STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-1
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
BAB VI
LAPORAN HASIL SURVEI
6.1 Gambaran Umum Kabupaten Malang
Kabupaten Malang berbatasan langsung dengan Kabupaten Jombang, Kabupaten Mojokerto, Kota Batu, dan Kabupaten Pasuruan di utara, Kabupaten Lumajang di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri di barat. Sebagian besar wilayahnya merupakan pegunungan yang berhawa sejuk, oleh karena itu Malang dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama di Jawa Timur.
6.1.1 Karakteristik Fisik Dasar
Karakteristik fisik dasar adalah karakter alamiah yang dimiliki oleh suatu wilayah. Karakteristik fisik dasar biasanya merupakan suatu ciri khas pada setiap daerah. Karakteristik fisik dasar Kabupaten Malang sendiri terdiri dari lima jenis, yakni kondisi geografis, kondisi topografi, kondisi geologi, kondisi hidrologi, dan kondisi klimatologi.
A. Kondisi Geografis
Kabupaten Malang adalah sebuah kabupaten di ProvinsiJawa Timur, Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2008, Kota Kepanjen ditetapkan sebagai ibukota Kabupaten Malang yang baru. Luas wilayah Kabupaten Malang adalah 4.576 km². Kabupaten Malang terletak pada 112 035`10090`` sampai 112``57`00`` Bujur Timur 7044`55011`` sampai 8026`35045`` Lintang Selatan. Kondisi seperti ini, maka Kabupaten Malang adalah kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa setelah Kabupaten Banyuwangi. Adapun batas wilayah Kabupaten Malang adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Mojokerto Sebelah Selatan : Samudra Indonesia
Sebelah Barat : Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-2
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya B. Kondisi Topografi
Sebagian besar wilayah Kabupaten Malang adalah berupa pegunungan. Bagian barat dan barat laut berupa pegunungan, dengan puncaknya Gunung Arjuno (3.339 m) dan Gunung Kawi (2.651 m). Di pegunungan ini terdapat mata air Sungai Brantas, sungai terpanjang di Jawa Timur. Bagian timur merupakan kompleks Pegunungan Bromo-Tengger-Semeru, dengan puncaknya Gunung Bromo (2.392 m) dan Gunung Semeru (3.676 m). Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa. Kota Malang sendiri berada di cekungan antara kedua wilayah pegunungan tersebut. Bagian selatan berupa pegunungan dan dataran bergelombang. Dataran rendah di pesisir selatan cukup sempit dan sebagian besar pantainya berbukit.
C. Kondisi Hidrologi
Kondisi hidrologi di Kabupaten Malang terdiri dari air permukaan yang berupa sungai serta air tanah yang berupa sumur. Secara umum kondisi hidrologi wilayah Kabupaten Malang sudah baik dan memadai dengan kondisi air sumur yang bersih. Ketinggian muka air tanah yang mudah dijangkau (9–15 meter) dapat mendukung kebutuhan air dengan baik.
D. Kondisi Klimatologi
Kondisi topografi pegunungan dan perbukitan menjadikan wilayah Kabupaten Malang sebagai daerah beriklim sejuk dan banyak diminati sebagai tempat tinggal dan tempat peristirahatan. Berdasarkan hasil pemantauan tiga pos pemantauan Stasiun Klimatologi Karangploso-Malang, pada Tahun 2010 suhu udara rata-rata relatif rendah, berkisar antara (18-32)o C. Kelembaban udara rata-rata berkisar antara (45-100) % dan curah hujan rata-rata-rata-rata berkisar antara (66-941) mm. Curah hujan rata-rata terendah terjadi pada Bulan Juli, berdasarkan hasil pemantauan Pos Karangkates. Sedangkan rata-rata curah hujan tertinggi terjadi juga pada Bulan November, hasil pemantauan Pos Lanud A.R Saleh.
6.1.2 Karakteristik Fisik Binaan
Karakteristik fisik binaan Kabupaten Malang dapat diidentifikasi melalui tata guna lahan, serta persebaran sarana dana prasarana di Kabupaten Malang.
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-3
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya A. Tata Guna Lahan
Luas wilayah Kabupaten Malang yakni sebesar 174.511 ha memiliki rincian penggunaan tanah sebagai daerah permukiman (House Compound and Surroundings) seluas 6.729 ha, kawasan persawahan (Wet Land) seluas 49.519 ha, kawasan tegal/kebun (Dryland/Garden) seluas 98.685 ha serta kawasan areal perkebunan (Agriculture Estates) seluas 19.578 ha.
B. Persebaran Sarana dan Prasarana
Secara umum sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai rencana.
1. Sarana
Sarana-sarana yang terdapat di Kabupaten Malang antara lain sebagai berikut:
a. Sarana Pendidikan
Persebaran sarana pendidikan di Kabupaten Malang dimulai dari tingkatan terendah yaitu TK sampai dengan SMA/Sederajat. Sarana pendidikan terbesar di Kabupaten Malang adalah berupa SD sejumlah 1.167 unit dan kemudian TK sejumlah 1.093 unit. Sedangkan untuk sarana pendidikan yang terkecil adalah SMA sejumlah 64 unit.
b. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang terdapat di Kabupaten Malang adalah berupa rumah sakit, rumah bersalin, puskesmas, posyandu, polindes, poliklinik, apotik serta praktek dokter. Untuk sarana yang terbanyak adalah berupa posyandu yaitu sejumlah 2.765 unit, kemudian polindes sejumlah 324 unit. Sedangkan sarana kesehatan yang tersedikit adalah berupa rumah bersalain sejumlah 15 unit.
c. Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan di Kabupaten Malang terdiri dari masjid, musholla, gereja, kapel, pura, sanggar, vihara dan klenteng. Persebaran sarana
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-4
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
peribadatan yang terbanyak adalah berupa musholla sebanyak 10.416 unit, kemudian masjid sejumlah 2.954 unit. Sedangkan yang persebarannya sedikit adalah berupa kapel dan sanggar sejumlah 15 unit.
2. Prasarana
a. Jaringan Listrik
Berdasarkan data yang didapat dari Kabupaten Malang dalam Angka, dapat diketahui bahwa jumlah pengguna atau pelanggan PLN setiap tahunnya selalu meningkat. Pada sepuluh tahun terakhir dari tahun 2000 terdapat 392.825 pelanggan hingga tahun 2010 terdapat 488.717 pelanggan. Dapat ditarik kesimpulan disini bahwa pelayanan jaringan listrik yang tersebar di Kabupaten Malang sudah cukup baik.
b. Jaringan Air Bersih
Walaupun tidak semua warga Kabupaten Malang menjadi pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), namun jaringan pipa PDAM setiap tahunnya terjadi peningkatan, hal ini dapat terlihat dari bertambahnya pelanggan PDAM setiap tahunnya. Sempat terjadi penurunan pelanggan PDAM, contohnya saja pada tahun 2009 sebanyak 71.880 pelanggan, menjadi 70.329 pelanggan pada tahun 2010. Hal tersebut dapat dikarenakan oleh berbagai macam sebab, salah satunya adalah kurangnya suplay air pada jam-jam puncak penggunaan (peak time).
c. Jaringan Jalan
Jalan merupakan prasarana yang sangat vital dalam menunjang keberlangsungan segala aktivitas kita. Walaupun sebagian besar perkerasan jalan di Kabupaten Malang sudah berupa aspal, namun masih saja sering ditemukan kerusakan yang tentunya mengganggu kenyamanan pengguna jalan. Adapun rincian mengenai prasarana jalan di Kabupaten Malang adalah sebagai berikut:
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-5
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
1. Jalan Kabupaten: 1.668,76 km 2. Jalan Desa: 6.907,90 km d. Jaringan Telekomunikasi
Telekomunikasi juga merupakan hal yang tidak dapat dikesampingkan dalam kelangsungan hidup kita. Seperti kita tahu, hampir semua daerah akan selalu berusaha untuk mengembangkan jaringan komunikasi agar terjadi kemudahan untuk melakukan segala aktivitas. Disamping prasarana telekomunikasi berupa alat elektronik seperti telfon, internet, dan sebagainya, prasarana jaringan telekomunikasi berupa wesel, surat, dan paket pos juga menunjang keberlangsungan telekomunikasi kita. Berdasarkan data yang didapat, banyaknya surat yang diterima di tahun 2010 di area Kabupaten Malang sebanyak 564.800 buah, dan yang dikirim sebanyak 184.151 buah. Sedangkan mengenai wesel dan paket pos yang dikirim pada tahun 2010 mencapai nilai yang cukup tinggi, yakni sebesar Rp.16.060.110,00 dan yang diterima mencapai Rp. 281.100.043,00.
