• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perspektif Global Dari IPTEK, Transportasi, Komunikasi, Dan

BAB II PERSPEKTIF GLOBAL DILIHAT DARI SUDUT ILMU-

3. Perspektif Global Dari IPTEK, Transportasi, Komunikasi, Dan

1. Perspektif Global Dari Visi Geografi, Sejarah Dan Ekonomi a) Perspektif Global Dari Visi Geografi

Geografi adalah ilmu tentang keruangan .Konsep ruang dalam Geografi yaitu permukaan bumi tiga dimensi (darat, air, udara).

Ruang permukaan bumi ukuran dan jaraknya : local, regional, global.

 Perspektif local : dari perkampungan satu bersambung menjadi perkampungan yang lebih luas. Yang menghubungkan : jalan, alat angkutan, arus barang dan manusia. Suatu wilayah atau kawasan mengalami perkembangan (pemukiman penduduk, tempat perbelanjaan, pasar, jalan, jumlah penduduk) menjadi lebih luas.

 Perspektif regional : adanya perubahan dalam ruang, misalnya: hutan menjadi lahan pertanian, pemukiman, kawasan industry, jalan, lapangan

dampak : perubahan tatanan air, tumbuh-tumbuhan, hewan, cuaca. Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi sekarang bersambung menjadi Jabotabek  dampak : kehidupan (aspek social, budaya, psikologi maupun politik)

 Perspektif Global : Tak ada batas ruang maupun waktu antar Negara-negara di dunia.Pengaruh dari : kemajuan teknologi dampak : terjadi interaksi antar Negara, misalnya pakaian, makanan, kesenian dan perdagangan. Jadi dikatakan hampir 100% geografi berkenaan dengan penerapan perspektif global. Bukti : “Pemanasan Global” Meningkatnya karbondioksida efek rumah kaca di atmosfir pemanasan global (suhu di permukaan bumi naik) pencairan es di kutub permukaan air laut naik.

b) Perspektif Global Dari Visi Sejarah

Perspektif Sejarah mengacu pada konsep waktu (waktu yang telah lampau), tapi dapat dikaji untuk memprediksi kejadian-kejadian yang akan datang.

Perspektif sejarah tentang tokoh-tokoh, bangunan, perang, pertemuan internasional dapat dimunculkan sebagai pendidikan serta pengembangan SDM generasi muda untuk memasuki kehidupan global.

PERSPEKTIF GLOBAL DILIHAT DARI SUDUT ILMU-ILMU SOSIAL DAN ILMU LAIN YANG TERKAIT

16

 Tokoh agama, nabi, Rasul tidak hanya mempengaruhi umatnya waktu itu, tetapi menjadi pola perilaku dan teladan secara global.

 Tokoh sejarah tidak hanya mempengaruhi ilmu sejarah, tapi juga ilmu yang lain.

 Bangunan Ka’bah (Mekkah), Piramida (Mesir), Tembok Besar (Cina) Taj Mahal (India), Borobudur (Indonesia) merupakan bangunan “keajaiban dunia”, tidak hanya bernilai sejarah saja, tapi bernilai global yang mempersatukan umat.

 Perang di berbagai kawasan, terutama perang dunia tidak hanya dilihat dari dahsyatnya senjata saja dan ngerinya pembunuhan umat manusia tapi diungkapkan nilai kemanusiaannya.

 Pertemuan internasional yang bermakna sejarah, misalnya KAA menyadarkan masyarakat Asia dan Afrika akan haknya sebagai umat manusia.

c) Perspektif Global Dari Visi Ekonomi

Ilmu ekonomi adalah suatu studi ilmiah yang mengkaji bagaimana orang perorang dan kelompok-kelompok masyarakat menentukan pilihan. Dalam ilmu ekonomi menyangkut aspek :

1) Menentukan pilihan

2) Keinginan yang tak terbatas 3) Persediaan sumber daya terbatas 4) Keguanaan alternative SDA 5) Penggunaan hari ini dan hari esok

Pertumbuhan penduduk dunia yang pesat dari waktu ke waktu, menjadi salah satu faktor terjadinya masalah global dalam bidang ekonomi.

