• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter

c. Mekanisme Produk Domestik Bruto berpengaruh terhadap tingkat bunga

n melalu

Sumber : www.bi.go.id

4. Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter

Tingkat bunga menjadi penting untuk pertumbuhan ekonomi dan kenaikan taraf h

Mekanisme PDB berpengaruh terhadap tingkat bunga BI rate dapat dijelaska i mekanisme transmisi kebijakan moneter. Mekanisme ini menggambarkan tindakan BI melalui perubahan-perubahan instrumen moneter dan target operasionalnya akhirnya berpengaruh ke tujuan akhir yaitu inflasi.

PDB

Suku Bunga

Deposito dan Kredit 

Gambar 1.

idup masyarakat. Hal ini dapat dijelaskan dari Gambar 1.4. Pada jalur suku bunga, perubahan BI rate mempengaruhi suku bunga deposito dan suku bunga kredit perbankan. Apabila perekonomian sedang mengalami kelesuan, BI dapat menggunakan kebijakan moneter yang ekspansif melalui penurunan suku bunga

Nilai Tukar Harga Asset (Saham, Obligasi) Konsumsi Kredit yang Investasi  disalurkan  Ekspor 

B

Inflasi  Ekspektasi Inflasi

I rate 

menurut lapanga

uk Domes

untuk mendorong aktifitas ekonomi. Penurunan suku bunga BI rate menurunkan suku bunga kredit sehingga permintaan akan kredit dari perusahaan dan rumah tangga akan meningkat. Penurunan suku bunga kredit juga akan menurunkan biaya modal perusahaan untuk melakukan investasi. Ini semua akan meningkatkan aktifitas konsumsi dan investasi sehingga aktifitas perekonomian semakin bergairah.

Dari Tabel 1.2. dapat dilihat perkembangan Produk Domestik Bruto

n usaha Atas Dasar Harga Konstan lima tahun terakhir yang menunjukkan kenaikan secara signifikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2005 PDB ADHK adalah sebesar Rp. 1.750.815 M (naik sebesar 5,7% dari tahun 2004 yaitu sebesar Rp. 1.656.517 M. Pada tahun 2006 adalah sebesar Rp. 1.874.127 M (naik sebesar 5,5% dari tahun 2005). Pada tahun 2007 kembali meningkat menjadi Rp. 1.964.327 M (naik sebesar 6,3% dari tahun 2006), begitu juga pada tahun 2008 kembali meningkat menjadi Rp. 2.082.316 M (naik sebesar 6% dari tahun 2007). Dan pada tahun 2009 juga naik kembali menjadi Rp. 2.176.976 M (naik sebesar 4,5% dari tahun 2008).

Pergerakan naik turunnya tingkat pendapatan yang dihitung melalui Prod tik Bruto terhadap tingkat bunga sejalan dengan teori IS – LM, meskipun ada juga yang tidak sejalan. Secara teori semakin tinggi tingkat bunga maka semakin rendah tingkat investasi yang menyebabkan kegiatan produksi menurun dan selanjutnya menyebabkan pendapatan juga turun. Pada tahun 2004 ke 2005 dan tahun 2007 ke 2008 besar perubahan tingkat bunga justru naik di saat perubahan PDB meningkat, yang artinya bertentangan dengan teori. Hal ini bisa disebabkan karena

  sentral Amerika

impulkan bahwa perubahan dalam kebijakan moneter yang

peningkatan suku bunga.

kondisi ekonomi di Indonesia yang membuat pemerintah dalam hal ini Bank Sentral mengambil kebijaksanaan demi stabilisasi perekonomian Indonesia.

Di Amerika Serikat, The Federal Reserve selaku bank

Serikat, dapat mempengaruhi perekonomian melalui kebijakan moneter. Seperti yang dijelaskan Mankiw (2004), perubahan kebijakan moneter dapat dilihat baik dari segi target untuk mengubah tingkat suku bunga atau dalam hal perubahan jumlah uang beredar. Ketika membaca di surat kabar bahwa “The Fed telah menurunkan tingkat bunga dari 6 ke 5 persen”, maka harus dipahami bahwa hal ini terjadi hanya karena pemegang obligasi The Fed melakukan apa yang diperlukan untuk mewujudkannya. Untuk menurunkan tingkat bunga, pemegang obligasi membeli obligasi pemerintah, dan pembelian ini akan meningkatkan penawaran uang dan menurunkan tingkat bunga keseimbangan. Sama juga seperti ketika Federal Open Market Committee

(FOMC) menaikkan target suku bunga The Fed, pemegang saham menjual obligasi pemerintah, dan penjualan ini menurunkan penawaran uang dan menaikkan tingkat bunga keseimbangan.

Jadi dapat dis

tujuannya memperluas permintaan agregat dapat digambarkan sebagai peningkatan jumlah uang beredar atau sebagai penurunan tingkat bunga. Dan sebaliknya perubahan dalam kebijakan moneter yang tujuannya untuk memperkecil permintaan agregat dapat digambarkan sebagai penurunan jumlah uang beredar atau sebagai

hingga tahun 2009. Kondisi tingkat bunga Amerika Serikat (Fed F

2008, T

Column1 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Perkembangan tingkat bunga The Fed terus menurun sejak tahun 2007 saat terjadinya krisis keuangan

und Rate) triwulan I-2007 adalah sebesar 5,26%. Pada triwulan II-2007 turun sebesar 0,01% menjadi 5,25%. Pada triwulan III-2007 dan triwulan IV-2007 mengalami penurunan lagi masing-masing sebesar 5,07% dan 4,5% (lihat Tabel 1.3.).

