HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal CV. Ganesha Mycosoft
5.1.1 Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)
Tujuan matriks IFE untuk menganalisis faktor-faktor internal perusahaan yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Faktor – faktor internal utama yang telah diidentifikasi menjadi kekuatan dan kelemahan, selanjutnya dilakukan pemberian bobot dan rating untuk masing-masing faktor sehingga akan terlihat skor total yang tercantum pada Matriks Internal Factor Evaluation (IFE). Nilai skor yang diperoleh dapat memberikan gambaran tentang faktor utama yang menjadi kekuatan utama, kekuatan kecil, kelemahan utama dan
70 kelemahan kecil bagi CV. Ganesha Mycosoft. Matriks IFE CV. Ganesha Mycosoft disajikan pada Tabel 17.
Tabel 17. Matriks Internal Faktor Evaluation (IFE) CV. Ganesha Mycosoft Faktor Internal Kunci Bobot
rata-rata
Jangkauan pasar perusahaan 0.092 3.75 0.343
Kualitas produk memenuhi standar 0.082 3.75 0.307
Fasilitas produksi perusahaan 0.095 3.75 0.354
Memproduksi bibit, baglog dan produk olahan 0.082 4 0.327
Lokasi strategis 0.104 3 0.312
Promosi yang dilakukan 0.096 3.5 0.335
Sub Total 1.978
Kelemahan
Perencanaan dan pengorganisasian perusahaan
belum sistematis secara tertulis 0.099
1.5 0.148
Rangkap jabatan 0.129 1 0.129
Status kepemilikan lahan 0.117 2 0.234
Sistem administrasi yang masih sederhana dan
pengarsipan yang belum rapi 0.106 1.75 0.185
Sub Total 0.695
TOTAL 2.673
Sumber: Data Primer, diolah (2018)
Berdasarkan hasil analisis matriks IFE dapat dilihat bahwa didapatkan faktor internal kunci perusahaan yang terdiri dari enam kekuatan dan empat kelemahan perusahaan. Kekuatan internal kunci perusahaan sebagai berikut.
1. Kekuatan yang pertama CV. Ganesha Mycosoft adalah fasilitas produksi perusahaan dengan skor sebesar 0.354.
Fasilitas produksi yang digunakan tergolong modern karena dalam sterilisasi baglog jamur sudah menggunakan steamer dan alat membuat baglog.
Perusahaan ini menggunakan dua steamer (steamer kecil dan steamer besar) steamer kecil untuk pembuatan media tanam bibit (F1 & F2) dengan kapasitas 100 plastik dan steamer besar dengan kapasitas 1.000 baglog, pembakaran
71 menggunakan tabung gas ukuran 3,5 kg dan 12 kg serta mesin pengaduk kompos dan mesin pembuat baglog.
2. Kekuatan kedua adalah jangkauan perusahaan dengan skor 0.343.
Jangkauan pasar produk jamur tiram berada di wilayah Kota Bandung dan Kota Cimahi. Jangkauan pasar bibit jamur tiram, baglog produksi dan produk olahan menjangkau daerah seluruh Indonesia.
3. Kekuatan ketiga adalah promosi yang dilakukan dengan skor 0.335.
Promosi bertujuan untuk menyampaikan suatu produk kepada pasar sasaran, untuk memberi informasi tentang keistimewaan dan kegunaan untuk mengubah sikap untuk mendorong orang agar bertindak. Promosi CV. Ganesha Mycosoft dengan komunikasi massal dan komunikasi pribadi. Promosi dengan komunikasi massal dengan menggunakan iklan pada media online seperti seperti brosur, instagram (@rumajamur) dan website (https://organikganesha.com/ dan http://rumajamur.com/). Promosi dengan komunikasi pribadi yang dilakukan oleh bagian pemasaran kepada konsumen dengan saluran komunikasi seperti telepon, email dan whatsapp. Kelebihan promosi yang dilakukan CV. Ganesha Mycosoft dalam mempromosikan produknya dengan menggunakan media sosial. CV.
Ganesha Mycosoft akan menjangkau para konsumen sehingga konsumen mengetahui informasi yang berada di CV. Ganesha Mycosoft dengan mudah.
Promosi yang dilakukan pada CV. Ganesha Mycosoft disajikan pada Gambar 20.
72 Gambar 20. Promosi pada CV. Ganesha Mycosoft
4. Kekuatan keempat adalah memproduksi bibit, baglog dan produk olahan dengan skor sebesar 0.327.
Produk yang dihasilkan oleh CV. Ganesha Mycosoft terdiri dari produk yaitu bibit jamur tiram (F0) merupakan bibit murni, bibit jamur tiram (F1) merupakan bibit induk, bibit jamur tiram (F2) merupakan bibit tebar dan baglog produksi (F3), jamur tiram segar dan produk olahan (siomay, pempek, nugget, mushtar jamur dan keripik jamur). Produk di CV. Ganesha Mycosft disajikan pada Lampiran 13.
