• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.3 Permintaan Pasar Wisata

5.5.3 Matriks Faktor Internal dan Eksternal

5.5.3.2 Matriks EFE

Hasil identifikasi peluang dan ancaman sebagai faktor strategis eksternal, kemudian memberikan rating dan bobot maka diperoleh hasil (Tabel 17). Berdasarkan pengelolaan matriks EFE untuk wisata alam di Kecamatan Bayah, maka didapatkan yang menjadi faktor peluang utama bagi wisata alam di Kecamatan Bayah adalah trend kunjungan wisatawan saat ini cenderung memilih destinasi obyek wisata alam dan petualangan dengan skor 0.664. Peluang terkecil yaitu kunjungan wisata memberikan pendapatan potensial dengan skor 0.089. Sedangkan yang menjadi ancaman utama bagi wisata alam di Kecamatan Bayah adalah citra pariwisata yang merusak lingkungan seni dan budaya dengan skor 0.34 dan yang menjadi ancaman terkecil yaitu meningkatnya minat masyarakat untuk melakukan perjalanan wisata ke daerah lain dengan skor 0.068.

Tabel 17 Matriks EFE

Faktor-faktor strategis eksternal Bobot (b)

Rating (r)

Skor Bobot kekuatan (r x b) A. Peluang

1. Trend kunjungan wisatawan saat ini cenderung memilih destinasi obyek wisata alam dan petualangan.

2. Adanya pencanangan Desa Wisata Sawarna. 3. Adanya kebijakan pemerintah daerah untuk

mengembangkan pariwisata.

4. Peluang kerjasama dengan organisasi wisata nasional yang belum ada sebelumnya. 5. Jaringan kerjasama yang luas dengan biro

perjalanan dan investor.

6. Adanya dukungan masyarakat terhadap kegiatan wisata.

7. Kunjungan wisata memberikan pendapatan potensial.

8. Penggalakan program visit Indonesia yang membuka pasar internasional.

0.166 0.04 0.073 0.1 0.1 0.059 0.028 0.06 4 2.6 3.6 3.8 3.2 3 3.2 3 0.664 0.104 0.263 0.38 0.32 0.177 0.089 0.180 B. Ancaman

9. Meningkatnya minat masyarakat untuk melakukan perjalanan wisata ke daerah lain. 10. Terdapat tempat wisata lain yang menjadi

pesaing.

11. Citra pariwisata yang merusak lingkungan seni dan budaya.

12. Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil.

13. Penduduk yang bermata pencaharian di sekitar yang kawasan wisata mayoritas berpendidikan rendah. 0.019 0.09 0.1 0.122 0.043 3.6 3.6 3.4 2.6 3.2 0.068 0.324 0.34 0.317 0.137 Total 1 3.363

5.5.3.3Matriks IE (Internal - Eksternal)

Nilai bobot skor kekuatan IFE (3.144) dan EFE (3.363) yang dicocokan dengan matriks IE (Gambar 35), terlihat posisi wisata alam di Kecamatan Bayah berada di sel pertama. Sel pertama, kedua dan keempat menggambarkan bahwa wisata alam di Kecamatan Bayah beerada pada tahap “tumbuh membangun”. Pada tahap ini sebuah usaha harus menjalankan strategi yang intensif dan ataukah integratif. Strategi intensif dapat berupa strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk.

Strategi integratif dapat berupa strategi integrasi ke depan (melakukan akuisisi terhadap distibutor), integrasi ke belakang (melakukan akuisisi terhadap pemasok) dan intergrasi horizontal (melakukan akuisisi terhadap perusahaan pesaing yang sejenis). Setelah diketahui posisi wisata alam di Kecamatan Bayah dimana, maka posisi Wisata alam di Kecamatan Bayah harus cocok dengan tipe strategi intensif yang dihasilkan pada matriks SWOT, yaitu strategi yang sifatnya penetrasi pasar, pengembnagan pasar dan pengembangan produk. Berdasarkan analisis yang ada, maka tiga tipe strategi umum yang cocok untuk wisata alam di Kecamatan Bayah yaitu:

1. Penetrasi Pasar

Strategi pertumbuhan wisata alam di Kecamatan Bayah dengan berusaha memperkenalkan objek wisata yang ada saat ini ke segmen pasar yang sama. Melalui strategi ini, wisata alam di Kecamatan Bayah mengintensifkan penjualannya yaitu segmen wisata alam yang alami dan unik.