Pada saat terjadinya krisis keuangan yang melanda Amerika Serikat, The Federal Reserve menurunkan tingkat bunganya habis-habisan. Selama triwulan

IV-he Federal Reserve memangkas tingkat bunga kebijakannya sebanyak 175 bps hingga mencapai kisaran 0 – 0,25% per Desember-2008. Penurunan dilakukan sebanyak dua kali selama Oktober 2008, masing-masing sebanyak 50 bps. Lemahnya aktivitas ekonomi dan berkurangnya tekanan terhadap inflasi akibat penurunan harga energi dan komoditi lainnya berada di balik keputusan tersebut. Sementara itu, sebanyak 75 bps kembali dipangkas di bulan Desember dengan alasan berlanjutnya perlambatan ekonomi, berkurangnya tekanan inflasi secara signifikan, dan masih ketatnya kondisi perkreditan dan pasar keuangan (www.bi.go.id).

Tabel 1.3. Perkembangan Federal Funds Rate

Triwulan I 2.47 4.46 5.26 3.18 0.18 0.13 Triwulan II 2.94 4.91 5.25 2.08 0.18 Triwulan III 3.46 5.25 5.07 1.94 0.16 Triwulan IV 3.98 5.25 4.5 0.5 0.12        S deralr ov  

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6

Fed Fund Rate Sumber: www.federalreserve.gov

 

Gambar 1.5. Federal Funds Rate Triwulan I-05 s.d. Triwulan IV-09

kat bunga sangat penting bagi perkembangan

pereko lain.

Tetapi apakah benar bahwa terjadi peningkatan atau penurunan tingkat bunga disebabkan oleh variabel-veriabel yang telah disebutkan di atas? Di lihat dari teori

supply), benar bahwa variabel-variabel tersebut mempengaruhi peningkatan atau penurunan tingkat bunga.

Selain itu juga berbagai data dari penelitian yang telah dilakukan oleh Duburcq dan Girardin (2009) serta Dua dan Pandit (2001) menunjukkan hal yang serupa. Duburcq dan Girardin menya

penurunan tingkat bunga di tentukan oleh tingkat bunga luar negeri, nilai tukar, Dapat dilihat bahwa ting

nomian masing-masing negara, dan juga dapat berpengaruh ke negara

tingkat bunga tentang permintaan uang (money demand) dan penawaran uang (money

takan bahwa fenomena peningkatan dan

itu penulis tertarik untuk melaku

pulkan bahwa tingkat bunga sangat penting karena itu, perumusan masalah penelitian ini adalah : Ba

3. ingkat bunga Amerika Serikat dalam menentukan BI rate.

I selisih antara penawaran uang domestik dengan penawaran uang luar negeri, selisih antara pendapatan nasional dengan pendapatan asing, dan resiko premium. Sedangkan Dua dan Pandit menyatakan bahwa fenomena peningkatan dan penurunan tingkat bunga ditentukan oleh pengeluaran pemerintah, ekspektasi inflasi, tingkat bunga luar negeri, penawaran uang, dan forward premium.

Di indonesia sendiri penentuan tingkat bunga BI rate belum dapat dipastikan dipengaruhi oleh variabel-variabel apa saja. Oleh karena

kan penelitian tentang penentuan tingkat bunga di Indonesia, dengan judul penelitian “Analisis Penentuan Tingkat Bunga di Indonesia”

1.2. Perumusan Masalah

Dari uraian di atas dapat disim dalam kebijakan moneter. Oleh

1. gaimana pengaruh pengeluaran pemerintah tahun sebelumnya dalam menentukan BI rate.

2. Bagaimana pengaruh ekspektasi inflasi adaftif dalam menentukan BI rate. Bagaimana pengaruh t

4. Bagaimana pengaruh jumlah uang beredar dalam menentukan BI rate.

5. Bagaimana pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam menentukan B

  apun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. enganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah tahun sebelumnya a BI rate.

2. Un ap tingkat bunga BI

ingkat bunga Amerika Serikat terhadap tingkat

menganalisis pengaruh jumlah uang beredar terhadap tingkat bunga BI

lisis pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terhadap

dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

. Sebagai bahan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan sumber aupun peneliti yang berminat dengan masalah ini.

2. Se ak-pihak yang

1.3. Tujuan Penelitian Ad

Untuk m

terhadap tingkat bung

tuk menganalisis pengaruh ekspektasi inflasi adaftif terhad

rate.

3. Untuk menganalisis pengaruh t bunga BI rate.

4. Untuk

rate.

5. Untuk mengana tingkat bunga BI rate.

1.4. Manfaat Penelitian Sedangkan manfaat 1

referensi bagi pembaca m

bagai bahan masukan pengambilan keputusan bagi pih menggunakan tingkat bunga dalam berspekulasi di pasar uang.

BAB II

Dokumen terkait