• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pentingnya Wawasan Dalam Perspektif Global

BAB III PENTINGNYA KESADARAN DAN WAWASAN

2. Pentingnya Wawasan Dalam Perspektif Global

Globalisasi adalah peluang, apabila peluang tersebut tidak kita manfaatkan, maka selamanya kita akan terus ketinggalan.

Menurut Makagiansar (Mimbar Pendidikan 1989) agar kita dapat meningkatkan wawasan global ini, maka pendidikan memegang peran penting.

Melalui pendidikan maka Anda harus mampu mengembangkan 4 hal seperti berikut :

a) Kemampuan mengantisipasi (anticipate)

Pendidikan berusaha menyiapkan anak didik untuk dapat mengantisipasi perkembangan IPTEK yang begitu cepat.

b) Mengerti dan mengatasi situasi (cope)

Mengembangkan kemampuan dan sikap peserta didik untuk dapat menangani dan berhadapan dengan situasi baru. Rasa kepedulian terhadap

24

masalah serta keinginan untuk mengatasi masalah merupakan faktor yang harus dikembangkan pada diri anak.

c) Mengakomodasi (accomodate)

Mengakomodasi perkembangan IPTEK yang pesat dan segala perubahan yang ditimbulkannya. Dalam “mengatsi” (cope) dan mengakomodasi perlu dikembangkan bahwa sikap anak didik tidak larut dalam perubahan, tetapi ia harus mampu mengikuti dan mengendalikan perubahan agar umbuh menjaadi sesuatu yang positif dan bermanfaat bagi kehiduapn.

d) Mereorientasi (reorient)

Persepsi dan wawasan kita tentang dunia perlu diorientasikan kembali karena perkembangan IPTEK dan perubahan sosial yang cepat. Melalui pendidikan kita memperluas persepsi anak. Kita mendidik untuk dapat mengadakan reorientasi sikap dan nilai,sehingga memperoleh wawasan yang semakin luas.

Nilai budaya merupakan identitas budaya harus kita pertahankan, tetapi ada nilai yang perlu diubah atau disesuaikan dengan perkembangan.

Contoh orang Motto orang jawa “mangan ora mangan ngumpul” yang dalam bahasa indonesianya adalah “makan atau tidak yang penting berkumpul”.

Harus di ubah karena tidak sesuai lagi dengan kehidupan global yang sudah berkembang sngat jauh.

Sesuai dengan derasnya arus globalisasi ini maka, peran keluarga juga sangat besar. Keluarga sekarang hidup dalam “kotak global” elektronik baru (Schultze, 1991). Ini dapat kita lihat dari adanya TV, radio, dan parabola.

Dalam waktu yang tidak lama lagi rumah akan di penuhi dengan komputer yang dapat digunakan untuk e-mail, internet dan alat komunikasi jarak jauh.

Dengan adanya media seperti itu, yang dapat kita kendarai untuk mengarungi arus globalisasi ini, menurut Schultze akan mengantar anak-anak kita keluar dari rumah dan berjalan ke kebudayaan lain. Globalisasi dengan melalui media sperti ini akan berpacu kepada para orang tua dalam membesarkan anak. Ini tentu harus kita waspadai.

Untuk mewaspadai hal tersebut perlu dilakukan hal-hal seperti berikut:

a) Kita harus menguasai Ilmu Pengetahuan dab Teknologi

b) Menguasai informasi dalam berbagai bidang, dan mengolah serta memahami pesan-pesan yang ada dalam informasi tersebut, kemudian menarik kesimpulan dan menyeleksinya untuk digunakan dalam kehidupan.

c) Memanfaatkan pertemuan ilmiah, seperti semianar, diskusi dan sebagainya untuk memahami informasi.

Menurut pendapat HAR Tilaar(1998) tentang kondisi yang mencetuskan konsep-konsep inovasi yang dapat meningkatkan wawasan anda tentang masalah global dan globalisasi, sebagai berikut.

a) Di dalam era globalisasi kita berada didalam suatu masyarakat yang kompetitif, artinya pribadi dan masyarakat berada pada kondisi untuk menghasilkan sesuatu yang tebaik dan berkualitas.

