• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSEKUSI HARTA PAILIT MELALUI LELANG DI KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG MEDAN

A. Eksekusi Harta Pailit

2. Peran dan Tanggung Jawab KPKNL Medan

Klausul yang berhubungan dengan tanggung jawab KPKNL, berbunyi :114 1. KPKNL tidak menanggung kebenaran atas keterangan lisan yang

diberikan pada waktu penjualan/lelang tentang keadaan-keadaan sesunguhnya dan keadaan hukum atas tanah/bangunan rumah tersebut, seperti luasnya, batas-batasnya, perjanjian sewa menyewa dan lain-lain dalam hal ini selurunya merupakan beban dan risiko pembeli. Klausul tersebut mencerminkan pemerintah melepaskan tanggung jawab dari keadaan fisik maupun keadaan hukum barang yang dijual.

2. Penawar/pembeli dianggap sungguh-sungguh telah mengetahui apa yang telah ditawar/dibeli oleh mereka bilamana terdapat kekurangan dan kerusakan baik yang terlihat maupun tidak terlihat atau terdapat cacat lainnya terhadap bidang tanah/bangunan menolak atau menarik diri kembali setelah pembeliannya disahkan dan melepaskan semua hak untuk minta ganti kerugian berupa apapun juga.

Klausul tersebut menyatakan bahwa kekurangan dan kerusakan yang terlihat, kekurangan dan kerusakan yang tidak terlihat, dan cacat lainnya, bukanlah tanggung jawab KPKNL/Pemerintah. Klausul-klausul tersebut seakan-akan merugikan pembeli lelang, atau yang awam terhadap penjualan lelang. Isi klausul tersebut menyatakan pejabat lelang tidak menanggung kebenaran keterangan yang diberikan waktu penjualan, semuanya risiko pembeli atau keterangan itu hanya pasti antara pihak-pihak sendiri-sendiri (Pembeli dan penjual).115

Peran dan tanggung jawab KPKNL, perlu dikaitkan dengan posisi pejabat lelang sebagai pejabat umum, karena pejabat lelang membuat akta otentik berupa risalah lelang yang memenuhi unsur-unsur akta otentik sebagaimana diatur dalam Pasal 1868 dan 1870 KUHPerdata. Risalah Lelang dibuat untuk mencatatkan

114 Purnama Tioria Sianturi, op.cit., hal.119

115Ibid, hal 120

kesepakatan penjual dan pembeli lelang pada tahap perjanjian obligatoir. Untuk itu, pejabat lelang bertanggungjawab atas keotentikan Risalah Lelang sehubungan dengan:116

1. Risalah lelang yang mempunyai kekuatan pembuktian lahiriah.

Risalah Lelang yang memenuhi unsur-unsur akta otentik sebagaimana diatur oleh Pasal 1868 dan 1870 KUHPerdata. Risalah lelang memiliki tiga unsur otentik, yang dipersyaratkan Pasal 1868 KUHPerdata, yaitu :117

a. Bentuk Risalah Lelang telah ditentukan oleh Pasal 37, 38, 39 Vendu Reglement.

b. Risalah Lelang dibuat dihadapan pejabat lelang selaku pejabat umum sesuai Pasal 1a Vendu Reglement.

c. Risalah Lelang harus dibuat pejabat lelang yang berwenang di wilayahnya sesuai Pasal 7 Vendu Reglement.

2. Risalah Lelang yang mempunyai kekuatan pembuktian formal (formele bewijskracht)

Pejabat Lelang bertanggungjawab membuat Risalah Lelang yang menjamin kebenaran/kepastian tanggal lelang, tanda tangan para pihak dalam risalah, identitas dari orang-orang yang hadir dalam pelaksanaan lelang yaitu penjual, peserta lelang dan pembeli lelang, demikian juga tempat diadakan penjualan

116Ibid, hal.125

117 Pasal 1868 mengatur : “Suatu akta otentik ialah suatu akta yang dalam bentuk yang ditentukan oleh undang-undang dibuat oleh dihadapan Pejabat Umum yang berkuasa untuk itu ditempat dimana akta itu dibuat”

lelang. Penjual menerangkan (sebagaimana tercantum dalam dokumen persyaratan lelang) sedangkan kebenaran dari keterangan-keterangan itu sendiri hanya pasti pada penjual (penjual bertanggungjawab atas kebenaran dokumen persyaratan lelang). Demikian juga pembeli menerangkan kapasitas dari dirinya, sebagai diri sendiri atau bertindak sebagai kuasa, sedangkan kebenaran dari keterangan tersebuthanya pasti pada pembeli sendiri.

