• Tidak ada hasil yang ditemukan

Masalah-Masalah Global Dalam Pembelajaran IPS SD

BAB V ISU-ISU GLOBAL DALAM PEMBELAJARAN IPS SD

2. Masalah-Masalah Global Dalam Pembelajaran IPS SD

1. Isu – Isu Global Dalam Pembelajaran IPS SD

Telah kita sadari bahwa pengajaran IPS bersumber dari masyarakat yang meliputi pertumbuhan, perkembangan, kemajuan kehidupan termasuk segala aspek dengan permasalahannya. Dengan demikian, pengajaran IPS tidak akan kehabisan materi untuk dibahas dan dipermasalahkan. Materi tersebut bukan hanya apa yang terjadi hari ini, melainkan juga yang telah terjadi masa yang lampau, dan lebih jauh pada masa yang akan datang. Ditinjau dari lingkup wilayahnya meliputi apa yang terjadi setempat secara local, nasional, regional sampai ke tingkat global. Hal tersebut menjadi perhatian dan lahan garapan pengajaran IPS.

Perkembangan, perubahan dan kemajuan pengetahuan, kesadaran perilaku, sikap dan pemikiran manusia saat ini akan berpengaruh terhadap sikap perilaku dan tindakannya di hari-hari mendatang. Oleh karena itu selaku guru IPS harus memperhitungkan dan mengantisipasinya.

Beberapa hal yang berkenaan dengan isu-isu global dalam pembelajaran IPS diantaranya sebagai berikut :

a) Kemajuan dan pemanfaatan IPTEK dalam komunikasi transportasi;

multimedia, kamera dan pemotretan jarak jauh, teropong serta penginderaan dari satelit, telah memperluas cakrawala pandang manusia yang memperkaya materi pembelajar IPS

b) Kontak antarmanusia dan arus barang berita dan informasi baik secara fisik langsung tanpa perantara, maupun tidak langsung melalui berbagai media, memperluas cara pandang manusia mulai dari tingkat locak, regional sampai ke tingkat global, untuk membina perspektif global dalam diri manusia.

Proses yang demikian itu merupakan salah satu tugas yang harus diperhatikan pada pembelajaran IPS

c) Secara alamiah, baik kondisi alam fisik maupun social budaya manusia di permukaan bumi, tersebar tidak merata dan beraneka ragam. Ketidak merataan dan keanekaragaman SDA dan SDM ini menjadi dasar terjadinya penjelajahan, kontak social, perdagangan serta kemajuan cara pandang manusia terhadap kehidupan baik dalam konteks keruangan maupun dalam

ISU-ISU GLOBAL DALAM PEMBELAJARAN IPS SD

32

perkembangan waktunya. Kenyataan yang demikian itu menjadi landasan materi pada kajian pembelajaran IPS.

d) Perbedaan tingkat kemakmuran masyarakat, Negara-negara di permukaan bumi, tidak terletak pada kaya miskinnya SDA setempat, melainkan lebih ditentukan oleh kemampuan SDM-nya memanfaatkan SDA yang dimiliki bagi kesejahteraan mereka masing-masing. Kenyataan yang demikian itu menjadi landasan peningkatan kesadaran kita semua, khususnya kesadaran guru IPS peningkatan kesadaran kita semua, khususnya kesadaran guru IPS akan pentingnya pendidikan memperbaiki kualitas kemampuan peserta didik sebagai masa yang akan datang.

e) Fenomena dan masalah kehidupan di permukaan bumi sebagai suatu kenyataan, merupakan proses yang berkembang dalam ruang tertentu pada perjalanan dari waktu ke waktu. Kenyataan yang demikian, merupakan perpaduan jalinan antara faktor ruang dengan faktor waktu yang mencirikan karakter aspek kehidupan tersebut. Faktor waktu yang mencirikan karekter aspek kehidupan tersebut. Fenomena itu merupakan hal yang menarik bagi pembelajaran IPS.