2. Perspektif Global Dari Visi Politik, Sosiologi, Antropologi a) Perspektif Global Dari Visi Politik

Ilmu politik mempelajari Negara, tujuan-tujuan Negara dan lembaga-lembaga Negara yang melaksakan tujuan, hubungan Negara dengan Negara yang lain. Hubungan Negara Indonesia dengan Negara lain merupakan hubungan internasional yang akhirnya menjadi hubungan global (menyeluruh, tidak terlalu formal). Secara politik Negara dengan tujuan dan lembaga-lembaganya mengalami perkembangan.

Misal : Negara Indonesia saat diproklamasikan baru mendapat pengakuan Negara lain secara terbatas. Keberhasilan KAA, pembentukan GNB (Indonesia sebagai pelopor) meningkatkan pengakuan Negara lain terhadap kedudukan Indonesia. Terbentuknya Negara-negara ASEAN membuat Negara Indonesia semakin diperhitungan Negara-negara lain termasuk Negara adikuasa. Dalam bidang politik Negara Indonesia menjadi Negara terhormat.

Dengan politik luar negeri yang bebas aktif, Indonesia terjun ke berbagai kegiatan penyelesaian pertikaian politik (Kamboja, Filipina, Bosnia, Palestina, Israel) Hal tersebut menjadi landasan kerja sama di bidang ekonomi. Kekuasaan Negara-negara maju tidak dapat melakukan ekspansi politik, ekspansi tersebut berubah dalam bentuk lain yaitu ekspansi ekonomi.

17

Penjajahan politik berakhir namun penjajahan ekonomi makin gencar.

Negara-negara yang baru merdeka secara politik merdeka, namun secara ekonomi dijajah.

Negara Indonesia secara politik berhasil menjadi Negara yang diperhitungkan oleh Negara lain tapi secara ekonomi banyak tergantung dari Negara lain.

b) Perspektif Global Dari Visi Sosiologi

Sosiologi adalah ilmu ilmiah tentang fenomena yang timbul akibat hubungan umat manusia, manusia, dan lingkungan. Sosiologi hubungan antarmanusia dalam lingkungan social. Hubungan dan interaksi social yang dialami manusia dan lingkungannya makin meluas dan berkembang (2 orang, banyak orang, antar kelompok, antar bangsa) . Luasnya interaksi social (dari keluarga, teman, tetangga, dusun, regional sampai global antar bangsa di dunia). Motif interaksi (ekonomi, budatya, politik, agama)

Dampak dari kemajuan, penerapan dan pemanfaatan IPTEK membawa perubahan tatanan sosisal baik materiel maupun nonmaterial.

Material : @ mie instant berbagai merek, pakaian dan jeans, pizza, hot dog, hamburger telah masuk ke perkotaan, pedesaan. Namun makanan khas seperti dodol Garut, kacang Bali, manisan Cianjur, oncom Bandung tidak lagi di daerah asal tapi dapat dijumpai di toserba bahkan di manca Negara.

Nonmaterial : @bersalaman ala tepuk punggung, tegur sapa ala barat, ciuman antar teman. @ jenis permainan pencak silat, gamelan, kungfu, taekwondo telah menyebar ke seluruh dunia.

Dari arus global dan interaksi baik langsung maupun melalui media wajib kita waspadai, misalnya pergaulan bebas, pemakaian obat terlarang, minum minuman keras, sadisme. Masalah social mengglobal merupakan penghancuran umat dalam jangka yang relative cepat meracuni generasi muda.

Perubahan yang sifatnya positif meningkatkan kesejahteraan dalam arti yang seluas-luasnya patut kita syukuri, sedangkan yang bersifat negatif harus kita waspadai, bahkan harus kita cari pemecahan masalahnya.

18 c) Perspektif Global Dari Visi Antropologi

Sudut pandang Antropologi terhadap perspektif global

Keterangan : I. Local

II. Nasional/regional

III. Internasional/interregional IV. Global

Sudut pandang Antropologi terhadap perspektif global berarti mengamati, menghayati memprediksi perkembangan kebudayaan secara menyeluruh yang aspek serta unsur-unsurnya itu berkaitan satu sama lain terintegrasi dalam kehidupan umat manusia.

