• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PERSPEKTIF GLOBAL & PROBLEMATIKA PENDIDIKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MODUL PERSPEKTIF GLOBAL & PROBLEMATIKA PENDIDIKAN"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

PERSPEKTIF GLOBAL & PROBLEMATIKA PENDIDIKAN

Dosen Pengampu

NI LUH GEDE KARANG WIDIASTUTi, S.Pd.,M.Pd NIDN: 08-1809-8602

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS DWIJENDRA DENPASAR

2019

(2)

ii

Puja dan Puji Syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas Asung Kertha Wara Nugraha-Nya penulis dapat menyelesaikan Modul Perspektif Global & Problematika Pendidikan. Undang-Undang menyatakan bahwa pendidik adalah tenaga professional yang mampu membangun pembelajaran yang menyenakngkan dan sesuai dengan karaketer peserta didik, melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Dengan demikian, salah satu kompetensi yang mesti dimiliki seorang pendidik adalah mampu merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif mengikuti perkembangan jaman.

Modul Perspektif Global & Problematika Pendidikan ini disusun sebagai bahan ajar bagi mahasiswa di lembaga pendidikan tenaga kependidikan. Penguasaan terhadap materi buku ini diharapkan memberi mereka kemampuan untuk melaksanakan pembelajaran yang ideal. Penulis menyadari bahwa di dalam buku ini mungkin saja masih terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan. Untuk itu masukan dari pembaca demi perbaikan buku ini di masa yang akan datang sangat diharapkan.

Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku ini penulis ucapkan terima kasih. Kiranya karya ini dapat memberi manfaat kepada pembaca, dan menorehkan secercah manfaat bagi peningkatan kualitas mahasiswa sebagai calon pendidik yang profesional.

Denpasar, 3 Februari 2019

Penulis

(3)

iii

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I HAKIKAT DAN KONSEP PERSPEKTIF GLOBAL ... 1

1. Hakikat dan Konsep Perspektif Global ... 1

2. Dimensi, Manfaat, Tujuan, dan Masalah Perspektif Global ... 6

BAB II PERSPEKTIF GLOBAL DILIHAT DARI SUDUT ILMU- ILMU SOSIAL DAN ILMU LAIN YANG TERKAIT ... 15

1. Perspektif Global Dari Visi Geografi, Sejarah Dan Ekonomi ... 15

2. Perspektif Global Dari Visi Politik, Sosiologi, Antropologi ... 16

3. Perspektif Global Dari IPTEK, Transportasi, Komunikasi, Dan Internasional ... 18

BAB III PENTINGNYA KESADARAN DAN WAWASAN DALAM PERSPEKTIF GLOBAL ... 21

1. Pentingnya Kesadaran Dalam Perspektif Global ... 21

2. Pentingnya Wawasan Dalam Perspektif Global ... 23

BAB IV ISU-ISU DAN MASALAH GLOBAL DALAM KAITANNYA DENGAN KEPENTINGAN NASIONAL ... 26

1. Isu-isu Global Dalam Kaitannya Dengan Kepentingan Nasional... 26

2. Masalah-Masalah Global Dalam Kaitannya Dengan Kepentingan Nasional ... 28

BAB V ISU-ISU GLOBAL DALAM PEMBELAJARAN IPS SD ... 31

1. Isu – Isu Global Dalam Pembelajaran IPS SD ... 31

2. Masalah-Masalah Global Dalam Pembelajaran IPS SD ... 32

BAB VI MODEL PEMBELAJARAN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN PERSPEKTIF GLOBAL ... 36

1. Model Pembelajaran Perspektif Global Dalam IPS SD ... 36

2. Evaluasi Pembelajaran Perspektif Global Dalam IPS SD ... 40

BAB VII MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN SOLUSINYA ... 43

1. Masalah Pokok Pendidikan di Indonesia ... 43

2. Jenis-jenis Permasalahan Pokok Pendidikan ... 44

3. Permasalahan Aktual Pendidikan Di Indonesia ... 47

4. Solusi Masalah Pendidikan di Indonesia ... 50

DAFTAR PUSTAKA... 53

(4)

A. TUJUAN

Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat menjelaskan Hakikat dan Konsep Perspektif Global.

B. POKOK-POKOK MATERI

1. Hakikat dan Konsep Perspektif Global

2. Dimensi, Manfaat, Tujuan, dan Masalah Perspektif Global C. URAIAN MATERI

1. Hakikat Perspektif Global

Sebagaimana telah diuraikan di atas, bahwa untuk memahami lebih lanjut tentang mata kuliah Perspektif Global, terlebih dahulu Anda akan saya ajak untuk memahami beberapa istilah yang berkaitan dengan Perspektif Global yaitu istilah global, globalisasi, dan Pendidikan Global. Mungkin Anda sudah sering mendengar istilah global ini, apa lagi saat ini kita memasuki era globalisasi. Isu global ini semakin sering kita gunakan.

Jadi, apa yang dimaksud dengan global tersebut? Menurut kamus Bahasa Inggris Longman Dictionary of Contemporary English, mengartikan global dengan

”concerning the whole earth”. Sesuatu hal yang berkaitan dengan dunia, internasional, atau seluruh alam jagat raya. Sesuatu hal yang dimaksud di sini dapat berupa masalah, kejadian, kegiatan atau bahkan sikap. Yang berkaitan dengan masalah misalnya kebakaran hutan menimbulkan asap dan ini berdampak global di mana negara lain di Asia Tenggara bahkan seluruh Asia mengalami sesak nafas.

Yang berkaitan dengan kejadian dalam masyarakat dengan adanya ”penculikan:

terhadap para aktivis di Indonesia dapat mempengaruhi opini dunia terhadap bangsa kita. Seluruh bangsa dunia mempertanyakan hal tersebut. Sedangkan yang berkaitan dengan kegiatan lainnya dapat kita lihat misalnya India dan Pakistan berlomba-lomba mengadakan percobaan nuklir, ini akan merangsang negara lain untuk bertindak, misalnya mengutuk perbuatan tersebut, atau bahkan mengimbangi dengan membuat nuklir pula.

Program nuklir Iran untuk perdamaian membangkitkan sikap positif dan negatif dari berbagai negara di dunia. Negara-negara Islam bersifat mendukung program tersebut, sementara Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa bersikap negatif terhadapnya. Hal yang dapat mempengaruhi dunia ini bukan saja yang berkaitan dengan kehidupan politik dan kenegaraan, akan tetapi juga yang bersifat gangguan lingkungan, seperti penebangan hutan secara liar, polusi udara karena industri dan sebagainya.

Para mahasiswa, dengan contoh tersebut mudah-mudahan Anda memiliki gambaran tentang istilah global, sebagai dasar untuk memahami pengertian yang lebih mendalam tentang Perspektif Global. Jadi global memiliki pengertian

HAKIKAT DAN KONSEP PERSPEKTIF GLOBAL

(5)

2

menyeluruh, di mana dunia ini tidak lagi dibatasi oleh batas negara, wilayah, ras, warna kulit dan sebagainya. Sekarang apa yang dimaksud dengan Perspektif global?

Setelah Anda memahami istilah global seperti diuraikan di atas, maka Anda akan kami ajak untuk mempelajari tentang perspektif global. Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau internasional. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan kita juga diarahkan untuk kepentingan global. Sebagai pendidik, kita memerlukan suatu pendekatan yang akan menolong siswa untuk mengarahkannya kehidupan yang sangat kompleks dan menjauhi pengertian yang sempit tentang ruang, ras, agama, suku, sejarah dan kebudayaan.

Dengan adanya pengertian yang sempit seperti itulah menyebabkan munculnya istilah Utara-Selatan, Barat-Timur, Kulit hitam-putih, Dunia I-Dunia II- Dunia III. Inilah yang menyebabkan dikhotomi yang salah, sehingga timbulnya pertentangan di dunia. Perspektif global adalah suatu pandangan yang timbul akibat suatu kesadaran bahwa hidup dan kehidupan ini untuk kepentingan global yang lebih luas. Dalam cara berpikir seseorang harus berpikir global, dan dalam bertindak dapat secara lokal (think globally and act locally). Oleh karena itu, harus kita camkan betul bahwa yang kita lakukan dan perbuat akan mempengaruhi dunia secara global. Hal ini harus ditanamkan pada diri murid bahwa kehidupan kita ini adalah bagian dari kehidupan dunia. Kita tidak dapat berkembang tanpa adanya hubungan dan komunikasi dengan dunia luar, kita hidup karena adanya saling ketergantungan. Oleh karena itu, sebagai guru seyogianya mempersiapkan diri sebagai komunikator atau penghubung dengan dunia luar tersebut. Untuk itu maka guru harus:

a) Tertarik dan peduli terhadap kejadian dan kegiatan pada masyarakat lokal, nasional, dan global.

b) Secara aktif mencari dan menyimpan informasi yang bersifat dunia.

c) Mempunyai sifat terbuka, mau menerima setiap adanya pembaruan.

d) Mampu menyeleksi informasi untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat kita.

