• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mekanisme Penjualan di Bawah Tangan Harta Pailit oleh Balai Harta Peninggalan Medan selaku Kurator Peninggalan Medan selaku Kurator

OLEH KURATOR

D. Penjualan di Bawah Tangan Harta Pailit

1. Mekanisme Penjualan di Bawah Tangan Harta Pailit oleh Balai Harta Peninggalan Medan selaku Kurator Peninggalan Medan selaku Kurator

Penjualan harta pailit dengan cara penjualan di muka umum (lelang) dilakukan melalui KPKNL sebagai instansi vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang salah satu fungsinya melaksanakan lelang eksekusi harta pailit.

Sedangkan untuk mekanisme penjualan di bawah tangan, tidak ada diatur dalam

UUK dan PKPU. Dalam praktiknya, penjualan di bawah tangan yang dilakukan oleh Balai Harta Peninggalan Medan selaku Kurator dengan cara sebagai berikut :137

a. Balai Harta Peninggaalan Medan mengusulkan kepada Hakim Pengawas untuk melakukan penjualan secara lelang. Setelah memperoleh persetujuan, Balai Harta Peninggalan Medan melakukan penilaian atas harta pailit yang dilakukan oleh penilai independen atau dengan menggunakan rumusan harga pasar ditambah NJOP dibagi dua sebagai dasar untuk menentukan nilai limit dari harta pailit yang akan dilelang.

b. Balai Harta Peninggalan Medan selanjutnya mengajukan permohonan lelang ke KPKNL Medan dan KPKNL Medan menetapkan waktu pelaksanaan lelangnya setelah berkas dinyatakan lengkap dan benar secara formal.

c. Harta pailit tidak laku terjual pada saat pelaksanaan lelang, walaupun sudah dua atau lelbih pelaksanaan lelang, Balai Harta Peninggalan Medan selanjutnya merencanakan untuk melakukan penjualan di bawah tangan.

d. Balai Harta Peninggalan Medan melayangkan surat kepada Hakim Pengawas untuk meminta izin dilaksanakannya penjualan di bawah tangan terhadap harta pailit. Selain meminta persetujuan Hakim Pengawas, Balai Harta Peninggalan Medan juga meminta persetujuan dari para kreditor walaupun hal ini bukan merupakan suatu kewajiban, namun ini dilakukan agar pengurusan harta pailit lebih transparan dan akuntabel.

137Hasil wawancara pada tanggal 25 Juni 2012, dengan Bapak Syuhada, Anggota Teknis Hukum Balai Harta Peninggalan Medan

e. Persetujuan Hakim Pengawas dituangkan dalam penetapan yang memberikan izin kepada Balai Harta Peninggalan Medan selaku Kurator untuk melakukan penjualan di bawah tangan terhadap harta pailit.

f. Balai Harta Peninggalan Medan setelah mendapat persetujuan dari Hakim Pengawas dan kreditor, kemudian melakukan hal-hal sebagai berikut :

1) Mengumumkan tentang rencana penjualan di bawah tangan tersebut di surat kabar untuk dketahui oleh khalayak ramai dan bagi peminat dapat mengajukan surat penawaran ke Balai Harta Peninggalan Medan; atau

2) Balai Harta Peninggalan Medan mencari peminat terhadap harta pailit dan memintanya untuk mengajukan surat penawaran ke Balai Harta Peninggalan Medan.

g. Balai Harta Peninggalan Medan melakukan verifikasi dan mencari penawar tertinggi dari harta pailit yang dijual di bawah tangan. Terhadap penawaran tertinggi dimaksud, Balai Harta Peninggalan Medan mengusulkan kepada Hakim Pengawas agar ditetapkan sebagai pembeli pada penjualan di bawah tangan dengan disertai alasan-alasan yang kuat, seperti harga yang diajukan telah melampaui atau mencapai ataupun mendekati dari hasil penilaian yang telah dilakukan oleh penilai independen, penawar beriktikad baik untuk membeli harta pailit tersebut.

h. Hakim Pengawas selanjutnya menetapkan penawar dengan harga tertinggi sebagai pembeli pada penjualan harta pailit yang dituangkan dalam penetapan Hakim Pengawas.

i. Berdasarkan penetapan dari Hakim Pengawas, Balai Harta Peninggalan selanjutnya menandatangani Akta Jual Beli dengan pembeli di hadapan Notaris/PPAT.