Misalnya : pertunjukkan kesenian keliling dunia, kunjungan anggota DPR ke seluruh dunia, pertukaran pelajar antarnegara, pertemuan berbagai pakar dari berbagai bidang pengetahuan.

3. Perspektif Global Dari IPTEK, Transportasi, Komunikasi, Dan Internasional a) Perspektif Global Dari Visi Iptek

Teknologi adalah penerapan pengetahuan dan ilmu pengetahuan untuk mengembangkan pengetahuan tentang cara memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Ilmu pengetahuan erat hubungannya dengan teknologi, dalam kehidupan sehari-hari popular disebut IPTEK.

Perkembangan IPTEK meliputi tiga tahap perkembangan :

 IPTEK pertanian yang lebih maju : terjadi Revolusi Hijau

 Abad XVII ditemukan mesin uap (kemajuan IPTEK di bidang produksi dan industry) : terjadi revolusi ndustry

19

 Abad XX kemajuan IPTEK elektronik (Radio, TV dan telepon) : terjadi revolusi informasi.

Dampak negatif yang ditimbulkan adalah kesehatan psikologis dan biologis yang timbul di masyarakat : Ketegangan urat syaraf, darah tinggi, sadime, kriminalitas, mabuk teller bukan penyakit psikologis biologi di negara tertentu saja, tapi sudah mendunia.

b) Perspektif Global Dari Visi Transportasi

Alat angkut atau transportasi semula berfungsi mengangkut barang dan manusia. Dampak positif abad ke XVII revolusi industry membawa perkembangan transportasi yang meliputi darat, air dan udara.

Perkembangan jalan sebagai prasarana dan alat sarananya mendekatkan jarak relatif di permukaan bumi, memecahkan keterpencilan, jalan menjadi urat nadi perekonomian dalam proses distribusi.

Dalam pemanfaatan transportasi untuk perdagangan tidak hanya membawa barang dagangan saja, tetapi juga membawa kebiasaan, bahasa, agama, pengetahuan, dan IPTEK.Tanpa ada transportasi kehidupan manusia akan mandek, kelaparan di tempat-tempat tertentu, pengangguran akan meluas, produsen akan kelimpahan industry, konsumen menghadapi kelangkaan barang kebutuhan.

c) Perspektif Global Dari Visi Komunikasi

Perkembangan kemajuan dan penggunaan media elektronij (radio, TV, facsimile, internet) kontak interaksi social umat manusia untuk berkomunikasi juga makin maju. Makin lama komunikasi menjadi kebutuhan yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Namun bagi kepentingan-kepentingan tertentu yang harus dirahasiakan, fenomena tidak boleh disebarluaskan, internet juga mengandung bahaya, jika dimanfaatkan oleh orang-orang jahat untuk membobol bank atau rahasia perusahaan.

d) Perspektif Global Dari Visi Internasional

PBB merupakan lembaga dunia yang memperhatikan aspek kehidupan masyakat Negara-negara anggotanya. PBB menangani masalah-masalah internasional (kependudukan, pangan, lingkungan hidup, dan perdamaian) yang terkait satu sama lain.

 Masalah kependudukan tidak hanya menangani jumlah penduduk saja tapi mengenai pangan, perumahan, penghasilan, dan pekerjaan. PBB : pangan dan pertanian (FAO), kesehatan (WHO)

 Masalah lingkungan hidup tidak bisa lepas dari kependudukan, industry, SDA, kesehatan dan tatanan ilmiah. PBB : lingkungan hidup (United Nations Environment Programe)

 Masalah perdamaian mengenai pertikaian senjata nuklir, percobaan nuklir PBB : komisi ilmiah tenteng efek radiasi atom

Kecenderungan yang luas pada tatanan internasional yang mengglobal dalam perspektif ekonomi dan ekologi berkenaan dengan relokasi industry

20

dari Negara-negara maju ke Negara-negara berkembang. Menerima rekolasi industry dengan kehausan pembangunan tanpa kesiapan kemampuan SDM pengelola keseimbangannya akan membawa hal – hal yang buruk. Oleh karena itu dunia internasional dituntut untuk memberikan bimbingan agar ketimpangan ekonomi dengan ekologi ini tidak terjadi. Jika degradasi terjadi dampaknya akan meluas ke seluruh dunia internasional.

