untuk menanggung risiko yang muncul bisa dilakukan kerjasama dengan lembaga/perusahaan asuransi.

(39)

E. Produk

1. Pengertian Produk

Produk juga merupakan titik pusat dari kegiatan perusahaan karena produk merupakan hasil dari perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk di konsumsi dan merupakan alat dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahannya. Suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk-produk yang lain baik dari segi kualitas, desain, bentuk, kemasan, pelayanann, garansi, dan rasa agar dapat menarik minat konsumen untuk mencoba dan membeli produk tersebut.

Menurut Buchari Alma (2007: 139) yaitu “Produk ialah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya.”

Pengertian produk (product) menurut Kotler dan Armstrong, dalam Susatyo Herlambang, (2014: 35) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau kebutuhan. Secara konsepsual produk adalah pemahaman subyektif dalam produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan oganisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh perusahaan yang melalui hasil

(40)

produksinya.produksi dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Selain produk utama ada beberapa atribut yang menyertai produk, menurut Kotler dan Armstrong dalam susatyo herlambang (2014: 35) beberapa atribut yang menyertai dan melengkapi produk adalah:

a. Merek (branding)

Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, symbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifisikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produr pesaing

b. Pengemasan (packing)

Pengemasan (packing) adalah kegiatan yang merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk.

c. Kualitas produk (product quality)

Kualitas produk (product quality) adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya.

2. Tingkatan Produk

Pada dasarnya tingkatan produk adalah sebagai berikut:

a. Produk Inti (Core Product)

Produk inti terdiri manfaat inti untuk pemecahan masalah yang dicari konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa.

(41)

b. Produk Aktual (Actual Product)

Seorang perencana produk harus menciptakan produk actual disekitar produk inti.

c. Produk Tambahan

Produk tambahan harus diwujudkan dengan menawarkan jasa pelayanan tambahan untuk memuaskan konsumen, misalnya dengan menanggapi dengan baik claim dari konsumen dan melayani konsumen lewat telepon jika konsumen mempunyai masalah atau pertanyaan. Kotler dan Armstrong dalam susatyo herlambang (2014:

37).

3. Perencanaan Produk

Perencanaan produk sebenarnya meliputi 3 hal yaitu:

a. Perencanaan produk yang sama sekali baru b. Redesain produk

c. Kemasan atau bungkus

Perencanaan produk yang sama sekali baru merupakan perancangan yang paling kompleks paling sulit, oleh karena itu kita akan membahas perencanaan ini. Pembahasan produk yang sama sekali baru akan sudah mencakup perncanaan yang kedua (redesain) maupun yang ketiga yakni merancang kemasan produk. Perencangan produk baru tentu saja akan menyangkut bentuk produk atau desain produknya, karena memang produk itu belum pernah ada. Masalah sering ini disebut sebagai perancangan atau pengembangan produk baru.

(42)

Agar produk baru tersebut dapat berhasil, maka haruslah dilakukan penelitian yang mendalam agar dapat diperoleh pengembangan produk baru yang sukses.

Persoalan pengembangan produk baru itu sebenarnya mencakup berbagai masalah terutama menyangkut 5 masalah yakni:

a. Daya saing produk baru itu.

b. Produk baru itu harus dapat memenuhi kebutuhan riil konsumen.

c. Produk baru itu harus dapat berperanan positif terhadap produk kita yang lain (produk yang lama).

d. Produk baru itu harus berperanan positif terhadap citra perusahaan.

e. Hak patent produk baru itu.

Daya saing produk tentu saja akan sangat ditentukan oleh harga jual produk itu. Harga jual akan di tentukan oleh harga pokok atau biaya produksinya.

Produk baru harus dapat memenuhi kebutuhan riil konsumen.

Apabila produk baru kita itu dapat betul-betul memenuhi kebutuhan riilnya konsumen, maka produk akan pasti akan terjadi produk yang akan berhasil.

Produk baru dapat berperanan negative terhadap produk kita yang lain yakni yang lama atau yang sudah dipasarkan sebelumnya.

Produk baru yang terdiversifikasi serta beraneka ragam akan membentuk citra produk yang baik bahkan akan menciptakan citra positif terhadap perusahaan atau korporasi.