6.1.3 Karakteristik Sosial Kependudukan
Karakteristik sosial di sini adalah berbagai macam karakter yang dimiliki oleh masyarakat setempat dalam kesehariannya. Sedangkan kependudukan dalam hal ini adalah jumlah penduduk yang tersebar di perdesaan dan perkotaan Kabupaten Malang dalam beberapa tahun terakhir.
A. Sosial Budaya
Karakteristik sosial adalah aktivitas sosial dan budaya masyarakat dalam kesehariannya. Agama Islam yang mendominasi area Kabupaten membuat masyarakatnya selalu menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, salah satu contoh buadaya yang dilakukan adalah tasyakuran atau pengajian rutin dalam rangka memperingati sesuatu yang mereka anggap penting. Daerah Kabupaten Malang yang juga sebagian besar adalah kawasan wisata, membuat sebagian masyarakat menghabiskan waktu untuk berlibur bersama keluarga ke tempat-tempat wisata di Kabupaten Malang pada akhir pekan.
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-6
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya B. Kependudukan
Laju pertumbuhan di Kabupaten Malang cenderung selalu meningkat setiap tahunnya. Dapat dilihat pada sembilan tahun terakhir, laju pertumbuhan penduduk selalu mengalami peningkatan. Didapat pada tahun 2010 jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.232.841 jiwa, dan penduduk perempuan sebanyak 1.214.210 jiwa.
6.1.4 Karakteristik Perekonomian
Karakteristik perekonomian masyarakat di Kabupaten Malang bisa dilihat dari potensi ekonomi yang dimiliki oleh Kabupaten Malang. Pusat–pusat kegiatan di wilayah kabupaten merupakan simpul pelayanan sosial ekonomi masyarakat di wilayah kabupaten, yang terdiri atas Kota Malang dan sekitarnya mempunyai perkembangan wilayah yang cukup pesat bahkan menunjukkan adanya interaksi dengan sekitarnya yang mengindikasikan terbentuk Kawasan Perkotaan Malang dengan inti Kota Malang.
Potensi berbagai wisata pesisir dan pegunungan Kabupaten Malang juga merupakan potensi pengembangan wilayah dan ekonomi masyarakat di daerah tersebut. Namun disamping sektor pariwisata yang sangat mendukung terhadap karakteristik perekonomian Kabupaten Malang, terdapat juga kegiatan lain yang dilakukan oleh masyarakat pada sektor formal seperti di lahan pendidikan, perusahaan, instansi-instansi pemerintah, dan sejenisnya.
6.2 Gambaran Umum Kecamatan Pujon
Kecamatan Pujon merupakan salah satu dari 33 kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Malang.Wilayah Kecamatan Pujon terletak sekitar 29 Km ke arah barat Ibukota Kabupaten Malang yang dikelilingi oleh perbukitan dan gunung.
6.2.1 Karakteristik Fisik Dasar
Gambaran umum wilayah studi dalam hal ini adalah Kecamatan Pujon, merupakan suatu karakteristik fisik dasar dari kecamatan mengenai kondisi eksisting wilayah tersebut yang terdiri dari kondisi geografis, .
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-7
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya A. Kondisi Geografis
Secara astronomis, Kecamatan Pujon terletak diantara 112,2611° sampai 122,2892° Bujur Timur dan 7,522° sampai 7,4937° Lintang Selatan. Luas wilayah Kecamatan Pujon adalah sebesar 13.075,144 Ha atau 130,76 Km. Kecamatan Pujon terdiri dari 10 desa dan 33 dusun/dukuh. Kecamatan Pujon terdiri dari 84 RW dan 304 RT.
Secara administratif, batas wilayah Kecamatan Pujon adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kabupaten Mojokerto Sebelah Timur : Kota Batu
Sebelah Selatan : Kabupaten Blitar Sebelah Barat : Kecamatan Ngantang B. Orbitasi Kecamatan
Kecamatan Pujon berada pada jarak 29 km dari arah barat dari Ibukota Kabupaten Malnag yang dikellingi oleh perbukitan dan gunung, antara lain Gunung Biru, Gunung Argowayang, Gunung Gentong Growah, Gunung Dwurati, Gunung Kukusan, Gunung Parankalah, Gunung Kawi, Gunung Cemoro, Gunung Kandang dan Gunung Anjasmoro. Kecamatan Pujon juga berjarak 90 km ke arah selatan dari Kota Surabaya yang merupakan Ibukota Provinsi Jawa Timur.
C. Kondisi Topografi
Kecamatan Pujon berada pada ketinggian 1.000 m di atas permukaan laut.Kecamatan Pujon termasuk dalam klasifikasi daerah yang memiliki topografi perbukitan dan dataran, dimana terdapat 8 desa yang berada di lereng dan sisanya berada di lembah.Kondisi topografi Kecamatan Pujon berdasarkan luas kemiringan lahan memiliki pembagian sebagai berikut:
1. Datar sampai berombak sebesar 40% 2. Berombak sampai berbukit sebesar 30% 3. Berbukit sampai bergunung sebesar 30%
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-8
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
D. Kondisi Klimatologi dan Hidrologi
Suhu Kecamatan Pujon berkisar antara (18-20)°C, dengan suhu minimum sebesar 18°C dan suhu maksimum sebesar 20°C. Wilayah Kecamatan Pujon memiliki rata-rata curah hujan sebesar 21.400 mm/tahun.
6.2.2 Karakteristik Fisik Binaan
Karakter fisik binaan suatu wilayah ditinjau dari lahan terbangun yang dapat diidentifikasikan melalui kondisi tata guna lahan, kondisi kawasan permukiman, serta kondisi kawasan sarana dan prasarana. Sedangkan karakter fisik binaan suatu wilayah yang ditinjau dari lahan tak terbangunnya, diidentifikasikan melalui fasilitas ruang terbuka hijau, fasilitas pemakaman serta fasilitas lain yang berupa bagian dari lahan tak terbangun suatu wilayah.
A. Lahan Terbangun
Lahan terbangun yang terdapat di wilayah Kecamatan Pujon terbagi menjadi kawasan permukiman dan berbagai kawasan sarana dan prasarana.
1. Kawasan Permukiman
Luas kawasan permukiman di Kecamatan Pujon adalah sebesar 454,2 Ha. Berdasarkan data Kecamatan Pujon dalam angka, luas kawasan permukiman di Kecamatan Pujon tidak mengalami perubahan sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2010. Hal ini menandakan pertumbuhan penduduk Kecamatan Pujon tidak tinggi sehingga selama 3 tahun luas kawasan permukiman masih mampu dipertahankan agar tetap sama. Kawasan permukiman di Kecamatan Pujon ini telah berada pada kawasan yang tepat yaitu pada lahan kering, tidak menggunakan lahan persawahan. 2. Kawasan Sarana
Kecamatan Pujon memiliki beberapa sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan. Adapun sarana serta prasarana tersebut diantaranya sebagai berikut:
a. Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan di wilayah Kecamatan Pujon terdapat mulai dari jenjang pendidikan terendah berupa Taman Kanak-Kanak sampai
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-9
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
dengan jenjang pendidikan tertinggi yaitu SMA/sederajat. Persebaran jumlah sarana pendidikan di Kecamatan Pujon, seperti pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1 Persebaran Sarana Pendidikan di Kecamatan Pujon
Jenis Sarana Jumlah
TK 29 SD 42 SMP 14 SMA 2 Lembaga Pendidikan Keterampilan 4 Total 91
Sumber : Kecamatan Pujon dalam Angka, 2011
Berdasarkan Tabel 6.1 untuk masing-masing jenjang pendidikan di Kecamatan Pujon telah tersedia kecuali perguruan tinggi.dengan sarana pendidikan tertinggi adalah SD/sederajat. Sedangkan jumlah sarana pendidikan terendah adalah SMA/sederajat. Adapun untuk lebih memperjelas mengenai persebaran sarana pendidikan di Kecamatan Pujon seperti pada Gambar 6.1 berikut ini.