2. Pengembangan Pasar

Strategi pertumbuhan wisata alam di Kecamatan Bayah dengan cara mengidentifikasi dan mengembangkan segmen-segmen pasar baru untuk produknya yang sekarang. Melalui strategi ini, wisata alam di Kecamatan Bayah lebih mengembangkan produknya di luar segemen pasar yang telah ada.

3. Pengembangan Produk

Strategi pertumbuhan wisata alam di Kecamatan Bayah dengan cara menawarkan produk baru atau yang telah dimodifikasi kepada

segmen-segmen pasar sekarang. Strategi ini adalah upaya meningkatkan kunjungan melalui pengembangan jasa baru.

I

II III

IV V VI

VII VIII IX

Gambar 35 Matriks IE Wisata alam di Kecamatan Bayah. 5.5.4 Analisis Matriks SWOT

Alternatif strategi dapat dirumuskan berdasarkan analisis matriks SWOT. Keunggulan analisis ini adalah dapat memformulasikan strategi berdasarkan gabungan faktor internal dan eksternal. Empat strategi utama yang disarankan yaitu strategi SO (Strengths-Opportunities), ST (Strengths-Threats), WO (Weaknesses-Opportunities) dan WT (Weaknesses-Threats). Analisis ini menggunakan data yang telah diperoleh dari matriks IFE dan EFE.

Tabel 18 Matriks SWOT

Internal

Eksternal

Kekuatan (Strengths)

1. Potensi wisata alam Kecamatan Bayah yang tinggi, baik dari segi lanskap, flora, fauna dan pemandangan alam. 2. Terdapat lebih dari satu obyek wisata

alam dalam wilayah yang sama dan relatif berdekatan

3. Obyek wisata alam di kecamatan bayah masih alami dan belum mengalami perubahan.

4. Tingginya komitmen pemerintah untuk meningkatkan peran ekowisata.

5. Pengelola wisata alam telah melakukan kerjasama dengan masyarakat desa setempat

6. Keramah tamahan penduduk atau masyarakat kepada pengunjung.

Kelemahan (Weaknesses)

1. Aksesibilitas dari pusat kota kurang memadai.

2. Kualitas dan kuantitas SDM yang masih kurang.

3. Kurangnya kegiatan promosi wisata.

4. Bentuk dan system pelayanan pengunjung dan pengelolaan wisata belum tertata.

5. Belum dikenal masyarakat luas. SKOR BOBOT TOTAL IFE

Kuat (3,0-4,0) Sedang (2,0-2,99) Lemah (1,0-1,99)

SKOR BOBOT TOTAL EFE Tinggi (3,0-4,0) Sedang (2,0-2,99) Rendah (1,0-1,99) 4,0 3,0 2,0 2,0 3,0 3.363 3.144

Peluang (Opportunities)

1. Trend kunjungan wisatawan saat ini cenderung memilih destinasi obyek wisata alam dan petualangan.

2. Adanya kebijakan pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata.

3. Peluang kerjasama dengan organisasi wisata nasional yang belum ada sebelumnya.

4. Jaringan kerjasama yang luas dengan biro perjalanan dan investor.

5. Adanya dukungan masyarakat terhadap kegiatan wisata.

6. Penggalakan program visit Indonesia yang membuka pasar internasional.

1. Melakukan promosi wisata alam dengan menonjolkan keunikan dan kepekaan sumberdaya alam (S1, S2, S3, O1, O2, O3, O4, O6).

2. Pengembangan kegiatan wisata pendidikan dan ilmu pengetahuan, jelajah alam dan interpretasi (S1, S2, S3, S4, O1, O2, O3, O4, O6).

3. Meningkatkan pelayanan terhadap pengunjung yang datang dengan bekerjasama dengan masyarakat dalam pemanduan wisata (S5, S6, O4, O5, O6).

1. Perbaikan pelayanan pengelola kepada pengunjung berupa perbaikan infrastruktur (aksesibilitas, sarana dan prasarana) (W1, W2, W5, O2, O3, O4, O5,O6).

2. Memperluas promosi ke segmen lain dengan cara memperluas promosi secara geografi melalui media, pameran dan pemilihan saija dan adinda sebagai duta pariwisata Kabupaten Lebak (W3, W4, O2, O3, O4, O6). 3. Melakukan promosi “visit

Banten“ bersama dengan tempat wisata berbasis alam lain. (W3, W4, O1, O2, O3, O6).