Perspektif global adalah suatu pandangan, di mana guru dan murid secara bersama-sama mengembangkan perspektif dan keterampilan untuk menyelidiki suatu yang berkaitan dengan isu global. Yang dimaksud dengan isu global antara lain isu lingkungan, hak asasi manusia, keadilan, studi tentang dunia, dan pengembangan pendidikan. Peserta didik harus belajar tentang dirinya dan dunia. Untuk dapat memiliki pandangan global seperti itu, maka Anda sekarang akan kami ajak untuk memahami terlebih dahulu tentang istilah lain yang berkaitan dengan global yaitu globalisasi. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan globalisasi tersebut? Dari istilahnya saja kita sebenarnya dapat memahami bahwa globalisasi mengandung pengertian proses. Istilah lainnya yang senada adanya strukturisasi yaitu proses perstrukturan, reformasi proses pembentukan ulang atau pembaharuan, industrialisasi yaitu proses pengindustrialisasian. Istilah globalisasi saat ini menjadi sangat populer karena berkaitan dengan gerak pembangunan Indonesia, terutama berkaitan dengan sistem ekonomi terbuka, dan perdagangan bebas. Era globalisasi ditandai dengan adanya persaingan yang semakin tajam, padatnya informasi, kuatnya komunikasi, dan keterbukaan. Tanpa memiliki kemampuan ini maka Indonesia akan tertinggal jauh

(6)

3

dan terseret oleh arus globalisasi yang demikian dahsyat. Ada beberapa penjelasan yang dikemukakan oleh para ahli di antaranya adalah John Huckle (Miriam Steiner, 1996) yang menyatakan bahwa globalisasi adalah ”suatu proses dengan mana kejadian, keputusan dan kegiatan di salah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi, yang signifikan bagi individu dan masyarakat di daerah yang jauh”.

Ahli lainnya adalah Albrow (Yaya, 1998) mengemukakan bahwa globalisasi adalah ”.. keseluruhan proses di mana manusia di bumi ini diinkorporasikan (dimasukkan) ke dalam masyarakat dunia tunggal, masyarakat global. Karena proses ini bersifat majemuk, maka kita pun memandang globalisasi di dalam kemajemukan”.

Pendapat tersebut menunjukkan kepada kita bahwa globalisasi mengandung unsur proses, proses atau kegiatan yang berpengaruh terhadap seluruh dunia, dan melibatkan orang yang heterogen, tetapi memiliki ebutuhan yang sama. Arus Globalisasi di Indonesia pada mulanya sangat terasa pada aspek ekonomi. Hal ini ditandai dengan adanya APEC, dan AFTA yang semuanya menjurus pada perdagangan bebas. Namun, semakin ke depan aspek politik, budaya dan hukum mulai terasa terutama dengan adanya LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang bekerja dalam lingkup internasional. Selain itu dalam bidang politik, gaung reformasi sangat cepat merambat ke seluruh dunia, di mana komentar dan opini internasional sangat deras masuk keIndonesia. Ini didukung oleh kemajuan teknologi komputer yang sangat canggih. Demikian pula halnya dalam aspek budaya yang didukung oleh teknologi elektronik, maka dunia semakin sempit. Setiap hari kita dapat menyaksikan kejadian-kejadian di seluruh dunia dalam waktu beberapa menit saja. Ahli lainnya yaitu Hamijoyo, (Mimbar, 1990) menjelaskan ciri-ciri yang berkaitan dengan globalisasi ini seperti berikut:

a) Globalisasi perlu didukung oleh kecepatan informasi, kecanggihan teknologi, transportasi dan komunikasi yang diperkuat oleh tatanan organisasi dan manajemen yang tangguh.

b) Globalisasi telah melampaui batas tradisional geopolitik. Batas tersebut saat ini harus tunduk pada kekuatan teknologi, ekonomi, sosial politik dan sekaligus mempertemukan tatanan yang sebelumnya sulit dipertemukan.

c) Adanya saling ketergantungan antarnegara.

d) Pendidikan merupakan bagian dari globalisasi. Penyebaran dalam hal gagasan, pembaruan dan inovasi dalam struktur, isi dan metode pendidikan dan pengajaran sudah lama terjadi yang menunjukkan globalisasi. Ini telah lama terjadi melalui literatur, atau kontak antar pakar dan mahasiswa.

Sebagaimana sudah diutarakan pada bagian awal modul ini, bahwa globalisasi menunjukkan dunia yang semakin sempit, ketergantungan antara bangsa semakin besar. Globalisasi adalah proses penduniaan, artinya segala aktivitas diperhitungkan untuk kepentingan dunia. Ini disebabkan oleh saat ini tidak ada lagi suatu bangsa yang homogen dan statis. Setiap bangsa berkembang berkat interaksi dengan bangsa lainnya. Kita harus terbuka dengan dunia luar, tetapi kita harus tetap kokoh dengan akar budaya bangsa kita. Globalisasi mempunyai dampak baik positif maupun negatif. Sebagaimana dikemukakan oleh Tilaar (1998) bahwa dampak positifnya akan menyebabkan munculnya masyarakat megakompetisi, di mana setiap orang berlomba untuk berbuat yang terbaik untuk mencapai yang terbaik pula. Untuk berkompetisi ini

(7)

4

diperlukan kualitas yang tinggi. Dalam era globalisasi adalah era mengejar keunggulan dan kualitas, sehingga masyarakat menjadi dinamis, aktif dan kreatif.

Sebaliknya, globalisasi juga bisa menjadi ancaman terhadap budaya bangsa.

Globalisasi akan melahirkan budaya global dan akan menjadi ancaman bagi budaya lokal, atau budaya bangsa. Rendahnya tingkat pendidikan akan menjadi salah satu penyebab cepatnya masyarakat terseret oleh arus globalisasi dengan menghilangkan identitas diri atau bangsa.

Sebagai contoh, ”anak remaja” kita dengan cepat meniru potongan rambut, model pakaian atau perilaku yang tidak cocok dengan jati diri bangsa kita. Globalisasi ini dapat melanda berbagai bidang kehidupan, Emil Salim (Mimbar, 1989) mengemukakan ada empat bidang kekuatan yang membuat dunia menjadi semakin transparan yaitu perkembangan IPTEK yang semakin tinggi, perkembangan bidang ekonomi yang mengarah pada perdagangan bebas, lingkungan hidup, dan politik.

Pendapat lain dikemukakan oleh Tilaar (1998) Era globalisasi adalah suatu tatanan kehidupan manusia yang secara global telah melibatkan seluruh umat manusia.

Menurutnya Globalisasi secara khusus memasuki tiga arena penting dalam kehidupan manusia yaitu ekonomi, politik dan budaya. Hal ini didukung dua kekuatan yaitu bisnis dan teknologi sebagai tulang punggung globalisasi, maka ketiga arena bidang kehidupan tersebut menempatkan manusia dan lembaga-lembaganya dengan berbagai tantangan, kesempatan dan peluang. Gelombang globalisasi dalam bidang tersebut akan berdampak terhadap bidang lainnya, yaitu bidang sosial terutama karena didukung oleh kemajuan dalam teknologi transportasi dan komunikasi modern.

Selanjutnya HAR Tilaar, mengemukakan ciri era globalisasi, yaitu adanya era masyarakat terbuka. Yang dimaksud dengan era masyarakat terbuka dapat dibagi dalam 2 hal, yaitu:

a) Dalam bidang ekonomi, ditandai dengan adanya pasar bebas, yang menuntut kemampuan, kreasi yang menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi.

b) Di dalam bidang politik ditandai dengan berkembangnya nilai demokrasi dalam masyarakat yang demokratis, yaitu suatu masyarakat di mana setiap anggotanya ikut aktif dalam kehidupan bersama dan menciptakan kehidupan bersama yang lebih baik.

Sedangkan masyarakat yang demokratis adalah masyarakat yang menghormati nilai Hak Asasi Manusia (HAM), merupakan masyarakat madani yang hak dan kewajibannya dihargai dan dijunjung tinggi. Globalisasi melahirkan masyarakat yang terbuka. Masyarakat tersebut merupakan konsekuensi, dari masyarakat yang memberikan nilai kepada individu, kepada hak dan kewajiban sehingga semua manusia mempunyai kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensinya dan menyumbangkan kemampuannya bagi kemajuan bangsanya. Proses globalisasi akan melahirkan kesadaran global di mana manusia saat ini merasa satu dengan lainnya, saling tergantung dan saling membutuhkan, saling memberi dan saling membantu. Ini dimungkinkan oleh kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang demikian cepat sehingga dapat menyatukan umat manusia. Globalisasi ditandai dengan cepatnya perubahan, oleh karena itu, kita harus menguasai IPTEK. Dalam hal ini Tilaar mengisyaratkan konsep inovasi yang dituntut dalam era globalisasi, yaitu:

(8)

5

a) Dalam era globalisasi kita berada pada suatu masyarakat yang terbuka, dan penuh kompetisi. Ini berarti bahwa masyarakat berada dalam kondisi yang menghasilkan yang terbaik.

b) Masyarakat di dalam era globalisasi menuntut kualitas yang tinggi baik dalam jasa, barang, maupun investasi modal. Kualitas berada di ataskuantitas. Era globalisasi merupakan suatu era informasi dengan sarana-sarananya yang dikenal sebagai information superhighway. Oleh sebab itu, pemanfaatan informasi superhighway merupakan suatu kebutuhan masyarakat modern dan dengan demikian perlu dikuasai masyarakat.

c) Era globalisasi merupakan era komunikasi yang sangat cepat dan canggih.

Oleh sebab itu, penguasaan terhadap sarana-sarana komunikasi seperti bahasa, merupakan syarat mutlak.

d) Era globalisasi ditandai dengan maraknya kehidupan bisnis. Oleh sebab itu, kemampuan bisnis, manajer, merupakan tuntutan masyarakat masa depan.

e) Era globalisasi merupakan era teknologi dan oleh sebab itu, anggota- anggotanya harus melek digital.