(43)

F. Kerangka pikir

Perusahaan PTPN X Pabrik Gula Camming yang berusaha untuk memenuhi permintaan konsumen bergerak dalam bidang produksi dan pendistribusian menjadi objek penelitian penulis, dalam bidang industri.

Saluran distribusi sangatlah penting mengingat untuk mempermudah konsumen dengan produk yang mereka butuhkan , dan produk adalah suatu yang diperlukan oleh konsumen produk yang dekat dengan konsumen maka produk tersebut akan dipilih oleh konsumen. Uraian diatas akan di gambarkan dalam bentuk skema sebagai berikut.

Gambar 1. Bagan Akur kerangka Pikir

PT. PTPN X Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone.

PEMASARAN

SALURAN DISTRIBUSI

PRODUK

REKOMENDASI

(44)

G. Hipotesis

Berdasarkan pada masalah pokok yang diajukan, maka yang menjadi hipotesis adalah : diduga bahwa “saluran distribusi berpengaruh signifikan terhadap peningkatan penjualan produk gula pada PTPN X Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone”.

(45)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Daerah dan Waktu Penelitian

Dalam melaksanakan dan melakukan penelitian ini, penulis memiliki lokasi objek penelitian pada PTPN X Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone. Adapun waktu yang dipergunakan penulis dalam melakukan peneitian kurang lebih tiga ( 3 ) bulan lamanya yaitu bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2015.

B. Metode Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Metode obsevasi yaitu penelitian awal dimaksud memperoleh data melalui pengamanan tentang kondisi perusahaan yang akan menjadi obyek penelitian.

2. Metode wawancara yaitu melakukan wawancara secara lasung terhadap pemimpin maupun karyawan yang diberi wewenang untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan penelitian ini.

3. Dokumentasi yaitu cara pengumpulan data dan cara mempelajari dokumen-dokumen perusahaan dan yang ada kaitannya dengan masalah seluruh distribusi.

(46)

C. Jenis Dan Sumber Data

Dalam hubungan dengan pengumpulan data, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis dan sumber data sebagai berikut:

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dan memcatat hasil obsevasi dan wawancara dengan turun langsung kelapangan. Jenis data yang digunakan berupa kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh perusahaan yang ada kaitannya dengan laporan keuangan perusahaan.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dengan jalan mengumpulkan dokumen-dokumen serta sumber lainnya berupa informasi lainnya terutama mengenai harga pokok dan harga jual gula pasir pada PTP Nusantara X Pabrik Gula Camming.

D. Metode Analisi Data

Untuk memecahkan masalah yang dihadapi dan membuktikan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan metode analisis, sebagai berikut :

1. Metode analisis deskriptif yaitu menguraikan metode penhitungan harga pokok produksi yang digunakan perusahaan.

2. Analisis penetapan harga pokok produksi secara full costing

(47)

3. Analisi korelasi Linier Sederhana

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

4. Analisis koefisien determinasi

E. Definisi Operasional

Adapun defenisi operasional yang dikemukakan, sebagai berikut : 1. Bahan baku adalah bahan yang akan dikelolah dalam proses produksi

Menjadi barang siap jual.

2. Tenaga kerja adalah sumber daya manusia yang siap pakai dan telah menpunyai keterampilan tersendiri.

3. Biaya overhead adalah semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan tenaga kerja;

4. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berpengaruh walaupun tingkat produksi meningkat atau menurun tidak mengikuti perkembangan biaya yang digunakan.

5. Biaya variable adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi berpengaruh terhadap perkembangan produksi, artinya biaya ini ada kalanya berubah-ubah karena mengikuti perkembangan aktivitas pada perusahaan bila meningkat biaya turut berubah dan bila aktivitas menurun juga biaya berkurang.

(48)

6. Harga jual dalam arti sempit adalah merupakan jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa. Dalam arti luas, harga jual adalah jumlah dari nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa.

(49)

BAB IV

GAMBARAN OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya Pabrik

PTP XX (Persero) berkerja sama dengan PT. Tanindo Jakarta dan Victorias Milling Company, inc, Philippines, melakukan studi kelayakan proyek gula Camming Sulawesi Selatan. Penguasaan lahan bukan merupakan problem setelah Bupati KDH Tk.II Bone mengeluarkan SK No.