73 5. Kekuatan kelima adalah lokasi strategis dengan skor sebesar 0.312.
Lokasi usaha ini dapat dikatakan strategis karena letaknya tidak jauh dari jalan raya dan memudahkan proses distribusi. Ganesha Mycosoft memiliki kantor dan kebun yang strategis serta didukung infrastruktur dan transportasi yang memadai. Namun, untuk lahan yang digunakan perusahaan masih menyewa.
Perusahaan memiliki saluran distribusi. Perusahaan memiliki beberapa saluran distribusi seperti bibit F0,F1, F2 dan F3 serta baglog produksi dijual dengan jangkauan ke seluruh Indonesia. Jamur tiram segar dipasarkan ke dua pengepul yang akan menditribusikannya ke pasar yang berada di jawa barat khususnya kota bandung dan kota cimahi seperti pasar andir, pasar atas cimahi dan pasar ciroyom.
Para pengepul jamur tiram segar setiap hari mengambil sendiri pesanannya.
Pedagang kecil dan konsumen rumah tangga juga bisa membeli langsung jamur tiram segar dan produk olahan. Bibit jamur F0, F1,F2 dan baglog produksi dipasarkan ke perusahaan dan petani jamur.
6. Kekuatan keenam adalah kualitas produk memenuhi standar dengan skor sebesar 0.307.
Jamur tiram segar pada CV. Ganesha Mycosoft merupakan jamur dengan kualitas baik sesuai standar dari perusahaan dan dikemas menggunakan plastik transparan ukuran 5 Kg. Produk olahan jamur tiram di jual jika terjadi pesanan.
Produk olahan jamur tiram dikemas sesuai dengan kebutuhan seperti menggunakan plastik, menggunakan kemasan khusus dan meggunakan toples.
Produk Olahan di CV. Ganesha Mycosoft dilengkapi izin edar dari Dinkes PIRT
74 dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta informasi-informasi produk lainnya seperti:
1) Nama atau merk produk
2) Daftar komposisi bahan yang digunakan 3) Berat bersih atau isi bersih
4) Nama dan alamat pihak yang memproduksi 5) Tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa
Pada faktor internal kunci terdapat empat kelemahan internal pada CV.
Ganesha Mycosoft sebagai berikut.
1. Kelemahan utama yang dimiliki perusahaan adalah rangkap jabatan dengan skor sebesar 0.129.
Perusahaan memiliki seorang direktur utama yang mengurusi bagian laboraturium dan keuangan dan juga terkadang membantu dibagian produksi. Hal tersebut dapat mengakibatkan beberapa pekerjaan menjadi kurang efektif.
Struktur organisasi CV. Ganesha Mycosoft dapat dilihat pada Gambar. Pada struktur organisasi pembagian jabatan hanya terbagi atas direktur utama, bagian produksi, bagian laboraturium, bagian pemasaran dan bagian kuliner. Pemilik sekaligus direktur utama memegang kekuasaan sekaligus mengambil keputusan dalam perusahaan dan membawahi bagian pemasaran, bagian produksi, bagian laboraturium dan bagian kuliner. Pemilik perusahaan berperan sebagai direktur yang memegang kekuasaan dan mengambil keputusan yang akan diambil oleh perusahaan. Rangkap jabatan terjadi pada CV. Ganesha Mycosoft, contohnya direktur utama rangkap jabatan dengan mengurusi keuangan, bagian laboraturium
75 dan administrasi. Rangkap jabatan akan menjadi kendala dalam memusatkan perhatian dalam tugas yang dijalankan.
2. Kelemahan kedua adalah perencanaan dan pengorganisasian perusahaan belum sistematis secara tertulis dengan skor sebesar 0.148.
CV. Ganesha Mycosoft belum memiliki perencanaan yang tertulis secara jelas dan spesifik mengenai peramalan, penetapan tujuan jangka pendek, menengah, maupun panjang. Perencanaan merupakan tahapan penting karena dapat tercapainya tujuan-tujuan perusahaan. Perencanaan dan pengorganisasian belum sistematis akan memberikan dampak bagi perusahaan seperti pelaksanaan manajemen perusahaan tidak terkodinir dengan baik.
3. Kelemahan ketiga adalah sistem administrasi yang masih sederhana dan pengarsipan yang belum rapi dengan skor 0.185.
Pencatatan yang masih sederhana, belum menggunakan sistem akuntansi yang terperinci dan belum rapi. Pengarsipan mengenai data produksi, penjualan belum tersusun dengan rapi oleh perusahaan, pengarsipan sebagai laporan perusahaan yang berguna untuk membuat keputusan-keputusan
4. Kelemahan keempat adalah status kepemilikan lahan dengan skor 0.234.
Kepemilikan lahan CV. Ganesha Mycosoft masih menyewa yang akan berdampak bagi keuntungan perusahaan dikarenakan harus membayar sewa lahan tersebut per tahun.