BAB IV HASIL PENELITIAN 21 BAB V PEMBAHASAN 43
V. MANIFESTASI KLINIS
Masa tunas 14 sampai 24 hari. Dimulai dengan stadium prodromal, lamanya 1 sampai 2 hari dengan gejala demam, anoreksia, sakit kepala, muntah dan nyeri otot. Suhu tubuh biasanya naik sampai 38,5 0C sampai 39,50C kemudian timbul pembengkakan kelenjar parotis yang mula-mula unilateral tetapi kemudian dapat menjadi bilateral. Pembengkakan tersebut terasa nyeri baik spontan
maupun perabaan, terlebih-lebih bila penderita makan atau minum sesuatu yang masam, ini merupakan gejala khas untuk parotitis epidemika.
Infeksi Kelenjar Ludah
Perjalanan penyakit klasik dimulai dengan demam, sakit kepala, anoreksia dan malaise. Dalam 24 jam anak mengeluh sakit telinga yang bertambah dengan gerakan mengunyah, esok harinya tampak glandula parotis membesar yang cepat bertambah besar, mencapai ukuran maksimal dalam 1 sampai 3 hari. Biasanya demam menghilang 1 sampai 6 hari dan suhu menjadi normal sebelum hilangnya pembengkakan kelenjar. Bagian bawah daun telinga terangkat ke atas dan keluar oleh pembengkakan glandula parotis. Pembengkakan dapat disertai nyeri hebat; nyeri mulai berkurang setelah tercapai pembengkakan maksimal berlangsung kira-kira selama 6 – 10 hari. Biasanya satu glandula parotis membesar kemudian diikuti yang lainnya dalam beberapa hari. Adakalanya kanan dan kiri membesar bersamaan. Parotis unilateral ditemukan kira-kira 25 %. Pembengkakan glandula submaksilaris dapat dilihat dan diraba di depan angulus mandibulae. Mumps glandula submaksilaris tanpa parotitis secara klinis tidak dapat dibedakan dengan adenitis cervical.
Epididymo-orchitis
Menduduki tempat kedua pada lelaki dewasa menurut frekuensi manifestasi klinis, biasanya timbul sporadik parotitis dapat mendahului parotitis atau sebagai manifestasi sendiri daripada mumps. Epididimitis selalu disertai orchitis.
Ditemukan 20-30%, unilateral pada lelaki yang menderita mumps sesudah pubertas, insiden orchitis bilateral rendah, kira-kira 2 %.
Orchitis kebanyakan terjadi dalam 2 minggu pertama. Adakalanya di minggu ketiga. Diagnosis mumps orchitis tanpa parotitis ditegakkan dengan titer complement fixing antibodies yang meningkat selama masa rekonvalesensi. Orchitis dimulai dengan tiba-tiba demam, menggigil, sakit kepala, nausea, muntah dan nyeri abdomen bagian bawah. Keluhan-keluhan tersebut biasanya paralel dengan beratanya orchitis. Lamanya demam jarang lebih dari 1 mingggu, demam turun secara krisis atau lysis. Bersama timbulnya demam, testis
membengkak cepat disertai nyeri yang hebat. Tidak ada kekhawatiran akan impotensi atau sterilitas sebab:
- Orchitis kebanyakan unilateral
- Bila ada orchitis bilateral, sangat jarang terjadi atrofi total pada kedua testis. Meningoencephalitis
Insiden kira-kira 10%, biasanya timbul 3-10 hari sesudah parotitis, dapat juga mendahului parotitis. Ditandai oleh demam, sakit kepala, nausea, muntah, kaku kuduk, gangguan kesadaran dan jarang ada kejang. Positive Brudzinski’s and Kernig’s Signs. Liquor menunjukkan plecytosis dengan kebanyakan limfosit, protein meninggi, glukosa dan klorida normal.
Biasanya demam menurun secara lysis dalam 3-10 hari. Perjalanan penyakit serupa benign aseptic meningitis dan biasanya tanpa sequelae.
Pankreatitis
Kelainan berat teapi jarang skali, tia-tiba ada keluhan hebat di epigastrium disertai demam, menggigil, lemah sekali,nausea dan muntah. Keluh kesah
perempuan menderita mumps disertai nyeri abdomen bagian bawah berarti ada oophoritis, bila ovarium kanan yang sakit maka keadaan tersebut mungkin tidak dapat dibedakan dengan acute appendicitis.