84/DnY/Kpts/V/1981 tanggal 18 mei 1981 yang memutuskan alokasi untuk perkebunan tebuh seluas 9.000 Hektar. Setelah disurvey hanya 7.200 Hektar yang layak ditanami ebu sisanya dapat digunakan sebagai pemukiman penduduk, infrastruktur, kompleks pabrik dan lain sebagainya.

Pabrik gula camming secara resmi dibangun dengan ditandai keluarnya SK Mentan No. 668/Kpta/org/1981 tanggal 11 Agustus 1981 yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dalam negri. Untuk mencapainya maka PTP XX (Persero) selaku pengembang SK melakukan penanaman tebu di wilayah Camming.

Pada awal tahun 1985 PTP XX (Persero) bekerja sama dengan The Triveni E.W India melakukan pembangunan Pabrik Gula berkapasitas 3.000 TCD dan pada tanggal 2 Agustus 1968 dilakukan giling perdana Pabrik Gula Camming.

(50)

Berdasarkan peraturan pemerintah No. 51 thn 1991 dan SK Menteri Keuangan RI No. 950/KMK-013/1991 dan No. 51/KMK-013/1991. Dibentuk PTP XXXII (Persero) yang berkedudukan di Ujung Pandang untuk mengelolah Pabrik-Pabrik Gula di Sulawesi Selatan, yang terdiri Pabrik Gula Bone, Pabrik Gula Takalar dan Pabrik Gula Camming.

Berdasarkan SK Menteri Pertanian RI No. 361/KPTS/07.210/5/1994 tanggal 9 Mei 1994 dilakukan Restrukturisasi BUMN sector Pertanian.

Kemudian PTP XXXII (Persero) merupakan Badan Usaha Group Sulawesi- Maluku- NTT- Irian yang terdiri dari 3 kelompok usaha di Kawasan Timur Indonesia yaitu: PTP XXXII (persero), PTP XXVII (Persero) dan Bina Mulya Ternak.

Pada tanggal 11 Maret 1996 dibentuk PTP Nusantara XIV (Persero) dengan Akta Notaris Harun Kamil SH No. 47 tanggal 11 Maret 1996 yang didasari Surat Keputusan: Peraturan Pemerintah RI No. 19 tahun 1996 tanggal 4 Februari 1996, Menteri Kuangan RI No. 173/KMK.016/1996 tanggal 11 Maret 1996, Menteri Pertanian RI No. 334/Kpts/KP.510/94 tanggal 3 mei 1994. Himgga saat ini Pabrik Gula Camming merupakan salah satu unit produksi PTP Nusantara XIV (Persero). Namun berdasarkan surat Menteri BUMN No. S-702/MBU/2007 sejak 1 Oktober 2007 PTPN XIV (Persero) bekerja sama dengan PT. Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dalam rangka peningkatan kinerja pabrik gula dengan membentuk suatu badan pengelola 3 unit pabrik gula milik PTPN XIV (Persero) yang disebut BPPG- PTPN XIV.

(51)

Sesuai SK meneg BUMN No. 363 tanggal 29 Juli 2009 pengelola PG Camming dan PG Bone dialihkan ke PTPN X (Persero).

Pada tanggal 7 Desember 2011 dikeluarkan SK Meneg BUMN No.563 tentang pengelolaan 3 pabrik gula yaitu: PG Bone, PG Camming, dan PG Takalar oleh PTPN X (Persero).

Pabrik gula Camming terletak di Desa Wanuawaru Kecamatan Libureng Kabupaten Bone Propinsi Sulawesi Selatan. Terletak 170 Km dari ibu kota Propinsi dan 85 Km dari ibu kota kabupaten.

B. Struktur Organisasi

Dalam menunjang aktivitas suatu perusahaan, maka usaha bentuk apapun tentu digerakkan oleh 2 (dua) orang atau lebih selalu membutuhkan saling pengertian dan kerja sama antara mereka itu. Bila tidak demikian maka dapatlah dipastikan usaha akan mengalami kegagalan yang tidak mungkin memberikan hasil sesuai yang diharapkan.

Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu syarat untuk menunjang suksesnya suatu perusahaan dalam pencapaian tujuannya. Tanpa adanya struktur organisasi yang baik dan mantap, maka ada kemungkinan terjadi suatu kesimpulan siuran dalam menjalankan tugasnya masing-masing bagian yang ada dalam perusahaan tersebut. Dalam hal ini diperlukan adanya struktur organisasi yang baik untuk dapat mengatur tugas dan tanggung jawab serta wewenang dari masing-masing bagian yang terdapat dalam lingkungan perusahaan.

(52)

Agar Nampak lebih jelas dan mudah mengerti mengenai stuktur organisasi dari perusahaan, sebaiknya kita lihat gambar 1 mengenai struktur organisasi PTP Nusantara X Gula Camming di Kabupaten Bone sebagai berikut:

Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi PTP Nusantara Pabrik Gula Camming.

ADMINISTRATUR

MANAGER MANAGER MANAGERPEN MANAGER TANAMAN INSTLASI GOLAHAN TUK/UMUM

KORDINATOR SKK MASINIS AJUNTPC KEUANGAN RISBANG RAYON

SINDER PEMBUKUAN

KEBUN WILAYAH

CHEMCER PENGADAAN SINDER KORD. LP

BBT DAN TR SDM/UMUM

PROTEKSI SINDER

PDE KORD.

PELTEK

FOREMAN

(53)

Struktur organisasi PTP Nusantara X Pabrik Gula Camming sebagai berikut:

1. Administratur

Pabrik Gula dipimpin oleh seorang Administratur yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan Direktur PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) dab bertanggung jawab kepada Direktur atas kelancaran pelaksanaan tugas pengelolah Pabrik Gula. Administratur mempunyai tugas pokok :]

a. Melaksanakan dan melakukan program kegiatan secara keseluruhan yang telah ditetapkan Direktur dalam pengelolah Pabrik Gula.

b. Memimpin dan mengkoordinir tugas para Manager di Pabrik Gula agar terdapat kesatuan tindak dalam melaksanakan kegiatan operasional yang terpadu guna mencapai target produksi secara efektif dan efesien.

c. Mengelola serta mempertanggung-jawabkan penggunaan sumber daya manusia, sumber dana dan sarana/peralatan pabrik termasuk pengadaan bahan, barang dan jasa sesuai norma yang berlaku.

2. Manager TUK/Umum Tugas pokok:

Bagian TUK/Umun membantu Administratur dalam merencanakan, mengatur dan mengkoordinasikan serta mengawasi kegiatan-kegiatan di Sub.

Bagian pembukuan, Gudang, Keuangan, dan HAK/Umum, untuk memenuhi sistem, tata cara dan ketentuan yang digariskan Direktur.

(54)

3. Manager Tanaman Tugas Pokok

Pimpinan/coordinator pengolahan produksi tanaman tebu dan pembinaan produktivitas kerja Bagian Tanaman.

4. Manager Instalasi Tugas Pokok

a. Memimpin bagian instalasi

b. Mengkordinir kegiatan masinis dalam melaksanakan tugas agar lebih efektif dan efesien

c. Mengendalikan semua aktifitas bidang Instansi 5. Manager Pengolahan

Tugas Pokok

a. Memimpin, merencanakan, mengkoordinir serta mengawasi pelaksanaan semua kegiatan bidang pengolahan sesuai kebijaksanaan dan rencana kerja yang telah ditetapkan administrates Administratur sesuai penggarisan Direktur.

b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan fungsi pabrikasi, mulai tebu terambang sampai pengarungan gula agar dapat mencapai mutu produksi secara efektif serta pengolahan Water Treatment plant dan effluent treatment plant.

(55)

BAB V

HASIL PENILITAN DAN PEMBAHASAN

A. Unsur-unsur Biaya

Dalam pengelolahan pabrik gula memang memerlukan waktu uang cukup, karena melalui pengolahan bahan baku, seperti penanaman tebu, hingga bahan tambahan lainnya yang sering menghambat percepatan.

Selanjutnya perlu ditambahkan bahwa perusahaan yang tentram terus menerus, perusahaan membeli bahan baku, membayar upah buruh untuk mengelolah bahan baku tersebut dan mengeluarkan biaya-biaya lainnya yang dikeluarkan sehinggah bahan baku tersebut dapat diubah menjadi barang jadi.

Proses ini berulang kali karena setelah produk jadi akan digunakan untuk membeli bahan baku membayar upah buruh dan seterusnya.