Gambar 6.1 Jumlah Sarana Pendidikan di Kecamatan Pujon Sumber : Kecamatan Pujon dalam Angka, 2011
b. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang terdapat di Kecamatan Pujon terdiri dari rumah sakit, rumah sakit bersalin, poliklinik, puskesmas, puskesmas pembantu
29 42 14 2 4 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 TK SD SMP SMA Lembaga Pendidikan Keterampilan
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-10
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
dan sebagainya. Persebaran sarana kesehatan terbanyak di Kecamatan Pujon seperti pada Tabel 6.2.
Tabel 6.2 Persebaran Sarana Kesehatan di Kecamatan Pujon
Jenis Sarana Jumlah
Rumah Sakit 1
Rumah Sakit Bersalin 2
Poliklinik 4
Puskesmas 1
Puskesmas Pembantu 2
Tempat Praktek Dokter 2 Tempat Praktek Bidan 12
Posyandu 74
Polindes 9
Apotik 1
Total 108
Sumber : Profil Kecamatan Pujon, 2012
Berdasarkan Tabel 6.2 jenis sarana kesehatan yang paling banyak tersedia di Kecamatan Pujon adalah kader yandu, sedangkan untuk jenis sarana yang paling sedikit jumlahnya adalah rumah sakit. Adapun grafik yang menunjukkan tentang persebaran sarana keseahatan seperti pada Gambar 6.2 berikut.
Gambar 6.2 Jumlah Sarana Kesehatan di Kecamatan Pujon Sumber : Profil Kecamatan Pujon, 2012
c. Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan yang tersebar di wilayah Kecamatan Pujon terdiri dari masjid, surau/langgar, gereja kristen, gereja katolik dan pura.
1 2 4 1 2 2 12 74 9 1 0 10 20 30 40 50 60 70 80
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-11
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Adapun persebaran sarana di Kecamatan Pujon seperti pada Tabel 6.3 berikut.
Tabel 6.3 Sarana Peribadatan di Kecamatan Pujon
Jenis Sarana Peribadatan Jumlah (unit) Masjid 54 Surau/Langgar 279 Gereja Kristen 2 Gereja Katolik 1 Pura 2 Vihara 0 Klenteng 0 Total 338
Sumber : Profil Kecamatan Pujon, 2012
Berdasarkan Tabel 6.3 jenis sarana peribadatan yang memiliki jumlah terbesar adalah surau/langgar. Sedangkan untuk jenis sarana peribadatan berupa vihara dan klenteng tidak tersedia di Kecamatan Pujon. Grafik yang menunjukkan jumlah sarana peribadatan di Kecamatan Pujon adalah seperti pada Gambar 6.3.
Gambar 6.3 Jumlah Sarana Peribadatan di Kecamatan Pujon Sumber : Profil Kecamatan Pujon, 2012
d. Sarana Keamanan
Berdasarkan data Kecamatan Pujon dalam angka, sarana keamanan yang terdapat di Kecamatan Pujon hanya berupa kantor polisi sejumlah 1 unit yang terdapat di Desa Pandesari. Sedangkan untuk jenis sarana keamanan seperti pos hansip dan sebagainya tidak terdapat. Hal ini
54 279 2 1 2 0 50 100 150 200 250 300
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-12
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
menggambarkan masih kurangnya tingkat keamanan di Kecamatan Pujon karena untuk persebaran sarana keamanan masih sangat kurang. e. Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum
Sarana pemerintahan dan pelayanan umum yang terdapat di Kecamatan Pujon diantaranya berupa bank dan koperasi. Persebaran sarana pemerintahan dan pelayanan umum adalah seperti pada Tabel 6.4.
Tabel 6.4 Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum
Jenis Sarana Jumlah (unit)
Bank Umum 3
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 3
KUD 1
Koperasi lainnya 67
Total 74
Sumber : Kecamatan Pujon dalam Angka, 2011
Berdasarkan Tabel 6.4 jenis sarana pemerintahan dan pelayanan umum yang ada di Kecamatan Pujon adalah hanya berupa kantor bank dan berbagai koperasi desa. Untuk jenis sarana pemerintahan umum seperti balai desa dan sebagainya masih belum tersedia di wilayah Kecamatan Pujon. Adapun grafik jumlah persebaran sarana pemerintahan dan pelayanan umum di Kecamatan Pujon adalah seperti pada Gambar 6.4.
Gambar 6.4 Jumlah Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum di Kecamatan Pujon
Sumber : Kecamatan Pujon dalam Angka, 2011
3 3 1 67 0 10 20 30 40 50 60 70 80
Bank Umum Bank
Perkreditan Rakyat (BPR)
KUD Koperasi
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-13
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
f. Sarana Perdagangan dan Jasa
Sarana perdagangan yang terdapat di Kecamatan Pujon meliputi pasar, warung/kios, toko, swalayan, rumah makan dan pasar hewan. Sedangkan untuk sarana jasa yang ada di Kecamatan Pujon terdiri dari jasa pelayanan kantor asuransi dan hotel/penginapan. Persebaran sarana perdagangan di Kecamatan Pujon seperti pada Tabel 6.5.
Tabel 6.5 Sarana Perdagangan dan Jasa di Kecamatan Pujon
Jenis Sarana Perdagangan Jumlah (unit)
Warung/kios 231 Pasar 6 Toko 2 Swalayan 3 Rumah Makan 137 Pasar Hewan 1 Asuransi 1 Hotel/penginapan 2 Bengkel Mobil 1 Servis Elektronik 5 Tukang Gigi 47 Tukang Pijat 20 Studio Foto 14 Senam Kebugaran 1 Cuci Kendaraan 31 Penyewaan Alat 23 Bengkel Las 13 Total 538
Sumber : Kecamatan Pujon dalam Angka, 2011
Berdasarkan Tabel 6.5 sarana perdagangan yang terbanyak di Kecamatan Pujon adalah berupa warung/kios dan yang paling sedikit adalah berupa pasar hewan.
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-14
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Gambar 6.5 Jumlah Sarana Perdagangan dan Jasa di Kecamatan Pujon Sumber : Kecamatan Pujon dalam Angka, 2011
g. Sarana industri dan pergudangan
Sarana industri dan pergudangan yang tersedia di wilayah Kecamatan Pujon adalah berupa industri kecil yang berjumlah sebanyak 35 unit. Pembagiannya berupa industri anyaman/gerabah/keramik sejumlah 30 unit, industri logam sebanyak 3 unit dan industri makan sejumlah 2 unit. Sedangkan untuk sarana pergudangannya sendiri tidak tersedia di Kecamatan Pujon. Adapun grafik persebaran sarana industri dan pergudangan di Kecamatan Pujon adalah seperti pada Gambar 6.6.
Gambar 6.6 Jumlah Sarana Industri dan Pergudangan Sumber : Kecamatan Pujon dalam Angka, 2011
231 6 2 3 137 1 1 2 1 5 47 20 14 1 31 23 13 0 50 100 150 200 250 30 3 2 0 5 10 15 20 25 30 35 Industri anyaman/ gerabah
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-15
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
3. Kawasan Prasarana
Prasarana yang terdapat di Kecamatan Pujon diantaranya berupa prasarana transportasi darat dengan fasilitas umumnya berupa jaringan jalan dan jaringan telekomunikasi. Hal ini dipengaruhi karena moda transportasi yang umumnya digunakan di Kecamatan Pujon adalah berupa truk, bus, colt, ojek, kendaraan roda dua maupun roda empat. Adapun untuk panjang masing-masing status jalan di Kecamatan Pujon adalah seperti pada Tabel 6.6.