25

b) Masyarakat didalam era globalisasi menuntut kualitas yang tinggi baik di dalam jasa, barang maupun investasi modal. Kualitas diatas kuantitas.

c) Era globalisasi merupakan era infornasi dengan sarana-sarananya yang dikenal sebagai superhighway. Pemanfaatan informasi superhighway merupakan suatu kebutuhan masyarakat modern dan demikian perlu dikuasi anggota masyarakat.

d) Era globalisasi merupakan era komunikasi yang cepat dan canggih. Oleh karena itu, penguasaan terhadap sarana komunikasi seperti bahasa merupakan syarat mutlak.

e) Era globalisasi ditandai oleh maraknya kehidupan bisnis.

f) Eraglobalisasi merupakan era teknologi, oleh kareana itu masyarakatnya harus melek digital.

D. RINGKASAN MATERI

Menurut Kamus Filsafat yang ditulis oleh Loren Bagus (1996) bahwa yang dimaksud dengan kesadaran adalah mengandung arti keinsyafan terhadap ego, diri, atau benda. Kesadaran adalah kemampuan untuk melihat dirinya sendiri sebagaimana orang lain dapat melihatnya. Dengan kata lain kesadaran adalah “pengakuan diri”.

Kesadaran muncul dari dalam diri kita sebagai cetusan nurani. Kalau hal ini dikaitkan dengan perspektif global maka kesadaran di sini adalah pengakuan bahwa kita adalah bukan semata-mata sebagai warga suatu Negara tetapi juga warga dunia, yang mempunyai ketergantungan terhadap orang lain dan bangsa lain, serta terhadap alam sekitar baik secara lokal, nasional, maupun global. Dengan kesadaran itu muncul suatu pengakuan bahwa masalah global perlu dipelajari, dipahami dan dimanfaatkan untuk kepentingan bersama, sehingga dalam berpikir, berucap, dan bertindak menunjukkan dan mencerminkan adanya kepedulian, kepentingan, dan kemanfaatan.

Landasan kesadaran dalam perspektif global dibagi menjadi tiga yaitu nasionalisme, norma dan agama, nilai budaya dan bangsa. Seorang yang dikatakan sadar terhadap perspektif global adalah yang berpikiran global namun bertindak lokal.

E. TUGAS DAN LATIHAN

1. Bagaimana cara menghindari dampak negatif globalisasi ? F. RAMBU-RAMBU JAWABAN

1. Di sinilah kita memerlukan kesadaran yang tinggi serta wawasan yang luas.

Dengan kesadaran bahwa kita merasakan adanya kebutuhan memahami masalah global, serta dengan wawasan yang luas kita dapat memilih dan memilah inforamasi atau nilai mana yang diperlukan dan mana yang tidak, mana yang sesuai dengan nilai budaya kita dan mana yang tidak.

26 BAB IV

KALIMAT EFEKTIF A. TUJUAN

Setelah Mempelajari Modul Ini, Anda Dapat Memahami Isu-Isu dan Masalah Global dalam Kaitannya Dengan Kepentingan Nasional !

B. POKOK-POKOK MATERI

1. Isu-isu Global Dalam Kaitannya Dengan Kepentingan Nasional

2. Masalah-Masalah Global Dalam Kaitannya Dengan Kepentingan Nasional C. Uraian Materi

1. Isu-isu Global Dalam Kaitannya Dengan Kepentingan Nasional

Mengenai isu dan masalah global, Merry M. Merryfield (1997:8) mengemukakan pokok-pokok penduduk dan keluarga berencana (population and family planning), hak rakyat menentukan pemerintahan sendiri (self determination), pembangunan (development), hak asasi manusia (human right), emigrasi, imigrasi dan pengungsian (emigration, immigration and refugees), kepemilikan bersama secara global (the global commnos), kelaparan dan bahan pangan (bunger and food), perdamaian dan keamanan (peace and security), prasangka dan diskriminasi (prejudice and discrimination). Isu dan masalah yang telah dikemukakan tadi, bukan lagi dirasakan secara local maupun regional, namun kini sudah dirasakan oleh seluruh dunia. Badan dan lembaga dunia yang merupakan bagian dari PBB maupun yang berada diluar PBB seperti LSM telah menaruh perhatian yang seriau mengenai hal tersebut.