Hal tersebut di atas merupakan karakteristik masyarakat kita masa depan. Kalau karakteristik tersebut tidak kita miliki, dan kita tidak mempersiapkannya maka globalisasi akan berubah menjadi hantu yang menakutkan. Untuk itu, maka kita harus meningkatkan kualitas bangsa kita, sehingga dapat melakukan berbagai perubahan dan inovasi. Ini menjadi tanggung jawab pendidikan. Pendidikan harus dengan cepat mengantisipasi gelombang globalisasi ini. Para mahasiswa, Anda sekarang telah mengetahui suatu proses yang amat cepat, yang perlu diantisipasi oleh kita termasuk Anda sebagai pendidik yaitu proses globalisasi. Namun demikian, Anda jangan merasa kaget, karena sesungguhnya globalisasi sudah terjadi pada saat perintisan kemerdekaan bangsa Indonesia, di mana kita dapat melihat bagaimana pengaruh bom di Hiroshima dan Nagasaki berpengaruh terhadap kemerdekaan Indonesia.

Dikumandangkannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 sangat mempengaruhi dunia untuk melirik Indonesia.

Kita bukan saja sebagai warga negara Indonesia, akan tetapi juga warga dunia.

Sebagai warga dunia kita mau tidak mau harus mempersiapkan diri dengan cara membekali diri melalui pendidikan. Penguasaan matematika dan bahasa asing merupakan tuntutan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Kita tidak dapat mengatakan biarlah mereka ikut arus globalisasi, tetapi ”saya” tetap seperti ini. Tidak mungkin ini dapat dilakukan. Anda mau tidak mau akan terseret oleh arus globalisasi. Oleh karena itu, harus mempersiapkan diri. Pendidikan merupakan salah satu modal untuk terjun ke era globalisasi. Mata kuliah Perspektif Global merupakan salah satu yang akan membekali Anda dalam memasuki era globalisasi. Anda sekalian sekarang sudah mengetahui tentang globalisasi sehingga ini diharapkan dapat mengubah sikap dan pandangan Anda yang semula berpandangan ke-Indonesiaan, sekarang Anda memiliki pandangan yang lebih luas yaitu keduniaan.

Apabila Anda telah memiliki wawasan dan pandangan yang demikian luas, maka Anda sudah memahami perspektif global. Anda sebagai guru harus mampu menangkap trend (kecenderungan) globalisasi yang demikian hebat. Tentunya Anda harus mempersiapkan diri sebagai guru global. Untuk menjadi guru global Anda juga

(9)

6

harus mengetahui istilah lain yaitu pendidikan global. Apa yang dimaksud dengan pendidikan global? Sebelum kita bahas tentang pendidikan global ini, saya mengharapkan Anda memahami betul tentang masalah global dan globalisasi yang sudah diuraikan sebelumnya. Oleh karena itu, pelajari berulang-ulang, agar Anda memahaminya. Pendidikan global merupakan upaya sistematis untuk membentuk wawasan dan perspektif para siswa, karena melalui Pendidikan Global para siswa dibekali materi yang bersifat utuh dan menyeluruh yang berkaitan dengan masalah global. Pendidikan global menawarkan suatu makna bahwa kita hidup di dalam masyarakat manusia, suatu perkampungan global di dalam mana manusia dihubungkan; baik suku, maupun bangsa, dan batas negara tidak menjadi penghalang, dan merupakan komunalitas dari perbedaan di antara orang-orang yang berbeda bangsa. Hoopes (Garcia 1977) mengatakan bahwa pendidikan global mempersiapkan siswa untuk memahami dan mengatasi adanya ketergantungan global dan keragaman budaya, yang mencakup hubungan, kejadian dan kekuatan yang tidak dapat diisikan ke dalam batas-batas negara dan budaya. Selanjutnya Hoopes (1997) menjelaskan bahwa Pendidikan Global memiliki 3 tujuan yaitu:

a) Pendidikan Global memberikan pengalaman yang mengurangi rasa kedaerahan dan kesukuan. Tujuan ini dapat dicapai melalui mengajarkan bahan dan menggunakan metode yang memberikan relativisme budaya.

b) Pendidikan Global memberikan pengalaman yang mempersiapkan siswa untuk mendekatkan diri dengan keragaman global. Kegunaan dari tujuan ini adalah untuk mendiskusikan tentang relativisme budaya dan keutamaan etika.

c) Pendidikan global memberikan pengalaman tentang mengajar siswa untuk berpikir tentang mereka sendiri sebagai individu, sebagai warga suatu negara, dan sebagai anggota masyarakat manusia secara keseluruhan (global citizen).

Pendidikan global mempersiapkan masa depan siswa dengan memberikan keterampilan analisis dan evaluasi yang luas. Keterampilan ini akan membekali siswa untuk memahami dan memberi reaksi terhadap isu internasional dan antarbudaya.

Pendidikan global juga mengenalkan siswa dengan berbagai strategi untuk berperan serta secara lokal, nasional dan internasional. Mata pelajaran harus menyajikan informasi yang relevan untuk meningkatkan kemampuan terlibat dalam pencaturan kebijakan publik. Oleh karena itu, Pendidikan Global mengaitkan isu global dengan kepentingan lokal. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Global adalah suatu pendidikan yang berusaha untuk meningkatkan kesadaran siswa, bahwa mereka hidup dan berada pada satu area global yang saling berkaitan. Oleh karena itu, siswa perlu diberikan informasi tentang keadaan dan sistem global. Para mahasiswa kini Anda telah memahami 4 istilah yang satu sama lain sangat berkaitan yaitu istilah ”global, globalisasi, perspektif global dan pendidikan global”.

2. Dimensi, Manfaat, Tujuan, dan Masalah Perspektif Global

Sebagaimana sudah dikemukakan bahwa kita memang harus terbuka, tetapi kita juga dapat menyeleksi apakah pengaruh dan arus dari luar itu dapat kita terima sesuai dengan nilai budaya kita. Sebaliknya nilai budaya kita yang menghambat proses globalisasi harus kita tinggalkan. Dalam kaitannya dengan budaya dalam globalisasi ini, Makagiansar (Mimbar, 1990) mengajukan empat dimensi, yaitu:

(10)

7

a) Afirmasi atau penegasan dari dimensi budaya dalam proses pembangunan bangsa dan masyarakat. Pembangunan akan hampa jika tidak diilhami oleh kebudayaan bangsanya. Nilai budaya suatu bangsa menjadi landasan bagi pembangunan suatu negara, serta merupakan alat seleksi bagi pengaruh luar yang sudah tak terkendali lagi.

b) Mereafirmasi dan mengembangkan identitas budaya dan setiap kelompok manusia berhak diakui identitas budayanya.

c) Partisipasi, bahwa dalam pengembangan suatu bangsa dan negara partisipasi dari masyarakat sangat diperlukan. Partisipasi rakyat ini bukan hanya dari sekelompok atau beberapa kelompok masyarakat saja, akan tetapi dari seluruh masyarakat bangsa ini.

d) Memajukan kerja sama budaya antarbangsa. Ini dimaksudkan agar adanya saling mengisi, saling mengilhami sehingga adanya kemajuan dan peningkatan antarbudaya bangsa.

Saat ini tidak ada suatu bangsa pun yang statis dan homogen. Setiap bangsa berkembang karena adanya interaksi dengan bangsa lain. Dengan demikian maka sistem nilai budaya dan nilai lainnya akan saling mempengaruhi satu sama lain.

Berdasarkan hal tersebut maka sistem pembelajaran interdisiplin ilmu sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi globalisasi yang demikian cepat tersebut. IPS merupakan bidang ilmu antardisiplin, sehingga melalui IPS perspektif global dapat ditumbuhkembangkan. Marilah kita melihat satu per satu dari disiplin IPS ini walaupun dalam pembahasannya akan selalu terkait dengan disiplin ilmu lainnya baik dalam rumpun IPS maupun di luar IPS. Ini disebabkan oleh suatu masalah tidak dapat ditinjau dari satu disiplin ilmu saja. Selain itu masalah global berkaitan dengan seluruh aspek kehidupan dan bidang ilmu. Berikut ini akan diuraikan contoh bidang IPS yang berkaitan dengan masalah globalisasi.

1) Ekonomi

Dalam Kegiatan Belajar 1 telah diuraikan bahwa gelombang globalisasi yang paling besar adalah dalam bidang ekonomi. Globalisasi dalam bidang ekonomi membawa pengaruh terhadap bidang lain antara lain hukum, budaya, politik dan bahkan lingkungan. Regionalisasi dalam bidang ekonomi merupakan awal dari proses globalisasi. ASEAN sebagai suatu kerja sama negara-negara Asia Tenggara menyadari pentingnya suatu kerja sama dalam bidang perdagangan.

Oleh karena itu, timbullah berbagai kesepakatan antarnegara ASEAN untuk membentuk lembaga ekonomi regional. Munculnya berbagai lembaga perekonomian antara bangsa yang menunjukkan bahwa suatu negara tidak dapat lagi sendirian dalam hidup dan membangun bangsanya. Misalnya, Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE). Asia Pacific Economic Corporation (APEC), AFTA dan sebagainya. Saat ini, kita merasakan bahwa krisis moneter yang melanda negeri kita ini, dirasakan pula oleh negara lain di hampir seluruh negara Asia Tenggara dan Asia Timur termasuk Jepang dan Korea Selatan. Di belahan Eropa, Rusia juga mengalami krisis serupa. Perubahan kurs mata uang di satu negara akan mempengaruhi negara lainnya. Sehingga akan merubah arus ekspor dan impor.

Dalam era globalisasi adanya keterbukaan dalam sistem perdagangan yang dikenal dengan sistem perdagangan bebas. Untuk ini persaingan antara negara satu dengan

(11)

8

yang lainnya akan sangat ketat. Untuk itu maka kita harus meningkatkan kualitas semua mata dagangan kita tanpa kecuali. Keterkaitan dan ketergantungan antara negara semakin besar. Faktor inilah yang mendorong kerja sama antara negara.

