• Tidak ada hasil yang ditemukan

Solusi Masalah Pendidikan di Indonesia

BAB VII MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN

4. Solusi Masalah Pendidikan di Indonesia

Hal dasar yang sangat dibutuhkan dalam upaya pemerataan pendidikan Indonesia adalah dana serta birokrasi yang jelas dan mudah. Dana dibutuhkan oleh pemerintah untuk memperbaiki sarana dan prasana sekolah yang ada di daerah, membiayai guru yang berkualitas, membangun atau menciptakan sumber daya manusia di daerah, dan pemberian subsidi supaya seluruh golongan masyarakat dapat

50

menjangkau biaya pendidikan. Jelas dan mudahnya birokrasi sangat membantu kelancaran pemeratan pendidikan di setiap pelosok negeri Indonesia.

Demi mewujudkan generasi-generasi bangsa yang cerdas dan berguna bagi pembangunan, maka pemerintah tentu berfikir keras guna memecahkan permasalahan pemerataan pendidikan di Indonesia. Untuk itu ada dua cara yang diupayakan yaitu cara konvensional dan cara inovatif.

Cara konvensional antara lain:

 Membangun gedung sekolah seperti SD Inpres dan atau ruangan belajar.

 Menggunakan gedung sekolah untuk double shift (sistem bergantian pagi dan sore)

Cara inovatif antara lain:

a. Sistem pamong (pendidikan oleh masyarakat, orang tua, dan guru) atau Inpacts system (Instructionar Management by parent, community and, teacher). sistem tersebut dirintis di solo dan didiseminasikan ke beberapa provinsi.

b. SD kecil pada daerah terpencil.

c. Sistem Guru Kunjung.

d. SMP Terbuka (ISOSA _ In School Out off School Approach), e. Kejar Paket A dan B.

f. Belajar Jarak Jauh, seperti Universitas Terbuka.

2) Solusi Masalah Mutu Pendidikan

Meskipun untuk tiap-tiap jenis dan jenjang pendidikan masing-masing memiliki kekhususan, namun pada dasarnya pemecahan masalah mutu pendiidkan bersasaran pada perbaikkan kualitas komponen pendidikan serta mobilitas komponen-komponen tersebut. Upaya tersebut pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses pendidikan dan pengalaman belajar peserta didik, dan menghasilkan hasil pendidikan.

Upaya pemecahan masalah masalah mutu pendidikan dalam garis besarnya meliputi hal-hal yang bersifat sebagai fisik dan lunak, personalia, dan manajemen.

Sebagai berikut:

 Seleksi yanglebih rasional terhadap masukan mentah, khususnay untuk Slta dan PT.

 Pengembanagn kemanpuan tenaga kependidikan melalui studi lanjut.

 Penyempurnaaan kurikulum

 Pengembanagan prasarana yang menciptakan lingkungan yang tenteram untuk belajar

 Penyempurnaan sarana belajar seperti buku paket, media pembelajaran

 Peniungkatan adminisrasi manajemen khususnya yang mengenai anggaran

 Kegiatan pengendalian mutu.

51

Dari keempat macam masalah pendidikan tersebut masing-masing dikatakan teratasi jika pendidikan:

 Dapat menyediakan kesempatan pemerataan belajar, artinya semua warga Negara yang butuh pendidikan dapat ditampung daalm suatu satuan pendidikan.

 Dapat mencapai hasil yang bermutu artinya: perencanaan, pemprosesan pendidikan dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan.

 Dapat terlaksana secara efisien artinya: pemrosesan pendidikan sesuai dengan rancangan dan tujuan yang ditulis dalam rancangan.

 Produknya yang bermutu tersebut relevan, artinya: hasil pendiidkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan.

3) Solusi Masalah Aktual Pendidikan di Indonesia

Menurut Tirta rahardja pada (2010:249) beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk menanggulangi masalah-masalah actual pendidikan, antara lain sebagai berikut:

a. Pendidikan afektif perlu ditingkatkan secara terprogram tidak cukup berlangsung hanya secara incidental, pendekatan keterempilan proses yang sudah disebarluaskan konsepnya perlu ditinjaklanjuti dengan penyebaran buku penduannya kepada sekolah-sekolah. Dalam hubungan ini pelaksanaan pendidikan kesenian perlu diperhatikan khusus sehingga tidak menjadi pelajran yang dikesamingkan.

b. Pelaksanaan KO dan ekstrakulikurel dikerjakan dengan penuh kesungguhan dan hasilnya diperhitungkan dalam menetapkan nilai akhir ataupun pelulusan, untuk itu perlu dikaitkan dengan pemberian intensif bagi guru.

c. Pemilihan siswa atas kelompok yang akan melanjutkan belajar keperguruan tinggi dengan yang akan terjun ke masyarakat, merupakan hal yang prinsip karena pada dasarnya tidak semua siswa secara potensial mampu belajar diperguruan tinggi. Oleh karena itu perlu disusun rancangan yang mantap untuk itu. Misalnya antara lain sekolah menengah kejuruan tingkat atas diperbanyak dengan berbagai jenisnya. Disegi lain pendirian perguruan tinggi swasta dibatasi dan akreditasi terhadap PTS diperketat.

d. Pendidikan tenaga kependidiakn (pejabat dan dalam jabatan) perlu diberi perhatian khusus, oleh karena tenaga kependidikan khususnya guru menjadi penyebab utama lahirnya sumber daya manusia yang berkualitas untuk pembangunan. PKG (pusat kegiatan guru),MGBS (musyawara guru bidang studi) dan MGMP (musyawara guru mata pelajaran) perlu ditumbuhkembangkan terus sebagai model pengembangan kemampuan guru (self sustaining competencies). Pendayagunaan dumber belajar yang beraneka ragam perlu ditingkatkan, upaya ini menjadi tanggung jawab kepala sekolah, guru dan teknisi sumber belajar.

e. Untuk pelaksanaan pendidikan dasar 9 tahun, apalagi jika dikaitkan dengan gerakan wajib belajar, perlu diadakan penelitian secara meluas pada masyarakat untuk menemukan faktor penunjang utamanya,faktor penghambatnya.