a. Penduduk dan Keluarga Berencana

Masalah penduduk merupakan masalah yang sudah mendunia. Persoalan ketidakseimbangan antara pertumbuhan dan jumlah penduduk dengan ketersediaan bahan pangan, lapangan kerja serta pamukiman yang merupakan masalah kesejahteraan, bukan hanya masalah yang menimpa Indonesia melainkan masalah yang dialami juga oleh Negara-negara di dunia.Salah satu upaya untuk mengatasi masalah penduduk yaitu dengan melakukan program Keluarga Berencana (KB) dengan mengatur jumlah anggota keluarga demi kesejahteraan masing-masing keluarga. Program ini selain merupakan upaya pemecahan masalah, pada pelaksanaannya juga masih menjadi permasalahan global.

b. Pembangunan

Pembangunan menurut Bartelmus (1986:3) merupakan proses yang berupaya memperbaiki kondisi hidup masyarakat, baik kondisi material maupun non material termasuk kebutuhan fisikal, telah-sedang-akan dilakukan oleh semua bangsa di dunia ini. Namun karena pelaksanaannya melibatkan semua sumber baik SDA maupun SDM termasuk kemampuan IPTEKnya, pembangunan masih

ISU-ISU DAN MASALAH GLOBAL DALAM KAITANNYA DENGAN KEPENTINGAN NASIONAL

27

mengalami berbagai masalah dan kendala. Dengan demikian pembangunan merupakan suatu masalah global.

c. Hak Asasi Manusia (HAM)

Kita semua meyakini firman Allah dalam Al Quran, surat Al Hujarat, ayat 13 yang artinya sebagai berikut:

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Mengenal”. Dalam kehidupan di masyarakat hak asasi manusia mendapat perlakuan yang berbeda-beda oleh pihaik-pihak tertentu, sehingga terjadi suatu pelanggaran HAM. Diskriminasi rasial, etnis, agama, dan lainnya merupakan contoh pelanggaran HAM. HAM ini tidak hanya merupakan masalah local dan regional di kawasan tertentu, namun juga merupakan masalah global.

d. Migrasi

Perpindahan penduduk, baik dala emigrasi, imigrasi maupun pengungsian terjadi dimana-mana di dunia ini. Faktornya bermacam-macam, mulai dari faktor ekonomi, bencana alam, wabah, politik sampai keamanan. Bagi pelakunya mungkin merupakan jalan keluar dari masalah yang dialaminya, namun bagi kawasan yang didatangi mungkin akan menjadikan suatu masalah, karena mnyangkut tempat penampungan, lapangan kerja, bahan kebutuhan, dan lain-lainnya. Masalah migrasi ini merupakan suatu maslah global.

e. Lingkungan dan Sumber Daya

Berdasarkan UU RI No.4 tahun 1982, menyatakan bahwa pengertian lingkungan hidup adalah sebagai berikut : kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Pengaruh tersebut dapat berdampak positif dalam arti makin menjamin kelangsungan hidup dan kesejahteraan, serta dapat pula berdampak negatif dengan pengertian mengganggu bahkan mengancam kesejahteraan manusia. Kondisi lingkungan yang negatif ini merupakan suatu masalah global.