D. RINGKASAN

Geografi adalah ilmu tentang keruangan .Konsep ruang dalam Geografi yaitu permukaan bumi tiga dimensi (darat, air, udara). Perspektif Sejarah mengacu pada konsep waktu (waktu yang telah lampau), tapi dapat dikaji untuk memprediksi kejadian-kejadian yang akan datang. Ilmu ekonomi adalah suatu studi ilmiah yang mengkaji bagaimana orang perorang dan kelompok-kelompok masyarakat menentukan pilihan. Ilmu politik mempelajari Negara, tujuan-tujuan Negara dan lembaga-lembaga Negara yang melaksakan tujuan, hubungan Negara dengan Negara yang lain.

E. TUGAS DAN LATIHAN

1. Bagaimana Perspektif Global dilihat dari visi Komunikasi ? F. RAMBU-RAMBU JAWABAN

1. Perkembangan kemajuan dan penggunaan media elektronik (radio, TV, facsimile, internet) kontak interaksi social umat manusia untuk berkomunikasi juga makin maju. Makin lama komunikasi menjadi kebutuhan yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Namun bagi kepentingan-kepentingan tertentu yang harus dirahasiakan, fenomena tidak boleh disebarluaskan, internet juga mengandung bahaya, jika dimanfaatkan oleh orang-orang jahat untuk membobol bank atau rahasia perusahaan.

21 BAB III

RAGAM BAHASA

A. TUJUAN

Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan mampu memahami Pentingnya Kesadaran dan Wawasan dalam Perspektif Global.

B. POKOK-POKOK MATERI 1. Ragam Hukum

2. Ragam Sastra 3. Ragam Biografi 4. Ragam Jurnalistik 4. Ragam Ilmiah C. URAIAN MATERI

1. Pentingnya Kesadaran Dalam Perspektif Global

Menurut Kamus Filsafat yang ditulis oleh Loren Bagus (1996) bahwa yang dimaksud dengan kesadaran mengandung arti keinsyafan terhadap ego, diri atau benda. Kesadaran adalah kemampuan untuk melihat dirinya sendiri sebagaimana orang lain dapat melihatnya.

Dengan kata lain kesadaran adalah pengakuan diri. Dikaitkan dengan perspektif global adalah pengakuan bahwa kita adalah bukan semata –mata sebgai warga suatu negara tetapi warga dunia, yang mempunyai ketergantungan terhadap orang lain dan bangsa lain, serta terhadap alam sekitar baik local, nasional dan global.

Wawasan menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia Jilid 17 (1991) adalah sikap pandang atau cara pandang yang melihat sesuatu sebagai suatu kepentingan.

Perspekstif Global mencakup dua sisi yaitu kesadaran dan wawasan. Tanpa kesadaran kita tidak dapat memahami masalah global, dan tanpa wawasan kita tak akan mampu mempertahankan kehidupan global.

Perspektif global mencangkup dua sisi yaitu kesadaran dan wawasan. Tanpa kesadaran kita tidak dapat memahami masalah global, dan tanpa wawasan kita tak akan mampu mempertahankan kehidupan global.

Dalam kehidupan global yang pertama kali harus disadari adalah bahwa manusia adalah merupakan warga global, sebagai penduduk dunia yang memiliki hak dan kewajiban tertentu. Selain itu perlu kita sadari bahwadi dunia ini tidak hanya ada kita, akan tetapi ada orang lain yang bermukimdi seluruh belahan dunia. Oleh karena itu kita harus banyak mempelajari tentang dunia dan seisinya.

Kesadaran tentang terjadinya globalisasi adalah sikap/menerim suatu kenyataan bahwa planet tempat kita berada semakin menyempit dengan adanya terobosan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sikap dalam menghadapi globalisasi ini adalah bukan melawan arus globalisasi akan tetapi kita harus dapat menjinakkan globalisasi itu sendiri.

