• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Kasus Penjualan Di Bawah Tangan Harta Pailit CV Widya Mandiri Kasus ini bermula dari permohonan pailit oleh CV Widya Mandiri selaku Kasus ini bermula dari permohonan pailit oleh CV Widya Mandiri selaku

OLEH KURATOR

D. Penjualan di Bawah Tangan Harta Pailit

2. Studi Kasus Penjualan Di Bawah Tangan Harta Pailit CV Widya Mandiri Kasus ini bermula dari permohonan pailit oleh CV Widya Mandiri selaku Kasus ini bermula dari permohonan pailit oleh CV Widya Mandiri selaku

debitor yang mempailitkan dirinya sendiri, yang mana dalam putusannya Pengadilan Niaga Medan Nomor 01/PAILIT/2006/PN.Niaga.Mdn. tanggal 16 Agustus 2006 mengabulkan permohonan pemohon seluruhnya. Adapun dasar dari permohonan pailt itu antara lain bahwa debitor mempunyai lebih dari dua kreditor dan memiliki utang yang telah jatuh tempo. Hal ini disebabkan pemohon pailit sudah tidak beroperasi lagi sejak tahun 2005 dikarenakan kerugian yang dialami pemohon pailit akibat krisis ekonomi dan peristiwa tsunami sehingga pemohon tidak mampu lagi meneruskan kegiatan usahanya yang mengalami kerugian besar sesuai laporan laba rugi per 30 Agustus 2005 dan neraca per 30 Agustus 2005. Dalam putusan tersebut juga ditunjuk Dewa Putu Yusmai Hardika, S.H., Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Medan sebagai Hakim Pengawas dan Balai Harta Peninggalan Medan sebagai Kurator.

Kurator melakukan pencatatan dan inventarisasi harta kekayaan (asset) pailit CV Widya Mandiri pada tanggal 14 September 2006 dan diperoleh barang tetap berupa :

a. Satu unit rumah di Komplek Taman Kasuari Blok B/1 Jalan Kasuari Kelurahan Sei Sikambing B, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan (SHGB No. 261 atas nama Donny Suryana), luas tanah + 150 m2.

b. Satu unit rumah di Jalan Brigjend Katamso Gang Baru No.25 Medan Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan (SHM No. 260 atas nama Petrus Hendra Suyono), luas tanah 90 m2.

c. Satu bidang tanah seluas 3.048 m2, sesuai SHM No.276 atas nama Petrus Hendra Suyono, berikut bangunan gudang di atasnya, terletak di Jalan Garuda II Desa Sei Semayang, Kab. Deli Serdang.

d. Satu bidang tanah seluas 2.622 m2, sesuai SHM No.215 atas nama Petrus Hendra Suyono, berikut bangunan gudang di atasnya, terletak di Jalan Garuda II Desa Sei Semayang, Kab. Deli Serdang.

e. Satu bidang tanah kososng seluas 5.002 m2, sesuai SHM No.294 atas nama Donny Suryana, terletak di Jalan Garuda II Desa Sei Semayang, Kab. Deli Serdang.

Seluruh harta debitor pailit selanjutnya dicatat, Kurator mengajukan permohonan lelang eksekusi harta pailit ke KPKNL Medan dan ditetapkan waktu pelaksanaannya pada tanggal 21 Agustus 2007. Namun, pada pelaksanaan lelang seluruh harta kekayaan debitor pailit yang dimohonkan untuk dilelang tidak laku terjual sesuai Risalah Lelang Nomor 245/2007.

Pelaksanaan lelang eksekusi harta pailit yang tidak berhasil, Balai Harta Peninggalan Medan meminta izin Hakim Pengawas untuk melakukan penjualan di bawah tangan dengan alasan kondisi asset pailit terutama bangunan-bagunan rumah dan gudang semakin tua dan dikhawatirkan akan mengurangi nilai jual asset pailit

serta telah mendapat persetujuan dari kreditor preferen untuk dilakukan penjualan di bawah tangan dan mendesak Kurator untuk segera melakukan pemberesan karena telah terlalu lama. Balai Harta Peninggalan Medan selanjutnya mencari pembeli untuk harta pailit tersebut dengan mengumumkan rencana penjualan atau mengundang para peminat untuk memasukkan surat penawaran, dan pada tanggal 27 Desember 2007 telah diterima 3 (tiga) surat penawaran, yang kemudian diverifikasi oleh Balai Harta Peninggalan Medan dan dituangkan dalam Berita Acara dengan merekomendasikan penawar tertinggi sebagai pembeli asset-asset CV Widya Mandiri.

