• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

a. Manfaat teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran mengenai hal-hal apa saja yang dilakukan dalam promosi, kegunaan, manfaat, serta tujuan diadakannya promosi dan pengembangan wawasan serta pengetahuan mengenai promosi yang dilakukan dan bentuk-bentuk promosi seperti apa yang terdapat di Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Takalar.

b. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana untuk mendapatkan informasi sebagai bahan referensi atau masukan untuk memperbaiki manajemen Perpusakaan dan untuk memperlancar pengelolaan dan untuk meningkatkan strategi promosi dalam mendapatkan sebuah informasi penting, khususnya di Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Takalar

10

BAB II

TINJAUAN TEORETIS A. Strategi Promosi Perpustakaan

1. Pengertian Strategi Promosi

Kata strategi berasal dari bahasa yunani yaitu strategos, yaitu merupakan gabungan stratos atau tentara dan ego atau pemimpin. Suatu strategi mempunyai dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju, jadi pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan.

Menurut pendapat Marrus dalam firmansyah (2013:9) strategi didefinisikan lebih sebagai proses penentuan rencana pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang suatu organisasi disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana tujuan tersebut dapat tercapai.

Sedangkan menurut Freddy (2006: 4) strategi merupakan respon secara terus-menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi suatu organisasi.

Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang seringkali mencampurkan kedua kata tersebut. Strategi promosi di dalam sebuah perpustakaan sangat membantu dalam mengimformasikan layanan jasa yang disediakan oleh perpustakaan agar masyarakat pengguna mengetahui dan dapat memanfaatkan sesuai kebutuhan para pemustaka.

Menurut Sulistyo Basuki (1993: 286) ada beberapa media yang dapat digunakan untuk mempromosikan perpustakaan yaitu dengan menggunakan media seperti, nama dan logo, poster dan leafleft, pameran dan iklan.

a. Nama dan logo merupakan identitas dari sebuah lembaga guna untuk membedakan antara satu lembaga dan lembaga yang lainnya . dengan menggunakan nama dan logo perpustakaan mempunyai ciri khas yang dapat menarik perhatian dari pemustaka. Jika perpustakaan membuat logo atau lambang yang menarik, maka suatu langkah psikologis telah ditempuh dalam mendekatkan pengguna agar menggunakan jasa layanan perpustakaan.

b. Poster dan lesfleft merupakan salah satu media promosi yang biasanya berupa kertas berukuran A3 (kurang lebih berukuran dua kali ukuran folio) atau ukuran A2 (kurang lebih berukuran dua kali ukuran A3) yang berisi tulisan atau gambar tentang suatu hal yang disajikan secara menarik dan huruf-huruf besar. Informasi yang terkandung dalam poster berguna untuk mengimformasikan kepada masyarakat pengguna secara efektif,mudah dan murah.

c. Pameran adalah salah satu sarana media promosi yang menyampaikan informasi pada hadirin dalam jumlah yang besar (Sulistyo-Basuki, 1993:

288) penyajian ini sebaiknya mencakup semua jasa informasi dala, bahasa sederhana. Pameran hanya bersifat visual, jadi tulisan yang dibuat harus jelas, ringkas dan buku yang dipamerkan adalah yang menarik dan masih baru.

d. Iklan adalah media promosi dalam bentuk penyajiannya mengenai ide, produk atau jasa dengan cara membayar, adapun tujuan dari iklan yakni untuk mendorong dan membujuk masyarakat agar tertarik pada jasa dan produk yang ditawarkan.

12

Sedangkan Menurut Yeyen (2009:180) ada tiga strategi promosi yang dilakukuan oleh perpustakaan, antara lain:

a. Membangun komunikasi dengan pemustaka, merupakan pemanfaatan ilmu komunikasi dalam segala kegiatan promosi, oleh karena itu diperlukan kemampuan dalam berkomunikasi dengan pemustaka, lingkungan, fasilitas, dan bahan pustaka yang ada.

b. Membuat program promosi yang meliputi: penepatan sasaran atau prioritas, menentukan prosedur, tindakan, serta menyusun tindakan kerja.

c. Membangun kerjasama dengan pihak ketiga, pada dsarnya tidak satupun perpustakaan yang mampu memberikan layanan pemenuhun semua kebutuhan pemustaka. Oleh karena itu, perlu dibangun kerjasama terutama dalam layanan promosi.