Tabel 6.6 Prasarana Transportasi Darat
Status Jalan Panjang (m)
Jalan Provinsi 13 000
Jalan Kabupaten 35.000
Jalan Desa 21.000
Sumber : Profil Kecamatan Pujon, 2012
Berdasarkan data pada Tabel 6.6 status jalan kabupaten adalah yang paling mendominasi di wilayah Kecamatan Pujon. Selain prasarana yang berupa jaringan jalan, prasarana lain yang terdapat di Kecamatan Pujon adalah tersedianya jaringan telekomunikasi yang berupa warung internet (warnet) sebanyak 1 unit. Prasarana telekomunikasi berupa warnet tersebut berada di Desa Pandesari.
A. Lahan Tak Terbangun
Lahan tak terbangun suatu wilayah dapat berupa sarana RTH dan olahraga, pemakaman, pertanian dan sebagainya. Lahan tak terbangun yang terdapat di Kecamatan Pujon adalah berupa lapangan olahraga yang memiliki jumlah total sebanyak 23 unit dan tersebar di wilayah Kecamatan Pujon. Adapun persebaran sarana olahraga di Kecamatan Pujon seperti pada Tabel 6.7.
Tabel 6.7 Persebaran Sarana RTH dan Olahraga
Jenis Sarana Olahraga
Jumlah (unit)
Lapangan Sepak Bola 10
Lapangan Bola Voli 8
Lapangan Bulu Tangkis 5 Lapangan Bola Basket 0
Lapangan Tenis 0
Kolam Renang 0
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-16
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Berdasarkan Tabel 6.7, jenis sarana RTH dan Olahraga yang terbanyak adalah berupa lapanan sepakbola yaitu 10 unit sedangkan yang terkecil adalah lapangan bulu tangkis yang berjumlah 5 unit. Adapun grafik yang meunjukkan persebaran sarana RTH dan Olahraga seperti pada Gambar 6.7.
Gambar 6.7 Jumlah Sarana RTH dan Olahraga di Kecamatan Pujon Sumber : Kecamatan Pujon dalam Angka, 2011
Selain sarana RTH dan Olahraga, kawasan yang masuk dalam kelompok lahan tak terbangun adalah pertanian. Kawasan pertanian di Kecamatan Pujon adalah sebesar 902,2 Ha untuk lahan persawahannya dan 2.372,6 Ha untuk kawasan lahan kering seperti tegal/kebun, hutan dan lainnya. Adapun pembagian luas untuk kawasan tersebut adalah seperti pada Tabel 6.8.
Tabel 6.8 Luas Lahan Kawasan Pertanian di Kecamatan Pujon
Lahan Persawahan Lahan Kering Jenis Lahan Sawah Luas
(Ha)
Jenis Lahan
Kering Luas (Ha)
Berpengairan diusahakan 898,7 Tegal/Kebun 2.291,8 Tidak Berpengairan
diusahakan 3,5 Hutan 0,7
Tidak diusahakan 0 Lainnya 80,1
Sumber : Kecamatan Pujon dalam Angka, 2011
Berdasarkan data pada Tabel 6.8, luas lahan persawahan yang terbesar adalah pada jenis lahan sawah yang berpengairan diusahakan dengan luas sebesar 898,7 Ha. Sedangkan luas lahan kering yang terbesar pada jenis lahan tegal atau kebun dengan luas sebesar 2.291,8 Ha. Adapun grafik yang menunjukkan
10 8 5 0 2 4 6 8 10 12 Lapangan Sepak Bola
Lapangan Bola Voli Lapangan Bulu Tangkis
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-17
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
perbandingan luas lahan kawasan pertanian di Kecamatan Pujon adalah seperti pada Gambar 6.8.
Gambar 6.8 Grafik Persentase Lahan Kawasan Pertanian di Kecamatan Pujon
Sumber : Kecamatan Pujon dalam Angka, 2011
6.2.3 Karakteristik Sosial Budaya
Karakteristik kependudukan merupakan gambaran mengenai kondisi demografi suatu wilayah yang dapat diidentifikasi berdasarkan jumlah dan struktur penduduk pada wilayah tersebut. Jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Pujon adalah sebesar 65.501 jiwa dengan tingkat kepadatan 1.663 orang/km. A. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Pujon, penduduk laki-laki sebesar 32.430 jiwa dan jumlah penduduk berjenis kelamin penduduk perempuan sebesar 33.071 jiwa. Adapun perbandingan jumlah penduduk Kecamatan Pujon berdasarkan jenis kelamin seperti pada Gambar 6.1 berikut ini.
Berdasarkan data sekunder yang diperoleh, persentase jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kecamatn Pujon adalah sama rata. Rata-rata perkembangan penduduk di Kecamatan Pujon adalah 0,1% pertahun. Jumlah kepala keluarga di wilayah Kecamatan Pujon adalah sebesar 18.130 KK.
Lahan Persawahan 28% Lahan Kering 72%
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-18
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
B. Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia
Komposisi penduduk berdasarkan usia merupakan jumlah penduduk di Kecamatan Pujon yang dikelompokkan dalam interval usia tertentu. Adapun persebaran jumlah penduduk sesuai kelompok umum seperti pada Tabel 6.9.
Tabel 6.9 Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia
Kelompok Umur
(tahun) Jumlah (jiwa)
0-4 5.474 5-6 2.154 7-15 12.650 16-22 6.946 23-59 32.179 >60 6.105
Sumber : Kecamatan Pujon dalam Angka, 2011
Berdasarkan data pada Tabel 6.9 komposisi penduduk berdasarkan usia yang terbanyak adalah pada kelompok umur 23-59 tahun, yaitu sebanyak 32.179 jiwa. Sedangkan komposisi penduduk berdasarkan usia yang terkecil adalah pada kelompok umur 5-6 tahun, yaitu 2.154 jiwa.
C. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Kecamatan Pujon dibedakan sesuai dengan jenjang tingkatan setiap masyarakat. Adapun komposisi penduduk menurut tingkatan pendidikannya seperti pada Tabel 6.10.
Tabel 6.10 Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah (jiwa)
Belum Sekolah 5.698
Tidak Pernah Sekolah 942
Tidak Tamat SD/MI 11.970
Tamat SD/MI 28.140
Tamat SLTP/MTS 9.284
Tamat SLTA/MA 5.642
Tamat Perguruan
TinggiUniversitas 249
Sumber : Kecamatan Pujon dalam Angka, 2011
Berdasarkan Tabel 6.10 rata-rata tingkat pendidikan penduduk di Kecamatan Pujon adalah tamatan SD/MI. Sedangkan untuk jenjang pendidikan tertinggi berupa perguruan tinggi terdapat 249 jiwa penduduk. Hal ini berarti tingkat pendidikan di Kecamatan Pujon masih tergolong rendah, karena sebagian
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-19
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
besar penduduknya merupakan tamatan SD, selain itu juga tidak sedikit jumlah penduduk Kecamatan Pujon yang tidak pernah sekolah.
6.2.4 Karakteristik Perekonomian
Karakteristik sosial ekonomi pada suatu wilayah mempengaruhi karakteristik penduduk di wilayah tersebut. Karakteristik wilayah Kecamatan Pujon dengan potensi berupa hasil pertanian (sayur mayur) dan hasil peternakan (susu sapi segar), mempengaruhi karakteristik ekonomi masyarakatnya yang sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani dan peternak. Adapun komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian di Kecamatan Pujon seperti pada Tabel 6.11.
Tabel 6.11 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Kecamatan Pujon
Mata Pencaharian Jumlah (jiwa) Pedagang 343 PNS 198 TNI/Polri 26 Penggalian/Penambangan 4 Buruh Tani 14.624 Buruh Bangunan 397 Jasa 60 Lainnya 254
Sumber : Kecamatan Pujon dalam Angka, 2011
Sesuai dengan data pada Tabel 6.11 dapat diketahui bahwa komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian di Kecamatan Pujon adalah penduduk yang bermatapencaharian sebagai buruh tani sebesar 14.624 jiwa. Adapun grafik yang menggambarkan mengenai komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian adalah seperti pada Gambar 6.9 berikut.