Kemudian dalam menetapkan unsure-unsur biaya menurut jenis biaya selama proses produksi berlangsung yang dikorbankan pada PTP Nusantara X Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone sebagai berikut :

1. Biaya bahan baku yang berupa tebu 2. Biaya tenaga kerja langsung

a. Gaji dan upah karyawan b. Biaya kesejahteraan c. Biaya lembur 3. Biaya overhead pabrik

a. Biaya tenaga kerja tidak langsung b. Bahan pengolahan

(56)

c. Bahan kantong

d. Bahan bakar dan listrik e. Minyak pelumas f. Biaya angkut g. Jalan dan jembatan

h. Biaya pemeliharaan mesin dan instalasi i. Biaya penyusutan gedung

PTP Nusantara X Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone yang bergerak dalam bidang produksi dan penjualan gula pasir dalam melaksanakan fungsinya sebagai produk hingga ke tangan konsumen, sehingga segala sesuatu yang perlu dipersiapkan perusahaan utamanya dalam pengolaan dengan memperhitungkan harga pokok yang perlu diketahui oleh pihak pengelola agar harga jual segera diketahui dan harga untuk agen dan pengecer sudah diperhitungkan secara seksama.

Adapun unsure-unsur biaya yang diterapkan pada PTP Nusantara X Pabrik Gula Camming sebagai berikut :

1. Biaya produksi terdiri dari:

a. Pimpinan dan Tata Usaha b. Pembibitan

c. Tebu Giling

d. Tebang dan Angkut Tebu e. Pabrik

(57)

f. Pengolahan g. Penyusutan

2. Biaya non produksi terdiri dari : a. Administrasi dan Umum b. Pengemasan Gula

Jenis-jenis biaya yang diterapkan pada PTP Nusantara X Pabrik Gula Camming untuk periode tahun 2014, tabel dibawah ini:

1. Biaya tetap (fixed cost)

Biaya tetap adalah biaya yang tidak terpengaruh dengan adanya perubahan volume atau aktivitas perusahan dalam suatu periode. Unsur- unsur biaya tetap pada PTO Nusantara X Pabrik Gula Camming, yaitu : a. Pimpinan dan Tata Usaha

b. Penyusutan

Perincian jumlah biaya tetap pada PTP Nusantara X Pabrik Gula Camming untuk periode tahun 2014, tabel 1 di bawah ini :

Tabel 1. Perincian Jumlah Biaya Tepat Untuk periode tahun 2014

Unsur-unsur biaya Jumlah (Rp) Pimpinan dan Tata Usaha 6.416.086.426 Penyusutan 4.172.192.924

Total 10.588.279.350

(58)

Sesuai dengan aktivitas perusahaan produksi gula pasir PTP Nusantara X Pabrik Gula Camming, bahwa ada dua komponen biaya tetap yang sangat dominan yaitu, pembayaran gaji pimpinan dan tata usaha sebesar Rp.

6.416.086.426, penyusutan sebesar Rp. 4.172.192.924, sehingga biaya tetap berjumlah sebesar Rp. 10.588.279.350,-.

2. Biaya variable (variable cost)

Biaya variable adalah biaya yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan mengikuti perkembangan aktivitas perusahaan. Unsur-unsur biaya variable pada PTP Nusantara X Pabrik Gula Camming, yaitu :

a. Pembibitan b. Tebuh giling

c. Tebang dan angkut tebu d. Pabrik

e. Pengolahan

(59)

Tabel 2. Perincian Jumlah Biaya Variabel Untuk Priode Tahun 2014

Unsur-unsur biaya Jumlah (Rp) Pembibitan 3.934.328.305 Tebu giling 35.110.528.-049 Tenag dan Angkut Tebu 22.340.357.009 Pabrik 17.550.281.427 Pengolahan 4.635.585.580 Total 83.571.080.370

Berdasarkan tabel diatas sesuai dengan aktivitas perusahaan bahwa ada beberapa ada beberapa komponen biaya variable mulai dari pembibitan, tebugiling, tebang dan angkut tebu, pabrik, sampai pengolahan. Sehingga total biaya variable sebesar Rp. 83.571.080.370.