2. Perumusan Strategi

Proses penyusunan langkah-langkah kedeapan dengan tujuan untuk membangun visi dan misi organisasi menetapkan tujuan strategi dan keuangan perusahaan atau lembaga serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan coustumer value sering disebut sebagai perumusan strategi adapun menurut handari (2005: 148) langkah-langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan strategi diantaranya:

a. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan dimasa depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.

b. Melakukan analisis lingkungan internal dan external untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan misinya.

c. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan dari strategi yang dirancang berdasarkan analisis awal.

d. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumber dya yang dimiliki dan kondisi external yang dihadapi.

e. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.

3. Tingkat-tingkat strategi

Menurut Rewoldt (1991: 230) bahwa ada beberapa tingkatan-tingkatan strategi diantaranya yaitu:

a. Enterprise strategy

Strategi ini berkaitan dengan respon masyarakat dapat dilihat dari setiap organisasi. Masyarakat merupakan kelompok yang ada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Didalam masyarakat yang tidak terkontrol itu ada terdapat pemerintah dan kelompok lainnya seperti kelompok penekan, kelompok politik dan kelompok sosial lainnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa strategi enterprise dilihat dari hubungan antara organisasi dan masyarakat luar.

b. Corporate Strategy

Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi.

14

c. Business Strategy

Strategi ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran ditengah masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi dihati para penguasa, para pengusaha. para donor dan sebagainya. Semua itu dimaksudkan untuk dapat memperoleh keuntungan-keuntungan yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ketingkat yang lebih baik.

4. Jenis-jenis Strategi

Menurut Rewoldt (1991: 230) jenis-jenis strategi yang dapat dilihat sebagai berikut:

a. Strategi integrasi yaitu integrasi kedepan, integrasi kebelakang, integrasi horizontal, dan integrasi vertikal. Integrasi-integrasi ini adalah cara yang memungkinkan organisasi dapat mengendalikan para distributor, pemasok dan pesaing.

b. Strategi intensif yaitu penetrasi pasar dan pengembangan produk.

c. Strategi difersifikasi yaitu berkaitan dengan menambahkan produk dan jasa baru.

d. Strategi defensif yaitu berkaitan dengan melakukan restrukturisasi untuk menghemat biaya dan meningkatkan kembali penjualan.

B. Promosi Perpustakaan, Tujuan dan Fungsi 1. Pengertian Promosi Perpustakaan

Kamus Besar bahasa Indonesia (1998: 702) promosi bisa diartikan sebagai perkenalan. Promosi perpustakaan (Baddollahi, 1996: 20) adalah mekanisme komunikasi persuasif pemasaran dengan memanfaatkan teknik-teknik hubungan masyarakat. Promosi merupakan forum pertukaran informasi

antara organisasi dan konsumen dengan tujuan utama memberi informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh organisasi, sekaligus membujuk konsumen untuk bereaksi terhadap produk atau jasa tersebut.

Promosi perpustakaan adalah suatu upaya untuk menumbuhkan minat pemakai perpustakaan agar tertarik mengunjungi perpustakaan dan menumbuhkan budaya gemar membaca dengan memanfaat sumber daya perpustakaan baik berupa koleksi perpustakaan maupun layanan yang disediakan oleh perpustakaan. Promosi perpustakaan perlu dilakukan untuk memperkenalkan koleksi dan jenis layanan yang disediakan oleh perpustakaan kepada masyarakat agar tertarik mengunjungi dan memanfaatkannya.

Pengertian promosi menurut Kismono (2001:379) adalah usaha yang dilakukan untuk mempengaruhi konsumen dan pihak lain melalui aktivitas-aktivitas jangka pendek sehingga konsumen dapat terpengaruh.

Menurut Herlina ( 2001:65) promosi adalah mekanisme komunikatif persuasif pemasaran dengan memanfaatkan teknik-teknik hubungan masyarakat dan merupakan suatu kegiatan penting pada suatu organisasi.

Promosi perpustakaan adalah promosi yang dilaksanakan oleh pihak lembaga perpustakaan guna untuk memberitahukan manfaat dan layanan perpustakaan kepada masyarakat umum. Promosi perpustakaan harus lebih ditingkatkan apabila perpustakaan ingin lebih dikenal dan dimanfaatkan oleh banyak masyarakat.