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-20
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Gambar 6.9 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Kecamatan Pujon
Sumber : Kecamatan Pujon dalam Angka, 2011
Selain mata pencaharian yang tersebut pada Tabel 6.11 sumber pendapatan utama penduduk Kecamatan Pujon adalah dalam sektor pertanian dengan komoditi unggulan berupa susu sapi segar dengan rata-rata hasil 155 ton/95.000 liter perhari.
Karakteristik sosial budaya di Kecamatan Pujon adalah penduduknya berbudaya agamis dan tergolong tradisional. Hal ini dikarenakan penduduk di Kecamatan Pujon memiliki kepercayaan dan memeluk agamanya masing-masing, dimana ajaran agama yang paling mendominasi adalah Islam. Tidak ada penduduk yang berada di kawasan Kecamatan Pujon yang tidak memiliki kepercayaan atau atheis, itu juga menandakan bahwa seluruh penduduk itu berbudaya agamis meski dengan agama yang berbeda. Adapun komposisi penduduk berdasarkan agama dan kepercayaan seperti pada Tabel 6.12.
Tabel 6.12 Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama
Jenis Agama Jumlah (jiwa)
Islam 61.375 Kristen Protestan 307 Kristen Katolik 122 Hindu 103 Budha 18 Konghucu 0 Lainnya 0
Sumber : Kecamatan Pujon dalam Angka, 2011
343 198 26 4 14,624 397 60 254 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-21
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Berdasarkan data pada Tabel 6.12, komposisi penduduk berdasarkan agama didominasi oleh penduduk dengan agama Islam yaitu sebanyak 61.375 jiwa. Sedangkan untuk komposisi jumlah penduduk yang terkecil adalah penduduk dengan agama Budha yaitu sebanyak 18 jiwa. Grafik yang menggambarkan komposisi penduduk berdasarkan agama seperti pada gambar 6.10.
Gambar 6.10 Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama di Kecamatan Pujon Sumber : Kecamatan Pujon dalam Angka, 2011
6.3 Gambaran Umum Desa Madiredo 6.3.1 Karakteristik Fisik Dasar
Gambaran umum wilayah studi merupakan suatu gambaran umum karakteristik fisik dasar mengenai kondisi eksisting di Desa Madiredo yang terletak di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kondisi fisik dasar di Desa Madiredo mencakup lima aspek yaitu kondisi geografis, kondisi topografi, kondisi geologi, kondisi hidrologi dan iklim.
A. Kondisi Geografis
Desa Madiredo terletak di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Batas Wilayah Desa Madiredo adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Hutan, Kecamatan Mojokerto Sebelah Selatan : Desa Ngroto, Kecamatan Pujon Sebelah Timur : Desa Wiyurejo, Kecamatan Pujon Sebelah Barat : Desa Tawangsari, Kecamatan Pujon
61,375 307 122 103 18 0 0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-22
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-23
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-24
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-25
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya B. Orbitasi Desa
Orbitasi atau jarak dari Desa Madiredo ke ibu kota kecamatan ditempuh dengan waktu 20 menit dan dapat ditempuh dengan menggunakan ojek. Sedangkan untuk jarak dari Desa Madiredo ibu kota kabupaten dan jarak dari Desa Madiredo ke ibu kota provinsi ditempuh dengan waktu 1,5 jam dan 4 jam dengan menggunakan kendaraan umum.
C. Kondisi Topografi
Berdasarkan kondisi topografinya, Desa Madiredo memiliki luas wilayah sebesar 1147,65 Ha dan berada di dataran tinggi atau pegunungan, berbukit-bukit dan dialiri oleh aliran sungai.
D. Kondisi Hidrologi dan Klimatologi
Suhu di Desa Madiredo berkisar antara (23-25)°C, dengan suhu minimum sebesar 23°C dan suhu maksimum sebesar 25°C. Desa Madiredo memiliki rata-rata curah hujan sebesar 1.800mm/th.
E. Kondisi Geologi
Kondisi geologi di Desa Madiredo memiliki luas jenis tanah yang paling banyak yaitu tanah fasilitas umum dengan luas sebesar 31.814 Ha dan jumlah jenis tanah yang paling sedikit yaitu tanah sawah dengan luas sebesar 113 Ha. 6.3.2 Karakteristik Kependudukan
Karakteristik kependudukan meliputi kondisi kependudukan dan struktur kependudukan yang ada di Desa Madiredo. Kondisi kependudukan dikelompokkan berdasarkan jumlah penduduk dan data kepadatan penduduk. A. Jumlah penduduk
Desa Madiredo memiliki 5 dusun dengan jumlah total penduduk sebanyak 8.306 jiwa dan jumlah KK sebanyak 2.433 KK dengan rincian masing-masing dusun seperti yang terlihat pada Tabel 6.13 berikut.
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-26
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Tabel 6.13 Jumlah penduduk Tiap Dusun
No. Dusun Jumlah
Penduduk Jumlah KK 1 Dusun Bengkaras 3.662 891 2 Dusun Sobo 803 185 3 Dusun Lebo 1.262 593 4 Dusun Delik 1.225 433 5 Dusun Sumbermulyo 1.354 331 Jumlah Penduduk 8.306 2.433
Sumber: Profil Desa Madiredo, 2010
Dusun Bengkaras merupakan dusun dengan jumlah penduduk tertinggi sebanyak 3.362 jiwa, sedangkan dusun Sobo menjadi dusun dengan jumlah penduduk paling rendah sebanyak 803 jiwa. Begitu pula dengan jumlah KK yang ada di dusun Bengkaras dengan jumlah 891 KK merupakan yang terbanyak dibandingkan dengan dusun lain di Desa Madiredo. Dusun Sobo menjadi dusun dengan jumlah KK terkecil yakni sebanyak 185 KK. Adapun grafik yang menggambarkan mengenai jumlah penduduk dan jumlah KK pada setiap dusun adalah seperti pada Gambar 6.49.
Gambar 6.11 Perbandingan Jumlah Penduduk dan Jumlah KK Setiap Dusun di Desa Madiredo
Sumber: Profil Desa Madiredo, 2010 3,662 803 1,262 1,225 1,354 891 185 593 433 331 0 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000 Dusun Bengkaras
Dusun Sobo Dusun Lebo Dusun Delik Dusun Sumbermulyo Jumlah Penduduk Jumlah KK
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-27
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
B. Kepadatan Penduduk
Luas Desa Madiredo mencapai 1.147,5 ha dengan jumlah penduduk 8.306 jiwa. Maka untuk kepadatan penduduk di Desa Madiredo adalah seperti pada Tabel 6.14 berikut.
Tabel 6.14 Kepadatan Penduduk
No Dusun Jumlah Penduduk Luas(ha) Kepadatan Penduduk 1 Dusun Bengkaras 3.662 309.8 12 2 Dusun Sobo 803 63.7 13 3 Dusun Lebo 1.262 122.3 10 4 Dusun Delik 1.225 39.7 31 5 Dusun Sumbermulyo 1.354 612 2 Jumlah Penduduk 8.306 1.147,5 7
Sumber: Profil Desa Madiredo, 2010
Berdasarkan perhitungan kepadatan penduduk pada Tabel 6.14 dapat diketahui bahwa kepadatan penduduk di Desa Madiredo adalah 7 jiwa/ha dengan jumlah 8.306 jiwa dibagi dengan luas yang ada. Kepadatan penduduk Desa Madiredo yang hanya 7 jiwa/ha tergolong sangat rendah karena memang jumlah penduduk yang dinggal di desa tersebut masih sedikit sedangkan wilayah yang ditempati luas.