Perincian biaya tetap dan biaya variable yang tadinya terpisah, maka pada halaman ini akan akan digunakan untuk diketahui berapa sebenarnya jumlah keseluruhan yang digunakan perusahaan selama proses produksi, sehingga dapat diketahui harga pokok produksi.

Penggabungan antara biaya tetap dan biaya variable yang terperinci dari masing-masing alokasi baiaya yang dikeluarkan berdasarkan aktivitas perusahaan alat tulis menulis pada PTP Nusantara X Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone pada tabel dibawah ini.

(60)

Tabel 3. Rekapitulasi Perincian Biaya Secara Keseluruhan Antara Biaya Tetap dan Biaya Variabel Untuk Periode Tahun 2014

Rekapitulasi Biaya Jumlah (Rp) Biaya tetap 10.588.279.350 Biaya variable 83.571.080.370 Total 94.159.359.720

Sesuai dengan aktivitas perusahaan produksi gula pasir PTP Nusantara X Pabrik Gula Camming, biaya tetap periode tahun 2014 sebesar Rp.

10.588.279.350,- dan biaya variable untuk periode tahun 2014 sebesar Rp.

83.571.080.370,- sehingga jumlah biaya produksi sebesar Rp.

94.159.259.370,-.

B. Analisis Harga Pokok Produk Gula

Dalam meningkatkan volume penjualan haraga mempunyai peranan penting memainkan peran politik harga yang terbentuk di pasar dalam melaksanakan jasa yang mensukseskan hasil penjualan gula pasir pada PTP Nusantara X Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone.

Haraga merupakan suatu alat distribusi yang menghubungkan konsumen atau pengguna jasa yang melakukan transaksi antara pembelian dan penjual.

Pada dasarnya harga merupakan sebagai salah satu sarana untuk mempertemukan antara konsumen dan produsen sehingga terjadi terjadi

(61)

transaksi jual beli antara pembeli dan penjuak. Faktor-faktor yang mempunyai pengaruh atas harga jual yaitu :

1. Mutu dan kualitas barang 2. Harga dapat bersaing

3. Pelayanan dan service menjadi prioritas utama

4. Memberikan potongan harga bila membeli dalam jumlah besar

Perusahaan PTP Nusantara X Pabrik Gula Camming dalam perhitungan harga pokok perjualan (HPP) atau harga jual per unit atau per kilogram tentu secara keseluruhan biaya-biaya yang akan diakumulasi, agar jumlah pengeluaran Nampak diantaranya biaya-biaya produksi serta biaya administrasi perusahaan.

Hasil penjualan perusahaan yang dikurangi dengan seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan, untuk mengetahui laba (keuntungan) yang diperoleh perusahaan, maka untuk mengetahui perhitungan rugi laba perusahaan untuk tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4. Perhitungan Laba (Rugi) yntuk Tahun 2014 Berdasarkan Produk Gula

Uraian Produk Gula

I Volume Penjualan 7.682,68 Ton

II Harga Rata-rata 8.750,221

III Nilai Penjualan 67.225.150.455

IV Harga Pokok Penjualan Persedian Awal

(62)

- Gula SHS 5.342,36 Ton 40.747.811.394 - Gula sisan 125.00 Ton 953.413.178

Jumlah 41.701.224.572

Biaya produksi

- Pimpinan & Tata Usaha 6.416.086.426

- Pembibitan 3.934.328.305

- Tebu Giling 35.110.528.049

- Tebang & Angkut Tebu 22.340.357.009

- Pabrik 17.550.281.427

- Pengolahan 4.635.585.580

Jumlah 94.159.359.720

Persediaan Akhir

- Gula SHS 9.999,99 Ton 80.736.552.112 - Gula Sisan 376,18 Ton 3.037.151.447

Jumlah 83.773.703.559

Harga Pokok Produksi 52.086.880.733

V Laba (Rugi) 15.138.269.722

VI Biaya Umum & Administrasi (3.326.396.367) VII Pendapatan Lain-lain & Biaya Luar Usaha

- Pendapatan Lain 379.272.903

- Pendapatan Raw Sugar _ - Biaya di Luar Usaha (6.356.813.826)

Pendapatan di LU (5.877.540.923)

VIII Laba / (Rugi) Sebelum Pajak 5.934.332.431

(63)