Susanto (1997) mencontohkan bahwa negara Asia Timur sangat membutuhkan pasar di negara maju Eropa dan Amerika. Begitu pula halnya dengan negara berkembang memiliki ketergantungan ekonomi yang besar terhadap negara maju, baik sebagai konsumen maupun sebagai produsen. Fenomena seperti ini menunjukkan bahwa kerja sama ekonomi antaranegara semakin diperlukan baik secara bilateral, maupun multilateral. Kerja sama seperti ini harus saling menguntungkan kedua belah pihak, baik sebagai produsen maupun konsumen.

Suatu negara yang akan memasuki era globalisasi mau tidak mau harus berperan dalam kerja sama ekonomi. Ia harus berperan dalam perdagangan bebas dan pasar bebas. Kuang-Sheng-Siao (Susanto, 1997) mengemukakan model-model kerja sama ekonomi seperti berikut:

a) Zona perdagangan bebas, daerah di mana penurunan tarif dan berbagai hambatan diturunkan secara bersama supaya arus komoditas barang dan jasa dapat bergerak bebas.

b) Persetujuan tarif; pembentukan sebuah sistem tarif yang sama dipakai untuk mengeliminasi kompetensi intra regional dan mendukung usaha kerja sama dalam menghadapi tantangan.

c) Pasar bersama; selain arus bebas dari komoditas dan jasa, bahan baku produk, tenaga kerja dan modal dapat ditransfer secara bebas.

d) Aliansi ekonomi; harmonisasi total di dalam kesejahteraan sosial, transportasi, moneter, dan kebijakan ekonomi nasional lainnya.

e) Integrasi ekonomi secara penuh. Menurut Susanto, kerja sama ekonomi antarnegara terutama di tingkat regional umumnya dari bidang perdagangan, kemudian memasuki sumber daya dan kebijakan ekonomi regional.

Walaupun dalam pelaksanaannya kerja sama seperti ini tidak selalu berjalan mulus, karena kondisi dan kepentingan nasional negara masing-masing yang berbeda-beda. Selain ASEAN sebagai salah satu bentuk kerja sama negara-negara Asia Tenggara, terdapat bentuk-bentuk kerja sama lainnya dalam bidang ekonomi antara lain AFTA dan APEC di kawasan Asia, NAFTA di Amerika bagian utara, dan EEC di Eropa. Selain kerja sama regional terdapat pula kerja sama dunia seperti ”World Trade Organization” (WTO). Bentuk kerja sama ini masih banyak namun dalam modul ini akan dibahas model kerja sama yang menyangkut negara ASEAN. Ini tidak berarti bahwa model kerja sama lainnya tidak penting, namun sebagai contoh maka dua model kerja sama ekonomi tersebut cukup memberikan wawasan kepada mahasiswa.

a) Asean Free Trade Areas (AFTA)

AFTA adalah salah satu perwujudan kerja sama ekonomi regional, Asia Tenggara dalam rangka perdagangan bebas. Pembentukan AFTA ini dirasakan sangat penting oleh negara-negara ASEAN karena dianggap dapat menguntungkan.

Selain itu, AFTA merupakan perwujudan kerja sama ASEAN dalam bidang ekonomi khususnya perdagangan yaitu sebagai Asean Economic Cooperation

(12)

9

(AEC), atau kerja sama Ekonomi Asean. Selanjutnya Susanto (1997) menjelaskan bahwa untuk mempromosikan kerja sama ASEAN ini digunakan tiga alat yaitu:

1) Liberalisasi perdagangan yang telah dinegosiasikan untuk komoditi tertentu.

2) Persetujuan industrial complementarity (penambahan industri) yang dinegosiasikan melalui inisiatif sektor swasta.

3) Kesepakatan bersama proyek-proyek industri. Untuk selanjutnya, Kerja sama Ekonomi ASEAN ini terus mencari arah dan berkembang misalnya membentuk kerja sama Intra ASEAN, dan mengembangkan kebijakan ekonomi untuk menghadapi mitra dagang dan ekonomi ASEAN.

b) Asian Pasific Economic Cooperation (APEC)

APEC merupakan kerja sama antarnegara Pasific termasuk Kanada dan Amerika.

Oleh karena itu, Indonesia selain sebagai anggota AFTA juga sebagai anggota APEC. Masih segar dalam ingatan kita bahwa konferensi APEC dilaksanakan di Istana Bogor pada tahun 1995. Dan kita sebagai bangsa Indonesia merasa bangga atas prestasi tersebut. Menurut Kuang-Sheng Siao (Susanto, 1998), APEC dicetuskan oleh East-Wast Center di Hawai yang menginginkan kerja sama ekonomi negaranegaraPasifik. Amerika dan Jepang sangat mendukung gagasan ini, karena mereka sangat berkepentingan dan APEC dipandang sebagai penyeimbang kekuatan ekonomi antara Jepang, Barat dan Timur. APEC dibentuk pada tahun 1989 di Canberra Australia. Pada mulanya Indonesia juga tidak terlalu antusias dengan dibentuknya APEC ini, karena dikuatirkan menjadi alat negara tertentu untuk menekan Indonesia untuk membuka pasar. Namun pada akhirnya Indonesia juga melihat adanya peluang bahwa suksesnya perwujudan APEC dilihat dari tiga sisi (Susanto, 1998).

 Pendekatan yang pragmatis dalam penerapan area-area substansialm yang terdapat di dalamnya untuk kepentingan bersama.

 Pendekatan yang sensitif terhadap model-model pelaksanaan APEC.

 Konsultasi dan lobi yang ulet oleh Australia dalam pengembangan konsep APEC.

Selanjutnya Susanto menjelaskan bahwa pada dasarnya APEC bukan area perdagangan bebas ataupun blok perdagangan. APEC harus dilihat sebagai peluang langkah kerja sama yang bersifat terbuka dan bebas di mana negara masing-masing menyiapkan rencana liberalisasi ekonomi sesuai dengan kemampuan masing-masing. Selain itu, Luhulima, dan Pengestu (Susanto, 1998) menyatakan bahwa proses keputusan juga diambil melalui proses konsultasi dan konsensus. Jadi APEC hanya merupakan forum kerja sama terbuka dan bebas di antara negara-negara anggota. Jadi APEC tidak mempunyai kekuatan hukum.

Prinsip APEC menurut Susanto yang mengutip pendapat Luhulima adalah:

 Tujuan APEC adalah untuk mempertahankan pertumbuhan dan pengembangan dalam regional untuk meningkatkan standar kehidupan dan pertumbuhan ekonomi dunia.

 APEC seharusnya memperkuat sistem perdagangan multilateral dan menghindari pembentukan blok perdagangan regional.

(13)

10

 APEC sebaiknya berkonsentrasi pada isu-isu ekonomi untuk meningkatkan kepentingan kerja sama dan mempromosikan interdependensi konstruktif dengan memperlancar arus barang, jasa, modal, dan teknologi.

Berdasarkan prinsip keterbukaan, ruang lingkup kerja APEC menjadi luas dan meliputi pertukaran informasi dan konsultasi mengenai kebijakan untuk mempertahankan pembangunan, promosi penyesuaian dan memperkecil disparitas ekonomi, serta memberikan kontribusi terhadap perkembangan ekonomi global dan pembangunan; promosi perdagangan regional, investasi, pengembangan sumber daya manusia dan transfer teknologi.

Pada Pertemuan Tingkat Tinggi di Bogor, sebagaimana dikemukakan Luhulima (Susanto, 1998) mengeluarkan Deklarasi Bogor tentang prinsip APEC seperti berikut:

 Mengadopsi sebuah program komprehensif untuk merealisasikan perdagangan bebas dan terbuka di kawasan Asia Pasifik melalui adopsi cita-cita perdagangan dan investasi bebas terbuka di kawasan Asia Pasifik.

 Mencapai program APEC di dalam liberalisasi perdagangan pada tahun 2000.

 Menjalankan proses liberalisasi ke seluruh kawasan pada tahun 2000. Kerja sama ekonomi antarnegara terutama dalam negara sekawasan merupakan langkah strategis dan progresif dalam proses mempersiapkan diri menjadi partisipan yang handal di era global. Melalui kerja sama seperti ini setiap negara belajar untuk membuka pasar dan meningkatkan sarana dan prasarananya. Pembukaan pasar ini diperlukan dengan menciptakan iklim investasi yang sehat serta didukung oleh penurunan tarif dan bea masuk untuk memudahkan masuknya barang, jasa, modal dan teknologi. Selain itu juga dibutuhkan kemantapan sistem legal yang didukung oleh instansi terkait, dalam mengimplementasikan semua kebijakan dan peraturan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah. Keberhasilan kerja sama ini diperlukan didukung oleh adanya persamaan visi dan tujuan, penciptaan sistem dan prosedur penunjang, serta kebijakan ekonomi yang mendukung perdagangan bebas. Dukungan dari negara yang sudah maju sangat diperlukan terutama untuk peningkatan kemampuan teknis dan manajerial, pembentukan sistem bersama tentang hukum, prosedur dan administrasi perdagangan bebas, kerja sama antarpemerintah, serta dukungan pemerintah terhadap investor swasta.

