BAB V: ANALISA DATA
METODE PENELITIAN
C. MATRIK SWOT
Dari keseluruan hasil analisis yang dilakukan dengan bertolak dari teknik analisis matrik SWOT danpenerapan alur berpikir manajemen strategic, maka dapat disusun isu-isu strategis yang ditemukan, serta rangkuman strategi yang dapat diambil dari analisis teknik SWOT tersebut. Berdasarkan pengkajiana dan analisis terhadap fakta yang ada dan bedasarkan asumsi yang dibangun dari kerangka berpikir manajemen strategic, maka dapat diperoleh strategi-strategi yang tepat dan dapat digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan dalam mengambil strategi pembangunan perumahan dan permukiman dalam meminimalisir pemukiman kumuh di Kota Medan.
Pada bagan dibawah ini akan dipaparkan hasil teknik analisis matrik SWOT baik faktor lingkungan internal untuk kekuatan dan kelemahan, maupun faktor lingkungan eksternal untuk peluang dan ancaman, sekaligus hubungan antara dimensi-dimensi tersebut dalam upaya memperoleh dan mempertimbangkan strategi pembangunan perumahan dan permukiman dalam meminimalisir permukiman kumuh di Kota Medan.
Bagan 2
Matrik SWOT Pembangunan Perumahan dan Permukiman dalam Meminimalisir Permukiman Kumuh di Kota Medan
E
K
S
T
E
R
I N
N A
T L
E
R
N
A
L
Peluang1. Letak Kota Medan yang strategis, dengan tata ruang yang baik
2.Peraturan Daerah (Perda) yang akan digunakan dalam pembangunan perumahan dan permukiman 3.Kestabilan ekonomi dengan meningkatkan investasi 4.Terciptanya kerukunan dalam lingkungan perumahan Ancaman 1.Pemanfaatan isu pemugaran pemukiman kumuh 2.Persaingan ekonomi
bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah 3.Sikap masyarakat yang
apatis dan kesiapan sumber daya manusia untuk perkembangan IPTEK
Kekuatan
1.Jumlah sumber daya
manusia yang memadai
2.Rencana Pembangunan
dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di daerah
Strategi Memanfaatkan Kekuatan dan Mengisi Peluang a. Pembangunan perumahan dan permukiman dilakukan dengan melihat lingkungan Strategi Memanfaatkan Kekuatan dan Mengatasi Ancaman a. Melibatkan masyarakat dalam memberikan masukan-masukan untuk pembangunan
yang dijadikan pedoman dalam pembangunan 3.Undang-Undang No.4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman
4.Tersedianya sarana dan prasarana yang merupakan unsur pembangunan perumahan dan permukiman
b. Rencana Tata Ruang
Wilayah sesuai dengan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah
(RP4D) serta Perda yang ada c. Peningkatan perekonomian masyarakat khususnya kawasan permukiman kumuh perumahan dan permukiman b. Meningkatkan kemitraan dengan masyarakat setempat c. Adanya suatu peraturan yang menentukan tingkat harga untuk rumah para masyarakat yang berpenghasilan rendah
Kelemahan
1.Kurang memadainya dana yang akan digunakan dalam pembangunan perumahan dan permukiman
2.Kurangnya koordinasi
antara pemerintah dengan swasta dan masyarakat
3.Pembangunan perumahan
yang belum dioptimalkan dengan baik
4.Jenjang pendidikan yang masih kurang merata pada dinas tersebut
5.Sosialisasi yang dilakukan kurang optimal kepada
Strategi Mengatasi Kelemahan dan Mengisi Peluang
a. Meningkatkan
koordinasi dan kerja sama antara instansi-instansi terkait dengan stakeholder b. Mengoptimalkan program-program pembangunan perumahan dan permukiman dengan penataan yang baik
c. Peningkatan sumber
daya manusia dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas pendidikan
Strategi Mengatasi Kelemahan dan Mengatasi Ancaman a. Melibatkan masyarakat setempat dengan kegiatan penyuluhan dan pelaksanaan pemugaran permukiman kumuh serta sosialisasi yang
memadai guna memberikan informasi
yang jelas kepada masyarakat yang masih berada pada kawasan permukiman kumuh
masyarakat yang berada pada kawasan kumuh di Kota Medan
dan pelatihan pada dinas terkait
b. Mengoptimalkan program yang sudah direncanakan
berdasarkan
pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan
Dengan analisis matrik SWOT tersebut, maka dapat lihat isu-isu strategis yang nantinya memjadi pertimbangan dalam mewujudkan visi dan misi perumahan dan permukiman Kota Medan sebagai berikut:
1. Pembangunan perumahan dan permukiman tidak akan lepas dari lingkungan. Lingkungan menjadi salah satu factor yang harus diperhatikan. Adapun upaya-upaya yang dilakukan adalah:
a. Penataan kawasan perumahan dan permukiman dengan menata dan memperbaiki sarana dan prasarana yang mendukung pada pembangunan perumahan dan permukiman seperti jalan dan drenase
b. Menetapkan kawasan yang telarang untuk di huni oleh manusia 2. Meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan instansi-instansi yang
berkaitan dengan pembangunan perumahan. Seperti penataan ruang dan wilayah dengan pihak pelaksana yang telah ditentukan pemerintah 3. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat khusunya masyarakat yang
berpenghasilan rendah yang mendirikan rumahnya pada kawasan yang tidak layak. Hal ini akan membuka informasi masyarakat akan dampak
negatif dari pembangunan rumah pada kawasan yang berbahaya seperti pada kawasan aliran sungai.
4. Melibatkan pihak manajemen pengembang atau pihak swasta dalam melakukan pembangunan perumahan dan permukiman yang berkelanjutan. Selain itu, dengan adanya klasifikasi-klasifikasi yang telah ditentukan untuk dapat mengambil bagian dalam pengembangan tersebut maka pembangunan akan dapat terkontrol dengan baik.
5. Melibatkan dan mengikutsertakan masyarakat dalam pembangunan perumahan dan permukiman dengan cara memelihara sarana dan prasana yang ada.
6. Mengoptimalkan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Permukiman di Daerah sebagai pedoman pelaksanaan untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditargetkan.
7. Meningkatkan dan memberdayakan sumber daya manusia yang ada dengan memberikan pendidikan secara formal maupun informal. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan dan pelatihan serta seminar-seminar yang memberikan kontribusi dalam pembangunan perumahan dan permukiman baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun pihak pengembang (stakeholder).
8. Menciptakan iklim yang kondusif dalam melaksanakan pemugaran ataupun pembangunan agar tidak terjadi konflik horinzontal antar masyarakat.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terkait dengan strategi pembangunan perumahan dan permukiman dalam meminimalisir permukiman kumuh di Kota Medan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Strategi yang ada pada Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Medan dalam pembangunan perumahan merupakan rencana strategis yang talah ditetapkan kedalam program-program 2006-2010 nantinya. Program pembangunan perumahan dan permukiman yang telah diimplementasikan masih pada tahap pembangunan dan perbaikan jalan lingkungan dan drenase. Perbaikan jalan lingkungan dan drenase yang dilaksanakan pada kawasan permukiman kumuh telah membantu masyarakat untuk melaksankan kegiatan-kegiatan mereka sehari-hari. Untuk kawasan kumuh yang banyak dihuni oleh rumah yang tidak layak dihuni, belum semua dijamah oleh instansti yang berkaitan sehingga masih banyak masyarakat yang tinggal di tempat kumuh.
2. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah (RP4D) merupakan pedoman pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan. RP4D yang telah direncanakan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Medan mempermudah pemerintah dalam menganalisis masalah-masalah pembangunan berkelanjutan.
3. Pengalokasian dana yang masih kurang diperhatikan menjadi kendala dalam mempercepat pembangunan terkhusus pada pembangunan perumahan dan permukiman.
4. Kota Medan merupakan kota yang strategis untuk mengembangkan
pembangunan yang berkelanjutan. Hal ini terlihat dari letaknya yang geografis. Pembangunan perumahan menjdi salah satu factor yang harus diperhatikan dalam menata ruang kota yang baik di Kota Medan
5. Peningkatan Sumber Daya Manusia yang dilakukan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Medan berpatokan selalu dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan dan seminar-seminar yang dilakukan secara local manupun secara nasional.