52

Kepada masyarakat luar perlu diberikan informasi yang sifatnya memperjalas dan persuasif tentang makna dari pendidikan dasar. Realisasi dari pelaksanaan pendidikan dasar ini dilakukan secara bertahap.

D. RINGKASAN MATERI

Di Indonesia sekarang menganut system pendidikan nasional, beberapa sistem pendidikan Indonesia yang telah dilaksanakan, di antaranya adalah Sistem Pendidikan yang berorientasi pada nilai, sistem pendidikan terbuka, Sistem pendidikan beragam, Sistem pendidikan yang efisien dalam pengelolaan waktu, Sistem pendidikan yang disesuaikan dengan perubahan zaman.

Pada dasarnya ada dua masalah pokok yang dihadapi oleh dunia pendidikan di Indonesia yaitu mengenai bagaimana pengupayaan agar semua warga Negara dapat menikmati kesempatan pendidikan serta pendidikan dapat membekali peserta didik dengan keterampilan kerja yang mantap untuk dapat terjun kedalam kancah kehidupan bermasyarakat. Jenis-jenis permasalah pokok pendidikan yang diprioritaskan penanggulangannya di Indonesia yaitu masalah pemerataan pendidikan, masalah mutu pendidikan, masalah efisiensi pendidikan dan masalah relevansi pendidikan.

Beberapa contoh permasalahan aktual pendidikan di Indonesia yang berkaitan dengan permasalahan pokok pendidikan dan dapat dibahas dalam makalah ini diantaranya meliputi masalah keutuhan pencapaian sasaran, masalah kurikulum, masalah pendidikan dasar 9 tahun dan masalah peranan guru.

D. TUGAS DAN LATIHAN

1. Bagaimana cara mengatasi permaslahan pemerataan pendidikan di Indonesia ?

E. Rambu-rambu Jawaban

Hal dasar yang sangat dibutuhkan dalam upaya pemerataan pendidikan Indonesia adalah dana serta birokrasi yang jelas dan mudah. Dana dibutuhkan oleh pemerintah untuk memperbaiki sarana dan prasana sekolah yang ada di daerah, membiayai guru yang berkualitas, membangun atau menciptakan sumber daya manusia di daerah, dan pemberian subsidi supaya seluruh golongan masyarakat dapat menjangkau biaya pendidikan. Jelas dan mudahnya birokrasi sangat membantu kelancaran pemeratan pendidikan di setiap pelosok negeri Indonesia.

Demi mewujudkan generasi-generasi bangsa yang cerdas dan berguna bagi pembangunan, maka pemerintah tentu berfikir keras guna memecahkan permasalahan pemerataan pendidikan di Indonesia. Untuk itu ada dua cara yang diupayakan yaitu cara konvensional dan cara inovatif.

53

DAFTAR PUSTAKA

Astrid S. Susanto, Sunario. (1993). Globalisasi dan Komunikasi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Firor, John (Otto Soemarwoto). (1990). Perubahan Atmosfer (Sebuah Tantangan Global). Jakarta: Penerbit Rosda Jayaputra.

Garcia, RL. (1991). Teaching In A Pluralistic Society; Concepts, Models, Strategies.

Harper Collins Publisher:

Ikatan Alumni IKIP Bandung. (1989). Mimbar Pendidikan Nomor IV Tahun IX:

Dampak Globalisasi terhadap Pendidikan. Bandung: University Press IKIP Bandung.

Makagiansar, M., Sudarmono P., Hamijoyo, S. (1989). Mimbar Pendidikan: Dampak Globalisasi. Jurnal Pendidikan No. 4 Tahun IX Desember 1990. Bandung:

University Press IKlP Bandung: Bandung.

Merryfield M.M, Jarchow E., Pichert S, (1997). Preparing Teacher to Teach Global Perspectives. A Handbook For Teacher Educator. California: Corwin Press Inc.

Naisbit, J. (Drs. Budiyanto, Ed.). (1994). Global Paradox. Jakarta: Binarupa Aksara.

Steiner, M. (Ed). (1996). Developing The Global Teacher: Theory and Practice in Initial Teacher Education. England: Trentham Books Limited.

Susanto AB. (1997). Visi Global Para Pemimpin: Sinkretisme Peradaban. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.

Schultze, QJ. (Wahyuni, Terj.). (1991). Menangkan Anak-anak dari Pengaruh Media.

Indonesia: Metanoia.

Yaya, M (Ed.) (1998). Visi Global; Antisipasi Indonesia memasuki Abad ke- 21.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tilaar, HAR. (1998). Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional, dalam Perspektif Abad 21. Jakarta: Penerbit Tera Indonesia.