Ancaman (Threats)

1. Meningkatnya minat masyarakat untuk melakukan perjalanan wisata ke daerah lain.

2. Terdapat tempat wisata lain yang menjadi pesaing.

3. Citra pariwisata yang merusak lingkungan seni dan budaya. 4. Kondisi perekonomian Indonesia

yang tidak stabil.

5. Penduduk yang bermata pencaharian di sekitar yang kawasan wisata mayoritas berpendidikan rendah.

1. Meningkatkan daya saing obyek wisata yang berkualitas dan unik (S1, S3, T1, T2).

2. Membuat paket wisata yang sesuai dengan harapan pengunjung tanpa merubah alam(S1, S2, S3, S4, T1, T2, T3).

3. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat sekitar serta melakukan kerjasama dan pengawasan dengan masyarakat sekitar ( S5, S6, T3, T4, T5).

1. Memperbanyak fasilitas pendukung wisata lainnya seperti fasilitas olah raga(W1, W5, T1, T2).

2. Melakukan perencanaan manajement yang baik dalam hal pengelolaan sehingga dapat menguntungkan kesejahteraan masyarakat desa setempat (W2, W3, W5, T3, T4, T5).

3. Penguatan brand wisata alam Kecamatan Bayah sebagai wisata yang unik dan alami (W3, W4, T1, T2, T3).

Penjelasan tentang strategi-strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT (Tabel 18) adalah sebagai berikut:

5.5.4.1Strategi SO (Strengths-Opportunities)

Strategi SO adalah strategi yang menggunakan kekuatan pada lingkungan internal untuk memanfaatkan peluang yang ada pada lingkungan eksternal. Strategi yang dapat digunakan yaitu:

a. Melakukan promosi wisata alam dengan menonjolkan keunikan dan kepekaan sumberdaya alam (S1, S2, S3, O1, O2, O3, O4, O6).

Pihak pengelola wisata alam di Kecamatan Bayah melakukan promosi dengan mengangkat atau menonjolkan keunikan dan kepekaan sumberdaya alam yang ada. Karena wisata alam di Kecamatan Bayah memiliki sumber daya alam yang masih alami yang dapat diangkat

menjadi obyek wisata. Strategi ini dapat digolongkan sebagai penetrasi pasar.

b. Pengembangan kegiatan wisata pendidikan dan ilmu pengetahuan, jelajah alam dan interpretasi (S1, S2, S3, S4, O1, O2, O3, O4, O6).

Pengembangan kegiatan wisata pendidikan dan ilmu pengetahuan, jelajah alam dan interpretasi. Pihak pengelola mengembangkan kegiatan wisata yang baru yaitu wisata pendidikan dan ilmu Desa Wisata di Pantai Sawarna. Selain itu mengembangkan wisata jelajah alam pada Goa Lalay, serta mengembangkan jalur interpretasi pada Pantai Pulau Manuk yang merupakan bagian dari Perum Perhutani BKPH Bayah. Strategi ini dapat digolongkan sebagai pengembangan produk.

c. Meningkatkan pelayanan terhadap pengunjung yang datang dengan bekerjasama dengan masyarakat dalam pemanduan wisata (S5, S6, O4, O5, O6).

Meningkatkan pelayanan terhadap pengunjung yang datang merupakan hal yang penting karena wisata merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang jasa. Bekerjasama dengan masyarakat sekitar sebagai pemandu wisata merupakan hal yang penting untuk kegiatan wisata yang bersifat jelajah alam. Strategi ini dapat digolongkan sebagai pengembangan produk.

5.5.4.2WO (Weaknesses-Opportunities)

Strategi WO adalah strategi yang memperkecil kelemahan yang dimiliki lingkungan internal dengan memanfaatkan keuntungan dari peluang yang ada di lingkungan eksternal.

a. Perbaikan pelayanan pengelola kepada pengunjung berupa perbaikan infrastruktur (aksesibilitas, sarana dan prasarana) (W1, W2, W5, O2, O3, O4, O5,O6).

