• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN PULAU BESAR

C. Masyarakat Kecamatan Pulau Besar

Mengenai penduduk asli20 Pulau Bangka belum ada data pasti siapa yang mendiami Pulau Bangka pada mulanya dan bergenerasi. Tetapi tercatat dalam kujungan kolonial Belanda J. Van Bogart ke Bangka pada tahun 1803 bahwa penghuni Bangka terdiri dari empat kelompok suku.21 Penghuni Bangka yang dimaksudkan oleh van Bogart ialah; Suku Tionghoa, Suku Melayu, Orang Bukit atau Orang Gunung, dan Orang Laut atau Sekak22.

20Penduduk asli menurut KBBI ialah :Orang-orang yang turun-temurun tinggal di suatu daerah (kampung dsb).

21Mary Somers Heidhues. Timah Bangka Dan Lada Mentok: Peran Masyarakat Tionghoa Dalam Pembangunan Pulau Bangka Abad XVIII s/d XX. Jakarta: Yayasan Nabil, 2008., hlm. 87.

22Orang Laut sama dengan Sekak, Sekah, atau Sakai. Mereka adalah orang yang tinggal di atas perahu dekat pantai, mencari nafkah sebagai nelayan dan perompak kecil. Di Bangka jumlah mereka tidak pernah mencapai lebih dari beberapa ratus orang sehingga posisinya mudah tergeser dengan arus pendatang dari luar Bangka.

Pada perkembangannya di abad Ke-19 arus pendatang di Pulau Bangka terus terjadi dalam jumlah besar. Sepanjang tahun 1834 hingga 1843 terjadi arus besar datangnya kuli China dari wilayah-wilayah pegunungan di provinsi Guangdong, diperkirakan jumlah mereka tiga perempat kuli yang ada di Bangka. Selain kedatangan kuli dari wilayah China, terjadi juga migrasi orang melayu dari berbagai tempat di Indonesia dan sejumlah orang Tionghoa dari Jawa, Sumatera, Riau datang turut mewarnai ragam penduduk Bangka.23

Pasca kedatangan orang-orang Tionghoa atau kuli tambang timah di abad 17 mereka menetap dan melanjutkan generasinya di Bangka. Sejak itu pula Pulau Bangka di tinggali dan menjadi tempat lahirnya generasi Tionghoa. Oleh sebab itu, Pulau Bangka dapat dikatakan sebagai pulaunya para pendatang atau pulau orang-orang perantau. Hal ini didukung dari sejarah awal mula Pulau Bangka mulai di tinggali. Derasnya arus pendatang ke Bangka, membuat pulau ini ditinggali beragam suku dan budaya.

Salah satu desa di Kecamatan Pulau Besar termasuk wilayah pesisir, ialah Desa Batu Betumpang, daerah yang berbatasan langsung dengan pantai ini sangat memungkinkan terjadinya arus kedatangan orang asing melalui jalur laut ke desa Batu Betumpang dan menetap menjadi masyarakat asli Batu Betumpang. Faktor geografis Pulau Bangka yang di kelilingi oleh lautan membuat pulau ini selalu di datangi kapal-kapal asing dan menyebabkan terjadinya akulturasi budaya.

Hal menarik lainnya yang terjadi pada kedatangan penduduk dari wilayah lain ke Kecamatan Pulau Besar ialah, pada tahun 1990-1997 pemerintah melakukan transmigrasi dari Pulau Jawa ke Bangka, transmigran yang jumlahnya ratusan tersebut tersebar ke beberapa kecamatan di Bangka, menetap dan berakulturasi dengan budaya di Bangka. Transmigrasi dilakukan pemerintah bertujuan untuk mengurangi jumlah penduduk disuatu daerah yang padat ke daerah yang berpenduduk jarang. Daerah-daerah yang menjadi daerah transmigrasi di Bangka tersebut ialah, di Kabupaten Bangka Selatan (Trans Rias), di Kecamatan Pulau Besar (Desa Sidoharjo, Desa Sumber Jaya Permai, Desa Fajar Indah dan, Desa Panca Tunggal).

Sebagian penduduk di Kecamatan Pulau Besar ini ialah penduduk transmigrasi dengan jumlah penduduk 1.256 jiwa pada saat penempatan transmigrasi. Penempatan transmigrasi di Bangka Selatan terjadi dalam 3 periode, yaitu pada tahun 1990 penempatan pertama di Desa Fajar Indah sejumlah 500 KK (Kepala Keluarga), penempatan kedua terjadi pada tahun 1995 di Desa Panca Tunggal sejumah 400 KK, dan penempatan ketiga yaitu pada tahun 1996-1997 di Desa Sumber Jaya Permai sejumlah 356 KK.24 Jenis transmigrasi yang dilakukan pemerintah ini merupakan transmigrasi umum.

Setelah perpindahan penduduk secara besar ke Pulau Bangka yang dipelopori oleh pemerintah, terjadi juga transmigrasi spontan yaitu transmigrasi atas kemauan dan biaya sendiri ditahun-tahun berikutnya setelah masyarakat

24Wawancara dengan Ibu Fiona Vellaka Sary di Kantor Dinas Transmigrasi Kabupaten Bangka Selatan pada tanggal 10 April 2018.

transmigrasi mampu hidup berkecukupan dan mengajak sanak saudaranya dari luar Bangka untuk tinggal di Bangka.