Masalah lingkungan seperti pencemaran (udara, tanah, air, suara, atau kebisingan, sinar yang menyilaukan), banjir, kekeringan, tanah longsor, hama dan sebangsanya yang mengganggu bahkan mengancam kehidupan manusia, tidak hanya terjadi secara local atau regional, namun sudah menjadi masalah global. Masalah lingkungan telah menjadi perhatian dan kepedulian dunia, baik PBB maupun LSM.

Masalah lingkungan hidup yang telah mengglobal harus menjadi perhatian dan kepedulian tiap orang termasuk seorang guru maupun warna dunia.

Sumber Daya Alam (SDA) merupakan suatu bentuk materi atau energi yang diperoleh dari lingkungan fisikal yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia.

28

Sumber daya alam tidak hanya berupa kondisi fisikal alamiah, melainkan juga dapat berupa SDA dan SDM.

Kandungan, persediaan, penggalian dan pemanfaatan sumber daya, khususnya sumber daya alam, tidak hanya menyangkut pemerintah serta Negara pemilik sumber daya alam yang bersangkutan, melainkan juga melibatkan Negara-negara lain yang berkepentingan. Dalam mekanisme dan dinamika produksi, pemanfaatan,konsumsi dan perdagangan sumber daya alam terjadi saling ketergantungan dan saling keterkaitan antar berbagai Negara di dunia yang terus berkembang dari waktu ke waktu.

2. Masalah-Masalah Global Dalam Kaitannya Dengan Kepentingan Nasional Dari sekian jumlah negara di dunia ini, kita membedakan negara-negara yang terbelakang, sedang berkembang, dan negara-negara maju. Tekanan perbedaan tersebut terletak pada tingkat kemampuannya dalam menguasai serta memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengolah sumber daya alam bagi kepentingan kemakmuran penduduknya.

Negara-negara yang dikategorikan ke dalam negara yang terbelakang adalah negara yang kemampuan SDM-nya masih sangat rendah dalam menguasai dan memanfaatkan IPTEK untuk menggali sumber daya alam serta lingkungan bagi kemakmurannya. Selain itu tingkat pendidikan masyarakatnya sangat rendah atau dapat dikategorikan masih bodoh. Tingkat dan kemampuan ekonominya pun juga rendah.

Negara-negara yang dikategorikan negara yang sedang berkembang, kemampuan IPTEKnya lebih maju Kelompok negara ini telah dapat memanfaatkan IPTEK dalam mengolah sumber daya alam dan lingkungannya, meskipun masih berbobot tradisional. Tingkat pendidikannya juga sudah lebih baik bila dibandingkan dengan negara yang terbelakang.

Negara-negara yang dikategorikan negara maju yaitu negara-negara yang telah menguasai dan memanfaatkan IPTEK canggih dalam kehidupannya. Tingkat pendidikan masyarakat, ekonomi dan pendapatannya sudah rata-rata tinggi.

Perbedaan antara negara terbelakang dengan negara sedang berkembang dan dengan negara maju, bukan didasarkan atas tinggi rendahnya martabat kemanusiaan, melainkan didasarkan atas derajad kemampuan SDM-nya dalam menguasai serta menerapkan IPTEK bagi kesejahteraan manusia yang bersangkutan.

Perbedaan antara individu, masyarakat, bangsa dan negara yang memiliki kekuasaan atau kekuatan dengan individu, masyarakat, bangsa dan negara yang lemahyang tidak dilandasi oleh kesadaran bahwa manusia di hadapan Tuhan itu derajadnya sama, akan menimbulkan konflik yang membahayakan perdamaian.

Dalam menciptakan kehidupan global yang sejahtera, aman, dan damai, kerja sama dan saling ketergantungan merupakan mekanisme yang strategis.