Aspek yang harus diperbaiki oleh pengelola wisata alam di Kecamatan Bayah adalah infrastrukutur, sarana dan parasarana yang ada seperti aksesibilitas dari jalan kota menuju kawasan wisata banyak yang mengalami kerusakan. Selain itu juga sarana dan prasarana yang ada di

setiap kawasan wisata yang rusak maupun belum ada. Strategi ini dapat digolongkan sebagai pengembangan produk.

b. Memperluas promosi ke segmen lain dengan cara memperluas promosi secara geografi melalui media, pameran dan pemilihan saija dan adinda sebagai duta pariwisata Kabupaten Lebak (W3, W4, O2, O3, O4, O6). Strategi pemasaran yang telah dilakukan harus lebih intensif dan terencana dengan baik, salah satunya yaitu dengan memperluas target pasar selain di Jabodetabek. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan promosi melalui media, melakukan pameran obyek wisata yang ada di Provinsi Banten, serta pemilihan Saija dan Adinda sebagai duta pariwisata Kabupaten Lebak. Strategi ini dapat digolongkan sebagai penetrasi pasar.

c. Melakukan promosi “visit Banten“ bersama dengan tempat wisata berbasis alam lain. (W3, W4, O1, O2, O3, O6).

Usaha pengembangan kawasan wisata yang masih alami di sekitar Kabupaten Lebak membuat Provinsi Banten menjadi daerah tujuan wisata. Oleh karena itu, potensi untuk mengundang wisatawan semakin besar. Pada strategi ini pihak pengelola bergabung dengan pihak wisata lain untuk mencari target segmen yang lebih luas. Strategi ini dapat digolongkan sebagai strategi pengembangan pasar.

5.5.4.3ST (Strengths-Threats)

Strategi ST adalah strategi yang menggunakan kekuatan lingkungan internal untuk mengatasi ancaman yang ada dari lingkungan eksternal. Strategi yang dapat diterapkan yaitu:

a. Meningkatkan daya saing obyek wisata yang berkualitas dan unik (S1, S3, T1, T2).

Persaingan yang semakin tinggi dengan obyek wisata lain baik wisata sejenis maupun tidak sejenis akan mempengaruhi usaha wisata alam Kecamatan Bayah, oleh karena itu pihak wisata alam di Kecamatan Bayah harus meningkatkan pengelolaa yang baik sehingga wisata alam tersebut menjadi berkualitas. Strategi ini dapat digolongkan sebagai strategi penetrasi pasar.

b. Membuat paket wisata yang sesuai dengan harapan pengunjung tanpa merubah alam (S1, S2, S3, S4, T1, T2, T3).

Paket wisata yang merupakan paket yang ditawarkan oleh kawasan wisata di Kecamatan Bayah harus meruapakan paket wisata yang sesuai dengan harapan pengunjung. Kualitas dan kuantitas yang memenuhi harapan pengunjung harus dapat dicapai oleh wisata alam Kecamatan Bayah agar pengunjung tidak kecewa. Strategi ini dapat digolongkan sebagai pengembangan produk.

c. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat sekitar serta melakukan kerjasama dan pengawasan dengan masyarakat sekitar ( S5, S6, T3, T4, T5).

Masyarakat sekitar yang memiliki tingkat pendidikan dan keterampilan yang kurang merupakan ancaman bagi keberadaan kawasan sekitar wisata alam Kecamatan Bayah. Oleh karena itu diperlukan suatu program penyuluhan oleh pihak pengelola dengan bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk menjaga kawasan. Strategi ini dapat digolongkan sebagai pengembangan produk.

5.5.4.4WT (Weaknesses-Threats)

Strategi WT adalah strategi yang meminimalkan kelemahan dalam lingkungan internal dan mengatasi ancaman yang ada di lingkungan eksternal. Strategi yang dapat dilakukan yaitu:

a. Memperbanyak fasilitas pendukung wisata lainnya seperti fasilitas olah raga (W1, W5, T1, T2).

Pengadakan fasilitas olah raga dapat meningkatkan daya tarik pengunjung, Karena fasilitas olah raga dapat melengkapi objek wisata alam pada obyek wisata Goa Lalay dan untuk kegiatan selancar. Strategi ini dapat digolongkan sebagai pengembangan produk.

b. Melakukan perencanaan manajement yang baik dalam hal pengelolaan sehingga dapat menguntungkan kesejahteraan masyarakat desa setempat (W2, W3, W5, T3, T4, T5).

Syarat usaha yang baik salah satunya yaitu harus melakukan perencanaan yang baik. Perencanaan terhadap manajemen secara keseluruhan harus

tepat sasaran dan tepat guna agar tujuan utama dapat tercapai. Perencanaan yang baik sebelumnya harus mengetahui kondisi lingkungan internal dan

Dokumen terkait