Perhitungan harga pokok produksi yang diterapkan pada PTP Nusantara X Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone Berdasarkan alokasi baiaya produksi bersama (joint cost) tahun 2014 sebagai berikut :

Tabel 5. Alokasi Biaya Produksi Bersama (joint cost)

Uraian Produk Gula

1 Penjualan 7.682,68 Ton

2 Pesediaan Awal 5.467,36 Ton

3 Produksi Tahun 2014 12.171,72 Ton

4 Alokasi Biaya Produksi Bersama

- Pimpinan & Tata Usaha 6.416.086.426

- Pimpinan 3.934.328.305

- Tebu Giling 35.110.528.049

- Tebang & Angkut Tebu 22.340.357.009

- Pabrik 17.550.281.427

- Pengolahan 4.635.585.580

- Penyusutan 4.172.192.924

Biaya Administrasi & Umum 3.326.396.367

Jumlah 97.485.756.088

Pengemasan Gula 784.638.434

98.270.394.522 5 Harga Pokok produksi per Kg 8.073,67

(64)

Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) gula pasir pada PTP Nusantara X Pabrik Gula Camming, dengan perincian berdasarakan data tabel 5 sebagai berikut :

Analisis Full Costing :

Produksi gula tahun 2014 = 12.171,72 Ton = 12.171.720 Kg Jumalah biaya sebesar = 98.270.394.522

= Rp. 8.073,67 / Kg

Jadi harga pokok produksi gula pasir per kilogram pada PTP Nusantara X Pabrik Gula Camming Tahun 2014 adalah Rp. 8.073,67,-

Jumlah produksi gula pasir pada tahun 2014 sebesar 12.171,72 Ton sedangkan volume penjualan sebesar 7.682,68 Ton sehingga terdapat selisih sebesar 4489,04 Ton yang tidak terjual. Berarti gula pasir yang tidak laku terjual memang ada, karena perusahaan ini milik BUMN (Badan Usaha Milik Negara).

Tinggi rendahnya jumlah produksi gula pasir pada PTP Nusantara X Pabrik Gula Camming pada periode tertentu dipengaruh oleh kualitas bahan baku yaitu tebu yang digunakan untuk memproduksi gula pasir. Semakin tinggi kualitas tebu maka produksi gula pasir akan meningkat pula.

(65)

C. Analisi Harga Jual Gula

Dalam hal penentuan harga jual memang tidak semudah itu, karena harus disesuaikan dengan harga pasar, sehingga barang yang akan dipasarkan bisa bersaing. Kalau ditinjau segi perkembangan penjualan memang tergantung daripada jenis produk keadaan pasar, misalnya timbulnya harga yang ditetapkan oleh perusahaan adalah konsisten dengan jenis barang yang akan dipasarkan, di mana perisahaan tersebut paling tidak melakukan penjualan.

Selanjutnya analisis harga jual rata-rata atau harga jual per unit gula pasir dapat dilihat tabel 6 berikut ini :

Tabel 6. Nilai penjualan 2014

Uraian Jumlah Hpp Penuh 8.073,67 Total Biaya Penuh 98.270.394.522 Total Harga Jual 67.225.150.455 Volume Produk 7.682,68 Ton Harga Jual per Unit 8.750, 221

Analisis harga jual per unit gula pasir pada PTP Nusantara X Pabrik Gula Camming dengan perincian berdasarkan tabel 6 di atas sebagai berikut :

Rincian :

Total harga jual = Rp. 67.225.150.455 Volume Produk = 7.682,68 Ton

(66)

= 7.682.680 Kg

= Rp. 8.750,221

Jadi harga jual per unit yang diperoleh sebesar Rp 8.750,211. Sehingga apabila perusahaan menjual dengan harga dibawah Rp 8.750,221 maka perusahaan akan menderita rugi, tetapi apabila diatas dari atau sama dengan Rp 8.750,211 maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan.

Harga jual yang berlaku pada PTP Nusantara Pabrik Gula Camming yaitu harga jual yang dimenangkan oleh harga jual tender, sehingga tinggi rendahnya harga jual yang terjadi pada perusahaan tidak dipengaruhi oleh harga pokok oroduksi artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara perhitungan harga pokok produksi terhadap harga jual.