PENTINGNYA KESADARAN DAN WAWASAN DALAM PERSPEKTIF GLOBAL

22

Untuk meningkatkan kesadaran mari kita coba untuk memahami mengapa globalisasi ini bisa terjadi. Salah satu faktor yang mendorong kuatnya globalisasi ini adalah adanya kemajuan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

Teknologi merupakan alat dan jalan, yang penggunaannya sangat tergantung pada orangnya. Apabila digunakan untuk hal yang negatif maka teknologi menjadi sesuatu yang jelek dan menakutkan, sebaliknya apabila digunakan untuk kepentingan yang positif maka teknologi menjadi sesuatu yang baik dan mengasyikkan. Disinilah pentingnya kesadaran dan wawasan agar teknologi digunakan untuk kepentingan yang positif.

Sadarkah kita, bahwa di rumah saat ini sudah di penuhi dengan alat dan media sebagai hasil kemajuan teknologi. Dapatkah kita menolak kehadiran informasi melalui alat dan teknologi tersebuut? Atau apakah kita mempunyai kekuatan untuk menolaknya? Kita tidak perlu menolaknya yang penting bagi kita bagaimana kita mengakomodasikan kedalam pola perilaku sesuai dengan nilai dan budaya kita.

Di sinilah kita memerlukan kesadaran yang tinggi serta wawasan yang luas.

Dengan kesadaran bahwa kita merasakan adanya kebutuhan memahami masalah global, serta dengan wawasan yang luas kita dapat memilih dan memilah inforamasi atau nilai mana yang diperlukan dan mana yang tida, mana yang sesuai dengan nilai budaya kita dan mana yang tidak.

Untuk mendukung kesadaran dan wawasan kita perlukan adanya landasan seperti :

a. Nasionalisme (Kesadaran Nasional)

Imawan mengutip pendapat Haas (Yaya,1998) bahwa nasionalisme yang kuat dapat menjadi pilar terhadap pengaruh buruk dariperkembangan teknologi yang pesat ini. Nasionalisme adalah cinta tanah air dengan prinsip baik buruk adalah negeriku. Nasionalisme mamapu menangkal perbedaan suku, adat istiadat, ras dan agama. Namun juga tidak hanya terkait oleh baik dan buruk adalah negaraku dan bangsaku. Yang baik harus kita ambil dan yang buruk kita tainggalkan. Kita memiliki kesadaran nasionalisme yang cukup kuat, misalnya kesetiakawanan social, ketahanan nasional dan musyawarah nasional.

b. Norma Dan Agama

Bangsa kita terkenal dengan bangsa yang agamis, patuh terhadap aturan dan norma yang ada, baik itu norma adat, social, susila dan norma lainnya.

Norma dan Agama adalah pilar utama untuk menangkal pengaruh negatif seiring dangan gelombang globalisasi.

c. Nilai Budaya Bangsa

Bangsa kita mempunyai nilai budaya yang luhur, yang dapat dijadikan pilar dan filter terhadap berbagai pengaruh negatif, serta sebgai pendukung bagi nilai dan pengaruh, yang membawa dampak positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menurut Emil Salim (Mimbar Pendidikan, 1989) terdapat 4 bidang kekuatan gelombang globalisasi yang palin menonjol yaitu :

1) Kekuatan pertama yang membuat dunia menjadi transparan dan sempit adalah gelombang perkembangan IPTEK yang amat tinggi. Kekuatan ini Nampak

23

antara lain penggunaan kamputer dan satelit, dengan ini dapat dengan cepat menghimpun informasi dunia dengan rinci tentang segala hal misalnya kekayaan laut, hutan dan lain-lain.

2) Kekuatan kedua adalah kekuatan ekonomi. Ekonomi Global yang terjadi saat ini demikian kuat. Globalisasi dalam ekonomi namapak sebagai suatu keterkaitan mata rantaiyang sulit dilepaskan. Krisis moneter yang melanda Indonesia saat ini tidak terlepasdari kegiatan-kegiatan di Negara-negara ASEAN dan bahwak dunia.

