• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN UMUM TERHADAP HAIKU 2.1. Konsep Haiku

2. Yosa Buson

bersifat dramatis, berisi mengenai hal – hal tentang kehidupan sehari – hari seputar humor atau depresi, kegembiraan atau kebingungan. Haiku karangan Bash

---o memiliki karakter semakin banyak dia menjelaskan perbuatan manusia, semakin kecil eksistensi manusia di dunia ini, sehingga membuat kita sadar akan kekuatan alam. Contoh haiku karangan Basho

---Furuike ya Kolam tua

yang terkenal yang penulis kutip dari Makoto Ueda ( 1992 : 140 ) adalah :

Kawazu Tobikomu Katak Melompat

Mizu no oto Suara air

2. Yosa Buson

Secara umum banyak orang percaya bahwa Yosa Buson lahir pada tahun 1716 di Kema, desa yang sangat dekat dengan kota Osaka. Hanya sedikit yang diketahui mengenai orang tua Buson, bahkan namanya saja tidak diketahui, walaupun diketahui bahwa Buson memakai nama Tani dan Taniguchi pada awal karirnya. Salah seorang muridnya, Takai Kito, dalam manuskrip yang dia tulis, Ia

menjelaskan bahwa ayah Buson adalah seorang kepala desa, dan juga seorang pahlawan desa.

Mengenai ibu Buson, banyak yang percaya bahwa Ibu Buson berasal dari daerah semenanjung dekat Kyoto. Kemudian datang dan mencari kerja ke desa Kema, dan bekerja sebagai pembantu di rumah kepala desa yang dipercayai sebagai ayah dari Buson, maka banyak orang yang menganggap Buson sebagai anak tidak sah, dan itu menjadi alasan bagi Buson untuk merahasiakan kelahirannya.

Keadaan desa Kema yang berada di antara Osaka dan Kyoto, dua kota besar yang merupakan tepat berkumpulnya banyak orang dipercaya banyak berpengaruh kepada pendidikan Buson. Sejak kecil, Buson lebih tertarik kepada kegiatan berpuisi dan melukis daripada bertani atau berdagang. Oleh karena itu, Buson meninggalkan desanya dan pergi ke kota Edo, sebuah kota baru dan berkembang, tempat yang bagus bagi para anak muda untu meraih mimpinya. Pada awalnya, dia bertahan hidup dengan menggunakan talenta yang dia miliki, yaitu melukis, sampai musim semi tahun 1737, dia menjadi murid dari seorang master Haikai, Hayano Hajin ( 1676 – 1742 ), lalu ia pun menulis puisi dengan nama samaran Saicho.

Bushon memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi master Haikai, sehingga Ia yang memiliki masalah finansial harus menetap di rumah sang master Haikai, dan membantu segala urusan rumah tangga dan menyusun arsip gurunya

Takarai Kikaku ( 1661 – 1701 ) dan Hattori Ransetsu ( 1654 – 1707 ), dua orang murid Basho

---Shirami toru Menangkap kutu

. Ia dikenal dengan julukan Master Yahantei ( pertapa tengah malam ) , julukan ini berasal ketika Ia tinggal di Nihonbashi di sebuah pavilion yang memiliki bel yang selalu berbunyi pada tengah malam, waktu ketika Ia sedang menulis puisi. Suatu malam dia berkata kepada Buson, “ Dalam membuat haikai, berusahalah untuk tidak mengikuti gaya gurumu. Ubahlah gayamu sendiri dengan waktu dan kesempatan, susunlah dengan jelas dan nyata terpisah dari apa yang sudah terjadi dan juga sebelum apa yang mungkin akan terjadi “. Di bawah asuhan Hayano Hajin, kemampuan Bason dalam membuat puisi semakin meningkat, salah satu puisi pertamanya yang berhasil dicatat yang epnulis kutip dari Makoto Ueda ( : 9 ) adalah :

Kojiki no tsuma ya Seorang istri pengemis Ume ga moto Di bawah pohon plum

Pada tahun 1741, Buson berkelana ke gunung Tsukuba untuk mempertajam kemampuannya, namun setelah Ia kembali, gurunya Hayano Hajin meninggal pada 7 Juli 1742. Oleh karena itu, buson kehilangan seorang pelindung, modal, dan rumah yang nyaman. Dan kemudian setelah itu terinspirasi dari perjalanan Basho

---, Buson pergi meninggalkan Edo berkelena mengelilingi Jepang selama 10 tahun berikutnya. Selama masa 10 tahun ini puisi Buson lebih menekankan kepada apa yang telah ia lihat dan kemudian melukisnya, hal seperti ini

dinamakan haiga ( campuran antara lukisan dan haiku ), cara menciptakan puisi inilah yang membedakan antara Buson dan para penyair haiku lainnya.

Pada tahun 1751, Buson tiba di Kyoto, dia aktif dalam komunitas puisi Mochizuki Sooku ( 1688 – 1766 ) dan juga aktif melukis terisnspirasi dari gaya Bunjinga dari China. Dengan berlatih melukis dan berpuisi, dia bercita – cita untuk mencapai idealisme dari Bunjin. Pada tahun 1770, dia mengambil nama Master Yahantei yang kedua mengikuti jejak gurunya sebagai Master Yahantei yang pertama, dan ketika melukis dia menggunakan nama Sha – Co – Koh, Shunsei dan lain – lain pada masa saat dia berada di Tokyo.

Grup puisi yang dia dirikan mempublikasikan buku pertamanya pada tahun1772. Puisinya menunjukkan gaya lukisan yang lebih objektif daripada puisi Basho

yang meliputi banyak hal tentang manusia. Haiku karya Buson berbeda dengan Bash

---Meskipun Buson cemerlang dalam bidang puisi, tapi Ia lebih dikenal sebagai pelukis yang handal sampai Masaoka Shiki dan Hagiwara Sakutaro menulis essay tentang dirinya, sehingga membangkitkan kembali kenangan o, tidak terdapat semacam Filosofi ataupun tanda – tanda empati, ekspresinya begitu lembut, seolah – olah seseorang yang membacanya dapat merasakan menyatu dengan alam hanya dengan memperhatikan lukisannya. Buson selalu mengekspresikan esensi dari suatu hal bukan luarnya. Buson dalah penyair yang karyanya diilhami dengan sensibilitas yang timbul setelah merasakan suatu pengalaman.

tentang dirinya. Selain berpuisi, Buson juga menulis puisi yang bergaya China dan Jepang klasik.

Buson tidak menulis jurnal perjalannya seperti Basho

---, karena perjalanan Buson lebih berat, Ia sering mengalami kelaparan dan kesengsaraan, sebab Buson tidak memilki keuangan yang baik dan kenalan yang bisa memberikannya tumpangan. Buson menikah pada usia 45, dan mempunyai seorang puteri bernama Kuno. Buson meninggal dunia pada usia 68 dan dimakamkan di Kuil Konpuku di Kyoto. Contoh haikunya yang terkanal yang penulis kutip dari

Sumizumi ni Di sudut – sudut Nokoru samusa ya Dingin yang tersisa Ume no hana Bunga Ume