Bagaimanapun kayanya, negara-negara itu memerlukan sesuatu dari pihak, negara, bangsa dan masyarakat lain. Negara industri akan memerlukan bahan mentah atau bahan dasar yang diprosesnya dari negara lain, begitu pula barang-barang hasil produksinya juga memerlukan pasar di negara lain, untuk menjual barang-barang hasil industrinya. Sehingga timbul saling ketergantungan antara mereka. Dalam

29

lingkup global yang luas, saling ketergantungan tidak hanya pada bidang ekonomi saja, namun juga pada bidang sosial, budaya, dan politik. Saling ketergantungan dalam bidang-bidang kesehatan, kedokteran, keluarga berencana, olah raga, kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, pemerintahan, kedaulatan rakyat, HAM dan seterusnya, menjadi tuntutan bagi terciptanya masyarakat global yang selaras, serasi, dan seimbang.

Kemiskinan yang dialami oleh umat manusia juga merupakan masalah global.

Kontak antar manusia baik secara langsung maupun tidak langsung melalui berbagai media informasi, juga meningkatkan aspirasi penduduk terhadap kebutuhan hidup non ekonomi yang antara lain meliputi pendidikan, kesehatan, kesenian, rekreasi dan sebangsanya. Bagi masyaralat miskin, untuk memenuhi aspirasi yang tarafnya tinggi, untuk memenuhi kebutuhan dasar (basic neeeds) yang sangat mendasar, masih sangat sukar dicapai. Kenyataan tersebut merupakan masalah kemanusiaan yang harus mendapatkan perhatian, terutama dari mereka yang membuat dan mengambil kebijakan serta keputusan.

Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan penduduk dengan segala kebutuhan serta aspirasinya, pergeseran nilai, norma dan peraturan, merupakan hal yang wajar. Oleh karena itu, peninjauan pengembangan dan perubahan peraturan, hukum serta perundang-undangan merupakan upaya yang wajar dalam mengakomodasi pertumbuhan dan perkembangan tadi.

Dalam kenyataan hidup, terutama yang dialami oleh anggota masyarakat lapisan bawah yang lemah, sangat sukar untuk mendapatkan perlakuan dan pelayanan HAM-nya secara wajar. Pihak yang kuat dan berkuasa tidak jarang melakukan pelanggaran HAM terhadap mereka yang lemah, baik pada tingkat perorangan, tingkat kelompok, bangsa maupun negara. Untuk mengatasi pelanggaran atas HAM tersebut harus dimulai dari tiap individu masing-masing, yang saling menghayati benar hak dan kewajiban diri sendiri, serta hak dan kewajiban orang lain.

Salah satu nilai yang harus melekat pada diri kita yaitu kemandirian. Dalam dinamika kerja sama dan saling ketergantungan, kemandirian ini memperkuat kedudukan kita di tengah-tengah negara bangsa yang lain. Kemandirian merupakan kekuatan internal yang menjaga diri dari pendiktean permainan pihak lain yang bermaksud mencari keuntungan dari kelemahan kita.

Manusia selaku individu, keluarga, masyarakat dan bangsa selalu memiliki keterbatasan, meskipun termasuk ke dalam kelompok serba ada atau kaya. Oleh karena itu, kerja sama dan saling ketergantungan menjadi tuntutan yang wajar dalam kehidupan bermasyarakat, terutama dalam kehidupan global. Namun demikian jati diri dan kemandirian menjadi landasan yang harus melekat pada tiap diri manusia, baik sebagai individu, keluarga dan masyarakat, maupun sebagai bangsa serta warga dunia.

D. RINGKASAN MATERI

Mengenai isu dan masalah global, Merry M. Merryfield (1997:8) mengemukakan pokok-pokok penduduk dan keluarga berencana (population and family planning), hak rakyat menentukan pemerintahan sendiri (self determination), pembangunan (development), hak asasi manusia (human right), emigrasi, imigrasi

30

dan pengungsian (emigration, immigration and refugees), kepemilikan bersama secara global (the global commnos), kelaparan dan bahan pangan (bunger and food), perdamaian dan keamanan (peace and security), prasangka dan diskriminasi (prejudice and discrimination). Isu dan masalah yang telah dikemukakan tadi, bukan lagi dirasakan secara local maupun regional, namun kini sudah dirasakan oleh seluruh dunia. Badan dan lembaga dunia yang merupakan bagian dari PBB maupun yang berada diluar PBB seperti LSM telah menaruh perhatian yang seriau mengenai hal tersebut.