Untuk lebih jelasnya, penulis menggambarkan mekanisme penjualan di bawah tangan harta pailit pada Balai Harta Peninggalan Medan sebagaimana dapat dilihat pada skema di bawah ini :

SKEMA 2

MEKANISME PENJUALAN DI BAWAH TANGAN HARTA PAILIT PADA BALAI HARTA PENINGGALAN MEDAN

Balai Harta

Keterangan :

1. Balai Harta Peninggalan Medan selaku Kurator mengajukan permohonan lelang harta pailit ke KPKNL Medan.

2. KPKNL Medan melaksanakan lelang harta pailit, namun harta pailit yang dilelang tidak laku terjual dan dinyatakan Tidak Ada Peminat (TAP) oleh Pejabat Lelang.

3. Mengingat pada pelaksanaan lelang, harta pailit belum laku terjual, maka Balai Harta Peninggalan meminta izin kepada Hakim Pengawas untuk melakukan penjualan di bawah tangan agar proses pemberesan harta pailit dapat diselesaikan dengan cepat, efektif dan efisien.

4. Hakim Pengawas mengabulkan permohonan Balai Harta Peninggalan untuk melakukan penjualan di bawah tangan terhadap harta pailit dengan mengeluarkan penetapan penjualan di bawah tangan.

5. Selain meminta izin dari Hakim Pengawas, Balai Harta Peninggalan juga meminta persetujuan para kreditor walaupun hal tersebut tidak ada diatur dalam UUK dan PKPU. Namun hal ini dilakukan dalam rangka transparancy dan akuntabilitas dalam proses pembersan harta pailit.

6. Kreditor menyetujui penjualan di bawah tangan yang akan dilakukan oleh Balai Harta Peninggalan Medan.

7. Setelah mendapat izin dari Hakim Pengawas dan persetujuan dari kreditor, Balai Harta Peninggalan Medan mengumumkan harta pailit yang akan dijual di surat

kabar atau mengundang calon pembeli potensial untuk mengajukan surat penawaran.

8. Penawaran yang masuk selanjutnya diverifikasi oleh Balai Harta Peninggalan Medan untuk mencari penawaran tertinggi yang telah melampaui atau mencapai ataupun mendekati dari harga yang ditetapkan oleh Hakim Pengawas.

9. Balai Harta Peninggalan Medan melaporkan kepada Hakim Pengawas perihal penawaran tertinggi yang diperoleh dan meminta persetujuan Hakim Pengawas untuk ditetapkan sebagai pembeli dari harta pailit pada penjualan di bawah tangan.

10. Hakim Pengawas melakukan analisa terhadap penawaran tertinggi untuk ditetapkan sebagai pembeli yang diusulkan oleh Balai Harta Peninggalan Medan.

Dalam hal, Hakim Pengawas menyetujui usulan Balai Harta Peninggalan Medan, selanjutnya Hakim Pengawas mengeluarkan penetapan.

11. Berdasarkan penetapan pembeli pada penjualan di bawah tangan yang dibuat Hakim Pengawas, Balai Harta Peninggalan Medan menghubungi penawar yang telah ditetapkan sebagai pembeli untuk menandatangani akta jual beli di hadapan notaris/PPAT.

11a.Penawar yang ditetapkan sebagai pembeli menandatangani akta jual beli dengan Balai Harta Peninggalan Medan selaku Kurator di hadapan notaris/PPAT.

2. Studi Kasus Penjualan Di Bawah Tangan Harta Pailit CV Widya Mandiri