3. Risalah Lelang yang mempunyai kekuatan pembuktian materil (materiele bewijskracht)

Secara materil, keterangan yang dimuat dalam risalah lelang berlaku sebagai yang benar, sehingga bila dipergunakan sebagai bukti di muka pengadilan dianggap cukup dan hakim tidak diperkenankan untuk meminta tanda bukti lainnya.

Berdasarkan Pasal 7, Pasal 35 dan Pasal 40 Vendu Reglement tidak ada mengatur tanggung jawab KPKNL terhadap kebenaran barang yang dijual maupun penyerahan barang yang dijual.118

Peran dan tanggung jawab KPKNL juga dapat dilihat dari tugas KPKNL yang memberikan pelayanan lelang di baik lelang eksekusi, non eksekusi wajib maupun non eksekusi sukarela. Demikian juga halnya dengan KPKNL Medan, dimana salah satu pelayanan lelang yang diberikan adalah pelayanan lelang eksekusi harta pailit.

118 Purnama Tioria Sianturi, op.cit., hal.127

Dalam pelaksanaan lelang eksekusi harta pailit, KPKNL Medan tidak boleh menolak permohonan lelang yang telah memenuhi persyaratan.119

Pejabat Lelang membuat Risalah Lelang yang merupakan berita acara pelaksanaan lelang eksekusi harta pailit yang telah dilakukan dan menyerahkan kutipan Risalah Lelang kepada pembeli lelang setelah pembeli lelang menunjukkan

Permohonan lelang yang diajukan oleh Kurator kepada Kepala KPKNL Medan diteliti kebenaran legalitas formal dari subjek dan objek lelang. Apabila telah terpenuhi maka Kepala KPKNL Medan menetapkan waktu pelaksanaan lelangnya.

Selanjutnya pada waktu yang telah ditentukan, Pejabat Lelang yang ditugaskan oleh Kepala KPKNL Medan melaksanakan lelang eksekusi harta pailit dan menetapkan penawar tertinggi sebagai pembeli lelang.

Pembeli lelang yang ditunjuk oleh Pejabat Lelang selanjutnya melunasi hasil lelang sebagaimana waktu yang telah ditentukan yaitu paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah pelaksanaan lelang. Penyetoran hasil lelang dilakukan ke rekening penampungan lelang KPKNL Medan. Bendaharawan penerima KPKNL Medan selanjutnya menyetorkan bea lelang pembeli, bea lelang penjual dan Pajak Penghasilan (PPh) ke kas negara paling lambat 1 (satu) hari setelah pembayaran diterima dan menyetorkan hasil lelang yang telah dikurangi bea lelang penjual dan Pajak Penghasilan (PPh) ke Kurator paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah pembayaran diterima.

119Hasil wawancara pada tanggal 21 Juni 2012, dengan Bapak Burhanuddin H. Manik, Kepala KPKNL Medan

bukti pelunasan pembayaran hasil lelang dan pembayaran Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dalam hal yang dilelang barang tidak bergerak berupa tanah dan/atau tanah dan bangunan. Kurator selaku pemohon lelang juga menerima salinan Risalah Lelang dari Pejabat Lelang.

Kurator selaku pemohon lelang menyerahkan asli dokumen bukti kepemilikan terhadap barang yang dilelang, Pejabat lelang wajib menyerahkan asli dokumen bukti kepemilikan kepada pembeli lelang.

C. Alasan Tidak Optimalnya Eksekusi Harta Pailit Melalui Lelang di KPKNL