Menurut Alma (1997:153) berpendapat bahwa promosi adalah kegiatan penyampaian informasi, berkomunikasi dan meyakinkan masyarakat terhadap sesuatu. Menurut Tjiptono ( 2009:144) promosi adalah suatu bentuk komunikasi

16

pemasaran, yakni aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, memberi dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Sedangkan menurut Darmono (2001:175) promosi merupakan kegiatan penting pada suatu organisasi, apalagi untuk organisasi yang bergerak dalam bidang usaha dan jasa. Bagaimanapun produk dan jasa yang dihasilkan tidak ada gunanya jika tidak diketahui atau dimanfaatkan oleh konsumen.

Menurut Nyono (2010:112) yang mengatakan bahwa promosi adalah satu aspek dalam pemasaran, penting artinya untuk mencapai tujuan pelayanan.

Promosi sering diartikan sebagai media untuk menyebarkan informasi dan memperkenalkan perpustakaan kepada pengguna maupun calon pengguna. Untuk itu, kesan perlu dibuat semenarik mungkin dan mudah dimengerti, Promosi perpustakaan merupakan rangkaian kegiatan perpustakaan yang dirancang agar masyarakat mengetahui manfaat sebuah perpustakaan melalui koleksi, fasilitas dan produkyang disediakan.

2. Tujuan Promosi Perpustakaan

Tujuan promosi perpustakaan (Mustafa,1996:21) adalah memperkenalkan perpustakaan, koleksi, jenis layanan, dan manfaat yang dapat diperoleh oleh pengguna perpustakaan. Dengan melakukan promosi jasa dan layanan perpustakaan, diharapkan masyarakat dapat mengetahui layanan yang disediakan oleh perpustakaan sehingga membuat mereka tertarik untuk mengunjungi dan memanfaatkan koleksi serta layanan.

Tujuan promosi perpustakaan menurut Firdaus (1993:32) adalah untuk memperkenalkan perpustakaan dengan segala jenis jasa dan layanannya yang ada, sehingga pengguna menjadi sadar dan merasa tertarik untuk Sedangkan menurut Suherman (2009:186) tujuan promosi adalah untuk menyadarkan masyarakat pengguna tentang pentingnya perpustakaan bagi kehidupan Berbagai macam kegiatan yang dilakukan pasti mempunyai tujuan tertentu, begitu pula dengan kegiatan promosi perpustakaan.

Menurut Edsall dalam mathar (2012: 95) tujuan promosi perpustakaan adalah sebagai berikut:

a. Memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang adanya layanan perpustakaan.

b. Mendorong minat masyarakat untuk menggunakan perpustakaan.

c. Memberikan pengertian kepada masyarakat tentang perannya dalam mendukung kegiatan perpustakaan.

Sedangkan menurut Qalyubi dalam Wulandari (2013: 25) ada lima tujuan promosi perpustakaan yaitu:

a. Memperkenalkan fungsi perpustakaan kepada masyarakat pemakai.

b. Mendorong masyarakat agar menggunakan koleksi perpustakaan untuk meningkatkan minat baca dan menambah jumlah orang yang gemar dalam membaca.

c. Memperkenalkan berbagai layanan dan jasa perpustakaan kepada maasyarakat.

d. Memberikan kesadaran kepada masyarakat akan adanya pelayanan perpustakaan agar mendukung kegiatan yang ada diperpustakaan.

18

e. Memasarkan slogan “tak kenal maka tak sayang”

3. Fungsi Promosi Perpustakaan

Promosi sangat berfungsi bagi perpustakaan karena dengan adanya promosi kita dapatmemajukan perpustakaan dan mengenalkannya kepada seluruh masyarakat pengguna.

Adapun fungsi-fungsi promosi perpustakaan secara umum antara lain (Tjiptono, 1997:10):

a. Memberikan informasi

Kegiatan promosi dapat berfungsi sebafai pemberi informasi kepada masyarakat luas atau pencari informasi tersebut kemana, tentang bidang ilmu.