2. Geografi

Era pengkotak-kotakan dunia dari sudut pandang geopolitik mulai luntur, dan tergantikan oleh regionalisme ekonomi yang merupakan cikal-bakal dan merupakan proses antara menuju masyarakat global. Beberapa perubahan terjadi di beberapa bagian dunia, misalnya robohnya Tembok Berlin, terpecahnya Uni Soviet, Yugoslavia, dan Cekoslovakia membawa pengaruh terhadap perubahan dunia lainnya. Perubahan seperti ini tanpa direncanakan secara matang, akan tetapi terjadi secara spontan karena adanya pengaruh dari sistem ekonomi global.

Perkembangan ekonomi, politik dan budaya saat ini tidak lagi mengenal batas geografis. Ini berarti bahwa tidak ada kekuatan dari pemegang otonomi daerah, negara, bahkan benua untuk membendung globalisasi. Hubungan antara negara

(14)

11

yang satu dengan lainnya tidak terbatas oleh batas wilayah geografis, batas negara, atau batas administrasi. Oleh karena itu, globalisasi merupakan penduniaan tanpa tapal batas. Gejala geografi yang paling dirasakan oleh pengaruh musim, seperti El- Nino, La-Nina, isu tentang lingkungan, transportasi, kependudukan, dan masalah pengungsi.

3. PPKn

PPKn merupakan bidang studi atau mata pelajaran yang terdapat pada kurikulum sekolah dari mulai SD sampai SMU. PPKn ini pada dasarnya bermuatan materi Pancasila, dan kewarganegaraan, yang melandasi kehidupan bernegara. Oleh karena itu, dalam pembahasannya akan berkaitan antara lain dengan ilmu politik, hukum, kenegaraan, demokrasi, dan hak asasi manusia. Ini erat sekali kaitannya dengan masalah global karena masalahmasalah yang berkaitan dengan politik dan kenegaraan ini adalah universal seperti hak asasi manusia, demokrasi, keadilan dan sebagainya tak terlepas dari masalah global.

Negara merupakan bagian penting dari suatu jalinan internasional, oleh karena itu, peran negara dalam globalisasi sangat besar. Ini disebabkan oleh kemajuan teknologi, sehingga suatu negara terkomunikasikan melalui berbagai media seperti satelit, internet, televisi yang mampu menghubungkan suatu tempat dengan tempat lainnya dengan melewati batas-batas negara. Kita dapat mengakses informasi ke berbagai sumber yang ada di negara lain secara langsung, misalnya melalui internet untuk mengetahui koleksi buku-buku di perpustakaan suatu negara, atau untuk mengetahui program studi yang dibuka di universitas tertentu.

Kita dapat melihat suatu kejadian di belahan dunia tertentu melalu berita CNN di televisi, kita dapat menghubungi saudara yang menjadi TKI di suatu negara dengan menggunakan telepon jarak jauh. Komunikasi seperti ini membuktikan bahwa hubungan-hubungan seperti itu sudah melewati batas negara.

Mobilitas manusia dari suatu negara ke negara lainnya juga dapat dilakukan dengan mudah, teknologi perhubungan dengan munculnya berbagai pesawat modern dapat menghubungkan manusia suatu negara dengan negara lainnya dengan sangat cepat. Banyak warga negara suatu negara yang belajar di luar negerinya. Ini membuktikan bahwa globalisasi mampu memberikan akses yang cepat dan tinggi bagi orang yang memiliki kemampuan baik kemampuan intelektual maupun kemampuan materiil. Dengan pengaruh globalisasi yang pesat, apakah suatu negara masih mempunyai peran dalam membentuk nilai dan norma dalam masyarakatnya? Dalam kaitannya dengan ini, Ohmae (Susanto, 1998) dalam bukunya ”The end of the nation state” menyatakan bahwa peran negara makin lama makin berkurang dan hilang di era globalisasi ini. Ini disebabkan oleh timbulnya arus sirkulasi yang dia sebut 4Is (baca: empat I es) yaitu Investment, Industry, Information Technology, dan Individual Consumer. Dalam investasi kita melihat bahwa arus modal dapat mengalir melewati batas-batas negara.

Seorang investor dapat menanamkan modalnya di suatu negara tertentu.

Dalam dunia Industri, perusahaan multinasional mengadakan ekspansi ke berbagai tempat di negara mana saja. Masih ingatkah Anda bahwa industri pesawat terbang boeing memiliki 6000 perusahaan yang menyebar di negara-negara di seluruh dunia. Begitu pula dengan individual consumers bahwa mereka dapat saja pergi ke

(15)

12

suatu negara hanya untuk berbelanja, dengan melewati batas negara. Keadaan seperti diuraikan tadi merupakan permasalahan yang kita hadapi, yang sebenarnya sudah berlangsung cukup lama dan akan mempengaruhi terhadap peran suatu negara. Keadaan tersebut dalam era globalisasi ini jelas mengurangi peran negara.

Namun demikian seperti dikatakan oleh Ohmae apakah peran negara akan benar- benar hilang? Tentunya ini memerlukan pengkajian yang sangat cermat. Yang sudah pasti adalah berubahnya peran negara sesuai dengan derasnya arus globalisasi.

4. Sejarah dan Budaya

Para mahasiswa, Anda sebagai guru yang mendidik anak didik tentunya harus menyadari betul tentang kondisi seperti itu. Kita tidak boleh terpukau, dan diam sehingga tertinggal oleh arus globalisasi. Akan tetapi, juga jangan terbawa arus, sehingga lupa dan meninggalkan nilai budaya kita sendiri. Dalam bidang sejarah sesungguhnya globalisasi sudah terjadi cukup lama. Kita sudah mengetahui tentang perjalanan panjang Columbus, untuk mengelilingi dunia. Pengaruhnya adanya perlombaan di negara-negara Eropa untuk datang ke Asia Tenggara dalam rangka mencari rempah-rempah. Dalam kaitannya dengan budaya, globalisasi ini lebih dahsyat lagi pengaruhnya karena menyentuh semua orang dari semua lapisan secara langsung. Pengaruh film, misalnya memberikan pengaruh terhadap perilaku manusia dalam berpakaian, bertindak, berbicara dan sebagainya. Ini yang paling dikuatirkan karena tidak semua orang mempunyai ketahanan yang kokoh untuk menyaring pengaruh negatif dari budaya ini. Dalam kaitannya dengan globalisasi ini, maka peran negara mengalami pergeseran yang semula memberikan perlindungan, dan mengatur, ke arah yang sifatnya membentuk sikap, kesadaran dan wawasan.

a. Membentuk Wawasan Kebangsaan (nation character building)

Ini penting karena akan memberikan landasan kuat terhadap bangsa dalam menghadapi gelombang globalisasi. Kebijakan pendidikan harus mulai diarahkan terhadap pendidikan global untuk memberikan pengetahuan yang luas tentang masalah-masalah global sehingga masyarakat tidak terpukau seperti disebutkan di atas. Ini disebabkan oleh negara tidak memungkinkan untuk melakukan sensor terhadap semua informasi. Masyarakat juga harus memiliki kemampuan untuk melakukan sensor sendiri. Oleh karena itu, pendidikan harus diarahkan untuk:

 Memperluas wawasan dan persepsi anak didik yang berkaitan dengan permasalahan global.

 Meningkatkan kesadaran anak didik kita, bahwa mereka bukan saja sebagai warga negara Indonesia tetapi juga warga dunia.

 Memberikan wawasan untuk mengkaji ulang nilai dan budaya yang ada, apakah masih dapat kita gunakan dan sesuaikan dengan perkembangan zaman saat ini.

b. Dalam Kaitannya dengan Nilai Budaya

Anak didik perlu dibekali dengan pemahaman dan pengetahuan yang cukup agar mereka mampu menyeleksi budaya lain yang tidak sesuai atau budaya kita yang tidak cukup untuk mendukung proses globalisasi. Budaya seperti ”biar

(16)

13

lambat asal selamat”, ”mangan ora mangan kumpul” dan banyak lagi nilai dan budaya yang tidak sesuai lagi, ini akan menghambat kemajuan. Dalam kaitannya dengan kebebasan mengeluarkan pendapat juga telah mulai adanya usulan untuk membatasi informasi yang diperkirakan akan merusak nilai budaya bangsa seperti gambar dan cerita yang berbau pornografis. Misalnya, di negara Asia lebih ketat lagi, di mana sudah adanya usaha (Singapura) untuk memblokir informasi yang akan merusak wawasan kebangsaan.

c. Memonitor Aktivitas Penggunaan Internet

Melalui pemberi jasa internet (internet providet) agar kalau ada yang mengambil informasi yang dinilai tidak ”layak” dapat diberikan sanksi. Di Indonesia, sensor seperti ini sudah mulai dilakukan walaupun tidak seketat di Singapura. Usaha sensor seperti ini bukan merupakan usaha untuk mempersempit akses ke internet untuk mencari informasi, akan tetapi berupa pencegahan terhadap masuknya informasi yang melanggar etika. Para mahasiswa, bagaimana pendapat Anda dengan adanya perubahan dalam peran Negara tersebut? Dalam era globalisasi ini ada beberapa peran negara yang berkurang yaitu negara tidak lagi menjadi poros utama dalam berbagai bidang, tetapi juga muncul peran baru.