Dalam kegiatan perusahaan biaya merupakan salah satu factor penting, karena besarnya biaya yang dikeluarkan produk akan sangat menentukan besar kecilnya nilai dari produk yang akan dihasilkan tersebut, yaitu semakin besar biaya yang dikeluarkan, maka akan semakin besar pula nilai dari produk dihasilkan.

Harga pokok produksi yang dikeluarkan oleh masing-masing tahun dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah usaha untuk mengejar target produksi yang telah dibebankan kepada unit produksi. Usaha pencapaian target ini dapat menjadi kendala lagi unit produksi, apabila tidak dilakukan pengendalian atas kualitas produk, setiap tahun banyak berorientasi

(67)

pada jumlah yang harus dihasilkan tanpa peduli pada kualitas produksi, karena biaya produksi yang dilakukan diimbangi dengan besarnya penjualan yang diperoleh untuk meningkatkan laba perusahaan.

Menetapkan harga jual atas produksi yang dihasilkan merupakan pekerjaan yang tidak boleh diabaikan, karena kesalahan didalam menetapkan harga jual akan berdampak langsung terhadap keberhasilan usaha. Dalam perusahaan kecil penetapan harga jual seringkali dilakukan oleh manajemen atas sementara pada perusahaan besar harga jual biasanya dilakukan oleh manager divisi dengan memperhatikan berbagai factor, diantaranya factor persaingan, perilaku konsumen, sifat barang yang dijual dan lain-lain.

D. Analisis Saluran Distribusi

Pada umumnya produsen bekerjasama dengan perantara pemasaran untuk membawaan produk mereka ke pasar. Para perantara membentuk suatu saluran pemasaran (disebut saluran perdagangan atau saluran distribusi).

Fungsi saluran distribusi sangat penting artinya baik bagi perusahaan maupun bagi konsumen karena fungsi itu bertugas menyampaikan barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan kepada konsumennya.

Penggunaan perantara sebagian besar karena keunggulan efesiensi mereka dalam bentuk barang tersedia secara luas dan mudah diperoleh pasar sasaran.

Dengan hubungan pengalaman, spesialisasi, dan skala operasi mereka biasanya menawarkan pada perusahaan lebih banyak dari pada mereka yang mereka capai.

(68)

Sebuah saluran pemasaran melaksanakan tugas memindahkan barang dari produsen ke konsumen. Hal ini mengatasi kesenjangan waktu, tempat dan pemilihan yang memisahkan barang dan jasa dari orang-orang yang membutuhkan atau menginginkannya.

Dalam merancang saluran distribusi pemasaran, produsen harus memutuskan apa yang ideal, apa yang mungkin, dan apa yang tersedia.

Perusahaan baru biasanya memulai sebagian usaha local yang menjual di pasar tersebut, karena modalnya terbatas, biasanya perantara ini menggunakan perantara yang sudah ada.

Gambar 3. Sistem Saluran Distribusi Gula pada PTPN X Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone

Pelabuhan (Line I)

Gudang Gudang

(Line II) (Line III)

Penyalur/

Agen

Konsumen

Gambar

Gambar 1. Bagan Akur kerangka Pikir
Gambar  2.  Bagan  Struktur  Organisasi  PTP  Nusantara  Pabrik  Gula  Camming.
Tabel 1. Perincian Jumlah Biaya Tepat Untuk periode tahun 2014
Tabel 2. Perincian Jumlah Biaya Variabel Untuk Priode Tahun 2014
+7

Referensi

Dokumen terkait

Judul Sripsi : Deskripsi Keberadaan Industri Gula Putih PTPN 7 Bungamayang Terhadap Serapan Tenaga Kerja Dan Pendapatan Keluarga Buruh Pabrik Dalam Rangka Pemenuhan Kebutuhan

Perkebunan Nusantara X Pabrik Gula Lestari termasuk dalam kategori yang sedang, sehingga mayoritas karyawan kantor ini sudah memiliki beban kerja yang sudah

Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Watoetoelis agar dapat mencapai tujuan secara optimal, maka perusahaan tersebut memilih cara yang lebih efektif dan

Berdasarkah hasil penelitian dinyatakan bahwa, dalam review dan pengujian terhadap pengendalian internal atas biaya tenaga kerja Pabrik Gula Camming Bone yaitu