• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi dan Format Siaran Radio

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pola Komunikasi

4. Materi dan Format Siaran Radio

Format siaran radio adalah formulasi seluruh aktivitas siaran dalam kerangka pelayanan pendengar. Dalam perspektif pemasaran, format stasiun adalah penempatan posisi radio untuk membidik pendengar. 27 Menurut Pringle Star Mc Cawint (1991), seluruh format stasiun radio itu dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu: Format Musik, Format Informasi dan Format Khusus. Format program mengaju pada perencanaan penyajian suatu program yang didasari isi materi siarannya..28

Materi adalah sesuatu yang menjadi bahan (untuk diujikan, dipikirkan, dibicarakan, dikarangkan, dsb).29 Sedangkan siaran adalah pesan atau rangkaian bentuk suara atau gambar yang berbentuk grafis, karakter baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran.30 Jadi materi siaran radio adalah bahan untuk dibicarakan dan disampaikan oleh penyiar kepada pendengar melalui radio.

Isi materi siarannya diatur dalam PP No. 50 Tahun 2005 BAB III Pasal 14 Bagian kedua tentang isi siaran:

26

Asep Syamsul M. Romli, Broadcast Journalism, h. 25-26 27

Masduki, Menjadi Brodcaster Profesional (Yogyakarta: LKIS, 2004) h, 36

28

Ayo Belajar, “Perencanaan dan Penyajian Program Radio”, artikel diaskes pada 6 Agustus 2014 dari http://mirnieabadi.blogspot.com/2012/12/perencanaan-dan-penyajian-program-radio.html

29

Kamus Bahasa Indonesia Online, artikel diakses pada 5 Agustus 2014 dari http://kamusbahasaindonesia.org/materi/mirip

30

Kombinasi, “Apakah arti siaran itu?”, artikel diakses pada 5 Agustus 2014 dari http://kombinasi.net/apakah-arti-siaran-itu/

a) Isi siaran wajib mengandung informasi, pendidikan, hiburan, dan manfaat untuk pembentukan intelektualitas, watak, moral, kemajuan, kekuatan bangsa, menjaga persatuan dan kesatuan, serta mengamalkan nilai-nilai agama dan budaya Indonesia.

b) Isi siaran wajib memberikan perlindungan dan pemberdayaan kepada khalayak khusus, yaitu anak-anak dan remaja, dengan menyiarkan mata acara pada waktu yang tepat, dan Lembaga Penyiaran Swasta wajib mencantumkan dan/atau menyebutkan klasifikasi khalayak sesuai dengan isi siaran.

c) Isi siaran wajib dijaga netralitasnya dan tidak boleh mengutamakan kepentingan golongan tertentu.

d) Isi siaran dilarang:

1) bersifat fitnah, menghasut, menyesatkan dan/atau bohong; 2) menonjolkan unsur kekerasan, cabul, perjudian, penyalahgunaan

narkotika dan obat terlarang; atau mempertentangkan suku, agama, ras, dan antargolongan.

e) Isi siaran dilarang memperolokkan, merendahkan, melecehkan, dan/atau mengabaikan nilai-nilai agama, martabat manusia Indonesia, atau merusak hubungan internasional.

f) Isi siaran wajib mengikuti Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran yang ditetapkan oleh KPI.31

Sedangkan format radio berita menyajikan informasi tidak hanya dalam bentuk buletin atau siaran berita misalnya berdurasi lima menit atau lima

31

Peraturan Pemerintah, artikel diakses pada 15 Juli 2014 dari http://www.presidenri.go.id/DokumenUU.php/130.pdf

belas menit. Sejalan perkembangan zaman sejumlah format bermunculan dalam siaran radio berita.

a) Bulletin: siaran berita dalam durasi tertentu. Di dalamnya berisi berita utama terkini yang mencakup berita nasional, internasional, olahraga, ekonomi dan sains teknologi bahkan sosial budaya. Dalam format tradisional ini satu segmen berita berdurasi 30 sampai 45 detik. Dalam bulettin ini berita disajikan bisa hanya naskah yang dibacakan oleh presenter atau didalamnya ada kutipan yang disebut sound bite atau clip. Buku ini banyak mengulas bagaimana penyusunan berita dalam format bulletin seperti ini.

b) Paket berita: saat berita disampaikan, tim produksi biasanya menyajikan berita dalam bentuk paket yang durasinya bervariasi dari dua sampai tiga menit. Paket berita ini disajikan karena pendengar akan lebih jelas duduk perkara satu masalah. Dalam berita yang sudah diramu dalam satu paket ini bisa berisi sound bite atau kutipan yang pro dan kontra ditambah kutipan yang pro dan kontra ditambah kutipan dari pakar musik atau sosial budaya sehingga duduk persoalannya, kontroversi atau konflik bisa lebih jelas dipahami pemirsa. Tidak semua berita dipresentasikan dalam bentuk paket karena terdapat sejumlah peristiwa lebih jelas jika dipaparkan dalam satu segmen berita saja.

c) Laporan langsung atau live report: Salah satu alasan mengapa live report diperlukan karena saat siaran berita disampaikan peristiwa sedang berlangsung. Live report akan memberikan kesan kepada pemirsa

mengenai signifikasi berita yang akan didengar sehingga sebuah stasiun radio harus memberikan alokasi waktu untuk laporan langsung.

d) Serial: paket laporan berseri kajian tentang satu topik hasil liputan jurnalis radio menjadi salah satu format siarang yang sering digunakan belakangan ini tidak hanya di Indonesia tetapi juga diberbagai negara. Paket serial ini berisi laporan dari lapangan dengan mengangkat topik tertentu. Penulis pernah membuat laporan berisi laporan dari lapangan dengan mengangkat topik tertentu. Laporan dibuat berseri mulai dari tiga sampai enam. Kemudian paket ini dialokasikan di waktu tertentu secara berturut-turut sehingga pemirsa dapat mengikutinya secara terus menerus sampai seri ini selesai.

e) Talk show: salah satu mata acara yang disukai pendengar di dalam radio adalah talkshow. Meskipun tidak sehebat dan seheboh televisi karena menampilkan visualisasi serta gambaran peserta diskusi secara langsung, namun acara talkshow di radio juga memiliki penggemar tersendiri. Dalam talk show ini biasanya dihadirkan sejumlah narasumber yang ahli di bidangnya untuk membahas isu tertentu misalnya dihadirkan sejumlah narasumber yang ahli dibidangnya untuk membahas isu tertentu, radio berita juga biasanya menyajikan acara ini dengan narasumber sama secara berkala

f) Dialog: format dialog dengan satu narasumber untuk isu tertentu digunakan pula untuk membuat variasi dalam penyajian berita. Dialog ini antara lain bertujuan untuk menyerap informasi terakhir mengenai

kebijakan tertentu atau perkembangan khusus di sebuah isu yang dibicarakan masyarakat.

g) Majalah radio: Format majalah radio format majalah udara untuk stasiun radio digunakan karena perlunya pembahasan sebuah topik secara berkala sehingga memberikan informasi lebih khusus bagi pendengar. Majalah udara misalnya membahas soal bisnis, hukum, lingkungan, olahraga, musik, bahkan info kesehatan, sins teknoligi dan kajian buku. Durasi majalah radio ini bervariasi, bisa lima menit sampai dengan sepuluh menit.32