Dengan demikian maka peran negara tetap penting, dan setiap negara harus mengambil posisi dalam peran barunya ini. Namun, semua peran ini berkaitan dengan negara sebagai partisipan dalam era globalisasi. Secara politis peran negara bergeser dari penentu dan pembuat wawasan kebangsaan menjadi penjaga stabilitas dan pengontrol politik baik dalam maupun luar negeri. Perlu disadari bahwa negara kita berhadapan dengan faktor luar yang sangat kuat dan di luar kontrol pemerintah kita. Oleh karena itu, peningkatan kerja sama dengan negara lain dalam segala bidang perlu ditingkatkan. Negara harus bersifat terbuka, karena kerja sama dalam berbagai bidang menuntut komitmen yang tinggi. Negara harus beradaptasi dengan sistem yang terus berubah, dan aktif mengikuti dan mengadakan perubahan. Berdasarkan uraian di atas, kita dapat melihat manfaat dan kegunaan dari mempelajari perspektif global antara lain seperti berikut:

 Meningkatkan wawasan dan kesadaran para guru dan bahkan siswa bahwa kita bukan hanya penghuni dari satu ”kampung”, provinsi, negara, akan tetapi penduduk dari satu dunia yang mempunyai ketergantungan satu sama lain.

Oleh karena itu, dalam bersikap dan bertindak harus mencerminkan sebagai warga negara.

 Menambah dan memperluas pengetahuan kita tentang dunia, sehingga kita dapat mengikuti perkembangan dunia dalam berbagai aspek, terutama dalam perkembangan IPTEK.

 Mengondisikan para mahasiswa untuk berpikir integral bukan general, sehingga suatu gejala atau masalah dapat ditanggulangi dari berbagai aspek.

 Melatih kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap perkembangan dunia dengan segala aspeknya. Namun dalam pelaksanaannya nanti para guru akan dihadapkan kepada berbagai masalah. Masalah tersebut antara lain.

(17)

14 D. RINGKASAN MATERI

Perspektif global adalah suatu pandangan yang timbul akibat suatu kesadaran bahwa hidup dan kehidupan ini untuk kepentingan global yang lebih luas. Dalam cara berpikir seseorang harus berpikir global, dan dalam bertindak dapat secara lokal (think globally and act locally). Oleh karena itu, harus kita camkan betul bahwa yang kita lakukan dan perbuat akan mempengaruhi dunia secara global. Hal ini harus ditanamkan pada diri murid bahwa kehidupan kita ini adalah bagian dari kehidupan dunia. Kita tidak dapat berkembang tanpa adanya hubungan dan komunikasi dengan dunia luar, kita hidup karena adanya saling ketergantungan. Oleh karena itu, sebagai guru seyogianya mempersiapkan diri sebagai komunikator atau penghubung dengan dunia luar tersebut.

E. TUGAS DAN LATIHAN

1. Apa tujuan diberikannya Perspektif Global ? F. RAMBU-RAMBU JAWABAN

1. Mendorong mahasiswa untuk mempelajari lebih banyak tentang materi dan masalah yang berkaitan dengan masalah global; mendorong para guru untuk mempelajari masalah yang berkaitan dengan masalah lintas budaya; dan mengembangkan dan memahami makna perspektif global baik dalam kehidupan sehari-hari, maupun dalam pengembangan profesinya.

(18)

15 BAB II

A. TUJUAN

Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan mampu menjelaskan Perspektif Global dari Sudut Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Lain yang Terkait

B. POKOK-POKOK MATERI

1. Perspektif Global Dari Visi Geografi, Sejarah Dan Ekonomi 2. Perspektif Global Dari Visi Politik, Sosiologi, Antropologi

3. Perspektif Global Dari IPTEK, Transportasi, Komunikasi, Dan Internasional C. URAIAN MATERI

1. Perspektif Global Dari Visi Geografi, Sejarah Dan Ekonomi a) Perspektif Global Dari Visi Geografi

Geografi adalah ilmu tentang keruangan .Konsep ruang dalam Geografi yaitu permukaan bumi tiga dimensi (darat, air, udara).

Ruang permukaan bumi ukuran dan jaraknya : local, regional, global.

 Perspektif local : dari perkampungan satu bersambung menjadi perkampungan yang lebih luas. Yang menghubungkan : jalan, alat angkutan, arus barang dan manusia. Suatu wilayah atau kawasan mengalami perkembangan (pemukiman penduduk, tempat perbelanjaan, pasar, jalan, jumlah penduduk) menjadi lebih luas.

 Perspektif regional : adanya perubahan dalam ruang, misalnya: hutan menjadi lahan pertanian, pemukiman, kawasan industry, jalan, lapangan

dampak : perubahan tatanan air, tumbuh-tumbuhan, hewan, cuaca. Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi sekarang bersambung menjadi Jabotabek  dampak : kehidupan (aspek social, budaya, psikologi maupun politik)

 Perspektif Global : Tak ada batas ruang maupun waktu antar Negara- negara di dunia.Pengaruh dari : kemajuan teknologi dampak : terjadi interaksi antar Negara, misalnya pakaian, makanan, kesenian dan perdagangan. Jadi dikatakan hampir 100% geografi berkenaan dengan penerapan perspektif global. Bukti : “Pemanasan Global” Meningkatnya karbondioksida efek rumah kaca di atmosfir pemanasan global (suhu di permukaan bumi naik) pencairan es di kutub permukaan air laut naik.

b) Perspektif Global Dari Visi Sejarah

Perspektif Sejarah mengacu pada konsep waktu (waktu yang telah lampau), tapi dapat dikaji untuk memprediksi kejadian-kejadian yang akan datang.

Perspektif sejarah tentang tokoh-tokoh, bangunan, perang, pertemuan internasional dapat dimunculkan sebagai pendidikan serta pengembangan SDM generasi muda untuk memasuki kehidupan global.

PERSPEKTIF GLOBAL DILIHAT DARI SUDUT ILMU-ILMU SOSIAL DAN ILMU LAIN YANG TERKAIT

(19)

16

 Tokoh agama, nabi, Rasul tidak hanya mempengaruhi umatnya waktu itu, tetapi menjadi pola perilaku dan teladan secara global.

 Tokoh sejarah tidak hanya mempengaruhi ilmu sejarah, tapi juga ilmu yang lain.

 Bangunan Ka’bah (Mekkah), Piramida (Mesir), Tembok Besar (Cina) Taj Mahal (India), Borobudur (Indonesia) merupakan bangunan “keajaiban dunia”, tidak hanya bernilai sejarah saja, tapi bernilai global yang mempersatukan umat.

 Perang di berbagai kawasan, terutama perang dunia tidak hanya dilihat dari dahsyatnya senjata saja dan ngerinya pembunuhan umat manusia tapi diungkapkan nilai kemanusiaannya.

 Pertemuan internasional yang bermakna sejarah, misalnya KAA menyadarkan masyarakat Asia dan Afrika akan haknya sebagai umat manusia.

c) Perspektif Global Dari Visi Ekonomi

Ilmu ekonomi adalah suatu studi ilmiah yang mengkaji bagaimana orang perorang dan kelompok-kelompok masyarakat menentukan pilihan. Dalam ilmu ekonomi menyangkut aspek :

1) Menentukan pilihan

2) Keinginan yang tak terbatas 3) Persediaan sumber daya terbatas 4) Keguanaan alternative SDA 5) Penggunaan hari ini dan hari esok

Pertumbuhan penduduk dunia yang pesat dari waktu ke waktu, menjadi salah satu faktor terjadinya masalah global dalam bidang ekonomi.

2. Perspektif Global Dari Visi Politik, Sosiologi, Antropologi a) Perspektif Global Dari Visi Politik

Ilmu politik mempelajari Negara, tujuan-tujuan Negara dan lembaga- lembaga Negara yang melaksakan tujuan, hubungan Negara dengan Negara yang lain. Hubungan Negara Indonesia dengan Negara lain merupakan hubungan internasional yang akhirnya menjadi hubungan global (menyeluruh, tidak terlalu formal). Secara politik Negara dengan tujuan dan lembaga- lembaganya mengalami perkembangan.

Misal : Negara Indonesia saat diproklamasikan baru mendapat pengakuan Negara lain secara terbatas. Keberhasilan KAA, pembentukan GNB (Indonesia sebagai pelopor) meningkatkan pengakuan Negara lain terhadap kedudukan Indonesia. Terbentuknya Negara-negara ASEAN membuat Negara Indonesia semakin diperhitungan Negara-negara lain termasuk Negara adikuasa. Dalam bidang politik Negara Indonesia menjadi Negara terhormat.

Dengan politik luar negeri yang bebas aktif, Indonesia terjun ke berbagai kegiatan penyelesaian pertikaian politik (Kamboja, Filipina, Bosnia, Palestina, Israel) Hal tersebut menjadi landasan kerja sama di bidang ekonomi. Kekuasaan Negara-negara maju tidak dapat melakukan ekspansi politik, ekspansi tersebut berubah dalam bentuk lain yaitu ekspansi ekonomi.

(20)

17

Penjajahan politik berakhir namun penjajahan ekonomi makin gencar.

Negara-negara yang baru merdeka secara politik merdeka, namun secara ekonomi dijajah.

Negara Indonesia secara politik berhasil menjadi Negara yang diperhitungkan oleh Negara lain tapi secara ekonomi banyak tergantung dari Negara lain.

b) Perspektif Global Dari Visi Sosiologi

Sosiologi adalah ilmu ilmiah tentang fenomena yang timbul akibat hubungan umat manusia, manusia, dan lingkungan. Sosiologi hubungan antarmanusia dalam lingkungan social. Hubungan dan interaksi social yang dialami manusia dan lingkungannya makin meluas dan berkembang (2 orang, banyak orang, antar kelompok, antar bangsa) . Luasnya interaksi social (dari keluarga, teman, tetangga, dusun, regional sampai global antar bangsa di dunia). Motif interaksi (ekonomi, budatya, politik, agama)

Dampak dari kemajuan, penerapan dan pemanfaatan IPTEK membawa perubahan tatanan sosisal baik materiel maupun nonmaterial.