Transmigrasi dari Pulau Jawa tidak hanya membawa orang-orang Jawa saja ke tanah Bangka, suku-suku lain juga turut mencari peruntungan di tanah Bangka seperti orang Bali, Madura, Batak, Sunda, Palembang dan Flores. Mereka hidup dan bergenerasi di Bangka.

Keberagaman suku dan regenerasinya terjadi perlahan pada awal-awal pembentukan desa-desa di Pulau Besar, hal inilah yang menjadi alasan mengapa tidak ada penduduk asli di Bangka. Bukti yang paling nampak dari program transmigrasi oleh pemerintah yaitu terdapat pada nama-nama desa yang diawali dengan nama trans. Desa Fajar Indah dengan nama Trans 1, Desa Panca Tunggal menjadi Trans 3, dan Desa Sumber Jaya Permai menjadi Trans 4, terkecuali desa Batu Betumpang dan Suka Jaya yang tidak menjadi bagian dari wilayah transmigrasi pemerintah.

Pada tahun 2008 pendataan statistik masyarakat dilakukan secara menyeluruh oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Hal ini bertepatan dengan terbentuknya kecamatan baru yaitu Pulau Besar. Terdapat gambaran kondisi masyarakat Pulau Besar tahun 2008 di bidang kesehatan, pendidikan, tenaga kerja, penduduk, dan agama.

Tingkat kesehatan masyarakat Pulau Besar dapat dilihat dari sarana dan prasarana yang dibangun dalam desa-desa di Pulau Besar. Belum ada rumah sakit yang dibangun, baik milik pemerintah maupun swasta. Sarana yang telah di bangun yaitu terdapat 5 Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat), dan 2

Posyandu, 4 Pustu (Puskesmas Pembantu) dan 3 Polindes. Tenaga kesehatan yang membantu di Puskesmas ialah 5 Paramedis, 3 Bidan, dan belum terdapat dokter untuk menangani kesehatan masyarakat sampai tahun 2008. Selain itu, pelayanan untuk persalinan di bantu oleh dukun beranak yang berjumlah 10 orang dan tersebar di desa-desa Pulau Besar. Persalinan dilakukan di rumah-rumah warga yang sedang bersalin atau di Puskesmas, belum ada rumah bersalin yang dibangun.

Agama yang dianut oleh masyarakat Pulau Besar beragam, serupa dengan keberagaman sukunya. Jumlah tempat peribadatan di Pulau Besar tahun 2008 dirinci sebagai berikut; 10 Masjid, 19 Langgar, 5 Surau, 2 Gereja Kristen, 1 Gereja Katolik, 3 Pura, dan 0 Vihara. Untuk penduduk yang beragama Buddha belum ada tempat peribadatan yang di bangun.

Pendidikan di Pulau Besar dapat dikatakan termasuk maju hal ini dikarenakan pembangunan sarana sekolah yang merata disetiap desa dalam Kecamatan Pulau Besar. Sarana sekolah yang telah di bangun yaitu, terdapat 4 TK (Taman Kanak-kanak) milik swasta, kemudian 7 SD, 1 SMP dan 1 SMA merupakan sekolah negeri atau milik pemerintah. Selain sekolah negeri untuk umum dibangun juga yaitu sekolah Agama Islam di desa Batu Betumpang yaitu dengan tingkat pendidikan Ibtidaiyah (SD), Tsanawiyah (SMP), dan Aliyah (SMA) masing-masing sejumlah 1 sekolah. Untuk mengikuti pendidikan tingkat dasar TK dan SD pelajar masih bisa bersekolah di masing-masing desa, tetapi untuk SMP pelajar harus bersekolah ke desa Fajar Indah karena jumlah SMP hanya 1, sedangkan untuk tingkat SMA, pemerintah Kecamatan Pulau Besar

belum membangun gedung sekolah karena tingkat pendidikan terakhir siswa rata-rata di jenjang pendidikan SMP. Beberapa pelajar yang ingin melanjutkan hingga jenjang SMA harus bersekolah di Madrasah Aliyah di desa Batu Betumpang yang berarti pelajar harus seorang muslim agar dapat bersekolah di lingkup Kecamatan Pulau Besar. Sedangkan pelajar yang beragama non-muslim harus bersekolah di kecamatan lain, seperti Kecamatan Payung, Kecamatan Air Gegas atau di Kabupaten Bangka Selatan di kota Toboali.

Berdasarkan uraian di atas kondisi pendidikan masyarakat di Kecamatan Pulau Besar dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.3. Jumlah Murid Sekolah Negeri dan Swasta menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Pulau Besar Tahun 2008

Sumber: Kecamatan Pulau Besar dalam Angka 2009

Desa TK SD SMP SMA Neg eri Swa sta Juml ah Mur id Neg eri Swa sta Juml ah Mur id Neg eri Swa sta Juml ah Mur id Nege ri Swa sta Juml ah Mur id Batu Betum pang 0 1 23 2 0 280 0 0 0 0 1 0 Panca Tungga l 0 1 40 1 0 127 0 0 0 0 0 0 Fajar Indah 0 1 22 2 0 274 1 0 329 0 0 0 Suka Jaya 0 0 0 1 0 143 0 0 0 0 0 0 Sumber Jaya Permai 0 1 19 1 0 183 0 0 0 0 0 0 Jumlah 0 4 104 7 0 100 7 1 0 329 0 1 0

Dokumen terkait