Gambar 6.12 Perbandingan Kepadatan Penduduk Pada Setiap Dusun Sumber: Profil Desa Madiredo, 2010
Berdasarkan Gambar 6.12 kepadatan penduduk Desa Madiredo terbesar adalah pada Dusun Delik sebesar 45 %. Pada Dusun Bengkaras
12 13 10 31 2 0 5 10 15 20 25 30 35
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-28
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
kepadatan penduduknya sebesar 18%, Dusun Sobo sebesar 19% dan Dusun Lebo sebesar 15%. Wilayah dengan persentase kepadatan penduduk terendah adalah Dusun Sumbermulyo dengan persentase 3%. Hal ini disebabkan karena wilayah Dusun Sumbermulyo yang sebagian besar merupakan hutan.
C. Struktur Kependudukan
Struktur penduduk atau komposisi penduduk ditentukan berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur, tingkat pendidikan, mata pencaharian, dan agama.
1. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, komposisi penduduk Desa Madiredo adalah seperti pada Tabel 6.15 berikut.
Tabel 6.15 Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
Laki-laki 4339 52,13
Perempuan 3967 47,76
Total 8306 100
Sumber: Profil Desa Madiredo, 2010
Dari Tabel 6.15 tersebut dapat diketahui bahwa jumlah penduduk Desa Madiredo lebih didominasi oleh laki-laki sebanyak 4.339 jiwa dengan persentase 52,13% terhadap jumlah total penduduk. Sedangkan perempuan sebanyak 3.967 jiwa dengan persentase 47,76% terhadap jumlah total.
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-29
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Gambar 6.13 Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Sumber: Profil Desa Madiredo, 2010
Berdasarkan Gambar 6.13 jumlah penduduk dengan jenis kelamin laki-laki lebih dominan dengan persentase 52,7% dibandingkan penduduk perempuan dengan persentase 47,6%.
2. Komposisi Penduduk Menurut Umur
Berdasarkan data profil Desa Madiredo, komposisi penduduk berdasarkan umur adalah seperti pada Tabel 6.16 berikut.
Tabel 6.16 Komposisi Penduduk Menurut Umur
No. Penduduk Menurut Kelompok Umur Jumlah (jiwa) 1 0 – 6 tahun 992 2 7 – 18 tahun 1591 3 19 – 56 tahun 4745 4 >57 tahun 978
Sumber: Profil Desa Madiredo 2010
Dari Tabel 6.16 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk dengan usia antara 19 sampai 56 tahun merupakan kelompok umur tertinggi. Penduduk dengan umur 57 tahun ke atas sebanyak 978 jiwa. Berikut merupakan grafik komposisi penduduk menurut umur di Desa Madiredo.
4339 3967 3700 3800 3900 4000 4100 4200 4300 4400 Laki-laki Perempuan Jumlah Penduduk
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-30
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Gambar 6.14 Komposisi Penduduk Menurut Umur Sumber: Profil Desa Madiredo, 2010
Berdasarkan Gambar 6.14 dapat dilihat sebanyak 57% dari jumlah penduduk desa termasuk dalam kelompok umur 19-56 tahun. Dalam gambar diatas juga terlihat dua kelompok umur penduduk terendah yakni kelompok umur 0-6 tahun dan diatas 57 tahun masing-masing sebesar 12% dari keseluruhan jumlah penduduk. Untuk kelompok umur 7-18 tahun persentase terhadap jumlah penduduk sebesar 19%.
3. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Data komposisi penduduk berdasar kelompok umur ada pada Tabel 6.17 berikut.
Tabel 6.17 Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Jumlah
(jiwa) Persentase
1. Usia 3-6 tahun yang sedang TK 320 3,85
2. Tidak tamat SD/sederajat 309 3,72
3. Tamat SD/sederajat 904 10,88 4. Tamat SLTP/sederajat 2.971 35,76 5. Tamat SLTA/sederajat 303 3,64 6. Tamat D-1 80 0,96 7. Tamat D-2 51 0,61 8. Tamat D-3 0 0 9. Tamat S-1 90 1,08 10. Tamat S-2 1 0,01 Total 8.306 100
Sumber: Profil Desa Madiredo, 2010 992 1591 4745 978 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000
0 – 6 tahun 7 – 18 tahun 19 – 56 tahun >57 tahun Jumlah Penduduk
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-31
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jumlah penduduk dengan tamatan SLTP merupakan tamatan tertinggi dengan jumlah penduduk sebanyak 2.971 atau 35,76% dari jumlah penduduk keseluruhan. Adapun grafik yang menggambarkan komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan adalah seperti pada Gambar 6.15.
Gambar 6.15 Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Sumber: Profil Desa Madiredo, 2010
Berdasarkan Gambar 6.15 dijelaskan bahwa bahwa sejumlah 10,88% penduduk adalah lulusan SD, 35,76% lulusan SLTP, 3,64% lulusan SLTA. Pada tingkat pendidikan diploma terdiri dari 1,57 % serta sarjana terdiri dari 1,09%. Akan tetapi disamping itu di Desa Madiredo masih ada penduduk yang tidak tamat SD sebanyak 3,27 % dari keseluruhan jumlah penduduk.
4. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Data komposisi penduduk Desa Madiredo berdasarkan mata pencahariannya seperti Tabel 6.18 berikut.
Tabel 6.18 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian
No. Mata Pencaharian Pria
(jiwa) Wanita (jiwa) Jumlah (jiwa) 1. Petani 2.353 2.352 4.705 2. Buruh tani 1.498 1.043 2.541
3. Pegawai Negeri Sipil 10 13 23
4. Pengrajin/Pengolahan rumah tangga 0 1 1
5. Pedagang 20 0 20 320 309 904 2,971 303 80 51 0 90 1 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-32
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
No. Mata Pencaharian Pria
(jiwa) Wanita (jiwa) Jumlah (jiwa) 6. Bidan 0 4 4 7. Peternak 500 314 814 8 TNI 2 0 2 9. POLRI 1 0 1 10. Pensiunan PNS/TNI/POLRI 13 0 13 11. Pengusaha kecil/menengah 22 45 67 12. Wiraswasta 83 32 115
13. Karyawan perusahaan swasta 24 0 0
Total 4.339 3.967 8.306
Sumber: Profil Desa Madiredo, 2010
Dari Tabel 6.18 dapat dilihat bahwa mata pencaharian utama masyarakat Desa Madiredo adalah petani dengan jumlah 4.705 jiwa. Selanjutnya sebanyak 2.541 jiwa bermata pencaharian sebagai buruh tani. Untuk peternak jumlah penduduknya sebanyak 814 jiwa. Adapun grafik yang menggambarkan komposisi penduduk menurut mata pencaharian seperti pada Gambar 6.16.
Gambar 6.16 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Sumber: Profil Desa Madiredo, 2010
Dari Gambar 6.16 telihat bahwa sejumlah 76 % penduduk bermata pencaharian sebagai petani, 14,04 % sabagai buruh tani 11%, sebagai peternak 6% dan 1% sebagai pedagang. Mata pencaharian penduduk Desa
4,705 2,541 23 1 20 4 814 2 1 13 67 115 0 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000 4,500 5,000
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-33
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Madiredo didominasi dengan pertanian mulai dari petani sayur-sayuran, apel, dll.
5. Komposisi Penduduk Menurut Agama
Komposisi penduduk menurut agama di Desa Madiredo adalah 100% menganut agama islam atau dengan kata lain sebanyak 8.306 jiwa penduduk di Desa Madiredo bergama Islam.
6. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Kesejahteraan
Penduduk Desa Madiredo memiliki tingkat kesejahteraan hidup yang berbeda, data komposisi penduduk menurut tingkat kesejahteraan ada pada Tabel 6.19 sebagai berikut.
Tabel 6.19 Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Kesejahteraan
Tingkat Kesejahteraan Jumlah (KK) Persentase (%)
Keluarga Prasejahtera 926 38
Keluarga Sejahtera 1 189 7,76
Keluarga Sejahtera 2 112 4,6
Keluarga Sejahtera 3 1.206 49,5
Keluarga Sejahtera 3 Plus 0 0
Total 2.433 100
Sumber: Profil Desa Madiredo, 2010
Berdasarkan Tabel 6.19 dapat diketahui persentase jumlah penduduk berdasarkan tingkat kesejahteraan yang terbanyak adalah keluarga sejahtera 3 dengan persentase 49,5%. Untuk keluarga prasejahtera di Desa Madiredo masih tinggi dengan persentase 38% dari jumlah keseluruhan kepala keluarga. Persentase keluarga sejahtera tingkat 1 dan 2 masing-masing 7,76% dan 4,6%. Adapun grafik yang menggambarkan komposisi penduduk berdasarkan tingkat kesejahteraan adalah seperti pada Gambar 6.17.