2. Masalah-Masalah Global Dalam Pembelajaran IPS SD

Berkenaan dengan masalah-masalah global, Merry M. Merryfield (1997:8) antara lain mengemukakan penduduk dan keluarga berencana (population and family planning), pembangunan (development), hak asasi manusia bersama secara global (the global commons), lingkungan hidup dan SDA (environment and natural resources), kelaparan dan bahan pangan (hunger and food), perdamaian dan keamanan (peace security), prasangka dan diskriminasi (prejudice and discrimination). masalah-masalah diantaranya sebagai berikut : a) Penduduk dan keluarga berencana

Masalah penduduk terletak pada tingkat kesejaheraan dan kemakmuran yang rendah sebagai akibat adanya kesenjangan yang besar antara pertumbuhan pertumbuhan serta jumlah penduduk yang terus meningkat dengan pertumbuhan segala kebutuhan terbatas. Sedangkan upaya-upaya yang dilakukan untuk menyeimbangkan dan menanggulanginya yaitu progam keluarga berencana yang masih belum berhasil.

b) Pembangunan

Masyarakat dan Negara-negara yang miskin yang seharusnya melakukan pembangunan untuku mengentaskan diri dari kemiskinan, justru tidak mampu melaksanakannya. Pembangunan sebagai rangkaian kegiatan perencanaan, pengkajian, uji kelayakan, pengelolaan, pelaksanaan, evaluasi memerlukan SDM yang handal, dana yang mendukung, dan suasana yang kondusif. Dengan demikian pembangunan yang seharusnya menjadi upaya pemecahan masalah, untuk bangsa-bangsa yang terbelakang dan miskin, justru menjadi masalah. Dalam hal ini SDM dengan kualitas kemampuannya, menjadi kunci utama.

33 c) Hak asasi Manusia

Mengapa yang melekat pada diri tiap orang itu menjadi masalah, bahkan menjadi masalah global? Persoalannya terletak pada pelanggaran yang terjadi dialami oleh orang-orang tertentu, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki kekuasaan atau yang berkuasa. Oleh karena itu, kita masing-masinng harus menyadari hak dan kewajiban dan memahami serta menghormati hak dan kewajiban orang lain. Hal itu sebagai upaya untuk memberikan pengertian dan kesadaran kepada peserta didik atas hak dan kewajibannya.

d) Migrasi

Migrasi sebgai suatu gerak suatu gerak penduduk yang menjadi masalah global, yaitu emigrasi (perpindahan penduduk menuju Negara lain yang akan menetap di Negara baru tersebut), imigrasi (perpindahan penduduk dari suatu Negara ke dalam negeri tertentu yang diperkirakan akan menetap di negeri terakhir), dan pengungsian (perpindahan sekelompok penduduk dari suatu kawasan atau Negara ke kawasan atau Negara lain, karena faktor-faktor tertentu yang mendesak). Bahwa orang atau orang-orang yang berpindah itu membawa masalah, masalah ekonomi (lapangan kerja, kekurangan bahan pangan), masalah politik (perang saudara, perbedaan ideology) masalah atau bencana alam (banjir, kekeringan, wabah). Bagi kawasan atau Negara yang didatangi, menjadi masalah karena berkaitan dengan pemenuhan segala kebutuhan para pendatang, mulai dari tempat tinggal, pekerjaan, bahan pangan, kriminalitas, dan kemungkinan wahab penyakit yang mereka bawa.

Masalah tersebut membawa dampak luas dalm berbagai aspek kehidupan di antara dua belah pihak.oleh karena itu, pada tingkat makro, kenyataan tersebut telah menjadi masalah global.

e) Kepemilikan bersama secara global

Tiap kawasan dengan kawasan lain, tiap Negara dengan Negara lain yang ditetapkan sebagai batas wilayah (darat, perairan, dan udara). Namun dalam konteks dunia (global), khususnya berkenaan dengan samudra dan udara terbuka, merupakan milik seluruh manusia, yang dapat dimanfaatkan oleh siapa saja. Pada kenyataannya, baik samudra luas terbuka dan angkasa luar yang tidak bertuan itu, menjadi sengketa yang dapat menimbulkan masalah besar. Oleh karena itu, hal-hal yang sesungguhnya menjadi milik bersama umat manusia, tidak dapat diklam oleh pihak manapun, harus diatur bersama secara global oleh hokum international.

f) Lingkungan hidup dan sumber daya alam

Lingkungan hidup bagi manusia yaitu kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan dan mahluk hidup termasuk didalamnya mansia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya (UURI No. 4/1982:3).

Sedangkan sumber daya menurut undang-undan republic Indonesia nomor 4 tahun 1982 itu adalah “unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya

34

manusia, sumber daya alam hayati, sumber daya alam non hayati, dan sumber daya buatan” . oleh karena itu benda atau fenomena yang sama dapat kita sebut sebagai lingkungan dan dapat pula kita nyatakan sebagai sumberdaya tergantung dari sudut pandang yang kita tetapkan.