Balai Harta Peninggalan Medan selanjutnya meminta izin kepada Hakim Pengawas untuk melakukan penjualan di bawah tangan dihadapan Notaris terhadap harta kekayaan debitor pailit berdasarkan harga yang tertinggi dari semua penawaran yang masuk.

Hakim Pengawas menyetujui permohonan penjualan di bawah tangan yang diajukan oleh Balai Harta Peninggalan Medan selaku Kurator berdasarkan penetapan Nomor 01/PAILIT/2006/PN.Niaga.Mdn. tanggal 08 Januari 2008 dengan dasar pertimbangan sebagai berikut :

a. Menimbang bahwa harta kekayaan (asset) pailit CV Widya Mandiri telah dilelang pada tanggal 21 Agustus 2007 tetapi tidak berhasil.

b. Menimbang bahwa sesuai ketentuan Pasal 16 ayat (1) UU Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang dinyatakan

sejak putusan pailit diputuskan, maka berwenang mengurus harta pailit sejak tanggal putusan tersebut diucapkan adalah Kurator.

c. Menimbang bahwa sesuai ketentuan Pasal 185 ayat (2) UU Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dinyatakan dalam hal penjualan di muka umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, maka penjualan di bawah tangan dapat dilakukan dengan izin Hakim Pengawas.

d. Menimbang bahwa kreditur utama (preferen) melalui Kurator pada pokoknya telah menyetujui untuk dilakukan penjualan secara di bawah tangan dan mendesak Kurator untuk segera dan secepatnya melakukan penjualan dan pemberesan, karena sudah terlalu lama.

e. Menimbang bahwa berdasarkan Berita Acara Penerimaan Penawaran Harga tanggal 27 Desember 2007 telah diterima penawaran harga penjualan asset pailit CV Widya Mandiri dari :

1) Mattam Situmorang, beralamat di Jalan Pasar II No.52 Lk. II Kelurahan Cinta Damai, dengan penawaran harga sebesar Rp. 1.336.500.000,- (satu milyar tiga ratus tiga puluh enam juta lima ratus ribu rupiah).

2) Makmur Wijaya, berlamat di Jalan Besar Deli Tua Sibiru-biru No.28, dengan penawaran harga sebesar Rp. 875.000.000,- (delapan ratus tujuh puluh lima juta rupiah).

3) Turangga, beralamat di Jalan Flores No.16 Medan, dengan penawaran harga sebesar Rp. 930.000.000,- (sembilan ratus tiga puluh juta rupiah).

f. Menimbang bahwa berdasarkan penawaran harga, maka yang menawar tertinggi asset pailit CV Widya Mandiri adalah penawar harga Rp. 1.336.500.000,- (satu milyar tiga ratus tiga puluh enam juta lima ratus ribu rupiah).

g. Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka adalah patut permohonan Kurator Balai Harta Peninggalan Medan untuk menjual harta kekayaan pailit CV Widya Mandiri disetujui dan diizinkan.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Hakim Pengawas menetapkan dengan menyetujui dan memberi izin Kurator Balai Harta Peninggalan Medan untuk menjual di bawah tangan harta pailit CV Widya Mandiri kepada penawar tertinggi, yaitu Saudara Mattam Situmorang. Dengan terbitnya penetapan Hakim Pengawas dimaksud, Balai Harta Peninggalan selanjutnya menandatangani akte jual beli dengan penawar tertinggi di hadapan Notaris.

Hakim Pengawas dalam pentepannya akan mengabulkan cara penjualan di bawah tangan yang diajukan oleh Balai Harta Peninggalan selaku Kurator dalam penjualan di bawah tangan harta pailit, apabila Balai Harta Peninggalan Medan memberikan dan menjelaskan alasan-alasan yang kuat penjualan di bawah tangan harus dilakukan. Penjualan di bawah tangan diperlukan karena untuk mempercepat proses pemberesan harta pailit sehingga dapat segera dibagikan kepada para kreditor.

E. Perlindungan Hukum Terhadap Kreditor dan Debitor Pada Penjualan di