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-34
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Gambar 6.17 Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Kesejahteraan Sumber: Profil Desa Madiredo, 2010
1. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk merupakan perkembangan jumlah penduduk dari tahun ke tahun, dari perkembangan penduduk tersebut dapat dilihat apakah pertumbuhan penduduknya meningkat atau menurun.
Tabel 6.20 Jumlah Penduduk Tahun 2006-2010
No. Tahun Jumlah
1. 2006 7559 2. 2007 7681 3. 2008 7789 4. 2009 8096 5. 2010 8247 6. 2011 8306 Total 47678
Sumber: Profil Desa Madiredo, 2010
Berdasarkan Tabel 6.20 dapat dilihat bahwa pertumbuhan penduduk selama 5 tahun terakhir mengalami peningkatan. Dari tahun 2008 jumlah penduduknya sebanyak 8.096 jiwa hingga tahun 2011 penduduknya sudah sebanyak 8.306 jiwa. 926 189 112 1,206 0 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 Keluarga Prasejahtera Keluarga Sejahtera 1 Keluarga Sejahtera 2 Keluarga Sejahtera 3 Keluarga Sejahtera 3 Plus
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-35
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Gambar 6.18 Grafik Pertumbuhan Penduduk Sumber: Profil Desa Madiredo, 2010
Gambar 6.18 menunjukkan grafik pertumbuhan penduduk Desa Madiredo yang mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Tahun 2006 jumlah penduduk yang masih 7.559 jiwa naik hingga 8306 jiwa pada tahun 2011. 2. Mobilitas Penduduk
Mobilitas penduduk Desa Madiredo pada 5 tahun terakhir adalah seperti pada Tabel 6.21 berikut.
Tabel 6.21 Mobilitas Penduduk Desa Madiredo
Sumber: Profil Desa Madiredo, 2010
Pertumbuhan penduduk Desa Madiredo yang mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, salah satu yang mempengaruhi yakni mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk terdiri dari kelahiran, kematian, pandatang dan pindah. Angka kelahiran yang lebih tinggi dibandingkan dengan indikator lain menjadikan penduduk Desa Madiredo semakin bertambah tiap tahunnya. 7559 7681 7789 8096 8247 8306 7000 7200 7400 7600 7800 8000 8200 8400 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Pertumbuhan Penduduk
Indikator Tahun Total
2007 2008 2009 2010 2011 Lahir 20 34 41 44 44 179 Mati 9 17 11 22 47 103 Datang 10 11 29 30 30 88 Pindah 4 5 7 15 15 44 Total 43 67 88 111 136
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-36
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
6.3.3 Karakteristik Fisik Binaan A. Data Penggunaan Lahan
1. Penggunaan Lahan Desa
Penggunaan lahan di Desa Madiredo dibagi menjadi dua yaitu lahan terbangun dan lahan tak terbangun. Lahan terbangun di Desa Madiredo permukiman, perkantoran, prasarana umum lainnnya. Hal ini dapat dilihat dari persentase permukiman 5,9%, perkantoran 0,015%, prasarana umum lainnya 0,39%. Lahan tak terbangun di Desa Madiredo peruntukan lahannya sebagian besar merupakan lahan perkebunan, lapangan, makam, hutan dan sawah. Hal ini dapat dilihat dengan jumlah persentase perkebunan 15,6%, lapangan 0,16%, makam 0,36%, hutan 65,8%, dan sawah 11,6%. Penggunaan lahan terbangun pola perkembangannya adalah pola linier dengan mengikuti jalan sedangkan lahan tak terbangun berada pada di sekeliling pusat dusun. Adapun luas wilayah desa menurut penggunaanya seperti pada Tabel 6.22.
Tabel 6.22 Luas Wilayah Desa Menurut Penggunaan
No. Jenis Penggunaan Luas Lahan (Ha)
Persentase (%) Lahan Tak Terbangun
1. Sawah 113,000 11,6 2. Kebun 151,500 15,6 3. Makam 3,500 0,36 4. Hutan 638,5 65,8 5. Lapangan 1,6 0,16 Lahan Terbangun 1. Permukiman 57,5 5,9 2. Perkantoran 0,15 0,015
3. Prasarana umum lainnya 3.85 0,39
Total 969,9 100
Sumber : Profil Desa Madiredo, 2011
2. Kepemilikan Lahan
Kepemilikan lahan di Desa Madiredo baik lahan perkebunan/pertanian dan permukiman adalah milik perorangan dan pemerintah desa. Lahan pemerintah desa yang mengelola adalah kepala dusun. Lahan perkebunan yang berada di dekat perbatasan dengan wilayah Kabupaten Mojokerto
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-37
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
sebagian merupakan lahan yang sebenarnya peruntukannnya adalah sebagai hutan lindung.
3. Transek Desa
Transek Desa merupakan penggambaran bentuk samping desa, dalam transek desa digambarkan adanya topografi desa beserta komponennya. Transek Desa Madiredo ini digambarkan dalam transek dari arah timur ke barat dan selatan ke utara. Transek juga menggambarkan ketinggian dataran (kontur) Desa Madiredo, yang berfungsi sebagai penempatan kesesuaian tata guna lahan, serta rancangan solusi dan analisis untuk masalah drainase. Komponen yang terdapat di Desa Madiredo antara lain sawah, pemukiman, jalan, kebun ,telaga , sungai, dan hutan.