Sebagai akibat meningkatnya jumlah penduduk manusia dengan segala kebutuhannya, lingkungan sebagai sumber daya, secara alamiah tidak dapat lagi menjamin kehidupan manusia tanpa penerapan dan pemanfaatan IPTEK dalam merekayasa lingkungan sebagai sumber daya, kesejahteraan umat manusia tidak dapat terjamin. Namun, penerapan dan pemanfaatan IPTEK tersebut, bermata dua atau dilematis. Secara positif mendatangkang rahmat dalam arti meningkatkan kesejahteraan manusia. Namun membawa dampak negatif atau membawa laknat dalam bentuk masalah lingkungan seperti pencemaran, kekeringan, banjir, tanah longsor dan kenaikan suhu udara globa. Oleh karena itu, kita umat manusia harus penuh kewaspadaan dalam menerapkandan memanfaatkan IPTEK.

g) Kelaparan dan bahan pangan

Kelaparan dan keterbatasan persediaan bahan pangan, merupakan masalah yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan umat manusia, baik local dan regional maupun global. Oleh karena itu peningkatan produksi pangan, khususnya produksi pertanian bahan pangan menjadi tuntutan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Namun karena berbagai kendala yang meliputi kendala social tidak meratanya kualitas kemampuan SDM, kendala politik dan kekuasaan, panen kendala cuca (El Nino dan La Nina) yang menyebabkan kegagalan panen, kesenjangan antara pertumbuhan kebutuhan pangan dengan pertumbuhan persediaan bahannya tidak dapat dihindarkan.

Hal tersebut mengakibatkan kelaparan di berbagai kawasan di dunia. Gejolak politik dan ekonomi global juga menjadi salah satu penyebab yang mendasar kelaparan di berbagai belahan bumi tadi.

h) Perdamaian dan keamanan

Perdamaian dan keamanan adalah dua aspek social psikologis yang sangat mendasar serta didambakan oleh tiap individu umat manusia. Namun demikian, sangat sulit terealisasikan secara wajar dalam kehidupan.

Kerawanan-kerawanan terhadap perdamaian keamanan, bermula dari pertentangan etnis ke pertentangan rasial, pertentangan politik ke ekonomi, dari ambisi gengsi arogansi elit yang berkuasa tingkat nasional ke tingkat regional sampai ke tingkat global yang meresahkan perdamaian serta mengganggu keamanan global.

i) Prasangka dan diskriminasi

Masalah rpasangka dan diskriminasi, meliputi aspek-aspek etnis (kesukuan), ras, kelas, jenis atau kelamin (gender), agama, ekonomi dan politik. Secara ilmiah di alam raya termasuk di dalam biosfer tempat kita hidup ini, perbedaan secara keanekaragaman merupakan hal wajar. Oleh karena itu, kemajemukan tersebut harus kita terima, bahkan harus kita

35

syukuri. Namun demikian dalam kehidupan social, budaya, ekonomi, dan politik menjadi sumber kersahan kesenjangan bahkan masalah. Dengan dasar alas an perbedaan kepentingan, perbedaan serta keanekaragaman menjadi benih berkembangnya prasangka antar etnis, antar ras, antar agama; antar kelompok ekonomi dan antar kelompok politik. Hal inilah yang menjadi wajib diwaspadai secara sungguh-sunggu oleh seluruh umat manusia, terutama oleh kelompok elit yang tersebut harus mulai ditanamkan sejak dini di tingkat sekolah dasar. Anak-anak di tingkat SD inilah yang akan menjadi SDM masa yang akan datang yang idealnya bersih dari sikap dan tindakan prasangka serta diskriminasi.

D. RINGKASAN MATERI

a) Pertumbuhan penduduk dengan segala kebutuhan hidupnya menjadi faktor pendorong utama kemajuan dan penerapan IPTEK dalam berbagai bidang kehidupan.

b) Kemajuan dan penerapan IPTEK elektrik-elektronik menghasilkan multimedia, menajdi dasar terjadinya revolusi informasi dan masyarakat global.

c) Kemajuan kondisi fisikal alamiah dan rasial serta kehidupan social budaya, ekonomi dan politik di permukaan bumi, selain merupakan asset kesejahteraan kehidupan global, juga menjadi faktor terjadinya konflik antar masyarakat di dunia.

d) Penerapan IPTEK dalam memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan selain meningkatkan kesejahteraan hidup umat manusia juga dapat menimbulkan masalah global.

e) Kewaspadaan terhadap dampak negatif dari proses globalisasi, merupakan salah satu syarat penyelamatan kepentingan hidup Bangsa Indonesia dari budaya global.