Promosi tersebut dapat meberi informasi lebih banyak bagi pengguna perpustakaan.

b. Membujuk dan Merayu

Membujuk dan merayu kepada pencari informasi dan mempengaruhinya, berfungsi sebagai alat informasi ,selain itu juga berfungsi sebagai alat untuk membujuk dan merayu pencari informasi maupun calon pecari informasi keperpustakaan yang menarik, penyajiannya biasanya dalam bentuk yang lebih menarik.

c. Menciptakan Kesan

Dengan sebuah informasi pencari informasi akan mempunyai kesan tertentu terhadap produk yang dikeluarkan. Untuk itu perpustakaan sebagai promosi berusaha untuk menciptakan suatu kesan bagi yang mencari informasi dan mempengaruhinya untuk mencari informasi ke perpustakaan.

d. Sebagai alat Komunikasi

Dalam melaksanakan kegiatan promosi (Tjiptono, 1997:10) perpustakaan secara tidak langsung telah berkomunikasi dengan masyarakat luas. Dimana perpustakaan memberikan informasi tanggapan tetang sumber ilmu atau pencari informasi dan masyarakat memberi tanggapan melalui buku atau sumber informasi yang disajikan diperpustakaan tersebut.

Promosi perpustakaan merupakan (Sutamo,2006:101) kegiatan lebih lanjut setelah semuanya sudah siap, baik perangkat keras, maupun perangkat (brain ware); ada beberapa sasaran dalam mempromosikan, mempublikasikan, atau memasyarakatkan dan mensosialisasikan perpustakaan, yaitu: (1) menginformasikan atau memberitahukan supaya masyarakat tahu dan kenal, (2) mengingatkan, agar masyarakat selalu ingat, (3) menarik perhatian, agar masyarakat tertarik kepada perpustakaan.

Mempromosikan perpustakaan berisi penginformasian koleksi bahan pustaka yang tersedia dengan segala jenis layanan yang sudah disiapkan. Cara-cara yang dilakukan antara lain (Sutamo,2006:102):

a. Memajang bahan pustaka bahan pustaka baru atau bidang-bidang tertentu di ruang pamer yang sudah disiapkan.

b. Menerbitkan dan menyebarkan daftar tambahan pustaka.

c. Menyebarkan lembaran informasi terbaru atau terseleksi.

d. Menerbitkan dan menyebarkan buletin perpustakaan.

e. Memperkenalkan perpustakaan kepada masyarakat

Promosi perpustakaan adalah melakukan kegiatan agar perpustakaan lebih dikenal dan diberdayakan oleh masyarakat luas. Pembinaan promosi

20

perpustakaan dimaksudkan agar semua program atau kegiatan yang dilaksanakan untuk masyarakat pengguna/pemakai diketahui secara menyeluruh dan jelas oleh masyarakat. Selanjutnya mendapat respon atau tanggapan oleh masyarakat. Bentuk respon tersebut diharapkan oleh pengelola perpustakaan agar pengelola lebih meningkatkan kreatifitas dalam melakukan promosi.

Perpustakaan yang dipromosikan bukan hanya yang masih baru namun perpustakaan yang lama juga diikut sertakan dalam kegiatan sosialisasi. Hanya saja bentuk promosinya akan ada perbedaan antara perpustakaan yang baru dengan yang sudah lama.

4. Langkah-langkah dalam melakukan promosi perpustakaan

Menurut Sulistyo Basuki (1993: 292) dalam mempromosikan jasa perpustakaan perpustakaan tidak hanya membangun jasa informasi, tetapi juga bagaimana informasi itu dapat diserap, disebarluaskan dan dimanfaatkan secara efektif di masyarakat. Adapun beberapa kiat-kiat atau cara dalam pengenalan promosi perpustakaan sebagai berikut:

a. Ceramah perpustakaan b. Pameran perpustakaan c. Display

d. Pemutaran film e. Papan reklame

f. Daftar tambahan buku g. Iklan

5. Faktor keberhasilan kegiatan promosi perpustakaan a. Staf perpustakaan

Salah satu faktor keberhasilan perpustakaan dalam melakukan kegiatan promosi yaitu sangat ditentukan oleh staf perpustakaan itu sendiri.