Material : @ mie instant berbagai merek, pakaian dan jeans, pizza, hot dog, hamburger telah masuk ke perkotaan, pedesaan. Namun makanan khas seperti dodol Garut, kacang Bali, manisan Cianjur, oncom Bandung tidak lagi di daerah asal tapi dapat dijumpai di toserba bahkan di manca Negara.

Nonmaterial : @bersalaman ala tepuk punggung, tegur sapa ala barat, ciuman antar teman. @ jenis permainan pencak silat, gamelan, kungfu, taekwondo telah menyebar ke seluruh dunia.

Dari arus global dan interaksi baik langsung maupun melalui media wajib kita waspadai, misalnya pergaulan bebas, pemakaian obat terlarang, minum minuman keras, sadisme. Masalah social mengglobal merupakan penghancuran umat dalam jangka yang relative cepat meracuni generasi muda.

Perubahan yang sifatnya positif meningkatkan kesejahteraan dalam arti yang seluas-luasnya patut kita syukuri, sedangkan yang bersifat negatif harus kita waspadai, bahkan harus kita cari pemecahan masalahnya.

(21)

18 c) Perspektif Global Dari Visi Antropologi

Sudut pandang Antropologi terhadap perspektif global

Keterangan : I. Local

II. Nasional/regional

III. Internasional/interregional IV. Global

Sudut pandang Antropologi terhadap perspektif global berarti mengamati, menghayati memprediksi perkembangan kebudayaan secara menyeluruh yang aspek serta unsur-unsurnya itu berkaitan satu sama lain terintegrasi dalam kehidupan umat manusia.

Misalnya : pertunjukkan kesenian keliling dunia, kunjungan anggota DPR ke seluruh dunia, pertukaran pelajar antarnegara, pertemuan berbagai pakar dari berbagai bidang pengetahuan.

3. Perspektif Global Dari IPTEK, Transportasi, Komunikasi, Dan Internasional a) Perspektif Global Dari Visi Iptek

Teknologi adalah penerapan pengetahuan dan ilmu pengetahuan untuk mengembangkan pengetahuan tentang cara memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Ilmu pengetahuan erat hubungannya dengan teknologi, dalam kehidupan sehari-hari popular disebut IPTEK.

Perkembangan IPTEK meliputi tiga tahap perkembangan :

 IPTEK pertanian yang lebih maju : terjadi Revolusi Hijau

 Abad XVII ditemukan mesin uap (kemajuan IPTEK di bidang produksi dan industry) : terjadi revolusi ndustry

(22)

19

 Abad XX kemajuan IPTEK elektronik (Radio, TV dan telepon) : terjadi revolusi informasi.

Dampak negatif yang ditimbulkan adalah kesehatan psikologis dan biologis yang timbul di masyarakat : Ketegangan urat syaraf, darah tinggi, sadime, kriminalitas, mabuk teller bukan penyakit psikologis biologi di negara tertentu saja, tapi sudah mendunia.

b) Perspektif Global Dari Visi Transportasi

Alat angkut atau transportasi semula berfungsi mengangkut barang dan manusia. Dampak positif abad ke XVII revolusi industry membawa perkembangan transportasi yang meliputi darat, air dan udara.

Perkembangan jalan sebagai prasarana dan alat sarananya mendekatkan jarak relatif di permukaan bumi, memecahkan keterpencilan, jalan menjadi urat nadi perekonomian dalam proses distribusi.

Dalam pemanfaatan transportasi untuk perdagangan tidak hanya membawa barang dagangan saja, tetapi juga membawa kebiasaan, bahasa, agama, pengetahuan, dan IPTEK.Tanpa ada transportasi kehidupan manusia akan mandek, kelaparan di tempat-tempat tertentu, pengangguran akan meluas, produsen akan kelimpahan industry, konsumen menghadapi kelangkaan barang kebutuhan.

c) Perspektif Global Dari Visi Komunikasi

Perkembangan kemajuan dan penggunaan media elektronij (radio, TV, facsimile, internet) kontak interaksi social umat manusia untuk berkomunikasi juga makin maju. Makin lama komunikasi menjadi kebutuhan yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Namun bagi kepentingan-kepentingan tertentu yang harus dirahasiakan, fenomena tidak boleh disebarluaskan, internet juga mengandung bahaya, jika dimanfaatkan oleh orang-orang jahat untuk membobol bank atau rahasia perusahaan.

d) Perspektif Global Dari Visi Internasional

PBB merupakan lembaga dunia yang memperhatikan aspek kehidupan masyakat Negara-negara anggotanya. PBB menangani masalah-masalah internasional (kependudukan, pangan, lingkungan hidup, dan perdamaian) yang terkait satu sama lain.

 Masalah kependudukan tidak hanya menangani jumlah penduduk saja tapi mengenai pangan, perumahan, penghasilan, dan pekerjaan. PBB : pangan dan pertanian (FAO), kesehatan (WHO)

 Masalah lingkungan hidup tidak bisa lepas dari kependudukan, industry, SDA, kesehatan dan tatanan ilmiah. PBB : lingkungan hidup (United Nations Environment Programe)

 Masalah perdamaian mengenai pertikaian senjata nuklir, percobaan nuklir PBB : komisi ilmiah tenteng efek radiasi atom

Kecenderungan yang luas pada tatanan internasional yang mengglobal dalam perspektif ekonomi dan ekologi berkenaan dengan relokasi industry

(23)

20

dari Negara-negara maju ke Negara-negara berkembang. Menerima rekolasi industry dengan kehausan pembangunan tanpa kesiapan kemampuan SDM pengelola keseimbangannya akan membawa hal – hal yang buruk. Oleh karena itu dunia internasional dituntut untuk memberikan bimbingan agar ketimpangan ekonomi dengan ekologi ini tidak terjadi. Jika degradasi terjadi dampaknya akan meluas ke seluruh dunia internasional.

D. RINGKASAN

Geografi adalah ilmu tentang keruangan .Konsep ruang dalam Geografi yaitu permukaan bumi tiga dimensi (darat, air, udara). Perspektif Sejarah mengacu pada konsep waktu (waktu yang telah lampau), tapi dapat dikaji untuk memprediksi kejadian-kejadian yang akan datang. Ilmu ekonomi adalah suatu studi ilmiah yang mengkaji bagaimana orang perorang dan kelompok-kelompok masyarakat menentukan pilihan. Ilmu politik mempelajari Negara, tujuan-tujuan Negara dan lembaga-lembaga Negara yang melaksakan tujuan, hubungan Negara dengan Negara yang lain.

E. TUGAS DAN LATIHAN

1. Bagaimana Perspektif Global dilihat dari visi Komunikasi ? F. RAMBU-RAMBU JAWABAN

1. Perkembangan kemajuan dan penggunaan media elektronik (radio, TV, facsimile, internet) kontak interaksi social umat manusia untuk berkomunikasi juga makin maju. Makin lama komunikasi menjadi kebutuhan yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Namun bagi kepentingan-kepentingan tertentu yang harus dirahasiakan, fenomena tidak boleh disebarluaskan, internet juga mengandung bahaya, jika dimanfaatkan oleh orang-orang jahat untuk membobol bank atau rahasia perusahaan.

(24)

21 BAB III

RAGAM BAHASA

A. TUJUAN

Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan mampu memahami Pentingnya Kesadaran dan Wawasan dalam Perspektif Global.

B. POKOK-POKOK MATERI 1. Ragam Hukum

2. Ragam Sastra 3. Ragam Biografi 4. Ragam Jurnalistik 4. Ragam Ilmiah C. URAIAN MATERI

1. Pentingnya Kesadaran Dalam Perspektif Global

Menurut Kamus Filsafat yang ditulis oleh Loren Bagus (1996) bahwa yang dimaksud dengan kesadaran mengandung arti keinsyafan terhadap ego, diri atau benda. Kesadaran adalah kemampuan untuk melihat dirinya sendiri sebagaimana orang lain dapat melihatnya.

Dengan kata lain kesadaran adalah pengakuan diri. Dikaitkan dengan perspektif global adalah pengakuan bahwa kita adalah bukan semata –mata sebgai warga suatu negara tetapi warga dunia, yang mempunyai ketergantungan terhadap orang lain dan bangsa lain, serta terhadap alam sekitar baik local, nasional dan global.

Wawasan menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia Jilid 17 (1991) adalah sikap pandang atau cara pandang yang melihat sesuatu sebagai suatu kepentingan.

Perspekstif Global mencakup dua sisi yaitu kesadaran dan wawasan. Tanpa kesadaran kita tidak dapat memahami masalah global, dan tanpa wawasan kita tak akan mampu mempertahankan kehidupan global.

Perspektif global mencangkup dua sisi yaitu kesadaran dan wawasan. Tanpa kesadaran kita tidak dapat memahami masalah global, dan tanpa wawasan kita tak akan mampu mempertahankan kehidupan global.

Dalam kehidupan global yang pertama kali harus disadari adalah bahwa manusia adalah merupakan warga global, sebagai penduduk dunia yang memiliki hak dan kewajiban tertentu. Selain itu perlu kita sadari bahwadi dunia ini tidak hanya ada kita, akan tetapi ada orang lain yang bermukimdi seluruh belahan dunia. Oleh karena itu kita harus banyak mempelajari tentang dunia dan seisinya.

Kesadaran tentang terjadinya globalisasi adalah sikap/menerim suatu kenyataan bahwa planet tempat kita berada semakin menyempit dengan adanya terobosan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sikap dalam menghadapi globalisasi ini adalah bukan melawan arus globalisasi akan tetapi kita harus dapat menjinakkan globalisasi itu sendiri.