E. TUGAS DAN LATIHAN

Mengapa isu-isu global harus dimasukan dalam pembelajaran IPS ? F. RAMBU- RAMBU JAWABAN

Pengajaran IPS bersumber dari masyarakat yang meliputi pertumbuhan, perkembangan, kemajuan kehidupan termasuk segala aspek dengan permasalahannya. Dengan demikian, pengajaran IPS tidak akan kehabisan materi untuk dibahas dan dipermasalahkan. Materi tersebut bukan hanya apa yang terjadi hari ini, melainkan juga yang telah terjadi masa yang lampau, dan lebih jauh pada masa yang akan datang. Ditinjau dari lingkup wilayahnya meliputi apa yang terjadi setempat secara local, nasional, regional sampai ke tingkat global.

Hal tersebut menjadi perhatian dan lahan garapan pengajaran IPS.

36 BAB VI

A. TUJUAN

Setelah Mempelajari Buku Ajar Ini, Anda Dapat Memahami Dan Mengaplikasikan Model Pembelajaran Dan Evaluasi Pembelajaran Perspektif Global.

.

B. POKOK-POKOK MATERI

1. Model Pembelajaran Perspektif Global Dalam IPS SD 2. Evaluasi Pembelajaran Perspektif Global Dalam IPS SD

C. Uraian Materi

1. Model Pembelajaran Perspektif Global Dalam IPS SD

Dalam kehidupan manusia, banyak masalah yang menunjukan pertentangan (kontroversional) satu kenyataan dengan kenyataan lainnya. Dimulai dari tempat tinggal masing-masing (lokal), wilayah yang lebih luas seperti tingkat kabupaten dan provinsi (regional), tingkat bangsa (nasional), antar wilayah negara (antar regional), sampai ke tingkat dunia (global). Masalah-masalah tersebut meliputi kaya miskin, perdamaian konflik, saling mempercayai-prasangka, kesepakatan-pertentangan, dan kelestarian-perusakan.

Dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan tempat tinggal (desa-kota) dapat diamati adanya kemiskinan dan kekumuhan di satu pihak serta kekayaan dan kemewahan di pihak lain. Masalah yang menunjukan pertentangan ini, di tingkat regional yang lebih luas dan di tingkat dunia dapat diketahui melalui pemberitaan surat kabar, penyiaran radio serta berita tayangan TV. Oleh karena itu, media informasi seperti surat kabar, majalah, radio, TV dan internet menjadi sarana untuk memperoleh segala informasi mengenai kehidupan sehari-hari, termasuk di dalamnya masalah-masalah yang kontroversional.

Melalui pengamatan di lingkungan tempat tinggal dan lingkungan yang lebih luas, dari berbagai media cetak maupun elektronik kita dapat menyerap informasi di satu pihak berbicara bahkan membahas masalah perdamaian, namun di pihak lain pertentangan (konflik) antarkelompok masyarakat, antarsuku bangsa, antarbangsa, antarpihak-pihak yang berbeda kepentingan ekonomi, sosial dan politik terus berlangsung. Dalam perbincangan antar elit yang berkuasa dan memegang kebijakan di tingkat regoinal dan internasional, ada kesepakatan pembatasan senjata nuklir, kesepakatan pelanggaran batas negara (darat, laut, udara), namun di pihak lain kontak senjata atau “perang” antarpihak yang bertetangan terus berlangsung.

Pada lingkup lingkungan hidup pecinta alam mencapai kesepakatan tentang menjaga kelestarian lingkungan hidup. Perbincangan menghasilkan kesepakatan konsep-konsep pembangunan berwawasan lingkungan, pembangunan ramah lingkungan, menjaga keanekaragaman hayati, dan lain sebangsanya. Namun di pihak

MODEL PEMBELAJARAN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN PERSPEKTIF GLOBAL

37

lain, perusakan lingkungan berupa pembabatan hutan, penggalian batu dan pasir, dan berbagai jenis pencemaran terus berlangsung.

Makin banyak jenis dan jumlah serta makin menyebarnya berbagai media informasi, maik media cetak maupun media elektronik, pengetahuan tentang masalah-masalah kontroversional yang mengglobal itu makin mudah diperoleh baik orang dewasa maupun anak-anak pun tidak sukar mendapatkannya. Oleh karena itu, pada proses pembelajaran berkenaan dengan masalah-masalah kontroversional, pada saat memulainya, selaku guru IPS dapat menggali dengan mengajukan pertanyaan kepada murid ‘apakah’ mereka telah mengetahui tentang salah satu masalah kontroversial yang akan menjadi pembahasan.

Dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran IPS, dan lebih khusus lagi tentang pembelajaran masalah-masalah kontroversional dalam konteks perspektif global ada 4 komponen yang harus diperhatikan, 4 komponen itu meliputi :

a) Materi (Pokok Bahasan)

Selaku guru IPS untuk menjawab pertanyaan materi pembelajaran yang akan disajikan pada pengajaran IPS guru harus menggali dan merumuskan materi yang akan disajikan sesuai dengan tingkat perkembangan murid yang akan memperoleh materi yang bersangkutan.

Berbicara tentang sumber materi, khususnya tentang masalah-masalah kontroversional, pertama yang harus dilakukan selaku guru IPS harus mengacu pada kurikulum yang berlaku. Untuk menambah, mengembangkan dan memperkaya materi yang ada dalam kurikulum, selaku guru IPS harus menggali sumber-sumber lainnya. Ke dalam sumber tersebut yang paling utama yaitu masyarakat dan lingkungan tempat kita dan anak-anak berada. Sumber lain yang dapat dijangkau dan ada disekitar kita, yaitu bahan bacaan berupa buku, surat kabar, tabloid dan majalah. Selanjutnya juga media elektronik yang menyiarkan berita, baik berita nasional maupun dunia.

b) Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran yang akan ditempuh dan dilaksanakan, tidak dapat dilepaskan dari sifat materi yang akan dibahas, dan produk atau tujuan yang harus dicapai. Oleh karena itu, metode dan strategi yang akan diterapkan serta media pengajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, harus disesuaikan dengan sifat materi dan tujuan yang akan dicapai tadi.

Dari berbagai metode pengajaran dan strategi mengajar sebaiknya guru IPS dapat menyeleksi dalam penerapan dan penggunaannya sesuai dengan sifat materi dan tujuan yang akan dicapai.

c) Tujuan Yang Akan Dicapai

Menurut Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan (1956) dalam bukunya yang berjudul Taxonomy of educational Objectives, mengemukakan 3 aspek perilaku yang menjadi tujuan pendidikan dan pengajaran, yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor.

d) Teknik Evaluasi

Teknik evaluasi meliputi, non-test dan test. Evaluasi non-test, meliputi penilaian kegiatan tugas dan penampilan. Penampilan ini menjadi pendorong

38

kegairahan dan penciptaan suasana persaingan yang sehat yang menjadi dasar kemajuan individu siswa dalam mengembangkan dorongan ingin tahu, minat, membuktikan kenyataan serta dorongan menemukan sendiri hal-hal yang berkaitan dengan apa yang sedang dipelajarinya.

Evaluasi non-tes ini juga diterapkan pada kesempatan tanya-jawab dan diskusi untuk menilai berapa jauh para siswa memahami konsep-konsep yang dikembangkan dalam proses pembelajaran.

Evaluasi tes, dalam bentuk tes tertulis meliputi bentuk uraian (essay) dan objektif tes. Evaluasi tes ini untuk mengukur berapa jauh penguasaan siswa terhadap pokok bahasan yang di proses dan disajikan. Penilaian harus dilakukan secara berkesinambungan dan menyeluruh sehingga menghasilkan tingkat evaluasi yang komprehensif.

e) Konsep

Mengenai konsep khususnya konsep dalam IPS, James G. Womack mengemukakan bahwa konsep pada bidang studi IPS adalah suatu kata atau ungkapan yang berasosiasi dengan suatu sifat yang menonjol dan melekat. Pemahaman dan penguasaan konsep yang cocok selain bergantung pada sifat-sifat yang melekat juga tergantung pada makna definisi umum kata yang bersangkutan. Konsep memiliki dua pengertian, baik pengertian denotative maupun pengertian konotatif. Secara sederhana pengertian denotative adalah pengertian kata berdasarkan definisi kamus.

Konsep-konsep IPS seperti juga konsep-konsep bidang studi yang lain, memiliki pengertian konotatif, yaitu pengertian yang lebih tinggi yang harus dilatihkan kepada para siswa untuk memahaminya.