E. TUGAS DAN LATIHAN

Mengapa Keluarga Berencana sangat penting untuk dilakukan ? F. RAMBU-RAMBU JAWABAN

Masalah penduduk merupakan masalah yang sudah mendunia. Persoalan ketidakseimbangan antara pertumbuhan dan jumlah penduduk dengan ketersediaan bahan pangan, lapangan kerja serta pamukiman yang merupakan masalah kesejahteraan, bukan hanya masalah yang menimpa Indonesia melainkan masalah yang dialami juga oleh Negara-negara di dunia.Salah satu upaya untuk mengatasi masalah penduduk yaitu dengan melakukan program Keluarga Berencana (KB) dengan mengatur jumlah anggota keluarga demi kesejahteraan masing-masing keluarga. Program ini selain merupakan upaya pemecahan masalah, pada pelaksanaannya juga masih menjadi permasalahan global.

31 BAB V

A. TUJUAN

Setelah mempelajari modul ini, anda dapat memahami dan mengaplikasikan Isu-Isu Global Dalam Pembelajaran IPS SD

B. POKOK-POKOK MATERI

1. Isu – Isu Global Dalam Pembelajaran IPS SD

2. Masalah-Masalah Global Dalam Pembelajaran IPS SD C. URAIAN MATERI

1. Isu – Isu Global Dalam Pembelajaran IPS SD

Telah kita sadari bahwa pengajaran IPS bersumber dari masyarakat yang meliputi pertumbuhan, perkembangan, kemajuan kehidupan termasuk segala aspek dengan permasalahannya. Dengan demikian, pengajaran IPS tidak akan kehabisan materi untuk dibahas dan dipermasalahkan. Materi tersebut bukan hanya apa yang terjadi hari ini, melainkan juga yang telah terjadi masa yang lampau, dan lebih jauh pada masa yang akan datang. Ditinjau dari lingkup wilayahnya meliputi apa yang terjadi setempat secara local, nasional, regional sampai ke tingkat global. Hal tersebut menjadi perhatian dan lahan garapan pengajaran IPS.

Perkembangan, perubahan dan kemajuan pengetahuan, kesadaran perilaku, sikap dan pemikiran manusia saat ini akan berpengaruh terhadap sikap perilaku dan tindakannya di hari-hari mendatang. Oleh karena itu selaku guru IPS harus memperhitungkan dan mengantisipasinya.

Beberapa hal yang berkenaan dengan isu-isu global dalam pembelajaran IPS diantaranya sebagai berikut :

a) Kemajuan dan pemanfaatan IPTEK dalam komunikasi transportasi;

multimedia, kamera dan pemotretan jarak jauh, teropong serta penginderaan dari satelit, telah memperluas cakrawala pandang manusia yang memperkaya materi pembelajar IPS

b) Kontak antarmanusia dan arus barang berita dan informasi baik secara fisik langsung tanpa perantara, maupun tidak langsung melalui berbagai media, memperluas cara pandang manusia mulai dari tingkat locak, regional sampai ke tingkat global, untuk membina perspektif global dalam diri manusia.

Proses yang demikian itu merupakan salah satu tugas yang harus diperhatikan pada pembelajaran IPS

c) Secara alamiah, baik kondisi alam fisik maupun social budaya manusia di permukaan bumi, tersebar tidak merata dan beraneka ragam. Ketidak merataan dan keanekaragaman SDA dan SDM ini menjadi dasar terjadinya penjelajahan, kontak social, perdagangan serta kemajuan cara pandang manusia terhadap kehidupan baik dalam konteks keruangan maupun dalam

ISU-ISU GLOBAL DALAM PEMBELAJARAN IPS SD

32

perkembangan waktunya. Kenyataan yang demikian itu menjadi landasan materi pada kajian pembelajaran IPS.

d) Perbedaan tingkat kemakmuran masyarakat, Negara-negara di permukaan bumi, tidak terletak pada kaya miskinnya SDA setempat, melainkan lebih ditentukan oleh kemampuan SDM-nya memanfaatkan SDA yang dimiliki bagi kesejahteraan mereka masing-masing. Kenyataan yang demikian itu menjadi landasan peningkatan kesadaran kita semua, khususnya kesadaran guru IPS peningkatan kesadaran kita semua, khususnya kesadaran guru IPS akan pentingnya pendidikan memperbaiki kualitas kemampuan peserta didik sebagai masa yang akan datang.

e) Fenomena dan masalah kehidupan di permukaan bumi sebagai suatu kenyataan, merupakan proses yang berkembang dalam ruang tertentu pada perjalanan dari waktu ke waktu. Kenyataan yang demikian, merupakan perpaduan jalinan antara faktor ruang dengan faktor waktu yang mencirikan karakter aspek kehidupan tersebut. Faktor waktu yang mencirikan karekter aspek kehidupan tersebut. Fenomena itu merupakan hal yang menarik bagi pembelajaran IPS.

2. Masalah-Masalah Global Dalam Pembelajaran IPS SD

Berkenaan dengan masalah-masalah global, Merry M. Merryfield (1997:8) antara lain mengemukakan penduduk dan keluarga berencana (population and family planning), pembangunan (development), hak asasi manusia bersama secara global (the global commons), lingkungan hidup dan SDA (environment and natural resources), kelaparan dan bahan pangan (hunger and food), perdamaian dan keamanan (peace security), prasangka dan diskriminasi (prejudice and discrimination). masalah-masalah diantaranya sebagai berikut : a) Penduduk dan keluarga berencana

Masalah penduduk terletak pada tingkat kesejaheraan dan kemakmuran yang rendah sebagai akibat adanya kesenjangan yang besar antara pertumbuhan pertumbuhan serta jumlah penduduk yang terus meningkat dengan pertumbuhan segala kebutuhan terbatas. Sedangkan upaya-upaya yang dilakukan untuk menyeimbangkan dan menanggulanginya yaitu progam keluarga berencana yang masih belum berhasil.

b) Pembangunan

Masyarakat dan Negara-negara yang miskin yang seharusnya melakukan pembangunan untuku mengentaskan diri dari kemiskinan, justru tidak mampu melaksanakannya. Pembangunan sebagai rangkaian kegiatan perencanaan, pengkajian, uji kelayakan, pengelolaan, pelaksanaan, evaluasi memerlukan SDM yang handal, dana yang mendukung, dan suasana yang kondusif. Dengan demikian pembangunan yang seharusnya menjadi upaya pemecahan masalah, untuk bangsa-bangsa yang terbelakang dan miskin, justru menjadi masalah. Dalam hal ini SDM dengan kualitas kemampuannya, menjadi kunci utama.

33 c) Hak asasi Manusia

Mengapa yang melekat pada diri tiap orang itu menjadi masalah, bahkan menjadi masalah global? Persoalannya terletak pada pelanggaran yang terjadi dialami oleh orang-orang tertentu, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki kekuasaan atau yang berkuasa. Oleh karena itu, kita masing-masinng harus menyadari hak dan kewajiban dan memahami serta menghormati hak dan kewajiban orang lain. Hal itu sebagai upaya untuk memberikan pengertian dan kesadaran

Mengapa yang melekat pada diri tiap orang itu menjadi masalah, bahkan menjadi masalah global? Persoalannya terletak pada pelanggaran yang terjadi dialami oleh orang-orang tertentu, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki kekuasaan atau yang berkuasa. Oleh karena itu, kita masing-masinng harus menyadari hak dan kewajiban dan memahami serta menghormati hak dan kewajiban orang lain. Hal itu sebagai upaya untuk memberikan pengertian dan kesadaran