• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN UMUM TERHADAP HAIKU 2.1. Konsep Haiku

1. Matsuo Basho

Matsuo Munefusa atau lebih dikenal dengan nama Matsuo Bash

_

o

---, dilahirkan pada tahun 1644 di Ueno, yaitu daerah yang terletak di propinsi Iga ( saat ini dikenal dengan prefektur Mie ). Tidak terdapat keterangan pasti tentang tanggal lahirnya. Namun ada yang menyebutkan bahwa Bash

---Nama Bash

o lahir pada tanggal 15 September, bertepatan pada saat bulan purnama. Ia memiliki seorang kakak laki – laki dan empat orang saudara perempuan. Ayahnya, Matsuo Monzaemon, adalah seorang samurai dari kelas bawah yang hidup bertani selama masa damai.

o

bukanlah nama yang dimilikimya sejak kecil. Nama tersebut diberikan oleh muridnya dikarenakan tanaman yang tumbuh di dekat podok kecilnya yang sederhana. Dalam bahasa Jepang, Bash

---o diartikan sebagai “ p---oh---on pisang “. Pondok atau lebih tepatnya gubuk kecil yang dihuni oleh Basho

---dikelilingi banyak tanaman pohon pisang yang memang sengaja ditanam oleh para muridnya. Sehingga nama Basho

---Pada tahun 1656, setelah beberapa tahun kematian ayahnya, Bash

merupakan julukan yang diberikan oleh orang – orang yang berada di sekitarnya.

o

yang dikenal dengan Munefusa, bekerja melayani Todo Yoshikiyo yang masih kerabat dengan daimyo ( penguasa daerah ) yang menguasai provinsi Iga. Tidak terdapat catatan tentang kegiatan Bash

---Selanjutnya ia bergabung dalam kegiatan anak Yoshikiyo, yaitu Yoshitada, yang berumur dua tahun lebih tua darinya. Yoshitada merupakan seorang penulis haikai di waktu senggangnya dengan nama samaran Sengin. Nama Sengin merupakan pemberian dari guru Yoshitada, yaitu Kitamura Kingin. Kingin merupakan salah seorang penyair haikai terbaik dari sekolah Teimon. Namun ketika Bash

o selama bekerja. Namun beberapa pendapat menyebutkan bahwa jabatannya rendah dan tugasnya sangat sedikit

o

bergabung dengan Sengin, Bash

---Haru ya koshi Apakah musim semi yang datang

o tidak menggunakan nama aslinya, ia menggunakan nama samaran Sobo. Ia mulai menulis puisi pertamanya pada tahun 1662, namun puisi pertamanya yang tercatat yaitu pada Februari 1663 dalam Makoto Ueda ( 1992 : 19 ) yang isinya sebagai berikut :

Toshi ya yukiken Apakah tahun yang telah berlalu Kotsugumori Dua hari terakhir

Dari sinilah awal mula Basho

---Kehidupan Bash

menyenangi dunia haiku dan mempelajari Teimon, sebelum akhirnya ia menemukan alirannya tersendiri.

o

yang sesungguhnya dimulai pada saat ia mulai bergabung dengan Yoshitada. Kehidupannya sebagai samurai ia jalani sambil membuat puisi. Tetapi pada musim panas tahun 1666, Bash

---o mengalami masa yang sulit ketika gurunya Yoshitada ( Sengin ) tiba – tiba meninggal di usia yang sangat muda. Karena kejadian ini Basho

memutuskan untuk meninggalkan tempat kelahirannya dan mulai mempelajari Zen di sebuah biara ( Kinpukuji ) di dekat Kyoto diantara tahun 1666 – 1671. Di biara ini Ia juga mempelajari tentang kesusastraan Cina dan kaligrafi. Meskipun Ia telah meninggalkan kampong halamannya, Bash

---o masih terus menulis haikai. Pada tahun 1672 Bash---o

pindah ke Edo ( Tokyo ), dimana Ia semakin aktif menulis puisi. Selama keberadaannya di Edo, di kota ini ( 1673 – 1684 ) Ia juga berlatih / mempelajari meditasi Bash

---Pada musim panas tahun 1684, Bash

o di bawah arahan Bucho, seorang pendeta Zen yang tinggal di kuil Chokeji.

o

memulai salah satu dari perjalanan panjangnya dari Edo menuju Kyoto. Tidak seperti perjalanannya sebelumnya, perjalanan ini tidak untuk suatu perjalanan spiritual. Adapaun tujuan dari perjalanan ini adalah untuk mengunjungi makam ibunya, mengunjungi muridnya di Ogaki, dan mendisiplinkan dirinya melalui perjalanan yang sulit ini. Perjalanan ini sangat sulit karena ia harus melewati beberapa daerah yang berada antara Edo dan Kyoto. Dari perjalanan ini Bash

---o mulai menemukan dan menciptakan gaya puisinya sendiri. Selama perjalanan berlangsung sama seperti seorang Bhiksu,

Basho

---Setelah kembali ke Edo dari perjalanannya yang panjang,dan mendapatkan beberapa kemajuan dalam membuat haiku. Bash

mengenakan jubah hitam yang biasa digunakan pendeta Budha, sebuah kebiasaan yang akan terus digunakan sampai akhir hayatnya.

o

---Pada akhirnya Bash

memutuskan untuk melakukan perjalanan kembali. Ia ingin mengenalkan dasar pemikiran ataupun gaya puisinya

yang baru yaitu Karumi kepada para penyair di luar Edo. Makoto Ueda ( 1992:428 ) menjelaskan bahwa Karumi memiliki pengertian “ ringan atau

menerangi “, menunjukkan kepada sebuah kesederhanaan, yaitu kesederhanaan akan keindahan yang muncul ketika penyair menemukan tema puisinya pada hal – hal yang umum dan mengekspresikannya dalam bahasa yang sederhana.

o

memutuskan untuk melakukan perjalanan lain pada musim panas 1694. Namun karena meninggalnya salah seorang teman terdekatnya, sehingga perjalanan Bash

---Selanjutnya Bash

o harus terhenti dan harus kembali ke Edo.

o

kembali lagi ke Ueno pada awal musim semi untuk isitirahat selama sebulan. Selanjutnya ia melanjutkan perjalanan ke Osaka dengan beberapa teman dan sanak saudara. Tetapi selama perjalanan kesehatan Bash

---o mulai menurun dengan drastis, meskipun begitu ia terus menulis beberapa syair – syair yang sangat indah. Tetapi, selang beberapa waktu karena sakit perut yang dideritanya ia berada di tempat tidur, dan tidak pernah sembuh sejak itu. Begitu banyak muridnya yang berdatangan ke Osaka dan berkumpul di samping tempat tidurnya. Basho

---terlihat begitu tenang dihari – hari terakhirnya. Bash

November 1694 pada usia 50 tahun. Haiku terakhir yang berhasil Ia tulis yang penulis kutip dari Makoto Ueda ( 1992 : 413 ) adalah :

Tabi ni yande Sakit di dalam perjalanan Yume wa kareno wo Mimpiku berkelana

Kakemeguru Mengitari padang rumput yang kering Haiku karangan Basho

bersifat dramatis, berisi mengenai hal – hal tentang kehidupan sehari – hari seputar humor atau depresi, kegembiraan atau kebingungan. Haiku karangan Bash

---o memiliki karakter semakin banyak dia menjelaskan perbuatan manusia, semakin kecil eksistensi manusia di dunia ini, sehingga membuat kita sadar akan kekuatan alam. Contoh haiku karangan Basho

---Furuike ya Kolam tua

yang terkenal yang penulis kutip dari Makoto Ueda ( 1992 : 140 ) adalah :

Kawazu Tobikomu Katak Melompat

Mizu no oto Suara air