Khusunya yang menyangkut hal pengelolaan perpustakaan, baik secara teknis maupun secara layanan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Soejono Trimo dalam Sudarsana (2007: 3.55) “ perpustakaan yang paling menetukan baik buruknya layanan perpustakaan”. jadi dapat disimpulkan bahwa baik buruknya keadaan perpustakaan sangat mempengaruhi keberhasilan kegiatan promosi yang dijalankan, serta ditunjang dengan Pelayanan yang baik dalam mencapai tujuan promosi perpustakaan.

b. Koleksi perpustakaan C. Pemberdayaan Perpustakaan

Untuk menjadikan bahan informasi (Lasa, 2003:201) yang dikelola perpustakaan dan fasilitas yang digunakannya lebih berdayaguna, maka perlu usaha untuk memberdayakannya secara optimal. Upaya pemberdayaan ini sekurang-kurangnya adalah layanan sirkulasi, layanan referensi dan layanan literasi informasi.

Namun yang demikian ini sesuai dengan kemampuan dari perpustakaan tersebut, kiranya perpustakaan dapat memberikan layanan berupa penyediaan jasa sirkulasi, baca ditempat, pelayanan rujukan, penelusuran literatur, penyajian informasi terbaru, penyajian informasi terseleksi, pelayanan audio visual, pelayanan internet, bimbingan pemakai, penyediaan jasa fotocopy, pelayanan reproduksi, pelayanan pinjam antar perpustakaan, dan pendidikan pemustaka.

Pemberdayaan memaksimalkan pemberian wewenang kepada pengelola

22

instansi untuk merencanakan, mengendalikan dan membuat keputusan tentang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya tanpa harus secara eksplisit dari pimpinan diatasnya.

Pemberdayaan mengandung dua arti, pertama, adalah to give power or autoriti to adalah memberi kekuasaan, mengalihkan kekuatan, atau mendelegasikan otoritas kepihak lain. Kedua, berarti to give ablity or enable or enable adalah sebagai upaya untuk memberi kemampuan atau keberdayaan.

Kreatifitas dan inisiatif juga menjadi penentu maju tidaknya sebuah perpustakaan. Kesadaran dan keikhlasan dalam mengelola perpustakaan merupakan langkah awal dalam pemberdayaan perpustakaan.

D. Pandangan Islam Tentang Promosi

Untuk memasarkan dan mempromosikan jasa perpustakaan, perpustakaan tidak cukup hanya membangun infrastruktur dan fasilitas-fasilitas jasa informasi, lalu kemudian mengharapkan pemustaka untuk berkunjung dan memenuhi perpustakaan.akan tetapi masyarakat harus selalu diingatkan secara terus menerus dan selektif mungkin akan manfaat serta peran dan apa saja yang dapat diperoleh dan dilakukan didalam perpustakaan untuk menarik minat kunjung pemustaka. Beberapa metode yang biasa dilakukan oleh pustakawan untuk memasarkan atau mempromosikan jasa dan layanan perpustakaan yaitu melalui nama dan logo, poster, dan pamflet, pameran, media dan vidio, ceramah dan iklan (Sulistio Basuki, 1993:286) dengan menggunakan media promosi seperti media cetak, media elektronik danmedia penyelenggara, maka metode tersebut dianggap sebagai cara yang tepat untuk mempromosikan layanan jasa perpustakaan karena mampu menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

Allah Swt berfirman dalam QS. Al-Maidah/ 5: 97.

Terjemahnya:

“Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia, dan (demikian pula) bulan Haram, had-ya, qalaid.

(Allah menjadikan yang) demikian itu agar kamu tahu, bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bahwa Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu” (Departemen Agama RI,2005: 125).

Ayat diatas menjelaskan bahwa ka’bah yang merupakan tempat yang berhubungan dengan duniawi dan ukhrawi, bukan Haram (bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab), tanah haram (Mekah) dan ihram (bulan yang dilarang melakukan peperangan) merupakan berbagai contoh hal-hal yang diberitahukan (dipromosikan) oleh tuhan melalui wahyu yang selanjutnya termediasi melalui media al-Qur’an. Promosi yang baik dengan mengedepankan kaidah-kaidah islami akan memberikan pengetahuan terhadap orang-orang yang menerima informasi tersebut (shihab, 2012:252).

Berkaitan dengan penjelasan ayat tersebut bahwa ka,bah merupakan tempat yang tepat bagi manusia untuk mengerjakan urusan-urusannya yang berhubungan dengan duniawi dan ukhrawi, seperti halnya dengan perpustakaan yang menjadi tempat yang tepat dalam menemukan kebenaran informasi oleh karena itu perpustakaan perlu ditingkatkan lagi tidak hanya dari segi infrastruktur namun begitu pula dengan hal mempromosikan perpustakaan agar masyrakat mengetahui arti penting perpustakaan dan mempertahankan eksistensi perpustakaan.