3) Hal ketiga adalah masalah lingkungan hidup.

4) Keempat adalah politik. Misalnya krisis Teluk dampaknya sangat dirasakn secara Global di Negara-negara lain, baik segio politik maupun ekonomi.

Perlu kita sadari bahwa globalisasi mempunyai Dampak positif dan Dampak negatif. Positif karna kita dapat mengambil keuntungan dengan perkembangan ilmu dan kemajuan dari Negara lain, akn tetapi akan berubah menjadi dampak negatif apabila kita tidak mempersiapkan diri dengan berbagai bekal pengetahuan, norma dan ideologi yang kuat. Apabila kita tidak siap kita akan tergilas, dan jauh ketinggalan dari bangsa lain.

Dengan demikian dalam era globalisasi ini informasi menjadi sangat penting, maka kuasailah informasi. Informasi ibarat darah dalam tubuh apabila kita ingin bertahan hidup maka kita harus menguasai informasi.

Dalam globalisasi kita menyadari bahwa setiap bangsa adalah saling bersaing dan berpacu dengan segala perubahan dan kemajuan. Kita akan kalah dalam persaingan kalau kita tidak siap dan tidak mengantisipasinya. Kesiapan kita dalam bersaing adalah penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menurut Mochtar Buchari (Mimbar Pendidikan, 1989), peningkatan daya saing itu adalah dalam hal berikut ini :

1) Peningkatan produksi dan mutu produk.

2) Penguasaan bahasa Inggris sebagai bahasa yang digunakan secara internasional.

3) Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

4) Penguasaan IPTEK.

2. Pentingnya Wawasan Dalam Perspektif Global

Globalisasi adalah peluang, apabila peluang tersebut tidak kita manfaatkan, maka selamanya kita akan terus ketinggalan.

Menurut Makagiansar (Mimbar Pendidikan 1989) agar kita dapat meningkatkan wawasan global ini, maka pendidikan memegang peran penting.

Melalui pendidikan maka Anda harus mampu mengembangkan 4 hal seperti berikut :

a) Kemampuan mengantisipasi (anticipate)

Pendidikan berusaha menyiapkan anak didik untuk dapat mengantisipasi perkembangan IPTEK yang begitu cepat.

b) Mengerti dan mengatasi situasi (cope)

Mengembangkan kemampuan dan sikap peserta didik untuk dapat menangani dan berhadapan dengan situasi baru. Rasa kepedulian terhadap

24

masalah serta keinginan untuk mengatasi masalah merupakan faktor yang harus dikembangkan pada diri anak.

c) Mengakomodasi (accomodate)

Mengakomodasi perkembangan IPTEK yang pesat dan segala perubahan yang ditimbulkannya. Dalam “mengatsi” (cope) dan mengakomodasi perlu dikembangkan bahwa sikap anak didik tidak larut dalam perubahan, tetapi ia harus mampu mengikuti dan mengendalikan perubahan agar umbuh menjaadi sesuatu yang positif dan bermanfaat bagi kehiduapn.

d) Mereorientasi (reorient)

Persepsi dan wawasan kita tentang dunia perlu diorientasikan kembali karena perkembangan IPTEK dan perubahan sosial yang cepat. Melalui pendidikan kita memperluas persepsi anak. Kita mendidik untuk dapat mengadakan reorientasi sikap dan nilai,sehingga memperoleh wawasan yang semakin luas.

Nilai budaya merupakan identitas budaya harus kita pertahankan, tetapi ada nilai yang perlu diubah atau disesuaikan dengan perkembangan.

Contoh orang Motto orang jawa “mangan ora mangan ngumpul” yang dalam bahasa indonesianya adalah “makan atau tidak yang penting berkumpul”.

Harus di ubah karena tidak sesuai lagi dengan kehidupan global yang sudah berkembang sngat jauh.

Sesuai dengan derasnya arus globalisasi ini maka, peran keluarga juga sangat besar. Keluarga sekarang hidup dalam “kotak global” elektronik baru (Schultze, 1991). Ini dapat kita lihat dari adanya TV, radio, dan parabola.