Dalam konsep perspektif global, ada beberapa konsep yang dapat diketengahkan disini antara lain saling ketergantungan, perdamaian, kesejahteraan bersama, kepemilikan bersama dll. Selanjutnya penertian konotatif saling kertergantungan mengandung makna tidak adanya Negara yang mampu memenuhi segala kebutuhannya sendiri, kedudukan perdagangan, produsen dan konsumen kerja sama dan pertukaran tenaga teknik, hubungan antara Negara industry dengan Negara agraris dan seterusnya. Selanjutnya agar konsep itu melekat pada diri siswa, ia harus dibinakan pada diri mereka. Oleh karena itu kita sampai pada tahap yang disebut pembinaan konsep.

1) Pembinaan konsep

Berdasarkan uraian yang dikemukakan oleh James G. Womack pembinaan konsep itu dapat diartikan sebagai proses pengajaran aspek konotatif dari konsep-konsep. Proses ini memakan waku yang lama untuk memperkenalkan konsep pada para siswa daam berbagai kesempatan sehingga seseorang siswa dapat menemukan sendiri keragaman konotasi dari suatu konsep. Dengan demikian pembinaan ini merupakan proses pembelajaran, pengertian konotasi konsep secara luas sampai siswa mampu menangkap pengertiannya dalam arti yang seluas-luasnya. Apabila berpijak pada asas pembelajaran, pembinaan konsep ini harus melaui proses dari yang telah diketahui kearah yang akan diketahui; dari yang mudah kearah yang sukar, dari yang sederhana kearah yang makin pelik; dari yang konkrit kearah abstrak; dan dari yang dekat kearah yang jauh.

39 2) Strategi pembinaan konsep

Dalam starategi ini proses pembelajran itu secara dominan diarahkan pada penguasaan suat kata atau suatu ungkapan sampai terjadi pola pengertian abstrak atau konsep dalam diri yang mempelajarinya, disini berarti dalam diri siswa.

Untuk sampai pada pola abstrak, startegi pembinaan konsep itu harus berkaitan kuat dengan pengalaman. Oleh karena itu asas mulai dari yang diketahui kea rah yang akan diketahui : mulai dari yang konkrit ke arah yang abstrak harus menjadi pegangan. Dengan demikian benda yang sesungguhnya, model-model, ilustrasi gambar, potert film, karyawisata dan contoh-contoh yang banyak merupakan strategi pembinaan konsep.

Berkenaan dengan pembinaan konsep, John Jarolimek (1972:57-64) mengetengahkan tiga strategi sebagai berikut :

Strategi pertama: membuat daftar,mengelompokkan, dan membuat label.

Dalam hal ini Anda selaku guru IPS membayangkan telah berkaryawisata ke Toko Serba Ada dengan para siswa. Anak-anak melakukan pengamatan, pecatatan tentang apa yang mereka alami dilapangan setelah kembali ke sekolah dalam kelas para siswa membuat daftar barang-barang yang mereka amati. Lalu melakukan pengelompokan benda-benda yang mereka amati itu.

Kemudian mereka memberikan label pada kelompok nama benda-benda tersebut.

Strategi kedua : mengalami, berhipotesis, pengujian. Guru IPS memberi tugas kepada anak-anak untuk mempelajari iklan, baik iklan di media cetak maupun elektronik. Para siswa dibimbing untuk meneliti contoh iklan sebanyak-banyaknya yang mereka peroleh, lalu mengklasifikasikan iklan berdasarkan jenis, isi, perkiraan harga periklanan, keuntungan dan seterusnya. Selanjutnya mereka mengajukan hipotesis antara lain sebagai berikut :

 Iklan membantu para pelanggan karena memberikan informasi mengenai produk baru dengan harganya

 Iklan yang efektif mencoba menciptakan kebutuhan dari suatu produk, baik yang mereka perlukan ataupun yang tidak mereka perlukan.

 Iklan lokal memiliki efek yang langsung dalam penjualan bagi toko-toko setempat bila dibandingkan dengan iklan-iklan tingkat nasional.

Selanjutnya siswa melakukan checking ke berbagai pihak baik pelanggan, pembeli, pemasang iklan, perusahaan iklan, mapun toko-toko untuk membuktikan kebenaran hipotesis mereka.

Strategi Ketiga : memperkenalkan contoh dan bukan contoh. Anda selaku guru IPS mengemukakan contoh dan bukan contoh berkaitan dengan kta atau ungkapan tersebut. Katakanlah dalam konteks perspektif global anda

Strategi Ketiga : memperkenalkan contoh dan bukan contoh. Anda selaku guru IPS mengemukakan contoh dan bukan contoh berkaitan dengan kta atau ungkapan tersebut. Katakanlah dalam konteks perspektif global anda