• Tidak ada hasil yang ditemukan

Masalah 1. Tanah

Dalam dokumen Laporan Hasil Survey (Halaman 155-164)

Peta 6.21 Peta Eksisting Persebaran Wisata Desa Madiredo

B. Masalah 1. Tanah

Kondisi tanah di Desa Madiredo tergolong baik, namun menjadi rusak jika para petani menggunakan pupuk kimia yang berlebihan, yang otomatis dapat merusak kondisi dari tanah tersebut.

2. Perkebunan Apel

a. Pada musim hujan bunga sulit menjadi buah, namun di musim kemarau pun tidak bisa menjadi jaminan bunga bisa menjadi buah karena ada cabuk drip (hama yang menghisap putik bunga) yang bersarang didalam bunga. b. Selain faktor cuaca, ada juga masalah lain yang mempengaruhi hasil dari

perkebunan apel, yaitu masalah hama yang hingga sekarang para petani apel tersebut masih belum menemukan obat apa yang cocok untuk membasmi hama tersebut.

3. Pertanian

a. Sebagian lahan pertanian yang ada di Desa Madiredo ialah milik masyarakat Kota Batu. Sebagian masyarakat Desa Madiredo ialah menjadi buruh tani.

STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON

KABUPATEN MALANG

Perencanaan Wilayah dan Kota VI-156

Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

c. Alat penunjang pertanian yang kurang lengkap, sehingga petani harus menyewa alat-alat pertanian.

4. Kelembagaan

a. Kontrol lembaga pemerintahan

Suatu lembaga pemerintahan haruslah memiliki system control yang baik agar selalu seimbang serta sesuai dengan hak, fungsi serta tugas dari seperangkat system kelembagaan. Kontrol yang baik akan dapat memberikan stabilitas kelembagaan yang baik. Desa Madiredo memiliki struktur pemerintahan yang sudah baik. Desa Madiredo di pimpin oleh seorang Kepala Desa yang memiliki masa jabatan seusai periode yang telah ditentukan. Untuk mengontrol kinerja Kepala Desa dibentuk Badan Permusyawaratan Desa (BPD). BPD ini mempunyai fungsi kontrol terhadap kelembagaan Desa yang dipimpin oleh seorang kepala desa. Hubungan antar BPD dan struktur pemerintahan desa adalah kordinatif, hal ini yang menjadi kelemahan dalam mengontrol kinerja perangkat desa. Hubungan kordinatif menyebabkan BPD hanya berwenang memberikan masukan serta pertimbangan bagi perangkat desa dan tidak berwenang untuk menindak tegas perangkat desa jika dinilai tidak lagi sesuai dengan hak, fungsi, serta kewajiban perangkat desa. Fungsi kontrol dari BPD melemah karena kewenangannya, yang hanya bisa memberikan masukan dan pertimbangan kepada perangkat desa system kontrol yang lemah ini dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam pemerintahan desa.

b. Kepekaan pemerintah desa

Pemerintah merupakan payung masyarakat, yang mengayomi, mewadahi serta memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Pemerintah harus peka terhadap kebutuhan-kebutuhan yang masyarakat inginkan. Pemerintah Desa Pujon belum begitu peka terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, seperti keterbelakangan pendidikan, ekonomi dan sosial. Pemerintah haruslah peka terhadap masyarakat agar dapat mengayomi segala kepentingan dan dapat

STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON

KABUPATEN MALANG

Perencanaan Wilayah dan Kota VI-157

Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

memenuhi kebutuhan dari masyarakat. Pemerintah Desa Madiredo belum peka terhadap permasalahan yang timbul dan bekembang dimasyarakat, seperti prasarana jalan yang masih buruk dan pembangunan yang belum merata. Untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi desa perlu adanya pemerintah yang tanggap dan peka terhadap aspirasi serta kebutuhan masyarakat. Pemerinah Desa harus menjadi pelayanan masyakarat bukan sebagai penguasa masyarakat.

c. Kelompok tani kurang berkoordinasi dan berfungsi secara optimal d. Karang taruna hanya berfungsi saat hari-hari penting saja

5. Pemerintahan Periodik

a. Calonnya bukan berasal dari aspirasi masyarakat, melainkan berasal dari kerabat pejabat yang sudah menjabat, sehingga tidak ada terobosan baru dalam pembangunan desa, melainkan hanya meneruskan proyek pembangunan yang telah ada (yang lama).

b. Masyarakat malas untuk berfikir dalam mencari calon-calon baru, hanya memilih calon yang sudah ada. Padahal calon lain mungkin lebih berpotensi.

STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON

KABUPATEN MALANG

Perencanaan Wilayah dan Kota VI-158

Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON

KABUPATEN MALANG

Perencanaan Wilayah dan Kota VI-159

Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON

KABUPATEN MALANG

Perencanaan Wilayah dan Kota VI-160

Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON

KABUPATEN MALANG

Perencanaan Wilayah dan Kota VI-161

Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON

KABUPATEN MALANG

Perencanaan Wilayah dan Kota VI-162

Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON

KABUPATEN MALANG

Perencanaan Wilayah dan Kota VI-163

Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 6.4 Kegiatan PRA

6.4.1 Stakeholder dalam PRA

Kegiatan Participatory Rural Appraisal atau yang biasanya disingkat PRA ini merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk melihat dan melakukan diskusi bersama dengan warga desa yang bersangkutan dengan harapan dalam proses diskusi dapat terbentuk suatu komunikasi yang baik sehingga masyarakat dapat memberikan bentuk partisipasinya dalam bentuk aspirasi dan pendapat. Kegiatan PRA ini melibatkan beberapa stakeholder, diantaranya yaitu:

1. Perangkat desa 2. Kelompok tani 3. Tokoh masyarakat 4. Kelompok PKK

6.4.2 Pelaksanaan Kegiatan PRA

Untuk memperoleh data primer yang lebih lengkap, selain melalui survei lapangan juga dilakukan dengan cara pendekatan langsung kepada masyarakat desa melalui kegiatan PRA secara semiformal. Kegiatan PRA Desa Madiredo ini mengundang beberapa tokoh masyarakat, perangkat desa, serta kelompok masyarakat yang dilaksanakan Balai Desa Madiredo yang terletak di Dusun Bengkaras. Pemilihan lokasi di Balai Desa selain dikarenakan lokasinya yang mudah diakses dan strategis, masyarakat juga biasanya melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pemerintahan desa di Balai Desa.

Kegiatan PRA ini dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2012 dengan tujuan untuk mengetahui aspirasi masyarakat, serta dengan harapan mampu mendapatkan suatu hasil yang dapat menyatukan pendapat dari setiap kalangan masyarakat untuk mengkaji potensi dan masalah yang ada di Desa Madiredo. Sumber data yang diperoleh dari kegiatan PRA ini berasal dari beberapa tokoh masyarakat, perangkat desa, serta kelompok masyarakat yang diundang pada kegiatan PRA tersebut. Pada kegiatan PRA di Desa Madiredo tersebut, dilakukan penyusunan mengenai beberapa alat-alat PRA seperti penyusunan peta

STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON

KABUPATEN MALANG

Perencanaan Wilayah dan Kota VI-164

Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

administrasi, bagan kecenderungan, akar masalah, arus masukan keluaran, kajian mata pencaharian, kalender musim, bagan peringkat dan diagram venn

6.4.3 Hasil PRA

Dalam dokumen Laporan Hasil Survey (Halaman 155-164)