Kelenjar lain yang dapat meradang pada mumps, walaupun jarang ialah tiroiditis, mastitis, dacryoadenitis dan bartholinitis.
Pemeriksaan Laboratorium
Jumlah lekosit normal atau terdapat leukopenia dengan limfositosis relatif. Sebagai pemeriksaan tambahan dapat dilakukan complement-fixing antibody test, neutralization test, isolasi virus, uji intradermal dan pengukuran kadar amylase dalam serum.
VI. DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan bila jelas ada gejala infeksi parotitis epidemika pada
pemeirksaan fisis. Disamping leucopenia dengan limfosiotsis relative, didapatkan pula kenaikan kadar amylase dengan serum yang mencapai puncaknya setelah satu minggu dan kemudian menjadi normal kembali dalam dua minggu.
- Keterangan klinis berupa :
- ada kontak dengan penderita mumps 2-3 minggu sebelumnya - gambaran klinis serupa parotitis
- tanda-tandaaseptoc meningitis
- Iksolasi virus mumps dan test serologic tidak diperlukan pada mumps yang klasik tetapi pada keadaan-keadaan yang meragukan seperti bila tidak ada parotitis atau pada recurrent parotitis. Sekurang-kurang ada 3 uji serologic untuk mebuktikan spesifik mumops antibodies:
· Complement fixation antibodies (CF) · Hemagglutination inhibitor antibodies (HI)
· Virus neutralizing antibodies (NT)
CF paling praktis dan paling dipracya. Countries antibodies dapat dibuktikan di darah pada minggu ke-1 dan pada akhir minggu ke-2 sudah ada peninggian jelas. Titer meningkaty lebih ari 4 kali atau lebih berarti mumps.
Keterangan Laboratorium tambahan
Kadar amylae dala serum meninggi pada mumps paraparotitis dan pankteattis. Kadar amylase rupanya berjalan parallel dengan pembengkakan paroits,
puncaknya tercapai di minggu ke-1, berangsur-angsur menjadi normal pada minggu ke-2 atau 3. kira-kira 70% mumps disertai amylase yang meninggi. VII. DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding ini mencakup parotitis sebab lain, seperti pada infeksi virus termasuk infeksi virus imunodefisiensi manusia (HIV), influenza, parainfluenza 1 dan 3, sitomegalovirus, atau keadaan koksakivirus yang jarang dan infeksi koriomeningitis limfositik. Infeksi-infeksi ini dapat dibedakan dengan uji laboratorium spesifik;
- Parotitis supuratif, dimana nanah sering dapat dikeluarkan dari duktus - Parotitis berulang, suatu keadaan yang sebabnya belum diketahui, tetapi mungkin bersifat alergi yang sering berulang dan mempunyai sialogram khas - Kalkulus salivarius, menyumbat saluran parotis, atau lebih sering saluran submandibuler dimana pembengkakan intermitten,
- Limfadenitis preaurikuler atau servikal anterior karena sebab apapun, - Limfosarkoma atau tumor parotis lain yang jarang
- Orkitis akibat infeksi selain daripada parotitis epidemika, misalnya infeksi yang jarang oleh koksakivirus atau virus koriomeningitis limfositik, atau parotitis yang disebabkan oleh sitomegalovirus pada anak yang terganggu imunnya.1
Istirahat di tempat tidur selama masa panas dan pembengkakan kelenjar parotis. Simtomatik diberikan kompres panas atau dingin dan juga diberikan analgetika. Diet makanan cair dan lunak. Kortikosteroid selama 2-4 hari dan 20 ml convalescent gammaglobulin diperkirakan dapat mencegah terjadinya orkitis. Self limiting disease. Perjalanan penyakit tidak dapat dipengaruhi oleh anti mikroba.2,3
IX. PROGNOSIS
Pada umumnya bagus sekali, kematian sangat jarang. Meningoencephalitis biasanya tidak ganas dabn jarang bersequele walaupun insiden setelah atrofi testis setelah orchitis tinggi tetapi kemandulan sangat jarang ditemukan. Hanya persentasi kecil yang mendapat tuli permanen.
X. PENCEGAHAN