Dalam waktu yang tidak lama lagi rumah akan di penuhi dengan komputer yang dapat digunakan untuk e-mail, internet dan alat komunikasi jarak jauh.

Dengan adanya media seperti itu, yang dapat kita kendarai untuk mengarungi arus globalisasi ini, menurut Schultze akan mengantar anak-anak kita keluar dari rumah dan berjalan ke kebudayaan lain. Globalisasi dengan melalui media sperti ini akan berpacu kepada para orang tua dalam membesarkan anak. Ini tentu harus kita waspadai.

Untuk mewaspadai hal tersebut perlu dilakukan hal-hal seperti berikut:

a) Kita harus menguasai Ilmu Pengetahuan dab Teknologi

b) Menguasai informasi dalam berbagai bidang, dan mengolah serta memahami pesan-pesan yang ada dalam informasi tersebut, kemudian menarik kesimpulan dan menyeleksinya untuk digunakan dalam kehidupan.

c) Memanfaatkan pertemuan ilmiah, seperti semianar, diskusi dan sebagainya untuk memahami informasi.

Menurut pendapat HAR Tilaar(1998) tentang kondisi yang mencetuskan konsep-konsep inovasi yang dapat meningkatkan wawasan anda tentang masalah global dan globalisasi, sebagai berikut.

a) Di dalam era globalisasi kita berada didalam suatu masyarakat yang kompetitif, artinya pribadi dan masyarakat berada pada kondisi untuk menghasilkan sesuatu yang tebaik dan berkualitas.

25

b) Masyarakat didalam era globalisasi menuntut kualitas yang tinggi baik di dalam jasa, barang maupun investasi modal. Kualitas diatas kuantitas.

c) Era globalisasi merupakan era infornasi dengan sarana-sarananya yang dikenal sebagai superhighway. Pemanfaatan informasi superhighway merupakan suatu kebutuhan masyarakat modern dan demikian perlu dikuasi anggota masyarakat.

d) Era globalisasi merupakan era komunikasi yang cepat dan canggih. Oleh karena itu, penguasaan terhadap sarana komunikasi seperti bahasa merupakan syarat mutlak.

e) Era globalisasi ditandai oleh maraknya kehidupan bisnis.

f) Eraglobalisasi merupakan era teknologi, oleh kareana itu masyarakatnya harus melek digital.

D. RINGKASAN MATERI

Menurut Kamus Filsafat yang ditulis oleh Loren Bagus (1996) bahwa yang dimaksud dengan kesadaran adalah mengandung arti keinsyafan terhadap ego, diri, atau benda. Kesadaran adalah kemampuan untuk melihat dirinya sendiri sebagaimana orang lain dapat melihatnya. Dengan kata lain kesadaran adalah “pengakuan diri”.

Kesadaran muncul dari dalam diri kita sebagai cetusan nurani. Kalau hal ini dikaitkan dengan perspektif global maka kesadaran di sini adalah pengakuan bahwa kita adalah bukan semata-mata sebagai warga suatu Negara tetapi juga warga dunia, yang mempunyai ketergantungan terhadap orang lain dan bangsa lain, serta terhadap alam sekitar baik secara lokal, nasional, maupun global. Dengan kesadaran itu muncul suatu pengakuan bahwa masalah global perlu dipelajari, dipahami dan dimanfaatkan untuk kepentingan bersama, sehingga dalam berpikir, berucap, dan bertindak

Kesadaran muncul dari dalam diri kita sebagai cetusan nurani. Kalau hal ini dikaitkan dengan perspektif global maka kesadaran di sini adalah pengakuan bahwa kita adalah bukan semata-mata sebagai warga suatu Negara tetapi juga warga dunia, yang mempunyai ketergantungan terhadap orang lain dan bangsa lain, serta terhadap alam sekitar baik secara lokal, nasional, maupun global. Dengan kesadaran itu muncul suatu pengakuan bahwa masalah global perlu dipelajari, dipahami dan dimanfaatkan untuk kepentingan bersama, sehingga dalam berpikir, berucap, dan bertindak