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-38
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Gambar 6.19 Transek Desa Madiredo Dusun Bengkaras Arah Barat-Timur Sumber : Hasil Survei Primer, 2012
Permukiman Perkebunan Permukiman Perkebunan Sungai Perkebunan Permukiman Perkebunan Ketinggian 950 mdpl 965 mdpl 950 mdpl 900 mdpl 800 mdpl 900 mdpl 950 mdpl 955 mdpl
Kemiringan Landai Datar Landai Curam Curam Landai Landai
Jenis Tanah Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol
Vegetasi Bibit apel Apel Apel Apel
Sistem Air Tersaluri HIPPAM
Sumber mata
air HIPPAM Sumber mata air
Sumber
Mata air HIPPAM
Sumber Mata air
Kepemilikan Privat Privat Privat Privat Privat Privat Privat
Potensi Lahan terbangun Lahan subur, sebagai resapam air Lahan
terbangun Lahan subur
Pemanfaatan
irigasi lahan subur Lahan terbangun
Daerah resapan air Masalah Membuang limbah ke saluran drainase Membuang limbah ke saluran drainase
Membuang limbah ke saluran drainase
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-39
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Gambar 6.20 Transek Desa Madiredo Dusun Bengkaras Arah Utara-Selatan Sumber : Hasil Survei Primer, 2012
Perkebunan Permukiman Perkebunan Permukiman Perkebunan Perkebunan
Ketinggian 950 mdpl 950 mdpl 925 mdpl 900 mdpl 835 mdpl 825 mdpl
Kemiringan Landai Datar Landai Landai Landai Curam
Jenis tanah Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol
Vegetasi Apel - Bibit apel - Apel Wortel,cabai
Sistem Air Sumber mata air HIPPAM Sumber mata air HIPPAM Sumber mata air Sumber Mata Air
Kepemilikan Privat Privat Privat Privat Privat Privat
Potensi Sebagai pengembangan
agrowisata Lahan terbangun Daerah resapan air Lahan terbangun Lahan subur Lahan subur
Masalah - Limbah ternak langsung dibuang ke saluran drainase - Limbah ternak langsung dibuang ke saluran drainase - -
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-40
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Gambar 6.21 Transek Desa Madiredo Dusun Sobo Arah Utara-Selatan Sumber : Hasil Survei Primer, 2012
Perkebunan Perkebunan Permukiman Perkebunan Permukiman Perkebunan
Ketinggian 800 mdpl 800 mdpl 825 mdpl 825 mdpl 825 mdpl 825 mdpl
Kemiringan Datar Curam Landai Landai Landai Landai
Jenis Tanah Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol
Vegetasi Pisang Jagung, cabai - Pisang - Apel
Sistem Pengairan
Sumber Mata
air Sumber Mata Air HIPPAM
Sumber Mata
Air HIPPAM Sumber Mata Air
Kepemilikan Privat Privat Privat Privat Privat Privat
Potensi Penghasil pisang
Lahan subur , daerah
penyangga Lahan Terbangun Lahan subur Lahan terbangun Lahan subur
Masalah
- -
Pengolahan sampah belum ada, jaringan drainase kurang
-
Pengolahan sampah belum ada, jaringan drainase kurang
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-41
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Gambar 6.22 Transek Desa Madiredo Dusun Sobo Arah Barat-Timur Sumber : Hasil Survei Primer, 2012
Sawah Sungai Perkebunan Permukiman Hutan
Ketinggian
800 mdpl 800
mdpl 830 mdpl 850 mdpl 850 mdpl
Kemiringan Landai Curam Datar Landai
Jenis tanah Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol
Vegetasi Padi - Apel - Bambu
Sistem
Pengairan Sumber mata air - Sumber mata air HIPPAM Sumber mata air
Kepemilikan Publik Publik Privat Privat Publik
Potensi Lahan subur,
daerah resapan air Irigasi Lahan subur Lahan terbangun Kawasan lindung
Masalah
- - - Pengolahan sampah belum ada, jaringan
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-42
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Gambar 6.23 Transek Desa Madiredo Dusun Lebo Arah Utara-Selatan Sumber : Hasil Survei Primer, 2012
Perkebunan Permukiman Perkebunan Sungai Perkebunan Perkebunan Permukiman Ketinggian
800 mdpl 850 mdpl 825 mdpl 800
mdpl 830 mdpl 830 mdpl 850 mdpl
Kemiringan Curam Landai Curam Curam Landai Landai
Jenis tanah
Vegetasi Apel - Bambu - Cabai,jagung Pisang -
Sistem Pengiran
Sumber mata air HIPPAM Sumber mata
air Jernih Sumber mata air Sumber mata air HIPPAM
Kepemilikan Privat Privat Privat Publik Privat Privat Privat
Potensi Lahan subur dan pengembangan agrowisata
Kawasan
terbangun Resapan air
Tempat wisata
Lahan subur dan
pengembangan agrowisata
Lahan subur dan pengembangan agrowisata Kawasan terbangun Masalah - - - Kurang terawat - - -
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-43
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Perkebunan Permukiman Hutan Perkebunan Telaga Perkebunan Sungai
Ketinggian
800 mdpl 830 mdpl 830
mdpl 825 mdpl 825 mdpl 835 mdpl 825 mdpl
Kemiringan Curam Landai Landai Curam Landai Landai Landai
Jenis tanah Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol
Vegetasi Worte,pisang - Bambu Jagung - Wortel, jagung -
Sistem
pengairan Sumber mata air HIPPAM
Sumber mata air
Sumber
mata air Sumber mata air -
Kepemilikan Privat Privat Privat Privat Publik Privat Publik
Potensi
Lahan subur dan pengembangan agrowisata Lahan terbangun Daerah resapan air Lahan subur dan pengembang an agrowisata
Lahan subur dan pengembangan agrowisata -
Masalah
- - - - Kurang
perawatan - -
Gambar 6.24 Transek Desa Madiredo Dusun Lebo Arah Timur-Barat Sumber : Hasil Survei Primer, 2012
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-44
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Gambar 6.25 Transek Desa Madiredo Dusun Delik Arah Barat-Timur Sumber : Hasil Survei Primer, 2012
Ladang Sungai Hutan Permukiman Perkebunan Perkebunan Sungai Perkebunan
Ketinggian 900 mdpl 800 mdpl 900 mdpl 930 mdpl 935 mdpl 925 mdpl 800 mdpl 930mdpl
Kemiringan Curam Landai Curam Datar Datar Curam Landai Curam
Jenis tanah Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol
Vegetasi
Jagung - Bambu - Apel
Tomat, wortel, jagung
- Apel
Sistem
pengairan Sumber mata air -
Sumber mata
air -
Sumber mata air
Sumber
mata air - Sumber mata air
Kepemilikan Privat publik Privat Privat Privat Publik Privat
Potensi
Lahan subur Pemanfaatan
irigasi
Daerah
resapan air Lahan terbangun Lahan subur Lahan subur Pemanfaatan irigasi Lahan subur
Masalah
Rawan longsor - - Akses masih
kurang - -
Saat musim
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-45
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Pemakaman Permukiman Perkebunan Perkebunan Perkebunan Perkebunan Hutan
Ketinggian 945 mdpl 950 mdpl 955 mdpl 1100 mdpl 925 mdpl 945 mdpl 1200 mdpl
Kemiringan Landai Landai Curam Curam Curam Curam Curam
Jenis tanah Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol
Vegetasi - - Kubis Apel Tomat apel Bambu,cemara,dan pinus
Sistem pengairan
HIPPAM Sumber
matair Sumber matair
Sumber mata air
Sumber
mata air Sumber mata air
Kepemilikan publik Privat Privat Privat Privat Privat Publik
Potensi
Resapan air Lahan terbangun Lahan subur Lahan subur Lahan subur Lahan subur Resapan air dan daerah penyangga
Masalah Infrastruktur
kurang Akses kurang Rawan longsor
Gambar 6.26 Transek Desa Madiredo Dusun Delik Arah Selatan-Utara Sumber : Hasil Survei Primer, 2012
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-46
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Permukiman Perkebunan Permukiman Jalan Permukiman Perkebunan Ketinggian 1100 mdpl 1100 mdpl 1100 mdpl 1100 mdpl 1100 mdpl 1100 mdpl
Kemiringan Landai Landai Landai Landai Landai Landai
Jenis tanah Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol
Vegetasi - Apel - - - Apel
Sistem pengairan
HIPPAM Sumber mata
air HIPPAM - HIPPAM Sumber mata air
Kepemilikan Privat Privat Privat Publik Privat Privat
Potensi
Lahan terbangun Lahan subur Lahan
terbangun Akses
Lahan
terbangun Lahan subur
Masalah
Jaringan drainase dan jalan kurang memadai -
Jaringan drainase dan jalan kurang memadai - Jaringan drainase dan jalan kurang memadai -
Gambar 6.27 Transek Desa Madiredo Dusun Sumbermulyo Arah Timur-Barat Sumber : Hasil Survei Primer, 2012
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-47
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Gambar 6.28 Transek Desa Madiredo Dusun Sumbermulyo Arah Utara-Selatan Sumber : Hasil Survei Primer, 2012
Permukiman Perkebunan Perkebunan Hutan Perkebunan Hutan dan air terjun
Ketinggian 1100 mdpl 1200 mdpl 1300 mdpl 1300 mdpl 1450 mdpl 1600 mdpl
Kemiringan Landai Landai Curam Curam Curam Curam
Jenis tanah Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol Latosol
Vegetasi
Apel Wortel, bunga kol Bambu Kentang,kol Pohon pinus,
semak-semak, lumut
Sistem pengairan
HIPPAM Sumber mata air Sumber mata air Sumber mata air Sumber
mata air
Kepemilikan Privat Privat Privat Publik Privat Publik
Potensi
Lahan terbangun
Lahan subur dan reapan air
Lahan subur dan
reapan air Lahan subur dan reapan air
Lahan subur dan reapan air
Lahan subur ,resapan air, parawisata Masalah Jaringan drainase dan jalan kurang memadai - - - - -
STUDIO PERENCANAAN DESA 2012 DESA MADIREDO – KECAMATAN PUJON
KABUPATEN MALANG
Perencanaan Wilayah dan Kota VI-48
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya