• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEkANISME PENgENDAlIAN STANDAr IDENTITAS

PrAkTIk BAIk STANDAr IDENTITAS

4. MEkANISME PENgENDAlIAN STANDAr IDENTITAS

Mekanisme pengendalian Standar Identitas Perguruan Tinggi mensyaratkan agar setiap unit di dalam lingkungan perguruan tinggi harus mampu mengontrol dan memantau penerapan standar secara konsisten di lapangan atau pada kondisi faktual. Kemudian, bilamana perlu pimpinan unit tersebut segera mengambil tindakan korektif apabila ditemukan adanya penyimpangan atau kesalahan. Dengan kata lain, pesan utama dalam mekanisme ini adalah agar unit yang bersangkutan selalu melakukan pengecekan untuk memastikan bahwa standar telah terpenuhi atau telah ditaati. Dalam kaitan ini, mekanisme pengendalian standar ini juga tetap harus mengacu pada aturan normatif (bila ada).

Sebagai contoh, misalnya isi Standar Identitas tentang pemakaian logo Universitas Andromeda adalah bahwa, pencetakan semua kertas surat dan

amplop dengan logo Universitas harus mengikuti format tertentu seperti ditetapkan dalam isi standar. Pada kenyataannya dalam implementasi ditemukan kertas surat dengan logo yang tidak sesuai dengan format baku atau dicetak tidak pada tempat / unit sebagaimana ditetapkan dalam isi standar mutu, maka pada tahap inilah pejabat yang berwenang (sesuai dengan yang disebut dalam isi standar) harus mengambil tindakan korektif dan mencatat semua ketidak- sesuaian tersebut pada lembar formulir / borang yang khusus harus disiapkan untuk keperluan tersebut.

Kemudian untuk kepentingan pengembangan isi standar pada siklus penjaminan mutu berikutnya (misalnya bila SPMI PT tersebut dievaluasi berkala setiap 5 tahun), maka sebaiknya pengelola Standar Identitas membuat catatan tertulis yang memuat semua data dan informasi tentang pencapaian substansi standar, penyebab terjadinya ketidak-sesuaian antara tingkat pencapaian dengan substansi standar, dan tindakan korektif yang diambil.

Mekanisme pengendalian Standar Identitas kemudian akan diikuti dengan mekanisme pengembangan standar setelah terlewatinya jangka waktu tertentu, misalnya 5 atau 7 tahun. Tujuan dari mekanisme pengembangan standar ini adalah untuk mengevaluasi sejauh-mana pencapaian isi standar oleh para pengelola standar, dan menjajagi kemungkinan untuk menigkatkan isi standar agar terjadi peningkatan mutu secara bertahap dan berkelanjutan. Tahap inilah yang disebut sebagai langkah akhir dari satu siklus penjaminan mutu secara utuh, dan sekaligus menjadi langkah awal dari siklus berikutnya.

Lampiran 1. Illustrasi dari mekanisme penetapan hingga pengendalian Standar Identitas

Penetapan Standar

Salah satu Standar Mutu Identitas yang ditetapkan berbunyi sebagai berikut:

“Dekan, dengan melibatkan para pemangku kepentingan fakultas, harus menetapkan visi, misi, dan tujuan fakultasnya, yang rumusannya harus memenuhi kriteria antara lain seperti berikut ini:

a. mencerminkan nilai-nilai dasar Universitas;

b. tidak bertentangan dengan visi, misi, dan tujuan Universitas; c. singkat, jelas, dan komunikatif”

Borang/Formulir yang dibutuhkan misalnya: a. checklist pernyataan visi, misi

b. formulir berisi pernyataan visi, misi

Pemenuhan Standar

1. Dekan harus membuat pernyataan visi, misi dan tujuan fakultas sesuai isi Standar Identitas di atas, dengan menggunakan cara analisis SWOT, studi pelacakan, dan studi terhadap peraturan perundang-undangan yang relevan dengan fakultas. Hasilnya, pernyataan visi fakultas (mis. Hukum) adalah: “ Fakultas Hukum Universitas Andromeda akan diakui secara internasional untuk keunggulannya di bidang pendidikan dan penelitian Hukum dan Pembangunan Negara-Negara Berkembang.”

2. Dekan kemudian harus mengisi borang/formulir checklist pernyataan visi yang telah disediakan, dan juga menuliskan pernyataan visi itu pada formulir visi.

3. Dekan kemudian bertanggungjawab untuk melakukan berbagai upaya agar Visi Fakultas Hukum benar-benar terpenuhi. Caranya tentu saja dapat diwujudkan melalui proses pembelajaran, penyusunan kurikulum dan kompetensi lulusan, pembinaan dosen, penelitian, perencanaan anggaran, penyediaan sarana dan prasarana, dstnya.

4. Dekan membuat catatan atas semua upayanya untuk memenuhi isi standar tersebut. Catatan tersebut dapat saja berupa semacam

checklists berisi hal-hal apa saja yang harus dilakukan atau tidak

Pengendalian Standar

1. Dekan harus memeriksa apakah fakta di lapangan benar-benar telah sesuai dengan apa yang dituliskan dalam standar.

2. Dekan segera mengambil langkah korektif apabila ditemukan ada suatu kesalahan / ketidak-sesuaian antara apa yang terjadi di lapangan dengan isi standar. Misalnya, ditemukan perencanaan anggaran yang sama sekali tidak mendukung upaya pengembangan karir dosen ke tingkat internasional maka Dekan harus menegur pejabat di bidang keuangan dan menyarankan solusi, dan/atau Dekan harus berjuang ke tingkat Universitas untuk merevisi anggaran itu.

3. Dekan mencatat semua temuan di lapangan yang tidak sesuai dengan isi standar, atau hal-hal lain yang berkaitan dengan upaya pengendalian isi standar pada formulir yang telah disediakan untuk keperluan itu.

Lampiran 2 Contoh Pernyataan Visi dan Misi Perguruan Tinggi, Jurusan / Program Studi

Visi Perguruan Tinggi Contoh 1

“Menyediakan jasa pendidikan akademik, profesi, dan vokasi melalui penciptaan lingkungan akademik yang kondusif, proses pembelajaran yang mampu mengembangkan proses kreatif peserta didik, serta kelengkapan sarana dan prasarana sehingga mampu bersaing pada tingkat Asia Tenggara.”

Contoh 2

“Menjadi akademi pilihan pertama bagi mereka yang menginginkan pendidikan keahlian di bidang keperawatan di wilayah Indonesia Timur dan seluruh Indonesia. Akademi akan menyelenggarakan program pendidikan vokasi dengan perlengkapan pendidikan modern sehingga mampu menghasilkan lulusan yang siap untuk bekerja di bidang kesehatan.

Visi Fakultas/jurusan/Departemen Contoh 1

“Harus dapat merespon dan melakukan penyesuaian yang tepat terhadap perubahan, sehingga mampu mendorong pengembangan agribisnis dan

agroindustri, serta membawa pembangunan pertanian Indonesia ke arah pertanian modern.”

Contoh 2

“Menjadi komunitas akademik peringkat internasional sehingga mampu berperan serta dalam pengembangan tata hubungan antar negara yang berkeadilan dan sesuai dengan martabat manusia”

Misi Perguruan Tinggi

1. Mendidik mahasiswa/I pada tingkat diploma, sarjana, dan pascasarjana di bidang ilmu sosial, eksakta, dan humaniora.

2. Mengembangkan penelitian dasar dan terapan di bidang ilmu pengetahuan sosial dan eksakta.

3. Melakukan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat di wilayah Propinsi Jawa Tengah khususnya dan seluruh Indonesia pada umumnya.

Lampiran 3 Checklist Penetapan Standar Identitas Perguruan Tinggi

No Pertanyaan

Apakah isi Standar Mutu Visi Universitas:

jawaban (tandai salah satu) 1 tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undang

an yang relevan?

Ya Tidak

2 telah mencerminkan nilai-nilai dasar Universitas? Ya Tidak

3 berupa pernyataan tentang sesuatu yang diharapkan akan terjadi (what should be) dalam hitungan jangka waktu 15 – 20 tahun ke depan?

Ya Tidak

4 memuat tentang sesuatu yang dapat diukur (misalnya

behaviour)?

Ya Tidak

5 telah dirumuskan secara ringkas dan jelas? Ya Tidak

6 telah menggunakan bahasa dan style yang komunikatif ? Ya Tidak

7 telah dirumuskan dengan menerapkan analisis SWOT? Ya Tidak

8 telah dirumuskan dengan menerapkan studi pelacakan? Ya Tidak

9 telah ditetapkan dengan melibatkan stakeholders? Ya Tidak

10 telah disosialisasikan kepada seluruh stakeholders? Ya Tidak 11 telah dilengkapi dengan instrumen tertulis seperti formulir

/ borang, checklist, tabel, dsbnya?

Ya Tidak

Apakah isi Standar Mutu Misi Universitas:

1 tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undang an yang relevan?

Ya Tidak

2 telah mencerminkan nilai-nilai dasar Universitas? Ya Tidak

3 telah sejalan dengan visi Universitas? Ya Tidak

4 telah menyebutkan karakteristik jenis jasa pendidikan yang ditawarkan oleh Universitas?

Ya Tidak

5 telah menyebutkan dengan jelas dan rinci prioritas

Universitas?

Ya Tidak

6 telah menyebutkan target pasar yang dituju? Ya Tidak

Catatan:

Checklist di atas dapat ditambah / diperluas sesuai dengan kebutuhan dan

BAB III

PEDOMAN DAN PrAkTIk BAIk