• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materialisme Historis

Dalam dokumen BAB I PENGERTIAN FILSAFAT (Halaman 143-146)

BAB X KARL MARX

C. Pemikiran Karl Marx 1. Mode Produksi

2. Materialisme Historis

Para sejarawan dan historiografer yang tak terbilang jumlahnya juga telah mengadopsi, dan mengkritik pemikiran Marx. Perdebatan mereka menjangkau banyak isu, di antaranya seputar peran etika dalam meterialisme historis, gagasan bahwa tindakan orang ditentukan oleh keberadaan mereka sebagai pembuat barang, apakah Marx mendasarkan teori sejarahnya pada sebuah pandangan yang sangat selektif tentang masa lalu, apakah revolusi sbaiknya diterangkan dengan konflik kelas, peran Asia dan negara-negara sedan berkembang dalam aktivitas-aktivitas revolusi, dan apakah kekuatan produksi merupakan penentu utama karakter masyarakat.

Materialisme historis ini merupakan pusat teori Marx. Apakah yang dimaksudkan Marx dengan materialisme historis? Marx mengartikan materialisme dalam versinya sebagai materialisme baru untuk menunjukkan semua fungsi awal kata materialisme. Seperti telah di bahas pada bab yang lain, materialisme merupakan nama konvensional yang diberikan dalam filsafat untuk teori metafisika yang mengklaim bahwa kenyataan adalah material.

Materialisme memiliki pengaruh terbesarnya dalam perjalanan sejarah pemikiran dalam bentuk materialisme mekanistis, yang dirumuskan pada abad ke-17 oleh Rene Descartes (1596-1650) dan Thomas Hobbes (1588-1679). Materialisme mekanistis mengatakan bahwa kenyataan tersusun atas partikel-partikel fisik yang bergerak sesuai hukum-hukum mekanis; hukum-hukum tersebut diverifikasi secara ilmiah dan disistemasikan oleh ilmu mekanik

arahan Newton, yang menjelaskan tiga hukum gerak bumi dan gerak astronomi (Lavine, 2002:275).

Karena hukum-hukum di atas berkaitan dan terikat dengan benda-benda gerak, dengan sendirinya materialisme mekanistis menolak adanya pendapat bahwa ‗pikiran‘ atau ‗kesadaran‘ merupakan sesuatu yang nyata. Namun demikian, Marx yang memahami materialisme Yunani kuno dan materialisme mekanistis Eropa modern abad ke-17 dan ke-18, tidak memakai filsafat materialisme seperti itu, karena satu-satunya signifikansi yang mereka berikan pada ‗kesadaran‘ dan kegiatan manusia merupakan hasil pasif dari benda-benda gerak. Menurut Lavine (2002:275), tidak satu pun dari para teoretisi materialis yang memahaminya seperti Marx. Menurut Marx, ‗kesadaran‘ manusia dari ‗buruh‘ yang visioner bukanlah pasif namun kreatif dan produktif dalam mengubah sifat dunia dan dalam proses mengubah esensi diri manusia.

Marx meyakini materialisme miliknya berbeda dari semua tipe materialisme yang terdahulu bahwa realitas obyek material bukan manusia sendiri, namun sebenarnya suatu realitas yang telah diubah oleh buruh pada lintasan sejarah. Marx menampilkan konsepsi dirinya tentang materialisme historis sebagai suatu materialisme baru yang radikal dan sebagai sebuah jalan baru untuk pemahaman sejarah.

Materialisme historis Marx menjelaskan sejarah dengan memposisikan produksi material manusia sebagai dasar sejarah dan memandang produksi mental, intelektual seseorang dan kehidupan budaya sebagai efeknya. Marx menyatakan bahwa ‗dalam keseluruhan konsepsi sejarah sampai pada basis nyata sejarah sekarang‘ produksi material belumlah dipahami.

Apakah yang dimaksud Marx dengan pandangannya bahwa produksi material merupakan basis nyata sejarah dan pemikiran manusia beserta budaya hanyalah efeknya?. Seperti halnya Hegel, Marx berusaha mencari kunci yang akan menjelaskan karakteristik masyarakat individu manusia dan perubahan yang ada dalam masyarakat manusia pada lintasan sejarah. Dengan memandang penjelasan karakteristik masyarakat individual, Hegel telah menemukan kunci dalam ‗jiwa manusia yang diekspresikan dalam budaya sebagai suatu totaalitas politik organik, agama, seni, filsafat, musik, dan hukum‘. Totalitas organik budaya merupakan contoh teori organisisme Hegel yang memiliki dominasi besar. Pandangannya mengatakan bahwa tidak satu pun aspek kehidupan manusia bisa dipahami dalam isolasi namun sebagai bagian dari totalitas organik asalnya.