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif kualitatif. Burhan (2007: 39) menyatakan metode penelitian kualitatif adalah strategi umum yang digunakan dalam mengumpulkan data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab permasalahan yang dihadapi peneliti. Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif (descriptive research).

Menurut Gunawan (2014: 80) deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kondisi peristiwa pada masa sekarang. Hadari Nawawi menyatakan, penelitian deskriptif adalah penelitian yang prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek ataupun obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lainnya) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya yang meliputi interpretasi data dan analisis data. Penelitian ini dipilih karena bertujuan untuk mendeskripsikan, menguraikan, mengidentifikasi, dan menggambarkan secara rinci mengenai strategi promosi di Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Takalar dengan menganalisis hasil wawancara, observasi, dokumentasi, tulisan atau catatan yang mengandung informasi tentang kegiatan promosi (Nawawi, 2002: 63).

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Takalar yang beralamat di Jl. Haji Suaib Pasang No.3. Sabintang pattallassang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan pada tanggal 01 Juli sampai 30 Juli 2020.

a. Sejarah Singkat Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Takalar Berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten Takalar Nomor 05 Tahun 2001 tentang organisasi Dinas Daerah Kabupaten Takalar, dimana Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Takalar sebagai unit pelaksana teknis Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Takalar. Oleh karena itu dengan kkesungguhan dan ketulusan hati pemerintah Daerah Kabupaten Takalar, maka didirikanlah Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Takalar sebagai UPTD dari Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Takalar dan diresmikan oleh Bapak Bupati saat itu Drs. H. Zainal Abidin, M.Si bersama pejabat Menristek RI Ir. Utari Budihardjo, M.Si pada tanggal 04 juli 2001, dan dioperasionalkan pada tanggal 18 Mei 2002 dibawah kepemimpinan Bapak Drs. Syafaruddin, M.Pd atas pembinaan Bapak Bupati DR. H.

Ibarahim Rewa, MM dan Bapak Kepala Dinas Dikjar Drs. H. Abdul Gani, M.Pd. Sehingga pada tahun 2005 Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Takalar meraih Juara Umum III dalam lomba Pemustakaan tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Kemudian dengan lahirnya Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 nomor 89, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4741), dan berdasarkan Peraturan Daerah Kab.

Takalar No.12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan tata Kerja Lembaga

26

Teknis Daerah Kab.Takalar maka pada bulan Januari 2009 berubah dari UPTD Perpustakaan Umum Daerah Kab.Takalar menjadi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Takalar yang dipimpin oleh H.Ismail, S.Sos sampai Desember 2010 dan pada Januari 2011 sampai dengan 10 Maret 2011 dipimpin oleh Drs. H. Muh. Yusuf, M.Pd dan pada tanggal 11 Maret sampai sekarang dipimpin oleh Drs. H. Abbas, M.M dan dilengkapi dengan Sub Bagian (Kasubag Tata Usaha dan beberapa seksi yaitu Seksi Perpustakaan, Seksi Kearsipan dan Seksi Pengembangan Diklat Fungsional.

b. Visi dan Misi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Takalar Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Takalar memiliki visi dan misi sebagai berikut:

1) Visi

Menjadikan Perpustakaan dan Arsip sebagai sumber informasi dan simpul pemersatu

2) Misi

a) Melayani informasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan secara cepat, tepat dan akurat.

b) Mengunpulkan dan melestarikan bahan pustaka sebagai hasil budaya bangsa

c) Menyelenggarakan pengembangan, pembinaan, dan pendayagunaan semua jenis perpustakaan yang ada di kabupaten Takalar

d) Memberdayakan arsip sebagai tulang punggung manajemen pemerintahan dan pembangunan

e) Menjadikan arsip sebagai bukti akuntabilitas kinerja aparatur f) Menjadikan arsip sebagai memori kolektif bangsa dan bahan

pertanggungjawaban nasional

g) Memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mengakses arsip statis demi kemaslahatan bangsa.

g) Memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mengakses arsip statis demi kemaslahatan bangsa.

Dokumen terkait