PENTINGNYA KESADARAN DAN WAWASAN DALAM PERSPEKTIF GLOBAL

(25)

22

Untuk meningkatkan kesadaran mari kita coba untuk memahami mengapa globalisasi ini bisa terjadi. Salah satu faktor yang mendorong kuatnya globalisasi ini adalah adanya kemajuan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

Teknologi merupakan alat dan jalan, yang penggunaannya sangat tergantung pada orangnya. Apabila digunakan untuk hal yang negatif maka teknologi menjadi sesuatu yang jelek dan menakutkan, sebaliknya apabila digunakan untuk kepentingan yang positif maka teknologi menjadi sesuatu yang baik dan mengasyikkan. Disinilah pentingnya kesadaran dan wawasan agar teknologi digunakan untuk kepentingan yang positif.

Sadarkah kita, bahwa di rumah saat ini sudah di penuhi dengan alat dan media sebagai hasil kemajuan teknologi. Dapatkah kita menolak kehadiran informasi melalui alat dan teknologi tersebuut? Atau apakah kita mempunyai kekuatan untuk menolaknya? Kita tidak perlu menolaknya yang penting bagi kita bagaimana kita mengakomodasikan kedalam pola perilaku sesuai dengan nilai dan budaya kita.

Di sinilah kita memerlukan kesadaran yang tinggi serta wawasan yang luas.

Dengan kesadaran bahwa kita merasakan adanya kebutuhan memahami masalah global, serta dengan wawasan yang luas kita dapat memilih dan memilah inforamasi atau nilai mana yang diperlukan dan mana yang tida, mana yang sesuai dengan nilai budaya kita dan mana yang tidak.

Untuk mendukung kesadaran dan wawasan kita perlukan adanya landasan seperti :

a. Nasionalisme (Kesadaran Nasional)

Imawan mengutip pendapat Haas (Yaya,1998) bahwa nasionalisme yang kuat dapat menjadi pilar terhadap pengaruh buruk dariperkembangan teknologi yang pesat ini. Nasionalisme adalah cinta tanah air dengan prinsip baik buruk adalah negeriku. Nasionalisme mamapu menangkal perbedaan suku, adat istiadat, ras dan agama. Namun juga tidak hanya terkait oleh baik dan buruk adalah negaraku dan bangsaku. Yang baik harus kita ambil dan yang buruk kita tainggalkan. Kita memiliki kesadaran nasionalisme yang cukup kuat, misalnya kesetiakawanan social, ketahanan nasional dan musyawarah nasional.

b. Norma Dan Agama

Bangsa kita terkenal dengan bangsa yang agamis, patuh terhadap aturan dan norma yang ada, baik itu norma adat, social, susila dan norma lainnya.

Norma dan Agama adalah pilar utama untuk menangkal pengaruh negatif seiring dangan gelombang globalisasi.

c. Nilai Budaya Bangsa

Bangsa kita mempunyai nilai budaya yang luhur, yang dapat dijadikan pilar dan filter terhadap berbagai pengaruh negatif, serta sebgai pendukung bagi nilai dan pengaruh, yang membawa dampak positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menurut Emil Salim (Mimbar Pendidikan, 1989) terdapat 4 bidang kekuatan gelombang globalisasi yang palin menonjol yaitu :

1) Kekuatan pertama yang membuat dunia menjadi transparan dan sempit adalah gelombang perkembangan IPTEK yang amat tinggi. Kekuatan ini Nampak

(26)

23

antara lain penggunaan kamputer dan satelit, dengan ini dapat dengan cepat menghimpun informasi dunia dengan rinci tentang segala hal misalnya kekayaan laut, hutan dan lain-lain.

2) Kekuatan kedua adalah kekuatan ekonomi. Ekonomi Global yang terjadi saat ini demikian kuat. Globalisasi dalam ekonomi namapak sebagai suatu keterkaitan mata rantaiyang sulit dilepaskan. Krisis moneter yang melanda Indonesia saat ini tidak terlepasdari kegiatan-kegiatan di Negara-negara ASEAN dan bahwak dunia.

3) Hal ketiga adalah masalah lingkungan hidup.

4) Keempat adalah politik. Misalnya krisis Teluk dampaknya sangat dirasakn secara Global di Negara-negara lain, baik segio politik maupun ekonomi.

Perlu kita sadari bahwa globalisasi mempunyai Dampak positif dan Dampak negatif. Positif karna kita dapat mengambil keuntungan dengan perkembangan ilmu dan kemajuan dari Negara lain, akn tetapi akan berubah menjadi dampak negatif apabila kita tidak mempersiapkan diri dengan berbagai bekal pengetahuan, norma dan ideologi yang kuat. Apabila kita tidak siap kita akan tergilas, dan jauh ketinggalan dari bangsa lain.

Dengan demikian dalam era globalisasi ini informasi menjadi sangat penting, maka kuasailah informasi. Informasi ibarat darah dalam tubuh apabila kita ingin bertahan hidup maka kita harus menguasai informasi.

Dalam globalisasi kita menyadari bahwa setiap bangsa adalah saling bersaing dan berpacu dengan segala perubahan dan kemajuan. Kita akan kalah dalam persaingan kalau kita tidak siap dan tidak mengantisipasinya. Kesiapan kita dalam bersaing adalah penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menurut Mochtar Buchari (Mimbar Pendidikan, 1989), peningkatan daya saing itu adalah dalam hal berikut ini :

1) Peningkatan produksi dan mutu produk.

2) Penguasaan bahasa Inggris sebagai bahasa yang digunakan secara internasional.

3) Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

4) Penguasaan IPTEK.

2. Pentingnya Wawasan Dalam Perspektif Global

Globalisasi adalah peluang, apabila peluang tersebut tidak kita manfaatkan, maka selamanya kita akan terus ketinggalan.

Menurut Makagiansar (Mimbar Pendidikan 1989) agar kita dapat meningkatkan wawasan global ini, maka pendidikan memegang peran penting.

Melalui pendidikan maka Anda harus mampu mengembangkan 4 hal seperti berikut :

a) Kemampuan mengantisipasi (anticipate)

Pendidikan berusaha menyiapkan anak didik untuk dapat mengantisipasi perkembangan IPTEK yang begitu cepat.

b) Mengerti dan mengatasi situasi (cope)

Mengembangkan kemampuan dan sikap peserta didik untuk dapat menangani dan berhadapan dengan situasi baru. Rasa kepedulian terhadap

(27)

24

masalah serta keinginan untuk mengatasi masalah merupakan faktor yang harus dikembangkan pada diri anak.

c) Mengakomodasi (accomodate)

Mengakomodasi perkembangan IPTEK yang pesat dan segala perubahan yang ditimbulkannya. Dalam “mengatsi” (cope) dan mengakomodasi perlu dikembangkan bahwa sikap anak didik tidak larut dalam perubahan, tetapi ia harus mampu mengikuti dan mengendalikan perubahan agar umbuh menjaadi sesuatu yang positif dan bermanfaat bagi kehiduapn.

d) Mereorientasi (reorient)

Persepsi dan wawasan kita tentang dunia perlu diorientasikan kembali karena perkembangan IPTEK dan perubahan sosial yang cepat. Melalui pendidikan kita memperluas persepsi anak. Kita mendidik untuk dapat mengadakan reorientasi sikap dan nilai,sehingga memperoleh wawasan yang semakin luas.

Nilai budaya merupakan identitas budaya harus kita pertahankan, tetapi ada nilai yang perlu diubah atau disesuaikan dengan perkembangan.

Contoh orang Motto orang jawa “mangan ora mangan ngumpul” yang dalam bahasa indonesianya adalah “makan atau tidak yang penting berkumpul”.

Harus di ubah karena tidak sesuai lagi dengan kehidupan global yang sudah berkembang sngat jauh.

Sesuai dengan derasnya arus globalisasi ini maka, peran keluarga juga sangat besar. Keluarga sekarang hidup dalam “kotak global” elektronik baru (Schultze, 1991). Ini dapat kita lihat dari adanya TV, radio, dan parabola.

Dalam waktu yang tidak lama lagi rumah akan di penuhi dengan komputer yang dapat digunakan untuk e-mail, internet dan alat komunikasi jarak jauh.

Dengan adanya media seperti itu, yang dapat kita kendarai untuk mengarungi arus globalisasi ini, menurut Schultze akan mengantar anak-anak kita keluar dari rumah dan berjalan ke kebudayaan lain. Globalisasi dengan melalui media sperti ini akan berpacu kepada para orang tua dalam membesarkan anak. Ini tentu harus kita waspadai.

Untuk mewaspadai hal tersebut perlu dilakukan hal-hal seperti berikut:

a) Kita harus menguasai Ilmu Pengetahuan dab Teknologi

b) Menguasai informasi dalam berbagai bidang, dan mengolah serta memahami pesan-pesan yang ada dalam informasi tersebut, kemudian menarik kesimpulan dan menyeleksinya untuk digunakan dalam kehidupan.

c) Memanfaatkan pertemuan ilmiah, seperti semianar, diskusi dan sebagainya untuk memahami informasi.

Menurut pendapat HAR Tilaar(1998) tentang kondisi yang mencetuskan konsep-konsep inovasi yang dapat meningkatkan wawasan anda tentang masalah global dan globalisasi, sebagai berikut.

a) Di dalam era globalisasi kita berada didalam suatu masyarakat yang kompetitif, artinya pribadi dan masyarakat berada pada kondisi untuk menghasilkan sesuatu yang tebaik dan berkualitas.

Referensi

Dokumen terkait

Interaksi tersebut dalam bidang budaya melahirkan sebuah akulturasi yakni sebagai suatu proses sosial yang terjadi apabila manusia dalam suatu masyarakat dengan kebudayaan