Marx mengikuti Hegel dalam organisismenya. Setidaknya bagi Hegel, setiap masyarakat individual merupakan suatu totalitas organic yang salinmg berkaitan, tidak ada bagian yang dipahami dalam sebuah isolasi. Bagi Hegel, penjelasan mengenai kesatuan organik masyarakat tertentu berada dalam

jiwa manusia yang mewujudkan jiwa absolut. Sementara bagi materialisme Marx, penjelasan kesatuan organik sebuah masyarakat tertentu berada dalam fondasi ekonomi materialnya.

Konsep struktur ekonomi atau fondasi ekonomi masyarakat merupakan hal penting bagi pandangan sosial dan sejarah Marx. Marx memulainya dengan sebuah titik pijak mendasar tentang sejarah produksi manusia. Karena binatang memuaskan kebutuhan mereka dengan apa yang diberikan oleh alam, manusia harus memproduksi makanan dan pakaian serta tempat perlindungan sendiri untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh sebab itu, manusia harus menghasilkan alat-alat untuk mengubah apa yang diberikan aalam hingga menjadi baran-barang yang tepat untuk kebutuhannya.

Seiring percepatan manusia memenuhi kebutuhan-kebutuhan utamanya, dia memiliki kebutuhan baru, yang juga secara meningkat bisa memenuhi kebeutuhan-kebutuhannya dengan kegiatan produktivitasnya. Titik pijak Marx adalah „manusia kemudian menjadi penghasil materi kehidupannya yang semakin meluas‟. Manusia tidaklah terbatas dalam kebutuhannya, dia memiliki kekuatan untuk menciptakan alat-alat dalam memenuhi kebutuhannya. Sifat manusia diekspresikan dalam kegiatan produktif yang sedang berlangsung dalam dalam kekuatan kreatif, yang secara terus menerus mengubah dunia material dan mengubah dirinya (Lavine, 2002:277).

Dalam analisis Marx, proses produksi material manusia berisi tiga komponen atau faktor. Produksi manusia dihubungkan pertama pada kondisi produksi yang ada dalam masyarakat tertentu yang disebutnya kondisi produksi. Marx menyebutnya bahwa kondisi dasar seperti itu mempengaruhi produksi manusia: iklim yang ada, lokasi fisik geografis masyarakat, pasokan barang mentak, dan populasi total.

Komponen produksi kedua adalah kekuatan produksi, yang meliputi pembagian tipe-tipe kemampuan, peralatan, dan teknologi sebagaimana jenis dan ukuran pasokan buruh yang tersedia di masyarakat. Selanjutnya yang ketiga dan merupakan komponen terpenting ialah hubungan produksi. Hubungan produksi yaitu hubungan hak milik dalam masyarakat --hubungan sosial sesuai apa yang telah diatur masyarakat tentang kondisi kekuatan produksi dan menyalurkan hasil produksi kepada anggota masyarakat.

Ketiga faktor produksi dengan mudah bisa dilihat untuk mengangkat sebuah dialektika Hegel, di mana kondisi produksi membentuk tesis, kekuatan produksi membentuk antithesis, dan hubungan produksi membentuk sintesis. Totalitas ketiga komponen produksi tersebut dalam masyarakat mana pun oleh Marx disebut fondasi ekonomi atau substruktur ekonomi masyarakat. Kadang-kadang juga disebut mode produksi --salah satu konsep yang paling berpengaruh dalam Marxisme.

Berkaitan dengan substruktur ekonomi ini dalam kaitannya dengan budaya sebuah masyarakat, Marx menyatakan bahwa ‗ekonomi masyarakat‟ mengkondisikan atau menentukan keseluruhan budaya‟. Menurutnya, budaya manusia tidaklah diperintah oleh ide-ide, filsafat atau kepercayaan keagamaan yang mereka anut, seperti yang dikatakan Hegel. Budaya manusia adalah sebuah superstruktur yang ditentukan oleh substruktur yang ada yaitu mode produksi ekonomi.

Semua ide --semua pemikiran manusia dalam bidang agama, filsafat, politik, hukum, dan etika-- dikondisikan oleh dasar ekonomi maswyarakat, khususnya oleh pembagian kelas di dalamnya. Pandangan dominan dalam moral, politik, agama, hukum, filsafat, dan seni dari setiap masyarakat merupakan ide-ide kelas ekonomi dominan. Dengan tegas dikatakannya bahwa kehidupan mental manusia hanyalah superstruktur yang ditentukan oleh dasar ekonomi dalam masyarakat, dan bahwa di setiap masyarakat ide-ide dominan dan nilai budaya merupakan ide-ide dan nilai yang mencerminkan kepentingan kelas dominan (Levine, 2002:280).

Dalam dokumen BAB I PENGERTIAN FILSAFAT (Halaman 143-146)